You are on page 1of 76

TREN PROYEK 8 Pabrik Pengolahan

Ammonium Nitrat di Bontang Kalimantan Timur Proyek PLBG Talang Duku, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan Proyek Flyover Rawa Buaya Jakarta Tol JORR W2 Ruas Kebon Jeruk - Ulujami Mulai Dibangun Ground Breaking Pembangunan Jalan tol Ungaran - Bawen Pembangunan Underpass Dewa Ruci, Denpasar Bali : Solusi Tepat Kurangi Kemacetan ke Arah Bandara Ngurah Rai

14 19 25 27 28

TREN SOLUSI 30 Tebing dan Lereng


Longsor, Rumput Vertiver Solusinya

TREN UTAMA 32 Mencermati perjalanan


pembangunan jalan tol di Indonesia: Mengejar Ketertinggalan Infrastruktur dalam Keterbatasan

37 Pembebasan Tanah
Menjadi Tantangan Terberat?
4

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

TREN KAWASAN 56 PT. Jakarta Industrial


Estate Pulogadung (JIEP) : Kreatif dan Inovatif untuk Terus Tumbuh dan Semakin Berkembang Penanganan Ketersediaan Air

57

38
TAMU KITA 38 Ir. Alex Dharma Balen:
Membangun Kontraktor EPC Butuh Waktu

INFO PRODUK 52 PT Jaya Konstruksi MP


berhasil kembangkan Hot-Recycling Hotmix : Pertama di Indonesia dengan efisiensi hingga 20 Persen

TREN TEKNOLOGI 42 IAS Breakwater: Solusi


Pemecah Gelombang Tsunami dan Pelindung Erosi Pantai

19
INTERNASIONAL 58 Kerjasama Indonesia
dan Jepang Dalam Pembangunan Infrastruktur

55 Menghadirkan
Kehangatan Tenaga Surya dalam Rumah Anda

45

Mengenal Ragam Jenis Pondasi Bangunan

55 Genteng Beton : Murah


Namun Tampil Dengan Kesan Mewah

TREN DESAIN 48 Atap Hijau Sebuah


Pilihan Mengurangi Pemanasan Global

CATATAN 60 Golden Gate Borneo


Runtuh Dalam Waktu 30 Detik Saja

INFO ALAT 51 Excavators CLG 920D


dari LIUGONG : Kualitas Terpercaya dengan Harga Terjangkau
www.trenkonstruksi.com

32

REGULER 6 Editorial 62 Tren Expo 64 Event 66 Info Proyek 73 Info Kerja


Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi 5

Belajar dari runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara


ekian lama sudah jembatan Suspension Bridge yang melintang di atas sungai Mahakam dioperasikan. Entah sebab apa dalam hitungan detik jembatan yang bertengger di pusat ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara itu runtuh. Ada apa dengannya? Konon jembatan ini runtuh pada saat dilakukan perbaikan atau perawatan. Untuk mencari tahu apa yang menyebabkan jembatan bentang panjang berkonstruksi kabel gantung ini mengalami kerusakan hebat, alias runtuh. Tragis memang karena jembatan ini mungkin baru sepuluh tahun lebih dioperasikan, tetapi sudah memakan korban jiwa akibat konstruksinya ambruk. Salah siapa itu sebenarnya?. Tanpa harus mencari siapa yang salah dalam peristiwa ini, Kementerian PU bersama Pemda setempat menerjunkan beberapa tenaga ahli untuk meneliti dan menganalisa sebab musabab runtuhnya jembatan bergengsi di Kukar ini. Semua pihak yang semula terlibat dalam pengambilan keputusan, konsultan perencana, konsultan pengawas dan kontraktor pun dimintai keterangan seputar keberadaan jembatan bentang panjang ini. Dalam keterangannya kepada pers, Dirjen Bina Marga Ir. Djoko Murjanto, menegaskan, keterangan yang akurat baru bisa diperoleh nanti setelah tim penyelidik di lapangan sudah bekerja secara penuh. Namun yang patut menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwasanya aspek perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan di lapangan menjadi sangat penting dan harga mati yang tidak boleh ada toleransi yang bertendensi akan melanggar aspek teknis. Dengan kejadian ini, sudah saatnya pemerintah membentuk sebuah komite yang bisa saja bernama Komite Nasional Indonesia Keamanan Jembatan Panjang (KNI KJP). Tuntutan ini bukan mengada-ada lantaran muncul peristiwa tragis yang juga memakan korban jiwa itu. Tetapi urgensi keberadaan komite ini semata-mata demi mengamankan semua infrastruktur yang ber nama jembatan bentang. Soal panjang bentang seberapa yang menjadi parameter tentu para ahli jembatan lebih paham, serahkan pada ahlinya. Komite ini juga harus diberi tugas asistensi dan pengesahan sebuah perencanaan dan pengawasan serta pelaksanaan jembatan bentang panjang manakala jembatan itu akan dibangun. Menurut hemat MEDIA trenKonstruksi, di sekitar kita banyak ahli yang mampu mengemban tugas dalam upaya mengamankan infrastruktur jembatan yang notabene butuh pemeliharaan rutin dan intensif agar tetap dalam kondisi prima. Di sisi lain, pemerintah harus dengan segera membuat pedoman bagaimana prosedur baku untuk memelihara jembatan bentang panjang. Hal ini diperlukan, agar tidak ada kekeliruan dalam rangka pemeliharaan yang mungkin saja bisa berakibat fatal bagi jembatan itu sendiri. Dalam kasus ini, alangkah baiknya semua berita apalagi yang menyangkut aspek teknis tidak secara mudah disampaikan kepada masyarakat awam, tanpa menyelidiki lebih intensif persoalan yang sebenarnya terjadi.

Pemimpin Umum & Redaksi H. Rakhidin Pemimpin Perusahaan M. Danial Iqbal Redaksi H. Rakhidin M. Danial Iqbal Anang Susanto Fadjar Pratikto Kontributor Ir Jonbi MT MSi Ir. Fauzi Buldan Y Ir. Agus B Sutopo Urip Yustono Business Development Vinolia Elfrida Nababan Iklan dan Promosi Basit Juanda Keuangan dan HRD Bilqis Fitria Salsabiela Sirkulasi dan Distribusi Suradjiman Kreatif Desain dan Teknologi Informasi M. Danial Iqbal Staff Ahli IG Harnanto Hidayat Ir Imam S Ernawi, MCM, MSc Ir Davy Sukamta Ir. Bachder Djohan B MM Ir. Waskito Pandu, MSc Prof DR Sofia Alisyahbana Ir. Pitoyo Subandio DplHE Prof DR Mashur Irsyam Ir John Pantauw, MSc Harya Mitra Hidayat Prof DR Sarwidi Ir. Anton Satyo Hendriatmo, MSc Ir Victor Sianipar Prof DR Manlian Ronald A S, ST MT Penerbit PT. ADIL MAJU BERSAMA Redaksi dan Tata Usaha Kompleks Perkantoran Warna Warni Jl. HOS Cokroaminoto No. 22/B3 Larangan Tangerang Banten 15154 Telp. +62 21 711 22 336 Fax. +62 21 733 59 89 Handphone : 08128339731 (H. Rakhidin) 08174832823 (M. Danial Iqbal) Email : redaksi@trenkonstruksi.com dadan5710@yahoo.com Web Portal www.trenkonstruksi.com

H. Rakhidin
Pemimpin Redaksi
6 MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

tren proyek

Ammonium nitrat ini memiliki kapasitas terbesar di Asia yang dipercayakan pembangunannya kepada kontraktor nasional PT Rekayasa Industri

