You are on page 1of 19

Asuhan Keperawatan Pada Tn H dengan Masalah Keperawatan Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran di Ruang Flamboyan RSJ Prov.

NTB

Kelp. 27

Asuhan Keperawatan Pada Tn H dengan Masalah Keperawatan Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran di Ruang Flamboyan RSJ Prov. NTB
Tanggal Masuk pasien : 19 Januari 2014 Tanggal Pengkajian : 21 Januari 2014 No. RM : 037744

I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Idetitas Klien Nama Umur Jenis Kelamin Agama Status perkawinan Alamat Suku/ bangsa Pendidikan Pekerjaan

: Tn H : 23 Tahun : Laki- laki : Islam : Belum Kawin : Montong Gading- Lombok Timur : Sasak/ Indonesia : SMP :-

Identitas Penanggung Jawab : Nama Hubungan Pekerjaan Alamat

: Ny I : Ibu Kandung : Ibu Rumah Tangga : Montong Gading- Lombok Timur

II. Alasan Masuk Klien masuk RSJ untuk pertama kali dengan keluhan keluyuran, merusak, bicara sendiri, tertawa sendiri, suka telanjang. Gejala mulai timbul 1 bulan yang lalu. Pasien sempat dipasung oleh keluarga selama 2 hari karena mengamuk karena klien ingin pergi ke malaysia. Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan Saat dikaji : kontak mata klien bagus, klien masih curiga dengan keluarga dan orang disekitarnya dan klien mengatakan mendengar suara- suara yang mengatakan dirinya tukang santet. Suara muncul pada malam hari saat klien akan tidur, halusinasi klien sering muncul tapi dengan waktu yang sebentar. Keluarga klien mengatakan klien sering berteriak-teriak dan merusak saat halusinasinya muncul. Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

III. Faktor Predisposisi a. Keluarga mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya. b. Keluarga mengatakan tidak pernah melakukan terapi pengobatan sebelumnya. c. Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga lain yang mengalami gangguan jiwa seperti klien. d. Klien mengatakan tidak pernah mengalami penganiayaan fisik kecuali pada saat klien sakit jiwa, klien pernah dipasung selama 2 hari. e. Klien mengatakan tidak mempunyai pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan. IV. Pemeriksaan Fisik TD : 100/70 mmHg N : 82x/ menit BB : 50 Kg TB : 155cm

S : 36,5C

P : 20x/menit

b. Konsep Diri 1) Citra tubuh : klien mengatakan tidak ada bagian tubuhnya yang tidak disukainya. 2) Identitas Diri : klien mengatakan dirinya adalah seorang laki- laki yang berumur 23 tahun dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. 3) Peran : klien mengatakan dirumah atau didalam keluarganya sebagai seorang anak, saat ini klien tidak dapat menjalankan perannya dengan baik semenjak masuk RSJ. 4) Ideal Diri : klien mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin cepat pulang kerumah kembali berkumpul dengan keluarganya 5) Harga Diri : klien tampak tidak mu bergaul dengan orang lain dan klien lebih banyak berdiam diri dikamar karena klien malu dengan keadaannya yang sekarang. MK : Harga diri rendah c. Hubungan Sosial 1) orang terdekat saat ini dengan klien adalah ibu kandungnya.

2) peran serta dalam kelompok/ masyarakat : keluarga klien mengatakan klien lebih banyak berdiam dirumah, tidak mau keluar dan jarang mengikuti kegiatan di masyarakat. 3) hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien tampak sulit berhubungan dengan orang lain, klien lebih banyak diam dan tampak murung. MK : isolasi sosial d. Spiritual 1) Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan dirinya beragama Islam. 2) Kegiatan Ibadah : klien mengatakan dirumah klien selalu shalat namun di RSJ klien jarang shalat namun selalu berdoa. VI. Status Mental a. Penampilan : penampilan klien kurang rapi dan terlihat kotor, keluarga klien mengatakan klien malas mandi. MK : Defisit Perawatan Diri

b. c.

Pembicaraan : klien berbicara lambat dan pelan. Aktivitas Motorik : klien kurang melakukan aktifitas, klien lebih banyak duduk dan tidur menyendiri di kamar. MK : Isolasi Sosial d. Alam perasaan klien mengatakan saat ini perasaannya lebih baik dari hari kemarin. e. Afek labil. emosi klien sering berubah- ubah, misalnya klien tiba-tiba marah dan tiba-tiba tersenyum. f. Interaksi selama wawancara klien kooperatif menjawab pertanyaan dari perawat dan kontak mata klien ada. g. persepsi klien mengatakan pernah mendengar suara yang mengatakan dirinya tukang santet, suara tersebut muncul pada malam hari saat klien akan tidur. halusinasi muncul sering namun sebentar. h. Proses Berfikir pembicaraan klien sering terhenti secara tiba-tiba dan sulit untuk memulai pembicaraan

i.

