You are on page 1of 14

DIURETIK

Kelompok 8

Fahmi Saputra Nurul Afrianti Z Tiara Silvia Ichsan Perdana Yusnizar Fiarantika Nova Fitriani Herdelina Sudiono Miftahurrobihin

(10330042) (10330043) (10330044) (10330045) (10330047) (10330048) (10330049) (10330050) (10330051)

PENDAHULUAN
Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan eksternal menjadi normal. Proses diuresis dimulai dengan mengalirnya darah ke dalam glomeruli yang terletak di bagian luar ginjal. Dinding glomeruli inilah yang bekerja sebagai saringan halus yang secara pasif dapat dilintasi air, garam dan glukosa.

MEKANISME KERJA
Kebanyakan diuretika bekerja dengan mengurangi reabsorpsi natrium, sehingga pengeluarannya lewat kemih diperbanyak. Obat-obat yang bekerja khusus terhadap tubuli tetapi juga di tempat lain, yakni di: Tubuli Proksimal Lengkungan Henle Tubuli Distal Saluran Pengumpul

PENGGOLONGAN DIURETIK
Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi respon diuretik ini : Pertama, tempat kerja diuretik di ginjal. Diuretik yang bekerja pada daerah yang reabsorbsi natrium sedikit, akan memberi efek yang lebih kecil bila dibandingkan dengan diuretik yang bekerja pada daerah yang reabsorbsi natrium banyak. Kedua, status fisiologi dari organ. Misalnya dekompensasi jantung, sirosis hati, gagal ginjal. Dalam keadaan ini akan memberikan respon yang berbeda terhadap diuretik. Ketiga, interaksi antara obat dengan reseptor.

BERDASARKAN CARA KERJA


Ada beberapa jenis diuretik yang diketahui pada saat ini, antara lain : Diuretik osmotik dan Aquaretics Penghambat karbonik anhidrase ginjal. Diuretik derivat tiasid Diuretik loop. Diuretik hemat kalium (Potassium Sparing Diuretic). Diuretik merkuri organik. Diuretik pembentukan asam.

DIURETIK OSMOSIS

Diuretika osmotik adalah senyawa yang dapat meningkatkan ekskresi urin dengan mekanisme kerja berdasarkan perbedaan tekanan osmosa. Efek samping diuretik osmotik antara lain adalah gangguan keseimbangan elektrolit, dehidrasi, mata kabur, nyeri kepala dan takikardia.

PENGHAMBAT KARBONIK ANHIDRASE GINJAL


Senyawa

penghambat karbonik anhidrase adalah saluretik, digunakan secara luas untuk pengobatan sembab yang ringan dan moderat, sebelum ditemukan diuretika turunan tiazida. Efek samping yang ditimbulkan golongan ini antara lain adalah gangguan saluran cerna, menurunnya nafsu makan, parestesia, asidosis sistemik, alkalinasi urin, dan hipokalemi. Contoh obat : Asetazolamide, Metazolamide, Etokzolamide

DIURETIK DERIVAT TIASID


Diuretika

turunan tiazida adalah saluretik, yang dapat menekan absorpsi kembali ion-ion Na+, Cldan air Efek samping hipokalemi, gangguan keseimbangan elektrolit dan menimbulkan penyakit pirai yang akut. Contoh obat : Hidroklortiazide, Xipamid, Indapamid, Klopamid.

DIURETIK LOOP
Diuretika

loop merupakan senyawa saluretik yang sangat kuat, aktivitasnya jauh lebih besar dibanding turunan tiazid dan senyawa saluretik lain. Turunan ini dapat memblok pengangkutan aktif NaCl pada loop of henle sehingga menurunkan absorpsi kembali NaCl dan meningkatkan ekskresi NaCl lebih dari 25%. Efek samping yang cukup serius, seperti hiperurisemi, hiperglikemi, hipotensi, hipokalemi, hipokloremik alkalosis, kelainan hematologis dan dehidrasi. Contoh obat : Asam Etakrinat

DIURETIK HEMAT KALIUM (POTASSIUM SPARING DIURETIC).


Diuretik

hemat kalium adalah senyawa yang mempunyai aktivitas natriuretik rigan dan dapat menurunkan sekresi ion H+ dan K+ Efek samping hiperkalemi, dapat memperberat penyakit diabetes dan pirai, sertadapat menyebabkan gangguan pada saluran cerna. Contoh obat : Amilorit, Triamteren

DIURETIK MERKURI ORGANIK


Diuretik

merkuri organik adalah saluretik karena dapat menghambat absorpsi kembali ion-ion Na+, Cl- dan air. Efek iritasi setempat besar dan menimbulkan nekrosis jaringan. Diuretika merkuri organik menimbulkan reaksi sistemik yang berat sehingga sekarang jarang digunakan sebagai obat diuretik.

DIURETIK PEMBENTUKAN ASAM


Diuretik

pembentukan asam adalah pembentukan garam dan kemudian diekskresikan bersama-sama dengan sejumlah ekivalen air dan terjadi diuresis obat : Ammonium klorida.

Contoh

KESIMPULAN
Diuretika adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Ada beberapa jenis Diuretik, yang sudah dikenal dan sering digunakan dalam pengobatan klien dengan masalah gangguan cairan dan elektrolit. Jenis-jenis tersebut adalah diuretik osmotik, diuretik penghambat karbonik anhidrase ginjal, diuretik derifat tiasid, diuretik loop, diuretik hemat kalium, diuretik merkuri organik dan diuretik pembentukan asam. Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi respon diuretik ini: 1. Tempat kerja diuretik di ginjal. 2. Status fisiologi dari organ. 3. Interaksi antara obat dengan reseptor.

TERIMA KASIH

You might also like