You are on page 1of 16

TUGAS PSIKOLOGI INDUSTRI (RESUME MATERI KELOMPOK 1 s/d 7)

Disusun oleh:

Nama Kelompok Nama

: Bintang : 1. Lolie Mayranis G.A 2. Rosi Sukirman 3. Nuzullia Febriana 4. Mita Nilam Pramesti 5. Babay Deriesca Putri 6. Mariah Yesy Suci 7. Dinar Maulida (3333121261) (3333120850) (3333120143) (3333120234) (3333120398) (3333121035) (3333122317)

Kelas

: A

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN 2013

MOTIVASI Kelompok 1

I.

Pengertian Motivasi Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Dalam motivasi belajar dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka pemenuhan harapan dan dorongan dalam hal ini adalah pencapaian tujuan. II. Fungsi motivasi Menurut Sardiman (2006:85) ada 3 fungsi motivasi : 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. 2. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai 3. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. III. Jenis motivasi Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:86) motivasi sebagai kekuatan mental individu memiliki 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu: a. Motivasi Primer Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. b. Motivasi sekunder Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari,motif ini dikaitkan dengan motif sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait komponen penting seperti afektif, kognitif dan kurasif, sehingga motivasi sekunder dan primer sangat penting dikaitkan oleh siswa dalam usaha pencapaian prestasi belajar. IV. Sifat motivasi Dalam menumbuhkan motivasi belajar tidak hanya timbul dari dalam diri siswa tetapi juga berasal dari luar siswa.Yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Dimyati dan Mudjiono, 2002:90).

a. Motivasi Intrinsik Adalah motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu itu sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar individu. b. Motivasi Ekstrinsik Adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Ia mendapat pengaruh atau rangsangan dari luar. V. Kebutuhan Motivasi Kebutuhan akan motivasi berdasarkan 5 tingkatan penting yaitu (teori kebutuhan maslow): 1. Kebutuhan fisiologis adalah berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia yaitu sandang, papan atau perumahan, pangan. 2. Kebutuhan akan perasaan aman adalah berhubungan dengan keamanan yang terkait fisik maupun psikis, bebas dari rasa takut dan cemas. 3. Kebutuhan sosial adalah diterima dalam lingkungan orang lain yaitu pemilikan harga diri, kesempatan untuk maju. 4. Kebutuhan akan penghargaan usaha menumbuhkan jati diri. 5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri adalah kebutuhan individu menjadi sesuatu yang sesuai kemampuannya. VI. Ciri-ciri motivasi Menurut Sardiman (2006 : 83) motivasi pada diri seseorang itu memiliki ciri-ciri : 1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 4. Lebih senang bekerja mandiri 5. Tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin 6. Dapat mempertahankan pendapatnya 7. Tidak cepat menyerah terhadap hal yang diyakini 8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. VII. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi Menurut Max Darsono, dkk (2000:65) ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah: a. Cita-cita atau aspirasi siswa b. Kemampuan belajar c. Kondisi siswa

d. Kondisi lingkungan e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar f. Upaya guru dalam pembelajaran siswa VIII. Teori Motivasi 1 Teori Keadilan Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja

seseorang, jadi perusahaan harus bertindak adil terhadap setiap karyawannya.Teori ini melihat perbandingan seseorang dengan orang lain sebagai referensi berdasarkan input dan juga hasil atau kontribusi masing-masing karyawan (Robbins, 2007). 2 Teori X dan Y Douglas McGregor mengemukakan pandangan nyata mengenai manusia. Pandangan pertama pada dasarnya negative disebut teori X, dan yang kedua pada dasarnya positif disebut teori Y (Robbins, 2007). McGregor menyimpulkan bahwa pandangan manajer mengenai sifat manusia

didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut. 3 Teori dua Faktor Herzberg Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan asumsi bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap individu terhadap pekerjaan bias sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan. (Robbins, 2007). Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bawa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi : 1. Upah 2. Kondisi kerja 3. Keamanan kerja 4. Status 5. Prosedur perusahaan 6. Mutu penyeliaan 7. Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan

Ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan, karena mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat tidak ada kepuasan, kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan. Faktor Intrinsik meliputi : 1. Pencapaian prestasi 2. Pengakuan 3. Tanggung Jawab 4. Kemajuan 5. Pekerjaan itu sendiri 6. Kemungkinan berkembang.

