You are on page 1of 11

Adiwidia Edisi Juli 2010, No.

ANALISIS JATUH TEGANGAN FEEDER PACCERAKKANG GARDU INDUK DAYA

Yulianus Songli Dosen Teknik Elektro UKI-Paulus Makassar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jatuh tegangan dan pengaruhnya terhadap konsumen serta bagaimana cara menanggulanginya. Penelitian ini dilaksanakan pada jaringan tegangan rendah Feeder Paccerakkang di ardu Induk Daya di!okuskan pada beberapa gardu distribusi dengan analisa data yang diperoleh di lapangan menggunakan beberapa persamaan dasar. "asil penelitian menunjukkan bah#a jatuh tegangan yang terjadi pada gardu distribusi yang diteliti ada yang tidak memenuhi persyaratan$ karena sudah mele#ati batas toleransi yang diperbolehkan yaitu sebesar %& seperti pada perumahan Paccerakkang Permai$' hasil perhitungan ()$*+,- .$ dengan ./ sebesar -($%((%&0$ perumahan 1aorana Indah 'hasil perhitungan -2$2%-, .$ dengan ./ sebesar +$+3*4&0$ Kodam II 5l. /udal 'hasil perhitungan (%$(2%) dengan ./ sebesar --$%%))&0$ Puskopat 'hasil perhitungan -3$22,, .$ dengan ./ sebesar 3$-2%-&0. Dan ada juga yang memenuhi seperti pada "artako blok III K 'hasil perhitungan -*$,*34 .$ dengan ./ sebesar 2$)3)+&0$ 6ayasan ubernuran 'hasil perhitungan 3$,((- .$ dengan ./ sebesar 2$++%%&0$ 7TP blok 8 'hasil perhitungan 3$4442 .$dengan ./ sebesar 2$-3,,&0$ 7TP blok " 'hasil +$+%3( .$ dengan ./ sebesar 4$--)3&0. 9lternati! solusi yang dita#arkan adalah dengan memasang trans!ormator sisipan pada daerah yang mengalami jatuh tegangan. Kata Kunci: Pengaruh Jatuh Tegangan

4*

Adiwidia Edisi Juli 2010, No.2

I PENDAHULUAN !! Latar "#lakang $asala% Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang berman!aat dalam kehidupan manusia dan salah satu !aktor penting dalam menunjang pembangunan suatu daerah. 1eiring dengan pertambahan penduduk yang diiringi pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sektor industri menyebabkan kebutuhan akan energi listrik semakin besar. "al ini terjadi di kota-kota besar maupun di pedesaan sehingga perlu adanya penyediaan dan penyaluran tenaga listrik secara optimal baik segi kualitas maupun kuantitas Meningkatnya permintaan energi listrik dari tahun ke tahun menyebabkan rugi daya dan jatuh tegangan pada jaringan juga bertambah besar$ oleh karena itu studi tentang jaringan distribusi perlu dilakukan untuk memperbaiki mutu tegangan agar sesuai dengan batas-batas toleransi tegangan yang diperbolehkan. Dalam penyalurkan energi listrik dimana pusat pembangkit tenaga listrik yang berada jauh dari pusat beban akan mengalami kerugian yang cukup besar dalam penyaluran daya listrik. Kerugian tersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang serta beban yang terus bertambah$ sehingga dalam penyaluran daya listrik tersebut akan mengalami jatuh tegangan ' voltage drop0 sepanjang saluran yang dilaluinya. 8aktor lain yang ikut mempengaruhi perubahan tegangan sistem adalah rugi daya yang disebabkan oleh adanya impedansi penghantar saluran$ :leh karena itu konsumen yang letaknya jauh dari titik pelayanan akan cenderung menerima tegangan relati! lebih rendah$ bila dibandingkan dengan tegangan yang diterima konsumen yang letaknya dekat dengan pusat pelayanan. Ru'usan $asala% 7erdasarkan latar belakang masalah di atas$ maka permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah; -0 7agaimana mengetahui besarnya jatuh tegangan pada jaringan tegangan rendah 8eeder Paccerakkang di ardu Induk Daya< (0 7agaimana pengaruh jatuh tegangan terhadap konsumen dan cara mengatasinya !( Tu)uan P#n#litian II TINJAUAN PUSTAKA & ! T#ori U'u' Sist#' T#naga Listrik 1istem tenaga listrik adalah sekumpulan pusat-pusat pembangkit dan gardu induk 'pusat beban0 yang dihubungkan oleh jaringan transmisi sehingga merupakan satu kesatuan. Dari gardu induk tersebut daya listrik disalurkan ke gardu distribusi untuk kemudian disalurkan ke beban 'konsumen0. Tujuan utama dari sistem tenaga listrik adalah mengusahakan penyediaan dan pengiriman tenaga listrik dengan biaya serendah mungkin dan tetap memperhatikan mutu serta kestabilan tenaga listrik sampai pada konsumen. Dalam proses penyaluran tenaga listrik ini akan terjadi rugi-rugi sepanjang saluran transmisi maupun yang timbul di sepanjang saluran distribusi. :leh karena itu rugirugi dalam jaringan harus diusahakan sekecil mungkin dengan tetap memperhatikan mutu dan kestabilan penyaluran daya listrik ke beban. Mengingat hal-hal tersebut di atas maka operasi sistem tenaga listrik perlu dikelolah atas dasar perencanaan operasi yang baik dan haruslah memikirkan bagaimana menyediakan tenaga listrik yang seekonomis mungkin dengan memperhatikan mutu dan kestabilan. & & Jaringan Distribusi T#naga Listrik 5aringan distribusi secara umum terdiri dari tiga bagian yaitu gardu induk distribusi$ jaringan distribusi primer dan jaringan distribusi sekunder. sistem ini ber!ungsi menyalurkan tenaga listrik yang merata dari sumber sampai kepada beban 'konsumen0.

