(SK PB II No. 318/PB/A.7/06/1990) 251 SIndroma ProsiaiIiIs (Prs|a||||s SvaJrm:) TIiIe SoeprapiIe, Hans IumIniang, Nanda rIIa, IInda AsiarI D:p/SMF K:s:/a|aa Ka/|| Jaa K:/am|a FK UNAlR/RSU Dr. S:|m Sara|ava AB5TRAK SIndromaa prosiaiIiIs adaIah dIagnosIs yang dIberIkan bagI sekeIompok prIa yang mengaIamI berbagaI keIuhan pada saIuran urogenIiaI bagIan bawah dan perIneum. IperkIrakan 50 IakI-IakI dI dunIa mengaIamInya. MekanIsme periahanan yang IperkIrakan 50 IakI-IakI dI dunIa mengaIamInya. MekanIsme periahanan yang berperan adaIah mekanIsme nonspesIIk, sIsiem Imun humoraI, dan seIuIer. PemerIksaan IaboraiorIum yang men}adI baku emas adaIah memakaI ieknIk Meares dan Siamey. Pengobaian bIasanya dengan aniImIkrobIaI. Kaia kuncI. SIndroma prosiaiIiIs, sIsiem Imun, ieknIk Meares dan Siamey AB5TRACT ProsiaiIiIs syndrome Is ihe dIagnosIs gIven io Iarge group o men who preseni wIih a varIeiy o compIaInis reerabIe io ihe Iower urogenIiaI irac and perIneum. By one esiImaie 50 perceni o men experIence o ihIs syndrome. These deenses IncIude nonspecIIc, specIIc humoraI and ceIIuIar IImbs o ihe Immune sysiem. The goId siandard o Iaboraiory examInaiIon usIng ihe iechnIque o Meares and Siamey. Treaimeni used aniImIcrobIaI. Key words: prosiaiIiIs syndrome, Immune sysiem, Meares and Siamey iechnIque PENDAHLLLAN PenyakIi prosiai, baiu prosiai, obsiruksI dan IneksI prosiai ieIah dIkeiahuI se}ak }aman dahuIu kaIa. E|:rs Papvras menyebuinya dengan prosiaiIiIs, ureirIiIs, reiensI urIne, InkoniInensIa, dan sIsiIiIs. 1 Bangsa MesIr kuno memakaI aIang-aIang, iabung darI iembaga dan perak, dan guIungan daun paIm uniuk mengobaiI reiensI urIne, yang dIsebabkan oIeh baiu, obsiruksI prosiai aiau keduanya. eskrIpsI yang akurai ieniang paioIogI darI prosiaiIiIs dIiuIIs oIeh VerdIes pada iahun 1838, dan kemudIan dIperkuai dan dIperbaharuI oIeh Hugh Young, Gereghiy dan Sievens pada iahun 1903 dan dIpubIIkasIkan pada iahun 1906. 2 Pada iahun 1970 dan 1980 pada perIode InI peneIIiIan ieIah dIIakukan secara akiI, yang dImoiIvasI oIeh penemuan Meares dan Siamey (1968) uniuk mendIagnosIs prosiaiIiIs ieIah sampaI pada aiuran yang baru, begIiu }uga yang dIkemukakan oIeh rach dan kawan-kawan, yang meneniukan kIasIIkasI baru penyakIi InI. Yang kemudIan dIIkuiI dengan perIode pengumpuIan percobaan kIInIs dan dasar pengeiahuan prosiaiIiIs yang IebIh Iuas, menggunakan meiode IaboraiorIum baru uniuk kuIiur bakierI, mIkroskop dan |mmaa//ar:s::a:: |ma|a. DEFINI5I Meneniukan deInIsI prosiaiIiIs secara gIobaI suIIi karena masIng-masIng sIndromaa prosiaiIiIs mempuyaI ge}aIa-ge}aIa sendIrI. SaIah saiu deInIsInya adaIah dIagnosIs yang dIberIkan bagI sekeIompok prIa yang mengaIamI berbagaI keIuhan pada saIuran urogenIiaI bagIan bawah dan perIneum. 1,2,3,4 EPIDEMIOLOGI IperkIrakan kaIau separuh darI seIuruh IakI- IakI yang ada dI dunIa akan mengaIamI ge}aIa prosiaiIiIs sepan}ang hIdupnya. 1,5 Pada awaI iahun 1990-an dI USA }umIah kun}ungan penderIia dengan prosiaiIiIs sebanyak 2 }uia per iahun, menandIngI }umIah kun}ungan penderIia dengan |:a|a prs|a||: /|p:r|/rpv (BPH) pada iahun yang sama. 1,3,5 Umur penderIia yang paIIng serIng menderIia prosiaiIiIs adaIah kurang darI 50 iahun. 5 252 B:r/a/a l/ma K:s:/a|aa Ka/|| c K:/am|a VoI. 20 No. 3 esember 2008 PATOGENE5I5 DAN RE5PON IMLN IneksI prosiai dapai ier}adI, ada beragam mekanIsme periahanan saIuran urogenIiaI bagIan bawah pada prIa ierhadap IneksI. Pcrtahanan Nonspcsifik SebagIan besar IneksI pada dukius urogenIiaI dan organ keIamIn asesorIs dIsebabkan oIeh organIsme yang ber}aIan ascenden meIaIuI ureira. SehIngga akior mekanIs seperiI pan}ang ureira, buang aIr kecII, dan e}akuIasI akan memberI sebagIan proieksI ierhadap IneksI, meskIpun seberapa peniIng mekanIsme periahanan InI masIh beIum }eIas. Per}aIanan sebagIan dukius prosiaiIka dan dukius e}akuIaiorIk secara obIIk }uga dIkaiakan merupakan mekanIsme periahanan mekanIs. 1 SekresI prosiai mengandung se}umIah subsiansI yang bersIai akiI ierhadap berbagaI spekirum mIkroorganIsme. PoIIpepiIda mengandung :|a:, yang dIsebui }uga sebagaI akior aniIbakierI prosiai, adaIah subsiansI aniImIkroba peniIng yang dIsekresI oIeh prosiai. Prosiai memIIIkI kandungan Prosiai memIIIkI kandungan :|a: IebIh iInggI dIbandIng semua organ IaIn, dan sekresI prosiai pada prIa normaI mengandung :|a: daIam kadar yang iInggI. AkiIvIias bakierIsId darI sekresI prosiai ierhadap berbagaI organIsme gram negaiI dan gram posIiI merupakan peran kadar :|a: secara Iangsung. PrIa yang ieIah ierdIagnosIs menderIia prosiaiIiIs kronIs memIIIkI kadar :|a: dI daIam caIran prosiai yang sIgnIIkan IebIh rendah, namun kadar :|a: InI masIh dI daIam baias normaI. SupIemen :|a: oraI iIdak dapai menIngkaikan kadar :|a: dI daIam sekresI prosiai prIa penderIia prosiaiIiIs bakierI. 