You are on page 1of 12

I. IDENTITAS a. Identitas pasien Nama Usia Jenis Kelamin Agama Pekerjaan rang tua Status Alamat (gl.

Periksa b. Identitas rang tua A$a" Usia Pekerjaan Agama Alamat Ibu Usia Pekerjaan Agama Alamat II. : (n. : .+ ta"un : buru" tani : Islam : desa Kan'i : N$. S : */ ta"un : ibu ruma" tangga : Islam : desa Kan'i : An. MS : 9 bulan : Laki - laki : Islam : !uru" #a$a"% : !elum menika" : &esa Kan'i : ) Juni *+,*

ANAMNESA (Subjective) ,. *. Kelu"an utama : demam

-i0a$at Pen$akit Sekarang Sejak ,. "ari $ang lalu pasien mengalami demam dengan su"u naik turun. Su"u badan biasan$a meningkat saat malam "ari1 su"u badan $ang dialami sempat men'apai 2+ derajat 'el'ius. Selain demam pasien juga mengelu"kan sesak na3as $ang mun'ul berbarengan dengan gejala batuk1 sesak na3as tidak diperberat dengan akti3itas dan tidak dikelu"kan gejala kebiruan

saat men$usu ataupun akti4itas lainn$a. !atuk $ang tela" dialami pasien selama , bulan dengan da"ak ber0arna "ijau tanpa dara"1 disertai pula gejala men'ret dengan 3rekuensi 5 6 kali dalam se"ari k nsistensi 'air dengan sedikit ampas tanpa lendir dan dara"1 mual dan munta" dialami juga se"ingga pasien sulit dan ke"ilangan na3su makan. !AK tetap lan'ar dan tidak ada kelu"an. Sebelumn$a pasien tela" ber bat ke beberapa d kter namun keadaan pasien belum juga mengalami perbaikan $ang berarti1 ak"irn$a pasien diba0a ke -SU& 7unung Jati. Pasien menjalani ra0at inap di -uma" Sakit tersebut selama ) "ari1 dikarenakan pera0atan $ang dijalani dirasa terlalu lama dan 3akt r ek n mi $ang renda" maka rang tua pasien memutuskan untuk melanjutkan pera0atan di ruma" se"ingga pasien memili" pulang paksa dengan k ndisi pasien $ang belum membaik masi" dengan demam $ang tidak kunjung turun. Setela" pasien mengalami pera0atan di ruma" selama * "ari keadaann$a makin memburuk1 kesadaran pasien pun mulai menurun se"ingga keluarga pasien memba0ann$a ke -SU& 8aled dan menjalani pera0atan di ruang PI9U. Pada malam "ari saat pera0atan pasien mengalami kejang1 dan tidak sadarkan diri. .. -i0a$at Pen$akit &a"ulu Pasien belum perna" mengalami kelu"an seperti $ang dirasakan saat ini. 2. -i0a$at Pen$akit Keluarga (idak ada keluarga $ang perna" mengalami kelu"an serupa1 ri0a$at kejang keluarga #-%1 ri0a$at (!9 #-% 6. -i0a$at imunisasi Imunisasi lengkap sesuai dengan umurn$a $aitu !97 ,:1 ;ep ! .:1 &P( .:1 p li 2:

/.

-i0a$at Makanan Usia + < 6 bulan pasien "an$a diberi asi1 sejak usia / bulan pasien mulai diberi makanan tamba"an berupa bubur tim.

=.

-i0a$at Perkembangan 2 bulan : dapat mengamati mainan1 menumpu kedua lengan dan berusa"a mengangkat kepala / bulan : mampu mengangkat dan mena"an kepala beberapa saat1 mulai mengguling-gulingkan tubu"n$a1 mulai memasukan benda $ang dipegang ke dalam mulutn$a

).

-i0a$at S sial >k n mi Keadaan s sial ek n mi pasien renda"1 dengan pekerjaan a$a"n$a atau kepala keluarga adala" se rang buru" $ang pendapatann$a tidak tentu.

III.

