You are on page 1of 8

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HEMOROID

Ny. B ( 37 th ) didiagnosa hemoroid sejak kehamilan anak keduanya. Hemoroid semakin parah setelah klien melahirkan anak kembarnya secara normal kurang lebih 1,5 tahun yang lalu. Sejak saat itu klien mengalami hemoroid yang sering kambuh dan sembuh dengan pengobatan. Saat ini klien mengeluh nyeri dan panas pada daerah anus. Nyeri saat duduk dan berbaring terutama saat tidur malam hari. Klien menceritakan BAB terakhir seminggu yang lalu terasa sangat nyeri dan keluar darah segar bersama feses, bahkan darah menetes setelah BAB. Menurut klien BAB terakhir sangat keras, sehingga harus mengedan karenanya hemoroid klien kambuh lagi. Menurut klien, pola BABnya memang tidak normal dari dulu, klien BAB 1-2 / minggu walaupun sering makan sayur dan buah buahan. Klien mengatakan saat ini hampir seminggu belum BAB karena takut merasakan nyeri dan perdarahan seperti sebelumnya. Perawat melakukan pemeriksaan fisik didapatkan data : TD = 90/60 mmHg , N = 96x/ menit, S = 36,70C , P = 18x/ menit. Klien tampak lemah, konjungtiva pucat, distensi abnomen ( + ), teraba massa pada regio bawah abdomen, pemeriksaan anus adanya benjolan di bawah kulit kanalis analis yang nyeri, tegang, berwarna kebiru biruan , berukuran kurang lebih 1cm, benjolan harus di dorong dengan tangan agar masuk ke dalam anus. Hasil Lab Hb = 8.9 gr / dl, dokter mengatakan klien menderita hemoroid derajat III dan disarankan untuk melakukan hemoroidektomi. Klien mengaku cemas untuk melakukan operasi, klien lebih memilih pengobatan seperti biasanya.

A. PENGKAJIAAN 1. Identitas Pasien Nama Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Status Alamat : Ny-B :37 tahun :Islam :Dayak Indonesia :DIII : Swasta :Sudah menikah :Jl.Beliang

2. Riwayat Kesehatan Keluhan Utama

Pasien datang dengan keluhan perdarahan terus menerus saat BAB. Ada benjolan pada anus atau nyeri pada saat defikasi. Riwayat penyakit sekarang Pasien di temukan pada beberapa minggu hanya ada benjolan yang keluar dan beberapa hari setelah BAB ada darah yang keluar menetes. Riwayat penyakit dahulu Apakah pernah menderita penyakit hemoroid sebelumnya, sembuh / terulang kembali. Pada pasien dengan hemoroid bila tidak di lakukan pembedahan akan kembali RPD, bisa juga di hubungkan dengan penyakit lain seperti sirosis hepatis. Riwayat penyakit keluarga Tidak ada Keluarga yang menderita penyakit tersebut Riwayat social Perlu ditanya penyakit yang bersangkutan. 3.Pemeriksaan Fisik Aktivitas/istirahat Gejala : kelemahan, kelelahan Tanda : takikardi, takipnea/hiperventilasi (respon terhadap aktivitas) Sirkulasi Gejala : kelemahan/nadi periver lemah Tanda : Warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah) Membran kulit Eliminasi Gejala : perubahan pola defekasi, Perubahan Karakteristik Tanda : nyeri tekan abdomen , distensi Karakteristik feses : darah bewarna merah terang (darah segar), Akonstipasi dapat terjadi Nutrisi : Gejala : Penurunan berat badan, Anoreksia Tanda : konjungtiva pucat, wajah pucat, terlihat lemah Pola tidur Gejala : Perubahan pola tidur Terasa nyeri pada anus saat tidur Tanda : muka terlihat lelah, kantung mata terlihat gelap Mobilisasi Gejala : membatasi dalam beraktifitas Tanda : wajah terlihat gelisah , banyak berganti posisi duduk dan berbaring

4.Data Fokus Ds : 1. Klien mengeluh nyeri dan panas pada daerah anus. 2. Klien mengeluh nyeri pada saat duduk dan berbaring terutama saat tidur malam hari. 3. Klien mengeluh BAB seminggu yang lalu terasa sangat nyeri dan keluar darah srgar bersama dengan feses,bahkan darah menetes saat BAB. 4. Klien mengeluh BAB terakhir saat keras,sehingga harus mengedan karena hemoroid klien kambuh lagi. 5. Klien mengeluh pola BAB memang tidak normal dari dulu,klien BAB 1-2 kali /minggu, walupun sering makan sayur dan buah-buahan. 6. Klien mengatakan saat ini hampir seminggu belum BAB karena takut meresakan nyeri dan perdarahan seperti sebelumnya. 7. Klien mengatakan hemoroid semakin parah setelah klien melahirkan anak kembarnya secara normal kurang lebih 1,5 tahun yang lalu. 8. Klien mengatakan hemoroid sering kambuh dan sembuh dengan pengobatan. 9. Klien mengaku cemas untuk operasi, klien memilih pengobatan seperti biasa. Do : 1. TTV : TD = 90/60 mmHg, N = 96 X /menit, S = 36,7 oC, P = 18 X /menit 2. Klien tampak lemah 3. Konjungtiva pucat 4. Distensi abdomen (+) 5. Teraba massa pada regio bawah abdomen 6. Pemeriksaan anus adanya benjolan dibawah kulit kanalis analis yang nyeri, tegang, berwarna kebiru biruan, berukuran 1 cm, benjolan harus didorong dengan tangan agar masuk kedalam anus. 7. Hasil Lab : Hb = 8,9 gr/dl 8. Dokter mengatakan klien menderita hemoroid derajat III dan disarankan untuk melakukan hemoroidektomi. 5.Analisa Data No. 1. Ds & Do Masalah keperawatan Etiolgi Ketakutan nyeri saat defekasi

