You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN dengan FRAKTUR VERTEBRA (LUMBAL)

Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Fraktur 1. Pengkajian Keperawatan Merupakan tahap awal dari pendekatan proses keperawatan dan dilakukan secara sistematika mencakup aspek bio, psiko, sosio, dan spiritual. Langkah awal dari pengkajian ini adalah pengumpuln data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan klien dan keluarga, obser asi pemeriksaan !isik, konsultasi dengan anggota tim kesehatan lainnya dan meninjau kembali catatan medis ataupun catatan keperawatan. Pengkajian !isik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Adapun lingkup pengkajian yang dilakukan pada klien !raktur menurut "runner and #uddarth, $%%$ adalah sebagai berikut & a. 'ata demogra!i( identitas klien Antara lain nama, umur, jenis kelamin, agama, tempat tinggal, pekerjaan, dan alamat klien. b. Keluhan utama Adanya nyeri dan sakit pada daerah punggung c. )iwayat kesehatan keluarga *ntuk menentukan hubungan genetik perlu diidenti!ikasi misalnya adanya predisposisi seperti arthritis, spondilitis ankilosis, gout( pirai +terdapat pada !raktur psikologis,. d. )iwayat spiritual Apakah agama yang dianut, nilai-nilai spiritual dalam keluarga dan bagaimana dalam menjalankannya. e. Akti itas kegiatan sehari-hari .denti!ikasi pekerjaan klien dan akti itasnya sehari-hari, kebiasaan membawa benda-benda berat yang dapat menimbulkan strain otot dan jenis utama lainnya. /rang yang kurang akti itas mengakibatkan tonus otot menurun. Fraktur atau trauma dapat timbul pada orang yang suka berolah raga dan hockey dapat menimbulkan nyeri sendi pada tangan. !. Pemeriksaan !isik 1, Pengukuran tinggi badan $, Pengukuran tanda-tanda ital 0, .ntegritas tulang, de!ormitas tulang belakang 1, Kelainan bentuk pada dada 2, Adakah kelainan bunyi pada paru-paru, seperti ronkhi basah atau kering, sonor atau esikuler, apakah ada dahak atau tidak, bila ada bagaimana warna dan produkti itasnya. 3, Kardio askuler& sirkulasi peri!er yaitu !rekuensi nadi, tekanan darah, pengisian kapiler, warna kulit dan temperatur kulit. 4, Abdomen tegang atau lemas, turgor kulit, bising usus, pembesaran hati atau tidak, apakah limpa membesar atau tidak. 5, 6liminasi& terjadinya perubahan eliminasi !ekal dan pola berkemih karena adanya immobilisasi. 7, Akti itas adanya keterbatasan gerak pada daerah !raktur 1%, Apakah ada nyeri, kaji kekuatan otot, apakah ada kelainan bentuk tulang dan keadaan tonus otot. g. 8es 'iagnostik Pada klien dengan trauma tulang belakang, biasanya dilakukan beberapa tes diagnostik untuk menunjang diagnosa medis, yaitu & 1, Foto )ontgen #pinal, yang memperlihatkan adanya perubahan degenerati! pada tulang

