You are on page 1of 9

POTRET SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DI INDONESIA PASCA REFORMASI Sebuah Pengantar untuk Direkt ri Serikat Buruh !i In!

ne"ia Indrasari Tjandraningsih1

Secara legal tonggak reformasi di arena politik perburuhan di Indonesia dimulai dengan dikeluarkannya peraturan menteri Tenaga Kerja no.5 tahun 1998 tentang pendaftaran serikat buruh yang sekaligus mengakhiri era serikat buruh tunggal yang dikuasai oleh S!SI" ederasi Serikat !ekerja Indonesia. #irintis sejak pemerintahan $.%. &abibie yang singkat '1998"1999( melalui ratifikasi terhadap kon)ensi I*+ no. 8, mengenai kebebasan berserikat- dua tahun kemudian di ba.ah pemerintahan /bdurrachman 0ahid '1222"1221( diundangkan kebebasan berserikat pada tahun 1222 melalui 3ndang"3ndang Serikat !ekerja4Serikat $uruh no. 11 tahun 1222 yang mengakhiri era serikat buruh tunggal yang dikontrol 5egara. 3ndang"undang ini mengatur pembentukan- keanggotaan- pemberitahuan dan pendaftaran- hak dan ke.ajibankeuangan dan kekayaan- pembubaran dan hal"hal lain yang menyangkut serikat buruh. Sejak saat itu- dia.ali dengan pecahnya S!SI menjadi S!SI dan S!SI"6eformasi- mulai bermunculan serikat"serikat buruh baru dan sejak tahun 1222 bagaikan jamur tumbuh di musim hujan- ribuan serikat buruh di berbagai tingkat bermunculan dan mendaftarkan dirinya ke #epartemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. #ata resmi terakhir menyebutkan per %uni tahun 122, tercatat ada 7 Konfederasi 'KS!SIKS$SI- KS!I(- 88 ederasi dan belasan ribu serikat buruh tingkat pabrik 'http944....nakertrans.go.id4serikat:pekerja4daftarfsp.php"(. #ari ketiga konfederasi tersebut KS!SI tetap merupakan konfederasi serikat dengan 18 federasi dan jumlah anggota terbesar 'lebih dari empat juta orang(- diikuti oleh KS!I dengan 11 federasi dan anggota lebih dari dua juta orang- serta KS$SI dengan hampir dua juta anggota. #ata yang sama untuk tahun 1221 menunjukkan jumlah populasi serikat buruh tersebut berada dalam situasi jumlah anggota serikat lebih dari delapan juta orang dan tingkat unionisasi sebesar 9; dari total angkatan kerja dan 15; dari total angkatan kerja di sector formal 'http944....fes.or.id4eng4labor.html(. #ata )erifikasi terakhir yang dilakukan oleh #epnakertrans untuk tahun 1228 menunjukkan KS!SI tetap yang terbesar dengan 18 federasi serikat pekerja
1 !eneliti !erburuhan /K/TI</"!usat /nalisis Sosial- $andung

akan tetapi seperti juga kedua konfederasi yang lain- terjadi penurunan jumlah anggota yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.

Serikat pekerja4serikat buruh di Indonesia secara umum memiliki tiga ciri pokok. =iri pertama adalah pada sifatnya yang rentan terhadap perpecahan- kedua adalah orientasi serikat- ketiga bersifat eksklusif. =iri"ciri tersebut dijelaskan lebih jauh di ba.ah ini. >engacu pada sejarah serikat pekerja4serikat buruh masa +rde $aru- serikat"serikat buruh yang ada saat ini dapat digolongkan setidaknya menjadi tiga kelompok besar yakni kelompok S!SIkelompok e?"S!SI dan kelompok non"S!SI. Kelompok e?"S!SI adalah serikat sektoral yang memisahkan diri dari S!SI sedangkan kelompok non"S!SI adalah serikat yang samasekali tidak memiliki keterkaitan atau independen dari S!SI. Kelompok non"S!SI ini juga dapat dikelompokkan setidaknya dalam dua kategori yakni kelompok serikat di masa +rde *ama yang muncul kembali dan serikat @serikat yang pekerja4buruh yang samasekali baru. Serikat buruh baru menurut kategori terakhir ini selain muncul dengan basis buruh sector industri manufakturjuga muncul di sector jasa antara lain keuangan- pari.isata dan jurnalistik. !ohon silsilah asal mula serikat buruh menunjukkan dengan lebih jelas dasar kategorisasi tersebut. Sebagian besar serikat pekerja4serikat buruh yang berdiri- secara institusional maupun indi)idual memiliki keterkaitan dengan S!SI. Ini menjelaskan mengapa di serikat"serikat pekerja pecahan S!SI hampir tidak ada pendekatan pengorganisasian dan strategi baru yang berbeda dari S!SI.