1 Imunitas Humoral Banyak peneIIiI ieIah meneIIiI respon seroIogIk pada prIa penderIia prosiaiIiIs bakierI. Sera darI prIa penderIia prosiaiIiIs bakierI akui mengandung aniIbodI spesIIk uniuk meIawan siraIn bakierI penyebab IneksI. TIier ieiap iInggI saai ier}adI IneksI bakierI yang persIsien pada prosiai, dan perubahan iIier aniIbodI mencermInkan respons ierhadap ierapI aniImIkroba pada sebagIan pasIen. PeneIIiIan seroIogIk ierhadap prIa penderIia prosiaiIiIs memIIIkI 2 keierbaiasan. periama, sebagIan besar peneIIiIan menerapkan pemerIksaan yang iIdak membedakan berbagaI keIas ImmunogIobuIIn spesIIk, dan kedua, sebagIan penderIia yang ieIah dIdIagnosIs prosiaiIiIs bakierI memIIIkI iIier aniIbodI agIuiInasI yang rendah. 1 ProduksI ImmunogIobuIIn IokaI oIeh prosiai }uga merupakan mekanIsme periahanan saIuran urogenIiaI bawah yang peniIng ierhadap IneksI. SekresI prosiai darI prIa penderIia prosiaiIiIs bakierI mengandung ImmunogIobuIIn daIam konsenirasI iInggI. menun}ukkan adanya seIubung aniIgen aniIbodI spesIIk darI bakierI yang dIIsoIasI darI penderIia prosiaiIiIs. TeknIk raJ||mmaaassav ase soIId IndIrek ieIah dIgunakan uniuk menIIaI respons ImunoIogIk IokaI pada se}umIah kecII penderIia yang ieIah ierdIagnosIs prosiaiIiIs bakierI. Respons aniIgen aniIbodI spesIIk dI daIam sekresI prosiai (ieruiama IgA sekreiorIk) IebIh iInggI darIpada respons seroIogIk. Respons spesIIk IgA dI daIam sekresI prosiai akan meneiap IebIh Iama dIbandIng aniIgen aniIbodI spesIIk IgG prosiai aiau respon spesIIk aniIgen serum. 1,2 Imunitas 5clulcr I aniara prIa penderIia prosiaiIiIs, dengan penyakIi akui memperIIhaikan seI mononukIear yang IebIh domInan dI daIam sekresI prosiai, semeniara pasIen dengan penyakIi kronIs menun}ukkan sedIkIi seI monosIi makroag. Adanya proses agosIiosIs IeukosIi ierhadap sperma abnormaI pada prIa IneriII dengan pIospermIa menun}ukkan adanya peran ungsIonaI IeukosIi daIam kondIsI peradangan saIuran urogenIiaI bagIan bawah prIa. 1 PATOLOGI ProsiaiIiIs bIasanya merupakan suaiu proses okaI yang dIseriaI area peradangan akui aiau kronIs dI dekai area dengan sirukiur seI normaI. 1,2 aIam saiu peneIIiIan oiopsI, McNeaI menemukan bukiI prosiaiIiIs pada 40 darI 91 prosiai prIa dewasa. ua kasus hanya mengenaI zona perIureira, 24 kasus hanya mengenaI zona perIer, dan 14 kasus mengenaI kedua zona. aia InI menun}ukkan bahwa prosiaiIiIs bIasanya muncuI berupa peradangan okaI dI zona perIer dan meIuas ke zona perIureira pada kasus yang parah. Kohmen dan rach menemukan beberapa peradangan pada 98 darI 162 prosiai hIperpIasiIk yang dIIakukan operasI reseksI. BukiI prosiaiIiIs baIk secara hIsioIogIk maupun bakierIoIogIk bIsa dI}umpaI meskI iIdak dIiemukan ianda peradangan pada pemerIksaan endoskopIk. BIackIock mengaiakan bahwa iemuan InI dapai dIsebabkan oIeh adanya perbedaan poIa draInase darI dukius prosiai. ukius prosiai perIer cenderung mengaIIr meIengkung ke arah kanan menun}u dukius e}akuIaiorIus, sehIngga T:/aa/ K:pas|a/aaa SIndroma ProsiaiIiIs 253 renian ierkena IneksI oIeh organIsme yang ber}aIan as::aJ:a meIaIuI ureira. SebaIIknya, dukius prosiai dI zona perIureira cenderung ber}aIan se}a}ar dengan dukius e}akuIaiorIus dan IebIh iahan ierhadap IneksI oIeh organIsme dI daIam ureira. 1,2 PemerIksaan hIsioIogIk mengungkapkan adanya suaiu peradangan kronIs. TIdak ada uropaiogen yang dIiemukan pada pemerIksaan bIakan, dIduga karena IneksI muncuI IebIh dInI. 1 PEMERIK5AAN LABORATORILM LNTLK MENEMLKAN ETIOLOGI PeniIng membedakan aniara penderIia dengan keIuhan saIuran kencIng bagIan bawah yang dIseriaI bakierIurIa, dengan penderIia yang mungkIn ierkena prosiaiIiIs bakierI ianpa bakierIurIa. KIasIIkasI penderIia prosiaiIiIs yang IaIn berpaiokan pada pemerIksaan bakierIoIogIk saIuran kencIng bagIan bawah secara ieIIiI memakaI ieknIk Meares dan Siamey (1964). 1 Meiode InI merupakan baku emas uniuk mendIagnosIs dan evaIuasI sIndroma prosiaiIiIs. TeknIk InI berpaiokan pada hasII bIakan spesImen yang dIambII secara beruruian seIama buang aIr kecII. 6 Tablc 1. Prs:Jar: /r L:a/|sa||a / la/::||a |a |/: L:r Ur|aarv Tra:| |v Us: / S|m:a|:J Ur|a: Ca/|ar:s Sp::|m:a A||r:c|a||a D:s:r|p||a I|J:J |/aJJ:r I IB 1 la|||a/ 5-I0 m/ / ar|aarv s|r:am I|J:J |/aJJ:r 2 IB 2 M|Js|r:am sp::|m:a E:pr:ss:J prs|a||: s::r:||a EPS S::r:||as :xpr:ss:J /rm prs|a|: |v J|||a/ massa: a/|:r m|Js|r:am sp::|m:a I|J:J |/aJJ:r 3 IB 3 F|rs| 5-I0 m/ / ar|aarv s|r:am |mm:J|a|:/v a/|:r prs|a|: massa: IkuiIp sesuaI asIInya darI kepusiakaan no. 1 Meiode bakierIoIogIk kuaniIiaiI dan pengIrIman sampeI yang cepai ke IaboraiorIum adaIah haI peniIng. UrIne pancar iengah harus sierII seIama dIIakukan prosedur pemerIksaan. PrepusIum pada prIa yang beIum dIsIrkumsIsI harus dIbuka, gIans penIs dIbersIhkan, }angan dIcucI dengan deier}en karena pada sebagIan kecII kasus bIsa menyebabkan penurunan paIsu }umIah bakierI. PeniIng uniuk menampung beberapa ieies darI spesImen urIne periama (VB 1 ), karena konsenirasI bakierI sIgnIIkan IebIh rendah beberapa mIIIIIier pada urIne berIkuinya. TerakhIr, mungkIn perIu dIIakukan pemerIksaan uIang pada prIa dengan iemuan yang masIh meragukan. 