belakang, atau tulang inter etebralis atau mengesampingkan kecurigaan patologis lain seperti tumor, osteomielitis. $, 6lektromiogra!i, untuk melokalisasi lesi pada tingkat akar syara! spinal utama yang terkena. 0, 9enogram 6pidural, yang dapat dilakukan di mana keakuratan dan miogram terbatas. 1, Fungsi Lumbal, yang dapat mengkesampingkan kondisi yang berhubungan, in!eksi adanya darah. 2, 8anda Le #e:ue +tes dengan mengangkat kaki lurus ke atas, untuk mendukung diagnosa awal dari herniasi discus inter ertebralis ketika muncul nyeri pada kaki posterior. 3, ;8 - #can yang dapat menunjukkan kanal spinal yang mengecil, adanya protrusi discus inter etebralis. 4, M)., termasuk pemeriksaan non in asi! yang dapat menunjukkan adanya perubahan tulang dan jaringan lunak dan dapat memperkuat adanya herniasi discus. 5, Mielogram, hasilnya mungkin normal atau memperlihatkan <penyempitan= dari ruang discus, menentukan lokasi dan ukuran herniasi secara spesi!ik. $. 'iagnosa keperawatan 'iagnosa keperawatan secara teoritis menurut 'oengoes, $%%% untuk klien dengan gangguan tulang belakang, yaitu & a. >angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan agen pencedera !isik kompresi sara!& spasme otomatis. b. Kerusakan mobilitas !isik berhubungan dengan nyeri& ketidaknyamanan? spasme otot? kerusakan neuromuscular. c. An@ietas( koping indi idu tidak e!ekti! berhubungan dengan krisis situasi? perubahan status kesehatan? ketidakadekuatan mekanisme koping. d. .mmobilisasi berhubungan dengan ketidakmampuan berjalan e. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kehilangan sensori dan mobilitas permanen. !. )etensi urinarius berhubungan dengan cedera ertebra g. Konstipasi berhubungan dengan e!ek kerusakan spinalis h. 'is!ungsi seksual berhubungan dengan dis!ungsi neurologi 0. Perencanaan keperawatan Perencanaan keperawatan secara teoritis menurut 'oengoes, $%%% adalah sebagai berikut & a. 'iagnosa keperawatan . >angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan agen pencedera !isik kompresi sara!& spasme otomatis. 8ujuan & Ayeri hilang atau terkonrol Kriteria hasil & 1. Klien melaporkan nyeri hilang atau terkontrol $. Klien dapat mengungkapkan yang dapat menghilangkan 0. Klien dapat mendomenstrasikan penggunaan inter ensi terapeutik seperti keterampilan relaksasi, modi!ikasi perilaku untuk menghilangkan nyeri. )encana tindakan & 1, Kaji adanya keluhan nyeri, catat lokasi, lama serangan, !aktor pencetus atau memperberat. Minta klien untuk mendapatkan skala nyeri 1 B 1%. )asional & Membantu menentukan inter ensi dan memberikan dasar untuk perbandingan dan e aluasi terhadap terapi.

