You are on page 1of 42

Ronald Ariyanto C11109305 Dian Wahyuni 110207110 Nur Rezky Yulita 110208014 Livia Sagita Ruslim

Nama Jenis Kelamin Usia RM Kamar Tanggal MRS Diagnosis Jaminan

: Syafaruddin : Male : 36 tahun : 626738 : ICU VIP 3 : 8 September 2013 : Luka bakar gr. II A-B 49% post debridement : Jamkesmas

KU : Luka bakar AT : Dialami 4 jam yang lalu (14.30 WITA) sebelum masuk rumah sakit akibat tersembur percikan api saat memperbaiki kendaraan. Mekansme trauma : pasien Sedang memperbaiki tangki bensin mobil tiba-tiba terkena percikan api dari aki, tangki meledak dan menyemburkan api ke tubuh pasien.

PRIMARY SURVEY Airway : Clear Breathing : I : Dada simetris kiri=kanan, RR=22x/menit, retraksi (-), deviasi trachea (-) P : Krepitasi (-), nyeri tekan (-) P : Sonor kiri=kanan. A : BP : Vesikuler, simetris kiri=kanan, BT: Rh-/-, Wh -/ Circulation : TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/menit, kuat angkat, CRT< 2, akral dingin (-) Disability : GCS 15 (E4M6V5), pupil isokor, diameter 2mm/2mm, RC +/+ Environment : suhu ax.: 36,7oC

Regio Facialis Inspeksi: Tampak luka bakar wajah 5 % Gr. IIA-IIB, eritema (+), edema (-), hematom (-) Palpasi Nyeri tekan (+) Regio Colli Anterior Inspeksi: Tampak luka bakar leher 2 % Gr. IIA-IIB, eritema (+), edema (-), hematom (-) Palpasi Nyeri tekan (+)

Regio Thoracalis Anterior Inspeksi : Tampak luka bakar daerah dada 4 % Gr. IIA-IIB, eritema (+), edema (-), hematom (-) Palpasi : Nyeri tekan (+) Regio Thoracalis Posterior Inspeks i: Tampak luka bakar pungung 2 % Gr. IIA-IIB, eritema (+), edema (-), hematom (-) Palpasi: Nyeri tekan (+)

Ekstremitas superior kanan : Inspeksi : Tampak luka bakar lengan kanan 9 % Gr. IIA-IIB, eritema (+), edema (+) Palpasi : Nyeri tekan (+) Ekstremitas superior kiri : Inspeksi : Tampak luka bakar lengan kiri 9 % Gr. IIA-IIB, eritema (+), edema (+) Palpasi : Nyeri tekan (+)

Ekstremitas inferior kanan : Inspeksi : Tampak luka bakar lengan kanan 9 % Gr. IIA-IIB, eritema (+), edema (+) Palpasi : Nyeri tekan (+) Ekstremitas inferior kiri : Inspeksi : Tampak luka bakar lengan kiri 9 % Gr. IIA-IIB, eritema (+), edema (+) Palpasi : Nyeri tekan (+)

Foto Klinis (8 September 2013)

Hasil Laboratorium (15 September 2013)


Test WBC RBC HGB HCT PLT Na K Cl Result 15.6 x 103 3.76 x 106 11.2 33.6 115 x 103 109 2.0 134 Test GDS Ureum Creatinine SGOT SGPT CT/BT PT APTT Albumin Result 108 44 0.8 39 20 730 / 300 12,2 control 11,0 29,6 control 22,3 2.2

ANALISA GAS DARAH 15.09.13

FOTO THORAX 15.09.13

pH 7.37 PCO2 54.2 SO2 99.4 PO2 168.8 BE 4.0 Kesan: asidosis respiratorik terkompensasi sempurna

Kesan : cor dan pulmo tidak tampak kelainan

Seorang laki-laki umur 36 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan utama luka bakar, dialami 4 jam sebelumnya akibat tersembur percikan api saat memperbaiki kendaraan, pada pemeriksaan fisis ditemukan pada regio facialis 5% Grade IIA-IIB, luka bakar regio colli 2 % Grade IIAIIB, regio thoracalis anterior 4% Grade IIA-IIB, regio thoracalis posterior 2% Grade IIA-IIB, regio ekstremitas superior (D) dan (S) 18 % Grade IIA-IIB, serta tampak regio ekstremitas inferior (D) dan (S) 18 % Grade IIA-IIB

Burn Injury Grade IIA-IIB 49 %

PENATALAKSANAAN

Airway : Amankan jalan nafas dengan intubasi Breathing : O2 2 lpm Circulation : IVFD RL 11760 cc /24 jam I Central venous catheter Drug : Ceftriaxon 1gr/12 j/IV, Ketorolac 1 amp/8jam/iv, Ranitidin 1 amp/8 jam/iv, kompres NaCl + Burnazin Cr. Pemasangan NGT Pemasangan catheter urine Debridement

PENATALAKSANAAN
RESUSITASI

Pada 24 jam pertama: Resusitasi cairan dengan menggunakan cara Baxter/Parkland (1974): 4 ml/kgBB/% luka bakar 4 x 60 kg x 49% = 11760 ml (= 11,76 L/24 jam) 8 jam I: 5880 ml (5880 ml x 20)/8x60 menit= 245 tts/menit 16 jam II: 5880 ml (5880 ml x 20)/ 16x60 menit = 122 tts/ menit Monitoring resusitasi Urin (0,5-1 cc/kgBB/jam) = 30-60 cc/ jam.

