You are on page 1of 4

ISSN: 1978 - 1253

Edisi 11 Vol.VI.No.02/Desember 2011

D i t er b i t k a n O l eh : Ke men t r i a n Kes eh a t a n R I B a d a n P en el i t i a n d a n P en g e mb a n g a n Kes eh a t a n Lo k a Li t b a n g P 2 B 2 C i a mi s J l . R a ya P a n g a n d a r a n Km. 3 B a b a k a n P a n g a n d a r a n C i a mi s 4 6 3 9 6

SUDUT REDAKSI
Pembaca, keberadaan riset dalam kehidupan ini bukan untuk gagah-gagahan. Pentingnya sebuah riset, tidak lain untuk menyediakan data yang dibutuhkan dalam kebijakan suatu program. Untuk itu, biasakan lakukan riset dalam hidup Anda. Apalagi untuk sebuah kebijakan kesehatan, tentu haruslah didasarkan pada daya dukung data dan fakta. Sehingga kebijakan yang diambil betulbetul tepat dan bermanfaat. Jadi, kita butuh yang namanya evidence based policy. Metode pengumpulan info untuk evidence based policy ini didapatkan dari hasil riset. Pada tahun 2011 ini, ada riset yang digagas Badan Litbangkes, yaitu Riset Fasilitas Kesehatan (RIFASKES). RIFASKES adalah pengukuran dan pengamatan data primer serta penelusuran data sekunder yang dilakukan secara berkala (setiap 35 tahun). Riset ini berisi tentang kecukupan (adekuasi) dan ketepatan (appropriateness) penyediaan fasilitas kesehatan dan kinerjanya, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun yang disediakan oleh swasta. Jadi, riset ini sangat penting dalam perencanaan maupun pelaksanaan program kesehatan di tiap daerah. Majalah inside Edisi 11 Vol.VI.No.02/ Desember 2011 hadir dengan fokus utama: RIFASKES Peta Terkini Fasilitas Kesehatan; Mengenang Pelaksanaan RIFASKES 2011; dan Sekilas RIFASKES di Kabupaten Bekasi. Di edisi ini, Pembaca juga dapat menikmati aneka tulisan lainnya yang tidak kalah menariknya terkait dengan motivasi pengembagan diri pegawai, yaitu: Langkah Merehabilitasi Karier Pegawai; dan Antara Ide dan Produktif Menulis pada rubrik Spirit Loka. Semoga aneka tulisan di Majalah inside edisi ini dapat menjadi jalan keilmuan bagi siapa pun. Sehingga lewat media ini, kita akan selalu berbagi dan menyampaikan ilmu agar hidup ini lebih bernilai. Akhirnya, kami tetap menanti kiriman tulisan, masukan dan kritikan dari Pembaca. Redaksi

DAFTAR ISI SUDUT REDAKSI .. 2 DAFTAR ISI 3 CAKRAWALA 4 EDITORIAL: Saudara Kembar Riset ... 5 FOKUS UTAMA: RIFASKES Peta Terkini Fasilitas Kesehatan ... 7 Mengenang Pelaksanaan RIFASKES 2011 . 12 Sekilas RIFASKES di Kabupaten Bekasi .. 17 LAPORAN DAERAH: Keberadaan Nyamuk Anopheles di Kawasan Cagar Alam Pangandaran Kabupaten Ciamis 19 HASIL PENELITIAN: Evaluasi Penggunaan Algoritma Malaria (AM) Klinis Untuk Efisiensi Pemeriksaan Mikroskopis Malaria di Kabupaten Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur ..... 22 Pemanfaatan Teknik Limfosit Plasma Biru Sebagai Upaya Early Diagnostic Penyakit Infeksi Virus Dengue Bagi Petugas Puskesmas ..... 32 SPIRIT LOKA: Langkah Merehabilitasi Karier Pegawai .. 37 Antara Ide dan Produktif Menulis.. 42 ALTERNATIF: Potensi Daun Dewa Sebagai Insektisida Nabati . 46 PENDIDIKAN: Mengenal Pestisida Dalam Pengendalian Vektor Penyakit ... 48 Resiko Penggunaan Pestisida Dalam Rumah Tangga . 53 DUNIA PUSTAKA: Cara Cepat Menulis Buku . 56 TAFAKUR: Membaca (Air) Hujan.. 58 Edisi 11 Vol.VI.No.02/ Desember 2011 inside 3

