You are on page 1of 23

ASUHAN KEPERAWATAN MALNUTRISI (KKP)

KELOMPOK 5
1.

2.
3. 4.

Reski Andari Resti Alfionita Reza Eka Dermawan Rezki Safitri

APA ITU MALNUTRISI

???

Malnutrisi adalah suatu keadaan di mana tubuh mengalami gangguan terhadap absorbsi, pencernaan, dan penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan, perkembangan dan aktivitas.

Malnutrisi

merupakan

kekurangan

konsumsi

pangan

secara relatif atau absolute untuk periode tertentu. (Bachyar Bakri, 2002) Malnutrisi (Gizi salah) adalah kesalahan pangan terutama terletak dalam ketidakseimbangan komposisi hidangan

penyediaan makanan. (Akhmad Djaeni, 2004).

Etiologi
1. Penyebab a. b.

langsung :

Kurangnya asupan makanan Adanya penyakit Terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh.

2. Penyebab a. b. c.

tidak langsung :

Kurangnya ketahanan pangan keluarga Kualitas perawatan ibu dan anak Buruknya pelayanan kesehatan.

MANIFESTASI KLINIS
Adapun tanda dan gejala dari malnutrisi adalah sebagai berikut:
1. 2.

Kelelahan dan kekurangan energi Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan untuk melawan infeksi)

3. 4. 5. 6. 7.

Kulit yang kering dan bersisik Gusi bengkak dan berdarah, serta gigi yang membusuk Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat Pertumbuhan yang lambat, serta berat badan kurang Kelemahan pada otot, perut kembung, terdapat masalah pada fungsi organ tubuh

PATOFISIOLOGI
Sebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat banyak faktor.

Faktor-faktor ini dapat digolong-kan atas tiga faktor penting


yaitu :
1.
2. 3.

Tubuh sendiri (host)


Agent (kuman penyebab),

Environment (lingkungan)

PATHWAY
Dampak gangguan nutrisi Tulang akan mudah rusak dan proses penyembuhan luka

tekan akan berjalan lama serta kondisinya akan memburuk.


Yang mendorong kesalahan gizi dapat dibagi menjadi 3 kelompok :
1. 2.

Malnutrisi umum Defisiensi nutrient tertentu

3.

Obesitas

KLASIFIKASI MALNUTRISI
1.

Marasmus Adalah suatu keadaan kekurangan kalori protein berat. Namun, lebih kekurangan kalori daripada protein.

Adalah suatu keadaan di mana tubuh kekurangan protein dalam jumlah besar. Selain itu, penderita juga

mengalami kekurangan kalori.

2.

Kwashiorkor

PENATALAKSANAAN
1.

Penatalaksanaan Medis Prinsip pengobatan adalah makanan yang mengandung banyak protein

bernilai tinggi, banyak cairan, cukup vitamin dan mineral, masingmasing dalam bentuk yang sudah dicerna dan diserap.

2.

Penatalaksanaan Keperawatan
Pasien yang menderita defisiensi gizi tidak selalu dirawat di rumah sakit kecuali yang menderita malnutrisi berat, kwashiorkor/ marasmik kwashiorkor atau melnutrisi dengan komplikasi penyakit lainnya.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pada data laboratorium penurunan albumin serum merupakan perubahan yang paling khas. Ketonuria sering ada pada stadium awal kekurangan makan tetapi seringkali menghilang pada stadium akhir.

KOMPLIKASI
1. 2.

3.
4. 5.

Diabetes mellitus Hipertensi Penyakit jantung Gastritis Ulkus peptikum

APA SAJA YANG DI LAKUKAN DI ASUHAN KEPERAWATAN ???

PENGKAJIAN
1.

Analisa :
a.

Identitas.

b.
c. d. e. 2.

Keluhan utama.
Riwayat kesehatan sekarang. Riwayat kesehatan yang lalu. Riwayat kesehatan keluarga.

Pemeriksaan fisik

3.