/sal"muasal serikat juga menunjukkan kerentanan dan kurangnya keterampilan berorganisasi di kalangan serikat pekerja4serikat buruh yang menyebabkan pecahnya serikat dan pemisahan diri sekelompok orang untuk membentuk organisasi serikat pekerja4serikat buruh baru. >unculnya serikat"serikat baru dengan nama yang sama dengan dibubuhi kata A6eformasiB atau A$aruB di belakangnya antara lain membuktikan kerentanan tersebut. !ohon silsilah menunjukkan perpecahan serikat tidak hanya melanda S!SI tetapi juga serikat"serikat e?"S!SI dan yang non" S!SI. !erbedaan"perbedaan yang sifatnya pragmatis " dalam arti lebih disebabkan oleh hal"hal praktis daripada hal"hal prinsip " lebih me.arnai sebab perpecahan serikat '*ihat juga &adiC 1225(. !ada umumnya ketika terjadi perpecahan diikuti dengan perebutan atau pembagian anggota. /da kalanya anggota tidak tahu bah.a serikatnya di tingkat nasional sudah pecah. Keputusan anggota untuk bergabung di salah satu serikat yang pecah lebih didasari oleh kedekatan personal dengan para pengurus daripada pada hal"hal yang bersifat prinsip organisasi.

!engelompokan serikat tersebut tidak mencerminkan pengelompokan orientasi dan ideologi serikat. Sebagai ciri kedua- secara umum S!4S$ di Indonesia menganut prinsip unitaris dan tripartisme serta dapat dikategorikan sebagai economic unionism atau business unionism yang membatasi perjuangan kepentingannya pada kesejahteraan anggota dalam kerangka hubungan kerja. Ini merupakan buah dari kebijakan reCim +rde baru yang secara sistematis menghapus orientasi politik serikat4gerakan buruh dan menanamkan orientasi ekonomi melalui sistem &ubungan industrial !ancasila '&I!( yang diakui merupakan sebuah konsep yang ideal dan menjadi koridor gerak serikat pekerja4 serikat buruh.

Dksklusifme adalah ciri ketiga S!4S$. /da dua jenis eksklusifme di siniE antara S!4S$ dengan kelompok masyarakat lain dan di antara serikat sendiri. /rena dan agenda perjuangan serikat sangat terbatas pada isu"isu hubungan kerja di dalam pabrik sementara dinamika sosial"ekonomi" politik di luar dinding pabrik luput dari perhatian 'lihat /K/TI</"T36="*/$S+SI+ 1228(. Tuntutan"tuntutan dalam aksi buruh juga tidak menarik untuk kelompok"kelompok masyarakat lain untuk mendukung dan untuk memperluas dukungan terhadap perjuangan buruh. S!4S$ sangat terbatas hubungan dan aliansinya nya dengan kelompok masyarakat lainnya seperti kelompok tani- nelayan dan lain"lain. $ila terjadi aliansi dengan kelompok"kelompok miskin lainnya- aliansi tersebut bersifat sangat permukaan dan bukan merupakan strategi yang permanen dan melekat dalam keseluruhan strategi perjuangan mereka. Dksklusifme juga melanda di antara sesama serikat yang disebabkan oleh perebutan pengaruh dan untuk pengakuan terhadap eksistensi mereka. Situasi ini selain menjadi bibit perpecahan juga dan membuat soliditas gerakan serikat pekerja4serikat buruh menjadi rentan. !ergeseran politik keserikatburuhan yang cukup penting ini terjadi dalam kerangka system hubungan industrial di Indonesia yakni &ubungan Industrial !ancasila yang tidak berubah. &I! berfilosofikan hubungan perburuhan atau hubungan buruh"majikan atau hubungan industrial yang serba harmonis dimana posisi buruh dan majikan adalah setara serta keduanya memiliki kepentingan yang sama dan 5egara berperan untuk mengayomi keduanya 'lihat juga &adiC 199,E >anning 1998E ord 1221(. >eskipun istilah ini makin jarang terdengar akan tetapi secara prinsip konsep ini masih mendominasi para aktor hubungan industrial. >eskipun demikian dalam prakteknya untuk mengakomodasi tuntutan modal global dalam kerangka persaingan antar 5egara dalam merebut in)estasi- pendulum keberpihakan 5egara lebih sering bergerak kearah majikan dengan berbagai kebijakannya yang melonggarkan ruang gerak pengusaha yang memba.a implikasi langsung pada meningkatnya tantangan bagi pengorganisasian buruh.

