You are on page 1of 23

Presentasi kasus mati

ABSTRAK Pada tanggal 16 Desember 2013 pukul 16.30 WIB, telah diterima seorang mayat laki laki berusia ! tahun di Instalasi "orensik #umah $akit Bhayangkara %k I #aden $aid $ukanto bersama dengan surat permintaan &isum dari #esort Bogor $ektor 'iteureup dengan surat nomor (.)01*3)+*,II*2013*#eskrim dan nomor registrasi -orensik 0.6*,II*2013*/0, dengan permintaan untuk dilakukannya pemeriksaan pada mayat tersebut serta dibuatkan 1isum 2t #epertum. /enurut keterangan penyidik, 3ena4ah ditemukan pada hari senin tanggal 16 Desember 2013 sekitar 3am 13.00 WIB di kolam ikan Perum (nggraini blok D1 5o. . kel. 6arang (sdem Barat ke7. 'iteureup, Bogor. Pada hari $enin tanggal 16 Desember 2013 pukul 16.30 WIB, bertempat di ruang otopsi Instalasi 6edokteran "orensik #umah $akit Bhayangkara %k.1 #aden $aid $ukanto, telah dilakukan pemeriksaan luar pada mayat tersebut. Dari hasil pemeriksaan terhadap mayat dibuat &isum et repertum demi kepentingan peradilan.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 1

Presentasi kasus mati

DAFTAR ISI Hal

(bstrak.............................................................................................................................1 Da-tar Isi...........................................................................................................................2 Ilustrasi 6asus...................................................................................................................3 1isum 2t #epertum...........................................................................................................+ %in3auan Pustaka...............................................................................................................8 Pembahasan.....................................................................................................................1. 6esimpulan......................................................................................................................18 Da-tar Pustaka.................................................................................................................1) 0ampiran $urat Permintaan 1isum.................................................................................20 0ampiran "oto Pemeriksaan 0uar...................................................................................21

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 2

Presentasi kasus mati

ILUSTRASI KASUS Pada tanggal 16 Desember 2013, telah diterima seorang mayat ber3enis kelamin laki laki berusia 0 tahun, di Instalasi "orensik #umah $akit Bhayangkara %k I #aden $aid $ukanto bersama dengan surat permintaan &isum dari #esort Bogor $ektor 'iteureup dengan surat nomor (.)01*3)+*,II*2013*#eskrim dan nomor registrasi -orensik 0.6*,II*2013*/0, dengan permintaan untuk dilakukannya pemeriksaan pada mayat tersebut dan dibuatkan &isum et repertum. /enurut keterangan penyidik, 3ena4ah ditemukan pada hari senin tanggal 16 Desember 2013 sekitar 3am 13.00 WIB di kolam ikan Perum (nggraini blok D1 5o. . kel. 6arang (sdem Barat ke7. 'iteureup, Bogor. Pada hari $enin tanggal 16 Desember 2013 pukul 16.30 WIB, bertempat di ruang otopsi Instalasi 6edokteran "orensik #umah $akit Bhayangkara %k.1 #aden $aid $ukanto, telah dilakukan pemeriksaan luar pada mayat tersebut. Dari hasil pemeriksaan terhadap mayat dibuat &isum et repertum demi kepentingan peradilan.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 3

Presentasi kasus mati


0.0*,II*2013*/0 9alaman 1dari+ halaman RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.I RADEN SAID SUKANTO INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK :l. #aya Bogor, 6ramat :ati, :akarta 13;10

5omor 0ampiran Perihal

< 0.6*,II*2013*/0 < < 9asil Pemeriksaan 1isum et #epertum a/n Mr. X :akarta, 16 Desember 2013

PRO JUSTITIA VISUM ET REPERTUM =ang bertanda tangan di ba>ah ini saya Dian (ulia, 1era $eptiana dokter muda pada Instalasi 6edokteran "orensik, #umah $akit Bhayangkara %6.1 #aden $aid $ukanto 6ramat :ati, menerangkan bah>a atas permintaan tertulis dari #esort Bogor $ektor 'iteureup dengan surat nomor (.)01*3)+*,II*2013*#eskrim dan nomor registrasi -orensik 0.6*,II*2013*/0, maka pada tanggal enam belas desember tahun dua ribu tiga belas pukul enam belas tiga puluh Waktu Indonesia surat tersebut adalah< 5ama ?mur :enis 6elamin Warga 5egara Peker3aan (gama (lamat < /r. , <0 tahun keatas < 0aki laki < < < < Bagian Barat bertempat di Instalasi "orensik #umah $akit Bhayangkara %6.I #aden $aid $ukanto telah melakukan pemeriksaan 3ena4ah yang menurut

