You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Prevalensi mola hidatiodosa lebih tinggi di Asia, Afrika dan Amerika Latin dibandingkan dengan negara-negara Barat. Di negara-negara Barat dilaporkan 1 : 200 ata 2000 kehamilan. Di negara-negara berkembang 1 : 100 ata !00 kehamilan. "oe#oenoes dkk. $1%!&' melaporkan 1 : () kehamilan* +" Dr. ,ipto -ang nk s mo $.akarta' 1 : /1 persalinan dan 1 : 0% kehamilan* L at A. "iregar $1%(2' -edan: 11 - 1! per 1000 kehamilan* "oetomo $" raba1a': 1 : (0 persalinan D#ambhoer -artaadisoebrata $Band ng' : % - 21 per 1000 kehamilan. Biasan1a di# mpai lebih sering pada m r reprod ktif $1) - 0) tah n'* dan pada m ltipara lebih sering ditem kan mola hidatidosa. .adi dengan meningkatn1a paritas kem ngkinan dapat mola akan lebih besar. $2' -ola hidatidosa mer pakan s at pen1akit pada trafoblast 1ang bersifat #inak dan memp n1ai kem ngkinan 1( - 20 2 men#adi ganas. 3leh karena it setelah diagnosis ditegakkan maka mola hidatidosa har s segera dig g rkan. 2. Tujuan Penelitian 1. 4nt k mengetah i angka ke#adian mola hidatidosa di +"4D Prof. Dr. -argono "oekard#o P r5okerto selama periode 1 .an ari - /1 Desember 2000. 2. 4nt k mengetah i etiologi dan faktor resiko 1ang mempengar hi ter#adin1a mola hidatidosa di +"4D Prof. Dr. -argono "oekard#o P r5okerto selama periode 1 .an ari - /1 Desember 2000. 3. Metode Penelitian " b1ek penelitian adalah 5anita-5anita hamil 1ang mengalami mola hidatidosa di +"-", 1ang datan1a diperoleh dari 46-47D, poliklinik

3B"-789, Bangsal $:eratai' dan rekam medik +"-" P r5okerto, m lai periode 1 .an ari sampai dengan /1 Desember 2000. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Deskriptif +etrospektif, dengan mengg nakan data sek nder dari +ekam -edik pasien di bagian 3bstetrik dan 7inekologi +"-" P r5okerto.

BAB II TINJAUAN PUSTA A

A. De!ini"i Adalah s at neoplasma #inak dari tropoblas, dimana ter#adi kegagalan pembent kan plasenta ata fet s, dengan ter#adin1a villi 1ang menggelemb ng sehingga men1er pai bent kan seperti b ah angg r. $ 1 ' B. Etiologi Pen1ebab mola hidatidosa tidak diketah i, faktor-faktor 1ang dapat men1ebabkan adalah, antara lain : $1'. ;aktor ov m : ov m memang s dah patologik sehingga mati, tetapi terlambat dikel arkan* $2'. 8m noselektif dari trofoblas* $/'. 6eadaan sosio-ekonomis 1ang rendah* $0'. Paritas tinggi* $)'. 6ek rangan protein* $!'. 8nfeksi vir s dan faktor khromosom bel m #elas. $ 2 ' #. $aktor %e"iko -eskip n etiologi mola hidatidosa bel m diketah i, tetapi diketah i bah5a pen1akit ini memp n1ai faktor resiko tertent . Pen1akit ini ban1ak ditem kan pada golongan sosio ekonomi rendah, m r diba5ah 20 tah n diatas /0 tah n dan paritas tinggi. $ 2 ' D. Pato!i"iologi Ada beberapa teori 1ang dia# kan nt k menerangkan patogenesis dari pen1akit inofoblast. Pertama : :eori missed abortion : m dgah mati pada kehamilan / - ) mingg $missed abortion'. 6arena it ter#adi gangg an peredaran darah. /