Pabrik Pengolahan Ammonium Nitrat di Bontang Kalimantan Timur

Memiliki Kapasitas Produksi Terbesar di Asia


Kebutuhan Ammonium Nitrate Prill (ANP) sebagai bahan baku peledak untuk industri penambangan dan kegiatan konstruksi meningkat terus. Diperkirakan kebutuhan ANP nasional sebesar 300.000 sampai 400.000 ton per tahun dengan laju pertumbuhan 10 persen per tahunnya. Di sisi lain, dengan kapasitas produksi nasional yang minim, maka sebagian besar kebutuhan ANP dicukupi dengan impor.
eluang pasar ini mendorong investor untuk membangun pabrik ANP di Indonesia. Pangsa pasar ini ternyata dibidik PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) dengan membangun pabrik ANP berkapasitas terbesar di Asia (300.000 ton/tahun) dan dibangun di kawasan pabrik Pupuk Kaltim, Bontang. Pabrik ini akan segera dioperasikan secara komersial
8 MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

dan diharapkan Indonesia mampu memenuhi kebutuhan ANP nasional sebesar 60 persen secara mandiri. Pembangunan pabrik ANP yang berkapasitas terbesar di Asia ini dipercayakan oleh ownernya, Kaltim Nitrat Indonesia (milik Orica Australia dan Armindo), kepada PT Rekayasa Industri (Rekind), dengan lingkup kerja engineering, procurement, dan contruction (EPC).
www.trenkonstruksi.com

Dipercaya karena reputasi


Menurut Direktur Operasi PT Rekayasa Industri, Ir. Alex Dharma Balen, kepercayaan owner memang didasarkan pada berbagai pengalaman Rekind dalam membangun pabrik yang hampir mirip teknologinya selama ini. Klien atau owner memang selalu melihat track record kontraktor mana yang akan diajak bergabung untuk membangun sarana yang mereka butuhkan dalam berinvestasi, paparnya. Ternyata, setelah owner melihat pengalaman dan kemampuan yang dimiliki Rekind dalam membangun pabrik selama ini, akhirnya mereka percaya dan menggandengnya. Diakui, penentuan mitra kerja yang diputuskan bowheer memang tidak cepat karena mempertimbangkan berbagai aspek teknis dan non teknis. Secara teknis mereka mengevaluasi kemampuan mitra kerja dalam penanganan proyek sejenis atau mirip. Selain itu pengalaman konraktor itu sendiri terutama terkait dengan lokasi pembangunan proyek. Pertimbangan tersebut ternyata menjadi perhatian utama owner untuk menjamin pelaksanaan proyeknya bisa berjalan lancar dan sesuai harapan. Dengan pengalaman yang dimiliki Rekind, sejak penentuan tender hingga penyelesaian proyek bisa berlangsung smooth tanpa direpotkan kendala teknis dan non teknis yang mengganggu, tegasnya. Menyinggung perolehan proyek, Alex menegaskan, Rekind memperolehnya dengan tender figth. Walaupun sudah bisa menawarkan harga paling ekonomis, namun pihak owner masih ingin negosiasi lagi sekaligus meyakinkan kemampuan Rekind untuk menangani proyek ini, ungkapnya. Diakuinya bahwa walaupun Rekind sudah meyakinkan dengan berbagai pengalamannya, namun ternyata owner asing tidak begitu mudah langsung percaya kepada kontraktor nasional. Sementara itu menurut Senior Vice President PT Rekayasa Industri, Ir. Radian Z Hosen MEM, pemberian kepercayaan kepada Rekind untuk

Ir. Alex Dharma Balen Direktur Operasi PT Rekayasa Industri

menggarap proyek pabrik ANP di Bontang itu juga terkait dengan perjalanan panjang sejarah Rekin berkiprah di kawasan pabrik Pupuk Kaltim. Sejarah ini ternyata memberikan konstribusi positif untuk meningkatkan bargaining Rekind di mata owner. Terus terang, owner sangat jeli dalam mengevaluasi kontraktor mana yang akan diajak kerja sama membangun proyek ANP ini. Owner meneliti dan mengevaluasi pengalaman dan track record nya dalam membangun proyek-proyek pabrik, terutama yang hampir mirip dengan proyek pabrik ANP, ungkapnya. Dengan sederet pengalaman yang dimiliki Rekind, akhirnya owner pun tak ragu untuk mengajak bermitra, tambah Radian.

Safety Award 10 juta Man Hour tanpa LTI (Loss Time Injury). Dijelaskan, MTI merupakan standar pengukuran keselamatan dan keamanan global yang tidak hanya ditujukan pada sisi tenaga kerja namun lingkungan sekitar proyek dengan proses pengukuran yang ketat. Yakni, jika terdapat kecelakaan yang mengharuskan dilakukan penanganan khusus di rumah sakit, maka pengukuran Safety Man Hour kembali ke titik nol. Di samping itu, pada unumnya MTI diterapkan pada aktivitas operasional offshore dengan jumlah tenaga yang relatif sedikit, Penghargaan ini tentunya sebagai prestasi khusus bagi industri engineering nasional, mengingat Rekind mampu menerapkan Standar Safety MTI dengan melibatkan 2.500 orang, tegasnya. Diakui Radian, selain berhasil menerapkan standar keselamatan global (MTI), Rekind berhasil mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri hingga 45 persen dalam pembangunan proyek ini. Juga dalam lingkup pencapaian engineering global, pembangunan ANP membuktikan bahwa putra bangsa mampu membangun pabrik ANP Single Arm dengan kapasitas terbesar di Asia. Lalu dari sisi teknologi, ujarnya, Rekind mampu menerapkan teknologi IT (Aveva) terbaru dengan

Prestasi 10 juta manhours tanpa kecelakaan


Dalam perjalanan pelaksanaan konstruksi, ujar Radian, Rekind mencatat prestasi gemilang dengan pencapaian jam kerja tanpa kecelakaan berarti. Melalui pembangunan mega proyek ini, Rekind melibatkan 2.500 tenaga kerja dan mampu menerapkan standar keselamatan dan keamanan global, yaitu Medical Treathment Injury (MTI) dan berhasil mencapai Safety Award 6.000.000 Man Hours tanpa MTI, dan bulan Oktober 2011 ini mencapai

Ir. Radian Z Hosen MEM Senior Vice President PT Rekayasa Industri

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

tren proyek

Pabrik ammonium nitrat ini berada dii kawasan pabrik pupuk Kalimantan Timur

mengembangkan design real time dengan berbagai pihak berbeda di tempat yang berlainan. Penerapan teknologi ini, ungkapnya, mampu mempercepat kerja secara sempurna ketika fabrikasi dan konstruksi berlangsung. Sekaligus membantu proses koordinasi berbagai pihak terkait. Koordinasi ini lebih bagus lagi hasilnya karena Rekind juga menerapkan software tiga dimensi (3D) untuk visualisasi progress ketika melakukan koordinasi. Tak kalah pentingnya, tutur Radian, Rekind mampu menempatkan EPC nasional yang berhasil mengembangkan potensi market di wilayah Australia. Melalui kompetensi dan komitmen terbaik, Rekind kembali menempatkan posisinya sebagai EPC nasional yang mampu berdiri sejajar dengan para EPC company tingkat internasional dan menunjukkan performance engineering global.