!&

=7
ardu Induk

5aringan Tegangan Menengah '5TM0 1ekering TM ardu Distribusi 1aklar Daya /el T/ 1ekering T/ Pelanggan

-0
(0

Tujuan penelitian ini adalah; Mengetahui besarnya jatuh tegangan pada jaringan tegangan rendah 8eeder Paccerakkang di ardu Induk Daya. Mengetahui pengaruh jatuh tegangan terhadap konsumen dan cara mengatasinya

GA$"AR ! Jaringan Distribusi T#gangan $#n#nga%

4-

Adiwidia Edisi Juli 2010, No.2

1truktur sistem jaringan distribusi tenaga listrik terdiri atas; -. 5aringan Tegangan Menengah '5TM0$ terdiri atas; a. 1aluran Udara Tegangan Menengah '1UTM0 b. 1aluran Kabel Tegangan Menengah '1KTM0 (. ardu Distribusi ' D0 4. 5aringan Tegangan /endah '5T/0$ terdiri atas; a. 1aluran Udara Tegangan /endah '1UT/0 b. 1aluran Kabel Tegangan /endah '1KT/0 2 1ambungan /umah '1/0 & ( Jaringan Distribusi Pri'#r *Jaringan T#gangan $#n#nga%+ 5aringan distribusi primer adalah jaringan distribusi yang ber!ungsi untuk menyalurkan tenaga lisrik dari gardu induk ke trans!ormator distribusi$ baik le#at saluran udara '1UTM0 maupun le#at kabel ba#ah tanah '1KTM0 dengan tegangan (* K.. & , "#ntuk Jaringan Distribusi Pri'#r Dalam penyaluran dan pendistribusian tenaga listrik diharapkan berada dalam keadaan stabil$ maka dalam hal ini bentuk jaringan sistem distribusi mempunyai pengaruh terhadap kontinuitas pelayanan. Dalam sistem distribusi dikenal beberapa bentuk sistem distribusi yang secara umum dapat dibagi atas; A "#ntuk Ra-ial 1istem radial merupakan sistem distribusi yang terdiri dari satu bagian saluran utama yang dihubungkan dengan tras!ormator untuk melayani bebannya. 7entuk ini umumnya digunakan untuk melayani daerah yang kerapatan bebannya rendah dan mempunyai tingkat keandalan yang rendah karena mempunyai jatuh tegangan yang besar terutama beban pada ujung saluran. 5ika terjadi gangguan pada salah satu !eeder maka semua pelanggan>konsumen yang terhubung dengan !eeder tersebut akan terganggu. Keuntungan dari sistem ini adalah sederhana dan tidak memerlukan banyak peralatan pemutus.
=7 8eeder 5TM D =7 I =7

9M79/ ( 5aringan Distribusi Tipe /adial I D =7 " ? ardu Induk ? ardu Distribusi ? =ircut 7reaker

"#ntuk Loo. 1istem ini adalah pengembangan dari sistem radial$ yang membentuk suatu rangkaian tertutup dimana sistem ini membagi dua saluran utama serta dilengkapi dengan saklar daya yang digerakkan oleh relay untuk membuka saklar daya apabila terjadi gangguan. Dengan sistem loop ini maka pemakai dapat memperoleh pasokan energi dari dua arah. 7ila salah satu saluran mengalami gangguan$ maka pelanggan>konsumen yang berada di saluran lain tidak terganggu. 7entuk ini mempunyai kontinuitas pelayanan yang lebih baik dari sistem radial tetapi memerlukan biaya yang lebih mahal karena peralatannya banyak.

