You are on page 1of 24

Definisi

Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) adalah suatu gangguan yang sebagian besar sering terjadi pada masa kanak-kanak dengan ciri hiperaktivitas-impulsivitas dan/ atau inatensi yang tidak sesuai dengan perkembangan anak (Parker dkk, 2004).

ADHD adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki masalah perhatian dan pemusatan terhadap suatu kegiatan

Epidemiologi
Gangguan ini diperkirakan mempengaruhi 3% sampai 7% anak-anak usia sekolah, atau sekitar 2 juta anak Amerika (Shute, Locy, & Pasternak, 2000 ; Wingert, 2000; APA, 2000, dalam Nevid, 2003). ADHD didiagnosis 2 sampai 9 kali lebih banyak pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan (APA, 2000, dalam Nevid, 2003).

Prevalensi menurut umur di AS (Limoa, 2005)

Etiologi
Penyebab ADHD tidak diketahui. Sebagian besar anak dengan ADHD tidak menunjukkan tanda-tanda struktural yang besar pada sistem saraf pusat ADHD merupakan suatu kelainan yang bersifat multifaktorial.

Dimensi biologi

Genetik

Kelainan otak

ADHD Merokok Timbal

Dimensi sosial
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa diagnosis ADHD dapat mewakili disfungsi keluarga atau kekurangan dalam sistem pendidikan bukannya psikopatologi individu itu sendiri. Russell Barkley namun tidak sependapat dan tidak menemukan bukti kuat bahwa faktor-faktor sosial sendiri dapat menyebabkan ADHD. Para peneliti lain percaya bahwa hubungan dengan pengasuh mempunyai efek yang besar pada diri attentional dan kemampuan regulator

Klasifikasi
1. Inatentif (tidak memperhatikan) atau distraktif (mudah terusik) 2. Impulsif (semaunya sendiri) 3. Hiperaktif

American Psychiatric association


1. ADHD dengan ketiga ciri-ciri, yaitu inatentif, impulsive dan hiperaktif 2. ADHD dengan ciri-ciri paling dominan adalah inatentif 3. ADHD dengan ciri-ciri paling dominan adalah impulsif dan hiperaktif

Gambaran klinis
Perilaku Agresi Dan Menantang (75%) Iritabilitas Kesulitan emosional penyerta Kesulitan sekolah

Karakteristik anak-anak dengan ADHD yang tersering dinyatakan dalam urutan frekuensi
1. 2. 3. 4. 5. Hiperaktivitas Gangguan motorik Labilitas emosional Defisit koordinasi menyeluruh Gangguan atensi (rentang atensi yang pendek, distrakbilitas, keras hati, gagal menyelesaikan hal, inatensi, konsentrasi yang buruk). 6. Impulsivitas (bertindak sebelum berpikir, mengubah perilaku dengan tiba-tiba, tidak memiliki organisasi, meloncat-loncat di sekolah. 7. Gangguan daya ingat dan pikiran 8. Ketidakmampuan belajar spesifik 9. Gangguan bicara dan pendengaran 10. Tanda neurologis dan iregularitas EEG yang samar-samar.

Diagnosis
Menurut DSM IV memenuhi Salah satu (1) atau (2)
Memenuhi 6 atau lebih gejala kurangnya pemusatan perhatian paling tidak selama 6 bulan pada tingkat menganggu dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan atau memenuhi 6 atau lebih gejala hiperaktivitas-impulsivitas paling tidak selama 6 bulan pada tingkat menganggu dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan. Sering gagal untuk member perhatian pada detail atau membuat kekeliruan yang tidak hatihati dalam pekerjaan sekolah, pekerjaan atau aktivitas lain. Sering mengalami kesulitan mempertahankan perhatian pada aktivitas tugas atau permainan. Sering terlihat tidak mendengarkan ketika diajak berbicara langsung. Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas sekolah, tugas atau kewajiban di tempat kerja (tidak disebabkan perilaku menentang atau tidak mengerti instruksi) Sering mengalami kesulitan mengatur tugas dan aktivitas. Sering menghindari, tidak menyukai, atau enggan terlibat tugas yang membutuhkan upaya mental yang terus menerus (seperti pekerjaan sekolah atau pekerjaan rumah) Sering kehilangan barang-barang yang dibutuhkan untuk tugas atau aktivitas (misalnya mainan, tugas sekolah, pensil, buku, atau peralatan) Sering dengan mudah dialihkan perhatiannya oleh stimulus ekternal. Sering lupa pada aktivitas sehari-hari.

