You are on page 1of 64

BAB I PEMBAHASAN 1.

1 Analisis Data

Data merupakan suatu hal yang penting dalam kegiatan penelitian. Data akan memberikan banyak arti bila dianalisis dan ditafsirkan dengan teknik teknik analisis yang tepat. Langkah untuk menafsirkan dan mengalisis data dalam kegiatan penelitian disebut dengan proses analisis data. Menurut Ardhana12 (dalam Lexy J. Moleong 2 2! 1 "# men$elaskan bah%a

analisis data adalah proses mengatur urutan data& mengorganisasikanya ke dalam suatu pola& kategori& dan satuan uraian dasar. 'edangkan menurut (aylor& (1)*+! *)# mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merin,i usaha se,ara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide# seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. 'ehinggal dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bah%a analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola& kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis ker$a seperti yang didasarkan oleh data. 'ebelum membahas tentang analisis data& kita harus mengetahui terlebih dahulu ma,am-ma,am dan $enis-$enis data. Menurut Aedi .ur (2 1 ! +# data digolongkan berdasarkan sumber dan sifatnya. Data menurut sumbernya yaitu data primer (data yang didapatkan se,ara langsung dari sumbernya# dan data skunder (data yang didapat dari berbagai sumber yang telah ada#. 'edangkan data menurut sifatnya dibedakan men$adi data kualitatif (berbentuk kalimat# dan data kuantitatif (berbentuk angka-angka#. Lihat gambar diba%ah.

Gambar 2.1 Bagan jenis data menurut sifatnya. /agaimana dengan teknik analisis data0 'e,ara umum penulis membagi teknik analisis data men$adi dua& yaitu anlisis stastik inferensial dan deskriptif. Analisis statistik inferensial terbagi lagi men$adi dua $enis yaitu parametrik dan non parametrik. Demikian $uga dengan anlisis statistik deskriptif terbagi men$adi analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kauntitatif.

Gambar 2.2 Bagan analisis data Mengingat begitu pentingnya teknik analisis data terhadap hasil penelitian& maka setelah mengenali data penelitian yang kita peroleh langkah berikutnya adalah menentukan teknik analisis data yang akan digunakan. Menurut 'uharsimi Arikunto (2 1 ! 2))# terdapat + hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan teknnik statistik untuk analisis data& yaitu!

1. /anyaknya sub$ek penelitian. (erdapat ketentuan sub$ek minimal yang harus diolah pada rumus atau teknik tertentu. 2. (ersedianya kelengkapan atau sarana penun$ang. 'arana penun$ang yang dimaksudkan adalah sarana yang digunakan untuk melakukan analisis data& ,ontoh1 komputer. Jika sarana seperti komputer belum terpenuhi maka rumus dan teknik statistik yang digunakan dengan prosedur analisis manual biasanya dipillihkan yang relatif sederhana& terutama $ika subyek penelitiannya ,ukup banyak. ". 2eadaan atau penyebaran data. Apabila 3ariabilitas data yang akan diolah kurang baik& maka tidak dibenarkan bagi peneliti untuk menggunakan statistik parametrik. 4. /anyaknya 3ariabel yang dianalisis. /anyaknya suatu 3ariabel dalam penelitian merupakan salah satu faktor yang menentukan mutu dan kualitas suatu penelitian. /anyalnya 3ariabel berpengaruh terhadap teknik analisis datanya. Misalkan $ika penelitian hanya mengenai satu 3ariabel baisanya dianalisis se,ara diskriptif dan statistik sederhana. (etapi $ika penelitiannya lebih dari dau 3ariabel atau lebih& belum dapat dapat sekaligus menentukan teknik statistik apa yang tepat digunakan. +. Jenis data yang akan diolah. Ma,am-ma,am $enis data $uga akan berpengaruh terhadap analisis data yang akan digunakan. Data nomoinal& ordinal& inter3al rasio mempunyai perbedaan dalam langkah analisis datanya.

1.1.1 Analisis Statistik Inferensial 'tatistik inferensial& (sering $uga disebut statistik induktif atau statistik

probabolitas # adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. 'tatistik ini akan ,o,ok

"

digunakan bila sampel diambil dari populasi yang $elas dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan se,ara random. 'tatistik ini disebut statistik probabilitas& karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability#. 'uatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenarannya (keper,ayaan# dan yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. /ila peluang kesalahan +5 maka taraf keper,ayaan )+5& bila peluang kesalahan 15& maka taraf keper,ayaan ))5. 6eluang kesalahan dan keper,ayaan ini disebut dengan taraf signifikansi. 7'tatistik inferensial berfungsi untuk menggenaralisaikan hasil penelitian yang dilakukan pada sampel& bagi populasi sehingga statistik inferensial ,o,ok digunakan untuk penelitian sampel8 'uharsimi Arikunto (2 1 ! 2)9#. Analisis statistik inferensial biasanya digunakan untuk penelitian yang mempunyai sekurang-kurangnya dua 3ariabel. 1.1.2 Analisis Statistik Deskriptif Menurut 'uharsimi Arikunto (2 1 ! 2)9# analisis statistik deskriptif berfungsi untuk mengelompokan data& menggarap& menyimpulkan& memaparkan& serta menya$ikan olahan. 'ehingga analisis data deskriptif ini ,o,ok digunakan untuk penelitian deskriptif. 6enelitian deskriptif yaitu penelitian yang hanya digunakan untuk

mengorganisisir& merangkum& dan menggambarkan obser3asi yang dilakukan. Atau dengan kata lain penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk mengu$i hipotesis. Dapat disimpulkan bah%a statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan ,ara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. :ang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain distribusi frekuensi& distribusi persen dan pengukuran tendensi sentral. 1.2 Penelitian Kualitatif

1.2.1 Pengertian Penelitian Kualitatif Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting# disebut $uga sebagai metode etnographi& karena pada a%alnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya& disebut $uga sebagai metode kualitatif& karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. 6enelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik& statistik atau komputer. 6roses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. 6enelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya. /ogdan dan taylor mendefinisikan 7metodologi kualitatif8 sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 'edangkan kirk dan miller mendefinisikan bah%a penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang se,ara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam ka%asannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahas konsep teoristik berbagai metode& kelebihan dan kelemahan-kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilan$utkan dengan pemilihan metode yanng akan digunakan. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan teoritisnya. ;leh karena itu penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung implikasi inheren di dalam diri filsafat yang dianutnya. 'ebab filsafat ilmu yang melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada. Maka dari itu dengan mengetahui metodologi penelitian yang digunakan& filsafat ilmu dan ka$ian teoritisnya& kelemahan dan kelebihannya

diharapkan akan mampu memberikan kesesuaian metodologi dengan fokus masalah penelitian. ;b$ek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang<aspek kehidupan manusia& yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. ;b$ek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan se%a$arnya (natural setting#& mungkin berkenaan dengan aspek<bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan& hukum& administrasi& agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang ob$eknya dinyatakan dalam kalimat& yang pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika# yang bersifat kritik& analitik<sintetik dan tuntas. 6enelitian kualitatif menuntut keteraturan& ketertiban dan ke,ermatan dalam berpikir& tentang hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam masalah yang akan diungkapkan. /eberapa alasan mengenai maksud dilakukannya penelitian kualitatif! 1. untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng seperti yang dialami oleh penelitian kuantitatif& sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat diungkap. 2. untuk menanggulangi ke,enderungan menggali data empiris dengan tu$uan membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif. ". untuk menanggulangi ke,enderungan pembatasan 3ariabel yang sebelumnya& seperti dalam penelitian kuantitatif& padahal permasalahan dan 3ariabel dalam masalah sosial sangat kompleks. 4. untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan# empiris& padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data. 1.2.2 Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif

6erbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif menurut suharsini arikunto 6enelitian kuantitatif 6enelitian kualitatif

1. 2e$elasan unsur! tu$uan& 1. 2e$elasan unsur! sub$ek pendekatan& sub$ek sumber data sampel& sumber data tidak mantap sudah mantap dan rin,i se$ak dan rin,i& masih fleksibel& timbul a%al. dan berkembangnya sambil $alan (emergent#. 2. Langkah penelitian! segala sesuatu diren,anakan sampai 2. Langkah penelitian! baru matang ketika persiapan disusun. diketahui dengan mantap dan $elas setelah penelitian selesai. ". Dapat menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakukan ". (idak dapat menggunakan untuk populasi. pendekatan populasi dan sampel. Dengan kata lain& dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel. ?stilah yang digunakan adalah setting. >asil penelitian hanya berlaku bagi setting yang bersangkutan. 4. >ipotesis! ($ika memang perlu# 4. >ipotesis! Menga$ukan hipotesis yang akan (idak mengemukakan hipotesis diu$i dalam penelitian sebelumnya& tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung >ipotesis menentukan hasil yang diramalkan prioritas >asil penelitian terbuka +. Desain! dalam desain $elas Desain! desain penelitiannya langkah-langkah penelitian dan +. adalah fleksibel dengan langkah hasil yang diharapkan. dan hasil yang tidak dapat dippastikan sebelumnya. =. 6engumpulan data! kegiatan dalam pengumpulan data =. 6engumpulan data! kegiatan memungkinkan untuk pengumpulan data selalu harus di%akilkan. dilakukan sendiri oleh peneliti *. Analisis data! dilakukan sesudah semua data terkumpul *. Analisis data! dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.

6erbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif menurut hamid potilima 6enelitian kualitatif 6enelitian kuantitatif 1. 'atuan-satuan indi3idual 1. 'atuan indi3idu digolongkan tidak dipilah-pilah dalam ke dalam 3ariabel-3ariabel dengan 3ariabel-3ariabel ,iri tertentu sesuai kepentingan panalitian. 2. (idak ada konsep sampel 2. 2arena besarnya populasi maka dalam penelitian kuantitatif digunakan sampel

".

Data dalam bentuk narasi ". Data dalam bentuk angka atau angka Analisis data di$adikan 4. Analisis data di$adikan bukti 4. pembuktian yang dapat digunakan untuk mendukung kebenaran dari untuk menerima atau menolak hipotesa yang dibuat hiipotesa yang dibuat ?nstrumen penelitian adalah +. ?nstrumen penelitian adalah +. kuisioner diri sendiri 6erbedaan istilah dalam pengu$ian keabsahan data antara metode kualitatif dan kuantitatif 1. 2. ". 4. Aspek .ilai kebenaran 6enerapan 2onsistensi .etralisasi Metode kualitatif @aliditas internal @aliditas eksternal< generalisasi Aeliabilitas ;b$ekti3itas Auditability dependability Bonfirmability Metode kuantitatif 2readibilitas (,redibility# (ransferability< keteralihan

1.2.3 Karakteristik !u! Penelitian Kualitatif Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil dari mensintesakan pendapatnya /ogdan dan /iklen (1)92!2*-" # dengan Lin,oln dan Cuba (1)9+!")-44# ada sebelas ,iri penelitian kualitatif& yaitu! 1. 2. ". 4. 6enelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (enity# 6enelitian kualitatif instrumennya adalah manusia& baik peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain 6enelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif penelitian kualitatif menggunakan analisis data se,ara induktif
9

+. =. *. 9. ).

6enelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal dari data 6enelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata& gambar# bukan angka-angka 6enelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil 6enelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian 6enelitian kualitatif meredefinisikan 3aliditas& realibilitas dan ob$ekti3itas dalam 3ersi lain dibandingkan dengan yang laDim digunakan dalam penelitian klasik

1 . 11.

6enelitian kualitatif menyusun desain yang se,ara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara# 6enelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang di$adikan sumber data.

Biri-,iri penelitian kualitatif! 1. 2. ". 4. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung Manusia merupakan alat (instrumen# utama pengumpulan data Analisis data dilakukan se,ara induktif 6enelitian bersifat deskriptif analitik (data berupa kata-kata& gambar& perilaku# tidak dituangkan dalam bentuk bilangan< angka statistik +. (ekanan penalitian berada pada proses& penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil. =. *. 9. ). 6embatasan penelitian berdasarkan fokus 6eren,anaan bersifat lentur dan terbuka >asil penelitian merupakan kesepakatan bersama 6embentukan teori berasal dari dasar

1 . 11. 12. 1".

6endekatan penelitian menggunakan metode kualitatif (eknik sampling ,enderung bersifat purposi3e 6enelitian bersifat menyeluruh (holistik# Makna sebagai perhatian utama penelitian

2arakteristik penelitian kualitatif! 1. Latar alamiah 6enelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan 6eneliti meneliti maslaah pendidikan atau sosiologi 2. ". Manusia sebagai alat (instrumen# 6eneliti< dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Metode kualitatif Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda Menya$ikan hubungan antara peneliti dan responden Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penyamaan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi 4. Analisis data se,ara induktif 6roses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagian yang terdapat dalam data Lebih dapatmenguraikan latar se,ara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang memperta$am hubungan-hubungan se,ara langsung hakikat memasuki dan melibatkan

sebagian %aktunya di sekolah& keluarga& tetangga dan lokasi lainnya untuk

+. =. *. 9. ). 1 . (eori dari dasar Deskriptif

Dapat

memperhitunngkan

nilai-nilai

se,ara eksplisit sehingga bagian dari struktur analitik

Lebih mementingkan proses daripada hasil Adanya batas yang ditentukan oleh fokus Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data Desain yang bersifat sementara

1.2." #angka$%#angka$ Penelitian Kualitatif Dalam penelitian kualitatif memiliki susunan langkah-langkah sebagai berikut!

11

1. 2. ". 4. +. =. *. 9. ). 1 . 11.

Memilih masalah 'tudi pendahuluan Merumuskan masalah Merumuskan hipotesis Memilih pendekatan Menentukan 3ariabel dan sumber data Menentukan dan menyusun instrumen Mengumpulkan data Analisis data Menarik kesimpulan Menulis laporan

12

1.2.& 'eknik Pengu!pulan Data /erbagai ,ara pengumpulan data untuk penellitian kualitatif terus berkembang& namun demikian pada dasarnya ada empat ,ara yang mendasar untuk mengumpulkan informasi yaitu! 1.2.+.1 ;bser3asi ;bser3asi yaitu tindakan yang merupakan penafsiran dari teori (karl popper#. .amun dalam penelitian& pada %aktu memasuki ruang kelas dengan maksud mengobser3asi& sebaiknya meninggalkan teori-teori untuk men$ustifikasi sebuah teori atau menyanggah. ;bser3asi merupakan tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media pengamatan. ;bser3asi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang& tempat& pelaku& kegiatan& %aktu& peristi%a& tu$uan dan perasaan. ;bser3asi yang paling efektif adlaah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Eormat yang disusun berisi item-item tentang ke$adian atau tingkah laku yang digambarkan akan ter$adi. Metode obser3asi dibedakan men$adi! ;bser3asi biasa Menurut prof. 6arsudi suparlan& dalam obser3asi biasa si peneliti tidak boleh terlibat dalam hubungan emosi pelaku yang men$adi sasaran penelitian. ;bser3asi terkendali Menurut prof. 6arsudi suparlan& para pelaku yang akan diamati dan dikondisi-kondisi yang ada dalam tempat kegiatan. 6elaku diamati dan dikendalikan si peneliti ;bser3asi terlibat Menurut prof. 6arsudi suparlan& obser3asi terlibat merupakan teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam

1"

kehidupan dari masyarakat yang di teliti untuk dapat melihat dan memahami ge$ala yang ada& sesuai maknanya dengan yang diberikan dipahami oleh para %arga yang ditelitinya. 2egiatan obser3asi terlibat bukan hanya mengamati ge$ala yang ada dalam masyarakat yang diteliti& tetapi $uga melakukan %a%an,ara& mendengarkan& memahamidan dalam batas-batas tertentu mengikuuti kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang diteliti. 2eterlibatan peneliti dapat dibedakan men$adi empatkelompok yaitu! 2eterlibatan pasif! peneliti tidak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku yang diamati dan tidak ter$adi interaksi sosial dengan pelaku yang diamati 2eterlibatan setengah-setengah! peneliti mengambil sesuatu kedudukan yang berada dalam 2 hubungan struktural yang berbeda& yaitu antara struktur yang men$adi %adah bagi kegiatan yang diamati dan struktur dimana pelaku sebagai pendukung sehari-hari 2eterlibatan penuh< lengkap! bila 2eterlibatan aktif! peneliti ikut

menger$akan apa yang dilakukan para pelaku yang diamati dalam kehidupan

kegiatan peneliti telah men$adi bagian dari kehidupan pelaku yang diamati. >al-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan obser3asi! Memperhatikan fokus penelitian& kegiatan apa yang harus diamati apakah yang umum atau yang khusus. digunakan. Ease-fase dalam obser3asi! a. 6ertemuan peren,anaan Menentukan kriteria yang diobser3asi& dengan terlebih dahulu mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang akan

14

b. ,.

;bser3asi kelas Diskusi balikan

Ada berbagai keterbatasan obser3asi& yaitu sebagai berikut! sangat rahasia /ila mengetahui bah%a dirinya diteliti& para obser3er mungkin dengan maksud-maksud tertentu dengan senga$a berusaha menimbulkan kesan yang menyenangkan atau sebaliknya pada obser3er. (imbul ke$adian yang tidak selalu dapat diramalkan sehingga obser3er dapat hadir untuk mengobser3asi ke$adian itu. Jika penelitian dilakukan terhadap typi,al beha3ior& menunggu timbulnya beha3ior yang diharapkan itu se,ara spontan kerapkali memakan %aktu yang pan$ang dan sangat membosankan. ,ua,a. suatu ke$adian (erbatasi oleh lamanya kelangsungan (ugas obser3asi men$adi terganggu pada %aktu-%aktu ada peristi%a yang tidak terduga-duga& misalnya keadaan /anyak ke$adian yang tidak dapat di,apai dengan obser3asi langsung& misalnya kehidupan pribadi seseorang yang

2elebihan obser3asi!

1+

Merupakan metode yang dapat langsung digunakan untuk meneliti berma,am-ma,am ge$ala. /anyak aspek tingkah laku manusia yang hanya dapat diteliti melalui obser3asi langsung.

Fntuk sub$ek yang diteliti& obser3asi ini lebih sedikit tuntutannya& orang-orang yang selalu sibukpun mungkin tidak berkeberatan untuk diamat-amati& %alau dia mungkin keberatan men$a%ab kuesioner.

Memungkinkkan serempak dengan ter$adinya sesuatu ge$ala.

pen,atatan

yang

diteliti

(idak tergantung kepada self-report Dengan metode obser3asi& peneliti dapat memperoleh pandangan yang holistik< menyeluruh terhadap responden yang

6eneliti

dapat

menggunakan

3ariasi

pendekatan termasuk pendekatan indu,ti3e dis,o3ery (yaitu pengamatan yang mendasarkan kepada ke$adian spesifik mendalam dan realistik serta merefleksikan keadaan responden# 6eneliti dapat melihat hal-hal yang tidak dapat diungkap dengan teknik lain termasuk perilaku biasa 6eneliti dapat mengetahui dan

melaporkan apa adanya tentang perilaku responden yang biasa maupun diluar konteks permasalahan yang hendak diteliti. >ambatan-hambatan dalam pengamatan berasal dari 2 sumber& yaitu! 1. >ambatan dari dalam& termasuk diantaranya! 2urangnya persiapan apa yang dilakukan sebelum berinteraksi dengan responden

1=

responden

6erasaan terasing dari peneliti terhadap

2urang

bisanya

peneliti

beradaptasi

dengan kegiatan& kebiasaan&dan tata ,ara hidup responden informan di lapangan. (idak dapat memanfaatkan peran

2.

>ambatan yang berasal dari luar& diantaranya! 6eneliti larut dengan responden dan kehilangan arah tentang informasi apa yang perlu diambil dari interaksi dengan responden lapangan Minimnya perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukan obser3asi di lapangan 6eneliti tidak dapat mengidentifikasi ge$ala yang diinginkan karena adanya aturan yang harus ditaati di

1.2.+.2 Ga%an,ara Ga%an,ara yaitu pertemuan yang langsung diren,anakan antara pe%a%an,ara dan yang di%a%an,arai untuk memberikan< menerima informasi tertentu. Menurut Moleong (1)99!149# %a%an,ra adalah kegiatan per,akapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pe%a%an,ara dan yang di%a%an,arai. Ga%an,ara merupakan pertanyaan yang dilakukan se,ara 3erbal kepada orangorang yang dianggap dapat memberikan informasi atau pen$elasan hal-hal yang dipandang perlu. Ada tiga teknik %a%an,ara yaitu! Ga%an,ara baku dan ter$ad%al

1*

Ga%an,ara baku dan tidak ter$ad%al Ga%an,ara tidak baku

/eberapa hal yang harus diperhatikan agar %a%an,ara berlangsung efektik! /ersikaplah sebagai pe%a%an,ara yang simpatik& yang berperhatian dan pendengar baik& tidak berperan terlalu aktif& untuk menun$ukkan bah%a anda menghargai pendapat anak /ersikaplah netral dalam rele3ansinya dengan pela$aran /ersikaplah tenang& tidak terburu-buru atau ragu-ragu dan anak akan menun$ukkan sikap yang sama. 'e,ara khusus perhatikan bahasa yang anda gunakan untuk %a%an,ara

Ada beberapa bentuk %a%an,ara! Ga%an,ara terstruktur yaitu apabila pe%a%an,ara sudah mempersiapkan bahan %a%an,ara terrlebih dahulu Ga%an,ara tidak terstruktur yaitu apabila prakarsa pemilihan topik bahasan diambil oleh orang yang di %a%an,arai Ga%an,ara semi terstruktur yaitu bentuk %a%an,ara yang sudah dipersiapkan& akan tetapi memberikan keleluasaan kepada responden untuk menerangkan agak pan$ang mungkin tidak langsung ke fokus bahasan< pertanyaan& atau mungkin menga$ukan topik bahasan sendiri selam %a%an,ara berlangsung. 1.2.+." Dokumen Menurut CoetD dan Le ,ompte (1)94#& dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyedeikan kerangka bagi data yang mendasar& yang termasuk didalamnya! 1. 2. ". 4. 2oleksi dan analisis buku teks 2urikulum dan pedoman pelaksanaannya Arsip penerimaan murid baru Batatan rapat

19

+. =. *. 9. ).

