You are on page 1of 32

SISTEM RESPIRASI ASURANSI KESEHATAN (ASKES)

Makalah ini dibuat untuk melengkapi Tugas Sistem Respirasi Dosen: Ady Fraditha, S. Kep., Ns.

Disusun leh: Kelompok ! !. #. %. '. +. -. /. 1. Ayu "ulansari $erty Annely &eni Rias Sinta Mu(ti Maulid)ar Mu*hlis No,i Kristina Rinda .anie "idya 0aesaria 2e)en Ade Saputra

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 2012

KATA PENGANTAR
3u4i syukur penulis u*apkan kepada Tuhan .ang Maha 5sa yang telah memberikan rahmat dan karunia6Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang ber4udul 7Asuransi Kesehatan (ASKES)8 ini tepat pada 9aktunya. Makalah ini penulis sa4ikan se*ara sistematis serta dengan bahasa yang sederhana sehingga lebih mudah dipahami. Adapun makalah ini bersumber dari berbagai ma*am in(ormasi, 4uga dari dunia maya. Dari sumber tersebut penulis dapat mengembangkannya sehingga men4adi kumpulan in(ormasi yang berguna. Dalam menulis makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diker4akan dengan baik. leh karena itu, 4ika seandainya dalam makalah ini terdapat hal6hal yang tidak sesuai dengan harapan, penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pemba*a yang si(atnya membangun demi kesempurnaan makalah ini dilain kesempatan. Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan serta 9a9asan kita semua dan berguna bagi siapapun yang memba*anya, amin.

3alangkaraya, :anuari #;!%

3enulis, Kelompok #

DAFTAR ISI Kata 3engantar Da(tar =si Kata 3engantar Da(tar =si $ab ! 3endahuluan !.! >atar $elakang !.! !.# !.% <<<<<<<<<<<<<<<<<<<.. ! # # <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<. <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<. <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<. <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<. i ii i ii

Rumusan Masalah Tu4uan 3enulisan Metode 3enulisan

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<.. <<<<<<<<<<<<<<<<<<<..

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<.. $ab # Tin4auan 3ustaka


2.1 2.2

3engka4ian Kepera9atan Komponen 3engka4ian

<....<<<<<<<<<<<<<<<. <<<<<...<<<<<<<<<<<.. .................<<<<<<.<<.. !!

#.% #.' #.+

Tu4uan 3engka4ian Kepera9atan 3engumpulan Data

Tu4uan 3engka4ian Kepera9atan Meliputi &al6hal $erikut <<<<< ..............................................................................

$ab % 3embahasan %.! %.# %.% %.' %.+ %.3engka4ian Fungsi =mun Ri9ayat Kesehatan <<<<<<<<<<<<<<<<. <<..<<<<<<<<<<<<............... <<<. ........................... #' %! %% %1 '! %1

3emeriksaan Terpilih untuk Menge,aluasi Status =munologi Faktor6(aktor yang Mempengaruhi Sistem =mun 3emeriksaaan Fisik 5,aluasi >aboratorium dan Diagnostik

.......................................................................... ...........................................

$ab ' 3enutup

'.! '.#

Kesimpulan Saran

....................................................................................... .......................................................................................

'1 '1

Da(tar 3ustaka

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Be a!a"# Askes merupakan sebuah asuransi kesehatan untuk mengatasi risiko dan ketidakpastian peristi9a sakit serta implikasi biaya6biaya yang diakibatkannya. Asuransi kesehatan mengubah peristi9a tak pasti dan sulit diramalkan men4adi peristi9a yang pasti dan teren*ana. Asuransi membantu mengurangi risiko perorangan ke risiko sekelompok orang dengan *ara perangkuman risiko ?risk poling@. Antuk mengubah peristi9a yang tidak dapat diprediksi, anggota membayar se4umlah uang yang relati,e ke*il namun teratur ?disebut premi@ kepada lembaga asuransi. 3rogram asuransi kesehatan so*ial bagi pega9ai negeri sipil ?3NS@ merupakan usaha penugasan pemerintah kepada 3T. Askes ?3ersero@ dan dalam usaha perasuransiaan dikenal sebagai Bo,ernment 0apti,e &ealth =nsuran*e, bukan merupakan bentuk monopoli. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, 3T. Askes 4uga akan menaikkan kelas pera9atan bagi peserta untuk 3NS. ASK5S merupakan program pemeliharaan kesehatan bagi pega9ai negeri sipil dan keluarganyaC Kartu Askes adalah identitasDbukti sah yang 9a4ib dimiliki oleh peserta ?pega9ai negeri sipil, penerima pensiun@ dan anggota keluarga ?istri atau suami dan anak yang sah atau anak angkat dari peserta@ yang tidak dapat dipindahtangankan dan berlaku nasionalC peserta dan anggota keluarga, masing6 masing memiliki ! ?satu@ Kartu Askes dan dida(tarkan pada 3uskesmas sesuai dengan tempat tinggal ?terdekat@ dan distempel kode 3uskesmas. 1.2 R$%$&a" Ma&a a' $erdasarkan latar belakang di atas ada berbagai hal yang akan penulis bahas tentang asuransi kesehatan, diantaranya: !.#.! !.#.# !.#.% !.#.' !.#.+ $agaimana Se4arah singkat 3T Askes =ndonesiaE $agaimana de,inisi askesE $agaimana peserta askes untuk 3NS adalahE $agaimana adapun anggota keluarga dari peserta askes sendiri adalahE $agaimana hak peserta askes dan anggota keluargaE

!.#.!.#./ !.#.1 !.#.F

$agaimana ke9a4iban peserta askesE $agaimana pelayanan yang di4amin 3T askesE $agaimana prosedur dan ruang lingkup dari tiap 4enis pelayananE $agaimana prosedur penggantian kartu askesE

!.#.!; $agaimana prosedur penggantian kartu askesE !.#.!! $agaimana 4enis permohonan kartu askesE 1.( T$)$a" Pe"$ *&a"

!.%.! Tu4uan Amum Mengetahui tentang asuransi kesehatan dengan berbagai aspek atau bagiannya. !.%.# Tu4uan Khusus Adapun tu4uan khusus penulisan makalah ini sebagai berikut: !. Mengetahui tentang se4arah singkat 3T Askes =ndonesia. #. Mengetahui tentang de,inisi askes. %. Mengetahui tentang peserta askes untuk 3NS adalah. '. Mengetahui tentang adapun anggota keluarga dari peserta askes sendiri adalah. +. Mengetahui tentang hak peserta askes dan anggota keluarga. -. Mengetahui tentang ke9a4iban peserta askes. /. Mengetahui tentang pelayanan yang di4amin 3T askes. 1. Mengetahui tentang prosedur dan ruang lingkup dari tiap 4enis pelayanan. F. Mengetahui tentang prosedur penggantian kartu askes. !;. Mengetahui tentang prosedur penggantian kartu askes. !!. Mengetahui tentang 4enis permohonan kartu askes.

1.+

Met,-e Pe"$ *&a" Antuk mendapatkan data dan in(ormasi yang diperlukan, penulis menggunakan

metode obser,asi dan kepustakaan. Adapun teknik6teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. !.'.! Studi 3ustaka 3ada metode ini, penulis memba*a buku re(erensi yang berhubungan dengan penulisan makalah ini. !.'.# =nternet Dalam metode ini penulis men*ari in(ormasi dari internet dan situs6situs yang rele,an dan realistis.

BAB 2 TIN.AUAN PUSTAKA


2.1 Se)ara' A&$ra"&* Asuransi berasal mula dari masyarakat $abilonia ';;;6%;;; SM yang dikenal dengan per4an4ian &ammurabi. Kemudian pada tahun !--1 M di 0o((ee &ouse >ondon berdirilah >loyd o( >ondon sebagai *ikal bakal asuransi kon,ensional. Sumber hukum asuransi adalah hukum positi(, hukum alami dan *ontoh yang ada sebelumnya sebagaimana kebudayaan. Asuransi memba9a misi ekonomi sekaligus sosial dengan adanya premi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi dengan 4aminan adanya trans(er o( risk, yaitu pengalihan ?trans(er@ resiko dari tertanggung kepada penanggung. Asuransi sebagai mekanisme pemindahan resiko dimana indi,idu atau business memindahkan sebagian ketidakpastian sebagai imbalan pembayaran premi. De(inisi resiko disini adalah ketidakpastian ter4adi atau tidaknya suatu kerugian ?the un*ertainty o( loss@. Asuransi di =ndonesia bera9al pada masa pen4a4ahan $elanda, terkait dengan keberhasilan perusahaan dari negeri tersebut di sektor perkebunan dan perdagangan di =ndonesia. Antuk memenuhi kebutuhan 4aminan terhadap keberlangsungan usahanya, tentu diperlukan adanya asuransi. 3erkembangan industri asuransi di =ndonesia sempat ,akum selama masa pen4a4ahan :epang. Kebutuhan :aminan yang Dapat Dipenuhi oleh Asuransi :i9a !@ Kebutuhan 3ribadi, meliputi: penyediaan biaya6biaya hidup (inal seperti biaya yang berkaitan dengan kematian, biaya pembayaran tagihan berupa hutang atau pin4aman yang harus dilunasiC tun4angan keluargaC biaya pendidikanC dan uang pensiun. Selain itu, polis asuransi 4i9a yang memiliki nilai tunai dapat digunakan sebagai tabungan maupun in,estasi. #@ Kebutuhan $isnis, seperti: insuran*e on key persons ?asuransi untuk orang6orang penting dalam perusahaan@C insuran*e on business o9ners ?asuransi untuk pemilik bisnis@C employee bene(it ?kese4ahteraan karya9an@ *ontohnya asuransi 4i9a dan kesehatan kumpulan. 2.2 Pe"#ert*a" A&$ra"&* 3engertian Asuransi 6 &idup penuh dengan risiko yang terduga maupun tidak terduga, oleh karena itulah kita perlu memahami tentang asuransi. $eberapa ke4adian alam yang ter4adi pada tahun6tahun belakangan ini dan memakan banyak korban, baik korban 4i9a maupun harta, seperti mengingatkan kita akan perlunya asuransi. $agi setiap anggota

