Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 14
LOGO
Kelompok 14
# Dinda Wahyudawati
# Firman Maulani
LOGO
Konsep Dasar
Mata adalah organ penglihatan, suatu struktur
yang sangat khusus dan kompleks, serta berfungsi menerima dan mengirimkan data ke korteks serebral. Seluruh lobus otak dan lobus oksipital ditujukan khusus untuk menerjemahkan citra visual. Secara anatomi mata terbagi menjadi dua struktur yaitu struktur eksternal dan struktur internal. Pemahaman dan pengetahuan yang baik terhadap konsep ini dapat menunjang penyusunan rencana intervensi pada proses keperawatan perioperatif bedah mata.
Post Operasi
Perawatan pada pasien pembedahan oftalmologi terdahulu mengharuskan pasien dirawat dirumah sakit selama beberapa minggu, harus berbaring dengan kedua mata ditutup, dan tidak boleh banyak bergerak. Utk melindungi mata dr ruptur dan eviserasi akibat peregangan. Sekarang prosedur ini telah diperbaharui secara total sehingga hampir semua pasien bedah oftalmologi dapat melakukan rawat jalan agar dapat kembali menjalani aktifitas sehari-hari. Bahkan pada hari yang sama dengan pembedahan. Maka dari itu bedah mata adalah bidang spesialisasi yang menantang bagi perawat hrs sbg perawat terdaftar dan terlibat dalam organisasi keperawatan spesialis.
Pengkajian
Pengkajian Praoperatif
Pengkajian oftlamik merupakan komponen system neurovisual pemeriksaan sensoris. Pengkajian oftalmik harus berisi tinjauan ringkas sebagai komponen pemeriksaan fisik umum atau sebagai pemeriksaan teliti dan selektif pada bagian mata itu sendiri. Derajat potensial keterlibatan oftalmik menentukan kapan diperlukan evaluasi khusus atau hanya singkat saja. Ada tiga bidang pengkajian oftalmik yaitu: pengkajian riwayat, pemeriksaan fisik, serta diagnostic khusus oftalmik.
1. Anamnesis Meliputi :
Identitas Keluhan Utama Riwayat Penyakit
Cont
2. Pemeriksaan Penglihatan Mata
Uji tajam penglihatan mengukur penglihatan jauh dan dekat. Snellen chart, adalah salah satu alat sederhana yang digunakan oleh peraawat untuk mencatat penglihatan jauh. Ketajaman penglihatan diekspresikan dalam rasio yang membandingkan bagaimana seseorang dengan penglihatan normal melihat dari jarak 20 dengan yang dilihat pasien dari jarak yang sama. Batas kebutaan legal, yaitu 20/200, menunjukkan bahwa pasien dapat melihat dari 20 kaki sedangkan mata normal dapat melihatnya pada jarak 200 kaki. Pasien sperti ini biasanya hanya dapat membaca dengan akurat huruf yang ada di barisan paling atas kartu Snellen (Vaughan, 1999). Uji lapang pandang. Pengkajiannya dengan uji konfrontasi, uji ini hanya memberikan perkiraan kasar dari lapang pandang seseorang dan digunakan untuk mendeteksi kelainan lapang pandang yang lebih besar seperti hemianopia (kebutaan pada lapangan dari pandangan pada satu atau kedua mata), kuadrantanopia (kebutaan pada lapangan dari pandangan), dan skotoma ()adanya titik buta pada lapang pandang) (Talley, 1993).
Cont
3. Pemeriksaan Diagnostik
Uji laboratorium Slitlamp
Slitlamp merupakan alat yang memungkinkan pemeriksaan struktur anterior mata dalam gambaran mikroskopik. Teknik ini memungkinkan pemeriksa mengetahui letak abnormalitas pada kornea, lensa, atau vitreous humor anterior (Vaughan, 1999).
Tonometri
Tonometri adalah cara pengukuran TIO dengan memakai alat-alat terkalibrasi yang melekukkan atau meratakan apeks kornea. Makin tegang mata, makin besar gaya yang diperlukan untuk mengakibatkan lekukan (Vaughan, 1999).
Oftalmoskopi
Oftalmoskopi alat untuk melihat bagian mata dalam, meliputi retina, diskus optikus, makula, dan pembuluh darah retina. (Smeltzer, 2002).
Diagnosa Keperawatan Pre Operasi : Ansietas b.d Kurang pengetahuan ttg kejadian- kejadian praoperasi dan pasca operasi, rasa takut ttg bbrp aspek pembedahan Batasan Karakteristik : mengungkapkan kurang pahaman, dapat melaporkan rasa takut ttg kemungkinan kehilangan penglihatan atau bbrp aspek lain ttg pembedahan, ekspresi wajah tegang Hasil : Mendemonstrasikan hilang dr ansietas Kriteria Evaluasi : melaporkan perasaan cemas atau gugup Berkurang, mengungkapkan pmahaman ttg kejadian-kejadian praoperasi dan pascaoperasi, ekspresi wajah rileks
Intervensi
Rasional
Jlskan kejadian- kejadian praoperasi & pascaoperasi. Informasikan pasien bhw aktifitas2 yg meningkatkan TIO hrs dihindari pd pascaoperasi sampai diizinkan ahli oftalmologi Jawab pertanyaan. Rujuk pertanyaan pada dokter. Berikan waktu utk pasien mengekspresikan perasaan. Informasikan pasien bhw perbaikan dlm penglihatan tdk trjadi dgn segera stlh pembedahan tetapi bertahap sesuai tingkat pembedahan yang akan dilakukan
Pengetahuan apa yg diharapkan membantu menghilangkan ansietas kerja sama pasien Kejujuran meningkatkan kepercayaan dan kerja sama. Berbagi perasaan membantu menghilangkan ketegangan pada pasien
Diagnosa Keperawatan Post Operasi 1. Resiko tinggi terhadap cedera b.d Kehilangan penglihatan perifer sementara dan kedalaman persepsi sekunder terhadap pembedahan mata BATASAN KARAKTERISTIK: Observasi terhadap tameng atau pelindung pada salah satu mata, dapat terbentuk pada perabotan rumah, dapat mengungkapkan kesulitan melihat Hasil : Mendemonstrasikan takada cedera KRITERIA EVALUASI: Tak ada memar pada kaki, menyangkal jatuh tak ada manifestasi peningkatan tekanan intraokular atau perdarahan.