Pengalaman berharga
Dalam bincangnya di site proyek, Manager Proyek Rekind, Ir. Gito Waluyo, menjelaskan, proyek pabrik ANP di Bontang ini diperoleh dari tender tertutup yang diikuti beberapa

kontraktor nasional dan asing. Diakui, proyek ANP ini merupakan proyek yang terbesar pertama dibangun di Indonesia. Bahkan pabrik ini memiliki kapasitas terbesar di Asia. Sebenarnya sudah ada pabrik sejenis yang dibangun di Cikampek, tepatnya di kawasan pabrik pupuk Kujang, tetapi berkapasitas kecil. Selain itu, untuk proyek ANP Bontang ini kliennya asing yang punya budaya berbeda. Terutama aspek terkait dengan safety standar internasional yang super ketat implementasinya. Menurut Gito, proyek ini memang pertama bagi Rekind namun teknologinya hampir sama dengan pabrik pupuk yang pernah dibangun Rekind sebelumnya. Kalau pabrik pupuk prosesnya merubah dari gas ke cair lalu ke padat hampir sama dengan pabrik urea. Sedangkan untuk peng-olahan ammonium nitrat merubah bentuk dari cair ke padat saja. Saya ki-ra dari sisi teknologinya, pabrik ammo-nium nitrate ini memiliki kemi-ripan dengan pabrik pupuk urea, hanya saja hasil outputnya berbeda, paparnya. Apa yang spesifik dari proyek ini? Menurut Gito, kalau dari sisi

teknis memang tidak ada teknologi khusus, tetapi dari sisi pelaksanaan menuntut penerapan manajemen K3 sangat ketat dalam setiap langkah kerjanya di lapangan. Sebagai contoh untuk bekerja pada ketinggian tertentu, harus menerapkan sistem pengamanan yang jauh lebih kompleks dibandingkan proyek lain pada umumnya. Demikian halnya untuk pemasangan dek untuk lintasan orang berjalan di atas ketinggian tertentu, harus dipasang seaman mungkin layaknya membuat panggung untuk pertunjukan. Tak terkecuali juga para tenaga kerjanya diwajibkan mengenakan alat pengaman diri (APD) demikeamanan dan keselamatan. Diakui, penerapan K3 yang jauh lebih ketat dibanding proyek lainnya, ternyata membutuhkan anggaran tersendiri. Alhamdulillah secara cost memang pihak owner memaklumi bagaimana aspek K3 harus dijalankan sebagaimana standar internasional yang berlaku, ujarnya. Ditambahkan, antara pencapaian mutu, cost dan waktu memang diupayakan memenuhi ketiganya. Tetapi di proyek ini benarbenar mendahulukan aspek K3 nya

10

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

sehingga dari sisi cost sudah diantisipasi untuk mendukung penerapannya. Dengan komitmen dan konsistensi yang dipegang Rekind, akhirnya prestasi tak ada MTI sebanyak 6.000.000 Man Hours bisa diraih, dan kini prestasi 10.000.000 Man Hours tanpa LTI pun tercapai. Terus terang untuk mencapai angka MTI dan LTI sebesar itu tidak mudah apalagi harus melibatkan lebih dari 2.500 tenaga kerja yang berlatar belakang berbeda-beda, ungkapnya. Menurut Gito, untuk membudayakan kerja sesuai standar keamanan global memang butuh perhatian khusus, karena semua APD saat melaksanakan tugas di lapangan harus dikenakan. Padahal, pekerja proyek pada umumnya tidak biasa memakai kaca mata, helm, sepatu, sabuk pengaman dan lainnya yang dirasakan mengganggu geraknya di lapangan.. Namun dengan kegigihan tim lapangan Rekind besama owner, semua pekerja menjadi patuh mengenakan APD, demi keselamatan. Dijelaskan, untuk mengaplikasikan sistem manajemen K3 terlebih dahulu dilakukan sosialisasi kepada seluruh subkon yang terlibat. Selama pelaksanaannya terus dimonitor agar penerapan standar K3 bisa berjalan sesuai harapan. Untuk menjaga agar hal ini berjalan sesuai tujuan, maka diterapkan sistem reward and punishment. Alhambulillah, dengan upaya ini, penerapan standar K3 internasional bisa berjalan sebagaimana mestinya. Alhasil, tutur Gito, prestasi dalam mencapai 6.000.000 Man Hours tanpa

MTI bisa diraih dengan selamat. Demikian juga prestasi 10.000.000 Man Hours tanpa LTI.

Membuat gudang penyimpanan khusus


Yang membedakan proyek ini dengan pabrik pupuk, ujar Gito, bukan hanya dari kebutuhan peralatan dan tuntutan terhadap penerapan K3 di Indonesia yang benar-benar berbeda, juga fasilitas yang dibangun. Untuk pabrik pupuk, gudang penyimpanannya tidak perlu tempat khusus denga sistem proteksi yang khusus pula. Tetapi untuk menyimpan ANP perlu disediakan ruang tersendiri dengan konstruksi yang lain dari biasanya. Gudang penyimpanan ANP dibuat dengan sistem blok yang diproteksi dengan tumpukan pasir yang dikemas dalam kantong besar dengan tinggi tumpukan sad bag sesuai kebutuhan volume ANP yang akan disimpan. Pemakaian pasir yang dibungkus kantong besar itu untuk menghindari bahaya ANP yang sifatnya eksplosif. Dimensi gudang ini besarnya hampir 3 kali luas lapangan bola dengan lantai difinish dengan floor hardener dan kostruksi gudangnya dari baja serta atapnya memakai aluminium roofing produk dalam negeri. Untuk sirkulasi udara dan pencahayaan maka dinding keliling gudang dibuat terbuka. Denu keamanan, dibuat pagar keliling gudang dengan sistem pengamanan khusus. Di sisi lain untuk menjaga

Ir. Gito Waluyo Manager Proyek PT Rekayasa Industri

Gudang penyimpanan khusus hasil produksi pabrik ammonium nitrat yang diproteksi super ketat karena sifatnya yang eksplosif

bahaya kebakaran akibat listrik, maka semua panel yang dipasang dibuat dengan instalasi seaman mungkin. Sehingga, manakala terjadi konsleting listrik maka secara otomatis aliran listrik putus. Sistem penanganan ini diterapkan guna menjaga agar tidak terjadi kebakaran, mengingat pada masa pelaksanaan konstruksinya rawan terhadap bahaya api. Alhamdulillah dengan sistem pengamanan listrik yang andal, selama pelaksanaan tidak ada insiden kebakaran, baik kecil maupun besar, tegasnya. Pabrik yang dibangun pada lahan seluas 10 ha ini memiliki sistem keamanan sangat ketat. Hal ini bisa dimaklumi, ujar Gito, karena kegiatan operasional pabrik benarbenar harus aman dan jauh dari bahaya baik itu api, angin dan lainnya termasuk bahaya terorisme. Dari sisi keterlibatan tenaga asing, menurut Gito, semua pekerja lapangan sebagian dari dalam negeri. Hanya saja untuk tenaga supervisi terutama terkait dengan produk dan peralatan yang diimpor dari asing. Proyek ini seratus persen melibatan tenaga kerja lapangan dari dalam negeri. Begitupun dengan material yang dibutuhkan proyek, mengoptimalkan penyerapan produk lokal hingga 45 persen, ungkapnya. Menyinggung soal kendala, menurut Gito, secara teknis kendala