masyarakat termasuk dunia usaha, resiko untuk mengalami ketidakberuntungan ?mis(ortune@ seperti ini selalu ada ?Kamaluddin:#;;%@. Dalam rangka mengatasi kerugian yang timbul, manusia mengembangkan mekanisme yang saat ini kita kenal sebagai asuransi. Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan resiko ?risk trans(er me*hanism@, yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak ?tertanggung@ kepada pihak lain ?penanggung@. 3engalihan resiko ini tidak berarti menghilangkan kemungkinan mis(ortune, melainkan pihak penanggung menyediakan pengamanan (inansial ?(inan*ial se*urity@ serta ketenangan ?pea*e o( mind@ bagi tertanggung. Sebagai imbalannya, tertanggung membayarkan premi dalam 4umlah yang sangat ke*il bila dibandingkan dengan potensi kerugian yang mungkin dideritanya ?Morton:!FFF@. 3ada dasarnya, polis asuransi adalah suatu kontrak yakni suatu per4an4ian yang sah antara penanggung ?dalam hal ini perusahaan asuransi@ dengan tertanggung, dimana pihak penanggung bersedia menanggung se4umlah kerugian yang mungkin timbul dimasa yang akan datang dengan imbalan pembayaran ?premi@ tertentu dari tertanggung. Menurut Andang6Andang No. # Tahun !FF#, yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah per4an4ian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung 4a9ab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristi9a yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Agar suatu kerugian potensial ?yang mungkin ter4adi@ dapat diasuransikan ?insurable@ maka harus memiliki karakteristik: !@ ter4adinya kerugian mengandung ketidakpastian, #@ kerugian harus dibatasi, %@ kerugian harus signi(ikan, '@ rasio kerugian dapat terprediksi dan +@ kerugian tidak bersi(at katastropis ?ben*ana@ bagi penanggung. Timbul pertanyaanC kematian adalah sesuatu yang pasti, mengapa bisa diasuransikanE Meski merupakan sesuatu yang mengandung kepastian, namun kapan tepatnya saat kematian seseorang berada diluar kendali orang tsb. Sehingga saat ter4adinya peristi9a kematian yang betul6betul mengandung ketidakpastian inilah yang menyebabkannya insurable. Ada dua bentuk per4an4ian dalam menetapkan 4umlah pembayaran pada saat 4atuh tempo asuransi yaitu: kontrak nilai ?,alued *ontra*t@ dan kontrak indemnitas ?*ontra*t o( indemnity@. Kontrak nilai adalah per4an4ian dimana 4umlah pembayarannya telah ditetapkan dimuka. Misal, nilai Aang 3ertanggungan ?A3@ pada asuransi 4i9a. Kontrak indemnitas

adalah per4an4ian yang 4umlah santunannya didasarkan atas 4umlah kerugian (inansial yang sesungguhnya. Misal, biaya pera9atan rumah sakit. Dalam hal perusahaan Asuransi berusaha menekan kemungkinan kerugian yang (atalDbesar, maka dapat mengalihkan resiko kepada perusahaan asuransi lain. &al ini disebut reasuransiC perusahaan yang menerima reasuransi dinamakan reasuradur. Selain kelima karakteristik diatas, sebelum dapat diasuransikan, maka perusahaan asuransi harus mempertimbangkan insurable interest dan anti seleksi. =nsurable interest berkaitan dengan hubungan antara tertanggung dengan penerima santunanDman(aat G dalam hal ter4adi kerugian potensial. 0ontoh, perusahaan asuransi tidak akan men4ual polis asuransi kebakaran kepada pihak selain pemilik gedung yang diasuransikan. =nsurable interest dlm *ontoh ini adalah kepemilikan thd sesuatu yang diasuransikan. $egitu pula hubungan keluarga, keterkaitan (inan*ial yang beralasan, 4uga merupakan bentuk insurable interest. .ang dimaksud anti seleksi ?kontra seleksi@ menga*u pada adanya ke*enderungan lebih besar untuk ikut asuransi karena memiliki tingkat resiko diatas rata6rata. 0ontoh, orang yang memiliki *atatan kesehatan buruk atau resiko peker4aan berbahaya *enderung mau membeli asuransi. Antuk mengurangi akibat anti seleksi, perusahaan asuransi harus dapat mengidenti(ikasi dan mengklasi(ikasi potensi resiko atau kerugian. 3roses identi(ikasi dan klasi(ikasi tingkat resiko itu disebut under9riting atau seleksi resiko. Namun bukan berarti anti seleksi menyebabkan penga4uan asuransinya ditolak, karena bagi tertanggung dengan resiko kerugian diatas rata6rata dapat dikenakan premi sub standar ?premi khusus@ disebabkan resikonya sub standar ?resiko khusus@ ke*uali 4ika kemungkinan kerugiannya 4auh lebih tinggi, mungkin permohonan asuransinya ditolak. 2.( Pr*"&*/ -a&ar a&$ra"&* =nsurable interest &ak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui se*ara hukum. #. Atmost good (aith Suatu tindakan untuk mengungkapkan se*ara akurat dan lengkap, semua (akta yang material ?material (a*t@ mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus dengan 4u4ur menerangkan dengan 4elas segala sesuatu tentang luasnya syaratDkondisi dari asuransi dan si tertanggung 4uga harus memberikan keterangan yang 4elas dan benar atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan.

!. Dalam dunia asuransi ada - ma*am prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu :

%. 3roHimate *ause Suatu penyebab akti(, e(isien yang menimbulkan rantaian ke4adian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya inter,ensi suatu yang mulai dan se*ara akti( dari sumber yang baru dan independen. '. =ndemnity Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi (inansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum ter4adinya kerugian ?KA&D pasal #+#, #+% dan dipertegas dalam pasal #/1@. +. Subrogation 3engalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar. -. 0ontribution &ak penanggung untuk menga4ak penanggung lainnya yang sama6sama menanggung, tetapi tidak harus sama ke9a4ibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity. 2.+ Ke$"t$"#a" /er$&a'aa" a&$ra"&* 3erusahaan asuransi 4uga mendapatkan keuntungan in,estasi. =ni diperoleh dari in,estasi premi yang diterima sampai mereka harus membayar klaim. Aang ini disebut I(loatI. 3enanggung bisa mendapatkan keuntungan atau kerugian dari harga perubahan (loat dan 4uga suku bunga atau de,iden di (loat. Di Amerika Serikat, kehilangan properti dan kematian yang ter*atat oleh perusahaan asuransi adalah ASJ!'#,% milyar dalam 9aktu lima tahun yang berakhir pada #;;%. Tetapi keuntungan total di periode yang sama adalah ASJ-1,' milyar, sebagai hasil dari (loat. 2.0 R*&*!, -a" R*&*!, Sa!*t Di =ndonesia banyak orang menggunakan istilah resiko, bukan risiko. Sesungguhnya ada perbedaan makna antara resiko dan risiko. Dalam bidang asuransi istilah 7resiko8 digunakan untuk hal6hal yang si(atnya spekulati(. Sebagi *ontoh, seorang berdagang mobil mempunyai resiko rugi apabila ia tidak hati6hati mengelola usahanya atau tidak mengikuti perkembangan pasar mobil. Sedangkan istilah 7risiko8 digunakan dalam asuransi untuk ke4adian6ke4adian yang dapat diasuransikan yang si(atnya bukan spekulati(. Risiko ini disebut 4uga pure risk atau risiko murni. Dalam bahasa =ndonesia memang kita tidak memiliki istilah asal atau akar kata tentang risiko. Sebab risiko diter4emahkan dari bahasa =nggris risk. Akan tetapi kalau kita pela4ari benar, sesungguhnya risk berkaitan dengan bahasa Arab rizk yang kita ter4emahkan dalam bahasa =ndonesia men4adi re4eki. Keduanya mempunyai aspek ketidakpastian, yang seringkali kita nyatakan bah9a hal itu merupakan Takdir Tuhan. Risiko bersi(at tidak pasti ?uncertain@, demikian 4uga re4eki. Asuransi sesungguhnya merupakan

