You are on page 1of 24

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK

Nama NIM D !"# A!i!("# D !"#

: Ayu Zuraida : 1308305030 : Dr!$ Ida %a&u! A'i( Paramar(a)M$Si$ : 1$ Gu!(i Ayu Pu(u *y#(ia D"+i ,$ Ida Ayu G"d" Ku!uma D"+i

-URUSAN %IOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETA.UAN ALAM UNI/ERSITAS UDA0ANA ,013

I$

TU-UAN 1. Menentukan konstanta pegas dengan metode pegas dinamik

II$ DASAR TEORI Bila suatu benda dikenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut dihilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat kembali ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Contoh benda elastis adalah karet ataupun pegas. Bila pegas ditarik melebihi batasan tertentu maka benda itu tidak akan elastis lagi. Karena besarnya gaya pemulih sebanding besarnya pertambahan panjang, maka dapat dirumuskan bahwa:

Keterangan

: Fp gaya pemulihan ! N " k $ konstanta pegas ! N#m " pertambahan panjang pegas ! m "

%anda negati& !'" dalam persamaan menunjukkan berarti gaya pemulih berlawanan arah dengan perpanjangan.

(jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, pertambahan panjang pegas berbanding lurus !sebanding" dengan gaya tariknya(.

)ernyataan ini dikemukakan oleh *obert +ooke, oleh karena itu, pernyataan di atas dikenal sebagai +ukum +ooke.,ntuk menyelidiki berlakunya hukum hooke, kita bisa melakukan per-obaan pada pegas.

Setelah digantungkan beban Sebelum digantungikan beban

.eperti kita menyelidiki si&at elastisitas bahan, kita juga mengukur pertambahan panjang pegas dan besarnya gaya yang diberikan./alam hal ini,gaya yang diberikan sama dengan berat benda massa $ per-epatan gra0itasi.

)egas ada disusun tunggal, ada juga yang disusun seri ataupun paralel. ,ntuk pegas yang disusun seri, pertambahan panjang total sama dengan jumlah masing'masing pertambahan panjang pegas sehingga pertambahan total $ adalah: $ $ 1 1 $2

.edangkan untuk pegas yang disusun paralel ,pertambahan panjang masing'masing pegas sama !kita misalkan kedua pegas identik", yaitu :

$1

$2

dengan demikian : kp k1 1 k2

)erlu selalu di ingat bahwa hukum +ooke hanya berlaku untuk daerah elastik, tidak berlaku untuk daerah plastik maupun benda'benda plastik. Menurut +ooke, regangan sebanding dengan tegangannya, dimana yang dimaksud dengan regangan adalah persentase perubahan dimensi. %egangan adalah gaya yang menegangkan per satuan luas penampang yang dikenainya.

1.%egangan %egangan dide&inisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik F yang dialami kawat dengan luas penampang !3".

%egangan adalah besaran skalar dan memiliki satuan Nm '2 atau )as-al !)a".Berdasarkan arah gaya dan pertambahan panjangnya !perubahan

bentuk",tegangan dibedakan menjadi 4 ma-am,yaitu tegangan rentang,tegangan mampat,dan tegangan geser.

2.*egangan *egangan dide&inisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang L dengan panjang awalnya L.

Karena 5 sama'sama merupakan dimensi panjang, maka regangan tidak mempunyai satuan (regangan tidak mempunyai dimensi). *egangan merupakan ukuran perubahan bentuk benda dan merupakan tanggapan yang diberikan oleh benda terhadap tegangan yang diberikan. 6adi, modulus elastis sebanding dengan Tegangan dan berbanding terbalik Regangan.

4.Modulus 7lastik Ketika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda,maka ada kemungkinan bentuk sebuah benda berubah..e-ara umum,reaksi benda terhadap gaya yang diberikan di-irikan oleh suatu besaran yang disebut modulus elastik.

Biasanya,modulus elastik untuk tegangan dan regangan ini disebut modulus young. /engan demikian,modulus 8oung merupakan ukuran ketahanan suatu 9at terhadap perubahan panjangnya ketika suatu gaya !beberapa gaya"diberikan pada benda. 6adi, modulus elastis sebanding dengan Tegangan dan berbanding terbalik Regangan. 3. +ukum +ooke untuk Benda non'pegas +ukum hooke ternyata berlaku juga untuk semua benda padat, tetapi hanya sampai pada batas'batas tertentu. Besarnya gaya yang diberikan pada benda memiliki batas'batas tertentu. 6ika gaya sangat besar maka regangan benda sangat besar sehingga akhirnya benda patah. +ubungan antara gaya dan pertambahan panjang !atau simpangan pada pegas" dinyatakan melalui gra&ik di bawah ini.

