You are on page 1of 4

ENZIM AMILASE A.

PENGERTIAN Amylase termasuk enzim kelas hidrolase yang mempunyai 2 jenis di alam, yaitu amilase dan -amilase. -amilase biasanya terdapat pada tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan -amilase ditemukan pada bakteri dan getah-getah cairan yang dihasilkan oleh manusia (saliva, darah, urine). -amilase adalah enzim utama dalam pencernaan karbohidrat (Nickavar, 2009). Dengan bekerja pada lokasi rantai yang acak, -amilase dapat memotong rantai panjang karbohidrat, terutama hasil maltotriosa dan maltosa dari amilosa, atau maltosa, glukosa, dan dekstrin terbatas dari amilopektin (Prashanth, 2008). B. FUNGSI Saliva terdiri dari 99,5% H2O serta 0,5% protein dan elektrolit. Protein air liur terpenting adalah amylase, mucus, dan lisozim yang menentukan fungsi saliva sebagai berikut: 1. Air liur memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase liur, suatu enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida. 2. Air liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan, sehingga mereka saling menyatu, serta dengan mengahsilkan pelumasan karena adanya mucus, yang kental dan licin. 3. Air liur memiliki efek antibakteri melalui efek ganda. Pertama oleh lisozim, suatu enzim yang melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu, dan kedua dengan membilas bahan yang mungkin digunakan bakteri sebagai sumber makanan. 4. Air liur berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang papil pengecap. Hanya molekul dalam larutan yang dapat bereaksi dengan reseptor papil pengecap. 5. Air liur membantu berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah. 6. Air liur berperan penting dalam hygiene mulut dengan membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi. Aliran air liur yang terus menerus membantu membilas residu makanan, melepaskan sel epitek, dan benda asing. Kontribusi air liur dalam hal ini dirasakan oleh setiap orang yang pernah mengalami bau mulut saat sekresi air liur tertekan untuk sementara, misalnya saat demam atau keadaan cemas berkepanjangan.

7. Penyangga bikarbonat di air liur menetralkan asam di makanan serta asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut, sehingga membantu mencegah karies (lubang) gigi (Sherwood, 2001).

C. MEKANISME KERJA Sekresi air liur dapat ditingkatkan melalui dua jenis reflex saliva yang berbeda. Refleks saliva sederhana atau tidak terkondisi dan reflex saliva didapat, atau terkondisi. Refleks saliva sederhana (tidak terkondisi) terjadi sewaktu kemoreseptor atau reseptor tekanan didalam rongga mulut berespons terhadap adanya makanan. Sewaktu diaktifkan, reseptor-reseptor tersebut memulai impuls di serat saraf aferen yang membawa informasi ke pusat saliva di medula batang otak. Pusat saliva kemudian mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke kelenjar liur untuk meningkatkan ekskresi air liur. Tindakantindakan gigi mendorong sekresi air liur walaupun tidak terdapat makanan karena adanya manipulasi terhadap reseptor tekana yang terdapat di mulut (Sherwood, 2001). Pusat saliva mengontrol derajat pengeluaran air liur melalui saraf-saraf otonom yang mempersarafi kelenjar liur. Tidak seperti sistem saraf otonom di tempat lain, respons simpatis dan parasimpatis di kelenjar liur tidak saling bertentangan. Baik stimulasi simpatis maupun parasimpatis, keduanya meningkatkan sekresi air liur, tetapi jumlah, karakteristik, dan mekanisme yang berperan berbeda. Rangsangan parasimpatis, yang berperan dominan dalam sekresi air liur, menyebabkan pengeluaran air liur encer dalam jumlah besar dan kaya enzim. Stimulasi simpatis di pihak lain menghasilkan volume air liur yang jauh lebih sedikit dengan konsistensi kental dan kaya mukus. Karena rangsangan simpatis menyebabkan sekresi air liur dalam jumlah lebih sedikit, mulut terasa lebih kering daripada biasanya selama keadaan saat sistem simpatis dominan, misalnya pada keadaan sires. Dengan demikian, orang merasa kering ketika merasa cemas karena akan berbicara di depan umum (Sherwood, 2001). D. PEMBAHASAN Laju reaksi yang dikatalis enzim dapat diubah dengan berbagai parameter seperti suhu, pH, susunan ion dari medium denngan mengubah ligan-ligan lain yang bukan substrata tau koenzim dari enzim (Sukmariah, 1990).