suatu *ara mengelola risiko dan dapat dinyatakan sebagai upaya pre,enti( ?sebelum ter4adinya sakit@ dalam rangka men*egah ketidakmampuan penduduk membiayai pelayanan medis yang mahal. 2.1 Pe%a'a%a" te"ta"# R*&*!, Kata risiko berasal dari bahasa =nggris risk y, ada 4uga yang mengatakan kata itu 4uga dipengaruhi oleh bahasa Arab rizk yang berarti ri)ki ?re4eki@. Kedua kata tersebut risk dan rizk memiliki kesamaan si(at yaitu ketidakpastian (uncertainty). Asuransi mengambil konsep risk sebagai obyek asuransi karena ketidakpastian itu dapat dikelola men4adi suatu bentuk kepastian dalam 9u4ud yang lain. Ketidakpastian risiko sakit dapat diterima semua orang, yang selan4utnya 4uga berarti ada risiko biaya untuk membayar pelayanan kesehatan sebagai upaya pemulihan dari kondisi sakit. Risiko tersebut dapat dikelola men4adi suatu bentuk kepastian yaitu dengan membuat produk asuransi kesehatan yang memastikan adanya penggantian biaya pengobatan kalau pembeli produk asuransi itu 4atuh sakit. 3roduk asuransi ini memang tidak mengubah risiko sakitnya, namun dapat mengubah risiko dampak biaya akibat sakit tersebut. Di =ndonesia, risiko itu sering diartikan sebagai dampak negati,e suatu keadaan yang ter4adi akibat kelalaian seseorang. Misalnya, pedagang mempunyai risiko rugi bila usahanya tidak dikelola dengan baik. Risiko itu lebih diartikan sebagai bentuk konsekuensi negati,e sebuah keadaan atau tindakan. 3adahal dilihat dari asal katanya, berbeda sekali dengan pemahaman yang telah dianut se*ara turun temurun oleh bangsa =ndonesia. Risiko tidak selalu negati,e, ada 4uga risiko yang positi(, misalnya risiko keuntungan. Namun pembahasan risiko dalam konteks asuransi ini dibatasi pada risiko negati,e. Melihat si(at dan de(inisi risiko yang diartikan dari asal katanya, maka risiko yang ada itu dapat di4adikan produk asuransi karena tingkat risiko tersebut dapat diperhitungkan berdasarkan kekerapan dan kerugian yang ditimbulkan. 3erhitungan inilah yang disebut sebagai analisis risiko oleh asuransi untuk menghitung besar premi yang harus dibayar oleh seseorang yang bergabung dalam kelompok untuk berbagi risiko sebagaimana diuraikan pada bagian a9al buku ini. Dalam buku Asuransi Kesehatan di =ndonesia, Thabrany ?#;;!@! telah membahas dasar6dasar asuransi kesehatan. Dalam bab ini, dasar6dasar tersebut disa4ikan kembali dengan modi(ikasi untuk memudahkan mahasis9a memahaminya. 3embahasan tidak memperdalam kata6kata risiko atau resiko. Sering disebutkan bah9a untuk suatu tindakan ada risiko atau bahayanya, setiap orang paham akan hal itu. Namun 9aktu ter4adinya dan besarnya bahaya yang akan ter4adi, tidak diketahui oleh siapapun. Manusia hanya dapat

memperkirakan probabilitas ke4adian dan besarnya ?berat6ringannya@ risiko atau bahaya tersebut. Disini ada ketidakpastian ?uncertainty) tentang ter4adinya dan besarnya risiko tersebut. $iasanya yang disebut risiko mempunyai konotasi negati( yaitu umumnya orang mengartikan risiko sebagai sesuatu yang dapat men*elakakan atau merugikan diri, sesuatu yang tidak diharapkan. Sebenarnya, dalam pengertian ketidakpastian, ada 4uga risiko keberuntungan. Dalam konteks ini, kata keberuntungan itupun merupakan suatu risiko, yaitu risiko positi(, risiko yang diharapkan, yang kita bedakan sebagai resiko. Fokus perhatian dunia asuransi adalah risiko yang terkait dengan kerugian baik berupa materiil maupun berupa kehilangan kesempatan berproduksi akibat menderita penyakit berat. Dilihat dari ketidakpastiannya, risiko mengadung kesamaan dengan kata re4eki yang menurut keper*ayaan orang =ndonesia, hanya Tuhan yang mengetahui dengan pasti 4umlah, 9aktu dan *ara perolehannya. :adi risiko dan ri)kiDre4eki mempunyai kesamaan yaitu ketidakpastian, namun keduanya berbeda konotasi. Risiko berkonotasi negati,e ?tidak diharapkan@, sedangkan ri)ki berkonotasi positi( ?diharapkan@. Asuransi membatasi areanya pada risiko yang berkonotasi negati,e karena tidak diharapkan oleh siapapun, 4adi asuransi bukanlah mekanisme untuk untung6untungan, untuk mendapatkan ri)ki Dre4eki. Dalam setiap langkah kehidupan kita, selalu sa4a ada risiko, baik ke*il seperti ter4atuh akibat tersandung kerikil sampai yang besar seperti ke*elakaan lalu lintas yang dapat menimbulkan kematian atau ke*a*atan. $eruntung Tuhan telah memberikan si(at alamiah manusia yang selalu menghindarkan diri dari berbagai risiko. Setiap orang mempunyai *ara tersendiri untuk menghindarkan dirinya dari berbagai risiko. Se*ara umum, *ara6*ara menghindarkan diri dari berbagai risiko hidup disebut sebagai mana4emen risiko yang dikelompokan men4adi empat kelompok besar, akan dibahas berikut ini. Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat ter4adi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau ke4adian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana 4ika ter4adi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian. Manajemen Risiko. Dalam ilmu mana4emen risiko atau risk management, kita mengenal beberapa teknik menghadapi risiko yang dapat ter4adi pada semua aspek kehidupan. Teknik6teknik tersebut adalah: Menghindarkan risiko ?risk avoidance). Kalau kita merokok, ada risiko terkena penyakit kanker paru atau penyakit 4antung ?kardio,askuler@. Salah satu *ara menghindari ter4adinya risiko terkena penyakit paru atau 4antung tersebut adalah men4auhi bahan6bahan

karsinogen ?yang menyebabkan kanker@ yang terkandung dalam rokok. Kalau kita tidak ingin mendapat ke*elakaan pesa9at terbang, 4angan pernah naik pesa9at terbang. $anyak orang melakukan teknik mana4emen ini untuk risiko besar yang kasat mata. Seseorang akan menghindari naik gunung yang ter4al tanpa alat pengaman, karena risiko 4atuh ke 4urang dapat dilihat langsung oleh mata. Tetapi banyak orang tidak menyadari baha9a risiko tersebut dapat mun*ul #;6%; tahun seperti yang ter4adi pada risiko kanker paru atau kelainan 4antung akibat merokok, sehingga kebiasaan itu dianggap tidak berisiko atau berisiko rendah. Kesadaran tentang risiko 4angka pan4ang itu yang harus disosialisasikan kepada masyarakat supaya mereka mampu mengantisipasinya. Tidak semua orang mampu mengenali, merasakan dan menghindari risiko. Ada kelompok yang hanya mampu mengenali dan merasakan, namun tidak mampu menghindarinya. Karenanya mana4emen risiko dengan *ara menghindari sa4a tidak *ukup untuk melindungi seseorang dari risiko yang akan ter4adi. Mengurangi risiko ?risk reduction). :ika upaya menghindari risiko tidak mungkin dilakukan, mana4emen risiko dapat dilakukan dengan *ara mengurangi risiko (risk reduction). 0ontohnya, kita membuat 4embatan penyeberangan atau lampu khusus penyeberangan untuk mengurangi 4umlah orang yang menderita ke*elakaan lalu lintas. Dengan demikian, pengemudi kendaraan akan berhati6hati. Atau 4ika ada 4embatan penyeberangan, maka risiko tertabrak mobil akan men4adi lebih ke*il, tetapi tidak meniadakan sama sekali. Seorang pengendara sepeda motor di9a4ibkan memakai helm karena tidak ada satu orangpun yang bisa terhindar seratus persen dari ke*elakaan berkendara sepeda motor. :ika helm digunakan, maka beratnya risiko ?severity of risk) dapat dikurangi, sehingga seseorang dapat terhindar dari kematian atau gegar otak yang memerlukan biaya pera9atan sangat besar. 3era9atan intensi( selama / ?tu4uh@ hari di rumah sakit bagi penderita gegar otak di tahun #;;+ ini dapat men*apai lebih dari Rp #; 4uta. Tetapi, bagi kebanyakan pengendara sepeda motor, yang belum pernah menyaksikan betapa dahsyatnya akibat gegar otak dan berapa mahalnya biaya pera9atan akibat gegar otak, tidak menyadari hal itu. Kalaupun mereka mengenakan helm, seringkali sekedar untuk menghindari dari tekanan penalty akibat pelanggaran ?tilang@ peraturan lalu lintas oleh polisi yang sesungguhnya merupakan risiko ke*il ?yang hanya sebesar ratusan ribu rupiah sa4a@. Memindahkan risiko (risk transfer). Sebaik apapun upaya mengurangi risiko yang telah kita lakukan tidak men4amin !;;K kita akan terbebas dari segala risiko. Karena itu kita perlu melindungi diri kita dengan tameng lapis ketiga dari mana4emen risiko yaitu mentrans(er risiko diri kita ke pihak lain. Kita dapat memindahkan seluruh atau sebagian risiko kepada pihak lain ?yang dapat berupa perusahaan asuransi, badan penyelenggara