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 4

Presentasi kasus mati


0.0*,II*2013*/0 9alaman 2dari+ halaman HASIL PEMERIKSAAN--------------------------------------------------------------------------------PEMERIKSAAN LUAR:1. 0abel < %idak terdapat label pada mayat 2. %utup*bungkus mayat < %erdapat satu buah kardus air mineral ber>arna 7oklat bertuliskan @%A%(0B, dengan ukuran tiga puluh tu3uh seentimeter kali dua puluh tiga sentimeter kali dua puluh satu sentimeter, didalamnya terdapat satu kantong kresek ber>arna putih bertuliskan @(l-amartB dengan ukuran empat puluh dua sentimeter kali dua puluh tu3uh sentimeter, didalamnya lagi terdapat satu buah kantong plastik hitam tidak ada moti- dan dalam keadaan robek, dengan ukuran dua puluh empat sentimeter kali dua puluh satu sentimeter. 3. Perhiasan mayat < %idak terdapat perhiasan pada mayat. +. Pakaian mayat < %idak terdapat pakaian pada mayat. ;. Benda disamping mayat < %idak terdapat benda di samping mayat. 6. :enis kelamin < Pria, bangsa < tidak diketahui, umur < nol tahun, kulit < putih pu7at, Pan3ang tubuh < empat puluh tu3uh sentimeter, Berat Badan < dua ribu empat ratus gram, 0ingkar dada < dua puluh sembilan sentimeter, 0ingkar kepala < tiga puluh tiga sentimeter, Diameter puting < satu sentimeter, Cakar < tidak disunat, %estis < sudah turun ke kantung testis kanan dan kiri. .. 6aku mayat < pada kedua kaki kanan dan kiri serta kedua tangan kanan dan kiri, kaku mayat mudah dila>an. 0ebam mayat < pada dada ber>arna keunguan dan tidak hilang pada penekanan. 8. Identitas 6husus < Pada bokong tepat pada garis pertengahan belakang enam sentimeter diba>ah ta3u depan tulang usus terdapat tanda lahir berupa ber7ak keabu abuan dengan bentuk bulat, batas tid-ak tegas, berdiameter satu sentimeter. ). #ambut 6epala < Ber>arna hitam, lurus, pan3ang satu koma lima sentimeter . (lis mata < Ber>arna hitam, lurus, pan3ang nol koma lima sentimeter. Bulu mata < Ber>arna hitam, lurus, pan3ang nol koma lima sentimeter. 6umis < %idak ada. :enggot < %idak ada.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 5

Presentasi kasus mati


10. 6edua kelopak mata < 6edua kelopak mata tertutup, $elaput bening kedua mata 3ernih, %eleng kedua mata nol koma lima sentimeter, Warna tirai kedua mata 7oklat, $elaput kedua bola mata putih, $elaput kedua kelopak mata merah pu7at.

0.0*,II*2013*/0 9alaman 3dari+ halaman

11. 9idung pesek. 6edua 7uping telinga menggantung, dan mudah kembali . /ulut terbuka lima sentimeter, lidah tergigit nol koma lima sentimeter. 12. Digi geligi < %idak ada. 13. Dari lubang mulut tidak keluar 7airan. Dari lubang hidung keluar 7airan ber>arna merah. Dari lubang kedua telinga tidak keluar 7airan. Dari lubang kemaluan tidak keluar 7airan. Dari lubang pelepasan terdapat -eses ber>arna kehitaman. 1+. Pada tubuh terdapat luka < Pada bibir ba>ah bagian luar kiri nol koma delapan sentimeter dari garis pertengahan depan terdapat luka memar bentuk tidak beraturan, ber>arna kemerahan, batas tidak tegas, berukuran nol koma empat kali nol koma tiga. 1;. Patah tulang <%idak terdapat patah tulang. 16. 0ain lain< terdapat satu buah plasenta berbentuk bulat dengan diameter sembilan belas sentimeter 3umlah 3on3ot dua puluh satu, tidak ada yang terlepas. Pan3ang tali pusat yang menempel dipla7enta sepan3ang dua puluh empat sentimeter. ?3ung tali pusar terpotong rata. Berat plasenta dua ratus enam puluh lima gram ber>arna merah ke7oklatan. Pan3ang tali pusat yang menempel ditubuh bayi sepan3ang dua puluh satu sentimeter.

