You are on page 1of 3

PEMERIKSAAN PENUNJANG1 Pemeriksaan slit lamp dilakukan dengan fluorescein dye untuk mengukur ukuran dari abarasi dan

menentukan lokasinya. Untuk menyingkirkan kemungkinan benda asing intraorbital, dapat dipertimbangkan pemeriksaan B-Scan Ultrasound, CT-Scan Orbital, dan ultrasound biomicroscopy (UB !. "pabila benda asing merupakan ba#an metal, pemeriksaan a$al yang dapat dilakukan adala# x ray orbital. %angan lakukan pemeriksaan benda asing metal di mata. UB dan high frequency ultrasound sering bermanfaat untuk menemukan benda asing di anterior sklera. Benda asing ini dapat tidak terli#at karena sifat alaminya seperti kaca, atau terdapat opasitas di atasnya seperti perdara#an kon(ungti)al. Pemeriksaan lain dapat dilakukan adala# Seidel Test untuk mengeta#ui perforasi pada benda asing kornea yang dalam. *elopak mata atas dan ba$a# (uga perlu die)ersi untuk menemukan benda asing. Pemeriksaan laboratorium tidak diindikasikan kecuali dicurigai terdapatnya infeksi kornea atau ulserasi kornea, dimana perlu dilakukan smear dan kultur. PENATALAKSANAAN Benda asing di kornea di permukaan dapat dapat dengan muda# dikeluarkan dengan forsep sambil dili#at dengan slit lamp. Benda asing yang lebi# dalam (uga dapat dikeluarkan dengan bantuan slit lamp. +amun, benda asing yang terletak sangat dalam atau full t#ickness paling baik dikeluarkan di kamar operasi., Pemberian anestesi topikal mengurangi rasa tidak nyaman dan bleparospasme serta memberikan kemuda#an dalam menge)aluasi dan menatalaksana pasien. Benda asing yang terdapat pada epitel atau terletak secara longgar dapat diangkat dengan cotton-tip applicator yang dibasa#kan atau (e$eler-s forcep setela# pemberian anestesi topikal. %ika benda asing terletak secara erat di stroma kornea, dapat (arum u(ung ./ atau ,. 0 yang disambung dengan spuit .-1 cc. Be)el (arum diara#kan ke atas, kemudian u(ung (arum dimasukkan ke ba$a# benda asing
1

&' (ika dicurigai terdapat

Bashour M. Corneal Foreign Body. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/1195581o er ie! pada 1" #e$ruari %&1' pu(ul %&.5& )*B
%

Cohen +,- .apuano C,- /ai$son 0. . +1ternal Disease- in 2asman )- ,aeger +3- 2he )ills +ye 4ospital 3tlas o# Clinical 5phthalmology %nd +d. 0hiladeplhia. /ippincott )illiam 6 )il(ins. %&&1. 0: '&

dan dengan gentle didorong dari stroma kembali ke tempat masuknya. %ika benda asing tela# keluar, maka digunakan cotton-tip applicator yang dibasa#i untuk mengeluarkannya dari permukaan mata.1 *ebanyakan defek epitel akibat pengangkatan benda asing akan mengalami penyembu#an dalam ,2-2/ (am. %ika defek epitel kecil, antibiotik topikal dapat digunakan dan pasien die)aluasi pada #ari berikutnya. Pada defek yang lebi# besar (3456! atau sangat lambat sembu# dapat digunakan bandage contact lens dan diberikan antibiotik topikal dengan +S"'7. "danya infiltrate stroma akan mengganggu penyembu#an epitel dan #arus ditatalaksana lebi# agresif dengan antibiotik topikal untuk meng#indari perkembangan keara# ulkus kornea. Benda asing dari ba#an besi ber#ubungan dengan rust ring dalam 1-2 (am setela# trauma. &ust ring dapat diangkat dengan menggunakan burr. Biasanya benda asing lebi# muda# diangkat setela# ,2-2/ (am ketika (aringan kornea disekitar tela# melunak. Pengangkatan rust ring menyebabkan epitel dapat mengalami penyembu#an. Pasien perlu diberita#u ba#$a rasa nyeri akan kembali muncul ketika efek anestesi topikal #ilang. "nalgesi dengan acetaminop#en secara umum dapat digunakan, namun dapat digunakan ketorolac, acetaminop#en dengan kodein, o8ycodone untuk (angka pendek (ika terdapat defek epitel luas. "ntibiotik floro9uinolon tela# men(adi pengobatan antibakteri utama dalam beberapa ta#un. :uinolone generasi kedua seperti ciproflo8acin dan oflo8acin masi# sering digunakan. +amun beberapa organisme tela# memiliki resistensi ter#adapa obat ini. ;loro9uinolon generasi keempat (gatiflo8acin dan mo8iflo8acin! memiliki cakupan ter#adap bakteri gram positif dan negatif serta atipik. Obat ini (uga memiliki kemampuan penetrasi kornea lebi# baik. Penyembu#an defek kornea dan kecepatan reepitelisasi penting untuk mengurangi risiko infeksi dan outcome pengli#atan. Penyembu#an kornea yang cepat (uga mengurangi risko kerusakan stroma, kekeru#an atau astigmatisme. Benda asing yang terdapat di dalam stroma kornea dapat dibiarkan sa(a (ika berukuran kecil dan inert (dan tanpa keratitis!. Peca#an kaca sering meninggalkan banyak fragmen intrastromal yang ditoleransi dengan baik ole# kornea.

Criden M.- 8at9 :+- /em$ach .;. Corneal and Con<uncti al Foreign Bodies- in Bright$ill F:McDonnell 0,- Mc;hee C=,- Far<o 33- :erdare ic 5- Corneal :urgery 2heory- 2echni>ue and 2issue. British. Mos$y +lse ier. %&&9. 0: 177-17?

Benda asing yang dicurigai mengalami penetrasi ke kamera anterior #arus dikeluarkan dengan bantuan mikroskope dimana (ika dibutu#kan dapat dilakukan pen(a#itan untuk menutup kebocoran a9ueous. KOMPLIKASI Beberapa komplikasi utama yang dikaitkan dengan benda asing kornea adala# ulkus kornea, edema kornea, corneal stroma scarring, iritis traumatic, erosi kornea, dan trauma penetrasi. Berbagai tanda terdapatnya ulkus kornea memerlukan pemeriksaan lebi# lan(ut seperti kultur dan terapi agresif dengan antibiotik topikal. 'ritis traumatic #arus ditatalaksana dengan steroid #anya (ika epitel tela# sembu# sempurna, dimana diberikan bersama siklopegia dengan midriatik. 2 PROGNOSIS Pasien biasanya mengalami pemuli#an sempurna setela# pengangkatan benda asing yang tidak memiliki komplikasi. *emampuan pengli#atan< )isus tidak begitu sering dipengaru#i ole# benda asing kornea yang terletak tidak di sentral. 7iagnosis, pengangkatan benda asing dan penatalaksanaan, serta follo$ up berkala memberikan #asil yang baik ter#adap trauma benda asing. 2

'

Ferdinand /- =ga(eng @. Corneal and Con<uncti al Foreign Bodies- in Copeland .3- 3#shari =3Copeland and 3#shariAs 0rinciples and 0ractice o# Cornea- ol 1- 1st ed. =e! Delhi. ,aypee Brothers Medical 0u$lishers. %&17. 0: 9'8

You might also like