Hiperaktivitas Impulsivitas : Memenuhi 6 atau lebih gejala hiperaktivitas-impulsivitas paling tidak selama 6 bulan pada tingkat menganggu dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan. Hiperaktivitas
Sering gelisah dengan tangan atau kaki atau menggeliat di tempat duduk. Sering meninggalkan tempat duduk di ruang kelas atau pada situasi laon di mana diharapkan untuk tetap duduk. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada situasi yang tidak tepat (pada remaja atau orang dewasa, dapat terbatas pada perasaan gelisah subyektif) Sering mengalami kesulitan bermain atau meikmati aktivitas di waktu luang dengan tenang. Sering sibuk atau sering bertindak seakan-akan dikendalikan oleh sebuah mesin. Sering bicara secara berlebihan.

Impulsivitas 1. Sering menjawab tanpa berpikir sebelum pertanyaan selesai. 2. Sering kesulitan menunggu giliran. 3. Sering menyela atau menggangu orang lain (misalnya, memotong pembicaraan atau permainan.

Gejala kurangnya pemusatan perhatian atau hiperaktivitas-impulsivitas muncul sebelum usia 7 tahun. Gejala-gejala tersebut muncul dalam 2 seting atau lebih (di sekolah, rumah, atau pekerjaan). Harus ada bukti nyata secara klinis adanya gangguan dalam fungsi sosial, akademik, atau pekerjaan. Gejala tidak terjadi mengikuti gangguan perkembangan pervasif, skizofrenia, atau gangguan psikotik lainnya dan tidak dilihat bersama dengan gangguan mental lain (gangguan suasana hati, gangguan kecemasan, atau gangguan kepribadian).

Penentuan diagnosis didasarkan pada beberapa tipe, yaitu :


ADHD dengan ketiga ciri-ciri, yaitu inatentif, impulsive dan hiperaktif (tipe kombinasi) : jika memenuhi baik kriteria A1 dan A2 selama 6 bulan terakhir. ADHD dengan ciri-ciri paling dominan adalah inatentif : Jka memenuhi kriteria A1 tetapi tidak memenuhi kriteria A2 selama 6 bulan terakhir. ADHD dengan ciri-ciri paling dominan adalah impulsif dan hiperaktif : Jika memenuhi kriteria A2 tetapi tidak memenuhi kriteria A1 selama 6 bulan terakhir.

Prognosis
Gejala dapat menetap sampai masa remaja atau kehidupan dewasa, gejala dapat menghilang pada pubertas, atau hiperaktivitas mungkin menghilang, tetapi penurunan rentang atensi dan pengendalian impuls mungkin menetap.

Overaktivitas biasanya merupakan gejala pertama yang menghilang dan distraktibilitas merupakan yang terakhir Anak-anak dengan ADHD yang gejalanya menetap sampai remaja adalah berada dalam risiko tinggi untuk mengalami gangguan konduksi. Sekitar 50% anak-anak dengan gangguan konduksi akan mengembangkan gangguan kepribadian antisosial di masa dewasanya. Anak-anak dengan ADHD dan gangguan konduksi juga berada dalam risiko mengalami gangguan yang berhubungan dengan zat.

Management
Psikoterapi Farmakologis : Antidepresan, Ritalin (Methylphenidate HCL), Dexedrine (Dextroamphetamine saccharate / Dextroamphetamine sulfate), Desoxyn (Methamphetamine HCL), Adderall (Amphetamine/Dextroamphetamine), Cylert (Pemoline), Busiprone (BuSpar), Clonidine (Catapres). Food and Drug Administration (FDA) mengizinkan dextroamphetamine pada anak berusia 3 tahun dan lebih dan Methylphenidate pada anak yang berusia 6 tahun dan lebih; keduanya adalah obat yang paling sering digunakan.

Methylphenidate atau Ritalin merupakan obat yang paling sering dipergunakan sejak tahun 1960, meskipun sebenarnya obat ini termasuk golongan stimulan, tetapi pada kasus hiperaktif sering kali justru menyebabkan ketenangan bagi pemakainya. Methylphenidate memiliki efek terapi yang cepat, setidaknya untuk 3-4 jam dan diberikan 2 atau 3 kali dalam sehari, biasanya digunakan secara efektif selama jam-jam sekolah, sehingga anak dengan ADHD dapat memperhatikan tugasnya dan tetap di dalam ruangan kelas. Methylphenidate juga tersedia dalam bentuk dosis tunggal. Dosis Methylphenidate 0,3-0,6 mg/kg/dose. Dosis dextroamphetamin 0,15-0,3 mg/kg/dose.

Antidepresan termasuk imipramine (Tofranil), desipramine, dan nortriptyline (Pamelor) telah digunakan untuk mengobati ADHD pada anak-anak dengan gangguan kecemasan atau gangguan depresif komorbid dan pada anak-anak dengan gangguan tik yang menghalangi pemakaian stimulan

Secara keseluruhan, stimulan tetap merupakan obat pilihan pertama dalam terapi farmakologis ADHD.

Management

You might also like