#imulainya era kebebasan berserikat sangat bertolak belakang dengan situasi ketenagakerjaan di Indonesia yang tengah dilanda krisis ekonomi yang berakibat pada meledaknya angka pengangguran karena bergugurannya unit"unit usaha yang mengandalkan mata uang dollar /S dalam transaksi input"output produksinya. !abrik"pabrik tutup meninggalkan barisan penganggur baru yang adalah anggota serikat buruh. !enting untuk dicatat- sebelum krisis maupun setelahnya serikat buruh di Indonesia didominasi oleh buruh kerah biru atau buruh pabrik. Ketika krisis melanda baru bermunculan serikat"serikat buruh di kalangan buruh kerah putih terutama buruh di sector perbankan dan keuangan serta pari.isata. !ara penganggur tersebut praktis menanggalkan keanggotaannya dari organisasi serikat buruh. &al itu berarti populasi anggota serikat buruh berkurang. !ada saat yang sama dengan persyaratan minimum anggota yang sangat mudah dipenuhi '12 orang sudah dapat mendirikan serikat buruh( muncul serikat"serikat buruh baru. Implikasi yang muncul dari kondisi obyektif ketenagakerjaan tersebut adalah konflik di antara serikat karena memperebutkan anggota. Konflik ini rupanya sudah diantisipasi oleh 5egara baik di dalam 33 S!4S$ no.11 tahun 1222 maupun 33 !enyelesaian !erselisihan !erburuhan no.2F tahun 122F yang membuat kategorisasi konflik dengan menyebut konflik antar serikat sebagai salah satu kategorinya. Sebagaimana disinggung dalam tulisan berikutnya oleh &era.atibanyaknya jumlah serikat buruh tidak berarti bertambah jumlah buruh yang diorganisasi dan menjadi anggota serikat buruh. &al ini disebabkan antara lain oleh dua hal. !ertama- pada paruh pertama se.indu kebebasan berserikat- serikat"serikat buruh yang kemudian muncul masih terfokus pada sector industri manufaktur dan memiliki kecenderungan Amemancing di kolam yang samaB dengan merekrut anggota yang sudah menjadi anggota serikat buruh lain 'lihat juga Tjandraningsih 1221( dan tidak mengorganisasikan buruh yang belum mengenal serikat buruh atau yang belum menjadi anggota serikat buruh. #alam paruh kedua perkembangan pengorganisasian buruh meluas ke sektor"sektor jasa perdagangan- keuangan- transportasi- posperkebunan dan lain"lain yang memba.a implikasi penyebaran kesadaran berorganisasi kepada kaum pekerja dan buruh yang sebelumnya tidak terorganisasi. Kedua adalah makin berkurangnya minat buruh untuk berserikat karena bekerjanya reCim fleksibilitas- sebagaimana akan diuraikan di ba.ah.

#ari direktori dapat dilihat- cara merekrut anggota dengan titik masuk penanganan dan penyelesaian kasus konflik perburuhan merupakan cara yang resmi dilakukan oleh kebanyakan serikat. $antuan penyelesaian konflik dengan majikan yang sedang dihadapi oleh buruh

