Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Populasi umum prevalensinya 4%, menurut Laren et al 40% Finlandia > 4,3%
Wanita : laki-laki = 2 : 1 orang dewasa setelah usia >20 tahun 40-80% alergi aspirin 20-70% asma 1-2% alergi dengan prict test positif
Alergi > faktor predisposi Polip Nasi penatalaksanaan alergi merupakan salah satu cara untuk mengatasi polip nasi
Anatomi Hidung
Fisiologi Hidung
Fungsi respirasi Fungsi penghidu Fungsi fonetik Fungsi statik dan mekanik Refleks nasal
DEFINISI
massa lunak yang tumbuh di dalam rongga hidung
ETIOLOGI
Sinusitis kronik
Iritasi
kelainan anatomi
PATOFISIOLOGI
Fenomena Bernoulli
Alergi
Infeksi
Perubahan polisakarida
MANIFESTASI KLINIS
Hidung tersumbat Rinore Hipoosmia atau anosmia, Dapat disertai infeksi sekunder Dapat menyebabkan gejala pada saluran napas bawah
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Pembagian stadium polip menurut Mackay dan Lund (1997) :
Stadium 1 : medius polip masih terbatas dimeatus
Stadium 2 : polip sudah keluar dari meatus medius, tampak dirongga hidung tapi belum memenuhi rongga hidung Stadium 3 : polip yang masif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Histologi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Naso-endoskopi
Skor Endoskopi
Radiologi
Foto polos sinus paranasal (posisi waters, AP, aldwell dan lateral) CT-Scan
DIAGNOSIS
Anamnesis
PENATALAKSANAAN
Non-Operatif :
- Kortikosteroid Topikal - Kortikosteroid oral
Operatif
PROGNOSIS
Polip hidung sering tumbuh kembali, oleh karena itu pengobatannya juga perlu ditujukan kepada penyebabnya
Baik
KESIMPULAN
Polip nasi merupakan salah satu penyakit THT yang memberikan keluhan sumbatan pada hidung yang menetap dan semakin lama semakin berat dirasakan.
Diperlukan anamnesis dan pemeriksaan yang cermat agar penatalaksanaan efektif diberikan
TERIMA KASIH