1,4,6 IagnosIs pasiI prosiaiIiIs bakierI harus dIdapaikan }umIah koIonI pada spesImen pascamasase (VB 3 ) mInImaI 10 kaII IIpai IebIh besar darIpada spesImen urIne periama. SerIng kaII }umIah koIonI yang dIiemukan dI daIam spesImen sekresI prosiai yang dIkeIuarkan (PS) 1 aiau 2 kaII IebIh iInggI dIbandIng }umIah koIonI yang dIiemukan daIam spesImen VB 3 . Perbedaan InI mencermInkan adanya peIaruian se}umIah kecII voIume sekresI prosiai oIeh urIne daIam sampeI VB 3 . CIrI prosiaiIiIs bakierI yang menon}oI adaIah organIsme yang dIiemukan dI daIam VB 3 aiau PS sIgnIIkan IebIh banyak }umIahnya darIpada VB 1 yang dIperIksa secara beruIang dan IdeniIk dengan organIsme yang men}adI penyebab bakierIurIa. 1,4,6 KendaIa ieknIs, seperiI kegagaIan menampung bagIan awaI VB 1 aiau pemakaIan sebagIan deiergen uniuk membersIhkan gIans penIs masuk ke daIam boioI pengumpuI VB 1. I sampIng Iiu, VB 1 merupakan koniroI uniuk VB 3 . PS hanya bermanaai uniuk kasus |rJ:r/|a: . 1,6 PemerIksaan mIkroskopIk ierhadap PS berguna uniuk menemukan adanya peradangan. Iiemukannya IeukosIi dan ca/ /a| |J|:s" (makroag yang mengandung IIpId berukuran besar) adaIah cIrI respon peradangan pada prosiai. KrIierIa yang dIgunakan uniuk mendeInIsIkan }umIah IeukosIi abnormaI adaIah }umIah IeukosIi > 20/IPB menun}ukkan peradangan yang sIgnIIkan. Kebanyakan Iaporan ierbaru memakaI krIierIa 1,4,6 DIAGNO5I5 BANDING PemerIksaan saIuran kencIng bagIan bawah akan membaniu peneniuan kIasIIkasI prIa penderIia sIndromaa prosiaiIiIs. MayorIias pasIen yang dIdIagnosIs prosiaiIiIs" adaIah prIa dewasa yang mengaIamI nyerI dI daerah perIneum, punggung bagIan bawah, aiau perui bagIan bawah; rasa iIdak nyaman saai kencIng; aiau keIuhan e}akuIasI. SebagIan besar iIdak memIIIkI rIwayai bakierIurIa. 1 Pada iahun 1995 kIasIIkasI sIndromaa prosiaiIiIs periama kaII ieIah dIusuIkan oIeh U.S. Na||aa/ las|||a|: / H:a/|/, Na||aa/ las|||a|: / D|a|:|:s and D|:s|c: aaJ K|Ja:v D|s:as: (NlH-NlDDK) dan dIpubIIkasIkan pada iahun 1998. 3,4,7,8 TabeI dIbawah InI membandIngkn kIasIIkasI NIH-NIK dengan kIasIIkasI iradIsIonaI. 254 B:r/a/a l/ma K:s:/a|aa Ka/|| c K:/am|a VoI. 20 No. 3 esember 2008 Tabcl 3. KIasIIkasI NIH-NIK NIH NIK cIassIIcaiIon TradIiIonaI cIassIIcaiIon Ieaiures Caiegory I. acuie bacierIaI prosiaiIiIs Acuie bacierIaI prosiaiIiIs Acuie bacierIaI IneciIon o ihe prosiaie gIand Caiegory II. chronIc bacierIaI prosiaiIiIs ChronIc bacierIaI prosiaiIiIs ChronIc IneciIon o ihe prosiaie characierIzed by recurreni urInary iraci IneciIons Caiegory III. chronIc prosiaiIiIs/chronIc peIvIc paIn syndrome (CP/CPPS) Sympioms o dIscomori or paIn In ihe peIvIc regIon or ai Ieasi 3 monih In ihe absence o uropaihogenIc bacierIa cuIiured by siandard iechnIques Caiegory IIIA. InIammaiory chronIc peIvIc paIn syndrome ChronIc non-bacierIaI prosiaiIiIs SIgnIIcani number o Ieukocyies In PS, VB3 or semen Caiegory IIIB. non- InIammaiory chronIc peIvIc paIn syndrome ProsiaiodynIa No evIdence o sIgnIIcani Ieukocyies ound In PS, VB3 or semen Caiegory IV. asympiomaiIc InIammaiory prosiaiIiIs None Ieukocyies In PS, VB3, semen or prosiaie iIssue durIng evaIuaiIon or oiher dIsorders In men wIihoui sympioms o prosiaiIiIs PS ~expressed prosiaiIc secreiIons specImen (see dIagnosIs seciIon, beIow) VB3 ~voIded bIadder 3 specImen (see IagnosIs seciIon, beIow) IkuiIp sesuaI asIInya darI kepusiakaan no. 4 MANIFE5TA5I KLINI5, TERAPI DAN KOMPLIKA5I Prostatitis Baktcri Akut ProsiaiIiIs bakierI akui }arang ier}adI dan dIgnosIsnya sukar dIiegakkan. 1,6 Ge}aIa yang khas adaIah adanya keIuhan IneksI saIuran urInarIus bagIan bawah, seperiI penIngkaian rekuensI buang aIr kecII mendadak, dan dIsurIa. 1 Ge}aIa sIsiemIk yang Tablc 2. C/ass|/|:a||a / Prs|a||||s SvaJrm:s Bas:J a D:am:a|a||a / Ba:|:r|ar|a aaJ S:m:a|:J Ur|a: Ca/ar: SvaJrm: Ba:|:r|ar|a* la/::||a /:a/|::J la//amma|rv r:spas: |a EPS a|arma/ prs|a|: a r::|a/ :xam Svs|:m|: |//a:ss A:a|: |a:|:r|a/ prs|a||||s + + + + C/ra|: |a:|:r|a/ + + + +/ Na|a:|:r|a/ prs|a||||s + Prs|a|Jva|a * D:am:a|:J ||/ |J:a||:a/ raa|sm s/a | /:a/|:: | a prs|a||: /:as /:a |/: m|Js|r:am ar|a: :a/|ar: |s a:a||c: | R:/:r | |:/s /r J|aas||: :r||:r|a Expr:ss:J prs|a||: s::r:||as (EPS) :a|a|a|a I0 /||: |/J :://s p:r /|/-p:r (100) m|:rs:p|: /|:/J /:a pa||:a| /as a |j::||c: :c|J:a:: / ar:|/r|||s A|arma/ /|aJ|as |a:/aJ: :x]a|s||: |:aJ:ra:ss aaJ s://|a |/a| mav |: ass:|a|:J ||/ s|a / /:r ar|aarv |ra:| |s|ra:||a Svs:m|: /|aJ|as /r:]a:a|/v |a:/aJ: s|as / |a:|:r:m|a. S|as / s:ps|s ar: :mma |a pa||:as ||/ a:a|: |a:|:r|a/ prs|a||||s. Pa||:a|s ||/ :/ra|: |a:|:r|a/ prs|a||||s mav |::m: s:p||: Jar|a a:a|: svmp|ma||: :p|sJ:s / |/aJJ:r |a:|:r|ar|a. IkuiIp sesuaI asIInya darI kepusiakaan no. 4 serIng dI}umpaI berupa demam, menggIgII, maIaIse myaIgIa, nyerI pada punggung bawah, dan kasus yang paIIng serIng adanya ianda IrIiasI dan obsiruksI genIiourInarI. 1,3,6,8 IperkIrakan ke}adIannya 15 darI semua prosiaiIiIs sIndromae. 4 iIoIogI yang paIIng serIng Es:/:r|:/|a :/| dIIkuiI Pr|:as, Prc|J:a||a. 4,6,8,9 PemerIksaan rekium serIng kaII dIiemukan kesan adanya IneksI, dIseriaI prosiai yang ieraba panas, iegang, nyerI pada perabaan. HasII urInaIIsIs abnormaI dIseriaI pyurIa, dan hasII kuIiur posIiI uniuk kuman baiang gram negaiI aiau kuman baiang aerob aiau S|r:p|:::as /a::a/|s . 