Batatan tentang sis%a Aen,ana pela$ran dan ,atatan guru >asil karya sis%a 2umpulan dokumen pemerintah 2oleksi arsip guru berupa buku harian& ,atatan peristi%a penting (logs# dan kenang-kenangan dari sis%a angkatan lama.

1.2.+.4 (riangulasi Merupakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada& tu$uan dari triangulasi bukan untuk men,ari kebenaran tentang beberapa fenomena& tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

1.3 1.3.1

Penelitian Kuantitatif Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. 'esuai dengan bentuknya& data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. /erdasarkan proses atau ,ara untuk mendapatkannya& data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut! 1. Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan# yang diperoleh dengan ,ara membilang. Bontoh data diskrit misalnya! Jumlah 'ekolah Dasar .egeri di 2e,amatan HHH sebanyak 2 . Jumlah sis%a laki-laki di 'D ::: sebanyak =* orang. Jumlah penduduk di 2abupaten III sebanyak 24=.9=* orang. 2arena diperoleh dengan ,ara membilang& data diskrit akan berbentuk bilangan bulat (bukan bilangan pe,ahan#. 2. Data kontinum adalah data dalam bentuk angka<bilangan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan bulat atau pe,ahan tergantung $enis skala pengukuran yang digunakan. Bontoh data kontinum misalnya! (inggi badan /udi adalah 1+ &+ ,entimeter. ?J /udi adalah 12 .
1)

'uhu udara di ruang kelas 24 Bel,ius. /erdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan& data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam empat $enis (tingkatan# yang memiliki sifat berbeda yaitu! 1. Data nominal atau sering disebut $uga data kategori adalah data yang diperoleh melalui pengelompokkan obyek berdasarkan kategori tertentu. 6erbedaan kategori obyek hanyalah menun$ukkan perbedaan kualitatif. Galaupun data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka& namun angka tersebut tidak memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat dibandingkan. Logika perbandingan 7K8 dan 7L8 tidak dapat digunakan untuk menganalisis data nominal. ;perasi matematik seperti pen$umlahan (M#& pengurangan (-#& perkalian (x#& atau pembagian (!# $uga tidak dapat diterapkan dalam analisis data nominal. 2. Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu ob$ek atau kategori yang telah disusun se,ara ber$en$ang menurut besarnya. 'etiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya. .amun demikian& $arak atau rentang antar $en$ang yang tidak harus sama. Dibandingkan dengan data nominal& data ordinal memiliki sifat berbeda dalam hal urutan. (erhadap data ordinal berlaku perbandingan dengan menggunakan fungsi pembeda yaitu 7K8 dan 7L8. Galaupun data ordinal dapat disusun dalam suatu urutan& namun belum dapat dilakukan operasi matematik ( M& - & x & ! #. ". Data ?nter3al adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria tertentu serta menun$ukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal. 2elebihan sifat data inter3al dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki sifat kesamaan $arak (equality interval# atau memiliki rentang yang sama antara data yang telah diurutkan. 2arena kesamaan $arak tersebut& terhadap data inter3al dapat dilakukan operasi matematik pen$umlahan dan pengurangan ( M& - #. .amun demikian masih terdapat satu sifat yang belum dimiliki yaitu tidak adanya angka .ol mutlak pada data inter3al.

4.

Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data nominal& data ordinal& serta data inter3al. Data rasio adalah data yang berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik .ol absolut (mutlak# sehingga dapat diterapkannya semua bentuk operasi matematik ( M & - & x& ! #. 'ifat-sifat yang membedakan antara data rasio dengan $enis data lainnya (nominal& ordinal& dan inter3al#.

1.3.2 Peng(la$an dan Analisis Data Kuantitatif Data penelitian kuantitatif yang telah dikumpulkan melalui ker$a lapangan pada dasarnya masih berupa data mentah (raw data#. Diperlukan rangkaian proses pengolahan serta analisis agar data tersebut dapat digunakan sebagai landasan empirik dalam men$a%ab rumusan masalah atau mengu$i hipotesis penelitian. 2egiatan analisis data dalam penelitian kuantitatif meliputi pengolahan dan penya$ian data& melakukan berbagai perhitungan untuk mendeskripsikan data& serta melakukan analisis untuk mengu$i hipotesis. 6erhitungan dan analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan teknik statistik. 1.".2.1 6engolahan Data Data dalam penelitian kuantitatif merupakan hasil pengukuran terhadap keberadaan suatu 3ariabel. @ariabel yang diukur merupakan ge$ala yang men$adi sasaran pengamatan penelitian. Data yang diperoleh melalui pengukuran 3ariabel dapat berupa data nominal& ordinal& inter3al atau rasio. 6engolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap 3ariabel penelitian yang siap dianalisis. 6engolahan data meliputi kegiatan pengeditan data& tranformasi data (coding#& serta penya$ian data sehingga diperoleh data yang lengkap dari masingmasing obyek untuk setiap 3ariabel yang diteliti. 1. 6engeditan Data (Editing# 6engeditan adalah pemeriksaan atau koreksi data yang telah dikumpulkan. 6engeditan dilakukan karena kemungkinan data yang masuk (raw data# tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan kebutuhan. 6engeditan data dilakukan untuk melengkapi kekurangan atau menghilangkan kesalahan

21

yang terdapat pada data mentah. 2ekurangan dapat dilengkapi dengan mengulangi pengumpulan data atau dengan ,ara penyisipan (interpolasi# data. 2esalahan data dapat dihilangkan dengan membuang data yang tidak memenuhi syarat untuk dianalisis.

2.

Boding dan (ranformasi Data Boding (pengkodean# data adalah pemberian kode-kode tertentu pada tiaptiap data termasuk memberikan kategori untuk $enis data yang sama. 2ode adalah simbol tertertu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan identitas data. 2ode yang diberikan dapat memiliki makna sebagai data kuantitatif (berbentuk skor#. 2uantikasi atau transformasi data men$adi data kuantitatif dapat dilakukan dengan memberikan skor terhadap setiap $enis data dengan mengikuti kaidah- kaidah dalam skala pengukuran.

".

(abulasi Data (abulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan ,ara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. (abel yang dibuat sebaiknya mampu meringkas semua data yang akan dianalisis. 6emisahan tabel akan menyulitkan peneliti dalam proses analisis data.

1.3.3 Pengu)ian Hip(tesis 6enelitian kuantitatif pada umumnya diarahkan untuk mengu$i hipotesis. 2ebenaran hipotesis penelitian harus dibuktikan berdasarkan data yang telah dikumpulkan. >ipotesis penelitian adalah $a%aban sementara terhadap rumusan masalah yang dia$ukan dalam penelitian kuantitatif. /erdasarkan sifat masalahnya dapat dibedakan dua $enis hipotesis yaitu! 1. 6engu$ian >ipotesis 2omparatif (F$i 6erbedaan# Dalam proses penelitian pendidikan seringkali dilakukan analisis data dengan tu$uan untuk membandingkan dua kelompok data atau lebih. Misalnya membandingkan hasil pretes dengan postes1 membandingkan prestasi bela$ar sis%a di beberapa sekolah1 membandingkan mutu sekolah& atau perbandingan lain sesuai dengan lingkup ka$ian penelitian pendidikan.

22

Analisis komparatif atau u$i perbedaan digunakan untuk mengu$i hipotesis komparatif. /erdasarkan hasil analisis komparatif tersebut dapat ditemukan faktor-faktor yang melatarbelakangi mun,ulnya suatu perbedaan. 6enggunaan analisis komparatif berdasarkan $enis datanya yaitu! 1. 2. 6engu$ian hipotesis komparatif dua sampel berpasangan untuk $enis data nominal menggunakan teknik statistik M,.emar 6engu$ian hipotesis komparatif dua sampel berpasangan untuk $enis data ordinal menggunakan teknik statistik 'ign (est (F$i (anda# dan Gil,oxon Mat,hed 6airs ". 6engu$ian hipotesis komparatif dua sampel berpasangan untuk $enis data ?nter3al<rasio menggunakan teknik statistik F$i-t sampel berpasangan 4. 6engu$ian hipotesis komparatif dua sampel independen untuk $enis data nominal menggunakan teknik statistikEisher Nxa,t 6robability dan Bhi 2uadrat dua sampel +. 6engu$ian hipotesis komparatif dua sampel independen untuk $enis data ordinal menggunakan teknik statistik Median (est& Mann Ghitney& F-test& 2olomogoro3 'mirno3 dan Gald Golfo%itD. =. 6engu$ian hipotesis komparatif dua sampel independen untuk $enis data inter3al<rasio menggunakan teknik statistik F$i-t sampel independen *. 9. 6engu$ian hipotesis komparatif k sampel independen untuk $enis data nominal menggunakan teknik statistik Bho,hran J 6engu$ian hipotesis komparatif k sampel berpasangan untuk $enis data ordinal menggunakan teknik statistik Eriedman (%o-Gay Ano3a ). 6engu$ian hipotesis komparatif k sampel berpasangan untuk $enis data inter3al dan rasio menggunakan teknik statistik ;ne-Gay Ano3a (Ano3a 'atu Jalur# dan (%o-Gay Ano3a (Ano3a Dua Jalur# 1 . 6engu$ian hipotesis komparatif k sampel independen untuk $enis data nominal menggunakan teknik statistik untuk k sample

2"

11.

6engu$ian hipotesis komparatif k sampel independen untuk $enis data ordinal menggunakan teknik statistik Median Nxtention dan 2ruskal-Gallis ;ne Gay Ano3a

12.

6engu$ian hipotesis komparatif k sampel independen untuk $enis data inter3al<rasio menggunakan teknik statistik ;ne-Gay Ano3a (Ano3a 'atu Jalur# dan(%o-Gay Ano3a (Ano3e Dua Jalur#

2.