merupakan langkah a.al yang dianggap efektif untuk menarik keanggotaan dan baru kemudian anggota diperkenalkan pada )isi dan misi serta program organisasi. !ada umumnya praktek yang terjadi adalah pengurus"pengurus sesuatu serikat mena.arkan bantuan penyelesaian kasus secara cepat kepada sekelompok buruh yang sedang berkonflik atau anggota serikat tertentu yang sedang konflik mencari serikat lain karena merasa serikat nya tidak mampu dengan cepat menyelesaikan kasus yang dihadapi. Keduanya diimbali dengan perpindahan keanggotaan dari serikat yang satu ke serikat yang lain. =ara semacam itu di satu sisi sangat sesuai dengan realita pemahaman dan orientasi buruh terhadap serikat buruh yang sangat di.arnai kepentingan praktistetapi pada saat yang sama juga menunjukkan lemahnya semangat kolekti)isme serikat. Situasi yang kontradiktif tersebut menimbulkan pertanyaan apa sebenarnya alasan diundangkannya kebebasan berserikat ketika kondisi obyektif ketenagakerjaan di Indonesia sangat tidak mendukung lahirnya serikat buruh yang kuat. !ertanyaan selanjutnya adalahbagaimana para elit serikat buruh baru membaca kondisi obyektif tersebut dan apa motif utama melahirkan serikat"serikat buruh baru. !ertanyaan pertama mudah dijelaskan dalam kerangka arus besar proses demokratisasi dan tata pergaulan internasional. 6eformasi yang terjadi di Indonesia merupakan lambang ditinggalkannya sistem pemerintahan yang otoriter dan dimulainya pemerintahan yang demokratis. $erbagai instrumen demokrasi diselenggarakan termasuk kebebasan mendirikan dan menjalankan kegiatan serikat pekerja4serikat buruh 'TornGuist 122,(. Konteks menuju negara demokratis menjadi salah satu elemen tata pergaulan internasional. #i dalam tata pergaulan tersebut Indonesia berada dalam posisi sebagai 5egara berkembang yang sangat membutuhkan pengakuan internasional dan modal internasional. 6atifikasi kon)ensi dan diundangkannya kebebasan berserikat pada dasarnya adalah sebuah kebijakan pencitraan internasional bah.a Indonesia sedang berubah. &arus ada symbol perubahan yang diterima oleh masyarakat internasional dan 33 kebebasan berserikat adalah salah satu simbol tersebut.

%a.aban terhadap pertanyaan kedua adalah sebuah consensus dan konsekuensi logis dari dibukanya sumbat kebutuhan berorganisasi9 manifestasi keinginan berorganisasi dan sebuah euphoria- sebuah perayaan dari keinginan yang terpendam. Inilah yang antara lain menyebabkanhampir sepuluh tahun masa kebebasan berorganisasi- serikat"serikat buruh tumbuh dan layu atau tumbuh dan berkembang. >ereka yang layu sebelum berkembang adalah mereka yang sekedar ikut perayaan dan mencoba menggunakan kesempatan yang ada .

$agaimanapun- sejarah mencatat dalam dunia keserikatburuhan di Indonesia pernah muncul berbagai serikat buruh dengan keragaman cirinya- sebagaimana yang disajikan dalam direktori serikat buruh yang sedang di tangan pembaca. #irektori ini hanya berisi serikat buruh yang mendaftarkan diri ke #epartemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi hingga tahun 122F. Serikat"serikat ini terkonsentrasi pada beberapa sector yang padat karya yakni Tekstil- <armen dan Kulit- Kimia"Dnergi"!ertambangan- %asa Keuangan dan !ari.isata- Kayu dan Kehutanan!erkebunan- *ogam dan >esin serta >akanan">inuman"Tembakau. >eskipun demikian sebagaimana dapat dilihat dalam direktori ini kebanyakan serikat menyatakan mempunyai basis di hampir semua sector. Selain berisi informasi baku yang mencakup aspek"aspek organisasi- direktori serikat buruh ini juga menyajikan pandangan pengurus serikat mengenai berbagai isu dan persoalan perburuhan yang penting dan aktual serta sedapat mungkin pemikiran dan strategi serikat untuk menghadapi persoalan tersebut. $eberapa isu penting yang disampaikan antara lain mengenai 33 kebebasan berserikat- 33 Ketenagakerjaan dan fenomena buruh kontrak dan outsourcing serta hubungan dengan organisasi internasional. Ketiga isu penting pertama ditanggapi secara beragam oleh pengurus serikat pekerja4serikat buruh- akan tetapi pada umumnya mereka menyadari bah.a ketiganya merupakan tantangan besar dan serius yang sangat mengancam eksistensi S!4S$ dan menurunkan kesejahteraan pekerja. Selama tiga tahun terakhir ini telah dilakukan berbagai langkah oleh S!4S$ secara bersama"sama maupun secara indi)idual organisasi untuk menghadapi tantangan tersebut terutama dengan memfokuskan diri pada tingkat perumusan kebijakan dan regulasi. #alam kaitan dengan hubungan dengan organisasi internasional- sebagian serikat buruh di Indonesia berafiliasi dengan serikat buruh internasional. KS!SI sebagai konfederasi terbesar karena sejarahnya sebagai serikat buruh kuning- hingga kini belum bisa berafiliasi dengan serikat buruh internasional meskipun telah mendeklarasikan diri sebagai serikat independen pasca reformasi. KS!I berafiliasi dengan I= T3 dan S$SI berafiliasi dengan 0orld =ongress of *abour. Kedua serikat internasional ini kini menyatu menggalang kekuatan dan berubah nama menjadi International =onfederation of Trade 3nion. Selain dengan kedua serikat internasional tersebut- serikat internasional lain yang menjadi afiliasi serikat buruh di Indonesia adalah <lobal 3nion ederation @ <3 . /filiasi dengan serikat internasional secara umum belum menjadi strategi serikat buruh di Indonesia. #ari seluruh populasi federasi serikat buruh- terdapat 19 serikat yang berafiliasi dengan anggota <3 9 3nion 5et.ork International9 1 serikat "/S!DKE