$, Pertahankan tirah baring selama !ase akut. Letakkan klien dalam posisi semi !owler dengan tulang spinal, pinggang dan lutut dalam keadaan !leksi? posisi telentang dengan atau tanpa meninggikan kepala 1%C - 0%C atau pada posisi lateral. )asional & 8irah baring dalam posisi yang nyaman memungkinkan klien untuk menurunkan penekanan pada bagian tubuh tertentu dan inter ertebralis. 0, "atasi akti itas selama !ase akut sesuai kebutuhan )asional & Menurunkan gaya gra itasi dan gerak yang dapat menghilangkan spasme otot dan menurunkan edema dan tekanan pada struktur sekitar discus inter ertebralis yang terkena. 1, Letakkan semua kebutuhan, termasuk bel panggil dalam batas yang mudah dijangkau atau diraih klien. )asional & Menurunkan resiko peregangan saat meraih 2,. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi )asional & Mem!okuskan perhatian klien dan membantu menurunkan tegangan otot dan meningkatkan proses penyembuhan. 3,. .nstruksikan atau anjurkan klien untuk melakukan mekanisme tubuh atau gerakan yang tepat. )asional & Menghilangkan stress pada otot dan mencegah trauma lebih lanjut. 4, "erikan kesempatan untuk berbicara atau mendengarkan masalah klien )asional & "erbicara dapat menurunkan strees atau rasa takut selama dalam keadaan sakit dan dirawat. 5, "erikan tempat tidur ortopedik atau letakan papan dibawah kasur atau matras. )asional & Memberikan sokongan dan menurunkan !leksi spinal yang menurunkan spasme. 7, "erikan obat sesuai kebutuhan& relakskan otot seperti 'iaDepam +9alium, )asional & Merelaksasikan otot dan menurunkan nyeri b. Kerusakan mobilitas !isik berhubungan dengan nyeri& ketidaknyamanan? spasme otot? kerusakan neuromuscular. 8ujuan & Kerusakan mobilitas !isik tidak terjadi Kriteria hasil & 1. Klien mengungkapkan pemahaman tentang situasi atau !aktor resiko dan aturan pengobatan indi idu. $. Mendemonstrasikan teknik atau perilaku yang mungkin 0. Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan !ungsi bagian tubuh yang sakit atau kompensasi. )encana tindakan & 1, "erikan tindakan pengamanan sesuai indikasi dengan situasi yang spesi!ik. )asional & 8ergantung pada bagian tubuh yang terkena atau jenis prosedur, akti itas yang kurang berhati-hati akan meningkatkan kerusakan spinal. $, ;atat respon-respon emosi atau perilaku pada immobilisasi, berikan akti itas yang disesuaikan dengan klien. )asional & .mmobilisasi yang dipaksakan dapat memperbesar kegelisahan, peka rangsangan. Akti itas pengalihan dapat membantu dalam mem!okuskan perhatian dan meningkatkan koping dengan batasan tersebut. 0, "antu klien untuk melaksanakan latihan rentang gerak akti! dan pasi! )asional & Memperkuat otot abdomen dan !leksor tulang belakang, memperbaiki mekanika tubuh. 1, Anjurkan klien untuk melatih kaki bagian bawah dan lutut )asional & #timulasi sir ena atau arus balik ena menurunkan keadaan ena yang statis dan

kemungkinan terbentuknya trombus. 2, "antu klien dalam melakukan ambulasi progresi! )asional & Keterbatasan akti itas tergantung pada kondisi yang khusus, tapi biasanya berkembang dengan lambat sesuai toleransi. c. An@ietas( koping indi idu tidak e!ekti! berhubungan dengan krisis situasi? perubahan status kesehatan? ketidakadekuatan mekanisme koping. 8ujuan & Adaptasi klien e!ekti! Kriteria hasil & 1. 8ampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat diatasi. $. Mengidenti!ikasi ketidake!ekti!an perilaku koping 0. Mendemonstrasikan pemecahan masalah )encana tindakan & 1, Kaji tingkat an@ietas pasien. )asional & Membantu mengidenti!ikasi dalam keadaan sekarang $, "erikan in!ormasi yang akurat dan jawab dengan jujur )asional & Memungkinkan pasien untuk membuat keputusan yang didasarkan atas pengetahuan. 0, "erikan pasien untuk mengungkapkan masalah yang dihadapinya )asional & Meningkatkan koping yang sedang dihadapi 1, Kaji adanya masalah sekunder yang mungkin merintangi keinginan untuk sembuh. )asional & Memberikan perhatian terhadap klien, tanggung jawab untuk meningkatkan penyembuhan. 2, ;ara perilaku dari orang terdekat atau keluarga yang meningkatkan peran sakit. )asional & /rang terdekat keluarga secara tanpa sadar memungkinkan untuk mempertahankan sesuatu yang dapat klien lakukan. 3, )ujuk pada kelompok pelayanan sosial, konselor !inansial, psikoterapi dan sebagainya. )asional & Memberikan dukungan untuk beradaptasi pada perubahan dan memberikan sumber B sumber untuk mengatasi masalah. d. .mmobilisasi berhubungan dengan ketidakmampuan berjalan 8ujuan & Kerusakan mobilitas !isik dapat teratasi Kriteria hasil & 1. Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi $. Mempertahankan posisi !ungsional 0. Meningkatkan kekuatan !ungsi yang sakit dan mengkompensasi bagian tubuh. 1. Menunjukan teknik akti itas )encana tindakan & 1, Kaji derajat mobilitas yang dihasilkan oleh cedera dan perhatikan persepsi pasien terhadap imobilisasi. )asional & Pasien mungkin dibatasi oleh pandangan dari persepsi diri tentang keterbatasan !ungsi actual, memerlukan in!ormasi untuk meningkatkan kemajuan kesehatan. $, 'orong partisipasi pada akti itas terapeutik( rekreasi )asional & Memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi, mem!okuskan kembali perhatian dan membantu menurunkan isolasi sosial. 0, .ntruksikan pasien untuk dibantu dalam rentang gerak akti! dan pasi! pada ekstremitas yang sakit dan yang tidak sakit. )asional & Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus otot. 1, 'orong penggunaan latihan isometik tanpa menekuk sendi atau menggerakan tungkai, dan

