You are on page 1of 10

ANALGESIK

Pendahuluan. Analgesik : hilangnya rasa nyeri Obat analgesik : obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri Ada 2 : Nonnarkotika dan Narkotika Obat analgesik non narkotika mempunyai efek antiinflamsi , antipiretik Klasssifikasi nyeri : - nyeri akut : ringan, sedang, dan berat - nyeri kronik - nyeri superfisial ( nyeri dangka/permukaan ) - nyeri somatik ( tulang, otot rangka, dan sendi ) - nyeri viseral ( nyeri dalam )

ANALGESIK

ANALGESIK NON NARKOTIKA


Tidak bersifat adiktif ( ketergantungan ) dan kurang kuat dibanding dengan analgesik narkotika -- > dipakai untuk nyeri ringan sampai sedang ( nyeri pada sakit kepala, nyeri dismenore, nyeri inflamasi, nyeri otot, dan athritis) Mempunyai efek antipiretik dan antiinflamasi, ada juga yang mempunyai efek antikoagulan ( aspirin ). Contoh obat : a. Aspirin ( ASA ) ----- > Asam asetil salisilat ( Asetosal ) ; Salisilamid - obat tertua ( Adolf Bayer, 1899 ), efek utama analgesik ( sentral maupun perifer ) juga memiliki efek antipiretik. Efek lain : sebagai antiinflamasi dan antirematoid. - Efek analgesik sentral diduga bekerja pada hipotalamus sedang perifer dengan menghambat pembentukan prostaglandin di tempat inflamasi, mencegah sensitasi reseptor rasa nyeri terhadap rangsang mekanik dan kimiawi.

ANALGESIK

- Efek antipiretik : obat diduga bekerja dengan mengembalikan fungsi termostat di hipotalamus ke keadaan normal. Pembentukan panas tidak dihambat tetapi hilangnya panas dipermudah dengan bertambahnya aliran darah ke perifer dan pembentukan keringat. - Efek antikoagulansi : bekerja dengan menghalangi agregasi trombosit ( platelet ) sehingga mengurangi pembekuan darah -- > vena dan emboli paru pada penderita operasi orthopedi. - Absorpsi, pada pemberian oral diserap dengan cepat sebagian di lambung dan sebagian besar di usus halus bagian atas. Absorpsi juga dapat melalui kulit dan rektal ( lambat dan tidak sempurna ). - Ekskresi terutama melalui ginjal - Tidak boleh dipakai ( kontra indikasi ) pada anak demam yang berusia < 12 Tahun ( persoalan neurologis yg berhubungan dengan infeksi virus = bahaya sindrome Reiter ). - Efek samping yang sering : iritasi lambung ( diatasi pemakaian saat makan ), alergi. -Sediaan : Natrium salisilat ; Asam asetilsalisilat ; Metil salisilat : Asam salisilat ( hanya pemakaian luar ; sangat iritatif ) -Indikasi : Antipiretik ; Analgesik ; Demam Reumatik Akut ; Reumatoid Athritis ; Antikoagulan

ANALGESIK

b. Para amino fenol --- > Asetominofen ; Fenasetin Asetominofen merupakan metabolit fenasetin, khasiatnya sama dengan fenasetin yg telah digunakan sejak 1893 ( sejak thn 1978 fenasetin masuk obat keras di Indonesia ) Asetominofen ( Parasetamol ) obat paling banyak dipakai oleh bayi, anak anak, dewasa, dan usila sebagai analgesik antipiretik. Tidak memiliki efek antiinflamasi ( sangat lemat ) tdk dipakai sebagai antireumatik. Absorpsi sangat baik pada gastrointestinal, masa kerja pendek maka bisa diberikan setiap 4 jam, dosis maksimum 2,5 4 gram/hari. Ekskresi melalui ginjal. Asetominofen menghambat sintesa protaglandin, yang mengurangi sensasi nyeri. Sediaan : Fenasetin ( dalam preparat campuran ) ; Parasetamol ( tunggal maupun campuran ). Indikasi : Analgesik ; Antipiretik

ANALGESIK

JENIS JENIS NYERI


JENIS NYERI DEFENISI TERAPI

Nyeri Akut

Nyeri terjadi mendadak dan memberikan respons terhadap pengobatan

Nyeri ringan : Nonnarkotika ( asetaminofen, NSAID ( aspirin, ibuprofen ) Nyeri sedang : kombinasi nonnarkotika dan narkotika ( asetaminofen dan kodein ) Nyeri berat : narkotika.
Disarankan obat nonnarkotika. Bila narkotika harus : Diberikan peroral ; Waktu paruh panjang ; terapi tambahan ; tidak menimpulkan depresi pernafasan. Nyeri ringan : nonnarkotika Nyeri sedang : kombinasi

Nyeri Kronik

Nyeri menetap selama lebih dari 6 bulan dan sulit untuk diobati atau dikendalikan

Nyeri superfisial

Nyeri dari daerah permukaan seperti kulit dan selaput mukosa Nyeri otot polos dan organ Nyeri otot rangka, ligamen, dan sendi

Nyeri Viseral Nyeri somatik

Obat narkotika Nonnarkotika, yang juga bekerja sebagai antiinflamasi.