SIKAP
Kelompok 2

Pengertian Sikap menurut para ahli, adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. I. Komponen-Komponen dari sikap dibagi menjadi 3 yaitu 1. Kognitif (menentukan tingkatan untuk bagian yang lebih penting dari sebuah sikap). 2. afektif atau perasaan (perasaan dari sebuah sikap menimbulkan hasil akhir perilaku) 3. perilaku atau tindakan (sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap sesuatu atau seseorang) II. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap, ada 6 yaitu : a. Pengalaman pribadi b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting c. Pengaruh kebudayaan d. Media massa e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama f. Pengaruh faktor emosional III. 3 tipe sikap seseorang diantaranya : a. Kepuasan kerja, yaitu tingkat kepuasan kerja yang cenderung menunjukan sikap positif. b. Keterlibatan kerja, yaitu partisipasi aktif didalamnya sampai sejauh mana seseorang memihak pada pekerjaannya. c. Komitmen pada organisasi, yaitu Sampai tingkat mana seseorang pegawai memihak pada organisasinya dan bertekad setia didalamnya.

PENGERTIAN NILAI Kelompok 3

I.

Nilai memiliki beberapa arti, antara lain :

II.

1. Nilai merupakan pertimbangan suatu tindakan, benda, cara untuk mengambil keputusan. 2. Nilai adalah suatu ukuran, patokan, angapan dan keyakinan 3. Nilai adalah kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui perilaku Menurut Para Ahli: 1. Young : Nilai sosial adalah asumsi-asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting 2. Green : Nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap obyek, ide dan orang-perorangan. 3. George Spindler : Nilai sosial adalah pola-pola sikap dan tindakan yang menjadi acuan bagi individu dan masyarakat. 4. Wood : Nilai sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasaan dalam kehidupan sehari-hari 5. Soerjono Soekanto : Nilai adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. SUMBER-SUMBER NILAI 1. Sumber instrinsik (objektif) adalah sumber nilai yang terletak di dalam orang atau benda yang bernilai. 2. Sumber ekstrinsik (subjektif) adalah sumber nilai yang terletak di luar orang atau benda yang bernilai. CIRI-CIRI NILAI SOSIAL Nilai sosial adalah sebuah konsep abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk, indah atau tidak indah, dan benar atau salah. Ciri-ciri nilai sosial : 1. Nilai tercipta melalui interaksi anggota masyarakat. 2. Nilai bukan bawaan sejak lahir, melainkan penularan dari orang lain. 3. Nilai merupakan asumsi-asumsi abstrak dari obyek dalam masyarakat. 4. Nilai cenderung berkaitan satu dengan yang lain & membentuk pola-pola dan sistem nilai dalam masyarakat. 5. Nilai menjadi dasar bagi tindakan dan tingkah laku, baik secara pribadi atau grup dan masyarakat secara keseluruhan. 6. Nilai dapat membantu masyarakat agar dapat berfungsi dengan baik. JENIS-JENIS NILAI Menurut Prof. Notonagoro Nilai Material Adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia. Nilai Vital

III.

IV.

V.

VI.

Adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan atau aktivitas. Nilai Kerohanian Adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia, nilai ini terbagi atas 4: a. Nilai Kebenaran (RATIO) : Bersumber pada unsur akal Manusia. b. Nilai Keindahan (ESTETIKA) : Bersumber pada perasaan manusia. c. Nilai Moral (ETIKA) : Bersumber pada kehendak atau kemauan. d. Nilai Ketuhanan (RELIGIUS) : Nilai tertinggi, bersifat mutlak dan abadi. TIPE-TIPE NILAI 1. Nilai nilai Dominan Adalah nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya, biasanya di temui dalam institusi sosial, seperti agama dan keluarga. 2. Nilai-nilai Antara (Intermediette) Adalah nilai yg ditarik dari nilai utama dan diperbaharui kedalam bentuk yg lebih mudah di capai. Berfungsi untuk menjamin berjalannya nilai-nilai. 3. Nillai-nilai Khusus Adalah Sub bagian dari nilai-nilai antara, Berfungsi untuk petunjuk perorangan dalam kehidupan sehari-hari

PROSES BERPIKIR
Kelompok 4

Manusia memiliki kelebihan yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa, yaitu akal pikiran. Pikiran adalah gagasan dan proses mental. Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Menurut Bochenski dalam Suriasumantri, definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang. I. Menurut Rummel (1958), pada dasarnya proses berpikir yang dilakukan manusia telah terjadi dalam empat periode, yaitu: 1. Periode mencoba-coba Periode dimana manusia menggunakan proses berpikir mencoba-coba dengan cara tidak pasti untuk memperoleh suatu pengetahuan. Biasanya manusia pada zaman ini melakukan begitu banyak kesalahan dan kegagalan dahulu sebelum mencapai tujuan yang diinginkan. 2. Periode otoritas Periode dimana manusia menggunakan proses berpikir yang ditandai dengan pengaruh besar pada pemegang otoritas (kekuasaan) terhadap cara berpikir manusia.

Periode ini berhasil dicapai setelah manusia begitu lama bergelut dengan proses berpikir mencoba-coba. Kata-kata pemegang otoritas adalah kebenaran dan tidak dapat dibantah. 3. Periode argumentasi Periode dimana kebenaran (ilmu pengetahuan) tidak lagi dipegang oleh pihak-pihak yang memiliki ototritas, akan tetapi lebih dipegang oleh para pemikir. Kebanyakan para pemikir pada periode argumentasi, juga merupakan para orator (ahli pidato) yang mampu menyampaikan pemikiran-pemikirannya bahkan melalui perdebatan (adu argumentasi). Pada masa-masa periode argumentasi, kebenaran dipegang para pemikir dan orator ulung. 4. Periode hipotesis dan eksperimen. Periode keempat, yaitu periode hipotesis dan eksperimen muncul ketika pada periode argumentasi sering muncul ketidakpuasan di mana suatu kebenaran tidak mutlak sifatnya dan belum tentu dapat diterima oleh semua orang. Pada masa ini kebenaran adalah milik semua orang karena semua orang dapat melakukan pembuktian. II. Proses Berpikir Proses atau jalannya berpikir pada umumnya terdiri dari tiga langkah, yaitu : 1. Pembentukan Pengertian Pengertian, atau lebih tepatnya disebut sebagai pengertian logis dibentuk melalui tiga tingkatan, sebagai berikut : a) Menganalisis ciri-ciri dari sejumlah objek yang sejenis. Objek tersebut diperhatikan unsur-unsurnya satu demi satu. Misalnya, proses membentuk pengertian manusia. Kita ambil manusia dari berbagai bangsa lalu kita analisa ciri-cirinya. b) Membanding-bandingkan ciri tersebut untuk ditemukan ciri-ciri mana yang sama, mana yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada, mana yang hakiki dan mana yang tidak hakiki. c) Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap ciri-ciri yang hakiki. 2. Pembentukan Pendapat Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat yang dinyatakan dalam bahasa disebut dengan kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau subjek dan sebutan atau predikat.

3.

Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan Keputusan Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada. 4 Teori Kebutuhan McClelland Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan kawankawannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu (Robbins, 2007) : a. Kebutuhan pencapaian (need for achievement) : Dorongan untuk berprestasi dan mengungguli, mencapai standar-standar, dan berusaha keras untuk berhasil. b. Kebutuhan akan kekuatan (need for pewer) : kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya. c. Kebutuhan hubungan (need for affiliation) : Hasrat untuk hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.

KEMAMPUAN Kelompok 5

I.