1 IazIm dI}umpaI IeukosIiosIs sIsiemIk, dIseriaI penIngkaian }umIah seI segmen. BakierImIa bIsa iImbuI sponian aiau iImbuI akIbai pemerIksaan rekiaI yang ierIaIu serIng. PemI}aian prosiai harus dIhIndarI karena nyerI dan menyebabkan bakierImIa. 1,4 ProsiaiIiIs bakierI akui respon ierhadap ierapI aniImIkrobIaI. 1,4,6,8 Banyak obai yang iIdak dapai masuk ke daIam prosiai iernyaia ierbukiI eekiI uniuk mengobaiI prosiaiIiIs bakierI akui, yang dapai berpeneirasI baIk pada kapsuI prosiai adaIah sIproIoksasIn, koirImoksasoI dan ieirasIkIIn. Obai yang sesuaI uniuk ierapI bakieremIa yang dIsebabkan oIeh enierobakierIa, pseudomonas, dan enierokokI harus muIaI dIberIkan seieIah iernyaia ierbukiI eekiI uniuk mengobaiI prosiaiIiIs bakierI akui. 1,8,10 IIakukan pengambIIan spesImen uniuk bIakan urIne dan darah, bagI penderIia yang perIu rawai Inap, ierapI konvensIonaI yang bIasa dIberIkan adaIah T:/aa/ K:pas|a/aaa SIndroma ProsiaiIiIs 255 kombInasI aniIbIoiIka goIongan amInogIIkosIda dengan beia-Iakiam. Namun, goIongan IuorokuInoIon aiau seaIosporIn generasI keiIga merupakan ierapI iunggaI uniuk prosiaiIiIs yang ieIah dIkeiahuI dIsebabkan oIeh Ea|:r|a:|:r|a::a: sp. BagI penderIia dengan IneksI kurang berai, pIIIhan konvensIonaI yang bIasa dIberIkan adaIah kombInasI irImeihoprIm dan suIameioksasoI, meskI semakIn banyak kuman paihogen yang resIsien ierhadap obai InI. AniIbIoiIka goIongan beia-Iakiam dan IuorokuInoIon baru }uga bermanaai sebagaI ierapI oraI bagI penderIia prosiaiIiIs bakierI akui yang iIdak memerIukan rawai Inap. 1,3,6,8 PenderIia reiensI urIne akui perIu dIIakukan draInase kandung kemIh. Pada kondIsI InI IebIh dIsukaI memasang seIang sIsiosiomI suprapubIk, baIk memakaI apparaius |r:ar perkuian maupun operasI ierbuka. Pemasangan kaieier meneiap iransureira dapai meIewaiI prosiai dan menyebabkan obsiruksI draInase prosiai yang mengaIamI IneksI akui, sehIngga akan memperbesar rIsIko iImbuI bakieremIa dan abses prosiai. TIndakan umum, seperiI pemberIan caIran, anaIgesIk, dan iIrah barIng, }uga bIsa dIIakukan. 1,6,8,10 Figurc 1. A m:J|:a/ :m:r:a:v, a:a|: |a:|:r|a/ prs|a||||s |s :aas:J |v arpa|/:a|: |a:|:r|a. l| |s |r:a|:J |a |/: /sp||a/ aaJ r:]a|r:s |a|rac:aas aa||||||:s. IkuiIp sesuaI sIInya darI kepusiakaan no. 6 Intravenous and Oral Medications Used in Acute Bacterial Prostatitis Antibiotic (class) Mechanism of Action Dose Bacterial Coverage Monitoring Parameters Intravenous Agents Gentamicin (aminoglvcoside) Bactericidal, acting bv inhibiting bacterial portein svnthesis through binding with the 30S ribosomal subunit 5mg/kg/dav, must be renallv adfusted Gram negative CBC with differential renal function, serum levels, ototoxicitv Tobramvcin (aminoglvcoside) Bactericidal, acting bv inhibiting bacterial protein svnthesis throug binding with the 30S ribosomal subunit 3 to 5 mg/kg/dav in three divided doses, must be renallv adfusted Gram negative CBC with differential renal function, serum levels, ototoxicitv Jancomvcin (glvcopeptide) Bactericidal, inhibits cell wall svnthesis bv binding to carboxvl units on peptide subunits containing free D-alanvl-D-ala - nine 2 g/dav everv six to 12 hours, must be renallv adfusted Gram negative CBC with differential serum levles, renal function, blood pressure (hvpotension) red man svndrome Bactericidal effects are induced via inhibition of DNA gvrase activitv 500 to 750 mg everv 24 hours, must be re- nallv adfusted Gram negative CBC with differential, renal function tests, liver function tests, blood gulcose, serum electrolvtes, neuro- toxicitv Bactericidal effects are induced via inhibition of DNA gvrase activitv 400 mg everv eight or 12 hours, must be renallv adfusted Gram negative CBC with differential, renal function Se}umIah kecII penderIia prosiaiIiIs bakierI akui akan mengaIamI kompIIkasI. ProsiaiIiIs bakierI ProsiaiIiIs bakierI kronIs kadang iImbuI seieIah serangan prosiaiIiIs bakierI akui. PrIa penderIia prosiaiIiIs bakierI kronIs PrIa penderIia prosiaiIiIs bakierI kronIs serIng kaII berada daIam kondIsI asImpiomaiIk dI aniara serangan bakierIurIa akui. Abses prosiai adaIah kompIIkasI yang }arang ier}adI pada penderIia Tablc 4. Penggunaan Obai IV OraI pada ProsiaiIiIs BakierIaI Akui 256 B:r/a/a l/ma K:s:/a|aa Ka/|| c K:/am|a VoI. 20 No. 3 esember 2008 Ampicillin (penicillin) Bactericidal, inhibits bacterial wall svn - thesis of activelv dividing cells bv binding to one or more penicillin-binding proteins 2 g everv four to six hours, must be renallv adfusted Gram positive CBC with differential, fever, signs of infec- tion, diarrhea, skin rash Cefa:olin (cephalosporin) Bactericidal, inhibits bacterial wall svn - thesis of activelv dividing cells bv binding to one or more penicillin-binding proteins 1 g everv eight hours, must be renallv adfusted Gram positive CBC with differential, renal function tests, liver function tests, skin rash Bactericidal, inhibits bacterial wall svnthesis of activelv dividing cells bv binding to one or more penicillin-binding proteins 2 g everv four hours Gram positive CBC with differential, renal, hepatic, and hematopoietic svstems Bactericidal effects are induced via inhibition of DNA gvrase