!ublic Ser)ice International9 1 serikat E International 3nion for ood9 1 serikat " S$5I dan S!> E International Transport ederation9 8 serikat @ S! K/- K!I- ST/ S$SI- S! T!K- I/K <aruda Indonesia- Trade union of %I=TE International Te?tile <arment *eather 0ear ederation9 1 serikat " S!5E International >etal ederation9 1 serikat "S!>IE International ederation for %ournalist9 1 serikat "/%IE International ederation of $uilding and 0ood 0orkers9 7 serikat @ S! Kahutindo"K3I- S! $!3E Dducation International9 1 serikat " !<6I- DS#IK/6I S$SI 'http944....fes.or.id4eng4labor.htmlE http944....ifb...org4inde?.cfmH nI181JlI1JtIpJt:idI119E http944....itfglobal.org4about"us4affiliatelist.cfmE http944....ei" ie.org4en4membership(. #i lingkungan ketiga konfederasi- afiliasi internasional dan kebijakan serta program yang muncul dari afiliasi tersebut cenderung terpusat informasinya di konfederasi dan federasi- sedangkan di federasi"federasi yang baru- afiliasi tersebut diketahui oleh para anggotanya hingga di tingkat unit kerja. &al ini merupakan konsekuensi dari struktur organisasi federasi nonS!SI yang lebih sederhana dan langsung menjangkau serikat di unit kerja dibandingkan dengan struktur organisasi S!SI yang bertingkat banyak 'lihat tulisan &era.ati berikut( selain juga kebijakan federasi internasional yang ingin langsung menurunkan programnya di tingkat basis sebagai kekuatan pokok serikat. Kesenjangan hubungan di dalam struktur organisasi serikat telah menjadi perhatian beberapa serikat dan donor internasional setelah diketahui lemahnya kualitas dan kapasitas basis meskipun berbagai program pendidikan keserikatburuhan sudah dilaksanakan. Kesenjangan tesebut membuat terjadinya pergeseran orientasi kerjasama dengan serikat lebih kepada serikat di tingkat unit kerja daripada dengan serikat pusat.!rogram langsung dengan basis diyakini akan lebih efektif dalam upaya penguatan serikat pekerja4buruh. Situasi krisis hingga sekarang menyajikan berbagai tantangan baru yang lebih rumit bagi serikat buruh. Tantangan eksternal yang dominan mencakupi tingkat pengangguran yang tinggi '11;( dan bekerjanya reCim dan praktek fleksibilitas pasar tenaga kerja dan fleksibilitas produksi 'Tjandraningsih J 5ugroho- 122,- akan terbit(. 6eCim ini dengan sangat efektif menggerogoti kekuatan basis anggota serikat buruh melalui pergeseran status hubungan kerja tetap menjadi tidak tetap- karena serikat buruh tidak mengenal keanggotaan buruh tidak tetap. Selain itu- .ujud fleksibilitas hubungan kerja yang muncul dalam bentuk kerja kontrak atau !K0T '!erjanjian Kerja 0aktu Tertentu( mengikatkan hubungan kerja jangka pendek dan tanpa kepastian kerja yang menciptakan kondisi dilematis bagi buruh antara memilih berserikat atau tetap bekerja. 6eCim fleksibilitas telah menciptakan situasi yang tidak lagi memungkinkan menggabungkan