PEMERIKSAAN FISIK (Objective)


A. Keadaan Umum !. Kesadaran 9. ?ital sign : tampak sakit berat :s p r :( N S Status Generalis Kepala -ambut Pe eri!saan Mata Palpebra K njungti4a : bentuk pr p si nal1 kulit kepala bersi"1 ubun-ubun tidak 'embung : ber0arna "itam1 tidak muda" r nt k " : edema palpebra #-% : anemis -@-1 "iperemis -@: : ,/* : .+ : .91. mm;g :@menit :@menit. 9

Sklera Pupil Pe eri!saan Telin#a Pe eri!saan $i%un# Pe eri!saan Mulut Pe eri!saan &e'er (rak"ea Kelenjar t"$r id J?P Pe eri!saan Kulit Pe eri!saan T'(ra) Pul ( Inspeksi Palpasi Perkusi C Auskultasi
*antun#

: ikterik -@: re3lek pupil A@A1 bulat is k r : letak telinga simetris1 serumen #-%1 edema #-%1 eritema #-% 1 n$eri tekan#-% : septum simetris1 de4iasi septum #-%1 p lip #-%1 epistaksis #-%1 sekret #-%1 ' rpus alleneum #-% : bibir ber0arna mera" muda1 muk sa agak kering1 st matitis #-%1 gusi berdara" #-% : lim3aden pati -@: de4iasi #-% : pembesaran kelenjar t"$r id #-% : peningkatan J?P #-% : uji t urniBuet #-%1 sikatrik #-%1 striae #-% : : pengembangan dada simetris1 retraksi inter' stal #-%1 tanda in3lamasi #-% : pergerakan na3as simetris1 3remitus taktil simetris1 n$eri tekan#-% : s n r. !atas paru "epar antara I9S 6 dan / redup di lin. Mid'la4i'ula de:tra : VBS A@A1 r nk"i -@-1 0"eeDing -@-

Inspeksi Palpasi Perkusi

: iktus k rdis tidak terli"at : teraba iktus k rdis1 irama regular1 thrill #-% : redup #kanan: lin. parasternalis de:tra I9S 21 pinggang: lin. Parasternalis sinistra I9S *1 apeks: lin. Mid'la4i'ula , jari medial I9S 6%

Auskultasi Pe eri!saan Ab%( en Inspeksi Auskultasi Palpasi Perkusi E!stre itas I+. ASSESSMENT ,(r! Dia#n(sis Di--erential Dia#n(sis +. P&ANNING a. Fbser4asi KU b. Pera0atan intensi3 '. 9( s'an kepala d. K nsul dr Sp. A e. K nsul dr Sp. !s

: S, dan S* n rmal1 dengan irama reguler tidak ada suara tamba"an : bentuk 'embung1 "erniasi #-%1 distensi #-% 1pernapasan abd minal #-%1 turg r baik. : suara peristaltik #A% meningkat : "epat megali #-%1 sp"len megali #-%1 n$eri tekan #tidak diperiksa% : timpani