6engu$ian >ipotesis Asosiatif (Analisis 2orelasi# >ipotesis asosiatif merupakan dugaan adanya hubungan antara 3ariabel penelitian. 2ekuatan hubungan antar 3ariabel tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. 2oefisien korelasi memperlihatkan se$auh mana 3ariasi dalam satu 3ariabel berhubungan dengan 3ariasi dalam 3ariabel lainnya. 6engu$ian hipotesis asosiatif dilakukan dengan ,ara menghitung dan mengu$i signifikansi koefisien korelasi. 2ekuatan hubungan dapat dilihat dan besar ke,ilnya koefisien korelasi. .ilai yang mendekati nol berarti lemahnya hubungan dan nilai yang mendekati angka satu menun$ukkan kuatnya hubungan. (erdapat beberapa teknik analisis yang dapat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antar 3ariabel. (eknik analisis yang digunakan tergantung $enis data yang akan dianalisis. 6enggunaan analisis asosiatif berdasarkan $enis datanya yaitu! 1. 2oefisien 2ontingensi. 2. 6engu$ian hipotesis asosiatif<hubungan (korelasi# untuk kenis data ordinal digunakan teknik statistik 2orelasi 'pearman Aank dan 2orelasi 2endal (au ". 6engu$ian hipotesis asosiatif (korelasi# untuk $enis data inter3al atau rasio digunakan teknik statistik sebagai berikut 2orelasi 6roduk Moment yang digunakan mengu$i hipotesis hubungan antara dua 3ariabel. 6engu$ian hipotesis asosiatif (korelasi# untuk $enis data nominal digunakan teknik statistik

24

2orelasi ganda! untuk mengu$i hipotesis hubungan dua 3ariabel atau lebih se,ara bersama-sama dengan satu 3ariabel. 2orelasi parsial digunakan untuk mengu$i hipotesis hubungan antara dua 3ariabel atau lebih& bila terdapat 3ariabel yang dikendalikan. 1." Dalam Statistik Para!etrik statistik inferensial terdapat statistik parametris dan statistik

nonparametris. 'aat kita akan melakukan analisa data& seringkali kita terbentur untuk memilih statistik apa yang ,o,ok untuk digunakan. Apakah statistik parametris atau statistik nonparametris. .amun seringkali kita menggunakan statistik parametris& padahal hal tersebut belum tentu bisa sepenuhnya. /anyak hal yang harus kita ketahui kapan menggunakan statistik parametris dan kapan menggunakan statistik nonparametris. 'alah satu hal yang membedakan statistik parametris dan nonparametris adalah distribusi dari data. 'tatistik parametris syarat utamanya adalah memenuhi asumsi kenormalan dalam artian data harus berdistribusi normal sedangkan statistik nonparametris tidak demikian& bebas distribusi. 1.".1 Pengertian Statistik Para!etrik 'tatistik parametrik adalah ilmu statistik yang digunakan untuk data-data yang memiliki sebaran normal. Jika data tidak menyebar normal maka metode statistik nonparametrik dapat digunakan. Apa yang dapat dilakukan $ika data tidak menyebar normal& namun statistik parametrik ingin tetap digunakan. Fntuk kasus ini data sebaiknya ditransformasikan terlebih dahulu. (ransformasi data perlu dilakukan agar data mengikuti sebaran normal. (ransformasi dapat dilakukan dengan mengubah data ke dalam bentuk logaritma natural& menggunakan operasi matematik (membagi& menambah& atau mengali dengan bilangan tertentu#& dan mengubah skala data dari nominal men$adi inter3al. Apa yang dimaksud dengan distribusi normal0 /agaimana mengetahui sebuah data berdistribusi normal atau tidak0 >al ini penting sekali untuk diketahui karena berdasarkan normal atau tidaknya distribusi ini baru dapat ditentukan apakah u$i statistik parametrik atau nonparametrik yang digunakan.

2+

Distribusi normal dikenal $uga dengan istilah Caussian Distribution. Distribusi normal mengandung dua parameter& yaitu rata-rata (meanOm# dan ragam (3arians Os2#. 6arameter-parameter ini memberikan karakteristik yang unik pada suatu distribusi berdasarkan 7lokasi8-nya (,entral tenden,y#. /erbagai metode statistik mendasarkan perhitungannya pada kedua parameter tersebut. 6enggunaan metode statistik parametrik mengikuti prinsip-prinsip distribusi normal. 6rinsip-prinsip dari distribusi normal adalah! a. terdistribusi se,ara normal. b. 'ampel diperoleh se,ara random& dengan $umlah sampel yang dianggap dapat me%akili populasi. ,. Distribusi normal merupakan bagian dari distribusi probabilitas yang kontinyu (,ontinuous probability distribution#. ?mpilkasinya& skala pengukuran pun harus kontinyu. 'kala pengukuran yang kontinyu adalah skala rasio dan inter3al. 2edua skala ini memenuhi syarat untuk menggunakan u$i statistik parametrik. 2arakteristik Distribusi .ormal 1. 2. ". 4. +. =. 2ur3a berbentuk genta atau lon,eg dan memiliki satu pun,ak yang terletak di tengah. .ilai rata-rata hitung sama dengan median dan modus. Distribusi probabilitas dan kur3a normal berbentuk kur3a simetris dengan rata-rata hitungnya. 2ur3a ini menurun di kedua arah yaitu kekanan untuk nilai positif tak terhingga dan kekiri untuk nilai negatif tak terhingga. Luas daerah yang terletak di ba%ah kur3a normal tetapi di atas sumbu mendatar sama dengan 1. .ilai mean& median dan mode terletak pada satu titik. 2ur3a normal dibentuk dari $umlah pengamatan yang sangat banyak . Distribusi dari suatu sampel yang di$adikan obyek pengukuran berasal dari distribusi populasi yang diasumsikan

2=

6ada proses pembandingan bentuk kur3a ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. a. Distribusi kur3a normal dengan nilai rata-rata sama dan standar de3iasi berbeda. semakin besar standar de3iasi& maka kur3a akan semakin pendek. semakin tinggi nilai standar de3iasi& maka kur3a akan semakin run,ing. b. Distribusi kur3a normal dengan nilai rata-rata berbeda dan nilai standar de3iasi sama. 2edua kur3a ini akan memiliki bentuk yang sama& akan tetapi letaknya yang akan berbeda. ,. Distribusi probabilitas kur3a normal dengan nilai rata-rata berbeda dan nilai standar de3iasi yang berbeda. 2edua kur3a ini akan memiliki bentuk yangberbeda sama sekali. 'tatistika parametrik $uga adalah prosedur yang pengu$ian yang dilakukan berlandaskan distribusi. 'alah satu karakteristiknya penggunaan prosedur ini melibatkan asumsi-asumsi tertentu. Bontoh dari statistik parametrik adalah analisis regresi& analisis korelasi& analisis 3arians. 'yarat penerapan statistik parametri, adalah ! 1. 2. ". 4. Distribusi sampel diambil dari dari distribusi 6opulasi yang terdistribusi se,ara normal 'ampel diperoleh se,ara random (me%akili populasi# 'kala pengukuran harus kontinyu (rasio<inter3al# atau skala nominal yang diubah men$adi proporsi Bontoh metode statistik parametrik ! 1. 2. ". 4. Analisis regresi F$i-t (1 atau 2 sampel# 2orelasi pearson& 6eran,angan per,obaan (one or t%o-%ay ano3a parametrik#& dll.

6enggunaan 'tatistik 6arametris Fntuk Mengu$i >ipotesis

2*

'tatistik 6arametris

PP Deskriptif untuk parametris artinya satu 3ariabel dan untuk nonparametris artinya satu sampel >ipotesis deskriptif yang akan diu$i dengan statistik parametris merupakan dugaan terhadap nilai dalam satu sampel (unit sampel#& dibandingkan dengan standar& sedangkan hipotesis deskriptif yang akan diu$i dengan statistik nonparametris merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan se,ara signifikan nilai antar kelompok dalam satu sampel. >ipotesis komparatif merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan se,ara signifikan nilai-nilai dua kelompok atau lebih. >ipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap ada tidaknya hubungan se,ara signifikan antara dua 3ariabel atau lebih ('ugiyono& 2 1.".2 *enis%)enis Met(de Statistik Para!etrik 1. F$i-t +!1*"-1*4#.

F$i-t digunakan untuk menentukan apakah 2 kelompok skor memiliki perbedaan yang signifikan di tingkat probabilitas pilihan. Bontohnya& F$i-t dapat digunakan untuk membandingkan skor memba,a pada laki-laki dan skor memba,a pada perempuan di sekolah A.

29

'trategi dasar F$i-t adalah membandingkan perbedaan nyata antara mean kelompok (H1-H2# menentukan apakah ada perbedaan yang diharapkan berdasarkan peluang. F$i-t terdiridari! F$i-t untuk sampel independen digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara dua sampel independen. 'ampel independen ditentukan tanpa adanya pemadanan $enis apapun. 'oft%are '6'' dapat digunakan untuk u$i-t. F$i-t untuk sampel non-independen digunakan untuk membandingkan dua kelompok terpilih berdasarkan beberapa kesamaan. F$i ini $uga digunakan untuk membandingkan performansi kelompok tunggal dengan pretest dan posttest atau dengan dua perlakuan berbeda. Bontoh 2asus Bontoh Aumusan Masalah ! /agaimana tingkat keberhasilan bela$ar sis%a >ipotesis kalimat ! 1. 2. ". (ingkat keberhasilan bela$ar sis%a paling tinggi * 5 dari yang diharapkan (u$i pihak kiri < 1-tailed# (ingkat keberhasilan bela$ar sis%a paling rendah * 5 dari yang diharapkan (u$i pihak kanan < 1-tailed# (ingkat keberhasilan bela$ar sis%a tidak sama dengan * 5 dari yang diharapkan (u$i 2 pihak < 2-tailed# 6engu$ian >ipotesis ! Aumusan masalah 'atu >ipotesis kalimat >a ! tingkat keberhasilan bela$ar sis%a paling tinggi * 5 dari yang diharapkan >o ! tingkat keberhasilan bela$ar sis%a paling rendah * 5 dari yang diharapkan >ipotesis statistik >a ! Q L * 5 >o ! Q R * 5 6arameter u$i ! Jika t tabel S t hitung maka >o diterima& dan >a di tolak Jika t tabel K t hitung maka >o ditolak& dan >a diterima

2)

6enyelesaian 2asus 1 (u$i t pihak kiri#

DA(A .?LA? .o 1 2 " 4 + = * 9 ) 1 11 12 1" 14 1+ 1= 1* 19 .ilai =* *+ 91 = 9 *+ *1 =9 9 *9 *1 9 =+ +* *9 =" *= *" 1) 2 21 22 2" 24 2+ 2= 2* 29 2) " "1 "2 "" "4 "+ "= "* =" =+ *2 9 *+ =* *2 *) 9 91 *+ *1 *4 =+ ++ * *2 92 =*

1. 2lik AnalyDe 6ilih Bompare Means& lalu pilih ;ne 'ample ( (est 2. Masukkan 3ariabel nilai ke dalam (est @ariable /ox& abaikan yang lain kemudian klik ;2 'elan$utnya&
"

1. F$i .ormalitas data ! 2lik AnalyDe& 6ilih .on 6arametri,s (est pilih 1 'ampel 2-'& masukkan 3ariabel nilai ke dalam (est @ariable List& kemudian 2lik ;2

(-(est
One-Sample Statistics N nilai 37 Mean 71.9730 Std. Deviation 7.11995 Std. Error Mean 1.17051

One-Sample Test *e+t ,al-e . 0 95& 'onfiden!e (nterval of t)e Differen!e "o#er $%%er 69.5991 74.3469

nilai

t 61.488

df 36

Sig. (2-tailed .000

Mean Differen!e 71.97297

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test nilai N Nor/al 0ara/eter+ a12 Mo+t E4tre/e Differen!e+ 5ol/ogorov-S/irnov 6 3+7/%. Sig. (2-tailed a. *e+t di+tri2-tion i+ Nor/al. 2. 'al!-lated fro/ data. Mean Std. Deviation 32+ol-te 0o+itive Negative 37 71.9730 7.11995 .099 .080 -.099 .600 .864

>asil u$i di atas menun$ukkan bah%a t hitung O =1.499. ( tabel diperoleh dengan df O "=& sig +5 (1 tailed# O 1.=94. 2arena t tabel L dari t hitung (-1.=94 L

"1

=1.499#& maka >o diterima& artinya tingkat keberhasilan bela$ar sis%a paling tinggi * 5 tidak terbukti& bahkan lebih dari yang diduga yaitu sebesar *4."49). >asil u$i normalitas data menun$ukkan nilai 2ol-'mirno3 sebesar Asymp. 'ig tidak signifikan yaitu sebesar disimpulkan data berdistribusi normal .9=4 (K .= dan . +#& sehingga dapat

2.