ISSN: 1978 - 1253 Terbit Pertama: Desember 2006 (Terbit 2 Kali Setahun: Juni, Desember) Penasehat: Sekretaris Balitbangkes Kemenkes RI Pemimpin Umum/ Penanggung Jawab: Kepala Loka Litbang P2B2 Ciamis Dewan Redaksi: Budi Santoso, SKM, M.Kes. Lukman Hakim, SKM, Dap & E. Roy Nusa RES, SKM, MSi. Arda Dinata. Pemimpin Redaksi/ Redaktur Pelaksana: Arda Dinata. Sekretaris Redaksi: Dian Yusmiadji. Reporter: Mara Ipa; Endang P.A; Heni Prasetyowati; Andri Ruliansyah; Yuneu Yuliasih; Marliah Santi; Joni Hendri; Wawan Ridwan; Hubullah Fuadzy. Layout: Arda; Basirun. Tata Usaha: Kuswara, S.Sos; Yani Anjani. Iklan & Marketing: Pandji W. Dhewantara; Firda Y.P. Alamat Redaksi: Loka Litbang P2B2 Ciamis Jl. Raya Pangandaran Km. 3 Babakan Pangandaran - Ciamis 46396 Telp/ Fax. (0265) 639375 http://www.majalahinside.blogspot.com Email: redaksi.inside@gmail.com

Redaksi menerima karya tulis asli (bukan terjemahan/saduran). Redaksi berhak menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah isi. Tulisan yang dimuat sepenuhnya menjadi hak Majalah inside. Karya yang tidak dimuat akan dikembalikan apabila disertai sampul yang sudah diberi alamat lengkap dan perangko secukupnya. Pengiriman karya tulis disertai alamat lengkap, nomor telepon/fax, dan alamat e-mail. Untuk tulisan panjang (5-7 halaman) maksimal 10.000 karakter without space di Microsoft Word, sedangkan tulisan pendek/stopper (1-2 hal) maksimal 2.000 karakter without space di Microsoft Word. Hak cipta atas seluruh artikel yang dimuat di majalah ini, sepenuhnya menjadi milik redaksi. Redaksi berhak untuk mengumumkan dan memperbanyak, tanpa perlu persetujuan/izin penulis/pengirimnya.

Inside

Edisi 11 Vol.VI.No.02/ Desember 2011

SPIRIT LOKA

SPIRIT LOKA
Terkait dengan ide tulisan, berikut ini ada beberapa cara dalam mencari dan mengembangkan ide tulisan. Pertama, pikirkan sebuah objek yang ada di sekitar rumah. Lalu, susun pertanyaan seputar objek yang menarik tersebut. Dari pertanyaannya tersebut, kita sudah mendapat sebuah ide yang lengkap untuk jadi tulisan. Kedua, pikirkan sebuah kejadian di sekitar kita. Lalu, susun pertanyaan tentang kejadian tersebut. Dari sini pun, kita sudah mendapat sebuah ide yang lengkap untuk dibuat sebuah tulisan. Ketiga, pelajari sebuah budaya masyarakat, fenomena alam, dan realitas kehidupan manusia yang terjadi di suatu daerah. Lalu, susunlah sebuah kisah tentang orang-orang, realitas alam dan kehidupan masyarakat yang ada di daerah tersebut. Keempat, simak pendapat seorang tokoh. Lalu, coba menganalisis pendapat tersebut. Bandingkan dengan pendapat Anda sendiri. Jika misalnya kita tak setuju, coba inventarisir alasan-alasan kita, disertai referensi yang kuat. Maka, jadilah sebuah tulisan opini. Kelima, bila kehabisan ide? Cobalah Anda menggali ide yang bersumber dari dongeng atau cerita rakyat. Biasanya, cerita itu merupakan anonim. Cerita yang tak jelas siapa pemiliknya, sehingga bebas dari hak cipta. Jadi, boleh kita utak-atik semau kita. Caranya coba Anda tulis ulang dongeng atau cerita rakyat tersebut dengan versi terserah kita. Terkait ini, Jonru menyebutkan ceritanya boleh diubah atau diobrak-abrik pun tak masalah. Yang penting, masih ada benang merah dengan cerita aslinya. Dalam bahasa lain, menurut Donny BU, Koordinator detikinet.com dalam materi presentasi yang disampaikan pada acara seminar penulisan TI di Jakarta, 29 April 2006, menyebutkan bahwa sumber Ide atau gagasan itu antara lain: mendengar (listen), melihat (look), mencium (smell), mengecap (taste), dan menyentuh (touch). Bingung Mulai Menulis Ide ada, tapi bingung ketika mau menulis. Lalu, apa jalan keluarnya. Saran saya adalah bebaskan pikiran Anda. Tulislah apa yang ada dipikiran Anda apa adanya. Jangan dibebani oleh pikiran-pikiran seperti: tulisan ini harus bagus, menarik bagi semua orang, dan bayangan gaya penulis kesayangan Anda. Termasuk untuk sementara waktu, coba lupakan masalah aturan EYD dan struktur tulisan, bila hal itu membelenggu kelancaran menulis Anda. Karena masalah ini, nanti ada saatnya tersendiri. Sementara itu, terkait keberadaan kerangka karangan. Walaupun keberadaanya bukanlah hal wajib, tapi gunakanlah jika hal itu dapat membantu kelancaran Anda dalam menuangkan ide tulisan. Sebaliknya, jika hal tersebut justru mengganggu kelancaran Anda dalam menuangkan ide, ya tidak usah Edisi 11 Vol.VI.No.02/ Desember 2011 inside 43