0.0,II*2013*/0 9alaman +dari + halaman

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 6

Presentasi kasus mati


PEMERIKSAAN DALAM : Pada pemeriksaan dalam didapatkan adanya tanda tanda as-iksia, pada rongga 3antung terdapat darah yang ber>arna merah kehitaman. Pada otot pipi kiri dan kanan didapatkan resapan darah. KESIMPULAN :

Pada pemeriksaan terhadap bayi yang diperkirakan adalah seorang laki laki berusia nol tahun, pada pemeriksaan luar ditemukan adanya luka memar akibat kekerasan tumpul. Pada pemeriksaan dalam didapatkan tanda tanda as-iksia berupa pada rongga 3antung terdapat 7airan ber>arna merah kehitaman, serta resapan darah pada kedua otot pipi kanan dan kiri. $ebab kematian orang ini dapat dipastikan karena pembunahan anak sendiri. Demikianlah 1isum et #epertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya dan dengan mengingat sumpah sesuai dengan 6itab ?ndang ?ndang 9ukum (7ara Pidana.

Dokter muda tersebut di atas

TINJAUAN PUSTAKA ANTROPOLOGI


D !"n"#" (ntropologi merupakan bidang studi sains tentang asal usul, perilaku, -isik, sosial dan pengembangan lingkungan manusia. (ntropologi -orensik merupakan bidang ilmu untuk physical anthropologists yang mengaplikasikan ilmunya dalam bidang biologi, sains, dan budaya dalam proses

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 7

Presentasi kasus mati


hukum. (ntropologi "orensik adalah pemeriksaan pada sisa sisa rangka. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sebagai langkah pertama untuk menentukan apakah sisa sisa tersebut berasal dari manusia1,2,3,+,;,6,. /enurut American Board of Forensic Anthropology, -orensik antropologi adalah aplikasi ilmu pengetahuan dari antropologi -isik untuk proses hukum. Identi-ikasi dari kerangka, atau sediaan lain dari sisa E sisa 3asad Fdugaan manusiaG yang tidak teridenti-ikasi penting untuk alasan hukum maupun alasan kemanusiaan. "orensik antropologi mengaplikasikan tehnik sains sederhana yang berdasarkan antropologi -isik untuk mengidenti-ikasi sisa E sisa 3asad manusia dan mengungkap tindak ke3ahatan.+

(ntropologi-orensik meliputi penggalian arkeologisH pemeriksaan rambut, serangga, plant materials dan 3e3ak kakiH penentuan >aktu kematianH facial reproduction; photographic superimposition; detection of anatomical variants; dan analisa mengenai 7edera masa lalu dan penanganan medis. 5amun, pada pelaksanaannya -orensik antropologi terutama untuk menentukan identitas 3asad berdasar bukti yang tersedia, yaitu menentukan 3enis kelamin, perkiraan usia, bentuk tubuh, dan pertalian ras.2

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 8

Presentasi kasus mati

Ga$%ar &. Wire yang digunakan pada penyatuan -raktur.8

#uang 0ingkup Pemeriksaan "orensik


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 9

Presentasi kasus mati


"aktor utama yang digunakan pada pemeriksaan -orensik adalah< ) 1. Asteologi 2. Dentisi 3. 2tnobotani O#' (l()" Asteologi, merupakan satu dari teknik yang paling bermakna pada pemeriksaan antropologi -orensik, karena antropologi -orensik berhubungan dengan pemeriksaan sisa E sisa tulang maupun tulang yang utuh. Pemeriksa dapat menentukan perkiraan usia, 3enis kelamin, pertalian ras, tampilan -isik saat hidup. %engkorak merupakan bagian dari rangka manusia yang paling in-ormati-. 5amun, 3arang sekali tengkorak ditemukan dalam keadaan utuh ataupun baik. Aleh karena itu osteologis harus dapat meman-aatkan apapun tulang yang tersedia. )