GD SD SD

GD SD

GI SD GD SD GD

9M79/ .4 5aringan Distribusi Tipe @oop I D 1D C ? ardu Induk ? ardu Distribusi ? 1aklar Daya "#ntuk S.in-#l

=7

8eeder 5TM D D D D

7entuk spindel ini adalah suatu pola jaringan khusus yang ditandai dengan adanya sejumlah percabangan yang keluar dari suatu gardu induk menuju kearah suatu titik temu yang disebut gardu hubung. Kelebihan bentuk spindel adalah jatuh tegangannya kecil bila dibandingkan dengan sistem lain dan pengaturan pengoperasian beban masing-masing !eeder mudah dilakukan. 1istem ini digunakan pada daerah yang memiliki kerapatan beban yang tinggi dan seragam dengan keandalan yang diinginkan tinggi pula.

4(

Adiwidia Edisi Juli 2010, No.2

GA$"AR .% 5aringan Distribusi Tipe rid I D 1D ? ardu Induk ? ardu Distribusi ? 1aklar Daya

SD A SD B GD GD

SD

SD

& 0 Jaringan Distribusi S#kun-#r 5aringan distribusi sekunder atau biasa disebut dengan saluran tegangan rendah adalah jaringan yang bermula dari sisi sekunder trans!ormator distribusi sampai kepada konsumen tegangan rendah '4,*.>((*.0$ dimana 1aluran udara tegangan rendah dapat berupa saluran udara dengan konduktor telanjang atau kabel udara.
9 B9-7 7 B7-= I9-7 I7-=
II( Tra!o Distribusi (* > 4,* .

SD

B GD GD GD

SD

SD

B GD GD

SD

SD

B GD GD GD

SD

= B=-D I=-D

BD-n ID-n

Rel G I-1 atau GH -1

Rel G I-2 atau G H-2

I4

In

GA$"AR 2 5aringan Distribusi Tipe 1pindel I D 1D 9 7 D ? ardu Induk ? ardu Distribusi ? 1aklar Daya ? Pengisi Khusus Tanpa 7eban D ? Pengisi 7iasa Dengan 7eban D "#ntuk Gri- *Jala/Jala+ GA$"AR + Diagram 1atu aris 1aluran Tegangan /endah 9-7$ 7-=$ =-D... D-n 9dalah Panjang saluran yang dimulai dari tiang 9 ke tiang 7$ dari tiang 7 ke tiang =$ dari tiang = ke tiang D$ dan seterusnya sampai tiang terakhir I9-7$ I7-=$ I=-D... ID ; 9rus yang mengalir pada setiap tiang B9-7$ B7-=$ B=-D... BD-n ; Impedansi saluran & 1 Ko'.on#n Jaringan Distribusi s#kun-#r ! Tiang Tiang merupakan salah satu komponen yang penting dimana merupakan tempat penyangga dari seluruh perlengkapan seperti isolator$ trans!ormator$ penghantar$ dan komponen lainnya sehingga aman bagi keselamatan umum. 7erdasarkan bahannya$ tiang listrik terdiri atas; Tiang besi > baja Tiang kayu Tiang beton & P#ng%antar
SD GD GD GI

1istem ini merupakan bentuk rangkaian tertutup seperti bentuk loop$ bedanya ialah bentuk jaringan ini menggunakan beberapa gardu induk yang saling terhubung 'interkoneksi0 sehingga setiap beban memiliki beberapa kemungkinan untuk menerima daya dari berbagai arah$ karena sistem ini menggunakan banyak saluran dan =7 serta perencanaan koordinasi proteksinya memerlukan ketelitian yang tinggi$ maka sistem ini memerlukan biaya inAestasi yang besar dalam pembangunnya dan hanya baik untuk beban yang sangat rapat dan besar$ tetapi mutu pelayanan lebih baik.
GI