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

11

tren proyek
lapangan tidak banyak muncul, pasalnya proyek semacam ini bagi Rekind seperti membangun pabrik pupuk. Peralatan utama pabrik didatangkan dari beberapa negara Eropa dan Asia seperti Jerman, Kanada, Australia, Italia, New Zealand, China dan lain-lain. Banyak material spesifik yang harus didatangkan dari luar seperti untuk konstruksi alumimum sedangkan untuk aluminium roofing-nya dari dalam negeri. Menurut Gito, spesifikasi aluminium roofing ternyata sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Saya harus kerja keras untuk meyakinkan owner untuk bisa menyetujui pemakaian material aluminium roofing yang diproduksi dalam negeri, ungkapnya. Secara mutu dan cost produk dalam negeri sudah bersaing hingga owner akhirnya setuju usulan Rakind. luar negeri, paparnya. Apalagi jenis proyek yang ditangani, ujar Gito, termasuk proyek langka dan kapasitas produksinya besar. Sisi lain yang menjadi pengalaman berharga bagi Rekind, bagaimana tim proyek bisa bergaul dengan para tenaga ahli dari beberapa negara. Dengan begitu, mereka bisa menimba pengalaman dan belajar komunikasi intensif dengan para expert yang khusus datang di proyek ini atas nama vendor untuk supervisi peralatan. Saya pikir komunikasi di proyek yang lancar akan membuat perjalanan proyek itu menjadi lancar pula, paparnya. Selain itu, dengan bergaul bersama tenaga expert maka kesempatan yang bagus bagi tenaga lokal untuk menyerap budaya kerja berstandar internasional. Sehingga apabila mendapat pekerjaan di luar negeri minimal sudah ada bekal pengalaman bagaimana memahami budaya kerja dan komunikasi dengan asing. Sementara itu menurut Ir. Bahar Hendrawan, Project Manager Sub Kontraktor untuk pekerjaan civil & building structure PT. Murinda menyatakan bahwa, PT Murinda mampu menyelesaikan pekerjaannya

Ir. Bahar Hendrawan PM SubKon pekerjaan civil & building structure PT. Murinda

Meningkatkan bargaining Rekind


Pelaksanaan proyek yang notabene ownernya asing ternyata banyak memberikan nilai positif bagi Rekind. Keberhasilan Rekind menyelesaikan proyek dengan owner asing mampu meningkatkan bargaining Rekind, bukan hanya bersaing di dalam negeri, juga ke

dengan baik dan tepat waktu, serta mampu menerapkan program K3 dengan standard internasional yang sangat ketat. Sesuai dengan target safety Zero MTI yang dicanangkan oleh PT Rekind sebagai kontrator utama. Alhamdulillah kami selaku Sub kontraktor mampu melaksanakannya, sesuai trend konstruksi era saat ini dan kami pun siap untuk mengaplikasikannya disemua proyek kami ke depan ujar Bahar. (Rakhidin)

Project team ANP-1

12

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

tren proyek

Pembangkit listrik masa depan harus mengandalkan bahan bakar yang tidak menimbulkan pencemaran dan mengurangi subsidi

Proyek PLBG Talang Duku, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Crash Program Dalam 180 Hari Kerja


Menyediakan listrik untuk kesejahteraan masyarakat menjadi tanggung jawab pemerintah. Tugas ini memang tidak ringan mengingat penyebaran penduduk di tanah air demikian tak merata sehingga kebutuhan listrik satu daerah dengan daerah lainnya relatif masih berbedabeda. Untuk mengantisipasi kondisi seperti ini, pemerintah dalam hal ini PT PLN (Persero) terus melakukan pembenahan dalam rangka menyediakan listrik untuk mesyarakat.

ebagai wujud kepeduliannya, pemerintah membangun pembangkit listrik di seluruh pelosok tanah air. Sesuai dengan tekadnya dalam memelihara kelestarian lingkungan maka pembangunan listrik pun diarahkan agar memakai bahan bakar yang ramah lingkungan. Komitmen ini terus dipegang dan dibuktikan dalam membangun pembangkit listrik berbahan bakar gas (PLBG) Talang

Duku, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Pembangkit ramah lingkungan


Pembangunan proyek ini dilaksanakan dengan melibatkan peran swasta atau investor dalam hal pembiayaannya. Sedangkan suplai gas disiapkan oleh PT PLN (Persero). Belum lama ini telah diresmikan pengoperasian PLBG Talang Duku Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera

Selatan. Dalam sambutannya, Direktur Operasional Indonesia BaratPT PLN (Persero). Ir. HM Harry Jaya Pahlawan mengatakan, pembangunan PLBG Talang Duku ini bisa menghemat pemakaian bahan bakar minyak yang sangat signifikan. Dijelaskan, proyek PLBG Talang Duku-Musi Banyuasin ini merupakan pembangkit listrik berbahan bakar gas kapasitas 60 MW. Proyek PLBG Talang Duku ini memang menjadi

14

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

Ir. HM. Hary Jaya Pahlawan Direktur Operasional Indonesia Barat PT PLN (Persero)

Ir. Muharmein Z Chaniago Direktur Utama PT Muba Daya Pratama

Ir. Hasanin AdePutera Manager Proyek PT Muba Daya Pratama

proyek crash program yang harus dibangun PLN untuk memenuhi melonjaknya kebutuhan listrik pada saat digelarnya pesta olah raga Asean atau Sea Games yang berlangsung Nopember 2011,ujarnya. Dalam pengadaannya, proyek ini merupakan proyek sewa beli pembangkit listrik berbahan bakar gas yang dibangun pihak investor.

Dibangun dengan pola BOOT


Dalam pembangunan proyek ini PT PLN memberikan kesempatan kepada investor dalam negeri untuk berperan aktif. Setelah melalui tender fight, akhirnya PT PLN memberikan kepercayaan kepada Konsorsium PT PP (Persero) Tbk, PT Bangun Energy Resources (BER), PT Navigat Energy, PT SNC Lavalin TPS dan General Electric, yang kemudian membentuk Special Purpose Company dengan nama PT Muba Daya Pratama. Perlu diketahui, bahwa dalam konsorsium ini PT PP bertindak sebagai leader. Menurut Direktur Utama PT Muba Daya Pratama, Ir. Muharmein Z Chaniago., dalam pembangkit ini memilih peralatan utama Gas Turbine teknologi terbaru produksi General Electric type TM 2500 dan LM 2500G4. Kedua alat ini, ujarnya, sudah dikenal di seluruh dunia sebagai Gas Turbine yang optimal efisiensinya. Selain itu mudah pengoperasian dan

perawatannya serta murah. Gas turbin ini juga sangat andal dan sering diterapkan pada industri pesawat terbang. Mengenai nilai investasi yang ditanamkan, menurut Muharmein, sebesar USD 59,135 juta dengan masa konstruksi dari April hingga November 2011. Sedangkan masa pengoperasian dan maintenance oleh konsorsium berlangsung 7 (tujuh) tahun sejak selesai masa konstruksi. Proyek ini dibangun dengan pola Built Owned Operated and Transfered (BOOT), ungkapnya. Dengan pola itu maka tugas untuk membangun dan pembiayaannya oleh investor. Kemudian selama 7 tahun investor berhak memiliki, dan mengoperasikan pembangkit ini dan listriknya langsung masuk dalam jaringan milik PLN. Selama 7 tahun, tegasnya, konsorsium menerima pembayaran atas energi listrik yang dihasilkan dari PLN Setelah 7 tahun beroperasi maka pembangkit ini selanjutnya diserahterimakan kepada PT PLN. Diakui, setelah melalui perhitungan, diharapkan dalam waktu setahun konsorsium akan menerima pembayaran dari PLN sebesar Rp 140 milyar. Dengan demikian, dalam kurun konsesi 7 tahun investor bisa menikmati keuntungan yang layak. Dengan berhasilnya proyek investasi

pembangkit listrik berbahan bakar gas ini, PP akan terus mengembangkan inovasi proyek energi yang tersebar di seluruh tanah air, ungkapnya. Selain Proyek PLBG Talang Duku, saat ini PT PP sedang menangani beberapa proyek investasi dan EPC beberapa proyek pembangkitan diantaranya PLTU Lampung Tengah 2 x 7 MW, CCPP Krakatau Daya Listrik di Cilegon 120 MW dan PLTP Cibuni 2 x 4 MW di Jawa Barat.