Ga$%ar *. (lat E alat ?kur Pemeriksaan Asteologi.)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 10

Presentasi kasus mati


Asteologi harus mengerti mengenai kerangka manusia. 0angkah pertama pertama dari osteologi menentukan sisa rangka yang ditemukan apakah dari manusia atau bukan. Walaupun banyak sekali &ariasi yang terdapat pada manusia atau he>an, namun terdapat persamaan persamaan umum pada setiap spesies. :ika tengkorak tidak ditemukan, tulang manusia dapat dibedakan dari he>an berdasarkan bentuk, ukuran dan perbedaan densitas tulang. Penentuan spesies akan sangat sulit 3ika tulang yang ditemukan berupa pe7ahan E pe7ahan. (da dua tipe si-at yang dapat ditemukan dari sisa E sisa rangka yaitu metrik dan nonmetrik. %ipe metrik adalah &ariasi ukuran tulang. 'ontohnya pan3ang dari humerus pada seseorang dapat lebih pan3ang dari orang lain yang mempunyai tinggi badan yang sama. $i-at nonmetrik adalah perbedaan antara tulang E tulangseseorang yang tidak dapat diukur. 'ontohnya penyatuan pada tulang seseorang dapat berbeda dengan orang lainnya. )

Ga$%ar +. Penentuan 3enis 6elamin Berdasar /etode 5on /etrik 10

D n'"#" Dentisi merupakan ilmu yang mempela3ari sisa E sisa gigi. (nalisa dari sisa E sisa gigi dapat digunakan untuk menentukan beberapa aspek pada antropologi -orensik. Digunakan bersama dengan osteologi untuk menentukan usia, 3enis kelamin dan diet. Pada orang de>asa terdapat 32 gigi yang pada masing E masing sisinya, pada rahang atas dan ba>ah terdapat dua insisi&us, satu kaninus, dan dua atau tiga molar. Pada anak E anak terdapat dua puluh gigi dengan dua insisi&us dan satu kaninus serta dua molar pada masing E masing kuadran. ) E',n(%('an" 2tnobotani merupakan ilmu yang mempela3ari tentang serbuk sari dan tanaman dari masa lalu. Ini berguna untuk menentukan >aktu se3ak kematian dan menentukan diet dari sisi arkeologi. ) /an-aat Pemeriksaan (ntropologi "orensik

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 11

Presentasi kasus mati


(ntropologi -orensik dapat digunakan untuk menentukan 3enis kelamin, perkiraan umur, tinggi badan, dan pertalian ras. Pemeriksaan 3uga dapat digunakan untuk memperkirakan >aktu kematian, dan dugaan penyebab kematian.1,2,3,+

Ga$%ar -. #uang 0ingkup Pemeriksaan (ntropologi "orensik11 P n n'.an J n"# K la$"n :enis kelamin dapat ditentukan dengan beberapa 7ara dari bagian E bagian yang berbeda pada rangka. Penentuan 3enis kelamin hanya mungkin pada rangka orang de>asa. $alah satu 7ara yang umum dilakukan yaitu dengan mengukur ukuran tulang, dimana pada pria ukuran rangka lebih besar. Pria 3uga lebih 7enderung memiliki area lebih luas untuk perlekatan otot. 1,2,.

Ga$%ar 6. Perbedaan Pel&is Pria dan Wanita) Pel&is adalah tulang yang paling umum

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 12

Presentasi kasus mati


digunakan untuk menentukan 3enis kelamin. $udut subpubis pada >anita lebih besar, biasanya lebih dari )0o. (7etabulum, yang merupakan tempat perlekatan kepala -emur dengan os pubis, khasnya lebih besar dan dalam pada pria dibandingkan >anita. $akrum lebih lurus pada >anita dan lebih lengkung pada pria. Pintu atas panggul pada >anita lebih luas daripada pria. 1,2,.