6ika sebuah benda diberikan gaya maka hukum +ooke hanya berlaku sepanjang daerah elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum hooke. 6ika benda diberikan gaya hingga melewati batas hukum hooke dan men-apai batas elastisitas, maka panjang benda akan kembali seperti semula jika gaya yang diberikan tidak melewati batas elastisitas. tapi hukum +ooke tidak berlaku pada daerah antara batas hukum hooke dan batas elastisitas. 6ika benda diberikan gaya yang sangat besar hingga melewati batas elastisitas, maka benda tersebut akan memasuki daerah plastis dan ketika gaya dihilangkan, panjang benda tidak akan kembali seperti semula, benda tersebut akan berubah bentuk se-ara tetap. 6ika

pertambahan panjang benda men-apai titik patah, maka benda tersebut akan patah. Berdasarkan persamaan hukum +ooke di atas, pertambahan panjang (L) suatu benda bergantung pada besarnya gaya yang diberikan !F" dan materi penyusun dan dimensi benda (dinyatakan dalam konstanta k). Benda yang dibentuk oleh materi yang berbeda akan memiliki pertambahan panjang yang berbeda walaupun diberikan gaya yang sama, misalnya tulang dan besi. /emikian juga, walaupun sebuah benda terbuat dari materi yang sama (misalnya besi), tetapi memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda maka benda tersebut akan mengalami pertambahan panjang yang berbeda sekalipun diberikan gaya yang sama. 6ika kita membandingkan batang yang terbuat dari materi yang sama tetapi memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda, ketika diberikan gaya yang sama, besar pertambahan panjang sebanding dengan panjang benda mula'mula dan berbanding terbalik dengan luas penampang. Makin panjang suatu benda, makin besar besar pertambahan panjangnya, sebaliknya semakin tebal benda, semakin ke-il pertambahan panjangnya. 7nergi )otensial pada )egas ,ntuk menghitung energi potensial pada pegas, terlebih dahulu kita hitungkerja alias usaha yang dibutuhkan untuk meregangkan pegas. )ersamaan ,saha adalah : F $ s, di mana F adalah gaya dan s adalah perpindahan. )ada pegas, perpindahan adalah simpangan $. Ketika kita menekan atau meregangkan pegas sejauh $, dibutuhkan gaya Fa yang berbanding lurus dengan $. .e-ara matematis ditulis Fa 'k$. ,ntuk menghitung energi potensial dari pegas yang tertekan atau teregang, terlebih dahulu kita hitung usaha atau kerja yang dibutuhkan untuk merentangkannya. Kita tidak bisa menggunakan persamaan usaha : F$, karena gaya Fa baik ketika pegas diregangkan maupun ditekan selalu berubah'ubah sepanjang $. !amati gambar di atas". ;leh karena itu kita menggunakan gaya rata' k$. Ketika ditekan atau diregangkan, pegas memberikan gaya dengan arah berlawanan !Fb" yang besarnya adalah Fb

rata. <aya Fa berubah dari = ketika $ diregangkan atau ditekan sejauh $. <aya rata'rata .

= sampai bernilai k$ ketika pegas

. $ adalah jarak maksimum pegas

yang diregangkan atau ditekan. ,saha alias kerja yang dilakukan adalah :

/engan demikian, nilai 7nergi )otensial elastis adalah :

7nergi Kinetik pada )egas )erlu anda ketahui bahwa 7nergi )otensial tidak mempunyai suatu persamaan umum yang mewakili semua jenis gerakan. ,ntuk 7) elastis telah kita turunkan pada pembahasan di atas. Berbeda dengan 7), persamaan 7K bersi&at umum untuk semua jenis gerakan. 7nergi Kinetik dimiliki benda ketika bergerak. Besar energi kinetik adalah :

m adalah massa benda dan 0 adalah ke-epatan gerak benda. 6umlah total 7nergi Kinetik dan 7nergi )otensial dari pegas adalah 7nergi Mekanik. 7nergi tersebut bernilai tetap alias kekal. .e-ara matematis ditulis : 7M 7) 1 7K .ekarang, mari kita tinjau lebih mendalam hukum kekekalan energi mekanik pada pegas. <etaran pegas terdiri dari dua jenis, yakni getaran pegas yang diletakan se-ara horisontal dan getaran pegas yang digantungkan se-ara 0ertikal. )egas yang diletakan 0ertikal )ada dasarnya osilasi alias getaran dari pegas yang digantungkan se-ara 0ertikal sama dengan getaran pegas yang diletakan horisontal. Bedanya, pegas yang digantungkan se-ara 0ertikal lebih panjang karena pengaruh gra0itasi yang