mempertahankan masa otot. )asional & Kontraksi otot isometik tanpa menekuk sendi membantu kekuatan otot 2,. Konsul dengan ahli terapi !isik( okupais, rehabilitasi spesial )asional & "erguna dalam membuat akkti!itas indi idual latihan e. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kehilangan sensori dan mobilitas permanen. 8ujuan & #etelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kerusakan integritas kulit dapat teratasi. Kriteria hasil & 1. Menunjukan perilaku untuk mencegah kerusakan kulit memudahkan penyembuhan sesuai indikasi. $. Mencapai penyembuhan luka sesuai waktu( penyembuhan lesi terjadi )encana tindakan & 1, Kaji kulit untuk luka terbuka, benda asing, kemerahan, perdarahan, perubahan warna. )asional & Memberikan in!ormasi tentang sirkulasi kulit dan masalah yang mungkin disebabkan oleh alat traksi( gibs. $, Masase kulit dan penonjolan tulang, pertahankan tempat tidur kering dan bebas kerutan. 0, *bah posisi dengan sering 1, >unakan tempat tidur busa, bulu domba, bantal apung atau kasur udara sesuai indikasi. !. )etensi urinarius berhubungan dengan cedera ertebra 8ujuan & #etelah dilakukan tindak keperawatan retensi urinarius teratasi. Kriteria hasil & Mengosongkan kandung kemih secara adekuat sesuai kebutuhan indi idu. )encana tindakan & 1, /bser asi dan catat jumlah !rekuensi berkemih )asional & Menentukan apakah kandung kemih dikosongkan dan saat kapan inter ensi itu diperlukan. $, Lakukan palpasi terhadap adanya distensi kandung kemih )asional & Menandakan adanya retensi urine 0, 8ingkat pemberian cairan )asional & Mempertahankan !ungsi ginjal 1, "erikan stimulasi terhadap pengosongan urine dengan mengalirkan air hangat diarea suprapubis. g. 'is!ungsi seksual berhubungan dengan dis!ungsi neurologi 8ujuan & #etelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan dis!ungsional teratasi. Kriteria Easil & Mengungkapkan penerimaan e!ek penggunaan obat pada !ungsi seksual. )encana 8indakan & 1,. Kaji in!ormasi pasien tentang saat ini dan biarka pasien menggambarkan masalah dengan bahasanya sendiri. )asional & Menentukan tingkat pengetahuan pasien yang menjadi kebutuhan $,. 'iskusikan prognosis untuk dis!ungsi seksual misalnya impotent atau hasrat seksual rendah. )asional & .mpoten diatasi dengan pantangan dari obat, pada kira-kira $2F yang kembali ber!ungsi normal adalah lambat, 2 F tetap impotent. 1. .mplementasi Keperawatan Pelaksanaan keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. +'rs. Aasrul 6!!endi, $%%%,. Ada tiga !ase dalam tindakan keperawatan, yaitu &