Ga$%ar /. Perbedaan %engkorak Pria dan Wanita;

6ranium atau tengkorak merupakan tulang yang 3uga berguna untuk menentukan 3enis kelamin. Dagu pada pria 7endrung lebih petak dan lebih lan7ip pada >anita. Dahi pada pria 7endrung lebih landai sedangkan pada >anita dahinya lebih lurus. Pria memiliki lengkungan alis yang lebih tinggi daripada >anita.1,2,.

P r0"raan U$.r Walaupun umur sebenarnya tidak dapat ditentukan dari tulang, namun perkiraan umur seseorang dapat ditentukan. Biasanya pemeriksaan dari os pubis, sakroilia7 3oint, 7ranium, artritis pada spinal dan pemeriksaan mikroskopis dari tulang dan gigi memberikan in-ormasi yang mendekati perkiraan umur. ?ntuk memperkirakan usia, bagian yang berbeda dari rangka lebih berguna untuk menentukan perkiraan usia pada range usia yang berbeda. #ange usia meliputi usia perinatal, neonatus, bayi dan anak ke7il, usia kanak kanak lan3ut, usia rema3a, de>asa muda dan de>asa tua. 1

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 13

Presentasi kasus mati

Ga$%ar 1. Penutupan $utura %engkorak;

?sia perinatal, yaitu bayi yang belum lahir, dapat ditentukan dari ukuran tulang. Ini karena -aktor luar seperti malnutrisi pada ibu tidak akan mempengaruhi pertumbuhan -etus se7ara berarti. Dalam periode intake makanan yang kurang, tubuh ibu akan memberi nutrisi pada -etus, mengambil nutrien ibu.1 5eonatus, bayi yg belum mempunyai gigi, sangat sulit untuk menentukan usianya karena pengaruh proses pengembangan yang berbeda pada masing masing indi&idu. Bayi dan anak ke7il biasanya telah memiliki gigi. Pembentukan gigi sering kali digunakan untuk memperkirakan usia. Digi permanen mulai terbentuk saat kelahiran, dengan demikian pembentukan dari gigi permanen merupakan indikator yang baik untuk menentukan usia. Beberapa proses penulangan mulai terbentuk pada usia ini, ini berarti bagian bagian yang lunak dari tulang mulai men3adi keras. 5amun, ini bukan -aktor penentuan yg baik.1 /asa kanak kanak lan3ut dimulai saat gigi permanen mulai tumbuh. $emakin banyak tulang yang mulai mengeras. /asa rema3a menun3ukkan pertumbuhan tulang pan3ang dan penyatuan pada u3ungnya. Penyatuan ini merupakan teknik yang berguna dalam penentuan usia. /asing massing epi-isis akan menyatu pada dia-isis pada usia usia tertentu. De>asa muda dan de>asa tua mempunyai metode metode yang berbeda dalam penentuan usiaH penutupan sutura 7raniumH mor-ologi dari u3ung iga, permukaan aurikula dan sim-isis pubisH struktur mikro dari tulang dan gigi. 1 $utura kranium Fpersendian non-moveable pada kepalaG perlahan perlahan menyatu. Walaupun ini sudah diketahui se3ak lama, namun hubungan penyatuan sutura dengan penentuan umur kurang &alid. /or-ologi pada u3ung iga berubah sesuai dengan umur. Iga berhubungan dengan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 14

Presentasi kasus mati


sternum melalui tulang ra>an. ?3ung iga saat mulai terbentuk tulang ra>an a>alnya berbentuk datar, namun selama proses penuaan u3ung iga mulai men3adi kasar dan tulang ra>an men3adi berbintik bintik. Iregularitas dari u3ung iga mulai ditemukan saat usia menua. 1