activitv 500 or 750 mg everv 12 hours, must be renallv adfusted Gram negative Renal function function Bactericidal effects are induced via inhibition of DNA gvrase activitv 500 to 750 mg once dailv Gram negative CBC with differen- tial, renal tests, liver function tests, blood glucose, serum electro- lvtes, neurotoxicitv Trimethoprim (sulfa) Blocks the production of tetrahvdrofolic acid from dihvdrofolic acid bv reversiblv inhibiting thus blocking two consecutive steps neces - sarv for the biosvnthesis of necleic acids and proteins essential to manv bacteria 100 mg everv 12 hours or 200 mg everv 24 hours, must be renallv adfusted Gram negative Complete blood counts, renal and liver function Trimethoprim/ sulfamethoxa:ole (sulfa) Sulfamethoxa:ole inhibits bacterial svnthesis of dihvdrofolic acid bv competition with para- amino ben:oic acid. Trimethoprim blocks the production of tetrahvdrofolic acid from dihvdrofolic acid bv reversiblv inhibiting the thus blocking two consecutive steps neces - sarv for the biosvnthesis of necleic acids and proteins essential to manv bacteria 1 tablet (160 mg/800 mg) everv 12 hours, must be renallv adfusted Gram negative Complete blood counts, renal and liver function tests, serum potassium Amoxicillin (penicillin) Bactericidal, inhibits bacterial wall svnthesis of activelv dividing cells bv binding to one or more penicillin-binding proteins 500 mg everv eight hours Gram positive Complete blood counts, diarrhea, skin rash Cephalexin (cephalosporin) Bactericidal, inhibits bacterial wall svnthesis of activelv dividing cells bv binding to one or more penicillin-binding proteins 500 mg everv six hours Gram positive Complete blood counts, GI svmptoms, pruritis Dicloxacillin (penicillin) Bactericidal, inhibits bacterial wall svnthesis of activelv dividing cells bv binding to one or more penicillin-binding proteins 500 mg everv six hours Gram positive Complete blood counts, GI svmptoms, skin rash IkuiIp sesuaI asIInya darI kepusiakaan no. 6 yang mendapai ierapI aniIbIoiIka adekuai uniuk prosiaiIiIs bakierI akui. 1,6 Gambaran kIasIk abses prosiai adaIah adanya area IukiuasI dI prosiai yang ieraba pada pemerIksaan rekium, namun banyak penderIia memperIIhaikan ianda yang samar. PemerIksaan uIirasonograI iransrekiaI dan CT s:aa sangai bermanaai uniuk menegakkan dIagnosIs abses prosiai pada penderIia dengan iemuan yang masIh samar. TerapInya mencakup draInase abses, baIk meIaIuI pendekaian perIneaI, perkuian, aiau iransureira, dIiambah dengan ierapI aniImIkroba yang sesuaI. ProsiaiIiIs granuIomaiosa bIsa iImbuI seIama masa penyembuhan serangan prosiaiIiIs bakierI akui. BIasanya penderIia iIdak menampakkan ge}aIa namun iImbuI area keras yang ieraba saai dIIakukan pemerIksaan rekium dan mendorong kecurIgaan suaiu karsInoma. Gambaran hIsioIogInya berupa reaksI granuIomaiosa dIseriaI hIsiIosIi yang banyak mengandung Iemak, seI pIasma dan seI raksasa. InIIirai eosInoIIIk yang menon}oI nampak pada sebagIan kasus. Iaporan ierbaru menyebuikan bahwa iemuan hIsioIogIk penyakIi InI IokaI mIrIp noduI rheumaioId yang serIng kaII berkaIian dengan rIwayai T:/aa/ K:pas|a/aaa SIndroma ProsiaiIiIs 257 reseksI iransureira sebeIumnya, sampaI gambaran yang IebIh dIus, dIseriaI keIaInan sIsiemIk aiau eiIoIogI IdIopaiIk. Pengecaian aiau bIakan spesIIk mungkIn perIu dIIakukan uniuk menegakkan dIagnosIs eiIoIogI. ProsiaiIiIs granuIomaiosa ierbagI 2 yaknI nonspesIIk dan spesIIk. NonspesIIk ierbagI 2 }enIs eosInoIIIk dan non eosInoIIIk. Penyebab nonspesIIk yang ieIah dIkeiahuI aniara IaIn prosiaiIiIs bakierI akui, operasI prosiai, dan keIaInan yang berhubungan dengan vaskuIIiIs. ProsiaiIiIs granuIomaiosa spesIIk ada banyak IneksI spesIIk yang men}adI penyebab reaksI granuIomaiosa pada prosiai. ProsiaiIiIs iuberkuIosIs bIasanya sekunder karena penyakIi iuberkuIosIs.. ProsiaiIiIs granuIomaiosa }uga bIsa menyuIIikan ierapI BCG uniuk kanker kandung kemIh. Iaporan ierbaru menyebuikan bahwa a:]a|r:J |mmaaJ:/|:|:a:v svaJrm: (AIS) dan IneksI /amaa |mmaaJ:/|:|:a:v c|ras (HIV) berhubungan dengan semakIn menIngkainya rIsIko prosiaiIiIs granuIomaiosa, dan eiIoIogInya kuman paiogen seperiI kompIeks Mv:|a:|:r|am ac|am IniraseI. Pengobaian penderIia prosiaiIiIs granuIomaiosa pada umumnya mencakup ierapI spesIIk uniuk penyakIi prImernya. Se}umIah kecII penderIia menun}ukkan ge}aIa yang Iangsung mengarah ke reaksI granuIomaiosIs pada prosiai. PenderIia InI bIasanya mengeIuhkan ge}aIa obsirukiI pada saai kencIng. Pada sebagIan besar kasus, ge}aIa akan hIIang dengan ierapI sIsiemIk. PenderIia reiensI urIne mungkIn perIu mendapai penanganan awaI dengan pemasangan seIang sIsiosiomI suprapubIk secara perkuian. ProsiaiekiomI mungkIn perIu dIIakukan }Ika ge}aIa ieiap ada seieIah dIberI ierapI aniImIkroba. 1 Prostatitis Baktcri Kronis ProsiaiIiIs bakierI kronIs merupakan penyebab peniIng meneiapnya bakierI dI daIam saIuran kencIng bagIan bawah pada prIa. Ge}aIa yang khas adanya IneksI saIuran kencIng yang rekuren. 4,6,11,12 Angka ke}adIannya dIperkIrakan 510 darI seIuruh penderIia prosiaiIiIs. erIia prosiaiIiIs. 