: akral dingin1 edem -@-1 9-(E * detik1 n$eri #-%1 pete'"ie #-%

" >nse3alitis " Meningitis bakterial1 (uberkul ma1 ne plasma

KOMENTAR Pada minggu pertama menjalani P.& di Stase anak -SU& 8aled sa$a mendapatkan kesempatan untuk mempelajari sebua" kasus menarik di ruang PI9U1 dimana pasien tersebut mengalami gejala demam $ang tinggi dalam kurun 0aktu 'ukup lama sampai terjadin$a penurunan kesadaran pada anak tersebut. &alam kasus ini didapatkan pasien tela" menjalani peng batan ke beberapa d kter1 namun dari keterangan keluarga pasien tidak didapatkan in3 rmasi 'ukup jelas tentang pen$akit $ang diderita le" anak tersebut dan keadaann$a pun tidak kunjung membaik. Sampai ak"irn$a pasien tersebut diba0a ke sebua" ruma" sakit dan menjalani pera0atan1 dikarenakan pera0atan $ang dijalankan tela" lama dan 3akt r ek n mi dari keluarga pasien $ang renda" se"ingga pasien memutuskan untuk pulang paksa sebelum keadaan pasien membaik. Setela" pasien mengalami beberapa "ari per0atan di ruma" keadaann$a semakin memburuk se"ingga pasien segera diba0a ke -SU& 8aled dan ak"irn$a mendapatkan pera0atan intensi3 di ruang PI9U. Jika dili"at dari keadaan klinis dan pemeriksaan $ang tela" dilakukan1 dimana adan$a kelu"an demam $ang sangat tinggi sampai 2+ derajat 91 penurunan kesadaran1 dan kejang merupakan trias dari pen$akit ense3alitis. Kelu"an lain $ang dirasakan adala" mual dan munta" $ang menandakan adan$a tekanan pada intrakranial1 selain itu juga didapatkan gejala batuk dan sesak na3as $ang dapat merupakan 3akt r resik karena 4irus $ang men$ebabkan ense3alitis biasan$a masuk melalui saluran na3as. >nse3alitis merupakan peradangan pada jaringan tak $ang dapat disebabkan le" 4irus1 bakteri1 dan parasit.

&alam kese"ariann$a sebelum pasien tersebut menderita kelu"an seperti ini1 pasien adala" se rang anak $ang se"at1 lin'a" dan memiliki giDi $ang baik dili"at dari p stur tubu"n$a dan k nsumsi makanann$a. ;al ini men$ebabkan para keluarga tidak men$angka atas apa $ang dialami le" pasien1 namun segala "al $ang terjadi diterima le" keluarga pasien sebagai sebua" ' baan dari Alla" S8(. !eberapa "al $ang didapat dari kasus ini adala" kurangn$a edukasi tentang pen$akit ini kepada keluarga pasien1 $ang bisa dipengaru"i le" 3akt r latar belakang tingkat pengeta"uan keluarga pasien $ang masi" renda"1 ataupun karena kurangn$a k munikasi dari beberapa d kter $ang sebelumn$a tela" memeriksa pasien tersebut tentang pen$akit $ang diderita pasien1 baik dari perjalanan pen$akit ataupun pr gn sisn$a1 dan dampak jika pasien tersebut tidak segera mendapatkan pera0atan se'ara intensi3. Selain itu renda"n$a 3akt r ek n mi pasien $ang men$ebabkan keluarga pasien tidak dapat berbuat ban$ak untuk memberikan pera0atan $ang la$ak bagi pasien1 namun ketaba"an dan keper'a$aan ter"adap kebesaran Alla" $ang selalu di$akinkan nenek pasien kepada ibu dari pasien tersebut $ang membuat kekuatan tersendiri bagi mereka. Pengalaman ini sangat berarti bagi penulis1 karena selain dapat mempelajari langsung kasus $ang jarang ditemukan pada pasien anak tersebut penulis juga dapat bertemu langsung dan mendengar ban$ak 'erita dari keluarga pasien tentang pasien sampai keluargan$a. ;al ini melati" penulis untuk menjadi d kter $ang lebi" empati1 dan belajar untuk dapat selalu membina sambung rasa ter"adap pasien dan keluargan$a.

Ense-alitis adala" in3eksi jaringan tak le" berbagai ma'am mikr

rganisme

#;assan1 ,99=%. Pada en'ep"alitis terjadi peradangan jaringan tak $ang dapat mengenai selaput pembungkus tak dan medula spinalis.