Ds : Konstipasi 1. Klien mengeluh BAB seminggu yang lalu terasa sangat nyeri dan keluar darah segar bersama dengan feses,bahkan darah menetes saat BAB. 2. Klien mengeluh BAB terakhir saat keras,sehingga harus mengedan karena hemoroid klien kambuh

lagi. 3. Klien mengeluh pola BAB memang tidak normal dari dulu,klien BAB 1-2 kali /minggu, walupun sering makan sayur dan buah-buahan. 4. Klien mengatakan saat ini hampir seminggu belum BAB karena takut meresakan nyeri dan perdarahan seperti sebelumnya. Do : 1. Distensi abdomen (+) 2. Teraba massa pada regio bawah abdomen. 3. Pemeriksaan anus adanya benjolan dibawah kulit kanalis analis yang nyeri, tegang, berwarna kebiru biruan, berukuran 1 cm, benjolan harus didorong dengan tangan agar masuk kedalam anus. Data tambahan : 1. Pola BAB tidak teratur. 2. Karakteristik feses (warna,konsistensi). 2. Ds : Nyeri 1. Klien mengeluh nyeri dan panas pada daerah anus. 2. Klien mengeluh nyeri pada saat duduk dan berbaring terutama saat tidur malam hari. 3. Klien mengeluh BAB seminggu yang lalu terasa sangat nyeri dan keluar darah srgar bersama dengan feses,bahkan darah menetes saat BAB. Do : 1. TTV : TD = 90/60 mmHg 2. Distensi abdomen (+) 3. Pemeriksaan anus adanya benjolan dibawah kulit kanalis analis yang nyeri, tegang, berwarna kebiru biruan, berukuran 1 cm, benjolan harus didorong dengan tangan agar masuk kedalam anus. Data tambahan : 1. skala nyeri 7 2. klien tampak meringis 3. klien tampak memegangi daerah nyeri. 4. klien tidak dapat tidur. 3. Ds : klien mengeluh BAB seminggu yang lalu karena Kelemahan keluar darah segar bersama feses bahkan darah menetes saat BAB DO : 1. TTV : TD = 90/60 mmHg Perdarahan vena hemorrhoidalis Adanya hemoroid pada daerah anus

2. klien tampak lemah 3. Konjungtiva pucat 4. hasil lab : Hb= 8,9 gr/dl Data Tambahan : 1. Pasien tidak dapat melakukan aktivitas mandiri. 2. Klien cepat lelah setelah beraktivitas. 3. Banyaknya aktifitas klien yang dibantu oleh orang lain

6.Diagnosa keperawatan : 1. Konstipasi berhubungan dengan ketakutan nyeri saat defekasi. 2. Nyeri berhubungan dengan adanya hemoroid pada daerah anus. 3. Kelemahan berhubungan dengan perdarahan vena hemorrhoidalis. 7.Intervensi No . 1. Diagnosa Konstipasi berhubunga n dengan ketakuatan nyeri saat defekasi. Tujuan & KH Intervensi Berikan dan anjurkan minum kurang lebih 2 liter perhari Berikan posisi fowler pada tempat tidur Berikan dan anjurkan makanan tinggi serat. Auskultasi bunyi usus Rasional 1. Mencegah secara oral dehidrasi

Setelah 1. dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 2. jam, konstipasi teratasi. KH : 1. Pola BAB 12x/minggu. 2. Konsistensi feses lunak. 3. warna feses kuning. 4. klien tidak takut untuk BAB. 5. tidak ada darah pada feses. 6. tidak ada nyeri pada saat BAB. 3.

2.

Meningkatkan evakuasi feses

usaha

3.

4.

4.

5.

Hindari makanan 5. yang membentuk gas Berikan 6. laksatifsesuai program dokter. pastikan kebiasaan 7. defekasi pasien dan

6.

Makanan tinggi serat dapat melancarkan proses defikasi Bunyi usus secara umum meningkat pada diare dan menurun pada konstipasi. Menurunkan distres gastrik dan distensi abdomen. Membantu melancarkan proses defikasi. untuk mecegah terjadinya konstipasi berulang

7.