"ehingga ter#adi penimb nan <airan dalam #aringan mesenkim dari vili dan akhirn1a terbent k gelemb ng-gelemb ng. -en r t +e1nolds, kematian m dgah disebabkan kek rangan gi=i ber pa asam folik dan histidine pada kehamilan hari ke-1/ dan 21. >al ini men1ebabkan angiogenesis. $ 2 ' 6ed a : :eori 9eoplasma dari Pavk * 1ang abnormal adalah sel trofoblast 1ang memp n1ai f ngsi abnormal p la, dimana ter#adi resorbsi <airan 1ang berlebihan ke dalam vili sehingga timb l gelemb ng. >al ini men1ebabkan gangg an peredaran darah dan kematian m dgah. $ / ' Lon#ot-lon#ot karion t mb h berganda dan mengand ng <airan, mer pakan kista-kista seperti angg r. Biasan1a di dalamn1a tidak berisi embrio se<ara histopatologik, kadang-kadang #aringan mola hidatidosa pada plasenta dengan ba1i normal. 6ehamilan ganda mola adalah sat #anin t mb h dan sat lagi men#adi mola hidatidosa. 7elemb ng mola besarn1a bervariasi. - lai dari 1ang ke<il sampai 1ang berdiameter lebih dari 1 <m. -ola partialis adalah di# mpain1a #anin dan gelemb ng-gelemb ng mola. "e<ara mikroskopik terlihat rias : Adan1a provileferasi trofoblast Adan1a degenesis hidrofik dari str ma villi dan kesembaban :erlambat ata hilangn1a pemb l h darah dan str ma. $ 2 ' E. Diagno"i" $1'.Anamnesa?kel han : 1. 7e#ala-ge#ala hamil m da kadang-kadang lebih dari kehamilan biasa* 2. 6adang kala ada tanda toksemi gravidar m /. Perdarahan : sedikit ata ban1ak, tidak terat r, 5arna tengg li t a ata ke<oklatan seperti b mb r #ak* 0. Pembesaran sehar sn1a* 0 ter s tidak ses ai $lebih besar' dengan t a kehamilan

). 6el ar #aringan mola seperti b ah angg r ata mata ikan $tidak selal ada'* mer pakan diagnosa pasti* !. :irotoksikosis. $ 2 ' $2'.8nspeksi : 1. - ka dan kadang-kadang badan kelihatan p <at kek ning-k ningan, diseb t m ka mola $mofa fa<e'* 2. 6ala gelemb ng mola kel ar dapat dilihat #elas* $ 2 ' $/'.Palpasi : 1. 4ter s membesar tidak ses ai dengan t a kehamilan, teraba lembek* 2. :idak teraba bagian-bagian #anin balotemen, # ga gerakan #anin* /. Adan1a fenomena harmonika : darah dan gelemb ng mola kel ar f nd s teri t r n* lal naik lagi karena terk mp ln1a darah bar . $ 2 ' $0'.A sk ltasi 1. :idak terdengar b n1i den1 t #ant ng #anin* $ 2 ' $)'.Pemeriksaan dalam : 6onfirmasi besarn1a rahim, lembek, tidak ada bagian-bagian #anin perdarahan dan #aringan dalam kanalis servikalis dan vagina dan eval asi keadaan serviks. $ 2 ' $!'.Pemeriksaan pen n#ang : 1. +eaksi kehamilan : 6arena kadar >,7 1ang tinggi maka #i biologik dan #i im nologik $7alli -ainini dan planotest' akan positif setelah pengen<eran $titrasi' : 7alli -ainini 1?/00 $@' s spek molahidatidosa* 7alli -ainini 1?200 $@' kem ngkinan molahidatidosa ata hamil kembar. Bahkan pada mola ata khorikarsinoma #i biologik ata im nologik <airan serebro-spinal dapat men#adi positif. $ 2 ' 2. 4#i "onde 4#i "onde men r t >anifa, sode mas k tanpa tahanan dan dapat dip tar /!0 dengan deviasi sonde k rang dari 10. $ 1 '

