You are on page 1of 32

GROUP 5 GROUP 5 Proudly present present

1. 2. 3. 4. 5.

Alfi Febriani Priswari M. Satrio Adi Nugroho Nelly Rokhmi Nurmala M. Abdur Rizal Rivan Yoki Adrio Septo

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN FRAKTUR

MANAKAH YANG DISEBUT FRAKTUR??

LUKA

FRAKTUR

PENGERTIAN
terputusnya ko ntinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer et al, 2000) rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang (Lynda Juall)

Fraktur : Terputusnya sebagian atau seluruh tulang atau tulang rawan

Kekerasan tidak langsung Kekerasan langsung Kekerasan akibat tarikan otot ETIOLOGI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KLASIFIKASI FRAKTUR

Berdasarkan sifat fraktur (luka yang ditimbulkan)

Fraktur Terbuka (Open/Compound), bila terdapat hubungan antara hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.

Faktur Tertutup (Closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar, disebut juga fraktur bersih (karena kulit masih utuh) tanpa komplikasi.

Berdasarkan komplit atau ketidakklomplitan fraktur


Fraktur Komplit, bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua korteks tulang. Fraktur Inkomplit, bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang seperti : Hair Line Fraktur (patah retidak rambut) Buckle atau Torus Fraktur, Green Stick Fraktur,

COMPLETE FRACTURE

fraktur inkomplit

Fraktur Greenstick

Fraktur Hairline (retak rambut)

Berdasarkan bentuk garis patah

Garis Patah Melintang

Garis Patah Oblik

Garis Patah Spiral

Bentuk garis patah

1. Transversal 2. Oblique 3. Spiral

4. Kompresi

Berdasarkan jumlah garis patah

Fraktur Kominutif

Fraktur Segmental

Fraktur segmental & Multipel

Berdasarkan Pergeseran Antar Fragmen Tulang (displaced)

Displaced Tipe Angulasi

Displaced Tipe Overlapping

Berdasarkan Posisi atau Letak Fraktur

1/3 Proksimal

1/3 tengah

1/3 distal

MANIFESTASI KLINIS
Deformitas Bengkak/edema Echimosis (Memar) Spasme otot Nyeri Kurang/hilang sensasi

Krepitasi Pergerakan abnormal Rontgen abnormal

Test Diagnostik
Pemeriksaan Rontgen Hitung darah lengkap Kreatinin

Profil koagulasi

Penatalaksanaan Medik
FRAKTUR TERBUKA
Pembersihan luka Eksisi Hecting situasi Antibiotik

SELURUH FRAKTUR
REKOGNISI (PENGENALA N) REDUKSI (REPOSISI) RETENSI (IMOBILISASI) REHABILISASI

Stadium Penyembuhan Fraktur

KOMPLIKASI
KOMPLIKASI AWAL
Komparte ment Syndrom Fat Embolism Syndrom

Kerusaka n Arteri

Infeksi

Avaskuler Nekrosis

Shock

Komplikasi Dalam Waktu Lama

Delayed Union Nonunion Malunion

Identitas Klien

Pola Istirahattidur Pola Eliminasi

Pola Aktivitas Pola Hubungan dan peran Pola Persepsi

Keluhan Utama

RPS

RPD

Pola Nutrisi

RPK

Pola Sensori

1 2 3

Nyeri akut b/d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, cedera jaringan lunak, pemasangan traksi, stress/ansietas

Risiko disfungsi neurovaskuler perifer b/d penurunan aliran darah (cedera vaskuler, edema, pembentukan trombus)

Gangguan pertukaran gas b/d perubahan aliran darah, emboli, perubahan membran alveolar/kapiler (interstisial, edema paru, kongesti)

Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan rangka neuromuskuler, nyeri, terapi restriktif (imobilisasi)

5
6 7

Gangguan integritas kulit b/d fraktur terbuka, pemasangan traksi (pen, kawat, sekrup)

Risiko infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan primer (kerusakan kulit, taruma jaringan lunak, prosedur invasif/traksi tulang)

Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan kognitif, kurang akurat/lengkapnya informasi yang ada

Nyeri akut b/d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, cedera jaringan lunak, pemasangan traksi, stress/ansietas

Klien mengataka nyeri berkurang atau hilang dengan menunjukkan tindakan santai, mampu berpartisipasi dalam beraktivitas, tidur, istirahat dengan tepat, menunjukkan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktivitas trapeutik sesuai indikasi untuk situasi individual

Pertahankan imobilasasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips, bebat dan atau traksi

Tinggikan posisi ekstremitas yang terkena.

Lakukan dan awasi latihan gerak pasif/aktif.

WASSALAMUALIKUM... WR. WB...

You might also like