1. Fase Persiapan Meliputi pengetahuan tentang rencana, alidasi rencana, pengetahuan dan keterampilan menginterpretasikan rencana, persiapan klien dan lingkungan. $. Fase .nter ensi Merupakan puncak dari implementasi yang berorientasi pada tujuan dan !okus pada pengumpulan data yang berhubungan dengan reaksi klien termasuk reaksi !isik, psikologis, sosial dan spiritual. 8indakan keperawatan dibedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab secara pro!essional, yaitu & a. #ecara Mandiri +.ndependen, Adalah tindakan yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk membantu pasien dalam mengatasi masalahnya atau menanggapi reaksi karena adanya stressor +penyakit,, misalnya & 1, Membantu klien dalam melakukan kegiatan sehari B hari $, Melakukan perawatan kulit untuk mencegah dekubitus 0, Memberikan dorongan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya secara wajar. 1, Menciptakan lingkungan terapeutik b. #aling ketergantungan( kolaborasi +.nterdependen, Adalah tindakan keperawatan atas dasar kerja sama sesama tim perawatan atau kesehatan lainnya seperti dokter, !isiotherapy, analisis kesehatan, dsb. c. )ujukan( Ketergantungan Adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari pro!esi lain diantaranya dokter, psikologis, psikiater, ahli giDi, !isiotherapi, dsb. Pada penatalaksanaanya tindakan keperawatan dilakukan secara & 1,. Langsung & 'itangani sendiri oleh perawat $,. 'elegasi & 'iserahkan kepada orang lain( perawat lain yang dapat dipercaya 0. Fase 'okumentasi Merupakan terminasi antara perawat dan klien. #etelah implementasi dilakukan dokumentasi terhadap implementasi yang dilakukan. Ada tiga sistem pencatatan yang digunakan & a. #ources /riented )ecord b. Problem /riented )ecord c. ;omputer Assisted )ecord 2. 6 aluasi Keperawatan Adalah mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. 8eknik penilaian yang didapat dari beberapa cara, yaitu & 1. Gawancara & 'ilakukan pada klien dan keluarga $. Pengamatan & Pengamatan klien terhadap sikap, pelaksanaan, hasil yang dicapai dan perubahan tingkah laku klien. Henis e aluasi ada dua macam, yaitu & a. 6 aluasi Formati! 6 aluasi yang dilakukan pada saat memberikan inter ensi dengan respon segera. b. 6 aluasi #umati! Merupakan rekapitulasi dari hasil obser asi dan analisis status pasien pada saat tertentu berdasarkan tujuan rekapitulasi dari hasil yang direncanakan pada tahap perencanaan. Ada tiga alternati! yang dapat dipergunakan oleh perawat dalam memutuskan( menilai & 1, 8ujuan tercapai & Hika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan. $, 8ujuan tercapai sebagian & Hika klien menunjukkan perubahan sebagian dari standar dan kriteria yang telah ditetapkan. 0, 8ujuan tidak tercapai & Hika klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali dan akan timbul masalah baru.

Asuhan keperawa an pada !rak ur ser"#ka$


'ata !okus. Akti!itas dan istirahat & kelumpuhan otot terjadi kelemahan selama syok spinal #irkulasi & berdebar-debar, pusing saat melakukan perubahan posisi, hipotensi, bradikardia ekstremitas dingin atau pucat 6liminasi & inkontenensia de!ekasi dan berkemih, retensi urine, distensi perut, peristaltik usus hilang .ntegritas ego & menyangkal, tidak percaya, sedih dan marah, takut cemas, gelisah dan menarik diri. Pola makan & mengalami distensi perut, peristaltik usus hilang Pola kebersihan diri & sangat ketergantungan dalam melakukan A'L Aeurosensori & kesemutan, rasa terbakar pada lengan atau kaki, paralisis !lasid, hilangnya sensai dan hilangnya tonus otot, hilangnya re!lek, perubahan reaksi pupil, ptosis. Ayeri(kenyamanan & nyeri tekan otot, hiperestesi tepat diatas daerah trauma, dan mengalami de!ormitas pada derah trauma. Pernapasan & napas pendek, ada ronkhi, pucat, sianosis Keamanan & suhu yang naik turun $. Pemeriksaan diagnostik #inar @ spinal & menentukan lokasi dan jenis cedera tulang +!raktur atau dislok, ;8 scan & untuk menentukan tempat luka(jejas M). & untuk mengidenti!ikasi kerusakan syara! spinal Foto rongent thorak & mengetahui keadaan paru A>' & menunjukkan kee!ekti!an pertukaran gas dan upaya entilasi