bekerja dan berserikat. Sebuah situasi yang secara langsung menghapus keberadaan serikat buruh. Tantangan eksternal lain datang dari strategi kapitalisme global yang memunculkan persaingan ketat antar 5egara dalam memperebutkan in)estasi dan dari kebijakan nasional desentralisasi atau otonomi daerah. Tantangan"tantangan tersebut memba.a implikasi rendahnya posisi ta.ar serikat terhadap 5egara dan modal serta masih kecilnya pengaruh serta keterlibatan serikat dalam proses"proses pengambilan keputusan yang menyangkut masalah ketenagakerjaan dan pasar kerja. !ada saat yang sama serikat buruh juga menghadapi tantangan internal klasik yang mencakup masalah"masalah organisasi dan sumber daya manusia serta perubahan karakteristik tenaga kerja yang memerlukan pemikiran dan rumusan baru untuk bisa diorganisasi. Kelemahan organisasional dan kelemahan sumber daya manusia merupakan kondisi obyektif yang masih terus harus dihadapi oleh S!4S$ dalam direktori ini maupun S!4S$ secara umum dan hal ini sangat terkait dengan sejarah serikat pekerja4serikat buruh semasa +rde $aru dan karakteristik obyektif angkatan kerja di Indonesia. /ngkatan kerja di Indonesia didominasi oleh tenaga"tenaga berpendidikan rendah @ lebih dari 52; berpendidikan tidak lulus S# 'http944....nakertrans.go.id4pusdatinnaker4$!S4/K4/K:dik:jekel:1228.php( yang menunjukkan rendahnya posisi ta.ar mereka sebagai tenaga kerja. Selain menyangkut tingkat pendidikan- karakteristik angkatan kerja yang masuk ke pasar tenaga kerja adalah makin terpisahnya mereka dengan sejarah dan kesadaran berorganisasi sebagai pekerja4buruh karena bekerjanya secara simultan berbagai faktor akan tetapi terutama didominasi oleh persaingan yang sangat ketat memperebutkan kesempatan kerja sehingga menggerus semangat kolektif dan menghilangkan rele)ansi berorganisasi. Tentu masih banyak kekurangan dalam direktori ini- akan tetapi mencatat sebuah fase sejarah dunia serikat buruh di Indonesia di tengah tatanan kapitalisme global dan local yang merombak seluruh arena gerakan buruh dan serikat buruh serta hampir tak menyisakan posisi yang berarti bagi buruh dan serikatnya- adalah tujuan sederhana dari diterbitkannya direktori ini.

6D D6D5SI /K/TI</"T36="*/$S+SI+ 3I- 1228- Promoting Fair Labour Regulations in Indonesia:A Study and Advocacy in Improving Local Level Investment Environment in Tangerang dan Pasuruan, *aporan !enelitian ord- >ichele- 1227- 5<+ as +utside Intellectual9 / &istory of 5on"<o)ernmental +rganisationsB 6ole in the Indonesian *abour >o)ement- P ! t esis- 3ni)ersity of 0ollongong

&adiC- Kedi- 199,- "orkers and t e State in #e$ %rder Indonesia- *ondon96outledge ::::::::::- 1225- !inamika &ekuasaan:Ekonomi Politik Indonesia Pasca'Su arto, %akarta9*!7DS >anning- =hris- 1998- Indonesian Labour in Transition: An East Asian Success Story(, =ambridge9=ambridge 3ni)ersity !ress !etras- %ames- Strategies o) Struggle:T e *entrality o) Peasant +ovements in Latin America,http944....counterpunch.org4petras282F1225.html !riyono- /D- Samadhi- 0illy !urna- TornGuist- +lle- dkk- 122,- +en,adikan !emokrasi -ermakna:+asala dan Pili an di Indonesia, %akarta9 #D>+S Tjandraningsih- Indrasari- 1221- ishing in the Same !ond9Researc Paper )or +asters degreeThe &ague9 Institute of Social Studies. Tjandraningsih- Indrasari J5ugroho- &ari- 122,- T e Fle.ibility Regime and %rganised Labour: T e E.perience o) Indonesia# 'akan terbit(

http944....fes.or.id4eng4labor.html http944....ifb...org4inde?.cfmHnI181JlI1JtIpJt:idI119 http944....itfglobal.org4about"us4affiliatelist.cfm http944....ei"ie.org4en4membership4 http944....nakertrans.go.id4pusdatinnaker4$!S4/K4/K:dik:jekel:1228.php LLL

You might also like