Analisis @arians (A.;@A# 9#& Bress%ell mengartikan A.;@A sebagai

Dalam Ndu,ational Aesear,h (2

teknik statistik yang digunakan untuk perbedaan yang ada pada lebih dari dua kelompok data. Adapun $enis analisis 3arians& yakni! a. A.;@A sederhana (satu arah# digunakan untuk menentukan apakah skor dari dua kelompok atau lebih memiliki perbedaan se,ara signifikan pada tingkat probabilitasnya. Misalnya& pengukuran prestasi sis%a berdasarkan tingkat ekonominya (tinggi& sedang& dan rendah#& dimana tingkat ekonomi sebagai 3ariabel kelompok dan tingkat ekonomi sebagai 3ariabel dependennya. Multi ,omparison adalah pengu$ian yang melibatkan perhitungan bentuk istime%a dari u$i-t. 'etiap kali u$i signifikansi dilakukan& tingkat probabilitasnya kita terima. Misalnya& kita setu$u kalau hasil yang akan didapatakan mun,ul hanya + kali kesempatan pada setiap 1 sampel. >asil tersebut dikatakan bermakna dan bukan sekedar karena peluang semata.

Bontoh Ano3a 'atu Arah

"2

/uka '6'' /uka (ab Variable View& buat 2 3ariabel! 6eker$aan dan 6endapatan Fbah (ype 6eker$aan ke T.umeri,T& De,imals T T& beri label T6eker$aanT& ubah measure men$adi T.ominalT dan isi 3alue dengan kategori! 1 O (ani& 2 O /uruh dan " O Lainnya

Fbah (ype 6endapatan ke T.umeri,T& De,imals T T& beri label T6endapatanT& ubah measure men$adi T',aleT.

/uka ata View dan isikan data sebanyak 24 responden sebagai berikut!

""

6ada menu& pilih !naly"e# $ompare %eans# &ne'(ay !)&V!& sampai mun,ul $endela ;ne-Gay A.;@A seperti di ba%ah ini!

6ilih 3ariabel T6endapatanT lalu masukkan ke kotak TDependent List!T 2emudian pilih 3ariabel T6eker$aanT lalu masukkan ke kotak TEa,tor!T 'ehingga nampak seperti di ba%ah ini!

"4

2lik tombol &ptions& akan mun,ul $endela ini! Bentang T escriptiveT dan T*omogenity of variance testT

2lik $ontinue Masih di$endela &ne (ay !)&V!& klik tombol +ost *oc& sampai mun,ul $endela ini! Bentang Bonferronidan Games'*owell serta biarkan significance level , -#-..

"+

2lik $ontinue Lalu 2lik &/ dan Lihatlah hasilU

>asil terilhat sebagai berikut!

"=

?nterprestasi /a,a adalah sebagai berikut!

Dari tabel Descriptives nampak bah%a responden yang beker$a sebagai (ani rata-rata berpendapatan sebesar 1)+4)*&+ & /uruh rata-rata berpendapatan sebesar 2=+ 9 &*+ dan Lainnya rata-rata berpendapatan "2=42"&2+. 'elan$utnya untuk melihat u$i kita lihat di tabel AN+,A.

'ebelum melan$utkan u$i perlu diingat bah%a salah satu asumsi u$i Ano3a adalah 3ariansnya sama. Dari tabel Test of Homegeneity of Variances terlihat bah%a hasil u$i menun$ukan bah%a 3arian ketiga kelompok tersebut sama (6-3alue O &"+*#& sehingga u$i Ano3a 3alid untuk mengu$i hubungan ini.

'elan$utnya untuk melihat apakah ada perbedaan pendapatan dari ketiga kelompok peker$a tersebut& kita lihat tabel A.;@A & dari tabel itu pada

"*

kolom 'ig. diperoleh nilai 6 (6-3alue# O & "*. Dengan demikian pada taraf nyata O & + kita menolak >o& sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah ada perbedaan yang bermakna rata-rata pendapatan berdasarkan ketiga kelompok peker$aan tersebut.

Jika hasil u$i menun$ukan >o gagal ditolak (tidak ada perbedaan#& maka u$i lan$ut (Post Hoc Test# tidak dilakukan. 'ebaliknya $ika hasil u$i menun$ukan >o ditolak (ada perbedaan#& maka u$i lan$ut (Post Hoc Test# harus dilakukan.

2arena hasil u$i Ano3a menun$ukan adanya perbedaan yang bermakna& maka u$i selan$utnya adalah melihat kelompok mana sa$a yang berbeda. Fntuk menentukan u$i lan$ut mana yang digunakan& maka kembali kita lihat tabel 0est of *omogeneity of Variances& bila hasil tes menun$ukan 3arian sama& maka u$i lan$ut yang digunakan adalah u)iBonferroni. .amun bilai hasil tes menun$ukan 3arian tidak sama& maka u$i lan$ut yang digunakan adalah u)i Games-Howell.

Dari 0est of *omogeneity menghasilkan bah%a 3arian ketiga kelompok tersebut sama& maka u$i lan$ut (Post Hoc Test# yang digunakan adalah Uji Bonferroni.

Dari tabel P(st H(- 'est di atas memperlihatkan bah%a kelompok yang menun$ukan adanya perbedaan rata-rata pendapatan (ditandai dengan tanda bintang TPT# adalah 2elompok T(aniT dan TLainnyaT.

b.

A.;@A Multifaktor 'eperti pembahasan kelompok sebelumnya& desain fa,torial digunakan untuk meneliti dua 3ariabel bebas atau lebih serta hubungan di antara 3ariabel tersebut& maka A.;@A multifaktor adalah $enis analisis statistik yang paling sesuai. >asilan alisisnya adalah rasioE terpisah untuk setiap 3ariabel bebas dan satu rasio E untuk interaksi. Misalnya& kita ingin mengetahui apakah gender dan tingkat ekonomi (tinggi& sedang& dan rendah# mempengaruhi prestasi mahasis%a. A.;@A multifaktor memungkinkan

"9

kita untuk menghitung kedua 3ariabel bebas (gender dan tingkat ekonomi# dan 3ariabel terikat (prestasi1 ?62& skor bahasa& skor matematika& dsb# Bontoh A.;@A Multifaktor 2ita akan melakukan penelitian yang ber$udul T6engaruh 6eker$aan ;rang (ua (erhadap .ilai F$ian Matematika& Eisika dan /iologi 'is%a 2elas = 'D AT. 6erhatikan $udul penelitian di atas& semuanya ada 4 3ariabel yang diteliti! 1. 6eker$aan ;rang (ua 2. .ilai F$ian Matematika ". .ilai F$ian Eisika 4. .ilai F$ian /iologi 6eker$aan merupakan 3ariabel independen& yang bertipe kategorik atau skala data nominal atau kualitatif. (erdiri dari " kategori! (ani& /uruh dan 6.'. .ilai F$ian semuanya 3ariabel dependen yang bertipe numerik atau kuantitatif atau skala data inter3al<Aasio. /erdasar ,ontoh di atas& maka $elas harus anda pahami kembali bah%a u$i Mano3a harus terdiri dari 1 3ariabel independen berskala kualtitatif dan lebih dari 1 3ariabel dependen berskala data kuantitatif berdistribusi normal. /uatlah hasil penelitian pada 4 3ariabel ke dalam bentuk data sebagai berikut! Aesponden 6eker$aan Matematika 1 1 "+ 2 2 +4 " 1 "1 4 2 +9 + 1 "+ = 2 =2 * 1 ") 9 1 41 ) 2 =9 1 1 4+ 11 1 4* 12 2 *4 1" 1 +1 14 2 *9 1+ " *+ 1= 1 +* 1* " *) Eisika "= +9 "" =2 "* == 41 4" *2 4* 4) *9 +" 92 91 +) 9+ /iologi "9 = "4 =4 "9 =9 42 44 *4 49 + 9 +4 94 9* = )1

")

19 1) 2 21 22 2" 24 /eterangan1

1 2 " " 2 1 2

=1 99 9+ 9* )4 *1 )9

=" )2 )1 )" )9 *" 92

=4 *= )* )) 92 *4 9=

6eker$aan! 1O (ani& 2O/uruh dan "O6.' /uka '6'' dan /uat 4 3ariabel seperti di atas. 6eker$aan! (ype .umeri,& De,imals @alue! 1O (ani& 2O/uruh dan "O6.'. 1. Matematika! (ype .umeri,& De,imals & Label 6eker$aan& Measure ',ale. 2. Eisika! (ype .umeri,& De,imals & Label 6eker$aan& Measure ',ale. ". /iologi! (ype .umeri,& De,imals & Label 6eker$aan& Measure ',ale. Bopy paste data dalam tabel di atas! 6eker$aan& Matematika& Eisika dan /iologi. & Label 6eker$aan& Measure .ominal.

Langkah berikutnya adalah! pada menu di '6''& klik !naly"e# General 2inear %odel# %ultivariate! Lihat (abel di ba%ah ini! Lalu masukkan 3ariabel %atematika# 3isika dan Biologi ke kotak TDependent @ariablesT. Masukkan @ariabel +ekerjaan ke dalam kotak 3i4ed 3actor 5s6.

2lik (ombol %odel. Anda bisa menggunakan nilai ba%aan (default# yaitu 3ull 3actorial atau menggunakan nilai $ustom# yaitu dengan memilih $ustom dan memasukkan +ekerjaan ke dalam kotak Model dan mengubah 0ype ke %ain Effects.

2lik $ontinue.

41

2lik (ombol 6ost >o,. Maka akan mun,ul $endela seperti di ba%ah ini! Lalu masukkan Ea,tor +ekerjaan ke kotak +ost *oc 0est 3or# pada Equal Variances !ssumed ,entang Bonferroni dan pada Equal Variances )ot !ssumed ,entang Games'*owell. 5?ngat artikel sebelumnya& bah%a u$i Bonferroni dipakai untuk membedakan kategori mana yang berbeda pada 3ariabel independen apabila hasil u$i homogenitas test pada Le3eneVs (est menun$ukkan memiliki 3arians yang berbeda dengan nilai sig. K & +. 'edangkan Games'*owell dipakai apabila sig. L & +#.

2lik $ontinue 2emudian anda tekan tombol options. Lalu masukkan fa,tor +ekerjaan ke dalam kotak isplay %eans for. 6ada display& ,entang escriptive 7tatistics# &bserved +ower dan *omogenty 0ests. Dan biarkan 7ignificance 2evel -#-..

42

2lik $ontinue dan Lihat hasilnya pada $endela &utput. ,. Analysis of Bo3arian,e (A.B;@A# Analisis ini model A.;@A yang digunakan dengan ,ara berbeda dimana 3ariabel bebas dihitung dengan memperhatikan ran,angan penelitian. /ila penelitian memiliki 2 3ariabel bebas atau lebih& maka u$i $enis inilah yang ,o,ok digunakan melalui dua ,ara yakni! sebagai teknik pengendalian 3ariabel luar (extraneous 3ariable# serta sebagai alat untuk meningkatkan kekuatan u$i statistik. A.B;@A bisa digunakan pada penelitian kausal komparatif maupun penelitian ekperimental yang melibatkan kelompok yang sudah ada dan kelompok yang dibentuk se,ara a,ak& dan

d.