8.

mempertimbangkan pilihan menu dapat membantu dalam mengontrol masalah 10. berikan rendam 10. meningkatkan relaksasi duduk otot, meminimalkan ketidaknyamanan 11. kurangi / batasi 11. makanan ini diketahui sebagai penyebab makanan seperti konstipasi produk susu 9. 2. Nyeri berhubunga n dengan adanya hemoroid pada daerah anus. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam, nyeri teratasi KH : 1. Wajah pasien tampak tenang. 2. Pasien mengatakan nyeri berkurang atau hilang 3. Pasien dapat istirahat tidur 4. klien tidak memegangi daerah yang nyeri. 1. Berikan posisi yang nyaman 2. Berikan bantalan dibawah bokong saat duduk 3. Observasi tanda-tanda vital 4. Ajarkan teknik untuk mengurangi rasa nyeri seperti membaca, menonton, menarik nafas panjang, menggosok punggung, dan lain-lain. 5. Pada nyeri awal berikan kompres dingin pada daerah anus 3 4 jam dilanjutkan dengan rendam duduk hangat 3 4 x/hari 5. Tanda-tanda vital normal 6. Berikan lingkungan TD : 120 / 80 yang tenang mmHg 7. Kolaborasi dengan dokter untuk 1. Meminimalkan stimulasi/ meningkatkan relaksasi. 2. Meminimalkan tekanan di bawah bokong/ meningkatkan relaksasi. 3. Untuk menentukan intervensi selanjutnya 4. Pengalihan perhatian melalui kegiatan-kegiatan

gaya hidup sebelumnya 8. anjurkan makanan / cairan yang tidak mengiritasi jika masukan oral diberikan yakinkan pola diet / 9. pilihan makanan

menurunkan risiko iritasi hemoroid

5. Meningkatkan relaksasi

6. Menurunkan ketidaknyamanan fisik. 7. Mengurangi nyeri dan menurunkan rangsang

pemberian analgetik, pelunak feces dan dilakukannya hemoroidektomi. 3. Kelamahanberhubun gan dengan perdarahan vena hemorhoidal is Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam, kekurangan nutrisi terpenuhi KH : 1. konjungtiva klien merah muda. 2. klien tidak tampak lemah 3. Hb normal (12-14 g/dl) 4. tidak ada perdarahan pada vena hemoroid. 5. Pasien dapat melakukan aktivitas mandiri. 6. Klien tidak cepat lelah setelah beraktivitas. 7.Aktifitas klien sudah tidak dibantu oleh perawat. 1. Kaji TTV.

sistem saraf simpatis dan untuk mengangkat hemoroid.

1. untuk menentukan intervensi yang tepat.

2. monitor banyaknya 2. untuk menentukan tingkat perdarahan klien. kehilangan cairan. 3. kaji tingkat toleransi 3. untuk mengetahui tingkat aktifitas klien. kelemahan klien. 4. memandirikan klien dalam melakukan 4. mengurangi aktifitas sehari-hari. ketergantungan aktifitas klien dengan bantuan perawat. Kolaborasi : 1. konsultasikan nutrisi untuk klien dengan Kolaborasi : ahli gizi 1. untuk menentukan kebutuhan nutrisi yang 2. 2. berikan vitamin K tepat pada klien. sesuai indikasi. 3. 3.berikan vitamin B12 2. untuk membantu proses pembekuan darah. sesuai indikasi. 4. 4.konsultasi dengan 3. peningkatan produksi sel darah merah. ahli gizi. 4. untuk menentukan diet 5. 5. berikan infus. yang tepat bagi klien. 5. untuk menggantikan banyaknya darah yang hilang selama perdarahan.

8.Implementasi

No. Dx 1

Implementasi

1. Memberikan dan menganjurkan minum kurang lebih 2 liter perhari 2. Memberikan dan menganjurkan makanan tinggi serat

3. Memberikan laktasif sesuai program dokter 4. Menganjurkan pasien untuk segera BAB bila timbul keinginan untuk BAB. 1. Memerikan posisi yang nyaman dan memberikan bantalan dibawah bokong saat duduk 2.Mengkaji TTV 3.Memberikan lingkungan yang nyaman
1.Mengakaji TTV 2. Memonitor banyaknya perdarahan klien.

3. Mengkaji tingkat toleransi aktifitas klien.

9.Evaluasi. S : 1. Klien mengatakan pada saat BAB tidak merasakan nyeri. 2. Klien mengatakan sudah tidak mengedan berlebihan saat BAB. 3. Klien mengatakan pola BAB sudah teratur (1-2x/minggu). 4. Klien mengatakan sudah tidak takut lagi pada saat BAB. O : 1. Distensi abdomen (-) 2. Tidak teraba massa pada regio bawah abdomen. A : masalah teratasi P : hentikan intervensi

You might also like