SD GD GD GD GD GD GD

GD

GD

GD GD GD

SD

Penghantar merupakan media yang menghubungkan antara sumber atau pusat pembangkit dengan beban$ dimana penghantar merupakan salah satu !aktor yang mempengaruhi keandalan suatu sistem distribusi. 5enis penghantar yang digunakan untuk saluran udara yaitu tembaga 44

GI

Adiwidia Edisi Juli 2010, No.2

dan aluminium$ dimana tembaga mempunyai konduktiAitas dan kuat tarik lebih tinggi dari pada aluminium tetapi untuk besar tahanan yang sama$ tembaga lebih berat dan harganya lebih mahal dari pada aluminium. :leh karena itu penghantar aluminium telah banyak digunakan untuk menggantikan tembaga. Untuk mengatasi masalah kuat tarik pada penghantar aluminium diberi campuran 'aluminium alloy0. 9dapun jenis-jenis ka#at penghantar aluminium yaitu; 99= ; All Aluminium Conductor$ yaitu ka#at penghantar yang seluruhnya terbuat dari bahan aluminium. 999= : All Aluminium Alloy Conductor$ yaitu ka#at penghantar yang seluruhnya terbuat dari bahan aluminium campuran. 9=1/; Aluminium Conductor teel !ein"orced $ yaitu ka#at penghantar yang terbuat dari bahan aluminium dan diperkuat dengan baja. 9=9/;Aluminium Conductor Alloy !ein"orced$ yaitu ka#at penghantar terbuat dari bahan aluminium dan diperkuat dengan bahan campuran. ( Isolator Isolator merupakan komponen yang ber!ungsi untuk memisahkan bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan$ misalnya antara ka#at penghantar dengan tiang listrik. Isolator biasanya terbuat dari bahan porselin yang permukaannya licin$ sudut dan lekukannya juga licin dan tidak tajam. 7erdasarkan penggunaannya isolator dapat dibedakan atas; a. Isolator Tumpu$ digunakan untuk menahan ka#at penghantar pada jaringan lurus b. Isolator as!an$ digunakan untuk menahan>menegangkan ka#at penghantar pada jaringan distribusi c. Isolator post$ digunakan untuk peralatan gardu distribusi seperti pada #us$ing trans!ormator. , Gar-u Distribusi ardu distribusi atau disebut juga trans!ormator distribusi suatu penghubung antara jaringan tegangan menengah dan jaringan tegangan rendah$ dimana ber!ungsi untuk menurunkan tegangan menengah '(* K.0 menjadi tegangan rendah '4,*>((* .0 dan mendistribusikan daya listrik kepelanggan sesuai dengan kebutuhan pelanggan tersebut. 0 P#nga'an Pengaman ber!ungsi untuk melindungi saluran maupun peralatan-peralatan lain dari berbagai gangguan$ karena dalam penyaluran daya 42

listrik kepada konsumen melalui saluran udara sangat ra#an mengalami gangguan baik dari dalam maupun dari luar sistem distribusi tersebut. & 2 Jatu% T#gangan Pa-a Jaringan T#gangan R#n-a% 1aat penyaluran tenaga listrik akan timbul penyimpangan tegangan dari tegangan yang diinginkan. Penyimpangan ini biasa disebut dengan jatuh tegangan. Dengan adanya penyimpangan ini$ maka pihak konsumen>pelanggan banyak mengalami kerugian terutama umur dan daya guna dari peralatan listrik yang digunakan. Dengan perkembangan pembangunan yang cukup pesat saat ini seringkali !asilitas jaringan listrik P@C tertinggal bila dibandingkan dengan peningkatan atau reno!asi bangunan yang ada. "al ini menyebabkan penambahan !asilitas penunjang antara lain kebutuhan akan tenaga listrik bertambah sedangkan jaringan ada$ belum ditingkatkan kemampuannya sehingga tegangan akan turun diba#ah standar. Untuk menjamin kontinuitas penyaluran tenaga listrik ke konsumen maka jatuh tegangan perlu dibatasi pada harga tertentu. 1ebagai realisasi dari pernyataan di atas$ maka Aariasi tegangan yang diperbolehkan adalah maksimum %& dan minimum %& terhadap tegangan nominalnya. 7esarnya jatuh tegangan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan; D. ? I.BE.EE.E '(.-0 dimana; D. ? 5atuh tegangan '.olt0 I ? 9rus '9mpere0 B ? Impedansi ':hm0 1edangkan impedansi dapat menggunakan rumus ; B dimana; / G@ a. dihitung dengan '(.(0

? / F jG@ EEEEE ? ? /esistansi ':hm0 Induktansi ':hm0

Menghitung 9rus Cominal Trans!ormator

Untuk menghitung arus nominal trans!ormator$ digunakan persamaan; 9rus nominal 'In0 ?
4

4.&%%

'90 E.