A.B;@A digunakan untuk memperkuat u$i statisti, dengan memperke,il 3arians dalam kelompok (error#. 2ekuatan yang dimaksudkan adalah kemampuan u$i signifikansi untuk mengenali temuan riset sebenarnya& yang memungkinkan pengu$i menolak hipotesis (nol# yang salah.

".

Aegresi
4"

Aegresi $amak digunakan pada data berbentuk rasio dan inter3al. Aegresi $amak menggabungkan 3ariabel yang diketahui se,ara terpisah untuk memprediksi (misalnya& hubungan antara# ,riteria dalam persamaan (rumus# prediksi atau dikenal dengan Multiple Aegression NWuation. Aegresi $amak merupakan prosedur analisis untuk penelitian eksperimental& kausal komparatif& dan korelasional karena teknik ini tidak hanya untuk menentukan apakah ada hubungan antar 3ariable tetapi $uga untuk mengetahui besar (kuatnya# hubungan tersebut. 'alah satu $enis regresi $amak adalah step%ise analysis yang memungkinakn kita memasukkan atau mengeluarkan 3ariabel utama (predi,ator# ke dalam persamaan regresi tahap demi tahap. Aegresi $amak $uda men$adi dasar analisis $alur yang bertu$uan untuk mengidentifikasi tingkat interaksi 3ariabel utama satu sama lain dan berkontribusi pada 3ariabel terikat. 'ementara dalam NmDir (2 11# dikatakan bah%a regresi $amak merupakan perluasan dari regresi dan prediksi sederhana dengan penambahan beberapa 3ariabel. 2ekuatan prediksi akan semakin terdukung dengan penambahan 3ariabel. Bontoh Aegresi Aegresi merupakan suatu alat ukur yang $uga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antar3ariabel. Jika kita memiliki dua buah 3ariabel atau lebih maka sudah selayaknya apabila kita ingin mempela$ari bagaimana 3ariabel3ariabel itu berhubungan atau dapat diramalkan. Analisis regresi mempela$ari hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara 3ariabel3ariabel. >ubungan fungsional antara satu 3ariabel prediktor dengan satu 3ariabel kriterium disebut analisis regresi sederhana (tunggal#& sedangkan hubungan fungsional yang lebih dari satu 3ariabel disebut analisis regresi ganda. ?stilah regresi (ramalan<taksiran# pertama kali diperkenalkan oleh 'ir Eran,is Calton pada tahun 19** sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi manusia& yaitu antara tinggi anak dan tinggi orang tuanya. 6ada penelitiannya

44

Calton mendapatkan bah%a tinggi anak dari orang tua yang tinggi ,enderung meningkat atau menurun dari berat rata-rata populasi. Caris yang menun$ukkan hubungan tersebut disebut garis regresi. Analisis regresi lebih akurat dalam melakukan analisis korelasi& karena pada analisis itu kesulitan dalam menun$ukkan slop (tingkat perubahan suatu 3ariabel terhadap 3ariabel lainnya dapat ditentukan#. Dengan demikian maka melalui analisis regresi& peramalan nilai 3ariabel terikat pada nilai 3ariabel bebas lebih akurat pula. 6ersamaan Aegresi Linier dari : terhadap H 6ersamaan regresi linier dari : terhadap H dirumuskan sebagai berikut! :OaMbH 2eterangan! : O 3ariabel terikat H O 3ariabel bebas a O intersep b O koefisien regresi<slop Bontoh soal ! 'eorang peneliti ingin mengetahui pengaruh dari tinggi badan terhadap berat badan. Fntuk kebutuhan penelitian tersebut diambil sampel se,ara a,ak sebanyak 1 orang untuk diteliti. >asil pengumpulan data diketahui data sebagai berikut !

/erdasarkan data tersebut di atas !

4+

1. >itunglah nilai a dan b untuk persamaan regersi linier sederhana 2. Jika hipotesis penelitian menyatakan bah%a 7tinggi badan seseorang berpengaruh terhadap berat badan seseorang8& u$ilah hipotesis tersebut dengan menggunakan F$i ( dan F$i E (tingkat keyakinan sebesar )+5# ". >itunglah nilai r dan koefisien determinasi 4. /agaimana kesimpulannya. Ja%ab ! >ipotesis penelitian ! (inggi /adan berpengaruh terhadap /erat /adan 'eseorang (karena hanya dikatakan berpengaruh maka menggunakan u$i dua arah#. Jika : ! /erat /adan 'eseorang dan H ! (inggi /adan 'eseorang& maka untuk mendapatkan nilai a dan b untuk persamaan regersi linier sederhana

4=

/erdasarkan hasil pengolahan data tersebut di atas maka dapat dibuat persamaan regresi linier sederhana ! : O - *"&*2 41 M &91)=+* H Fntuk mengu$i hipotesis se,ara parsial digunakan F$i (& yaitu !

>ipotesis 'tatistik adalah >o ! b O

dan >a ! b X

(disebut u$i dua arah#

4*

.ilai ( hitung adalah ! b<'b O &91)=+*< & ++2+=*" O 14&9""=1")"2="9 O 14&9"4 .ilai ( tabel dengan df ! 1 2 O 9 dan Y Z O 2&+5 (u$i dua arah# sebesar [ 2&" = 2arena nilai ( hitung lebih besar dari pada ( tabel atau 14&9"4 K 2&" = maka >o ditolak& >a diterima dan hipotesis penelitian yang menyatakan bah%a (inggi /adan berpengaruh terhadap /erat /adan 'eseorang adalah dapat diterima (dapat dikatakan signifikan se,ara statistik#.

'edangkan untuk mengu$i se,ara serempak digunakan F$i E& yaitu diperoleh E hitung O "1.9*4&)9 dan Fntuk nilai E tabel dengan df ! k - 1 1 n k O 1 1 9 dan Z ! +5 sebesar +&"2. 2arena nilai E hitung lebih besar dari E tabel atau "1.9*4&)9 K +&"2 maka >o ditolak& >a diterima dan hipotesis penelitian yang menyatakan bah%a (inggi /adan berpengaruh terhadap /erat /adan 'eseorang adalah dapat diterima.

Fntuk nilai r (korelasi# adalah sebesar &)92 dan koefisien determinasi (r kuadrat# sebesar &)=4. /erdasarkan hasil nilai koefisien korelasi maka dapat dikatakan bah%a hubungan antara 3ariabel independen ((inggi /adan# dengan 3ariabel dependen (/erat /adan# mempunyai hubungan yang kuat karena nilai r sebesar )9&25 tersebut sangat mendekati nilai 1 5.

'edangkan berdasarkan nilai r kuadrat sebesar )=&45 menggambarkan bah%a sumbangan 3ariabel independen ((inggi /adan# terhadap naik turunnya 3ariabel dependen (/erat /adan# sebesar )=&45 sedangkan sisanya merupakan sumbangan dari 3ariabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. 2esimpulannya ! /erdasarkan hasil pengu$ian hipotesis& baik F$i ( maupun F$i E& diketahui bah%a @ariabel (inggi /adan 'eserorang berpengaruh terhadap @ariabel /erat /adan 'eseorang dan pengaruhnya bersifat positif (nilai koefisien regresinya sebesar &91)=+*#& artinya $ika seseorang mempunyai tinggi badan semakin tinggi maka akan meningkatkan berat badannya (dan sebaliknya#. /erdasarkan nilai koefisien regresi tersebut dapat diketahui bah%a $ika tinggi badan meningkat sebesar 1 5 maka berat badan akan meningkat 9&25.

49

'edangkan berdasarkan nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi diketahui bah%a 3ariabel independen ((inggi /adan# mempunyai hubungan yang kuat dan mempunyai sumbangan yang ,ukup besar terhadap 3ariabel dependen (/erat /adan#. 4. 2orelasi

Menurut Bohen& dkk.& (eknik korelasi digunakan untuk mengetahui tiga hal pada dua 3ariabel atau dua set data. 6ertama& 7Apakah ada hubungan antara dua 3ariabel atau set data8. /ila $a%abannya 7ya8& maka dua hal berikutnya perlu kita ,ari yakni1 7/agaimana arah hubugan tersebut81 dan 7Apa yang men$adi ukurannya08 >ubungan yang dimaksudkan adalah ken,enderungan dua 3ariabel atau set data berbeda se,ara konsisten.\ Dalam 'olusi Mudah dan Bepat Menguasai '6'' 1*. unruk 6engolahan Data 'tatistik (Gahana 2omputer& 2 )# dikatakan analisis korelasi dilakukan untuk menun$ukkan keeratan hubungan kausal antara 3ariabel-3ariabel. Jenis-$enis analisis korelasi& yaitu! 2orelasi sederhana& yaitu & korelasi parsial& dan u$i distan,e. 2eunggulan dan kelemahan statistik parametrik Adapun keunggulan dari penggunaan prosedur-prosedur dari statistik parametrik adalah sebagai berikut. 1. 'yarat-syarat parameter dari suatu populasi yang men$adi sampel biasanya tidak diu$i dan dianggap memenuhi syarat& 6engukuran terhadap data dilakukan dengan kuat. 2. ;bser3asi bebas satu sama lain dan ditarik dari populasi yang berdistribusi normal serta Memil?ki 3arian yang homogeny. 'edangkan kelemahan dari pengunaan prosedur-prosedur model statistik parametrik adalah! 1. 2. 6opulasi harus memiliki 3arian yang sama. @ariabel-3ariabel yang diteliti harus dapat diukur setidaknya dalam skala inter3al.

4)

".

Dalam analisis 3arian ditambahkan persyaratan rata-rata dari populasi harus normal dan ber3arian sama& dan harus merupakan kombinasi linear dari efek-efek yang ditimbulkan.