Super crash program dalam 180 hari


Pembangunan proyek PLBG Talang Duku ini, ditenderkan bukan hanya dinilai dari sisi biaya tetapi juga teknologi serta waktu penyelesaiannya. Menurut Manager Proyek PT Muba Daya Pratama, Ir. Hasanin AdePutera, investor yang tergabung dalam konsorsium ini memang sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing. Peran PP di sini, bukan hanya mengerjakan fisik proyeknya juga memegang peranan penting dalam hal pembiayaan proyek tersebut dari masa perencanaan hingga pelaksanaan fisiknya. Dijelaskan, lingkup pekerjaan di proyek ini meliputi pekerjaan sipil infrastruktur, bangunan penunjang, pengadaan dan pemasangan 2 unit turbin GE type TM 2500 dari USA dan

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

15

tren proyek
sistematis dan cermat. Hal ini diperlukan untuk mengendalikan semua pekerjaan yang cenderung dilakukan bersama-sama, sehingga pergerakan atau manuver peralatan tersebut bisa bekerja optimal dan efisien Kendati begitu, dengan berbagai pengalaman sebelumnya di proyek sipil, perjalanan pekerjaan fisik proyek ini bisa berlangsung dengan lancar. Terbukti, tegas Hasanin, proyek yang seharusnya diselesaikan dalam setahun, mampu dirampungkan dalam 6 bulan saja, ungkapnya.

Butuh koordinasi akurat


Sementara itu dalam pelaksanaan fisik di lapangan, menurut Site Engineering Manager, Siswantono, ST, memang dari sisi teknis tidak ada masalah. Namun karena proyek ini berada pada lahan sempit dan peralatannya besar-besar, maka pola pengerjaan dan urutannya harus benar-benar tepat. Di sisi lain, karena satu alat dengan alat lainnya saling berhubungan maka squence pelaksanaan harus benar-benar direncanakan dengan matang agar tidak terjadi tumpang tindih yang efeknya in efisiensi. Dalam pelaksanaan, ujarnya, terjadi sinergi antar beberapa kontraktor yang terlibat yang seiring dengan itu, dikendalikan oleh PP dalam pelaksanaan di Lapangan yang

Menjaga performance dan kecepatan pekerjaan dilakukan dengan penerapan pracetak

LM 2500-G4 dari Italy. Juga, engadaan termasuk memasang 2 unit main transformer dan auxiliarry transformer, gas compressor, instalasi switchyard yang dihubungkan dengan jaringan PLN Sumbagsel. Pelaksanaan proyek PLBG ini tergolong sangat cepat karena pada umumnya, ujar Hasanin, proyek sebesar ini diselesaikan dalam setahun. Salah satu yang menarik di proyek ini memang dari sisi kecepatan penyelesaiannya. Kalau dibandingkan dengan waktu normal, PLBG Talang Duku separoh waktu konstruksinya, ungkapnya.

Dengan kecepatan ini, maka sejak awal baik dari tahap desain maupun pengadaan, semua berjalan serba cepat., tidak boleh ada pekerjaan yang saling menunggu. Begitupun dari sisi konstruksinya semua lokasi di lapangan diupayakan ada aktifitas pekerjaan. Namun demikian, mengingat lahan proyek hanya 2 hektar, sementara item pekerjaan cukup banyak dengan peralatan-peralatan utama (Crawler Crane, mobile crane, Truck crane, Excavator, TLB, Dozer, vibro roller, Dump Truck, dll) maka diperlukan manajemen konstruksi yang

Siswantono, ST Site Engineering Manager

Pemancangan pondasi untuk perletakan peralatan utama dalam pembangkit listrik berbahan bakar gas

16

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

Fire wall atau dinding prmbatas generator untuk mengamankan dalam operasional nanti

juga berkoordinasi dengan Lavalin untuk menyiapkan desain. Untuk melancarkan pekerjaan semua pihak yang terlibat, masingmasing anggota konsorsium (BER dan Navigat) menyiapkan desain engineering dan schedule yang kemudian direview oleh Lavalin. Setelah disetujui, maka bisa dilaksanakan dan ini berlangsung serba cepat. Khusus untuk pondasi peralatan utama, langsung didesain oleh Lavalin karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk menjamin tingkat keamanannya. Diakui, penanganan proyek ini sebenarnya simpel, namun kalau tidak menggandeng mereka yang sudah berpengalaman di bidang energi, tidak mudah rasanya proyek ini berlangsung. Alhamdulillah berkat kejelian PP dalam memilih mitra untuk berkonsorsium membentuk PT Muba Daya Pratama dengan anggota yang spesialis di bidang energi, ungkapnya. Dengan begitu, seluruh
www.trenkonstruksi.com

proses desain, pengadaan peralatan utama dan pelaksanaan pekerjaan fisik bisa dikerjakan secara profesional, tambah Sis.

Sulit pengadaan beton

Menyinggung tahap pelaksanaan fisik di lapangan, menurutnya, pada prinsipnya tidak berbeda dengan proyek lainnya. Hanya saja keberadaan lahan dan jumlah alat utama yang dipasang membutuhkan penanganan yang lebih cermat, karena harus menyesuaikan lokasi suplai gas yang akan digunakan dalam pembangkitan. Khusus untuk PP Pekerjaan pemasangan salah satu alat yang perlu akurasi tinggi sendiri,
Edisi November - Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi 15

tambahnya, sudah banyak pengalaman di beberapa proyek pembangkit seperti PLTGU Tambak Lorok Jawa Tengah, PLTU Muara Karang, PLTU Muara Tawar dan lainlain. Walau sudah banyak mengerjakan proyek pembangkit, namun ujarnya, proyek ini memang proyek jenis baru yang ditangani PP. Alhamdulillah dengan kesempatan

tren proyek

Tim proyek PT PP mampu menyelesaikan proyek PLBG Talang Kudu lebih cepat dari rencana

menangani proyek PLBG Talang Duku ini, PP menjadi kaya pengalaman, karena semula lebih banyak bergulat di proyek-proyek sipil dan gedung, kini sudah merambah di proyek energi dan pembangkit, ungkapnya. Diakui, kalau di proyek seperti ini paling tidak ada pelajaran baru bagaimana mengenal gas yang dipakai untuk pembangkitan dan bagaimana instalasinya. Ke depan, pengetahuan baru seperti ini akan terus digali oleh tim proyek PP. Mengenai kendala, menurut Sis, terkadang muncul tantangan yang tidak ditemui di proyek sipil biasa. Misalnya bagaimana membuat fire wall atau dinding pembatas di antara 2 trafo setinggi 6 yang dikerjakan setelah kedua trafo itu terpasang. Nah, pengalaman ini ternyata membuat tim proyek bisa berinovasi. Semula, lanjut Sis, dinding ini akan dibuat cor di tempat namun tidak mungkin karena lokasi sempit dan berada di sela-sela dua trafo yang terpasang. Dengan ide praktisnya maka langsung diterapkan sistem pracetak layaknya membuat pagar di
18 MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