4aminan sosial, pemerintah, atau badan se4enis lain@ dengan membayar se4umlah premi atau iuran, baik dalam 4umlah nominal tertentu maupun dalam 4umlah relati( berupa prosentase dari ga4i atau harga pembelian ?transaksi@. Dengan teknik mana4emen risiko ini, risiko yang ditrans(er hanyalah risiko (inansial, bukan seluruh risiko. Ada sebagian risiko yang tidak bisa ditrans(er, misalnya rasa sakit atau perasaan kehilangan yang dirasakan oleh penderita.. =ni merupakan prinsip yang sangat (undamental di dalam asuransi. Kebanyakan orang tidak menyadari bah9a setiap saat sesungguhnya ada risiko kematian dan risiko kematian itu yang berpotensi menyebabkan ketiadaan dana bagi ahli 9arisnya untuk men4alani hidup sehari6hari atau untuk membiayai pendidikan anak, dapat ditrans(er dengan membeli asuransi 4i9a. =tulah sebabnya, kebanyakan orang di negara berkembang tidak membeli asuransi 4i9a, karena banyak orang tidak melihat kematian sebagai suatu risiko (inansial bagi ahli 9arisnya Mengambil risiko ?risk asumption@. :ika risiko tidak bisa dihindari, tidak bias dikurangi, dan tidak dapat ditrans(er akibat ketidakmampuan seseorang atau tidak ada perusahaan yang dapat menerima trans(er risiko tersebut, maka alternati( terakhir adalah mengambil atau menerima risiko ?sebagai takdir@. entuk Risiko. $entuk6bentuk risiko antara lain risiko murni, risiko spekulati(, risiko partikular dan risiko (undamental. a. Risiko murni adalah risiko yang akibatnya hanya ada # ma*am: rugi atau break e,en, *ontohnya pen*urian, ke*elakaan atau kebakaran. b. Risiko spekulati( adalah risiko yang akibatnya ada % ma*am: rugi, untung atau break e,en, *ontohnya 4udi. *. Risiko partikular adalah risiko yang berasal dari indi,idu dan dampaknya lokal, *ontohnya pesa9at 4atuh, tabrakan mobil dan kapal kandas. Sedangkan risiko (undamental adalah risiko yang bukan berasal dari indi,idu dan dampaknya luas, *ontohnya angin topan, gempa bumi dan ban4ir. Risiko yang dapat diasuransikan. Risiko terse!ut harus"ah !ersifat murni (pure). Menurut si(at ke4adiannya, risiko dapat timbul benar6benar sebagai suatu kebetulan atau accidenta" dan dapat timbul karena suatu perbuatan spekulati(. Risiko murni adalah risiko yang spontan, tidak dibuat6buat, tidak disenga4a, atau di*ari6*ari bahkan tidak dapat dihindari dalam 4angka pendek. rang berdagang mempunyai risiko rugi, tetapi risiko rugi tersebut dapat dihindari dengan mana4emen yang baik, belan4a dengan hati6hati, dan sebagainya. Risiko rugi akibat suatu usaha dagang merupakan risiko spekulati( yang tidak dapat diasuransikan. leh karenanya tidak ada asuransi yang mena9arkan pertanggungan kalau

suatu perusahaan merugi. Suatu risiko yang timbul akibat suatu tindakan kesenga4aan, karena ingin mendapatkan santunan asuransi misalnya, tidak dapat diasuransikan. 0ontoh, seseorang mempunyai asuransi kematian sebesar satu milyar rupiah, dapat sa4a dibunuh oleh ahli 9arisnya guna mendapatkan man(aatD4aminan asuransi sebesar satu milyar rupiah tersebut. Kematian yang disebabkan karena kesenga4aan seperti itu tidak dapat ditanggung. Seseorang yang senga4a men*oba bunuh diri dengan meminum ra*un serangga dan gagal sehingga perlu pera9atan di rumah sakit tidak berhak atas 4aminan pera9atan, karena risiko sakitnya bukanlah risiko murni. 0ontoh risiko murni adalah penyakit kanker. Sakit kanker, yang membutuhkan pera9atan yang lama dan mahal, tidak pernah diharapkan oleh si penderita dan karenanya penyakit kanker merupakan risiko murni yang dapat diasuransikan atau di4amin oleh asuransi. Risiko !ersifat definitif. 3engertian de(initi( artinya risiko dapat ditentukan ke4adiannya se*ara pasti dan 4elas serta dipahami berdasarkan bukti ke4adiannya. Risiko sakit dan kematian dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Risiko ke*elakaan lalu lintas dibuktikan dengan surat keterangan polisi. Risiko kebakaran dibuktikan dengan berita a*ara dan bukti6bukti lain seperti (oto ke4adian. Risiko !ersifat statis. 3engertian statis artinya probabilitas ke4adian relati( statis atau konstan tanpa dipengaruhi perubahan politik dan ekonomi suatu negara. &al tersebut berbeda dengan risiko bisnis yang bersi(at dinamis karena sangat dipengaruhi stabilitas politik dan ekonomi. Tentu sa4a, risiko yang benar6benar statis dalam 4angka pan4ang tidak banyak. Risiko seseorang terserang kanker atau gagal 4antung akan relati( statis, tidak dipengaruhi keadaan ekonomi dan politik, namun dalam 4angka pan4ang risiko serangan 4antung dipengaruhi keadaan ekonomi. Di negara ma4u, yang relati( kaya dan penduduk *enderung mengkonsumsi makan enak dengan kandungan tinggi lemak, memperlihatkan probabilitas serangan 4antung lebih tinggi dibandingkan dengan negara miskin. Risiko !erdampak finansia". Setiap risiko mempunyai dampak (inansial dan non (inansial. Risiko yang dapat diasuransikan adalah risiko yang mempunyai dampak (inan*ial, karena yang dapat diperhitungkan adalah kerugian (inansial. Trans(er risiko dilakukan dengan *ara membayar premi atau kontribusi kepada perusahaan asuransi, yang akan memberikan penggantian bila ter4adi dampak (inansial suatu risiko yang telah ter4adi. Suatu ke*elakaan diri misalnya mempunyai dampak (inansial berupa biaya pra9atan dan atau kehilangan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan. Selain berdampak (inansial, suatu ke*elakaan 4uga menimbulkan rasa nyeri dan beban psikologis 4ika ke*elakaan tersebut menimbulkan kematian atau ke*a*atan, sehingga risiko tersebut menimbulkan dampak yang

besar. Dari semua dampak yang ter4adi, hanya risiko (inan*ial berupa biaya pera9atan dan kehilangan penghasilan akibat kehilangan 4i9a atau ke*a*atan. Dampak rasa nyeri dan perasaan kehilangan tidak dapat diasuransikan karena ukurannya sangat subyekti(. Man(aat yang dapat dita9arkan asuransi untuk mengganti dampak (inansial tersebut adalah penggantian biaya pengobatan dan pera9atan ?baik dalam bentuk uang atau pelayanan@ maupun uang tunai sebagai pengganti kehilangan penghasilan akibat kematian atau ke*a*atan tersebut. Risiko measura!"e atau #uantifia!"e. Syarat lain adalah besarnya kerugian (inansial akibat risiko tersebut dapat diperhitungkan se*ara akurat. Kalau seorang sakit, harus dapat diterangkan lokasi ter4adinya penyakit, 9aktu ke4adian,4enis penyakit, tempat pera9atan ?nama dan lokasi rumah sakit@, dan biaya yang dibutuhkan untuk pera9atan yang di4alani. Misalnya, Tn $udi mengalami serangan 4antung di $ogor, tanggal + September #;;- dan dira9at di RS. Anu di kota $ogor. $iaya yang diperlukan untuk pera9atan Tn $udi adalah Rp. #; :uta. :adi yang dapat dimasukkan kedalam skema asuransi hanyalah biaya pera9atan. Adapun rasa sakit sangat sulit diukur, meskipun kita punya berbagai instrumen, karena rasa sakit bersi(at sangat subyekti(. $esar penggantian biaya pera9atan harus disepakati oleh pemegang polis dan asuradur yang dituangkan dalam kontrak pertanggunganD4aminanDpolis. Khusus untuk asuransi 4i9a, besar kerugian (inansial akibat kematian umumnya dita9arkan dalam 4umlah tertentu, mengingat kesulitan mengukur besar kerugian (inansial akibat suatu kematian. :umlah tersebut dita9arkan oleh perusahaan asuransi dan disepakati oleh pemegang polis. 3enentuan 4umlah tertentu ini disebut #uantifia!"e ?dapat ditetapkan 4umlahnya@ yang di4adikan dasar perhitungan premi yang harus dibayarkan oleh pemegang polis. $kuran risiko harus !esar ("arge). Dera4at risiko ?severity) memang relati( dan dapat berbeda dari satu tempat ke tempat lain dan dari satu 9aktu ke 9aktu lain. Risiko yang dapat ditanggung oleh perusahaan asuransi hendaknya memenuhi syarat ukurannya. Risiko biaya ra9at inap sebesar Rp + 4uta bisa dinilai besar oleh yang berpenghasilan rendah akan tetapi dinilai ke*il oleh yang berpenghasilan diatas Rp +; 4uta per bulan. Sebuah sistem asuransi harus se*ara *ermat menilai kelompok risiko yang akan diasuransikan. Ke*enderungan asuransi kesehatan di dunia adalah men4amin pelayanan kesehatan se*ara komprehensi( karena ada kaitan antara risiko dengan biaya ke*il dan pelayanan yang memerlukan biaya mahal. Sebagai *ontoh kasus demam berdarah yang berkun4ung ke dokter, mengandung risiko men4adi (atal bila pengobatan lan4utannya tidak ditanggung, karena ada kemungkinan orang tersebut tidak meneruskan pelayanannya karena kendala biaya. :adi men4amin