ANALGESIK

ANALGESIK NON NARKOTIKA


OBAT DOSIS PEMAKAIAN

Salisilat Aspirin

PO : 325-650 mg, q4 6 jam/ hari ( sakit kepala, pegal, nyeri otot ) ; 1 g 4-6 x/hari ( Inflamasi )

Efektif dlm meredakan sakit kepala, nyeri otot, inflamasi dan nyeri pada atritis. Efek samping : tidak enak pada lambung, tinitus, vertigo, tuli ( reversible ), bertambahnya perdarahan. Pemakaian bersama makanan atau saat makan, tidak boleh dipakai bersama alkohol.
Untuk nyeri ringan sampai sedang. Dianggap kurang toksik dari aspirin.

Diflunisal

Mula-mula 1000 mg PO : 500 mg, 2-3 x/hari

NSAID Asam propionat Ibuprofen

PO : 200-600 mg, 3x/hari ( pegal dan nyeri )

Dipakai untuk pegal dan nyeri oto t, ringan sampai sedang. Dipakai waktu makan, banyak minum. Untuk nyeri ringan sampai sedang. Dosis tinggi dapat menyebabkan hepatotoksisitas hati.

Paraaminofenol Asetaminofen

PO : 325-650 mg, q.i.d

ANALGESIK

ANALGESIK NARKOTIKA Disebut juga : Agonis narkotika, dipakai untuk mengatasi nyeri sedang sampai berat. Obat dalam pengontrolan ketat pakai resep Bekerja terutama pada sistem saraf pusat, dengan menekan rangsangan nyeri tetapi juga menekan pernafasan dan batuk pada medula di batang otak --- > antitusif dan juga antidiare. Dapat menimbulkan adiksi ( ketergantungan ) Contoh Obat : Meperidin ( Petidin ) - merupakan narkotika sintetis, efek analgesik lebih cepat timbul dan masa kerja singkat dibanding morfin dan paling banyak dipakai untuk meredakan nyeri pascapembedahan. - Tidak mempunyai efek antitusif, dapat diberikan selama kehamilan. - Biasa diberikan intramuskular pada pasca pembedahan, dapat diberikan beberap kali dalam sehari, dan diekskresi melalui urine. - Tidak boleh diberikan bersama alkohol atau hipnotik-sedatif depresi SSP.

ANALGESIK

- Efek samping utama : menurunnya tekanan darah pemantauan. Efek lainnya seperti : depresi pernafasan ; hipotensi ortostatik ; takikardia ; mengantuk dan mental berkabut ; konstipasi ; retensi urine ; konstriksi pupil ; toleransi dan ketergantungan psikologis dan fisisk dapat terjadi pada pemakaian jangka panjang. - Kontra indikasi : pasien dengan cedera kepala, asma, hipotensi. Agonis Antagonis Narkotika. - Suatu narkotika campuran dengan harapan dapat mengurangi penyalahgunaan narkotika. - Contoh obat : Pentazosin, diabsorpsi baik melalui saluran gastro intestinal. Diberikan baik oral maupun parenteral, dan diekskresi melalui urine. - Efektif meredakan nyeri sedang, mula kerja cepat. Antagonis Narkotika -Antidotum analgesik narkotika. - Contoh obat : Nalokson, Naltrekson hidroklorida, Levalorfan tartrat

ANALGESIK

ANALGESIK NARKOTIKA
OBAT DOSIS TERAPI

Morfin

IM, IV : 5-15 mg, setiap 4 jam PRN

Narkotika kuat, untuk nyeri yang berat. Morfin IV diberikan untuk meredakan nyeri jantung akibat infark miocardium. Dapat menimbulkan depresi pernafsan, ketergantungan fisik, hipotensi ortostatik dan konstipasi. Dapat menyebabkan mual dan muntah.
Efektif untuk nyeri ringan sampai sedang. Dapat dipakai bersama analgesik non narkotika ( asetaminofen ) untuk meredakan nyeri. Mempunyai efek antitusif, dapat memperlambat pernafasan, ketergantungan fisik dan konstipasi.

Kodein

15-60 mg, setiap 4-6 jam PRN

Hidromorfon

PO, SK, IM, IV dan per rektal Untuk nyeri berat. Narkotika kuat, 5-10 x : 2-4 mg setiap 4-6 jam PRN dari morfin. Dapat memperlambat pernafasan, mgkn konstipasi. Efektif untuk nyeri kanker terminal.

ANALGESIK

ANALGESIK NARKOTIKA
OBAT Oksikodon DOSIS PO ; 5 mg, setiap 4-6 jam PRN TERAPI Untuk nyeri sedang sampai berat. Diberikan bersama analgesik non narkotika ( aspirin ) sehingga harus bersama makanan. Untuk nyeri sedang sampai berat. Mempunyai efek samping sama dengan morfin.

Levorfanol tartrat

PO, SK : 2 mg setiap 6-8 jam, PRN

Meperidin

PO, IM : 50-100 mg setiap 3-4 jam, PRN

Untuk nyeri sedang. Dapat menurunkan tekanan darah dan menimbulkan pusing. Pada cedera kepala, dapat meningkatkan tekanan intrakranial.
Untuk nyeri ringan. Analgesik lemah, dikombinasi dengan analgesik non narkotika. Tidak menimbulkan konstipasi, ketergantungan fisik , lemah.

Propoksifen

65 mg ( berbeda-beda )

You might also like