0. 'iagnosa keperawatan 0.1 Pola napas tidak e!ekti! berhubungan dengan kelumpuhan otot dia!ragma 8ujuan perawatan & pola na!as e!ekti! setelah diberikan oksigen Kriteria hasil & entilasi adekuat, Pa/$ I 5%, Pa;o$ J 12, rr K 13-$% @(mt, tanda sianosis B .nter ensi keperawatan & 1. Pertahankan jalan na!as? posisi kepala tanpa gerak. )asional & pasien dengan cedera cer icalis akan membutuhkan bantuan untuk mencegah aspirasi( mempertahankan jalan na!as. $. Lakukan penghisapan lendir bila perlu, catat jumlah, jenis dan karakteristik sekret. )asional & jika batuk tidak e!ekti!, penghisapan dibutuhkan untuk mengeluarkan sekret, dan mengurangi resiko in!eksi pernapasan. 0. Kaji !ungsi pernapasan. )asional & trauma pada ;2-3 menyebabkan hilangnya !ungsi pernapasan secara partial, karena otot pernapasan mengalami kelumpuhan. 1. Auskultasi suara napas. )asional & hipo entilasi biasanya terjadi atau menyebabkan akumulasi sekret yang berakibat pnemonia. 2. /bser asi warna kulit. )asional & menggambarkan adanya kegagalan pernapasan yang memerlukan tindakan segera 3. Kaji distensi perut dan spasme otot. )asional & kelainan penuh pada perut disebabkan karena kelumpuhan dia!ragma 4. Anjurkan pasien untuk minum minimal $%%% cc(hari. )asional & membantu mengencerkan sekret, meningkatkan mobilisasi sekret sebagai ekspektoran. 5. Lakukan pengukuran kapasitas ital, olume tidal dan kekuatan pernapasan. )asional & menentukan !ungsi otot-otot pernapasan. Pengkajian terus menerus untuk mendeteksi adanya kegagalan pernapasan. 7. Pantau analisa gas darah. )asional & untuk mengetahui adanya kelainan !ungsi pertukaran gas sebagai contoh & hiper entilasi Pa/$ rendah dan Pa;/$ meningkat. 1%. "erikan oksigen dengan cara yang tepat & metode dipilih sesuai dengan keadaan isu!isiensi pernapasan. 11. Lakukan !isioterapi na!as. )asional & mencegah sekret tertahan 0.$ 'iagnosa keperawatan & kerusakan mobilitas !isik berhubungan dng kelumpuhan 8ujuan perawatan & selama perawatan gangguan mobilisasi bisa diminimalisasi sampai cedera diatasi dengan pembedahan.