pelayanan kesehatan se*ara komprehensi( merupakan kombinasi penurunan risiko ? risk reduction@ dan trans(er risiko. Suatu skema asuransi yang hanya menanggung risiko yang ke*il, misalnya hanya pengobatan di puskesmasLseperti yang dulu dipraktikkan dengan skema dana sehat atau :3KM, tidak memenuhi syarat asuransi. leh karena itu, dimanapun didunia, model asuransi mikro seperti itu tidak memiliki sustainabilitas ?kesinambungan@ 4angka pan4ang. Amumnya skema sema*am itu berusia pendek dan tidak men4adi besar. Keunggu"an Asuransi. 3enyelenggaraan asuransi sosial mempunyai keunggulan mikro dan makro yang antara lain dapat di4elaskan di ba9ah ini. !. Tidak ter4adi seleksi bias. Seleksi bias, khususnya adverse se"ection atau anti seleksi, merupakan keadaan yang paling merugikan pihak asuradur. 3ada anti seleksi ter4adi keadaan dimana orang6orang yang risiko tinggi atau di ba9ah standar sa4a yang men4adi atau terus melan4utkan kepesertaan. &al ini ter4adi pada asuransi yang si(atnya sukarelaDkomersial. Dalam asuransi sosial yang me9a4ibkan semua orang, paling tidak dalam suatu kelompok tertentu seperti pega9ai negeri atau pega9ai s9asta untuk ikut, tidak akan ter4adi anti seleksi. Semua orang harus ikut, sehingga orang yang memiliki risiko standar, sub standar, maupun diatas standar ikut serta pada program tersebut, dengan demikian memungkinkan sebaran risiko yang merata sehingga perkiraan klaimDbiaya dapat dihitung lebih akurat. #. RedistribusiDsubsidi silang luas ?e#uity ega"iter@. Karena semua orang dalam suatu kelompok 9a4ib ikutC baik yang kaya maupun yang miskin, yang sehat maupun yang sakit, dan yang muda maupun yang tuaC maka pada asuransi sosial memungkinkan ter4adinya subsidi silang yang luas. .ang kaya memberi subsidi kepada yang miskin, yang sehat memberi subsidi kepada yang sakit, dan yang muda memberi subsidi kepada yang tua. Dalam asuransi komersial hanya ter4adi subsidi antara yang sehat dengan yang sakit. %. 3ool besar. Suatu mekanisme asuransi pada prinsipnya merupakan suatu risk poo"% suatu upaya menggabungkan risiko perorangan atau kumpulan ke*il men4adi risiko bersama dalam sebuah kumpulan yang 4auh lebih besar. Semua anggota kelompok tanpa ke*uali harus ikut dalam asuransi sosial. Akibatnya pool atau kumpulan anggota men4adi besar atau sangat besar. Sesuai dengan hukum angka besar, semakin besar anggota semakin akurat prediksi berbagai ke4adian. =ni hukum alam. Asuransi sosial memungkinkan ter4adinya pool yang sangat besar, sehingga prediksi biaya misalnya dapat lebih akurat. banyak

leh karenanya, kemungkinan lembaga asuransi sosial bangkrut adalah 4auh lebih ke*il dibandingkan dengan lembaga asuransi komersial. '. Menyumbang pertumbuhan ekonomi dengan penempatan dana premiDiuran dan dana *adangan pada porto(olio in,estasi seperti obligasi, deposito, maupun saham. 3ada umumnya porto(olio in,estasi dana 4aminan sosialDasuransi sosial dibatasi agar tidak menganggu likuiditas dan sol,abilitas program. +. Administrasi sederhana. Asuransi sosial biasanya mempunyai produk tunggal yaitu sama untuk semua peserta, tidak seperti asuransi komersial yang produknya sangat beragam. Akibatnya administrasi asuransi sosial 4auh lebih sederhana dan tidak membutuhkan kemampuan sekompleks yang dibutuhkan asuransi komersial. seluk6beluk asurnasi sekalipun mudah menerapkan asuransi sosial. -. $iaya administrasi murah. Selain produk dan administrasi sederhana, asuransi sosial tidak membutuhkan ran*angan paket terus6menerus, biaya pengumpulan, analisis data yang mahal, dan biaya pemasaran yang bisa menyerap +;K premi di tahun pertama. leh karenanya biaya administrasi asuransi sosial di negaranegara ma4u pada umumnya kurang dari +K dari total premi yang diterima. $andingkan dengan asuransi komersial yang paling sedikit menghabiskan sekitar !#K, bahkan ada yang menghabiskan sampai +;K dari premi yang diterima. /. 3engaturan tari( (asilitas kesehatan lebih seragam. Karena pool yang besar, asuransi sosial besar kemungkinan dapat melakukan pengaturan tari( (asilitas kesehatan se*ara seragam sehingga semakin memudahkan administrasi dan &ntroduksi Asuransi Kesehatan ' (ha!ra+n-y men*iptakan keseimbangan antara dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Tari( yang seragam ini memungkinkan 4uga penerapan standar mutu tertentu yang menguntungkan peserta. 1. Memungkinkan pengendalian biaya dengan !uying po)er. $erbeda dengan mitos model organisasi managed care ?seperti &M di Amerika dan bapel :3KM di =ndonesia@ yang membayar kapitasi dan pelayanan terstruktur yang konon dapat mengendalikan biaya, asuransi sosial dapat mengendalikan biaya lebih baik tanpa harus membayar dokter atau (asilitas kesehatan dengan sistem risiko, seperti kapitasi. Meskipun lembaga asuransi sosial membayar (asilitas kesehatan perpelayanan ? fee for services@ yang disenangi dokter, asuransi sosial masih mampu mengendalikan biaya lebih baik dari model organisasi managed care. =ni dapat dilakukan melalui pendekatan negosiasi, karena leh karenanya pada umumnya negara yang kurang memiliki sumber daya manusia yang (aham berbagai

asuransi sosial mempunyai kekuatan membeli (!uying po)er) yang kuat, sehingga berbagai tari( dan harga dapat dinegosiasikan dengan pemberi pelayanan. F. Memungkinkan peningkatan dan pemerataan pendapatan dokterD(asilitas kesehatan. Asuransi sosial mempunyai pool yang besar dan men4amin lebih banyak orang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Akibatnya lebih banyak orang yang dapat berobat. Dengan kemampuan menerapkan tari( standar kepada (asilitas kesehatan, asuransi sosial akan mampu memeratakan pendapatan para (asilitas kesehatan yang bersedia memenuhi standar pelayanan dan tari( yang ditetapkan. Apabila asuransi sosial telah men*akup lebih dari -;K penduduk, maka sebaran (asilitas kesehatanpun dapat lebih merata tanpa perlu peraturan yang me9a4ibkan dokter beker4a di daerah. !;. Memungkinkan semua penduduk ter*akup. kesehatan negara6negara di dunia.+ rganisasi Kesehatan Dunia ?"& @ telah memasukan (aktor *akupan asuransi kesehatan sebagai salah satu indikator kiner4a sistem rganisasi ini 4uga mengan4urkan perluasan *akupan hingga ter*apai *akupan uni,ersal, semua penduduk ter4amin. &al ini hanya mungkin 4ika asuransi yang diselenggarakan adalah asuransi sosial yang me9a4ibkan semua penduduk men4adi peserta, tentunya se*ara bertahap. Asuransi sosial memungkinkan terselenggaranya solidaritas sosial maksimum atau memungkinkan terselenggaranya keadilan sosial. Ke"emahan Asuransi. Selain berbagai keuntungan yang dapat dinikmati masyarakat baik se*ara mikro maupun se*ara makro, asuransi sosial tidak lepas dari berbagai kelemahan. Kelemahan6kelemahan tersebut antara lain: 3ilihan terbatas. Karena asuransi sosial me9a4ibkan penduduk dan pengelolanya yang merupakan suatu badan pemerintah atau kuasi pemerintah, maka masyarakat tidak memiliki pilihan asuradur. 3ara ahli umumnya berpendapat bah9a hal ini tidak begitu penting, karena pilihan yang lebih penting adalah pilihan (asilitas kesehatannya. Asuransi sosial memungkinkan peserta bebas memilih (asilitas kesehatan yang diinginkan. =tu dimungkinkan karena (asilitas kesehatan dapat dibayar se*ara FFS atau *ara lain yang tidak mengikat. $erbeda dengan konsep &M D:3KM kini, yang memberikan pilihan asuradur tetapi setelah itu pilihan (asilitas kesehatan terbatas pada yang telah mengikat kontrak. $agi peserta tentu akan lebih menguntungkan adanya kebebasam memilih (asilitas kesehatan dengan biaya murah dibandingkan memilih asuradur tetapi pilihan (asilitas kesehatan terbatas. Mana4emen kurang kerati(Dresponsi(. Karena asuransi sosial mempunyai produk yang seragam dan biasanya tidak banyak berubah, maka tidak ada moti,asi pengelolan untuk