"onde $pend ga rahim' dimas kkan pelan-pelan dan hati-hati ke dalam kanalis servikalis dan kav m teri : bila tidak ada tahanan sonde di p tar setelah ditarik sedikit, # ga tidak ada tahanan. $ 2 ' /. Biopsi a<osta sison, 1ait ter s. $ 1 ' 0. Rontgen foto abdomen : tidak terlihat t lang-t lang #anin $pada kehamilan / - 0 b lan'* $ 2 ' ). Arteriogram kh s s pelvis* $ 2 ' !. 4ltrasonografi : pada mola akan kelihatan ba1angan badai sal# * dan tidak ada kelihatan #anin. $ 2 ' &. :/ dan :0 bila ada ge#ala tiroksikosis $ 1 ' $. Diagno"i" Banding Abort s, kehamilan ganda, hidramnion kehamilan dengan mioma, kehamilan normal. $ 1 ' &. o'(lika"i $1'. Perdarahan 1ang hebat sampai s1ok* kala berakibat fatal* $2'.Perdarahan ber lang- lang dapat men1ebabkan anemia* $/'.8nfeksi sek nder* $0'.Perforasi karena keganasan dan karena tindakan* $)'.-en#adi ganas $P:7' pada kira-kira 1( - 20 kas s, akan men#adi mola destr ens ata khoriokarsinoma. $ 2 ' H. Penatalak"anaan :erapi mola hidatidosa terdiri 0 tahap 1ait : 1. Perbaikan keadaan umum Aang termas k saha ini misaln1a pemberian tranf si darah anemia dan menghilangkan ata nt k memperbaiki s1ok ata meng rangi tidak segera ditolong dapat mas kkan tang tampon kedalam kav m

pen1 lit seperti preeklampsia dan tirotoksikosa. $ / ' !

:indakan pertama adalah melak kan man al digital hati-hati evak asi sisan1a dengan k retase. $ 2 ' 2. Pengeluaran jaringan mola Ada d a <ara 1ait :

nt k pengel aran

seban1ak m ngkin #aringan dan bek an darah* bar lah dengan tenang dan

a. Bak m k retase. "etelah keadaan m m diperbaiki dilak kan vak m k retase tanpa pembi san. 4nt k memperbaiki kontraksi diberikan p la terotonika. Bak m k retase dilan# tkan dengan sendok k ret biasa 1ang t mp l. :indakan k ret < k p dilak kan sat kali sa#a, asal bersih. & - 10 hari dilak kan kerokan langan dengan k ret ta#am agar ada kepastian bah5a ter s bet l-bet l kosong dan nt k memeriksa nt k men#aga tingkat proloferasi sisa-sisa trofoblas 1ang dapat ditem kan. $ 0 ' "ebel m tindakan k ret sebaikn1a disediakan darah kem ngkinan perdarahan 1ang ban1ak. b. >isterektomi. :indakan ini dilak kan pada 5anita 1ang telah < k p m r dan < k p memp n1ai anak. Alasan nt k melak kan histerektomi ialah karena m r t a dan paritas tinggi mer pakan faktor predisposisi nt k ter#adin1a keganasan. Batasan 1ang dipakai adalah m r /) tah n dengan anak hid p tiga. :idak #arang bah5a pada sediaan histerektomi bila dilak kan pemeriksaan histopatologik s dah nampak adan1a tanda-tanda keganasan ber pa mola invasif. Ada beberapa ahli 1ang mengan# rkan agar pengel aran #aringan dilak kan melal i histerotomi. :etapi <ara ini tidak begit ditinggalkan. $ / ' 3. Terapi profilaksis dengan sitostatika :erapi profilaksis diberikan pada kas s mola dengan resiko tinggi akan ter#adin1a keganasan misaln1a m r t a dan paritas tinggi 1ang menolak nt k dilak kan histerektomi ata kas s mola dengan hasil histopatologi 1ang men< rigakan. Biasan1a diberikan methotreCate ata a<tinom1<in D. Ada beberapa ahli 1ang tidak men1et # i terapi profilaksis ini dengan alasan bah5a # mlah kas s mola 1ang men#adi ganas tidak ban1ak dan sitostatika & pop ler dan s dah