Kriteria hasil & tidak ada kontrakstur, kekuatan otot meningkat, pasien mampu berakti!itas kembali secara bertahap. .nter ensi keperawatan & 1. Kaji secara teratur !ungsi motorik. )asional & menge aluasi keadaan secara umum $. .nstruksikan pasien untuk memanggil bila minta pertolongan. )asional memberikan rasa aman 0. Lakukan log rolling. )asional & membantu )/M secara pasi! 1. Pertahankan sendi 7% derajad terhadap papan kaki. )asional mencegah !ootdrop 2. *kur tekanan darah sebelum dan sesudah log rolling. )asional & mengetahui adanya hipotensi ortostatik 3. .nspeksi kulit setiap hari. )asional & gangguan sirkulasi dan hilangnya sensai resiko tinggi kerusakan integritas kulit. 4. "erikan relaksan otot sesuai pesanan seperti diaDepam. )asional & berguna untuk membatasi dan mengurangi nyeri yang berhubungan dengan spastisitas. 0.0 'iagnosa keperawatan & gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya cedera 8ujuan keperawatan & rasa nyaman terpenuhi setelah diberikan perawatan dan pengobatan Kriteria hasil & melaporkan rasa nyerinya berkurang .nter ensi keperawatan & 1. Kaji terhadap nyeri dengan skala %-2. )asional & pasien melaporkan nyeri biasanya diatas tingkat cedera. $. "antu pasien dalam identi!ikasi !aktor pencetus. )asional & nyeri dipengaruhi oleh? kecemasan, ketegangan, suhu, distensi kandung kemih dan berbaring lama. 0. "erikan tindakan kenyamanan. )asional & memberikan rasa nayaman dengan cara membantu mengontrol nyeri. 1. 'orong pasien menggunakan tehnik relaksasi. )asional & mem!okuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol. 2. "erikan obat antinyeri sesuai pesanan. )asional & untuk menghilangkan nyeri otot atau untuk menghilangkan kecemasan dan meningkatkan istirahat. 2.1 'iagnosa keperawatan & gangguan eliminasi al i (konstipasi berhubungan dengan gangguan persara!an pada usus dan rektum. 8ujuan perawatan & pasien tidak menunjukkan adanya gangguan eliminasi al i(konstipasi

Kriteria hasil & pasien bisa b.a.b secara teratur sehari 1 kali .nter ensi keperawatan & 1. Auskultasi bising usus, catat lokasi dan karakteristiknya.)asional & bising usus mungkin tidak ada selama syok spinal. $. /bser asi adanya distensi perut. 0. ;atat adanya keluhan mual dan ingin muntah, pasang A>8. )asional & pendarahan gantrointentinal dan lambung mungkin terjadi akibat trauma dan stress. 1. "erikan diet seimbang 8K8P cair & meningkatkan konsistensi !eces 2. "erikan obat pencahar sesuai pesanan. )asional& merangsang kerja usus 2.2 'iagnosa keperawatan & perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan kelumpuhan syarat perkemihan. 8ujuan perawatan & pola eliminasi kembali normal selama perawatan Kriteria hasil & produksi urine 2% cc(jam, keluhan eliminasi uirine tidak ada .nter ensi keperawatan& 1. Kaji pola berkemih, dan catat produksi urine tiap jam. )asional & mengetahui !ungsi ginjal $. Palpasi kemungkinan adanya distensi kandung kemih. 0. Anjurkan pasien untuk minum $%%% cc(hari. )asional & membantu mempertahankan !ungsi ginjal. 1. Pasang dower kateter. )asional membantu proses pengeluaran urine 2.3 'iagnosa keperawatan & gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama 8ujuan keperawatan & tidak terjadi gangguan integritas kulit selama perawatan Kriteria hasil & tidak ada dekibitus, kulit kering .nter ensi keperawatan & 1. .nspeksi seluruh lapisan kulit. )asional & kulit cenderung rusak karena perubahan sirkulasi peri!er. $. Lakukan perubahan posisi sesuai pesanan& untuk mengurangi penekanan kulit

0. "ersihkan dan keringkan kulit. )asional& meningkatkan integritas kulit 1. Hagalah tenun tetap kering. )asional& mengurangi resiko kelembaban kulit 2. "erikan terapi kinetik sesuai kebutuhan & )asional & meningkatkan sirkulasi sistemik dan peri!er dan menurunkan tekanan pada kulit serta mengurangi kerusakan kulit.

You might also like