Isi pikir saat dilakukan wawancara tidak ditemukan adanya waham j. Tingkat kesadaran klien tampak sadar penuh saat dilakukan wawancara. k. Memori - Jangka panjang : klien mempu menceritakan kehidupannya yaitu klien dulu pernah bekerja di sumbawa. - Jangka pendek : klien mampu menceritakan yang sudah dilakukan beberapa jam yang lalu seperti sudah melakukan makan dan minum obat. - Saat ini : klien tidak memiliki gangguan berfikir jangka pendek maupun jangka panjang. l. Tingkat konsentrasi dan berhitung klien mampu menjawab pertanyaan sederhana walaupun perlu sedikit waktu untuk berfikir. m. Kemampuan Penilaian klien belum mampu mengambil keputusan sendiri, klien masih diarahkan dalam melakukan kegiatannya, seperti diarahkan sehabis makan minum obat oleh keluarga atau perawat. n. Daya tilik diri klien menyadari dirinya sedang mengalami gangguan jiwa dan sedang dirawat di RSJ Prov. NTB

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang a. Kemampuan memenuhi kebutuhan 1) Makan : Di RS makanan klien disiapkan perawat dan dirumah disiapkan oleh keluarga. 2) Pakaian : pakaian klien telah disiapkan oleh keluarga dan RS, dan klien dapat mengganti pakaian dengan mandiri oleh perintah perawat atau keluarga. 3) perawatan Kesehatan : klien dapat melakukan sendiri walaupun terkadang dibantu oleh perawat. b. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Kegiatan sehari-hari Mandi : klien mandi dengan mandiri menggunaan sabun mandi dan dilakukan di kamar mandi. BAB : frekuensi 1x/hari terkadang tidak sama sekali dalam sehari dan dilakukan klien di toilet. BAK : frekuensi 3x/hari dan dilakukan di toilet. Nutrisi : klien mampu menghabiskan porsi makanan yang telah diberikan di RS. istirahat tidur : klien mengatakan tidurnya cukup pada malam maupun siang hari. penggunaan Obat : klien mau minum obat yang diberikan perawat. Pemeliharaan Kesehatan : klien mampu mandi dan minum obat dengan tuntunan keluarga dan perawat.

8)

Mekanisme Koping klien jarang menceritakan masalah yang terjadi pada dirinya dan klien lebih banyak diam dan memendam apa yang dirasakannya sendiri, dan mengungkapkan perasaannya dengan mengurung diri dan merusak barang. MK : Koping individu inefektif 9) Masalah Psikososial dan lingkungan klien merasa sedih dengan keadaannya dan menarik diri dari lingkungan MK :Isolasi Sosial 10) Pengetahuan klien mengetahui tentang penyakit yang dideritanya. 11) Aspek Medik Diagnosa Medik : Skizoprenia Paranoid Terapi Medik : 1. Resperidon 2x2mg 2. Merlopam 2x1mg 3. Trihexipenidil 2x2mg 12) Masalah Keperawatan a. Resiko Perilaku Kekerasan b. Halusinasi Pendengaran c. Isolasi Sosial d. Harga diri rendah e. Koping individu inefektif f. Defisit Perawatan diri

13. Pohon Masalah

14. Diagnosa Prioritas a. Halusinasi Pendengaran b. Isolasi Sosial c. Resiko Perilaku Kekerasan

VIII.

Analisa Data

Ds : keluarga klien mengatakan klien sering merusak barang-barang dirumah dan klien sering mengamuk tanpa sebab. 1. Resiko Perilaku Kekerasan

Do : K/u baik, emosi klien masih terlihat labil, klien tampak curiga dengan orang disekitarnya.
Ds : klien mengatakan mendengar suara-suara yang mengatakan dirinya tukang santet, suara muncul pada malam hari saat klien sendiri. Do : k/u baik, klien tampak bingung, curiga. dan klien terlihat bicara sendiri Ds : keluarga klien mengatakan klien tidak mau keluar dari kamar, klien lebih banyak diam. 3. Do : k/u baik, klien tampak murung, saat wawancara klien kooperatif namun kontak mata klien kurang. Isolasi Sosial

2.

Halusinasi Pendengaran

VIII.

Analisa Data

Ds : klien mengatakan malu dengan keadaannya dan malu untuk bergaul dengan orang lain. 4. Do : K/u baik, klien terlihat kurang bersemangat, klien tampak malu untuk bergaul dan berbicara. Harga Diri Rendah

Ds : keluarga klien mengatakan klien malas mandi jarang mau mengganti pakaiannya. 5. Do : k/u baik, klien tampak kotor, rambut berantakan dan pakaian klien kurang rapi. Ds : klien mengatakan jarang menceritakan masalah yang terjadi pada dirinya dan memilih memendam sendiri. Do : k/u baik, klien tampak murung, sedih dan menyendiri. Defisit Perawatan diri

6.

Koping Individu in efektif

Intervensi Keperawatan

Implementasi dan Evaluasi

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Kelp. 27

You might also like