IDE dan produktif (menulis) ialah dua kata yang begitu hidup dalam memotivasi seseorang untuk menulis. Betapa tidak? Sebab, dengan adanya ide tulisan, seseorang dapat memulai menulis menuangkan ide yang ada dalam pikirannya. Begitupun dengan banyaknya ide dalam pikiran, dapat membuat kita produktif dalam menulis. Sebab, ide dalam pikirannya saling berebutan untuk menunggu segera dituangkan menjadi tulisan oleh sang pemilik ide tersebut. Keberadaan ide ini sangat menunjang dalam melahirkan tulisan yang menarik. Melalui ide itulah, seorang penulis produktif memulai merangkai kata menjadi tulisan yang hidup, menarik dan kaya makna. Lalu, bagaimana seseungguhnya seorang penulis itu menemukan ide tulisannya? Bagaimana caranya ide-ide itu dikembangkan menjadi sebuah tulisan, sehingga pada ujungnya akan melahirkan seorang penulis produktif? Ide Menulis Ide itu nyawa bagi seorang penulis. Dengan idelah seorang penulis melahirkan karya-karya tulisnya. Menurut Babambang Trim (2011), semua awal karya dan proses kreatif adalah ide. Ide yang baik di tangan penulis yang buruk, tetap akan terlihat bagus. Ide yang buruk di tangan penulis yang baik, tetap akan terlihat tidak bagus. Demikianlah hingga banyak yang mengatakan bahwa dalam dunia kreativitas, ide adalah panglima. Untuk menghasilkan karya tulis baik harus ada ketrampilan menulis di satu sisi dan ada ketrampilan menstimulus ide di sisi lain. Lalu, sebenarnya dari mana datangnya ide itu? Pada praktiknya, ide itu adalah sebuah seni memanfaatkan pengalaman masa lalu, pengalaman hari ini, dan pemikiran atau imajinasi pada masa depan. Menurut Dodi Mawardi (2009), ide itu banyak, ide itu tersebar dimanamana, ada setiap saat dan tidak akan pernah habis. Ide muncul ketika kita sedang diam, merenung, berkhayal, sendirian, atau bercengkrama dengan orang lain, curhat, menggosip atau berkumpul beramai-ramai, sambil menonton film di bioskop, melihat pertandingan di stadion, membaca koran atau menonton gosip di infotainment. Sementara itu, dalam pandangan Jonru, ide itu datang sendiri secara tak terduga. Datang setelah kita melakukan sesuatu (baca buku, nonton film, jalan-jalan, mengalami kejadian yang luar biasa, dst). Ide juga dapat dicari, berdasarkan referensi tertentu, berdasarkan ucapan atau pendapat orang lain, dan masih banyak lagi. 42 Inside Edisi 11 Vol.VI.No.02/ Desember 2011

