Professional Documents
Culture Documents
Dalam rangkaian Dies Natalis Institut Pertanian Bogor (IPB), mahasiswa pasca
sarjana IPB pada 10 Nopember 2008 mengundang Gubernur Gorontalo DR.Ir. Fadel
Muhammad untuk berbagi pengalaman tentang keberhasilannya membangun pertanian
dengan mengembangkan ekonomi jagung di Gorontalo. Dalam kesempatan tersebut
sekaligus dilakukan bedah buku ”Reinventing Local Government: Pengalaman dari
Daerah” yang merupakan pengembangan disertasi doktoralnya ditambah
pengalamannya memimpin Gorontalo.
Pertanian kita sedang dijepit secara sistematis agar tidak berdaya oleh kartel
komoditi dunia. Penandatanganan LoI IMF tentang penurunan bea masuk yang
besarnya 0 – 10% untuk 43 produk pertanian telah menyebabkan pasar produk
pertanian dalam negeri dibanjiri produk impor. Memang dalam jangka pendek terkesan
menguntungkan karena konsumen mendapatkan produk murah dan berkualitas tapi
dalam jangka panjang akan menciptakan ketergantungan yang kronis dan mematikan
hasrat petani untuk berproduksi karena tidak ada kesempatan berpendapatan.
Kita harus sadar sesadar-sadarnya bahwa pertanian kita dalam bahaya. Jika
suatu negara memiliki ketahanan pangan yang rapuh maka negara akan mudah runtuh.
Sementara kita menghadapi tiga bahaya besar yang mengancam sektor pertanian
namun tidak ada strategi besar yang andal untuk mengatasinya. Pertama,
Kemampuan Pertanian kita untuk memenuhi kebutuhan pangan kita sendiri, relatif
telah dan sedang menurun dengan sangat besar. Kedua, sekarang Indonesia berada
dalam ancaman Rawan Pangan bukan karena tidak adanya pangan, tetapi karena
pangan untuk rakyat Indonesia sudah tergantung dari Supply Luar. Ketiga, Pasar
Pangan Amat Besar yang kita miliki diincar oleh produsen pangan luar negri yang tidak
menginginkan Indonesia memiliki kemandirian di bidang pangan.
Untuk mengatasinya kita harus membuat road map (peta jalan) untuk: (1)
Industri berbasis agro dan perkebunan; (2) Regionalisasi pengembangan komoditi
untuk menuju skala ekonomi dan aglomerasi; (3) Pengembangan pertanian tanaman
pangan, peternakan dan industri kecil menengah pedesaan.
Kita bisa melakukannya dan sudah ada hasilnya. Gorontalo adalah contohnya.
Dengan kebijakan agropolitan, Gorontalo berhasil meningkatkan produksi pangan
secara lestari pada tingkat harga yang pantas untuk petani dan membangun daya
saing (berhasil mengekspor jagung ke Malaysia, Korea dan Filipina). Ini diakui oleh
Pemerintah, dimana dalam tiga tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan pangan
nasional, sehingga Gorontalo mendapatkan sebutan ”Provinsi Jagung”. Sedangkan
DR.Ir. Fadel Muhammad sendiri mendapat gelar ”Gubernur Jagung”.