bekerja pada benda !gra0itasi hanya bekerja pada arah 0ertikal, tidak pada arah horisontal". )ada pegas yang kita letakan horisontal !mendatar", posisi benda disesuaikan dengan panjang pegas alami. )egas akan meregang atau mengerut jika diberikan gaya luar !ditarik atau ditekan". Nah, pada pegas yang digantungkan 0ertikal, gra0itasi bekerja pada benda bermassa yang dikaitkan pada ujung pegas. 3kibatnya, walaupun tidak ditarik ke bawah, pegas dengan sendirinya meregang sejauh $=. )ada keadaan ini benda yang digantungkan pada pegas berada pada posisi setimbang. Berdasarkan hukum >> Newton, benda berada dalam keadaan setimbang jika gaya total samadengan =. <aya yang bekerja pada benda yang digantung adalah gaya pegas !F= bisa membandingkan 'k$=" yang arahnya ke atas dan gaya berat !w dengan pegas yang diletakan mg" yang /apat arahnya ke bawah. %otal kedua gaya ini sama dengan nol. 5ambang $ agar anda horisontal. menggantikan $ dengan y. *esultan gaya yang bekerja pada titik kesetimbangan =. +al ini berarti benda diam alias tidak bergerak. 6ika kita meregangkan pegas !menarik pegas ke bawah" sejauh $, maka pada keadaan ini bekerja gaya pegas yang nilainya lebih besar dari pada gaya berat, sehingga benda tidak lagi berada pada keadaan setimbang. %otal kedua gaya ini tidak sama dengan nol karena terdapat pertambahan jarak sejauh $? sehingga gaya pegas bernilai lebih besar dari gaya berat. Ketika benda kita diamkan sesaat !belum dilepaskan", 7) benda bernilai maksimum sedangkan 7K =. 7) maksimum karena benda berada pada simpangan sejauh $. 7K = karena benda masih diam. Karena terdapat gaya pegas !gaya pemulih" yang berarah ke atas maka benda akan bergerak ke atas menuju titik setimbang. Ketika men-apai titik setimbang, besar gaya total 7) =, tetapi laju gerak benda =, karena benda berada bernilai maksimum !0 maks". )ada posisi ini, 7K bernilai maksimum, sedangkan =. 7K maksimum karena 0 maks, sedangkan 7) =". pada titik setimbang !$

Karena pada posisi setimbang ke-epatan gerak benda maksimum, maka benda bergerak terus ke atas sejauh '$. 5aju gerak benda perlahan'lahan menurun akibat adanya gaya berat yang menarik benda ke bawah, sedangkan besar gaya pemulih meningkat dan men-apai nilai maksimum pada jarak '$. Ketika benda berada pada simpangan sejauh '$, 7) bernilai maksimum sedangkan 7K =. .etelah men-apai jarak '$, gaya pemulih pegas menggerakan benda kembali lagi ke posisi setimbang !lihat gambar di bawah". /emikian seterusnya. Benda akan bergerak ke bawah dan ke atas se-ara periodik. .elama benda bergerak, selalu terjadi perubahan energi antara 7) dan 7K. 7nergi Mekanik bernilai tetap. Ketika benda berada pada titik kesetimbangan !$ pada simpangan sejauh '$ atau 1$, 7M 7). =", 7M 7K. Ketika benda berada

7nergi )otensial sebuah pegas dengan konstanta gaya k yang teregang sejauh $ dari kesetimbangannya dinyatakan dengan persamaan :

7nergi Kinetik sebuah benda bermassa m yang bergerak dengan kelajuan 0 ialah :

7nergi %otal !7nergi Mekanik" adalah jumlah 7nergi )otensial dan 7nergi Kinetik :

Ketika benda berada pada simpangan maksimum, $ ke-epatan benda =, sehingga 7nergi Mekanik benda :

3 !3

3mplitudo",

)ersamaan ini memberikan si&at umum penting yang dimiliki <erak +armonik .ederhana !<+." : 7nergi total pada <erak +armonik .ederhana berbanding lurus dengan kuadrat amplitudo. III$ PERALATAN 1. )egas