berusaha merespons keinginan (demand) peserta. Apabila askes sosial dikelola oleh pega9ai yang kurang selekti( dan tidak memberikan insenti( pada yang berprestasi, maka mana4emen *enderung kurang memuaskan peserta. &al lain adalah karena penyelenggaranya tunggal, tidak ada tantangan untuk bersaing, sehingga respons terhadap tuntutan peserta kurang *epat. 3elayanan seragam. 3elayanan yang seragam bagi semua peserta menyebabkan penduduk kelas menengah atas kurang memiliki kebanggaan khusus. Kelompok ini pada umumnya ingin berbeda dari kebanyakan penduduk, sehingga kelompok ini biasanya kurang suka dengan sistem asuransi sosial. 3elayanan yang seragam 4uga sering menyebabkan 9aktu tunggu yang lama sehingga kurang menarik bagi penduduk kelas atas. 3enolakan (asilitas kesehatan. 3ro(esional dokter seringkali merasa kurang bebas dengan sistem asuransi sosial yang membayar mereka dengan tari( seragam atau model pembayaran lain yang kurang memaksimalkan keuntungan dirinya. 3ada umumnya (asilitas kesehatan lebih senang melayani orang yang membayar langsung dengan tari( yang ditentukannya sendiri. Tetapi perlu dipahami bah9a semua negara ma4u, ke*uali Amerika, menerapkan sistem asuransi sosial sebagai satu6satunya sistem atau sebagai sistem yang dominan di negaranya.

BAB ( PEMBAHASAN
(.1 Se)ara' &*"#!at PT A&!e& I"-,"e&*a Tahun !F-1 6 3emerintah =ndonesia mengeluarkan kebi4akan yang se*ara 4elas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi 3ega9ai Negeri dan 3enerima 3ensiun ?3NS dan A$R=@ beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan 3residen Nomor #%; Tahun !F-1. Menteri Kesehatan membentuk $adan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan R= yaitu $adan 3enyelenggara Dana 3emeliharaan Kesehatan ?$3D3K@, dimana oleh Menteri Kesehatan R= pada 9aktu itu ?3ro(. Dr. B.A. Si9abessy@ dinyatakan sebagai *ikal6 bakal Asuransi Kesehatan Nasional. Tahun !F1' 6 Antuk lebih meningkatkan program 4aminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar dapat dikelola se*ara pro(esional, 3emerintah menerbitkan 3eraturan 3emerintah Nomor ## Tahun !F1' tentang 3emeliharaan Kesehatan bagi 3ega9ai Negeri Sipil,3enerima 3ensiun ?3NS, A$R= dan 3e4abat Negara@ beserta anggota keluarganya. Dengan 3eraturan 3emerintah Nomor #% Tahun !F1', status badan penyelenggara diubah men4adi 3erusahaan Amum &usada $hakti. Tahun !FF! 6 $erdasarkan 3eraturan 3emerintah Nomor -F Tahun !FF!, kepesertaan program 4aminan pemeliharaan kesehatan yang dikelola 3erum &usada $hakti ditambah dengan Meteran dan 3erintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. Disamping itu, perusahaan dii4inkan memperluas 4angkauan kepesertaannya ke badan usaha dan badan lainnya sebagai peserta sukarela. Tahun !FF# 6 $erdasarkan 3eraturan 3emerintah Nomor - Tahun !FF# status 3erum diubah men4adi 3erusahaan 3erseroan ?3T 3ersero@ dengan pertimbangan (leksibilitas pengelolaan keuangan, kontribusi kepada 3emerintah dapat dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan mana4emen lebih mandiri. Tahun #;;+ 6 3T. Askes ?3ersero@ diberi tugas oleh 3emerintah melalui Departemen Kesehatan R=, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan R= Nomor !#'!DM5NK5SDSKDN=D#;;' dan Nomor +-DM5NK5SDSKD=D#;;+, sebagai 3enyelenggara 3rogram :aminan Kesehatan Masyarakat Miskin ?3:KMMDASK5SK=N@. Dasar 3enyelenggaraan : AAD !F'+, AA No. #%D!FF# tentang Kesehatan, AA No.';D#;;' tentang Sistem :aminan Sosial Nasional ?S:SN@, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor !#'!DM5NK5SDSKDN=D#;;' dan Nomor +-DM5NK5SDSKD=D#;;+.

3rinsip 3enyelenggaraan menga*u pada : Diselenggarakan se*ara serentak di seluruh =ndonesia dengan a)as gotong royong sehingga ter4adi subsidi silang. Menga*u pada prinsip asuransi kesehatan sosial. 3elayanan kesehatan dengan prinsip managed *are dilaksanakan se*ara terstruktur dan ber4en4ang. 3rogram diselenggarakan dengan prinsip nirlaba. Men4amin adanya protabilitas dan ekuitas dalam pelayanan kepada peserta. Adanya akuntabilitas dan transparansi yang ter4amin dengan mengutamakan prinsip kehati6hatian, e(isiensi dan e(ekti(itas. (.2 De2*"*&* A&!e& Askes merupakan program pemeliharaan kesehatan bagi pega9ai negeri sipil dan keluarganya. Kartu Askes adalah identitasDbukti sah yang 9a4ib dimiliki oleh peserta ?pega9ai negeri sipil, penerima pensiun@ dan anggota keluarga ?istri atau suami dan anak yang sah atau anak angkat dari peserta@ yang tidak dapat dipindahtangankan dan berlaku nasional. 3eserta dan anggota keluarga, masing6masing memiliki ! ?satu@ Kartu Askes dan dida(tarkan pada 3uskesmas sesuai dengan tempat tinggal ?terdekat@ dan distempel kode 3uskesmas. Askes merupakan sebuah asuransi kesehatan untuk mengatasi risiko dan ketidakpastian peristi9a sakit serta implikasi biaya6biaya yang diakibatkannya. Asuransi kesehatan mengubah peristi9a tak pasti dan sulit diramalkan men4adi peristi9a yang pasti dan teren*ana. Asuransi membantu mengurangi risiko perorangan ke risiko sekelompok orang dengan *ara perangkuman risiko ?risk poling@. Antuk mengubah peristi9a yang tidak dapat diprediksi, anggota membayar se4umlah uang yang relati,e ke*il namun teratur ?disebut premi@ kepada lembaga asuransi. 3rogram asuransi kesehatan so*ial bagi pega9ai negeri sipil ?3NS@ merupakan usaha penugasan pemerintah kepada 3T. Askes ?3ersero@ dan dalam usaha perasuransiaan dikenal sebagai Bo,ernment 0apti,e &ealth =nsuran*e, bukan merupakan bentuk monopoli. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, 3T. Askes 4uga akan menaikkan kelas pera9atan bagi peserta untuk 3NS. (.( !. #. %. Pe&erta A&!e& $"t$! PNS a-a a' 3 3NS golongan =, ==, ===, 3enerima pensiunan, Meteran dan 3erintis Kemerdekaan yang membayar iuran untuk 4aminan pemeliharaan kesehatan ?33 No. -F tahun !FF!@. Dokter pega9ai tidak tetap ?Kepres No. %/ thn F!@. $idan 3ega9ai tidak tetap ?Kepres No. #% thn F'@