'(.40

dimana; In ? 9rus nominal trans!ormator '90 14H ? Daya semu tiga !asa '.90 .@@? Tegangan antara 8asa '.0 9dapun penyebab jatuh tegangan antara lain;

Adiwidia Edisi Juli 2010, No.2

-. (. 4.

/esistansi '/0 Induktansi '@0 8aktor Daya '=os I0

! ? @ ?

8rekuensi '"M0 Induktansi '"endry>meter0

@ ? ( -*-) ln

'() '">m0 '(!

-. /esistansi '/0 Cilai tahanan pada jaringan tegangan rendah dipengaruhi oleh tahanan jenis konduktor. 1ehingga dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan ; / ?

dimana; MD ? 'eometric (ean )istance M/ ? 'eometric (ean !adius 'eometric (ean )istance ' MD0 7ila pada suatu lingkaran dengan radius r terhadap n yang jaraknya satu dengan yang lainnya sama besar$ maka MD dari titik itu adalah; MD ? r n - n EEEE.. '(.+0 r Dimana; ?

l :hmEEEE.......... '(.20 A

dimana ; / ? resistansi padapenghantar ':hm0 ? tahanan jenis penghantar ':hm-cm0 l ? panjang penghantar 'meter0 A ? luas penampang penghantar 'mm(0 TA"EL ! R#sisti3itas -ari ba%an/ba%an kon-uktor stan-ar untuk b#rbagai t#'.#ratur
Materia l =u -** & =u 3)$% & 9l +& J* -$%, -$+4 ($+* J(* -$)( -$)) ($,4 Mikro - :hm - =m J(% J%* J)% -$)% -$,* ($,3 -$3( -$3) 4$-) ($*3 ($-2 4$2+ J,* ($-( ($-, 4$%J-** ($(+ ($44$)2

? 5ari-jari ? 4$-2 ? @uas penampang ka#at

'eometric (ean !adius ' M/0 /adius rata-rata geometric atau M/ dari suatu luas 'area0 dari jarak rata-rata geometric atau MD antara pasangan-pasangan elemen dalam luas itu sendiri bila jumlah elemen itu diperbesar sampai tak terhingga. 9tau dengan kata lain khususnya untuk ka#at bundar M/ radius dari satu silinder yang berdinding sangat tipis mendekati nol sehingga induktansi dari silinder itu sama dengan induktansi dari ka#at asli. M/ ? r. e->2EEEEEEE '(.)0 Maka r ?

Su'b#r 4 5Trans'isi Da6a Listrik5 (. Induktansi '@0 7esarnya induktansi saluran tegangan rendah ditentukan oleh kon!igurasi jaringan tegangan rendah itu sendiri. Dalam hal ini dipakai pendekatan bah#a jaringan tegangan rendah yang digunakan memiliki kon!igurasi seperti yang diperlihatkan pada gambar )

A
@uas penampang ka#at ? /adius

4. 8aktor Daya *Cos +, 8aktor daya *Cos +, adalah perbandingan antara daya akti! dan daya semu. '=os I0 ?

EEEEE

'(.,0

GA$"AR ) Kon!igurasi penghantar "al ini dapat dinyatakan dengan persamaan ; G@ ? jK@ ':h................................... '(.%0 keterangan ; K ? (.L.!

"ubungan antara daya akti!$ daya semu$ dan daya reakti! diperlihatkan pada gambar (.,