Bontoh 2orelasi /erikut adalah data $umlah biaya promosi (x# dan $umlah pen$ualan (y# pada perusahaan A/B. 'a$un 2 2 2 2 2 2 1 + = * 9 ) *u!la$ Bia.a Pr(!(si /0 22 "= "1 "2 "1 "2 *u!la$ Pen)ualan 1.0 " "9 "+ "* "4 "9

(entukanlah apakah terdapat hubungan antara biaya promosi dengan pen$ualan menggunakan u$i korelasi 'pearman Aank dan tingkat kesalahan 15U Ja%ab! 'a$un 2 2 2 2 2 2 1 + = * 9 ) *u!la$ *u!la$ Bia.a Pen)ualan 1.0 Pr(!(si 1/0 22 "= "1 "2 "1 "2 " "9 "+ "* "4 "9 ] 2ange / 1 = 2.+ 4.+ 2.+ 4.+ 2ange . di3Rx%R1y0 1 +.+ " 4 2 +.+ .+ - .+ .+ .+ -1 .2+ .2+ .2+ .2+ 1 2 di2

1.&

Statistik N(n Para!etrik

1.&.1 Pengertian Statistik N(n Para!etrik F$i statistik nonparametrik ialah suatu u$i statistik yang tidak memerlukan adanya asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasinya (belum diketahui sebaran datanya dan tidak perlu berdistribusi normal#. ;leh karenanya statistik ini $uga dikemukakan sebagai statistik bebas sebaran (tdk mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi& baik normal atau tidak#. 'tatistika non-parametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang berskala .ominal atau ;rdinal. Data ber$enis .ominal dan ;rdinal tidak menyebar normal. 'elain itu statistik ini dapat digunakan pada data yang ber$umlah ke,il& yakni kurang dari " data. /anyak alternatif u$i statistik nonparametrik seperti yang ditun$ukkan pada Lampiran. /erbagai literatur memberikan pengelompokan kategori statistik nonparametrik dengan berbagai ,ara yang berbeda. .amun demikian& se,ara

+1

sederhana dan berdasarkan prosedur yang sering digunakan& u$i-u$i tersebut dapat dikelompokkan atas kategori berikut! 6rosedur untuk data dari sampel tunggal 6rosedur untuk data dari dua kelompok atau lebih sampel bebas (independent# 6rosedur untuk data dari dua kelompok atau lebih sampel berhubungan (dependent# 2orelasi peringkat dan ukuran-ukuran asosiasi lainnya Ma-a! 4 !a-a! Pengu)ian Statistik n(n Para!etrik

1.&.2

1.+.2.1 6engu$ian 'ampel (unggal /ab ini menya$ikan beberapa ma,am u$i statistik nonparametrik yang dapat digunakan untuk mengu$i hipotesis yang didasarkan pada satu sampel tunggal. Dalam teknik parametrik& untuk mengu$i rata-rata kasus sampel tunggal biasanya menggunakan 8ji t. .amun& u$i parametrik tersebut membutuhkan data yang minimal diukur dalam skala interval# dan asumsinya bah%a pengamatan atau nilai numerik dalam sampel harus berasal dari suatu populasi yang berdistribusi normal. Dalam banyak kasus& terutama pada penelitian-penelitian sosial& tidak semua pengamatan bisa diukur dengan menggunakan skala inter3al& tetapi hanya dapat diukur dalam skala ordinal (urutan<$en$ang#& bahkan hanya dalam skala nominal (kategori#. 'elain itu& data yang diamati umumnya tidak berdistribusi normal. 1. F$i /inomial

Eungsi 6engu$ian ! Fntuk mengu$i perbedaan proporsi populasi yang hanya memiliki dua buah kategori berdasarkan proporsi sampel tunggal. 6ersyaratan Data ! Dapat digunakan untuk data berskala nominal yang hanya memiliki dua kategori.

+2

2.

F$i Bhi 2uadrat (^2# 'ampel (unggal

Eungsi 6engu$ian ! Fntuk mengu$i perbedaan proporsi populasi& yaitu antara data yang diamati dengan data yang diharapkan (expe,ted# ter$adi menurut >o& berdasarkan proporsi yang berasal dari sampel tunggal. 6ersyaratan Data ! Dapat digunakan untuk data berskala nominal dengan dua atau lebih dari dua kategori. Bontoh F$i Bhi 2uadrat (^2# 'ampel (unggal Akan diu$i distribusi frekuensi kategori 3ariabel moti3asi hasil amatan dengan distribusi frekuensi kategori 3ariabel sama yang diharapkan. >ipotesis nol u$i tersebut adalah! tidak terdapat perbedaan distribusi 3ariabel moti3asi hasil amatan dengan distribusi harapan. 6rosedur ini banyak digunakan pada u$i normalitas 3ariabel. Aumus yang digunakan dalam u$i tersebut adalah!
(&i E i # 2 Ei

2 =
i =1

dengan keterangan!
&i
Ei
k

O banyaknya kasus yang diamati dalam kategori i. O banyaknya kasus yang diharapkan

O pen$umlahan semua kategori k. Misalkan hasil penelitian memperoleh frekuensi kategori hasil obser3asi (kolom
i =1

;# dan frekuensi kategori harapan ditun$ukkan (kolom N# pada (abel 1& untuk
(&i E i # 2 menghitung perlu dibuat kolom ((;-N#_2#<N. Ei

(abel 1. F$i 'tatistik .onparametrik Data dari 'ampel (unggal dengan Bhi2uadrat 2ategori 'angat Aendah Aendah 'edang (inggi 'angat (inggi (otal ; " * 9 9 4 " N 2 9 1 9 2 " ((;-N#_2#<N .+ .12+ .4 . 2. ". 2+

+"

2 Dengan ,ara tersebut& maka diperoleh O ". 2+. Dera$at kebebasan (db# u$i

tersebut adalah $umlah kategori (k# dikurangi 1 O 4. 6ada taraf signifikasi ( # O


2 2 2 +5 harga tabel O )&4). 2arena hitung L tabel& maka hipotesis nol

diterima. ". F$i 2olmogoro3-'mirno3 'ampel (unggal

Eungsi 6engu$ian ! Fntuk mengu$i perbedaan proporsi populasi& yaitu antara data yang diamati dengan yang telah ditentukan menurut >o& berdasarkan proporsi data yang berasal dari sampel tunggal. 6ersyaratan Data ! Dipakai untuk data berskala ordinal namun dapat digunakan $uga bagi data berskala nominal. 4. F$i Deret (Aun# 'ampel (unggal

Eungsi 6engu$ian ! Mengu$i ke-random-an data yang berasal dari sampel tunggal. 6ersyaratan Data ! Dapat digunakan untuk data berskala nominal. (in$auan 6engu$ian 'ampel (unggal F$i statistik nonparametrik yang dapat digunakan untuk mengu$i hipotesis yang berasal dari satu sampel tunggal dan telah dibahas pada bab ini terdiri dari ! F$i /inomial& F$i Bhi 2uadrat 'ampel (unggal& F$i 2olmogoro3-'mirno3 'ampel (unggal& dan F$i Deret atau 9un 0est. (iga $enis pengu$ian yang disebut pertama merupakan u$i ke,o,okan atau goodness of fit# sedangkan yang disebut terakhir merupakan u$i kea,akan atau randomness. Dalam penggunaannya& ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu ! 1. 2. ". 4. 'kala pengukuran. Jumlah kategori<$en$ang dari skala pengukuran. Fkuran sampel. 2ekuatan efisiensi dari u$i statistika.

F$i /inomial bisa digunakan untuk data berskala nominal yang hanya memiliki dua kategori. F$i ini dapat dipakai untuk sampel berukuran ke,il dimana tidak memenuhi syarat untuk melakukan pengu$ian ^2. Eungsi F$i
+4

/inomial adalah untuk mengu$i perbedaan proporsi populasi yang hanya memiliki dua buah kategori< $en$ang berdasarkan proporsi yang berasal dari sampel tunggal. 2ekuatan F$i /inomial untuk data berskala nominal tidak perlu diperdebatkan& karena tidak ada satupun u$i parametrik yang bisa digunakan untuk data berskala nominal. F$i ^2 'ampel (unggal bisa digunakan untuk data berskala nominal dengan dua atau lebih dari dua kategori. F$i ini hanya bisa digunakan untuk sampel berukuran besar. F$i 2olmogoro3-'mirno3 'ampel (unggal dian$urkan dipakai untuk data yang memiliki skala ordinal& namun bisa $uga digunakan untuk data berskala nominal. Eungsi F$i ini adalah untuk mengu$i perbedaan proporsi populasi& yaitu antara data yang diamati dengan yang telah ditentukan menurut >o& berdasarkan proporsi data yang berasal dari sampel tunggal. F$i 2olmogoro3-'mirno3 dapat dipakai untuk sampel berukuran ke,il& dan u$i ini tidak akan mengaburkan kesimpulan karena tidak perlu melakukan penggabungan beberapa $en$ang data yang memiliki frekuensi ke,il seperti halnya $ika menggunakan F$i ^2. ;leh karena itu bisa dikatakan& bah%a F$i 2olmogoro3-'mirno3 memiliki kekuatan yang lebih besar kalau dibandingkan dengan F$i ^2. Dengan demikian& seandainya data yang diperoleh dari sebuah penelitian yang berasal dari sampel tunggal memenuhi syarat untuk menggunakan ketiga pengu$ian disebutkan di atas& maka pilihan terbaik adalah 2olmogoro3-'mirno3 F$i Deret (9un# 'ampel (unggal bisa digunakan untuk data berskala nominal maupun ordinal. Eungsi F$i Deret adalah untuk melakukan pengu$ian apakah data yang diamati berdistribusi random atau tidak. 2ekuatan F$i Deret tidak diketahui& karena tidak ada u$i parametrik yang bisa digunakan mengu$i kea,akan atau randomness data dalam urutan untuk kasus sampel tunggal. 1.+.2.2 6engu$ian Dua 'ampel /erpasangan yang memakai telah F$i

++

/ab ini menya$ikan beberapa ma,am u$i statistik nonparametrik yang dapat digunakan untuk mengu$i hipotesis yang berasal dari dua sampel yang berpasangan (related samples# paired samples# matc:ed samples#. Disebut sebagai sampel berpasangan& bila kelompok sampel pertama memiliki pasangan dari kelompok sampel kedua. 2elompok sampel pertama dan kedua& bisa berasal dari indi3idu-indi3idu yang berbeda maupun indi3idu-indi3idu yang sama. Dalam penelitian yang membandingkan terhadap petani hortikultura& kemudian dampak dari penyuluhan dengan metode ke-1 diberikan kepada

metode yang berbeda (metode ke-1 an$ang-sono& dan metode ke-2 diskusi# 2elompok (ani >ortikultura A dan metode ke-2 diberikan kepada 2elompok (ani >ortikultura /. /erarti indi3idu-indi3idu pada kelompok sampel pertama berbeda dengan kelompok sampel kedua& namun indi3idu-indi3idu pada kedua kelompok sampel dapat dianggap relatif sama karena sama-sama petani hortikultura. 6enelitian lain bermaksud membandingkan dampak penyuluhan terhadap perilaku pemberian pakan dari anggota 2elompok 6eternak. 'ebelum dilakukan penyuluhan dilakukan penilaian terhadap perilaku pemberian pakan kepada semua peternak anggota kelompok (pre test#. 2emudian dilakukan penilaian kembali (post test# setelah mereka mengikuti penyuluhan. /erarti& kelompok sampel pertama dan kedua berasal dari indi3idu-indi3idu yang sama. 2etika melakukan penelitian& memasangkan dua kelompok sampel dari indi3iduindi3idu yang sama akan lebih baik $ika dibandingkan dengan memasangkan indi3idu-indi3idu yang berbeda& sebab homogenitas anggota sampel relatif lebih ter$amin. 'eandainya indi3idu- indi3idu yang ada dalam dua kelompok sampel berbeda maka homogenitasnya relatif kurang ter$amin& sehingga akan menurunkan 3aliditas internal dari penelitian yang dilaksanakan. 1. F$i Bhi 2uadrat (^2# M,. .emar

Eungsi 6engu$ian ! Fntuk mengu$i perbedaan atau perubahan proporsi dua buah populasi yang hanya memiliki dua kategori berdasarkan proporsi dua

+=

sampel berpasangan. F$i ini banyak dipakai untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau perubahan proporsi sebelum dan sesudah kelompok kelompok sampel tersebut merupakan kontrol terhadap dirinya sendiri. 6ersyaratan Data ! Dapat digunakan untuk data berskala nominal dengan dua kategori. 2. F$i (anda ranking (median sampel tertentu yang hanya memiliki dua kategori diberi perlakuan& dimana anggota

Eungsi 6engu$ian ! Fntuk mengu$i perbedaan<perubahan skor<ranking# dua sampel berpasangan. 6ersyaratan Data ! Data paling tidak berskala ordinal. ". F$i (anda Gil,oxon

selisih skor<ranking# dua buah populasi berdasarkan ranking (median selisih

Eungsi 6engu$ian ! Fntuk mengu$i perbedaan median dua populasi berdasarkan median dua sampel berpasangan. F$i ini selain mempertimbangkan arah perbedaan& $uga mempertimbangkan besar relatif perbedaannya. Dengan demikian bisa dikatakan bah%a F$i (anda Gil,oxon memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan F$i (anda yang dibahas sebelumnya. 6ersyaratan Data ! Data paling tidak berskala ordinal. 4. F$i Galsh

Eungsi 6engu$ian ! Fntuk mengu$i perbedaan rata-rata nilai numerik dua populasi berdasarkan rata-rata dua sampel berpasangan. 6ersyaratan Data ! Data yang digunakan paling tidak memiliki skala interval& dengan ukuran sampel& n S 1+. +. F$i Aandomisasi Data /erpasangan

Eungsi 6engu$ian ! Fntuk mengu$i perbedaan rata-rata nilai numerik dua populasi berdasarkan rata-rata nilai dua sampel berpasangan& dengan ,ara melihat kemungkinan yang pasti akan mun,ulnya data yang ada dalam penelitian berdasarkan >o. 6ersyaratan Data ! Data yang digunakan paling tidak berskala interval.

