Professional Documents
Culture Documents
Oleh: dr. Nugroho Satya P (Internship) Dokter Pendamping: dr. Adrian Ahmad dr. Candra Ningsih
RS Bhayangkara Lumajang
: An. M Jenis Kelamin: Perempuan Usia : 11 tahun Alamat : Tambak boyo- Klakah No. Register: 16525 MRS : 7 Februari 2014 (11.00)
Data Klinis
Keluhan Utama : Sesak nafas Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien rujukan dari RSDU Haryoto Lumajang, dirawat di
RSU sudah 4 hari. Pasien sesak, batuk-batuk dan berkeringat dingin. Nafsu makan menurun dan tampak lemah. Sebelum dirawat di RSU, pasien demam sudah 3 hari disertai batuk-batuk dan sesak nafas, dirawat di PKM klakah, pasien mengeluh makin sesak rujuk RSU. Di RSU, kondisi pasien dan hasil laborat menyatakan indikasi masuk ICU, tetapi ICU RSU penuh rujuk RS Bhayangkara.
Dari RSU diberikan terapi:
lasix 2x1 ampul, extra 1 ampul Digoksin 2x1 tab Captopril 3x12,5 mg Novalgin 500 mg
Data Klinis
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien sebelumnya sering mengeluh ngilu di kedua
kaki dan berobat ke PKM klakah. Riwayat sakit tenggorokan sebelum sakit saat ini tidak diketahui oleh keluarga.
Pemeriksaan Jasmani
Kesadaran
: PCS E4 V5 M6 Kesan Umum: tampak lemah dan sesak Vital Sign : TD: 130/70mmHg N= 167x/mnt, RR= 59x/mnt, T=36,7 C Status gizi
Status General : Kepala/Leher : A/I/C/D +/-/-/+, RC (+/+), PB isokor 3 mm, Thoraks : Simetris, retraksi inter costa (+/+), rh (+/+), wh (+/+), S1 / S2 tunggal, murmur (+), gallop (+) Abdomen : supel, datar, BU (+) dbn, hepar/lien tak teraba. Ekstremitas : edema (-/-), akral dingin, CRT>2 detik,
GDA: 97 mg/dl
ASTO (+)
CRP Kualitatif (+)
Faal Ginjal:
BUN 14,74 mg/dl Creatinin: 0,87 mg/dl Uric Acid: 2,1 mg/dl
Cardiomegali
Pasang monitor
Pasang DC Pro ICU Pro Sp.A
Follow Up di Ruangan
Waktu Tgl 7-02-2014 Pukul 11.30 WIB Pukul 14.30 WIB Pukul 16.50WIB
Terapi Direncanakan tindakan vena sectie -Dilakukan tindakan vena sectie -a/p Infus sangat sulit dipasang vena seksi Setelah vena seksi: Inf D5% 6 tpm mikro Lasix 2x1 ampul D40 2x1 fl Inj Cefotaxim 3x1 gr Inj Antrain 500 mg k/p Po: digoksin 3x1 tab Calci glukonas 10 cc pelan encerkan Puasa KIE kondisi pasien
Visite oleh dr.Retno. Sp.A: TD: 88/43 mmHg sejak 3 hari anak sesak N: 152x/mnt Kadang berobat di PKM RR: 64 Klakah karena ngilu di kaki KU sangat lemah, sangat sesak, megapmegap (tampak sangat hipoksia) Pmx: Thoraks simetris (+) Batas jantung kanan sangat melebar S 1-2 cepat, regular, bising (+) Abd: blm dievaluasi heparnya, peristaltik (+)
Perkembangan Produksi urin kurang 20 cc Akral dingin KU lemah CRT> 3 dtk Visite dokter jaga (dr.dipto) Perfusi kurang, tidak bertambah Akral dingin
Terapi a/p Ekstra Lasix 1 ampul Drip dopamin 140 mg + PZ 24 cc Selama 6 jam Kecepatan 4 cc/jam Inf RL 200cc/1 jam Evaluasi nadi. Bila nadi Cairan stop (extra RL) Bila Nadi lanjutkan cairan
Pukul 17.30 TD: 105/48 mmHg N :154 x/mnt RR: 22 x/mnt SpO2: 66% Pukul 19.00
Pasien apnea Inj adrenalin 1 a (19.40) TD: 54/34 RJP +VTP N: 110 x/mnt RR: 17 x/mnt SpO2: 55% Akral dingin pupil midriasi maximal pasien meninggal dunia
19.50
permanen dari katup-katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran terutama pada katup mitral yang didahului oleh suatu episode demam rematik akut (Acute Rheumatic Fever). DRA suatu penyakit inflamasi multi-sistem akut yang melalui proses imunologi yang terjadi setelah infeksi streptokokkus beta hemolitikus grup A dengan manifestasi jantung atau nonjantung.