Penunjang diagnosis

DIAGNOSA / MASALAH KEPERAWATAN


Dx1: Kurang nutrisi (kurang dari kebutuhan)

Intervensi : Masalah kurang nutrisi (kurang dari kebutuhan) pada anak dengan malnutrisi energi dan protein (kwashiorkor dan marasmus) ini disebabkan nafsu makan menurun yang juga dikarenakan gangguan pada saluran pencernaan, kurangnya enzim yang diperlukan dalam pencernaan makanan atau juga adanya atrofi vili usus sehingga dapat mengganggu proses penyerapan. Tujuan rencana keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengatasi masalah kurang nutrisi (kurang dari kebutuhan) agar proses metabolisme dalam tubuh kembali normal.

CONTINUE...
Implementasi :
1. 2. 3. 4.

lakukan pengaturan makanan dengan berbagai tahap

Berikan makanan tinggi kalor


Pada bayi berat badan kurang dari 7 kg berikan susu rendah laktosa Apabila berat badan lebih dari 7 kg maka pemberian makanan dimulai dengan

makanan bentuk cair selama 1-2 hari


5.

Lakukan evaluasi pola makan, berat badan, tanda perubahan kebutuhan nutrisi

Evaluasi (diharapkan tercapai tujuan intervensi ) : Masalah kurang nutrisi (kurang dari kebutuhan) teratasi ditandai dengan proses metabolisme dalam tubuh kembali normal.

Dx 2 : Kurang volume cairan

Intervensi : Kekurangan volume cairan pada malnutrisi energi protein dapat disebabkan karena kemampuan proses penyerapan yang kurang dan berkembang biaknya flora usus yang selanjutnya menimbulkan diare. Untuk itu, rencana tindakan yang dapat dilakukan adalah mengatasi kekurangan volume cairan melalui peningkatan hidrasi. Tanda keberhasilan upaya hidrasi yang ditunjukkan dengan tidak cekungnya daerah ubun-ubun, turgor kulit normal, membrane mukosa lembap, dan jumlah serta berat jenis urin kembali normal.

CONTINUE...
Implementasi :
1. 2.

Berikan cairan tubuh yang cukup melalui rehidrasi jika terjadi dehidrasi. Monitor keseimbangan cairan tubuh dengan mengukur asupan dan keluaran, dengan

cara mengukur berat jenis urin.


3. 4.

Pantau terjadinya kelebihan cairan serta perubahan status dehidrasi. Berikan penjelasan terhadap makanan yang dianjurkan untuk membantu proses penyerapan, seperti tinggi kalori, tinggi protein, mengandung vitamin, dan mineral.

5.

Lihat pengelolaan diare.

Evaluasi (diharapkan tercapai tujuan intervensi ) :


Peningkatan hidrasi ditunjukkan dengan tidak cekungnya daerah ubun-ubun, turgor kulit
normal, membrane mukosa lembap, dan jumlah serta berat jenis urin kembali normal.

Dx 3 : Gangguan integritas kulit.

Intervensi : Terjadinya gangguan integritas kulit disebabkan karena tubuh mengalami kekurangan zat gizi zeperti kalori dan protein sehingga memudahkan terjadi kerusakan pada kulit, sangat mudah lecet. Untuk mengatasi masalah tersebut, integritas kulit perlu ditingkatkan. Peningkatannya dapat ditunjukkan oleh kulit yang tidak bersisik, tidak kering, dan elastisitasnya normal.

CONTINUE...
Implementasi :
1.

Agar kulit tetap bersih dan kering dengan cara memandikan dua kali sehari dengan air hangat dan apabila kotor atau basah segera ganti pakaian. Keringkan daerah basah dengan memberikan bedak (krim kulit).

2. 3. 4.

Lakukan pergantian posisi tidur setiap 2-3 jam Berikan suplemen vitamin. Berikan penjelasan untuk menghindari penggunaan sabun yang dapat mengiritasi kulit.

Evaluasi (diharapkan tercapai tujuan intervensi ) :


Integritas kulit meningkat ditunjukkan oleh kulit yang tidak bersisik, tidak kering, dan elastisitasnya normal.

Sekian & Terima kasih

You might also like