Hari ke-2 Dextran 1000 cc + Dex 5% 2000 cc Albumin 25% 150cc

DISKUSI

Luka Bakar

Kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh energi panas/bahan kimia/benda-benda fisik yang menghasilkan efek memanaskan atau mendinginkan Trauma yang disebabkan oleh udara panas yang mengenai mukosa saluran nafas

Trauma Inhalasi

Kurang lebih 2,5 juta orang mengalami luka bakar di Amerika Serikat setiap tahunnya. Dari kelompok ini, 200.000 pasien memerlukan penanganan rawat jalan dan 100.000 pasien dirawat di rumah sakit. Sekitar 12.000 meninggal setiap tahunnya

Gas iritan : melapisi mukosa saluran nafas dan menyebabkan reaksi inflamasi. Gas asfiksian:mengikat udara dan oksigen sehingga menyebabkan asfiksia
Gas yang bersifat toksik sistemik : mengganggu pengangkutan oksigen untuk produksi energi bagi sel. Gas alergen, dimana jika asap terhirup, partikel dan aerosol menyebabkan bronkospasme dan edema yang menyerupai asma
Cth: CO, HCN, hidrogen sulfide Cth: CO2, gas dari bahan bakar (metana, etena, propane, asetilana) Cth: Amonia, klorin, kloramin (lebih larut air) sulfur dioksida, nitrogen dioksida(kurang larut air)

Sumber panas

edema dinding saluran nafas dan kegagalan mikrosirkulasi

Peningkatan resistensi dinding saluran nafas dan pembuluh darah paru

Kerusakan langsung dari sel-sel epitel

pelepasan makrofag serta aktivitas netrofil pada daerah luka

Obstruksi saluran nafas

kegagalan fungsi dari apparatus mukosilier

Inflamasi

Gagal Napas

Trauma pada saluran nafas bagian atas ( trauma supraglotis)


Trauma pada saluran nafas bawah dan parenkim paru (trauma subglotis) Toksisitas sistemik akibat inhalasi gas toksik seperti karbon monoksida (CO) dan sianida. .

Luka bakar pada wajah Alis mata dan bulu hidung hangus Adanya timbunan karbon dan tanda-tanda inflamasi akut di dalam orofaring Sputum yang mengandung arang atau karbon Wheezing, sesak dan suara serak Adanya riwayat terkurung dalam kepungan api Ledakan yang menyebabkan trauma bakar pada kepala dan badan

Terdapat tanda-tanda keracunan CO :


Kulit berwarna pink sampai merah Takikardi Takipnea Sakit kepala Mual Pusing Pandangan kabur Halusinasi Ataksia Kolaps sampai koma

Pulse oximetry Analisa Gas Darah Elektrolit Darah lengkap

Foto Thoraks 3-5 hari dapat muncul gambaran atelektasis, edema paru, dan ARDS Laringoskopi dan bronkoskopi fiberoptik didapatkan gambaran jelaga, eritema, sputum dengan arang, petekie, daerah pink sampai abu-abu karena nekrosis, ulserasi, sekresi, mukopurulen

Primary survey:
Airway Breathing Circulation Disability Exposure

Secondary survey
Periksa seluruh tubuh untuk mengetahui adanya trauma lain dan luka bakar. Cuci NaCl kulit yang tidak terbakar untuk menghindari sisa zat toksik yang bermakna

Medikasi
Kortikosteroid : digunakan untuk menekan inflamasi dan menurunkan edema Antibiotik : Mengobati infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh Staphylococcus Aureus dan Pseudomonas Aeruginosa pada pasienpasien dengan kerusakan paru Amyl dan Sodium Nitrit untuk mengobati keracunan sianida Bronkodilator untuk pasien-pasien dengan bronkokonstriksi.

1.

2.

Trauma paru berat, edema, dan ketidakmampuan untuk oksigenasi atau ventilasi yang adekuat dapat menyebabkan kematian Keracunan CO dan inhalasi dari hasil pembakaran yang lain secara bersamaan dapat menyebabkan hipoksemia, trauma organ dan morbiditas.

Pada trauma inhalasi ringan biasanya self limited dalam 4872 jam. Berat ringannya trauma langsung pada parenkim paru tergantung pada luas dan lamanya paparan serta jenis inhalan yang diproduksi secara bersamaan.

You might also like