vegetations
Aschoff body
pericarditis
karditis rematik akut (pankarditis) inflamasi pada endokardium, miokardium dan perikardium.
1- Endokarditis vegetasi karena edema, dan deposit fibrin pada katup jantung sepanjang garis tepi. Paling sering katup mitral dan aorta. 2 - Myocarditis- Aschoff body yang terdiri dari fokus nekrosis (menggambarkan tempat reaksi antigen-antibodi) dikelilingi histiosit dan limfosit yang teraktivasi.
Small vegetations (verrucae) are visible along the line of closure of the mitral valve leaflet (arrowheads). Previous episodes of rheumatic valvulitis have caused fibrous thickening and fusion of the tendinous cords.
Aschoffs body
fibrinoid degeneration
Blood vessel
Aschoff cells
3- Pericarditis "bread and butter appearance", dikarenakan adanya inflamasi dan deposit fibrin pada permukaan perikardium.
Perubahan jantung pada fase akut bisa sembuh total atau
berkembang menjadi jaringan fibrotik (scar) yang kemudian menjadi deformitas katup yang kronis.
Diagnosis
History
Infeksi saluran napas bagian atas sebelumnya
(curiga streptokokal) Nyeri dada Palpitasi Gejala gagal jantung (orthopnea, PND dan edema) Demam atau stroke yang biasanya berhubungan dengan infeksi pada katub jantung yang rusak. Sesak pada aktivitas Pingsan (singkop)
Pemeriksaan
Tanda-tanda gagal jantung
konjungtival atau retina, hemiparesis, osler nodes, Roth spots dan splenomegali.)
Pemeriksaan
CXR kardiomegali dengan edema paru
katub jantung Darah lengkap C-reaktif protein mengukur tingkat inflamasi juga untuk mengukur hasil pengobatan. Anti streptolysin o (ASTO) (N: <200 unit u/ dewasa, <400 unit u/ anak) Kultur darah
Penatalaksanaan
Terapi tergantung dari kondisi pasien Jika terdapat gagal jantung:
Oksigen jika RR>70x/mnt, terdapat tanda distress
respirasi atau sianosis sentral atau saturasi oksigen yang turun. Diuretik, furosemide dengan dosis 1 mg/kgBB Digoksin Tambahan potassium (K) jika digoksin dan furosemid diberikan bersamaan. Hindari cairan IV jika mungkin Head elevated Tranfusi jika terdapat anemia.
gentamycin IV atau IM selama 4-6 minggu untuk endokarditis infektif. Evaluasi ekhokardiografi dan persiapan pembedahan jika dibutuhkan terutama pada stenosis parah atau regurgitasi
profilaksis antibiotika secara rutin. Berikan benzathine benzylpenicillin 600.000 U IM setiap 3-4 minggu. Lengkapi vaksinasi Kontrol rutin.
Terima kasih
Daftar pustaka
WHO. 2013. Pocket book of Hospital care for
children. Guideline for the management of common childhood illness. Second edition. WHO publishing.