You are on page 1of 1

Sity Maida (3425111412) Genetika

07 Februari 2014

Gametogenesis-spermatogenesis, Oogonesis, Megasporogenesis - Resume Gametogenesis merupakan pembelahan sel gamet (sel kelamin) dengan meiosis. Pembelahan secara meiosis bertujuan agar sel gamet yang memiliki anak sel diploid (2n) menjadi haploid (n). Pada hewan tingkat tinggi (termasuk manusia), memiliki dua macam gametogenesis yaitu Spermatogenesis pada jantan dan Oogenesis pada betina. Selain itu, pada beberapa tumbuhan tingkat tinggi juga mengalami gametogenesis yaitu mikrosporogenesis dan megasporogenesis. Spermatogenesis adalah gametogenesis pada sel kelamin jantan, berasal dari sel spermatogonium (2n) lalu mengalami meiosis untuk menjadi sel spermatozoa (n) yang siap untuk fertilisasi. Sebelum masuk ke fase meiosis, terdapat tahapan sangat penting yaitu tahap mitosis yang akan menentukan jumlah dari spermatogonium yang disebut multification of pre-spermatogenik. Tahapan selanjutnya, 1 sel spermatogonium menjalani pertumbuhan menjadi 1 sel spermatosit primer, yang kemudian mulai mengalami meiosis. Pada meiosis I, 1 sel spermatosit primer(2n) menghasilkan 2 sel spermatosit sekunder, sebelum profase meiosis pertama dimulai, sintesis DNA dua kali lipat dari yang diperlukan, lalu dilanjutkan pada meiosis II, 2 sel spermatosit sekunder menghasilkan 4 sel spermatid(n), dan mengalami maturasi menjadi 4 spermatozoa(n), siap untuk membuahi. Oogenesis adalah gametogenesis pada sel kelamin betina, berasal dari 1 sel oogonium (2n) lalu mengalami pertumbuhan menjadi 1 sel Oosit primer dan memulai meiosis menjadi 1 sel oosit sekunder dan 1 sel badan kutub primer pada meiosis I, lalu menjadi 1 sel ootid dan 3 badan kutub sekunder pada meiosis II dan akan terdegenerasi(hancur). 1 sel Ootid (n) hasil meiosis II mengalami maturasi menjadi 1 sel Ovum (n) yang siap dibuahi. Megasporogenesis adalah gametogenesis yang berlangsung didalam ovarium dari suatu bunga dan akan menghasilkan kandung lembaga. Megasporosit (2n) dalam ovarium mengalami meiosis I menghasilkan 2 sel haploid, berlanjut pada meiosis II yang menghasilkan 4 megaspora haploid yang letaknya berderet. Tiga megaspora terdegenerasi. Megaspora yang tertinggal mengalami mitosis tiga kali (tanpa sitokinesis) menghasilkan kandung lembaga besar yang mengandung 8 inti haploid. 3 dari 8 inti, menempatkan diri didekat mikropil (jalan masuk pollen), 2 diantaranya mengalami degenerasi, yang ketiga berkembang menjadi sel telur. Tiga inti lainnya (antipoda) mengalami degenerasi, dan dua inti sisanya bergabung di tengah kandung lembaga menjadi 2n dan siap dibuahi.

You might also like