3NS Bolongan =, ==, === akan mendapat pera9atan di kelas ==, sedangkan Bolongan =M di kelas = di rumah sakit. (.+ !. #. A-a/$" a"##,ta !e $ar#a -ar* /e&erta a&!e& &e"-*r* a-a a' 3 =steri atau suami dari peserta askes dan anak yang sah atau anak angkat dari peserta sesuai peraturan perundang6undangan yang berlaku. Anak yang sah atau anak angkat dari peserta yang mendapat tun4angan keluarga sebagaimana diatur dalam peraturan perundang6undangan yang berlaku dengan ketentuan belum men*apai usia #! tahun, belum menikah, belum berpenghasilan dan masih tanggungan peserta atau sampai usia #+ tahun yang masih mengikuti pendidikan (ormal. (.0 !. #. %. '. Ha! /e&erta A&!e& -a" a"##,ta !e $ar#a3 Memperoleh kartu askes. Memperoleh pelayanan kesehatan pada (asilitas yang ditun4uk sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Memperoleh pen4elasan D in(ormasi tentang hak dan ke9a4iban serta tata *ara pelayanan kesehatan. Menyampaikan keluhan baik se*ara lisan D ?teleponDdating langsung@ atau tertulisDsurat, kantor 3T. Askes. (.1 Ke4a)*5a" /e&erta a&!e&3 !. Membayar premi. #. Memberikan data identitas diri untuk penerbitan kartu askes. %. $erperan akti( mengetahui dan menaati semua ketentuan dan prosedur pelayanan kesehatan yang berlaku. '. Men4aga kartu askes agar tidak rusak, hilang atau diman(aatakan oleh yang tidak berhak. (.6 Pe a7a"a" Ya"# D*)a%*" PT A&!e&3 Ra9at =nap Tingkat 3ertama. %./.# 3elayanan Kesehatan Tingkat >an4utan meliputi anatar lain Ra9at :alan Tingkat >an4utan, Ra9at =nap Tingkat >an4utan dan Ra9at =nap Ruang Khusus ?=0A,=00A@. %./.% 3elayanan Ba9at Darurat ?5mergen*y@

%./.! 3elayanan kesehatan Tingkat 3ertama meliputi yaitu Ra9at :alan Tingkat 3ertama dan

%./.' 3ersalinan %./.+ 3elayanan trans(usi darah %./.- 3elayanan obat sesuai Da(tar dan 3la(on &arga bat ?D3& @ 3T.AskesC %././ Alat kesehatan meliputi: ka*amataC gigi tiruanC alat bantu dengarC kakiDtangan tiruan dan = >,pen dan S*re9 dan implant lainnya. %./.1 Tindakan medis operati( dan tindakan medis non operati(C %./.F 3elayanan *u*i darahC %./.!; 0angkok gin4alC %./.!! 3enun4ang diagnostik : laboratorium, Radio diagnostik, elektromedik, ASB, 0T s*an dan MR=. (.8 Pr,&e-$r -a" R$a"# L*"#!$/ -ar* T*a/ .e"*& Pe a7a"a"

%.1.!. 3elayanan Kesehatan Tingkat 3ertama: %.1.!.! Ra9at :alan Tingkat 3ertama ?R:T3@. !. Dilakukan di 3uskesmas atau Fasilitas Kesehatan Tingakat 3ertama lainnya yang ditun4uk, dimana Kartu Askes terda(tar, meliputi pelayanan antara lain konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan, pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis ke*il oleh dokter umum atau paramedis, penun4ang diagnostik, pemeriksaan, pengobatan gigi termasuk pen*abutan dan tambal gigi, pemeriksaan ibu hamil, ni(as, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta imunisasi dasar, penyembuhan e(ek samping keluarga beren*ana ?kontrasepsi@, pemberian obat6obatan dan pemberian surat ru4ukan ke Rumah Sakit. #. Menun4ukkan Kartu Askes. %. $ila bepergian D *uti D dinas, dapat berobat ke 3uskesmas setempat dengan terlebih dahulu lapor ke 3T. Askes setempat dan menun4ukkan surat *utiD dinas atau surat lapor diri dari RTDR" setempat. %.1.!.# Ra9at =nap Tingkat 3ertama ?R=T3@ !. Dilakukan di 3uskesmas dengan tempat tidur, meliputi pelayanan antara lain pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum, pera9atan dan penun4ang diagnostik, pemberian obat serta bahan dan alat kesehatan habis pakai, konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan , pemberian surat ru4ukan ke Rumah Sakit. #. Menun4ukkan Kartu Askes serta menyerahkan surat perintah ra9at dari dokter 3uskesmas. %.1.# 3elayanan Kesehatan Tingkat >an4utan %.1.#.! Ra9at :alan Tingkat >an4utan ?R:T>@.

!@. Dilakukan di Rumah Sakit, meliputi pelayanan antara lain konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan, pemeriksaan dan pengobatan oleh Dokter Spesialis, penun4ang diagnostik, tindakan medis dan rehabilitasi medis, pemberian obat6obatan dan pemberian surat ru4ukan. #. Menun4ukkan Kartu Askes serta menyerahkan surat ru4ukan dari 3uskesmas. %.1.% 3elayanan Ba9at Darurat: !. Dilakukan di Anit Ba9at Darurat Rumah Sakit terdekat, yang harus diberikan se*epatnya untuk menghindariD mengurangi resiko kematian atau *a*at. #. Menun4ukkan Kartu Askes dan tidak perlu ru4ukan dari 3uskesmas. %. $ila dilakukan di Rumah Sakit yang tidak ditun4uk 3T. Askes, peserta membayar terlebih dahulu kemudian menga4ukan penggantian biaya ke 3T. Askes. %.1.' Ra9at =nap Tingkat >an4utan ?R=T>@ %.1.'.! Dilakukan di Rumah Sakit, meliputi pelayanan: !. 3emeriksaan, pengobatan dan pera9atan oleh dokter spesialis atau subspesialis. #. 3enun4ang diagnostik. %. Tindakan medis operatip dan non operatip. '. 3era9atan intensi( ?=0A D =00A@. +. 3elayanan rehabilitasi medis. -. 3emberian obat6obatan. %.1.'.# Akomodasi di ruang pera9atan sesuai hak peserta ?beserta anggota keluarganya@ yakni: !. Di Rumah Sakit 3emerintah. ?a@ 3NS Bol. = dan ==, di ruang kelas === ?b@ 3NS Bol. ===, di ruang kelas == ?*@ 3NS Bol. =M, di ruang kelas = ?d@ 3ensiunan Sipil Di ruang kelas sesuai dengan golongan pada saat pensiun. ?e@ 3ensiunan TN=D3 >R=, di ruang kelas sesuai dengan golongan terakhir yaitu: %.1.'.% 3ra4urit dua sDd 3embantu >etnan Satu, di ruang kelas === %.1.'.' >etnan dua sDd Kapten, di ruang kelas == %.1.'.+ Mayor sDd :enderal, di ruang kelas = %.1.+ Di RS. TN=D3 >R=D S9asta yang di tun4uk ?tertentu@: ?a@ Semua golongan di ruang kelas === ?b@ Menun4ukkan Kartu Askes dan menyerahkan surat perintah ra9t inap. ?*@ $ila Di ra9at di kelas pera9atan yang lebih tinggi dari haknya, selisih biaya pelayanan

yang timbul men4adi beban peserta. ?d@ Dalam 9aktu % H #' 4am hari ker4a, mengurus Surat :aminan 3era9atan diTim 3engendali RS. Atau 3T. Askes ?e@ $ila memerlukan pera9atan diluar 9ilayah propinsi, diperlukan surat ru4ukan dari Rumah Sakit yang mera9at dan dilegalisasi oleh Tim 3engendali RS. Serta surat pengantar dari Kantor 3T. Askes setempat. %.1.- 3ersalinan !. Sesuai dengan prosedur pelayanan Ra9at =nap. #. Dilakukan di 3uskesmas dengan tempat tidur, Rumah Sakit, Rumah bersalin baik yang ditun4uk maupun yang tidak ditun4uk 3T. Askes atau oleh $idanDDukun. %. $ila dilakukan di (asilitas pelayanan kesehatan yang tidak ditun4uk 3T. Askes peserta membayar terlebih dahulu, kemudian menga4ukan penggantian biaya ke 3T. Askes. '. :aminan pelayanan hanya untuk sampai kelahiran anak ke # ?dua@ yang hidup. %.1./ 3elayanan bat: !. bat yang diberikan menga*u kepada D3& O@ 3T Askes. #. 3ada pelayanan R:T3 dan R=T3, obat diperoleh langsung di 3uskesmas tersebut. %. 3ada pelayanan R:T> dan R=T>, obat diambil di apotik atau =nstalasi Farmasi di Rumah Sakit. '. Antuk bat Khusus: +. bat antibiotik di luar D3& . Dilengkapi dengan hasil resistensi dan telah disetu4ui oleh pimpinan Rumah Sakit serta harus dilegalisasi oleh 3T. Askes. -. bat sitostatika untuk penyakit kanker. Dilengkapi dengan keterangan medis dan protokol terapi khusus dari tim onkologi yang mera9at, yang telah disetu4ui oleh 3impinan Rumah Sakit serta harus dilegalisasi oleh 3T. askes. /. bat khusus lainnya ?antara lain *airan nutrisi, antibiotika tertentu dan obat li(e sa,ing@, dilengkapi dengan keterangan medis khusus dari dokterDtim dokter yang mera9at dan telah disetu4ui oleh 3impinan RS serta harus dilegalisasi oleh 3T. Askes. 1. Menun4ukkan Kartu Askes. %.1.1 3elayanan alat Kesehatan: %.1.1.! Ka*a Mata, Bigi Tiruan, Alat $antu Dengar, KakiDTangan Tiruan: !@ Diberikan hanya kepada peserta tidak termasuk keluarga #@ 3embuatan resep Dsurat keterangan mengenai:

?a@ Ka*a mata, dibuat oleh dokter spesialis mata dengan ukuran lensa spheris minimal ;,+ D dan *ylindris minimal ;,#+ D. ?b@ 3embuatan Bigi tiruan, dibuat oleh dokter gigi. ?*@ Alat bantu dengar, dibuat oleh dokter ahli T&T. ?d@ KakiD Tangan tiruan, dibuat oleh dokter ahli bedah tulang. %.1.F :angka 9aktu penggantian: ?a@ Ka*a mata, gigi tiruan ?untuk gigi yang sama@ dan KakiDTangan tiruan, adalah !?satu@ kali dalam # ?dua@ tahun. ?b@ Alat bantu dengar, adalah !?satu@ kali dalam + ?lima@ tahun. 3eserta membayar terlebih dahulu, penggantian biaya dia4ukan ke 3T. askes di 9ilayah domisili peserta, dengan menyerahkan: k9itansi asli, (oto *opy Resep D Surat keterangan dari dokter yang mera9at dan telah dilegalisasi oleh 3T Askes. =mplant, meliputi: 3en, plate, s*re9, = > dan =mplant lainnya !@. Diberikan kepada pesertatermasuk keluarga. #@. Surat keterangan untuk mendapat implant dibuat oleh dokter ahli dan dilegalisasi oleh 3T. askes. %@. 3eserta membayar terlebih dahulu kemudian menga4ukan penggantian biaya ke 3T. Askes sesuai domisili peserta, dengan menyerahkan: k9itansi asli, surat keterangan dari dokter ahli yang telah dilegalisasi oleh 3T. askes. %.1.!; perasi &aemodialisis, 0angkok Bin4al dan 3enun4ang Diagnotik a. Diberikan kepada peserta termasuk keluarganya. b. Dilakukan di Rumah Sakit yang mempunyai (asilitas operasi ?termasuk operasi 4antung, paru, gin4al@, *u*i darah, *angkok gin4al penun4ang diagnostik ?termasuk ASB, 0T S*an dan MR=@ *. Menun4ukkan Kartu Askes dan menyerahkan surat ru4ukan. (.9 Pr,&e-$r Pe"##a"t*a" Kart$ A&!e& 3eserta melapor ke 3T Askes setempat sesuai domisili peserta, dan melengkapi persyaratan antara lain: !. 3indah 3uskesmas: a. Mengisi da(tar isian peserta. b. Menyerahkan pas (oto # lembar ukuran #H% 0m. *. Menyerahkan Kartu Askes yang lama. #. 3indah Tugas dan 3isah Domisili:

a. ?3ersyaratan sama dengan butir ! di atas@. b. Menyerahkan surat pindah tugas. %. Naik Bolongan: a. ?3ersyaratan sama dengan butir di atas@. b. Menun4ukkan Surat Keputusan 3engangkatan. '. Kartu Askes &ilang: a. Menyerahkan surat laporan kehilangan dari kepolisian setempat. b. Menyerahkan pas (oto # lembar ukuran #H%0m. *. Menun4ukkan Kartu 3ega9ai ?Karpeg@ atau KAR=3 ?Kartu =dentitas 3ensiun@. +. Kartu Askes Rusak: a. Menyerahkan Kartu Askes yang rusak. b. Menyerahkan pas (oto # lermbar ukuran #H%0m. -. Kesalahan AdministarsiD Redaksional: Menyerahkan Kartu Askes yang tidak sesuai. (.10 Tata :ara Me"-a/at!a" Kart$ A&!e& PNS -a" Pe"&*$"a" Syarat pembuatan kartu askes peserta baru atau mutasi bagi pega9ai negeri sipil yang masih akti( dan penerima pensiunan. !.Mengisi da(tar isian peserta disyahkan atau diketahui atasan langsung dan distempel bagi pega9ai masih akti(. #.Foto *opy Kartu Tanda 3enduduk yang masih berlaku 66P ! lembar %.Foto *opy SK 3ega9ai terakhir atau (oto *opy SK pensiunan bagi pega9ai yang sudah pensiun 66P ! lembar '.Foto *opy suratDakte nikah 66P ! lembar +.Foto *opy Akte kelahiran anak 66P ! lembar -.Foto *opy da(tar ga4i atau (oto *opy strook pensiun 66P ! lembar /.Foto *opy keterangan kuliah anak 66P ! lembar 1.3as photo #H% *m sebanyak # lembar 66P ! lembar F.Kartu Askes lama ?bagi pega9ai akti( dan pensiunan dikembalikan kartu askes lamanya@66P !lembar !;.Foto *opy surat kematian atau *erai 66P! lembar !!.Surat keterangan dari kepolisian 66P ! lembar (.11 .e"*& Per%,',"a" Kart$ A&!e&

#.!!.! Kartu Askes baru melengkapi point no.!,#,%,',+,-,/,1. #.!!.# Da(tar untuk istri atau suami melengkapi point no.!,',-,1, kartu askes peserta. #.!!.% Da(tar untuk anak melengkapi point no.!,+,-,1, kartu askes istri. #.!!.' 3erubahan Bolongan melengkapi point no.!,%,-,1,F. #.!!.+ 3erpan4angan kartu anak usia P#! tahun melengkapi point no.!,-,/,1,F. #.!!.- 3erpan4angan kartu anak usiaP+ tahun melengkapi point no.!,1,F. #.!!./ 3enggantian anak atau istri atau suami melengkapi point no.!,+,-,1,F,!; #.!!.1 Kartu Askes hilang melengkapi point no.!,1,!!, *opy Askes atau N=3.

BAB + PENUTUP

+.1

Ke&*%/$ a" Tahun !F-1 6 3emerintah =ndonesia mengeluarkan kebi4akan yang se*ara 4elas

mengatur pemeliharaan kesehatan bagi 3ega9ai Negeri dan 3enerima 3ensiun ?3NS dan A$R=@ beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan 3residen Nomor #%; Tahun !F-1. Menteri Kesehatan membentuk $adan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan R= yaitu $adan 3enyelenggara Dana 3emeliharaan Kesehatan ?$3D3K@, dimana oleh Menteri Kesehatan R= pada 9aktu itu ?3ro(. Dr. B.A. Si9abessy@ dinyatakan sebagai *ikal6 bakal Asuransi Kesehatan Nasional. Askes merupakan program pemeliharaan kesehatan bagi pega9ai negeri sipil dan keluarganya. Kartu Askes adalah identitasDbukti sah yang 9a4ib dimiliki oleh peserta ?pega9ai negeri sipil, penerima pensiun@ dan anggota keluarga ?istri atau suami dan anak yang sah atau anak angkat dari peserta@ yang tidak dapat dipindahtangankan dan berlaku nasional. 3eserta dan anggota keluarga, masing6masing memiliki ! ?satu@ Kartu Askes dan dida(tarkan pada 3uskesmas sesuai dengan tempat tinggal ?terdekat@ dan distempel kode 3uskesmas. Askes merupakan sebuah asuransi kesehatan untuk mengatasi risiko dan ketidakpastian peristi9a sakit serta implikasi biaya6biaya yang diakibatkannya. Asuransi kesehatan mengubah peristi9a tak pasti dan sulit diramalkan men4adi peristi9a yang pasti dan teren*ana. Asuransi membantu mengurangi risiko perorangan ke risiko sekelompok orang dengan *ara perangkuman risiko ?risk poling@. Antuk mengubah peristi9a yang tidak dapat diprediksi, anggota membayar se4umlah uang yang relati,e ke*il namun teratur ?disebut premi@ kepada lembaga asuransi. 3rogram asuransi kesehatan so*ial bagi pega9ai negeri sipil ?3NS@ merupakan usaha penugasan pemerintah kepada 3T. Askes ?3ersero@ dan dalam usaha perasuransiaan dikenal sebagai Bo,ernment 0apti,e &ealth =nsuran*e, bukan merupakan bentuk monopoli. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, 3T. Askes 4uga akan menaikkan kelas pera9atan bagi peserta untuk 3NS.

+.2

Sara" 3enulis berharap, makalah yang penulis buat ini dapat berman(aat dan dapat diterima.

3enulis mohon kritik, saran yang bersi(at membangun agar dalam penyusunan makalah

berikutnya bisa lebih baik lagi. Semoga dapat berguna bagi masyarakat dan siapapun yang memba*anya.

DAFTAR PUSTAKA
(ile:DDD5:DASK5SDaskesD+1.htm (ile:DDD5:DASK5SDaskesD+'+1.html (ile:DDD5:DASK5SDaskesDaskes.html (ile:DDD5:DASK5SDaskesDaskes6pengertian6askes.html (ile:DDD5:DASK5SDaskesDAsuransiQkesehatan.htm http*++))).aingindra.com+,-.,+-/+pengertian0asuransi.htm" fi"e*+++E*+ASKES+askes+Asuransi1Kesehatan1&ndonesiahhhh.htm fi"e*+++E*+ASKES+askes+2ara3,-Mem!uat3,-Kartu3,-Askes.htm fi"e*+++E*+ASKES+askes+inde4.php.htm fi"e*+++E*+ASKES+askes+5engertian0Askes.htm" fi"e*+++E*+ASKES+askes+5(.0ASKES05ERSER605emegang0Amanah05emerintah.htm fi"e*+++E*+ASKES+askes+resume.htm

You might also like