Pen.ebab Ense-alitis !erbagai ma'am mikr rganisme dapat menimbulkan >nse3alitis1 misaln$a bakteria1

pr t D a1 'a'ing1 jamur1 spir '"aeta1 dan 4irus. !akteri pen$ebab >nse3alitis adala" Stap"$l ' ''us aureus1 strept k k1 >. 9 li1 M. (uber'ul sa dan (. Pallidum. >n'ep"alitis bakterial akut sering disebut en'ep"alitis supurati3 akut #Mansj er1 *+++%. Pen$ebab lain adala" kera'unan arsenik dan reaksi t ksin dari t"$p id 3e4er1 'ampak dan '"i'ken p :@'a'ar air. Pen$ebab en'ep"alitis $ang terpenting dan tersering iala" 4irus. In3eksi dapat terjadi karena 4irus langsung men$erang tak1 atau reaksi radang akut in3eksi sistemik atau 4aksinasi terda"ulu. Klasi3ikasi en'ep"alitis berdasar jenis 4irus serta epidemi l gin$a iala":

/ In-e!si virus .an# bersi-at en%e i! ,. 7 l ngan enter 4irus : P li m$elitis1 4irus 9 :sa'kie1 4irus >9;F. *. 7 l ngan 4irus Arb : 8estern eBuine en'ep"alitis1 St. L uis en'ep"alitis1 >astern eBuine en'ep"alitis1 Japanese ! en'ep"alitis1 -ussian spring summer en'ep"alitis1 Murra$ 4alle$ en'ep"alitis. G In3eksi 4irus $ang bersiat sp radik : rabies1 ;erpes simpleks1 ;erpes D ster1 Lim3 granul ma1 Mumps1 L$mp" '$ti' '" ri meningitis1 dan jenis lain $ang dianggap disebabkan le" 4irus tetapi belum jelas.

G >n'ep"alitis pas'a-in3eksi : pas'a-m rbili1 pas'a-4arisela1 pas'a-rubela1 pas'a4aksinia1 pas'a-m n nukle sis in3eksius1 dan jenis-jenis lain $ang mengikuti in3eksi traktus respirat rius $ang tidak spesi3ik.#- bin 'it. ;assan1 ,99=%

Tan%a %an Gejala Ense-alitis Meskipun pen$ebabn$a berbeda-beda1 gejala klinis >nse3alitis lebi" kurang sama dan k"as1 se"ingga dapat digunakan sebagai kriteria diagn sis. Se'ara umum1 gejala berupa (rias >nse3alitis $ang terdiri dari demam1 kejang dan kesadaran menurun. #Mansj er1 *+++%. Adapun tanda dan gejala >nse3alitis sebagai berikut :

,. Su"u $ang mendadak naik1 seringkali ditemukan "iperpireksia *. Kesadaran dengan 'epat menurun .. Munta" 2. Kejang-kejang1 $ang dapat bersi3at umum1 3 kal atau t0it'"ing saja #kejang-kejang di muka% 6. 7ejala-gejala serebrum lain1 $ang dapat timbul sendiri-sendiri atau bersama-sama1 misal paresis atau paralisis1 a3asia1 dan sebagain$a #;assan1 ,99=% Inti dari sindr m >nse3alitis adala" adan$a demam akut1 dengan k mbinasi tanda dan gejala : kejang1 delirium1 bingung1 stup r atau k ma1 ap"asia1 "emiparesis dengan asimetri re3leks tend n dan tanda !abinski1 gerakan in4 lunter1 ata:ia1 n$stagmus1 kelema"an t t- t t 0aja".

Pe eri!saan Penunjan# Ense-alitis ,. !iakan: C &ari dara" H 4iremia berlangsung "an$a sebentar saja se"ingga sukar untuk mendapatkan "asil $ang p siti3. C &ari liku r serebr spinalis atau jaringan tak #"asil nekr psi%1 akan didapat gambaran jenis kuman dan sensiti4itas ter"adap antibi tika. C &ari 3eses1 untuk jenis enter 4irus sering didapat "asil $ang p siti3 C &ari s0ap "idung dan tengg r kan1 didapat "asil kultur p siti3 *. Pemeriksaan ser l gis : uji 3iksasi k mplemen1 uji in"ibisi "emaglutinasi dan uji neutralisasi. Pada pemeriksaan ser l gis dapat diketa"ui reaksi antib di tubu". IgM dapat dijumpai pada a0al gejala pen$akit timbul. .. Pemeriksaan dara" : terjadi peningkatan angka leuk sit. 2. Punksi lumbal Liku r sereb spinalis sering dalam batas n rmal1 kadang-kadang ditemukan sedikit peningkatan jumla" sel1 kadar pr tein atau gluk sa. 6. >>7@ >le'tr en'ep"al grap"$ >>7 sering menunjukkan akti3itas listrik $ang merenda" sesuai dengan kesadaran $ang menurun. Adan$a kejang1 k ma1 tum r1 in3eksi sistem sara31 bekuan dara"1 abses1 jaringan parut tak1 dapat men$ebabkan akti4itas