S P

4%

Adiwidia Edisi Juli 2010, No.2

GA$"AR , 1egitiga Daya Dari gambar (., jelas terlihat bah#a sudut yang dibentuk oleh phasor 1 dan P adalah I dan cosinus sudut I disebut !aktor daya 'P80. Cilai 1 dapat dihitung dengan persamaan ; 1 ? P F jN ... '(.30 P ? .. I . =os I N ? .. I . 1in I dimana ; 1 ? Daya semu '.90 P ? Daya akti! 'O0 N ? Daya reakti! '.9/0 & 7 P#ngaru% Jatu% T#gangan Pa-a P#ralatan Listrik 9pabila tegangan yang diterima suatu peralatan listrik berbeda dengan tegangan nominalnya$ maka akan berpengaruh terhadap peralatan listrik tersebut. "al ini sangat tergantung pada peralatan listrik tersebut$ berapa besar penyimpangan yang terjadi dan apakah masih sesuai dengan toleransi yang diperkenankan. 1ebagaimana diketahui bah#a umumnya pemakai tenaga listrik yang terbanyak adalah beban rumah tangga yang digunakan untuk penerangan dan kebutuhan alat-alat rumah tangga lainnya$ maka pengaruh jatuh tegangan terhadap peralatan listrik pada pemakai rumah tangga. & 7 ! "#ban Ru'a% Tangga Untuk pemakaian rumah tangga dengan daya kecil$ tenaga listrik dipakai untuk penerangan dalam hal ini lampu pijar dan T@. 1elain untuk pemakaian penerangan juga digunakan pada alatalat listrik seperti alat pemanas dan alat elektronik. a Untuk P#n#rangan -. @ampu pijar$ cahaya yang dihasilkan dan umur lampu pijar umumnya tergantung pada Aariasi tegangan yang terpasang pada terminal lampu pijar tersebut. Dalam hal pemilihan lampu pijar ditentukan berdasarkan tegangan yang ada$ misalnya tegangan yang tersedia ((* . maka kita memilih lampu pijar yang tegangan kerjanya ((* .$ juga untuk mendapatkan cahaya yang sesuai dengan daya yang terpasang pada lampu pijar tersebut. 1eperti yang dikemukakan di atas bah#a cahaya lampu pijar tergantung pada Aariasi tegangan$ oleh karena itu jatuh tegangan akan mempengaruhi cahaya yang dihasilkan oleh lampu pjar itu. 4+

(. @ampu T@ 'Tube @amp0$ membangkitkan tegangan nyala$ pada lampu T@ dibutuhkan tegangan yang lebih besar dibandingkan dengan tegangan nominalnya. Tegangan yang cukup besar ini hanya dibutuhkan pada start a#al$ yang dibangkitkan oleh trans!ormator lampu T@. :leh sebab itu apabila jatuh tegangan cukup besar maka sama sekali lampu T@ tidak dapat menyala. Umur lampu T@ akan berkurang apabila tegangan kerjanya berada di atas atau di ba#ah tegangan nominalnya. b Alat/alat El#ktronik Umumnya alat-alat elektronik peka terhadap jatuh tegangan$ oleh karena itu pengoprasian alat-alat elektronik harus hati-hati dan teliti terhadap kerjanya. 5atuh tegangan terhadap alatalat elektronik lebih nampak dibandingkan dengan peralatan listrik lainnya dan apabila alat-alat elektronik mendapat tegangan lebih 'di atas tegangan normalnya0 akan menimbulkan kerusakan. 8 Alat P#'anas 9lat pemanas yang sering kita gunakan seperti seterika dan kompor listrik$ mempunyai tegangan kerja tertentu seperti peralatan listrik lainnya. Panas yang dihasilkan oleh pemanas tergantung dari besar tegangan inputnya$ jadi dalam hal ini panas yang dihasilkan akan turun apabila tegangan turun dari tegangan nominalnya. & 7 & $otor/'otor listrik a $otor tak s#r#'.ak Motor induksi adalah suatu motor listrik arus bolak-balik '9=0 yang paling banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga maupun industri oleh karena konstruksinya sangat sederhana dan tahan lama. Prinsip kerja motor induksi berdasarkan induksi elektromagnetik yang terjadi pada kumparan stator dan menginduksi rotornya yang menghasilkan medan putar. 9pabila tegangan pada terminal motor turun$ maka kopel a#al dari pada motor akan berkurang. 1ehingga apabila motor dibebani maksimum akan timbul arus yang cukup besar jika dibandingkan dengan arus normalnya dan hal ini dapat menimbulkan panas dan mengurangi umur motor tersebut. b $otor s#r#'.ak Motor serempak jarang digunakan pada peralatan rumah tangga karena motor ini cukup rumit jika dibandingkan dengan motor induksi$