SPIRIT LOKA
memakai kerangka karangan. Di sisi lain, ketika Anda merasa bingung dalam memulai menulis. Maka, cobalah Anda menulis itu untuk menyenangkan diri sendiri. Artinya, tulislah hal-hal yang menarik dan bermanfaat bagi diri sendiri. Setelah lancar menulis, barulah kita berpikir tentang cara merevisi tulisan tersebut agar lebih bagus, menarik, dan bermanfaat tentunya. Mandeg Ketika Menulis Ide sudah ada, tapi ketika menulis tiba-tiba mandeg di tengah jalan. Lalu, apa yang mesti dilakukan? Istirahat dulu sebentar, kerjakan hal lainnya yang menyenangkan Anda. Atau bisa juga dengan merangsang ide dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti membaca buku, nonton, dan diskusi dengan teman seputar tema/ ide tersebut. Langkah lain yang patut dicoba juga adalah mengerjakan tulisan lain yang berbeda tema. Bila rasa fresh sudah balik, baru kerjakan tulisan sebelumnya. Tapi, ingat jangan meninggalkan sebuah tulisan terlalu lama. Sebab, bisa membuat tidak menarik lagi untuk diselesaikan. Bila masalah mandeg menulis akibat ide tulisan yang sudah pernah ditulis orang lain, berikut ini ada beberapa saran dari para penulis profesional yang patut Anda yakini sebagai motivasi jalan keluarnya. Pertama, percayalah setiap manusia itu unik. Jadi, walau idenya sama, belum tentu hasil tulisannya juga sama (jika ditulis oleh orang yang berbeda). Kedua, kembangkan ide yang sama dengan teknik baru, sudut pandang yang berbeda, gaya bahasa yang unik, dan gaya tulisan khas Anda. Ketiga, ingat di bawah matahari ini tidak ada yang baru. Dalam arti, tidak ada ide yang benar-benar orisinal. Apapun ide yang muncul di kepala kita, pasti ada unsur pengaruh dari ide-ide yang sudah ada sebelumnya. Untuk masalah kemandegan menulis yang disebabkan ide kita sudah klise, berikut ini saran jalan keluarnya, yaitu: kita harus membikin tulisan dengan tema tersebut semenarik mungkin. Coba perhatikan, ketika membaca tulisan dengan tema klise. Tapi, bukankah kita tetap tertarik membacanya karena penulisnya mampu membuat tulisan yang menarik. Artinya, ide klise itu akan tetap bisa menjadi tulisan yang menarik, jika dikemas melalui teknik baru, sudut pandang yang berbeda, gaya bahasa yang unik, dan tulisan khas gaya Anda sendiri. Jadi, jangan takut menulis tema ide yang sudah klise. Melatih Diri Produktif Bila Anda sudah tidak ada masalah dengan ide menulis, maka seharusnya Anda adalah seorang penulis yang produktif. Tapi, nyatanya tidak demikian. Banyak orang yang memiliki ide begitu banyak, namun sangat minim karya tulis yang dihasilkan. Lalu, bagaimana seharusnya melatih diri untuk bisa lebih produktif menulis? Diantara kendala menulis yang paling besar adalah malas menulis karena tidak mood. Sering penulis sudah mempunyai konsep tulisan, 44 Inside Edisi 11 Vol.VI.No.02/ Desember 2011

SPIRIT LOKA
tapi untuk mulai mengerakkan pena kemudian terasa berat. Kondisi tersebut, mungkin hampir dialami oleh para penulis. Jadi, hal itu sangat lumrah. Para penulis besar saja, juga bisa berhenti menulis selama bertahun-tahun karena sedang tidak mood. Tapi, jangan lupa kita bisa menulis tidak terpengaruhi masalah mood. Yakni dengan cara terus menulis, menulis, dan menulis apa pun serta dalam kondisi apa pun. Bukankah memang jalan untuk menjadi penulis itu tidak lain adalah menulis. Lalu, apa ada cara agar kita bisa menjadi penulis yang produktif? Berikut ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar kita produktif menulis. Pertama, niat. Ya, cara pertama kita harus mempunyai niat kuat untuk selalu menulis. Setiap penulis pasti punya niat yang berbeda untuk menulis. Ada yang senang menulis cacatan harian dan puisi sebagai catatan rekaman kegiatan hariannya. Ada juga mereka yang menulis cerpen dan artikel untuk berdakwah atau mengasah pengetahuan. Intinya, tumbuh suburkan niat kuat untuk selalu menulis. Kedua, target. Tetapkan target berapa tulisan yang dihasilkan tiap hari, minggu, bulan, dan tahun. Daripada mengatakan, Suatu hari saya ingin menerbitkan kumpulan tulisan, katakanlah satu bulan lagi saya akan mengirim lima belas artikel ke penerbit. Itulah yang disebut target. Dengan target ini kita dipaksa menyicil menulis tiap hari agar satu bulan sudah dapat menyusun buku. Lagi pula, membuat target akan menumbuhkan semangat menulis. Ketiga, paksa diri. Walaupun sesuatu yang dipaksa itu kadang kala kurang mengenakan. Tapi, dengan memaksakan diri untuk menulis tiap hari merupakan solusi tepat untuk penulis yang selalu tergantung pada mood. Sebaiknya, menulislah setiap hari, meskipun hanya satu atau dua paragraf. Apalagi, sekarang banyak media jejaring sosial yang dapat kita manfaatkan. Tidak masalah apakah yang ditulis dimulai dari bagian tengah atau akhir. Yang penting tiap hari harus menulis meskipun sedang tidak mood. Jadi, bila Anda ingin menjadi penulis yang produktif, maka mulailah menulis dan menulislah setiap hari. Janganlah ide-ide itu dibiarkan merana tidak segera dituangkan dan dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang utuh, menarik dan bermanfaat.*** Arda Dinata, Pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia, http://www.miqraindonesia.com.

Edisi 11 Vol.VI.No.02/ Desember 2011

inside 45

You might also like