listrik berbeda dari p la n rmal irama dan ke'epatan.#SmeltDer1 *++*% /. 9( s'an Pemeriksaan 9( s'an tak seringkali didapat "asil n rmal1 tetapi bisa pula didapat "asil edema di33use1 dan pada kasus k"usus seperti >nse3alitis "erpes simple:1 ada kerusakan selekti3 pada l bus in3er medial temp ral dan l bus 3r ntal.#?i't r1 *++,%

Penatala!sanaan Ense-alitis G Is lasi Is lasi bertujuan mengurangi stimuli@rangsangan dari luar dan sebagai tindakan pen'ega"an.

G (erapi antimikr ba1 sesuai "asil kultur Fbat $ang mungkin dianjurkan le" d kter : ,. Ampi'illin : *++ mg@kg!!@*2 jam1 dibagi 2 d sis *. Kemi'etin : ,++ mg@kg!!@*2 jam1 dibagi 2 d sis .. !ila en'ep"alitis disebabkan le" 4irus #;S?%1 agen anti4iral a'$'l 4ir se'ara signi3ikan dapat menurunkan m rtalitas dan m rbiditas ;S? en'ep"alitis. A'$'l 4ir diberikan se'ara intra4ena dengan d sis .+ mg@kg!! per "ari dan dilanjutkan selama ,+,2 "ari untuk men'ega" kekambu"an #?i't r1 *++,%. 2. Untuk kemungkinan in3eksi sekunder diberikan antibi tika se'ara p li3ragmasi.

G Mengurangi meningkatn$a tekanan intra'ranial1 manajemen edema tak ,. Memperta"ankan "idrasi1 m nit r balans 'airanH jenis dan jumla" 'airan $ang diberikan tergantung keadaan anak. *. 7luk sa *+I1 ,+ ml intra4ena beberapa kali se"ari disuntikkan dalam pipa gi4ing set untuk meng"ilangkan edema tak. .. K rtik ster id intramus'ular atau intra4ena dapat juga digunakan untuk meng"ilangkan edema tak.

G Meng ntr l kejang Fbat antik n4ulsi3 diberikan segera untuk memberantas kejang. Fbat $ang diberikan iala" 4alium dan atau luminal.

,. ?alium dapat diberikan dengan d sis +1.-+16 mg@kg!!@kali *. !ila ,6 menit belum teratasi@kejang lagi bia diulang dengan d sis $ang sama

.. Jika suda" diberikan * kali dan ,6 menit lagi masi" kejang1 berikan 4alium drip dengan d sis 6 mg@kg!!@*2 jam.

G Memperta"ankan 4entilasi !ebaskan jalan na3as1 berikan F* sesuai kebutu"an #*.l@menit%. G Penatalaksanaan s" 'k septik G Meng ntr l peruba"an su"u lingkungan G Untuk mengatasi "iperpireksia1 diberikan k mpres pada permukaan tubu" $ang mempun$ai pembulu" besar1 misaln$a pada kiri dan kanan le"er1 ketiak1 selangkangan1 daera" pr ksimal betis dan di atas kepala. Sebagai "ibernasi dapat diberikan largaktil * mg@kg!!@"ari dan p"energan 2 mg@kg!!@"ari se'ara intra4ena atau intramus'ular dibagi dalam . kali pemberian. &apat juga diberikan antipiretikum seperti aset sal atau parasetam l bila keadaan tela" memungkinkan pemberian bat per ral.#;assan1 ,99=%

You might also like