2. Mistar 4. .tati& dan penjepitnya @. .topwat-h A. Beban I/$ PROSEDUR PER*O%AAN 1. )egas digantung pada tempat yang the dipersiapkan 2. Beban m ditempatkan pada pegas dan dimulai pada massa beban yang paling ke-il 4. Beban disimpangkan dari posisi setimbangnya dan dilepaskan, maka sistem massa pegas akan berosilasi. 5alu waktu untuk 1A kali osilasi di-atat dan per-obaan diulangi 4 kali. @. 5angkah ! 4 " dilakukan lagi untuk beban yang berbeda Contoh rangkaian alat :

/$

DATA PER*O%AAN )er-obaan > %abel A.1 Pa#3a#& 4 1m 5 2A -m P"&a! Ma!!a 4 &r 5 2= gr %"2a# 6a7(u u#(u7 15 7a'i 2"r !i'a!i 4 ! 5 A,2B s A,14 s

P"r1 2aa# 1 ,

3 8 5 Ra(a 9 Ra(a

A,4A s A,2B s A,2A s A,2AB s

)er-obaan >> %abel A.2 P"r1 2aa# Pa#3a#& 4 1m 5 P"&a! Ma!!a %"2a# 4 &r 5 6a7(u u#(u7 15 7a'i 4!5 C,1A s C,=C s 2C -m A= gr C,2A s C,2C s C,1= s C,1C@ s 2"r !i'a!i

1 , 3 8 5 Ra(a 9 Ra(a

)er-obaan >>> %abel A.4 P"r1 2aa# Pa#3a#& 4 1m 5 P"&a! Ma!!a %"2a# 4 &r 5 6a7(u u#(u7 15 7a'i 4!5 D,=1 s D,24 s 2B -m 1== gr D,== s D,1B s D,1B s D,12= s 2"r !i'a!i

1 , 3 8 5 Ra(a 9 Ra(a

/I$

PER.ITUNGAN )er-obaan > ,ntuk beban dengan massa 2= gr dan pertambahan panjang pegas 2A,A -m

/iketahui : m 2= gr 4,1@ waktu untuk 1A kali berosilasi A,2B s =,=2 kg

maka periode untuk satu kali berosilasi :

/itanya : kE.F 6awab :

/engan -ara perhitungan yang sama diperoleh data sebagai berikut : %abel C.1 P"r1 2aa# 1 , 3 8 5 =,=2 kg m 4 7& 5 T4!5 =,4A s =,4@ s =,4A s =,4A s =,4A s T, 4 ! , 5 =,122 s2 =,11A s2 =,122 s2 =,122 s2 =,122 s2 7 4 N:m 5 C,@CD N#m C,BC= N#m C,@CD N#m C,@CD N#m C,@CD N#m

N#m

)er-obaan >> ,ntuk beban dengan massa A= gr dan pertambahan panjang pegas 2D -m /iketahui : m A= gr 4,1@ waktu untuk 1A kali berosilasi C,1A s =,=A kg

maka periode untuk satu kali berosilasi :

/itanya : kE.F

6awab :

/engan -ara perhitungan yang sama diperoleh data sebagai berikut : %abel C.2

P"r1 2aa# 1 , 3 8 5

m 4 7& 5

T4!5 =,@1 s =,@= s

T, 4 ! , 5 =,1CB s2 =,1C= s2 =,1CB s2 =,1CB s2 =,1C= s2

7 4 N:m 5 11,D N#m 12,4 N#m 11,D N#m 11,D N#m 12,4 N#m N#m

=,=A kg

=,@1 s =,@1 s =,@= s

)er-obaan >>> ,ntuk beban dengan massa D= gr dan pertambahan panjang pegas 2D,A -m /iketahui :

1== gr 4,1@

=,1 kg

waktu untuk 1A kali berosilasi

D,=1 s

maka periode untuk satu kali berosilasi :

/itanya : kE.F 6awab :

/engan -ara perhitungan yang sama diperoleh data sebagai berikut : %abel C.4 P"r1 2aa# 1 m 4 7& 5 =,1 T4!5 =,@C s T, 4 !, 5 =,21 s2 7 4 N:m 5 1B,DC N#m

, 3 8 5

=,@B s =,@C s =,@D s =,@D s

=,24 s2 =,21 s2 =,22 s2 =,22 s2

1D,14 N#m 1B,DC N#m 1D,G= N#m 1D,G= N#m N#m

/II$

GRAFIK Berikut gra&ik mengenai massa beban ! g " , periode rata H rata ! s 2 "

dan konstanta pegas : %abel D.1 Ma!!a 4&5 2= g A= gr 1== gr %"2a# P"ri d" Ra(a 9 Ra(a K #!(a#(a P"&a! Ra(a 9 4 !, 5 =,121 s2 =,CGC s2 =,21B s2 Ra(a 4 N:m 5 C,AA N#m 11,G@ N#m 1B,=G N#m