Intervensi
Rasional
Beberapa kehilangan kejadian tentang keseimbangan dapat terjadi bila mata ditutup, khususnya pada lansia. Kehilangan penglihatan parifer bila mata ditutup dengan tameng atau pelindung. Peningkatan TIO meningkatkan nyeri dan risiko terhadap kerusakan jahitan yang digunakan pada pembedahan mata.
Pertahankan posisi tidur pasien Orientasikan ruangan. Instruksikan pasien untuk memberi tanda apbla ambulasi sampai mampu ambulasi tanpa bantuan. Instruksikan pasien untuk memutar kepala dengan lengkap pada sisi yang di operasi bila berjalan untuk menjamin jalan bebas. Pertahankan tameng/pelindung mata sesuai arah untuk mencegah cedera kecelakaan pada mata. Mulai tindakan-tindakan untuk mencegah peningkatan TIO: 1. Pertahankan kepala tempat tidur tinggi kira-kira 45 derajat untuk 24 jam pertama. 2. Ingatkan pasien untuk menghindari batuk, bersin, membungkuk dengan kepala lebih rendah dari panggul dan mengejan. 3. Berikan antiemetik sesuai resep untuk keluhan-keluhan mual. 4. Berikan pelunak feses yang diresepkan bila riwayat konstipasi. Biarkan penggunaan kamar mandi reguler daripada pispot karena menggunakan kamar mandi mengakibatkan peningkatan TIO sedikit.
Intervensi
Rasional
Berikan analgesik resep sesuai pesanan dan mengevaluasi keefektifan. Beri tahu dokter bila nyeri mata menetap atau memburuk setelah pemberian obat. Berikan antiinflamasi dan agen antiinfesi oftalmik yang diresepkan. Berikan kompres dingin sesuai pesanan dengan menggunakan teknik aseptik. Ikuti kewaspadaan umum (teknik mencuci tangan yang baik sebelum dan setelah perawatan luka, menggunakan sarung tangan bila berhubungan dengan darah atau cairan tubuh bila terjadi). Ajarkan pasien bagaimana memberikan kompres dengan menggunakan teknik aseptik dalam persiapan untuk pulang. Tekankan pentingnya mencuci tangan sebelum perawatan mata di rumah. Jelaskan tujuan kompres.
Analgesik memblok jaras nyeri. Ketidaknyamanan mata berat mendapatkan perkembangan koplekasi dan perlunya perhatian medis segera. Ketidak nyanan ringan diperkirakan. Untuk menurunkan bengkak dan mencegah infeksi Dingin membantu menurunkan bengkak. Kerusakan jaringan mempredisposisikan pasien pada invasi bakteri.
3. RESIKO TINGGI TERHADAP KERUSAKAN PENATALAKSANAAN PEMELIHARAAN DI RUMAH B.D KURANG PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN DIRI SAAT PULANG, KETIDAKADEKUTAN SISTEM PENDUKUNG. BATASAN KARAKTERISTIK: MENGUNGKAPKAN KURANG PEMAHAN, DAPAT MELAPORKAN KESULITAN DALAM SENDIRI TETES MATA, MEMINTA INFORMASI, MELAPORKAN KETIDAKSEDIAAN ORANG TERDEKAT UNTUK MEMBANTU KEBUTUHAN PERAWATAN DI RUMAH. HASIL PASIEN (KOLABORATIF): MENDEMONSTRASIKAN KEINGINAN UNTUK MEMENUHI TINDAKANTINDAKAN PERAWATAN DIRI UNTUK MELINDUNGI MATA YANG DI OPERASI PADA SAAT PULANG. KRITERIA EVALUASI: MENGUNGKAPKAN PEMAHAMAN TENTANG INSTRUKSI PULANG, MELAKUKAN PERAWATAN MATA DENGAN TEPAT, MENGUNGKAPKAN KEPUASAN DENGAN PENGATURAN YANG DIBUAT UNTUK BANTUAN PERAWATAN DI RUMAH.
Intervensi
Rasional
Berikan instruksi tertulis untuk perawatan mata dan perjanjian evaluasi. Instruksikan pasein dalam perawatan mata di rumah: Hubungan pelayanan sosial atau departemen perencaan pulang bila pasien tidak dapat melakukan keterampilan perawatan sendiri dan tidak terdapat orang terdekat untuk membantu pasien.
Instruksi verbal dapat dengan mudah dilupakan. Penyuluhan pulang dan praktik dengan prosedurprosedur perawatan diri penting untuk menjamin keamanan aktivitas-aktivitas perawatan di rumah dan meningkatkan kepatuhan. Departemen ini bertanggung jawab untuk konstinoitis perencaan untuk pasien yang memerlukan bantuan perawatan di rumah selama periode pemulihan. Bantuan dapat meliputi penempatan sementara pada fasilitas perawatan tambahan atau kunjungan rumah oleh perawat.