sekeliling komplek perumahan. Tantangan menarik dari sisi suplai beton, tidak mudah untuk mendapatkannya, disamping karena jarak batching plant di Palembang ke lokasi ditempuh dalam waktu 3 jam, hambatan lainnya pada saat yang sama suplai readymix diprioritaskan untuk pembangunan proyek Sarana olah raga Sea Games di kota Palembang. Jadi, semua kebutuhan beton di lapangan, langsung di buat di lokasi pekerjaan dengan carmix. Di lain pihak, dengan makin banyaknya aktivitas yang harus dikerjakan bersama-sama di lapangan, menuntut pengaturan pemakaian alat berat yang cermat. Sebagai contoh, untuk mengaduk beton terkadang harus memakai exavator dan di saat yang lain alat ini harus dipakai untuk kegiatan leveling tanah atau pekerjaan lainnya. Begitu pun untuk kelancaran pekerjaan lainnya, harus dikordinasikan dengan berbagai pihak apalagi harus menggunakan alat berat yang bisa mengganggu lahan pekerjaan lainnya. Saya pikir walaupun dari sisi

teknis teknologi pelaksanaan tidak ada yang sulit namun kalau tingkat pengendalian tidak akurat, akan muncul problem silih berganti, paparnya. Selanjutnya untuk akurasi waktu maka setiap hari ada progres yang diukur sesuai skedul harian. Rapat koordinasi harian ,mingguan, maupun bulanan pun secara aktif dilaksanakan untuk memantau skedul yang sudah dibuat bersama. Termasuk koordinasi dengan pihakpihak terkait , seperti PLN dan PGN. Untuk mengantisipasi material atau equipment utama yang harus didatangkan dari manca negara, maka tidak harus menunggu lama-lama. Artinya, ujar Sis, kalau material belum datang, tapi ada pekerjaan lain yang bisa dikerjakan maka akan mendahulukan yang bisa dilaksanakan segera. Kunci sukses proyek crash program ini tidak harus menunggu pekerjaan lain, tapi melaksanakan semua pekerjaan yang bisa dilaksanakan segera, tegasnya. (Rakhidin)

www.trenkonstruksi.com

Proyek Flyover Rawa Buaya Jakarta

Kombinasikan Konstruksi Box dan PCU Girder


Memberikan kenyamanan berkendara di jalan raya memang menjadi tugas pemerintah sebagai penyedia infrastruktur jalan. Sebab itu pemerintahpun nampaknya tak pernah berhenti untuk membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat seperti jalan dan jembatan. Sebagai infrastruktur vital untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, kebutuhan infrastruktur jalan dan jembatan mutlak harus dipenuhi.
emenuhan kebutuhan jalan dan jembatan bagi kota besar dengan tingkat kepadatan lalu lintas demikian tinggi menjadi hal mutlak untuk dipenuhi. Sebagaimana halnya apa yang dilakukan Kementerian PU dalam membangun Flyover Rawa Buaya di Jakarta Barat. Kehadiran jembatan layang ini sangat strategis sebagai jalan arteri yang mengapit ruas tol W1 dari Kembangan ke arah Kapuk dan sebaliknya. Menurut PPK Proyek FO Rawa Buaya Ir. Dharma Sutisna CES, pembangunan proyek ini sebenarnya sudah direncanakan beberapa tahun sebelumnya. Hanya saja karena keterbatasan dana dari pemerintah maka pelaksanaan fisik pembangunan proyek tersebut menunggu alokasi anggarannya. Walau begitu dari sisi fungsi, ujarnya, kapanpun jembatan layang ini dibangun, diharapkan bisa optimal manfaatnya.

www.trenkonstruksi.com

Edisi November - Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

15

tren proyek

Ir. Dharma Sutisna CES PPK Proyek FO Rawa Buaya

Ir. Ruben Haryono Konsultan Pengawas

Ir. R. Ary Ardaka Manajer Proyek PT Jaya Konstruksi MP

Kombinasi box dan PCU girder


Menyinggung sistem konstruksi yang diterapkan, menurut Dharma, didesain dengan memakai sistem konstruksi yang saling melengkapi sesuai kondisi lapangan. Diakui, penerapan 2 sistem konstruksi di proyek ini memang sangat cocok dengan kondisi lapangan. Dua sistem konstruksi tersebut yaitu PCU dan Box girder serta bagian opritnya memakai Anchor Wall System (AWS) dengan dinding dari blok beton. Sedangkan untuk timbunannya per lapisnya dilengkapi geogrid yang dipasang melintang badan jalan. Pemilihan 2 sistem konstruksi di proyek Flyover Rawa Buaya memang sudah tepat dan efisien. Karena, kedua sistem ini sangat cocok dengan lokasinya, ujarnya. Sementara itu dari sisi kebutuhan dana, pemerintah menyediakan dana cukup terbatas dan sudah diperhitungkan bisa memenuhi kebutuhan lapangan hingga proyek selesai. Kalaupun ada penambahan dana akibat pekerjaan tambah, tidak begitu signifikan. Mengenai rencana pengoperasiannya, menurut Dharma, pihak proyek merasa optimis bakal rampung lebih cepat, Kami terus mendorong kontraktor agar pelaksanaan proyek ini cepat selesai dan tak perlu diragukan lagi, kalau kontraktor PT Jaya Konstruksi MP bisa memenuhi harapan itu,ujarnya..

Sementara itu menurut Konsultan Pengawas, Ir. Ruben Haryono, pelaksanaan proyek ini memang akan dipercepat oleh kontraktor, karena sekarang saja sudah terlihat progres yang selalu melebihi dari rencana ( ahead ). Sebenarnya kalau bekerja makin cepat kan konflik yang mungkin terjadi makin sedikit sehingga potensi problem pun makin kecil, ungkapnya. Selain itu, tambah Ruben, semakin cepat selesai, maka jembatan layang ini makin cepat pula bisa dioperasikan untuk kepentingan masyarakat. Dengan begitu, tujuan pembangunan yang ingin dicapai pemerintah akan terealisasi. Berarti kehadiran proyek flyover Rawa Buaya akan lebih bermakna karena mampu memberikan konstribusi optimal kepada masyarakat. Diharapkan dengan berfungsinya jembatan layang ini, arus lalu lintas tidak terjadi lagi simpang sebidang sehingga mampu meningkatkan produktivitas masyarakat lebih tinggi lagi dalam berlalu lintas. Menyinggung aspek teknis dalam pelaksanaan proyek yang perlu mendapat perhatian khusus, menurut Ruben, pada saat memancang pondasi yang harus didahului pekerjaan preboring untuk semua titik pondasi. Selain itu saat erection PCU girder karena punya bobot besar melebihi girder biasa dan waktu launching

harus menutup ruas jalan yang ada di bawahnya, sehingga butuh penanganan traffic secara khusus. Di samping itu, pada saat pekerjaan box girder yang melintas di atas rel dengan clearance 7 m dan jarak Roro terdekat dengan rel minimal 5 m. Dengan begitu perlu diperhitungkan secara cermat konstruksi Roro Shoring untuk menopang bentang baja yang melintas di atas rel. Untuk mengamankan perancah di atas rel KA maka dipakai Roro yang berkapasitas 40 ton per tiang. Sedikitnya dipasang 8 tiang Roro di satu sisi yang akan menumpu struktur gelagar baja untuk pengecoran box girder. Tumpuan Roro terbuat dari beton sleeper, Dalam pembangunannya, jembatan layang ini dilaksanakan oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama. Menurut Manajer Proyek PT Jaya Konstruksi MP, Ir. R. Ary Ardaka, proyek ini memang ditenderkan secara terbuka dan diikuti puluhan kontraktor. Setelah melalui persaingan sehat dan ketat, akhirnya PT Jaya Konstruksi MP yang dipercaya untuk menggarapnya. Nilai proyek ini sebesar Rp 126 milyar termasuk Ppn. Dijelaskan, scope pekerjaan di proyek ini meliputi pekerjaan 2 buah flyover (sisi timur dan barat) mengapit jalan tol ruas W1. Konstruksi jembatan layang ini terdiri dari sisi timur dan barat relatif sama hanya beda panjang