Pengertian Kemampuan Kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang. Menurut Robbin (2007:57) kemampuan terdiri dari dua kelompok faktor, yaitu: a. Kemampuan Intelektual (Intelectual Ability) Kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental, berpikir, menalar dan memecahkan masalah. b. Kemampuan fisik (Physical Ability) yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan dan karakteristik serupa. Menurut Gibson, (1996:126) ada 4 kemampuan/ keterampilan atau kualitas skills yang harus dimiliki oleh sesorang dalam menjalankan tugas-tugasnnya sebagai berikut. a. Keterampilan teknis : kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur dan teknik suatu bidang khusus.

b. Keterampilan manusia : kemmapuan untuk bekerja dengan orang lain, memahami orang lain, memotivasi orang lain, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok. c. Keterampilan konseptual : kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan memadukansemua kepentingan serta kegiatan oragnisasi. d. Keterampilan manajemen : kemampuan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepaegawaian dan pengawasan, termasuk

didalamnya kemampuan mengikuti kebijakan, melaksanakan program dengan anggaran terbatas. Berikut ini contoh kemampuan, yaitu: a. Kecakapan akademik 1) Membaca 2) Logika 3) Alasan kritis b. Komunikasi antarpribadi 1) Pidato : mendengarkan, berbicara 2) Komunikasi nonverbal 3) Menullis, membaca c. Keterampilan motorik 1) Berjalan, seni, kerajinan tangan, olahraga 2) Butuh terlatih 3) Keahlian inovasi II. Jenis Kemampuan/ Ability a. Potential Ability Jenis Potential Ability pada umumnya menyangkut hal-hal yang itdak bisa dijelaskan dengan otak dan dikenal secara umum. Contoh : kemampuan super yang dikenal secara umum seperti teleportasi, telekinesis, melihat jauh, melihat tembus, meramal, dll. b. Technology Ability Jenis Technology Ability adalah jenis kemampuan yang lebih cenderung ke menciptakan benda dan yang mengendalkan kekuatan murni otak. Contoh : kemampuan menciptakan benda, melakukan penelitian, membuat benda menjadi medium, dll. c. Physical Ability

Jenis kemampuan yang biasanya berhubungan dengan fisiknya sendiri dalam taraf Hyper. Contoh : kemampuan berlari dengan cepat. d. Dangerous Ability Jenis kemampuan yang dianggapa berbahaya dan biasanya sulit dikendalikan oleh pemiliknya dan biasanya emosi pemilik Dangerous Ability terkesan kurang stabil dan psyco. e. Special Ability Kemampuan yang tidak bisa dikategorikan kepada 4 ability lain, dengan kata lain special ability adalah kemampuan sesorang dalam mengolah kemampuan khusunya terutama selain kelima panca indera atau kemampuan seseorang untuk merasakan dimensi halus/ non fisik, tak kast mata. Contoh : pengalaman spiritual (non fisik/ tak kasat mata), menjelaskan suatu peristiwa sebab akibat yang diluar pemahaman rasional.

KELOMPOK 6 KOMPETENSI

1. Pengertian Kompetensi a) Menurut para ahli Dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah spesifikasi sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan yang efektif dari sikap, pengetahuan dan keterampilan tersebut terhadap standar-standar yang ditetapkan di tempat kerja (workplace). 2. Hal yang perlu ada dalam kompetensi a) Kompetensi terdiri atas 3 aspek/domain yakni: 1. Skill (keterampilan) 2. Knowledge (pengetahuan) 3. Attitude (sikap kerja) b) Dalam Competency Based Performance dikenal adanya 6 rings yakni: 1. Attitude (keterampilan) 2. Skill (keterampilan) 3. Knowledge (pengetahuan) 4. Experience (pengalaman) 5. Responsibility (tanggung jawab)

6. Accountability (akuntabilitas) 3. 5 Aspek Dimensi Kompetens 1. 2. Task Skills (mampu melakukan tugas per tugas) Task Management Skills (mampu mengelola beberapa tugas yang berbeda dalam pekerjaan) 3. Contingency Management Skills (tanggap terhadap adanya kelainan dan kerusakan pada rutinitas kerja) 4. Environment Skills (mampu menghadapi tanggung jawab dan harapan dari lingkungan kerja) 5. Transfer Skills (mampu mentransfer kompetensi yang dimiliki dalam setiap situasi yang berbeda, situasi yang baru atau tempat kerja yang baru).