mer pakan obat berbaha1a. 7oldstein berpendapat bah5a pemberian sitostatika profilaksis dapat menghindarkan keganasan dengan metastasis, serta meng rangi koriokarsinoma di ter s seban1ak / kali. $ / ' Beberapa pen lis mengan# rkan pemberian -ethotreCate bila : $a'. Pengamatan lan# tan s kar dilak kan* $b'. Apabila 0 mingg positif* $<'. Pada high risk mola. $ 2 ' 4. Pemeriksaan tindak lanjut >al ini perl dilak kan mengingat adan1a kem ngkinan keganasan mola hidatidosa. Lama penga5asan berkisar antara sat ata d a tah n. 4nt k tidak menga<a kan pemeriksaan selama periode ini pasien dian# rkan nt k tidak hamil d l dengan mengg nakan kondom, diafragma ata pil anti hamil. -engenai pemberian pil anti hamil ini ada d a pendapat 1ang saling bertentangan. "at pihak mengatakan bah5a pil kombinasi, disamping dapat menghindarkan kehamilan # ga dapat menahan L> dari hipofisis sehingga tidak ter#adi reaksi silang dengan >,7. Pihak lain menentangn1a # str karena estrogen dapat mengaktifkan sel-sel trofoblas. Bagsha5e beranggapan bila pil anti hamil diberikan sebel m kadar >,7 #adi normal dan kem dian 5anita it mendapat koriokarsinoma, maka biasan1a resisten terhadap sitostatika. 6apan penderita mola dianggap sehat kembali D "ampai sekarang bel m ada kesepakatan. , rr1 men1atakan sehat bila >,7 d a kali bert r t-t r t normal. Ada p la 1ang mengatakan bila s dah melahirkan anak 1ang normal. "elama penga5asan, se<ara berkala dilak kan pemeriksaan ginekologik, kadar > man ,horioni< 7onadotropin $>,7' dan radiologik. $ / ' Pada kas s-kas s 1ang tidak men#adi ganas, kadar >,7 lekas t r n men#adi negatif dan tetap negatif. Pada a5al masa pas<a mola dapat dilak kan tes hamil biasa, akan tetapi setelah tes hamil biasa men#adi negatif, perl dilak kan pemeriksaan radio-im noassa1 >,7 dalam ser m. setelah evak asi mola, #i kehamilan biasa tetap

Pemeriksaan 1ang peka ini dapat menem kan hormon dalam k antitas 1ang rendah. $ 0 ' Pemeriksaan kadar >,7 diselenggarakan tiap mingg sampai kadar men#adi negatif selama / mingg , dan selan# tn1a tiap b lan selama ! b lan. "ampai kadar >,7 men#adi negatif, pemeriksaan rontgen par par dilak kan tiap b lan. "elama dilak kan pemeriksaan kadar >,7, pasien diberitah kan s pa1a tidak hamil. $ 0 ' I. Progno"i" 6ematian pada mola hidatidosa disebabkan karena perdarahan, infeksi, eklampsia, pa1ah #ant ng ata tirotoksikosa. Di negara ma# , kematian karena mola hampir tidak ada lagi, tetapi di negara berkembang masih < k p tinggi 1ait berkisar antara 2,2 2 dan ),& 2. "ebagian besar dari pasien mola akan segera sehat kembali setelah #aringann1a dikel arkan, tetapi ada sekelompok 5anita 1ang kem dian menderita degenerasi keganasan men#adi koriokarsinoma. Presentase keganasan 1ang dilaporkan oleh berbagai klinik sangat berbeda-beda, berkisar antara ),)! 2. :er#adin1a proses keganasan bisa berlangs ng antara & hari sampai / tah n pas<a mola, tetapi 1ang paling ban1ak dalam ! b lan pertama. Ada 5anita 1ang pernah menderita mola hidatidosa, kem dian pada kehamilan berik tn1a mendapat mola lagi. 6e#adian mola ber lang ini agak #arang. Dapat diambil kesimp lan bah5a kemamp an reprod ksi pas<a mola, tidak ban1ak berbeda dari kehamilan lainn1a. Anak-anak 1ang dilahirkan setelah mola hidatidosa tern1ata m mn1a normal. $ / '

DA$TA% PUSTA A

1. 6omite -edis +"4P Dr. "ard#ito * -ola >idatidosa dalam "tandar Pela1anan -edis +"4P Dr. "ard#ito, B k 8, -edika ;ak ltas 6edokteran 47-, Aog1akarta, 2000 * h : &1. 2. -o<htar +, L tan D * Pen1akit :rofoblas dalam "inopsis 3bstetri, .ilid 88, edisi ked a, E7,, .akarta, 1%%( * h : 2!) - 2!(. /. Fikn#osastro > * Pen1akit serta 6elainan Plasenta dan "elap t .anin dalam 8lm 6ebidanan, edisi ketiga, Aa1asan Bina P staka "ar5ono Pra5irohard#o, .akarta, 1%%0 * h : /00 - /0(. 0. Fikn#osastro > * 7angg an Bersangk tan dengan 6onsepsi dalam 8lm 6and ngan, edisi ked a, Aa1asan Bina P staka "ar5ono Pra5irohard#o, .akarta, 1%%& * h : 2!0.