20

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

satu bentang saja. Struktur atas terdiri dari 4 abutment, 23 pilar, PCU girder ada 19 bentang dan box girder 6 bentang. Bentang konstruksi PCU girder terdiri dari panjang 32.8 m (60 buah) dan 37.8 m (16 buah). Sedangkan untuk konstruksi box girdernya terdiri dari 6 bentang untuk 2 sisi flyover yang terdiri dari masingmasing 2 bentang panjang 40 m dan 1 bentang sepanjang 50 m. Jembatan layang ini terdiri dari 2 lajur masing-masing terdapat 2 jalur yang meniadakan persimpangan sebidang dengan rel KA dan tinggi clearancenya 7,5 m. Konstruksi perkerasan atas dilapis dengan aspal setebal 5 cm. Untuk parapetnya terbuat dari kombinasi beton setinggi 60 cm dan railling pipa baja setinggi 50 cm. Pembuatan parapet dengan kombinasi ini diarahkan agar tidak monoton tapi lebih artistik dan dinamis dengan railling pipa baja tanpa mengurangi konsep keamanan bagi pengguna jalan. Pada bagian lain terutama untuk

konstruksi opritnya, hanya menimbun tanah setinggi sampai 3 m dengan perkuatan dindingnya memakai sistem AWS. Sistem AWS untuk konstruksi oprit sudah banyak diterapkan di beberapa proyek jembatan layang. Konstruksi ini relatif lebih cepat dan mudah dikerjakan dibanding sistem retaining wall beton. Antara timbunan dan pembuatan dinding bisa dikerjakan beriringan. Sedangkan dengan retaining wall beton, pekerjaan penimbunan harus menunggu dinding betonnya selesai dicor. Diakui, dari sisi pelaksanaan, sistem konstruksi yang terdiri dari box girder & PCU girder secara teknis tidak muncul problem teknis lapangan. Terus terang, pemakaian dua sistem konstruksi sudah pas, dengan kondisi di lapangan menunjang penerapannya, ungkap Ary.

Preboring untuk semua tiang pancang


Sementara itu untuk pelaksanaan fisik di lapangan, sambung Ary,

pondasi proyek ini memakai spun pile diameter 60 cm dengan kedalaman rata-rata 33 m dan berdaya dukung 150 ton per tiang. Sedikitnya dipancang 476 titik pondasi untuk menopang konstruksi dua jembatan layang Rawa Buaya yang mengapit jalan tol ruas W1 dan melintas di atas rel KA ini. Diakui, khusus untuk pekerjaan pondasi, sedikit menemui kendala, pasalnya terdapat lapisan tanah keras berupa lensa merata di seluruh titik pondasi yang dipancang. Untuk memperlancar pemancangan akhirnya dilakukan preboring pada 476 titik pondasinya. Kedalaman preboring bervariasi dari 14 m sampai 23 m dan dikerjakan dengan menggunakan 4 alat bor. Sebenarnya, ujar Ary, pekerjaan preboring dalam kontrak tidak ada, tetapi setelah dilakukan soil test ternyata ada lapisan tanah keras merata di lokasi pondasi pancang, Pekerjaan preboring harus cepat selesai mengingat waktu untuk pemancangan sangat terbatas akibat

www.trenkonstruksi.com

Edisi November - Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

21

tren proyek
pekerjaan preboring itu sendiri, ungkapnya Dengan melibatkan secara maksimal sumber daya yang ada, schedule pemancangan pondasi bisa dicapai sesuai harapan. Selanjutnya dilakukan pemancangan spun pile. Sebelum pemancangan pondasi terlebih dahulu membuat jalan baru, karena jalan lama dipakai untuk konstruksi flyover. Alhamdulillah pekerjaan pondasi berlangsung lancar dan saat itu pas curah hujan sangat minim, sehingga kondisi lapangan kondusif untuk dikerjakan, ungkapnya. Beriringan dengan pemancangan dilakukan pembuatan pile cap yang memiliki ukuran bervariasi dengan dimensi tapak 7 x 7 m dan 7 x 9 m untuk pilar penopang konstruksi PCU girder serta 9 x 11 m untuk pilar penopang box girder. Di atas pile cap dibuat pilar dengan dimensi tapak persegi panjang dan ke atas melebar seperti huruf V. Bentuk pilar ini dibuat melebar diatas ujar Ary agar lebih artistik dan sekaligus menyamakan bentuk dengan konstruksi pilar di flyover Cengkareng yang sudah dibangun sebelumnya. Tinggi pilar bervariasi dan tertinggi dengan clearance 7,5 m.

Gelagar baja membentang sepanjang 12 m untuk menopang bekisting box girder di atas rel KA.

Minimalkan gangguan lalu lintas


Setelah pekerjaan pilar selesai segera dilaksanakan pemasangan PCU girder dan diawali pada flyover sisi barat. Menurut Ir Titah W Utomo, Site Manager, pemasangan PCU girder tidak dilakukan pada dua sisi, agar kelancaran lalu lintas tidak banyak terusik. Kami selalu memprioritaskan kelancaran lalu lintas dengan seminimal mungkin pekerjaan proyek di kedua sisi. Sebab itu pengerjaannya dilakukan per sisi, paparnya. Andaikan kedua sisi pemasangan PCU girdernya dilakukan bersama-sama, dipastikan kelancaran lalu litas agak terganggu. Padahal secara waktu masih cukup untuk mengerjakan jembatan layang ini per sisi. Untuk teknis pemasangan PCU girder, diawali dari ukuran panjang 32.8 m yang dibuat per segmen

Jarak aman perancah terhadap rel KA harus terjaga agar tidak muncul problem teknis dan non teknis.

22

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

Ir Titah W Utomo, Site Manager

dengan panjang 6,5 m dan dirakit di lokasi proyek. PCU girder, ujarnya, memiliki bentuk cukup bagus dibanding I girder dan mendekati konstruksi box girder. Sedangkan waktu pelaksanaan lebih cepat dari box girder. Setelah cukup umur dan distressing, ujarnya, PCU girder diangkat dengan 2 crane masingmasing berkapasitas 150 ton. Penempatan PCU girder diawali dari lokasi paling rendah ke arah tinggi. Untuk placing-nya dimulai dari bagian samping dekat jalan eksisting lalu perlahan digeser ke arah dalam

Perancah khusus dengan roro shoring di lokasi pengecoran box girder yang melintang di atas rel KA.

mendekati sisi jalan tol eksisting. Berat PCU girder untuk panjang 32.8 m berkisar 120 ton sedangkan untuk panjang 37.8 m beratnya 130 ton. Dalam satu bentang berisi 4 buah PCU girder dengan mutu beton K-600. Diakui, saat erection PCU girder memang terkendala masalah traffic management dan harus menutup total jalan eksisting. Untuk mengantisipasi kemacetan maka pelaksanaan erection PCU girder dilakukan dalam 4 tahap yang diikuti

Nampak Flyover Rawa Buaya mengapit jalan tol Seksi W1 yang akan berfunsi saling memperlancar arus lalu lintas yang ada.