P r0"raan In' r2al 3a0'. K $a'"an /emperkirakan >aktu kematian sangat sulit. Biasanya diperkirakan berdasarkan 3umlah dan kondisi dari 3aringan lunak seperti otot, kulit, dan ligamen, keadaan tulang yang masih baik, luas yang berhubungan dengan pertumbuhan akar tanaman, bau busuk, dan akti&itas karni&ora maupun serangga pada 3asad. 5amun banyak &ariabel yang harus dipertimbangkan, seperti suhu saat kematian, luka tusuk, kelembapan, ph tanah, dan kadar air. $emakin lama >aktu kematian semakin sulit menentukan inter&al >aktu kematian.1,2 P r'al"an Ra# Pertanyaan mengenai pertalian ras sulit untuk di3a>ab karena >alaupun klasi-ikasi ras memiliki komponen biologis yang sama, tetap didasari dari hubungan sosial. 5amun, beberapa rin7ian anatomis, terutama di >a3ah, sering menun3ukkan ras indi&idual. Pada ras kulit putih memiliki >a3ah yang menyempit dengan hidung yang agak meninggi dan dagu yang menon3ol. #as kulit hitam memiliki hidung yang lebar dan subnasal yang berlekuk. Indian (merika dan (sia memilki bentuk tulang pipi yang menon3ol dan tekstur gigi yang khas.1

B.0'" Tra.$a $etelah tanah dan kotoran lainnya dibersihkan dari tulang dengan menggunakan air dan sikat

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 15

Presentasi kasus mati


yang halus, maka 3e3as trauma yang halus sekalipun, akan terlihat. 1 M n n'.0an T"n))" %a4an Penentuan tinggi badan men3adi penting pada keadaan dimana yang harus diperiksa adalah tubuh yang sudah terpotong potong atau yang didapatkan rangka, atau sebagian dari tulang sa3a. 12 Penentuan taksiran tinggi badan dapat ditentukan dengan menggunakan kalkulator %I 82, dengan menggunakan persamaan yImJ! K b. %inggi merupakan persamaan linear dari berbagai pan3ang tulang, yaitu humerus, radius, -emur dan tibia. 1

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 16

Presentasi kasus mati

PEMBAHASAN Pada tanggal 1; Desember 2013 pukul 23.00 WIB telah diterima mayat seorang laki lakidi dalam pembungkus mayat bersama dengan surat permintaan pemeriksaan mayat tersebut dari #esort 6ota Depok $ektor 'imanggis dengan surat nomor ++*12#*,II*6*2013*$26.'/D$ diba>a ke bagian "orensik #umah $akit Bhayangkara %ingkat I #aden $aid $ukanto. /enurut keterangan $P1, mayat ditemukan di dalam gudang yang berlokasi di #t. 06*16 6el. $ukatani 6e7. %apos 6ota Depok, pada hari /inggu tanggal 1; Desember 2013 pukul 1;.00 WIB.. (danya $P1 berarti syarat untuk pembuatan 1isum et #epertum F12#G telah terpenuhi dan me>a3ibkan dokter untuk memberikan bantuan kepada pihak penyidik sesuai dengan 6?9(P pasal 1.) F1G< @setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai alhi kedokteran kehakiman atau ahli lainnya >a3ib memberikan keterangan ahli demi keadilanB. 9asil pemeriksaan ini tertuang dalam 1isum et repertum yang dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah di pengadilan F6?9P pasal 18+ ayat 1G. Istilah 1isum et #epertum sendiri tidak pernah ter7antum dalam 6?9(P, namun dasar hukum pengadaannya sesuai dengan pasal 133 6?9(P ayat 1 yang berbunyi BDalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, kera7unan ataupun mati yang diduga karena peristi>a yang merupakan tindakpidana, ia ber>enang menga3ukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.B Dan ayat 2 yang berbunyi BPermintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan se7ara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.B Pernyataan ini sesuai dengan de-inisi 1isum et #epertum, yaitu surat keterangan ahli yang dibuat oleh dokter atas permintaan tertulis penyidik yang ber>enang, mengenai hasil pemeriksaan medis terhadap manusia baik hidup ataupun mati, bagian tubuh manusia, atau yang diduga bagian tubuh manusia, yang dibuat berdasarkan keilmuannya, di ba>ah sumpah, demi kepentingan peradilan. Pada kasus ini, 3ena4ah dikategorikan sebagai mati akibat !!!karena ditemukanL.0a 555pada !!!.Pola perlukaan disebabkan oleh kekerasan tumpul.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 17