4,6 Tanda bervarIasI dImuIaI darI dIsurI aiau kadang iIdak ada ge}aIa sama sekaII, bIsa }uga nyerI wakiu e}akuIasI, hemospermIa aiau nyerI peIvIc. Kadang penderIia iIdak menun}ukkan ge}aIa sama sekaII. 3,4,11 Agen penyebabnya sama dengan prosiaiIiIs bakierI akui. Kuman baiang gram negaiI, iermasuk enierrobakierIa dan pseudomonas merupakan kuman paihogen paIIng peniIng. Kuman kokus gram posIiI, seperiI S|r:p|:::as /a::a/|s aiau S|ap/|/:::as saprp/|||:as merupakan penyebab pada sebagIan kasus. 4,5,6,11 ProsiaiIiIs bakierI kronIs dapai menyebabkan dIsungsI sekresI keIen}ar prosiai. Perubahan yang ier}adI berupa penIngkaian pH sekresI prosiai, perubahan rasIo |s:vm:s /a:||: J:/vJr:aas: (IH), dan penIngkaian kadar ImmunogIobuIIn. Perubahan yang IaIn adaIah penurunan berai }enIs spesIIk sekresI prosiai, akior aniIbakierI prosiai, kadar kaiIon ( :|a:, magnesIum, dan kaIsIum), asam sIirai, spermIne, koIesieroI, a:|J p/sp/a|as:, dan /vs:vm:. Temuan InI menun}ukkan kaIau prosiaiIiIs bakierI berhubungan dengan dIsungsI sekresI keIen}ar prosiai secara menyeIuruh. 1 PemerIksaan saIuran kencIng seIama serangan bakierIurIa kandung kemIh iIdak akan bermanaai, penderIia dIevaIuasI }Ika urIne pencar iengah ieIah sierII. Kadang perIu menghIIangkan kuman yang ada dI daIam urIne kandung kemIh dan ureira dengan memberI obai, seperiI penIsIIIn G aiau nIirouranioIn agar dIdapaikan pemerIksaan dIagnosiIk. 1,4,6,11 PenderIia prosiaiIiIs bakierI kronIs yang dIIakukan pemerIksaan paioIogI dIIakukan pemerIksaan maa:||: r:saaa:: (MR) |ma|a menun}ukkan meiaboIIk yang abnormaI menun}ukkan /a/s:-ps|||c: dIagnosIs kanker. PaIIng umum MR |ma|a pada penderIia prosiaiIiIs dIdapaikan sIgnaI IniensIiy (SI) okaI yang rendah dan InI iIdak menun}ukkan spesIIk uniuk kanker. 13 TerapI aniImIkroba uniuk IneksI bakierI IokaI sangai ierganiung pada kadar obai mencukupI yang sampaI ke iempai IneksI. Namun banyak obai Namun banyak obai memIIIkI daya peneirasI yang }eIek ke parenkIm prosiai. Semeniara aniImIkroba IaIn yang mampu mencapaI IeveI memadaI dI }arIngan, seperiI erIiromIsIn, namun memIIIkI spekirum yang kurang memadaI uniuk kuman paihogen dI prosiai. 1 TrImeihoprIm sa//am:|/xa:/: ieIah men}adI baku emas". TrImeihoprIm memIIIkI 2 sIai yang bermanaai. mampu mencapaI parenkIm prosiai dengan kadar yang memadaI, dan eekiI ierhadap sebagIan besar paihogen yang umum dI}umpaI dI prosiai. TerapI }angka pan}ang irImeihoprIm (80 mg) dIiambah sa//am:|/xa:/: (400 mg) per oraI 2 kaII seharI seIama 416 mInggu iernyaia IebIh baIk uniuk memperpendek masa ierapI. 1,3,5,11 SeIama saiu dekade ierakhIr, banyak keberhasIIan ieIah dIIaporkan dengan pemakaIan se}umIah obai darI goIongan IuorokuInoIon uniuk mengobaiI prosiaiIiIs bakierI kronIs dIgunakan seIama 68 mInggu. Obai yang Obai yang men}an}Ikan aniara IaIn norIoksasIn, sIproIoksasIn, 258 B:r/a/a l/ma K:s:/a|aa Ka/|| c K:/am|a VoI. 20 No. 3 esember 2008 oIoksasIn, dan enoksasIn. 1,5,11,12 Banyak aniImIkroba oraI IaIn yang ieIah dIgunakan uniuk mengobaiI penderIia prosiaiIiIs bakierI kronIs. SebagIan peneIIiI meIaporkan keberhasIIan saai memakaI goIongan amInogIIkosIda, yang dIberIkan secara parenieraI aiau meIaIuI suniIkan IokaI ke daIam prosiai pada prIa penderIia prosiaiIiIs yang gagaI dengan ierapI oraI. 1 Penyebab IaIn suIIinya menyembuhkan prosiaiIiIs bakierI kronIs adaIah kesuIIian mencapaI kadar obai yang cukup iInggI dI iempai IneksI dI daIam prosiai, perubahan pH caIran prosiai akIbai IneksI yang akan memengaruhI dIusI obai ke daIam prosiai, dan adanya ||/|/m yang meIIndungI bakierI darI obai aniImIkroba. 1 PrIa penderIia prosiaiIiIs bakierI kronIs yang iIdak sembuh dengan ierapI aniImIkroba bIsa berubah men}adI asImpiomaiIk seieIah dIberI ierapI supresI }angka pan}ang dengan obai aniImIkroba dosIs rendah. SebagIan besar penderIia iIdak menampakkan ge}aIa dI aniara serangan bakierIurIa, maka iu}uan ierapI supresI adaIah uniuk mencegah serangan sImpiomaiIk, meskI bakierI ieiap ada dI daIam prosiai. Obai dengan dosIs sangai rendah ierbukiI sangai eekiI uniuk mencegah serangan bakierIurIa kandung kemIh sImpiomaiIk pada prIa penderIia prosiaiIiIs bakierI kronIs. Obai yang ieIah memberI hasII eekiI adaIah penIcIIIIn G, ieirasIkIIn, nIirouranioIn, asam naIIdIksIk, ceaIeksIn, aiau irImeihoprIm suIameioksasoI. 5,11 OperasI masIh koniroversIaI karena hanya sedIkIi memberI manaai daIam pengobaian penderIia prosiaiIiIs bakierI kronIs. 