Adiwidia Edisi Juli 2010, No.2

kecuali peralatan yang bersi!at khusus yang membutuhkan putaran konstan. Prinsip kerja motor seempak adalah harus mempunyai penggerak mula untuk memutar rotor tersebut dan apabila putaran medan sudah sama dengan putaran rotor$ maka rotor tersebut dapat berputar dengan putaran yang konstan$ adapun pengaruh jatuh tegangan pada motor serempak sama dengan pengaruh jatuh tegangan pada motor tak serempak. III SISTE$ KELISTRIKAN SULSEL RAY9N $AKASSAR TI$UR Ga'baran U'u' Tenaga listrik yang digunakan pada sistem kelistrikan /96:C M9K9119/ TIMU/$ disuplai dari ardu Induk Tello melalui ( bus$ dengan masing-masing bus berkapasitas (* M.9. Dan mendistribusikan ke ardu Induk Daya melayani ) buah !eeder>penyulang 5UTM dengan tegangan kerja (* K.$ dimana. 7us - melayani 2 buah !eeder$ yaitu ; 8eeder 7addoka 8eeder Paccerakang 8eeder Kima 8eeder 1anmaru sedangkan bus ( melayani 4 buah !eeder$ yaitu; 8eeder ol! 8eeder E!!em 8eeder Kapasa$ Dalam penyaluran jaringan tegangan menengah di !eeder Paccerakkang diturunkan ketegangan rendah melalui trans!ormator distribusi$ dimana pada !eeder Paccerakkang terdapat 2* trans!ormator distribusi dan sudah termasuk trans!ormator sisipan. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4. T97E@ 4 data- data !eeder pada PT.P@C /ayon Makassar Timur
5umlah ardu Co Cama 8eeder Distribusi 'buah0 ( 4 2 % + 8eeder 7addoka 8eeder Paccerakang 8eeder ol! 8eeder Kima 8eeder E!!em 8eeder 1anmaru 23 2* %* 4% -(* Kapasitas Trans!ormator 6ang Terpasang 'k.90 ,4-* %)%* +,*)(2% -))* 4*3*

Karena banyaknya jumlah gardu distribusi yang terpasang maka dalam pembahasan selanjutnya hanya akan diambil beberapa gardu distribusi yang terletak pada !eeder paccerakkang$ antara lain; Perumahan Paccerakkang Permai$ Perumahan 1aorana Indah$ Perumahan kodam II 5l. /udal$ Perumahan Puskopat$ Perumahan "artako 7lok III K$ Perumahan 6ayasan ubernuran$ 7TP 7lok 8$ dan 7TP 7lok ". I: PE$"AHASAN DAN HASIL , ! P#r%itungan Arus Karena arus nominal trans!ormator sudah diketahui pada hasil pengukuran dapat dilihat pada lampiran$ dimana; 9rus nominal 'In0 ? -%+ 9mpere '!asa s0 Maka untuk menghitung besarnya arus tiap tiang$ dengan mengasumsikan bah#a arus tiap tiang terbagi rata maka$ digunakan persamaan; I per-tiang ? *A, ?

-%+ -3
I nominal Jumlah tiang

? ,$(- 9mpere

1ehingga arus yang mengalir antara tiang - dengan tiang ( adalah; I tiang -- I tiang ( ? 9rus nominal 'In0 R 9rus per tiang 'I per tiang0 ? -%+ R ,$(? -2)$)3 9mpere , & P#r%itungan R#sistansi Untuk menghitung resistansi persamaan; /esistansi '/0 ? J digunakan

l ':hm0 A

J ? ($,3.-*-+.-*-( S-m

Untuk nomor tiang * 'UC9K0 ke tiang / ? ($,3.-*-+.-*-(

l ? 2* m A ? )* T -*-+ m

? *$*-+%-2 :hm

2* )* -* +

, ( P#r%itungan In-uktansi /eaktansi indukti! penghantar dapat dihitung dengan menggunakan rumus ; G@ ? (.L.!.@ Dimana ; @ ? (T-*-) ln

) +4 -242* 8eeder Kapasa 1umber ; PPT. P@C 'Persero0 /ayon Makassar TimurQ

'() '(!