Presentasi kasus mati

KESIMPULAN Pada pemeriksaan terhadap mayat seorang laki laki berusia empat puluh tahun keatas,dia3ukan permintaan untuk dilakukan pemeriksaan luar dari #esort 6ota Depok $ektor 'imanggis dengan surat nomor ++*12#*,II*6*2013*$26.'/D$ dengan nomor &isum 0.)*,*2013*/0.Pada pemeriksaan terhadap kerangka yang diperkirakan adalah seorang laki laki berusia empat puluh tahun keatas, pada pemeriksaan luar ditemukan Digi geligi < :umlah gigi dua puluh tiga buah. Digi kanan atas kedua dan keempat tidak ada, gigi kiri atas pertama, kedua, ketu3uh, dan kedelapan tidak ada, gigi kanan ba>ah pertama dan kedelapan tidak ada, gigi kiri ba>ah kedelapan tidak ada.Dan 3uga ditemukan Pan3ang tulang lengan kanan atas tiga puluh koma lima sentimeter.Pan3ang tulang hasta kanan dua puluh empat koma lima sentimeter.Pan3ang tulang pengumpil kanan dua puluh enam sentimeter.Pan3ang tulang tungkai kanan atas empat puluh empat sentimeter.Pan3ang tulang kering kanan tiga puluh delapan sentimeter.Pan3ang tulang betis kanan tiga puluh delapan sentimeter.Pan3ang tulang lengan kiri atas tiga puluh koma lima sentimeter.Pan3ang tulang hasta kiri dua puluh empat koma lima sentimeter.Pan3ang tulang pengumpil kiri dua puluh enam sentimeter.Pan3ang tulang tungkai atas kiri empat puluh empat sentimeter.Pan3ang tulang kering kiri tiga puluh delapan sentimeter.Pan3ang tulang betis kiri tiga puluh delapan sentimeter $ebab kematian orang ini belum dapat dipastikan karena telah ter3adi proses pembusukan 6etentuan hukum yang berlaku pada kasus ini adalah /enurut ?ndang ?ndang !!! tahun !!!,pasal !!! ayat !!! dalam hal Pasal !!! @!!!.B 6etentuan hukum menurut 6?9P, Pasal !!! 6?9P@!!!B.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 18

Presentasi kasus mati

DAFTAR PUSTAKA
1. Darrison D9:#. Crime Scene Protection ,''6://777.8r"$ an48l. #.8($ Ldiakses 1) Desember 2013M 2. /ann #W. %he "orensi7 (nthropologist. ,''6://777.8r"$ an48l. #.8($ Ldiakses 1) Desember 2013M 3. "orensi7 (nthropology. ,''6://777.$n#.. 4..,'$l Ldiakses 1) Desember 2013M +. (meri7an Board o- "orensi7 (nthropology. ,''6://777.a%!a,($ 6a) .8($ Ldiakses 1) Desember 2013M ;. Brand 9. What is "orensi7 (nthropologyN. ,''6://777.8#8.2"llan(2a. 4..,'$l Ldiakses 1) Desember 2013M 6. (damson /ar7i. "orensi7 (ntrhopology and 9uman Asteology #esour7es.

,''6://777.!(r n#"8an'r,(.8($ Ldiakses 1) Desember 2013M .. (lbert /idori. %he "orensi7 (nthropology In "o7us. ,''6://777.all-a%(.'- !(r n#"8-#8" n8 .8($ Ldiakses 1) Desember 2013M 8. "orensi7 (nthropology. ,''6://777.l"%rar9',"n0). #'.(r) Ldiakses 1) Desember 2013M ). /innesota $tate ?ni&ersity /ankato. ,''6://777.$n#.. 4. Ldiakses 1) Desember 2013M 10.#hine $tan. "orensi7 (ntrhopology. 9uman Biologi7al 1ariation.

H''6://777.l"%rar9.$ 4..'a,. 4. Ldiakses 1) Desember 2013M 11."orensi7 (nthropology. ,''6://777.:(.rnal#..8,"8a)(. 4. Ldiakses 1) Desember 2013M 12.Idris (/. Pedoman Ilmu 6edokteran "orensik. 2disi pertama. :akarta. Bina #upa (ksara<1))..++.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 19

Presentasi kasus mati

Bagan 1

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 20

Presentasi kasus mati

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 21

Presentasi kasus mati

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 22

Presentasi kasus mati

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik / FK UMJ

Page 23

You might also like