P"r1 2aa# 1 , 3

<ra&ik D.1

/III$ RALAT )er-obaan > ,ntuk beban dengan massa 2= gr %abel B.1 N 1 , 3 8 5 T4!5 =,4A s =,4@ s =,4A s =,4A s =,4A s 4 !, 5 =,121 s2 =,121 s2 =,121 s2 =,121 s2 =,121 s2 =,22G s =,21G s =,22G s =,22G s =,22G s 4!5 =,=A2 s2 =,=@D s2 =,=A2 s2 =,=A2 s2 =,=A2 s2 =,22A s2 4!5

*alat nisbi:

Kebenaran praktikum : )er-obaan >> ,ntuk beban dengan massa A= gr %abel B.2

N 1 , 3 8 5

T4!5 =,@1 s =,@= s =,@1 s =,@1 s =,@= s

4 !, 5 =,CGCs2 =,CGC s2 =,CGC s2 =,CGC s2 =,CGC s2 =,2BC s =,2GC s =,2BC s =,2BC s =,2GC s

4!5 =,=B1 s2 =,=BD s2 =,=B1 s2 =,=B1 s2 =,=BD s2 =,@1D s2

4!5

*alat nisbi:

Kebenaran praktikum :

)er-obaan >>> ,ntuk beban dengan massa 1== gr %abel B.4

N 1 , 3 8 5

T4!5 =,@C s =,@B s =,@C s =,@D s =,@D s

4 !, 5 =,21Bs2 =,21B s2 =,21B s2 =,21B s2 =,21B s2 =,2@2 s =,2C2 s =,2@2 s =,2A2 s =,2A2 s

4!5 =,=AB s2 =,=CB s2 =,=AB s2 =,=C4 s2 =,=C4 s2 =,=C2 s2

4!5

*alat nisbi:

Kebenaran praktikum : PEM%A.ASAN )ada praktikum kali ini saya melakukan pengukuran waktu yang dibutuhkan benda dalam melakukan osilasi terhadap pegas yang digantungkan pada stati&. /ari hasil yang saya peroleh -epat atau lambatnya waktu yang dibutuhkan tergantung pada massa beban yang digantungkan. .emakin berat maka waktunya akan semakin lambat. .aya melakukan per-obaan ini sebanyak 4 kali dengan masing H masing pengambilan data sebanyak A kali. /an beban yang digunakan mulai dari 2= gram , kemudian bertambah menjadi A= gram dan terakhir D= gram. .etelah itu saya pun menghitung berapa periode dari pegas tersebut dengan membandingkan lamanya waktu berosilasi dengan banyaknya osilasi. /ari per-obaan ini didapatkan data yang ber0ariasi sebab dilakukan beberapa kali. /ari data itu kami melakukan perhitungan serta men-ari ralat keraguan untuk mengetahui apakah per-obaan yang kami lakukan adalah benda. /alam per-obaan ini gaya pemulihan terjadi. 8aitu gaya dimana jika pegas yang diberi simpangan sejauh y dari posisi keseimbangannya akan bergerak

bolak H balik melalui titik keseimbangan tersebut ketika akan dilepaskan. <erakan ini disebabkan oleh gaya pemulih yang bekerja pada pegas. <aya pemulih ini berusaha untuk mengembalikan posisi benda ke posisi keseimbangannya. Besar gaya pemulih berbanding lurus dengan besar simpangan dan arahnya berlawanan dengan arah simpangan. /alam per-obaan ini juga terjadi +ukum +ooke yang berbunyi ( jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, pertambahan panjang pegas berbanding lurus ! sebanding " dengan gaya tariknya (.

/$

KESIMPULAN /ari per-obaan di atas dapat ditarik kesimuplan : 1. Konstanta pegas dapat ditentukan dengan rumus

2. )ada pegas terjadi gaya pemulihan dan +ukum +ooke

DAFTAR PUSTAKA %im /osen Fisika /asar, 2=14. Panduan Praktikum Fisika ,ni0ersitas ,dayana. %ipler, 1GGB. Fisika untuk "ains dan Teknik, 6ilid >, penerbit 7rlangga 6akarta. Kanginan, Marthen, dkk. 1GGB. Fisika. 6ilid 2. 6akarta: 7rlangga .oetrisno. 1GB@. Fisika asar. Bandung : )enerbit >%B Bresni-k, .tephen. 2==2. !ntisari Fisika. 6akrta : +ipokrates. asar !. 6imbaran:

You might also like