4)

Adiwidia Edisi Juli 2010, No.2

MD M/ r maka; r

? ? ?

n -

- Kualitas tegangan yang sampai pada konsumen


di beberapa gardu distribusi 'Paccerakkang Permai$ Perumahan 1aorana Indah$ Kodam II 5l. /udal$ Puskopat0 tidak memenuhi persyaratan$ karena sudah mele#ati batas toleransi yang diiMinkan yaitu sebesar %& 1edangkan pada beberapa gardu lainnya sudah memenuhi persyaratan '6ayasan ubernuran$ Perumahan "artako 7lok III K Taman 1egitiga$ 7TP 7lok 8$ dan 7TP blok " 0$ karena jatuh tegangannya lebih kecil dari %&.

r.e- 2

A )*

? 2$)( T -*-4 m MD ? 2$)( T -*-4 -3 - -3 ? %$%%3 T -*-4 m M/ ? 2$)( T -*-4 T e-*$(% ? 4$+)+ T -*-4 m @ ? ( T -*-) ln

- Perumahan Paccerakkang Permai$ hasil


perhitungan sebesar ()$*+,- .olt dengan &./ sebesar -($%((%.

%$%%3 -* 4 4$+)+ -* 4

- Perumahan 1aorana Indah$ hasil perhitungan


sebesar -2$2%-, .olt dengan &./ sebesar +$+3*4.

? *$,() T -*-) ">m G@ ? ( . L . %* . *$,() T -*-) T 2* ? -$*43(2 T -*-4 :hm P#r%itungan I'.#-ansi Untuk menghitung imnpedansi digunakan rumus ; B? / F j G@

- Perumahan Kodam II 5l. /udal$ hasil


perhitungan sebesar (%$(2%) .olt dengan &./ sebesar --$%%)).

- Perumahan Puskopat$ hasil perhitungan


sebesar -3$22,, .olt dengan &./ sebesar 3$-2%-.

Maka impedansi antara tiang * ke tiang - adalah ; B ? *$*-+%-2 F j -$*43(2 T -*-4 ? *$*-+%2+ :hm , , P#r%itungan Jatu% T#gangan 5atuh tegangan antara tiang * ke tiang - adalah ; D. ? I.B ? -%+ T *$*-+%2+ ? ($%,- .olt ./ 5adi U ? .1 - D. ? (-, R ($%,? (-%$2-3 .olt (.

- Perumahan "artako 7lok III K Taman


1egitiga$ hasil perhitungan sebesar -*$,*34 .olt dengan &./ sebesar 2$)3)+.

- Perumahan

6ayasan ubernuran$ hasil perhitungan sebesar 3$,((- .olt dengan &./ sebesar 2$++%%. 3$4442 .olt dengan &./ sebesar 2$-3,,

- 7TP 7lok 8$ hasil perhitungan sebesar - 7TP 7lok "$ hasil perhitungan sebesar
+$+%3( .olt dengan &./ sebesar 4$--)3. 5atuh tegangan yang terjadi pada beberapa gardu distribusi akan berdampak pada rusaknya peralatan listrik dari konsumen$ Untuk menanggulangi hal tersebut disarakan untuk menambahkan beberapa tra!o sisipan pada daerah yang mengalami jatuh tegangan. DAFTAR PUSTAKA

& &! & ./? T -** & &! (-, (-%$2-3 ? T -** & (-%$2-3
? -$-3, & ? -$( &

.. SI$PULAN 1impulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah;

-. 9cha$ EnriVue$ EsVuiAel$ =laudio /.


8uerte$ PereM$"ugo 9mbriM$ dan =amacho$ =esar 9ngeles. (**2. FAC. *modeling and

4,

Adiwidia Edisi Juli 2010, No.2

simulation in power networ/s ). England ; 5ohn #iley W sons @td. (. 9rismunandar$ 9. dan Ku#ahara$ 1.-334. .e/ni/ .enaga %istri/. 5ilid II$ =etakan Keenam$ 5akarta ; PT. Pradnya Paramita. 4. "utauruk$ T.1. -334. .ransmisi )aya %istri/. =etakan ketiga$ 5akarta Erlangga. 2. Kadir$ 9bdul (***. )istri#usi )an 0tilisasi .enaga %istri/. =etakan Pertama$ 5akarta ; UniAersitas Indonesia 'UI-Press0. %. Marsudi$ Djiteng. (**+. 1perasi istem .enaga %istri/. =etakan Pertama$ 6ogyakarta ; raha Ilmu. +. Pabla$ 9. 1. dan 9bdul "adi. -33-. istim )istri#usi )aya %istri/. 5akarta ; Erlangga. ). 1teAenson$ Oilliam D. -3,2. Analisis istem .enaga %istri/. Edisi Keempat$ 5akarta ; Erlangga.

43

Adiwidia Edisi Juli 2010, No.2

2*

You might also like