11 Pengangkaian prosiai secara ioiaI dengan sIsioprosiaiekiomI aiau prosiaiekiomI radIkaI akan menyembuhkan prosiaiIiIs bakierI, namun operasI seperiI InI iergoIong operasI mayor yang berhubungan dengan InsIdensI kompIIkasI yang iInggI. SehIngga operasI radIkaI paIIng baIk SehIngga operasI radIkaI paIIng baIk dIIakukan pada penderIia kanker prosiai IokaI. Aiau penderIia dengan 2 penyakIi bersamaan karsInoma prosiai dan prosiaiIiIs bakierI kronIs, iIndakan prosiaiekiomI radIkaI dapai menyembuhkan kedua kondIsI InI. 1,11 Tabcl 5. PIIIhan pengobaian oraI uniuk prosiaiIiIs kronIk sIndroma nyerI peIvIs kronIk Drug Dose Clinical Evidence Adverse Effects Comments Antibiotics 500 mg BID Diarrhea/nausea, headache, rash, blurred vi - sion, di::iness Improved NIH-CPSI score. Discontinue therapv if svmptoms are not relieved after four weeks of therapv 500 mg dailv Diarrhea/nausea, headache, rash, blurred vi - sion, di::iness Improved NIH-CPSI score. Discontinue therapv if svmptoms are not relieved after four weeks of therapv Alpha-Adrenergic Blockers Tamsulosin 0.4 mg dailv Rash arthralgia, abnormal efaculation, abdomi - nal discomfort, di::iness, headache Improved pain, urinarv svmptoms and QOL Tera:osin 1 to 5 mg dailv Edema, hvpotension, lightheadedness, asthenia, di::iness, nasal congestion Improved pain and QOL Alfu:osin 5 mg BID Abdominal pian, constipation, di::iness, ver - tigo, respiratorv svmptoms, fatigue Improved NIH-CPSI and QOL scores Doxa:osin 4 mg dailv Edema, hvpotension, nausea, di::iness, head - ache, vertigo, fatigue Improved IPSS, pain, and QOL scores Glvcosaminoglvcan Pentosan Polvsulfate 100 mg TID Alopecia, headache, GI svmptoms Improved QOL, no change in NIH-CPSI score 5-Alpha-Reductase inhibitor Finasteride 5 mg dailv Rash, breast tenderness, erectile dvsfunction, reduced libido Improved NIH-CPSI, QOL, and pain scores Phvtotherapv Saw Palmetto 325 mg dailv GI svmptoms, headach, cholecvstitis, di::iness, muscle pain, efaculatorv or erectile dvsfunction No improvement in NIH-CPSI, QOL, or pain scores Cernilton 1 tablet TID / Dermatitis, ec:ema Some svmptoms improve Quercetin 500 mg BID Dvspnea, emesis, nephrotoxicitv Improved NIH-CPSI score IkuiIp sesuaI asIInya darI kepusiakaan no. 6 T:/aa/ K:pas|a/aaa SIndroma ProsiaiIiIs 259 ProsiaiekiomI subioiaI (iransureira, reiropubIk, suprapubIk, aiau abIasI Iaser vIsuaI) adaIah prosedur yang paIIng serIng dIIakukan uniuk mengobaiI keIaInan prosiai }Inak. 1,11 Prosedur InI akan mengangkai }arIngan adenomaiosa perIureira, sehIngga iersIsa kapsuIa prosiai yang bIsa dIoperasI. Adanya sebagIan besar kuman dI bagIan perIer }arIngan prosiai menyebabkan iIndakan prosiaiekiomI subioiaI hanya menyembuhkan sekIiar seperiIga penderIia prosiaiIiIs bakierI kronIs. Transureira uniuk mengangkai adenoma prosiai paIIng baIk dIIakukan bagI pasIen yang memperIIhaikan ge}aIa obsiruksI saIuran kencIng bagIan bawah meneiap seieIah pemerIksaan urIne pancar iengah hasIInya sierII. 1,11 nflammatory Cbronic Pelvic Pain Syndrome Ge}aIanya mIrIp dengan kaiegorI II. Secara khas iIdak menyebabkan dIsurIa seperiI cysiIiIs. IseriaI dengan ge}aIa yang paIIng menon}oI berupa nyerI peIvIs yang kronIs (perIneaI, iesiIkuIar, penIs, perui bawah dan e}akuIasI). 3,4,6,8 PenderIia merasa iIdak nyaman pada peIvIs bIasanya berIangsung kurang darI 3 buIan. IperkIrakan angka ke}adIannya 4065 darI seIuruh penderIia prosiaiIiIs. 1,4,,8 Ge}aIa dan ianda sIsiemIk iIdak ada. 1 PemerIksaan genIiaI iIdak begIiu bermakna, dan prosiai masIh daIam baias normaI saai dIIakukan pemerIksaan rekium. 1,4 Penyebabnya iIdak dIkeiahuI, mungkIn IneksI dengan C//amvJ|a |ra:/ma||s, Mv:p/asma /m|a|s, Tr|:/maas ca|aa/|s aiau vIrus. 4 IagnosIs bandIng yaIiu sIsiIiIs IniersiIiIaI dan karsInoma In sIiu kandung kemIh. PenyakIi InI dapai dIseriaI ge}aIa IrIiasI saIuran kencIng bagIan bawah. SehIngga uniuk penderIia ierieniu perIu dIIakukan pemerIksaan sIioIogI dan pemerIksaan endoskopIk dengan cermai, dan mengambII spesImen kandung kemIh yang adekuai uniuk pemerIksaan bIopsI. 1,6 TerapI iernyaia memberI hasII yang iIdak memuaskan bagI sebagIan besar penderIia. Obai aniImIkroba dIanggap sebagaI ierapI pIIIhan periama (iabeI 5). PenderIia yang ieIah dIkeiahuI ada uropaiogen akan memberI respon ierhadap ierapI spesIIk, namun sebagIan kecII penderIia dIagnosIs harus dIiegakkan dengan akurai ierIebIh duIu karena dIagnosIs organIsme secara seIekiI ierbukiI suIIi dIierapkan secara kIInIs. BagI prIa yang iIdak menun}ukkan bukiI IneksI kuman paiogen ierieniu, ierapI aniImIkroba serIng kaII membuahkan kesembuhan semeniara. Namun ge}aIa serIngkaII kambuh kembaII seieIah ierapI dIheniIkan. PenderIia dan dokier yang merawai serIng kaII kebIngungan seieIah memberI beruIang kaII ierapI empIrIs namun mengaIamI kegagaIan. 1,6 Noninflammatory Cbronic Pain Syndrome Ge}aIanya }uga mIrIp dengan kaiegorI II, dIiandaI dengan keIuhan nyerI peIvIs yang kronIs (perIneaI, iesiIkuIar, penIs, perui bagIan bawah dan e}akuIasI). Menyebabkan dIsurIa iIdak seperiI pada :vs||||s, /:s||aa:v ar|a:, buang aIr kecII yang meneies, dan pancaran yang Iemah. Pada penderIia InI sekresI prosiai nampak normaI ianpa dIseriaI peradangan. Ge}aIa }uga mungkIn karena eksaserbasI akiIvIias seksuaI. PemerIksaan IsIk urogenIiaI umumnya iIdak bermanaai. Rasa iIdak nyaman aiau nyerI dI daerah peIvIs berIangsung 3 buIan. IperkIrakan ke}adIannya 2040 darI semua kasus prosiaiIiIs sIndroma. 