4. Standart kompetensi Standar Kompetensi adalah suatu ukuran atau kriteria yang berisi rumusan mengenai kemampuan personil yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap serta penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan. 5. Kebutuhan kompetensi dalam organisasi Spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan yang dikembangkan secara tradisional mencoba untuk menggali dan menampilkan informasi yang berhubungan dengan: o kebutuhan pendidikan formal, o pengalaman mengikuti pelatihan, dan o pengalaman menduduki posisi jabatan. 6. Pemahaman tetang kompetensi Secara garis besar, ada 2 macam kompetensi, yaitu: a. Kompetensi manajerial (soft competency): yaitu jenis kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengelola karyawan, dan membangun interaksi dengan orang lain. Misal :kemampuan problem solving ( pemecahan masalah ), leadership ( kepemimpinan ), dan communication ( komunikasi dengan orang lain )dll. b. Kompetensi teknis (hard competency) : yaitu kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan fungsional pekerjaan yang berhubungan dengan seluk beluk teknis yang berkaitan dengan pekerjaan yang ditekuni. Misal : kemampuan marketing ( pemasaran ), electrical, akuntansi dll.

7.

MSDM Berbasis Kompetensi MSDMBK (Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi) adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian aktivitas tenaga kerja mulai dari rekruitmen sampai dengan pensiun di mana proses pengambilan keputusan keputusannya didasarkan pada informasi kebutuhan kompetensi jabatan dan kompetensi individu untuk mencapai tujuan orgaisasi / perusahaan.

PERILAKU KONSUMEN
Kelompok 7

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. I. Dua Wujud Konsumen 1. Personal Consumer :Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri. 2. Organizational Consumer :Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut. II. PerilakuKonsumen Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevalusian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku Konsumen Rasional, Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut : a. b. c. d. barangtersebutdapatmemberikankegunaan optimal bagikonsumen, barangtersebutbenar-benardiperlukankonsumen, mutubarangterjamin, hargasesuaidengankemampuankonsumen.

Perilaku Konsumen Irasional, Suatu perilaku dalam mengkonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu. Contohnya, yaitu :

a. b. c. d.

tertarikdenganpromosiatauiklanbaik di media cetakmaupunelektronik memilikimerek yang sudahdikenalbanyakkonsumen, ada bursa obralatau bonus-bonus danbanjirdiskon, prestiseataugengsi.

Menurut Handi Irawan perilaku konsumen di Indonesia dikatagorikan menjadi 10 : 1. Berpikir jangka pendek (short term perspective) 2. Tidak terencana (dominated by unplanned behavior) 3. Suka berkumpul 4. Gagap teknologi (not adaptive to high technology) 5. Berorientasi pada konteks (context, not content oriented) 6. Suka buatan Luar Negeri (receptive to COO effect) 7. Beragama (religious) 8. Gengsi (putting prestige as important motive) 9. Budaya lokal (strong in subculture) 10. Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment) III. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN 1. Faktor Sosial a. Grup b. Pengaruh keluarga c. Perandan status 2. Faktor Personal a. Situasi ekonomi b. Gaya hidup c. Kepribadian dan konsep diri d. Umur dan siklus hidup e. Pekerjaan 3. FaktorPsikologi a. Motivasi b. Persepsi c. Pembelajaran d. Beliefs and attitude 4. FaktorKebudayaan a. Sub kultural b. Kelas social

IV.

Pemikiran konsumen a) Pengenalan masalah (problem recognition) Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. b) Pencarianin formasi (information source) Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. c) Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation) untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. d) Keputusan pembelian (purchase decision)
e) Evaluasi pasca - pembelian (post-purchase evaluation) konsumen akan

melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.

You might also like