+*

(in$auan 6engu$ian Dua 'ampel /erpasangan F$i statistik nonparametrik yang dapat digunakan untuk mengu$i hipotesis yang berasal dari dua sampel berpasangan antara lain! F$i Bhi 2uadrat (^2# M,. .emar& F$i (anda& F$i (anda Gil,oxon& F$i Galsh& dan F$i Aandomisasi Data /erpasangan. Diantara beberapa teknik pengu$ian di atas& hanya F$i Bhi 2uadrat (^2# M,. .emar yang dapat digunakan untuk data berskala nominal yang hanya memiliki dua kategori. F$i ini sering digunakan untuk melakukan pengu$ian& apakah ada perubahan atau perbedaan proporsi antara dua populasi berdasarkan dua sampel berpasangan sebelum dan sesuda: diberi perlakuan. Fntuk tu$uan yang hampir sama dengan pengu$ian Bhi 2uadrat (^2# M,. .emar& dapat digunakan pula F$i (anda& dengan syarat datanya paling tidak berskala ordinal. .amun demikian& F$i (anda hanya bisa digunakan untuk mengu$i apakah ada perbedaan median antara dua buah populasi berdasarkan median dua sampel yang berpasangan. ;leh karena itu& pengu$ian ini masih dianggap lemah. 'eandainya kita berkeinginan mengu$i perbedaan melalui nilai tengah relatifnya& bisa dipakai F$i (anda Gil,oxon. Dengan demikian bisa dikatakan bah%a F$i (anda Gil,oxon memiliki kualitas yang lebih baik kalau dibandingkan dengan F$i (anda yang diuraikan sebelumnya. /erbeda dengan tiga u$i sebelumnya yang dapat dipakai untuk data berskala nimonal dan ordinal& F$i Galsh hanya bisa diterapkan seandainya data memiliki skala inter3al dengan $umlah n S 1+. F$i ini berguna untuk mengu$i perbedaan rata-rata nilai numerik dua populasi berdasarkan rata-rata nilai numerik dua sampel berpasangan. 6erbedaannya& pengu$ian ini didasarkan pada asumsi bah%a data yang berasal dari sampel diambil dari suatu populasi yang simetris (mean O median O #.

+9

6engu$ian dua sampel berpasangan yang dibahas terakhir pada bab ini adalah F$i Aandomisasi Data /erpasangan& yang mensyaratkan data sekurangkurangnya berskala inter3al. F$i ini dipakai untuk mengu$i perbedaan rata-rata nilai numerik dua populasi& dengan ,ara melihat kemungkinan yang pasti akan mun,ulnya data yang ada dalam penelitian kita berdasarkan >o. Galaupun efekti3itas u$i ini bisa menyamai u$i parametrik& tetapi se,ara teknis hanya ,o,ok untuk sampel berukuran ke,il. 1.+.2." 6engu$ian Dua 'ampel tidak /erpasangan /ab sebelumnya telah menya$ikan beberapa ma,am u$i statistik nonparametrik yang dapat digunakan untuk mengu$i hipotesis yang berasal dari dua sampel berpasangan. 'edang- kan pada bab ini akan dibahas berbagai ma,am pengu$ian yang dapat diterapkan pada dua sampel yang tidak berpasangan (two independent samples#. Metode pengu$ian dua sampel yang tidak berpasangan& antara lain didasari oleh realita sangat sulitnya untuk mendapatkan sepasang sampel yang homogen& sehingga dapat memenuhi prinsip-prinsip untuk mengu$i dua sampel yang berpasangan& ke,uali dalam disain penelitian 7sebelum8 dan 7sesudah8. 'e,ara praktis kita bisa menentukan pilihan& seandainya kita meragukan dua buah sampel berpasangan karena alasan keseragaman tadi& maka lebih baik dipilih pengu$ian statistik untuk dua sampel yang tidak berpasangan. 1. F$i Eisher proporsi dua sampel tidak

Eungsi 6engu$ian ! Fntuk mengu$i perbedaan proporsi dua buah populasi yang hanya memiliki dua kategori berdasarkan berpasangan. Jumlah n untuk tiap kelompok sampel tidak harus sama. 6ersyaratan Data ! Dapat digunakan untuk data berskala nominal dengan dua kategori. 2. F$i Bhi 2uadrat (^2# Dua 'ampel (ak /erpasangan

Eungsi 6engu$ian ! >ampir sama dengan F$i Eisher& yaitu untuk mengu$i perbedaan proporsi dua buah populasi berdasarkan proporsi dua sampel

+)

yang tidak berpasangan. 2elebihan F$i ^2 bisa dipakai untuk dua atau lebih kategori. F$i ^2 sebaiknya digunakan $ika n K 4 . Fntuk 2 L n L 4 dengan frekuensi kategori-kategorinya (;i$ R +# bisa digunakan F$i ^2& namun $ika

ada salah satu frekuensi L + F$i ^2 tidak boleh digunakan. Fntuk n L 2 pilihlah F$i Eisher. 6ersyaratan Data ! Dapat digunakan untuk data berskala nominal dengan dua atau lebi: dari dua kategori. ". F$i Median

Eungsi 6engu$ian ! Fntuk mengu$i perbedaan median dua buah populasi berdasarkan median dua sampel yang tidak berpasangan. 6ersyaratan Data ! Data paling tidak memiliki sakala ordinal. 4. F$i F Mann-Ghitney

Eungsi 6engu$ian ! Fntuk mengu$i perbedaan nilai tengah (median# skor dua buah populasi berdasarkan dua sampel yang tidak berpasangan. 6ersyaratan Data ! Data paling tidak memiliki sakala ordinal. +. F$i 2olmogoro3-'mirno3 Dua 'ampel Dua 'isi untuk mengu$i berbagai tengah (median#& dua buah populasi kemen,engan yang tidak

Eungsi 6engu$ian ! 6engu$ian 'atu 'isi adalah untuk mengu$i perbedaan nilai tengah (median#& sedangkan pengu$ian $enis<sembarang perbedaan (ske%ness#& berpasangan. 6ersyaratan Data ! Data setidak-tidaknya memiliki skala ordinal. 1.+.2.4 6engu$ian k 'ampel /erpasangan 1. F$i J Bo,hran Eungsi 6engu$ian ! Mengu$i perbedaan proporsi populasi yang hanya memiliki dua kategori berdasarkan proporsi k (k K 2# sampel berpasangan. 6ersyaratan Data ! Data berskala nominal dan hanya memiliki dua kategori. 2. F$i Eriedman (Analisis @arian Aanking Dua Arah# pemen,aran `(nilai (dispersi#a

Eungsi 6engu$ian ! Mengu$i perbedaan ranking populasi berdasarkan ranking k (k K 2# sampel berpasangan. 6ersyaratan Data ! Data berskala ordinal. 1.+.2.+ 6engu$ian k 'ampel tidak /erpasangan 1. F$i ^2 untuk k 'ampel (ak /erpasangan

Eungsi 6engu$ian ! Mengu$i perbedaan proporsi populasi berdasarkan proporsi k sampel tidak berpasangan. 6ersyaratan Data ! Data berskala nominal. 2. F$i Median untuk k 'ampel

Eungsi 6engu$ian ! Mengu$i perbedaan median populasi berdasarkan median k sampel tidak berpasangan. 6ersyaratan Data ! Data berskala ordinal. ". F$i 2ruskal-Gallis (Analisis @arian Aanking 'atu Arah#

Eungsi 6engu$ian ! Mengu$i perbedaan nilai tengah populasi berdasarkan nilai tengah dari k sampel yang tidak berpasangan. 6ersyaratan Data ! Data berskala ordinal. 1.+.2.= Fkuran 2orelasi d an 6engu$ianya 1. 2oefisien 2ontingensi (B#

Eungsi ! Merupakan ukuran kadar asosiasi<relasi<hubungan antara dua 3ariabel berskala nominal. 6ersyaratan Data ! Data berskala nominal. 2. 2oefisien 2orelasi Aank 'pearman (rs# ukuran kadar asosiasi<relasi<hubungan antara dua

Eungsi ! Merupakan

3ariabel yang didasarkan atas ranking. 6ersyaratan Data ! Data berskala ordinal. ". 2oefisien 2orelasi Aank 2endall ( b #

=1

Eungsi ! Merupakan

ukuran kadar asosiasi<relasi<hubungan

antara dua

3ariabel yang didasarkan atas ranking. 6ersyaratan Data ! Data berskala ordinal.

=2

BAB II PEN ' P

3.1

Kesi!pulan

'etelah mempela$ari makalah ini dapat disimpulkan bah%a analisis data mempunyai tu$uan unntuk mengetahui perbedaan nilai rerata dari 3ariable respon atau indikator masalah tertentu antar kelompok indi3idu. Dalam menganalisis data kita perlu mengetahui $enis data dalam penelitian yang akan dianalisis. 2arena setiap $enis data memerlukan perlakuan yang berbeda. /anyak rumus-rumus yang dapat dipakai dalam menganalisis data penelitian maka dari itu kita perlu mengetahui terlebih dahulu $enis data penelitian yang kita teliti. 3.2 Saran

'angat penting bagi kita untuk mengetahui $enis data dari penelitian yang kita ambil& karena apabila kita salah menafsirkan $enis data tersebut se,ara otomatis $uga akan salah dalam penggunaan analisis data dan hal tersebut dapat men$adikan penelitian gagal. Maka dari itu dalam menentukan $enis data harus sangat berhatihati.

="

DA5'A2 2 * KAN Arikunto& '. 2 1". +rosedur +enelitian. Jakarta! Aineka Bipta. 'ugiyono. 2 1". %etode +enelitian /ombinasi. /andung! Al3abeta. 'uharsaputra& Fhar. 2 12. %etode +enelitian. /andung! 6( Aefika Aditama.

=4

You might also like