1,4 Penyebabnya iIdak dIkeiahuI, dIduga pen}eIasan uniuk sIndroma InI iermasuk iIdak sInergInya aniara |a/JJ:r J:|rasr dan oioi spInkier IniernaI ( s|r:ss prs|a||||s), aiau p:/c|: //r |:as|a mva/| a. 1,4 TerapI yang sekarang dIberIkan hasIInya kurang memuaskan. TerapI yang dIrekomendasIkan TerapI yang dIrekomendasIkan mencakup masase prosiai, obai aniI-InIamasI, obai aniIkoIInergIk, peIemas oioi, reseksI prosiai iransureira, mandI duduk, dIaiermI, oIah raga, IsIoierapI, dan psIkoierapI. SebagIan dokier merekomendasIkan agar memperbanyak rekuensI e}akuIasI uniuk mengurangI kongesiI", semeniara sebagIan yang IaIn merekomendasIkan agar iIdak meIakukan e}akuIasI, menghIndarI aIkohoI, kopI, ieh, makanan pedas, dan sebagaInya. BukiI ob}ekiI yang menun}ukkan bahwa iIndakan InI dapai berdampak pada per}aIanan penyakIi hanya sedIkIi. TerapI non-aniImIkroba adaIah dengan pemberIan obai pembIok aIa-adrenergIk uniuk mengobaiI dIsungsI neuromuskuIer yang oIeh sebagIan ahII dIanggap sebagaI penyebab. Se}umIah kecII peneIIiIan menun}ukkan bahwa penderIia akan mendapai manaai darI obai pembIok aIa-adrenergIk seperiI enoksIbenzamIn, enioIamIn, aiau ierazosIn. Iakior psIkoIogI }uga peniIng daIam eiIoIogI dan paiogenesIs. SebagaI conioh, RosenbIoom mencaiai bahwa prIa penderIia prosiaiIiIs kronIs" serIng menun}ukkan ge}aIa dIsungsI seksuaI. Smari mendapaikan bahwa dI aniara penderIia dengan kondIsI keprIbadIan iIdak normaI yang men}aIanI operasI karena prosiaiIiIs kronIs", hanya 20 yang berhasII, dIbandIng 60 pada prIa yang memIIIkI keprIbadIan normaI. NIIsson dan kawan-kawan meIakukan wawancara psIkIairI dan pemerIksaan psIkoIogI secara mendeiII pada prIa penderIia prosiaiIiIs kronIs" dan menemukan bahwa keprIbadIan paranoId dan 260 B:r/a/a l/ma K:s:/a|aa Ka/|| c K:/am|a VoI. 20 No. 3 esember 2008 kecemasan yang berai. PenderIia dengan hasII ies psIkoIogI abnormaI menun}ukkan respon yang kurang baIk ierhadap ierapI aniImIkroba dIbandIng penderIia dengan hasII ies psIkoIogI normaI. PenderIia secara ruiIn men}aIanI berbagaI prosedur dIagnosiIk InvasI, seperiI sIsioskopI, uIirasonograI iransrekiaI, urograI ekskreiorIk, pemerIksaan urodInamIk, dan bIopsI. IIieraiur ierbaru mencakup banyak Iaporan prosedur operasI yang dIIakukan uniuk mengobaiI prIa penderIia prosiaiIiIs kronIs dan sIndroma ierkaIi. Prosedur InI mencakup. reseksI subioiaI" prosiai iransureira, dIIaiasI prosiai memakaI baIon, hIperiermIa, radIasI Iaser dan eIekirosiImuIasI endoureira, dan bahkan prosiaiekiomI radIkaI. MeskI prosedur InI mungkIn eekiI pada kasus yang ieIah dIseIeksI secara keiai, namun pengaIaman menun}ukkan banyak prIa gagaI men}aIanI ierapI operaiI. 1 Asymptomatic inflammatory prostatitis ManIesiasI kInIs bIasanya asImpiomaiIs, dIiemukan seIama evaIuasI uniuk penyakIi IaIn pada prIa ianpa ge}aIa prosiaiIiIs. Angka ke}adIannya darI seIuruh penderIia sIndroma prosiaiIiIs beIum dIkeiahuI. BegIiu }uga penyebabnya beIum dIkeiahuI. 4 AsympiomaiIc InIamaiory prosiaiIiIs dIiemukan secara iIba-iIba pada bIopsI prosiai. 3,4,6 TerapI iIdak dIperIukan pada iIpe InI. Uniuk penderIia dengan asvmp|ma||: |a//amma||a prosiaie dapai menyebabkan penIngkaian prs|a|:-sp:s|/|: aa||:a (PSA) sehIngga perIu dIobaiI dengan aniI- mIkrobIaI dan aniIInIamasI. 6 KEPL5TAKAAN 1. KrIeger ]N, ProsiaiIiIs Syndrome, In. HoImes KK, edIior. SexuaIIy TransmIiied Iseases 3 rd . New York. McGraw-HIII Comp; 1999. p. 85968. 2. MehIk A, pIdemIoIogIcaI and IagnosiIcaI Aspecis o ProsiaiIiIs, eparimeni o Surgery UnIversIiy o OuIu, IInIand, 2001. ( URI.hiip.//herkuIes.ouIu.I/ Isbn95142655068/). 3. HedayaiI T, M, ProsiaiIiIs, AmerIcan Academy o mergency MedIcIne, 2007. ( hiip.//www.emedIcIne. com/emerg/iopIc488.him). 4. CanadIan GuIdeIInes on SexuaIIy TransmIiied IneciIons. Managemeni and Treaimeni o SpecIIc Syndromes ProsiaiIiIs. Canada. 2006. 5. Naber KG, WeIdner W. ChronIc ProsiaiIiIs an IneciIous dIseases. ] o AniImIer ChemIsier 2000; 46(2). 15761. 6. KouIIIs H] and Iam HT, ProsiaiIiIs. A RevIew o CIInIcaI Managemeni, US. Pharmacy, ChIcago, 2006. (hiip.//www.uspharmacIsi.com/prIni.asp page~ce/105301/deauIi.him). 7. CapodIce ]I, ei aI, CompIemeniary and AIiernaiIve MedIcIne or ChronIc ProsiaiIiIs/ChronIc PeIvIc PaIn Syndrome, 2(4). 495-501, Oxord ]ournaIs. ( hiip.//ecam. oxord}ournaIs.org/cgI/conieni/uII/2/4/495). 8. WIkIpedIa, ProsiaiIiIs, ihe encycIopedIa. ( hiip.// en.wIkIpedIa.org/wIkI/prosiaiIiI s). 9. omIngue G], HeIIsirom W]G. CIInIcaI MIcrobIoIogy RevIew. epi o UroIogy and epi o MIcrobIoIogy and ImmunoIogy. TuIane New OrIeans. UnIversIiy SchooI o MedIcIne; 1998. 10. ProsiaiIiIs, ProsiaiIiIs IAQ, The ProsiaiIiIs IoundaiIon. (hiip.//www.prosiaiIiIs.org/prosaq.hi m) 11. Ivo Tarusser, M, Treaimeni, In. ChronIc ProsiaiIiIs, 1996. (hiip.//www.prosiaiIiIs.org/iar/p5.hi m.) 12. ShukIa-ave, ei aI, ChronIc ProsiaiIiIs. MR ImagIng and 1 H MR SpeciroscopIc ImagIng IIndIngsInIiIaI ObservaiIons. In. RadIoIogy; ]ournaI prosiaiIiIs syndrome, 2004. 231(3). 71724. ( hiip.//radIoIogy. rsn}nIs.org /cgI/conieni/uII/231/3/717ck~nc k.) 13. ImIirakov ], M, ei aI, Managemeni o ChronIc ProsiaiIiIs/ChronIc PeIvIc PaIn Syndrome. an evIdence- based approach, In. ]ournaI o UroIogy, 67(5). 8818, 2006. (hiip.//www.pubmedceniraI.nIh.gov/ ariIcIerender. cgIiooI~pubmed&pubmedId~16698346) 14. PaIapaiiu GS. Prosiaie carcInogenesIs and InIammaiIon. emergIng InsIghis. CarcInogenesIs 2004; 26(7). 117081.