Reaksi enzimatik dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut: 1. Suhu dan pH 2. Inhibitor 3. Faktor perusak enzim 4. Keaddaan substrat 5. Keadaan enzim Reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim pada umumnya dipengaruhi oleh konsentrasi substrat dimana semakin tinggi konsentrasi substrat maka reaksi enzim akan semakin cepat. Penambahan substrat tidak hanya mempercepat laju reaksi, tetapi menyebabkan laju reaksi menjadi konstan apabila terjadi kejenuhan pada proses hidrolisis amilum itu (Sherwood, 2001). Pada percampuran salica dan amilum di tambahkan 2 tetes indicator iodium, maka larutan tadi berubah warna menjadi biru. Hal ini disebabkan karena amilosa yang terdapat dalam amilum memiliki aliran spiral yang kemudian menyerap atau mengabsorpsi molekul iodin masuk kedalamnya yang menyebabkan menjadi tidak berwarna. Ini disebabkan karena ikatan kompleks anatara amilosa dan iodium terputus yang ditandai dengan hilangnya warna biru dari larutan. Waktu yang diperlukan untuk kembali ke warna asalnya itulah yang dicatat sebagai waktu untuk mengukur cepat atau tidaknya reaksi itu berjalan. Fungsi penambahan substrat itu untuk mempercepat laju reaksi karena semakin banyak substrat maka semakin banyak tumbukan yang terjadi dalam proses hidrolisis. Tetapi pada saat tertentu, penambahan substrat tidak akan mempercepat laju reaksi bahkan menyababkan laju reaksi menjadi konstan karena terjadi kejenuhan pada proses hidrolisis amilum. Dari percobaan dapat diamati bahwa antara penambahan jumlah amilum dengan waktu yang diperlukan untuk perubahan warna pada percobaan yang telah dilakukan menujukkan perubahan waktu yang sangat cepat. Pada percobaan digunakan indokator iodium yang memberikan warna biru ketika dicampurkan dengan amilum. Hal ini terjadi karena iodium diserap kedalam aliran spiral

amilase sehingga terjadi perubahan warna biru pada larutan tersebut. Setelah ditambahkan saliva dan dilakukan pengocokan, maka terjadi perubahan warna dari biru menjadi tak berwarna atu memudar. Hal ini terjadi karena pada waktu dilakukan pengocokan terjadi hidrolisis amilum oleh enzim amilase sehingga spiral amilum merenggang dan mengakibatkan warna larutan kembali menjadi tak berwarna atau memudar.

Referensi: 1. Nickavar, Bahman and Nasibeh Yousefian. 2009. Inhibitor Effect of Six Allium Species on -amlase Enzme Activit. Iranian Journal of Pharmaceutical Research (2009), 8 (I): 5357 2. K. S. Prashanth, et all. 2008. Effect of 50 Hz Electromagnetic Fields on Alpha Amlase Activit. ROMANIA J. BIOPHYS., Vol. 18, No. 3, P. 255-263, Bucharest, 2008 3. Sukmariah, M. dan Karniati. 1990. Kimia Kedokteran Edisi 2. Jakarta Barat: Binarupa Aksara 4. Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia Edisi 2. Jakarta: EGC

You might also like

  • SKN 2012
    SKN 2012
    Document62 pages
    SKN 2012
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet
  • TESIS
    TESIS
    Document22 pages
    TESIS
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet
  • Farmako Laporan
    Farmako Laporan
    Document2 pages
    Farmako Laporan
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet
  • Laporan Farmako
    Laporan Farmako
    Document24 pages
    Laporan Farmako
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet
  • VITAMIN A DAN IMUNITAS
    VITAMIN A DAN IMUNITAS
    Document7 pages
    VITAMIN A DAN IMUNITAS
    Rolando Agustian
    No ratings yet
  • Logbook
    Logbook
    Document29 pages
    Logbook
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet
  • Logbook
    Logbook
    Document29 pages
    Logbook
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet
  • Logbook
    Logbook
    Document29 pages
    Logbook
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet
  • Logbook
    Logbook
    Document29 pages
    Logbook
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet
  • Logbook
    Logbook
    Document29 pages
    Logbook
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet
  • Logbook
    Logbook
    Document29 pages
    Logbook
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet
  • Logbook
    Logbook
    Document29 pages
    Logbook
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet
  • Logbook
    Logbook
    Document29 pages
    Logbook
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet
  • Logbook
    Logbook
    Document29 pages
    Logbook
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet
  • Logbook
    Logbook
    Document29 pages
    Logbook
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet
  • Logbook
    Logbook
    Document29 pages
    Logbook
    Aisyah Nur Aini
    No ratings yet