10

%E$E%AT

PENELITIAN M)LA HIDATID)SA DI %SUD P%)$. D%. MA%&)N) S)E A%J) PU%*) E%T) PE%I)DE + JANUA%I , 3+ DESEMBE% 2---

Di"u"un ole. / +. 2. 3. 3. 4. No0i1anti urnia"ari Ji''1 Agung Pa'2udi M. S1a.rul Ana' Diana %o"a %i5k1 Ardiant1

Diajukan

e(ada /

Dr. H. Hendro Boed.i Hartono6 S()&

BA&IAN )BSTET%I DAN &INE )L)&I P%)&%AM PENDIDI AN D) TE% $ UPN 78ETE%AN9 JA A%TA %SUD P%)$. D%. MA%&)N) S)E A%J) PU%*) E%T) JANUA%I 2--+

11

LEMBA% PEN&ESAHAN

+eferat ini ber# d l GPenelitian -ola >idatidosa di +"4D Prof. Dr. -argono "oekard#o P r5okerto Periode .an ari - Desember 2000H telah dipresentasikan dan diset # i oleh pembimbing pada tanggal .an ari 2001 di +"-" P r5okerto.

Dis s n 3leh : 1. 2. /. 0. ). 9ovi1anti 6 rniasari .imm1 Ag ng Pamb di -. "1ahr l Anam Diana +osa +i=k1 Ardiant1

Dokter Pembimbing :

Dr. >. >endro Boedhi >artono, "p37

12

ATA PEN&ANTA%

P #i s1 k r kami pan#atkan kehadirat Allah "F: karena berkat kar nia-91a pen1 s n dapat men1elesaikan pemb atan referat dengan # d l GPenelitian -ola >idatidosa di +"4D Prof. Dr. -argono "oekard#o P r5okerto Periode 1 .an ari /1 Desember 2000H 1ang mer pakan salah sat 7inekologi +"-". Pen1 s n ingin meng <apkan terima kasih kepada Dr. >. >endro Boedhi >artono, "p37 selak dokter pembimbing dalam pemb atan referat ini, dan kepada para dokter pembimbing kepaniteraan di bagian 3bstetri dan 7inekologi atas nasehat dan d k ngann1a, serta berbagai pihak 1ang telah membant referat ini. Pen1 s n men1adari bah5a referat ini masih ban1ak kek rangan. 4nt k it pen1 s n menerima saran-saran dan kritik. "emoga referat ini dapat bermanfaat bagi kita sem a. dalam pemb atan s1arat dalam melaksanakan kepaniteraan klinik program pendidikan profesi dokter di bagian 3bstetri dan

P r5okerto,

.an ari 2001

Pen1 s n

1/

DA$TA% ISI

>ALA-A9 .4D4L ....................................................................................................i LE-BA+ PE97E"A>A9 ...........................................................................III..ii DA;:A+ 8"8 .............................................................................................................iii BAB 8 PE9DA>4L4A9 ......................................................................................... A. Latar Belakang ....................................................................................... B. : # an Penelitian .................................................................................... ,. -etode Penelitian ................................................................................... BAB 88 :89.A4A9 P4":A6A ................................................................................... A. Definisi ................................................................................................... B. Etiologi ................................................................................................... ,. ;aktor +esiko ......................................................................................... D. Patofisiologi ........................................................................................... E. Diagnosis ................................................................................................ ;. Diagnosis Banding ................................................................................. 7. 6omplikasi ............................................................................................. >. Penatalaksanaan ..................................................................................... 8. Prognosis ................................................................................................ BAB 888 >A"8L PE9EL8:8A9 ................................................................................... BAB 8B PE-BA>A"A9 ........................................................................................... BAB B A. PE94:4P ..................................................................................................... A. 6esimp lan ............................................................................................. "aran ....................................................................................................... DA;:A+ P4":A6A

10

You might also like