pula pengaturan arus lalu lintas yang perlu koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Menurut Ary, orientasi di proyek ini, kontraktor selalu pada percepatan sehingga 76 PCU girder hanya butuh waktu 2 bulan terpasang. Selanjutnya dikerjakan pembuatan diafragma untuk menyatukan PCU girder yang sudah terpasang di atas pilar. Seiring dengan itu, dipasang RC plate untuk persiapan pekerjaan pemasangan rebar dan pengecoran lantai jembatan. RC plate sebagai bekisting cor lantai jembatan tidak memakai spendel baja karena memang desainnya tidak mensyaratkan. Pekerjaan pengecoran lantai jembatan, secara teknis tidak ada masalah, hanya saja waktu pelaksanaan harus malam hari dengan window time dari jam 22.00 sampai jam 05.00. Sebenarnya pengecoran malam hari menguntungkan, karena mengurangi penguapan beton dan lebih lancar arus traffic di sekitarnya, papar Titah. Dengan tuntutan yang ada, maka tim proyek harus mempersiapkan diri dengan baik untuk bekerja malam yang tercatat 70 persen dari total waktu proyek. Setelah pekerjaan PCU girder rampung, segera dilaksanakan pembuatan box girder. Tahap

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

23

tren proyek
pelaksanaannya mendahulukan box girder sisi timur dengan alasan untuk efisiensi peralatan pendukung. Sebenarnya, ujar Titah, kedua box girder ini bisa dikerjakan bersamaan, namun lebih efisien per sisi. Metode pelaksanaan secara teknis sudah umum. Hanya untuk bentang tengah saja yang butuh penanganan tersendiri mengingat harus melintas di atas rel dan butuh roro shoring kapasitas besar. Untuk bagian box girder di atas rel, dicor dengan penopang roro kapastas 40 ton per tiang. Khusus perancah di atas rel harus dipasang 8 tiang roro shoring per sisinya. Di atas roro shoring ini dipasang gelagar baja untuk menopang bekisting untuk pengecoran. Sedangkan untuk box girder ukuran 40 m hanya memakai perancah PD 8 yang kapasitasnya lebih kecil, hanya 8 ton per pipa. Untuk teknis pengecoran box girder, menurut Titah, mendahulukan sisi bentang terpendek lalu ke tengah. Untuk pengecoran awal, pemberhentian pangecoran tidak tepat di atas pilar tetapi menjorok 10 meter dari panjang box. Selanjutnya dilakukan cara yang sama pada bentang berikutnya, sehingga pertemuan pengecoran tidak berada

Tim proyek PT Jaya Konstruksi MP yang bekerja keras dan dijadwalkan akan bisa menyelesaikan proyek Flyover Rawa Buaya lebih cepat dari skedul yang ditentukan.

di atas pilar jembatan. Pola ini dilakukan, ujarnya, untuk menghindari kendala strukturnya. Tahapan pengecoran box girder diawali pada bagian lantai bawah ditambah dinding tinggi setengah meter. Setelah beton box girder bagian bawah cukup umur pengecoran dilanjutkan dengan memasang stop cor dari panel segitiga pada batas beton lama dan beton baru. Pemasangan stop cor, ujarnya, dimaksudkan agar tidak terlihat batas sambungan beton lama dan baru. Selain itu sebagai list pemanis tampilan box

girder dari arah samping. Diakui, secara teknis pekerjaan box tidak muncul kendala, hanya saja muncul kendala non teknis yaitu koordinasi dengan pihak PT KA butuh waktu yang lama. Bahkan ijinnya sendiri sampai ke Menteri Perhubungan. Nah ini tentu nantinya harus jadi perhatian untuk proyekproyek serupa yang melintas di atas rel KA. Terdapat juga kesulitan suplai beton readymix, mengingat banyak sekali proyek-proyek yang sedang berjalan pada masa akhir tahun. (Rakhidin)

Kunjungan para insinyur dari Palestina di proyek Flyover Rawa Buaya. Mereka ingin belajar bagaimana membangun infrastruktur yang lebih efisien dari kontraktor Indonesia.

24

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

T ol JORR W2
Ruas Kebon Jeruk - Ulujami

Mulai Dibangun
Setelah menunggu sekian lama, akhirnya ruas tol Kebon Jeruk Ulujami (JORR W2 Utara) ini mulai dibangun. Saat launching dimulainya pembangunan W2 ruas Kebon Jeruk-Ulujami dilaporkan, kondisi penyediaan lahan sudah mencapai 80 persen. Ini berarti, pelaksanaan fisik diharapkan akan bisa berlangsung dengan lancar.

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

25

tren proyek
ebagai pengembang atau investor ruas tol ini tak lain adalah PT Jasa Marga Tbk bekerja sama dengan PT Jakarta Marga Jaya anak perusahaan PT Jakarta Propertindo (BUMD). Kedua perusahaan patungan ini membentuk PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) yang memegang hak konsesi pengusahaan jalan tol JORR Ruas W2 Utara (Ulujami-Kebon Jeruk) sampai tahun 2045. Hal ini sesuai akta perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) No 03 tanggal 7 Juni 2011. Menurut Direktur Utama PT Marga Lingkar Jakarta, Ir. Sonhaji, PT MLJ sudah didirikan sejak 24 Agustus 2009 dengan komposisi saham masingmasing untuk PT Jasa Marga sebesar 65 persen dan PT Jakarta Marga Jaya sebesar 35 persen. Sebagaimana diketahui PT MLJ akan membangun dan mengoperasikan selama masa konsesi yang diperoleh dan kemudian menyerahterimakan jalan tol JORR W 2 Utara ini kepada pemerintah setelah masa konsesinya habis. Sta 10.+282-11+783 (1,50 km), Seksi 3; Sta 11 +873-14+129 (2,35 km) dan Seksi 4; Sta 14+129- Sta 16+200 (2.07 km). JORR W2 ini akan dimulai dari ujung ruas JORR di Ulujami dan berakhir di Kebon Jeruk, sehingga ruas ini akan tersambung dengan ruas JORR yang sudah mencapai Rorotan (Cakung) dan JORR ruas Kebon Jeruk. Kalau ruas JORR ini selesai dibangun, maka akan menghubungkan 4 ruas tol yang sudah ada yaitu Jalan tol JakartaCikampek, Jagorawi, Ulujami Pondok Aren (Jakarta-Serpong) dan JakartaTangerang serta Jalan tol Bandara. Jalan tol serpanjang 7,67 km ini akan dibangun sedikitnya 2 buah junction di Kebon Jeruk dan Ulujami. Sedangkan untuk On/off ramp ada 3 buah diantaranya di Meruya, Joglo dan Ciledug. Menurut rencana akan dibuat 10 gerbang tol yang berlokasi di on ramp Meruya, Joglo dan Ciledug serta Kebon Jeruk junction dengan jumlah total 45 buah gardu tol. Menyinggung biaya yang diperlukan, menurut Sonhaji proyek tol ini akan menyerap sedikitnya Rp 2,23 trilyun. Biaya sebesar ini, ujarnya, berasal dari modal sendiri sebesar 30 persen dan pinjaman bank 70 persen. Mengenai pembebasan tanah, menurut mantan Pimpro salah satu seksi tol Cipularang ini, hingga sekarang sudah mencapai 80 persen. Kebutuhan lahan di proyek ini mencapai 31 ha dan yang sudah bebas tercatat 26 ha. Sebagai kontraktor pelaksana dipercayakan keada PT Wijaya Karya dan PT Adhi Karya dengan Konsultan Pengawas PT Seecon dan PT Multi Phi Beta. Dengan selesainya proyek ini diharapkan nanti dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat antara lain; 1)Melengkapi jaringan jalan tol JORR yang saat ini masih terputus di Ulujami dan Kebon Jeruk, 2)Memberikan multiplier effect terhadap pembangunan kota, 3)Memberikan peluang bisnis dan lapangan kerja dan 4)Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat kota. Diakatakan, apabila ruas tol ini selesai dibangun dan dioperasikan, naka seluruh ruas JORR telah tersambung dan masyarakat dari Bekasi, Bogot dan daerah selatan Jakarta yang hendak ke bandara atau ke arah Tangerang/Merak tidak perlu lagi melewati jalan tol dalam kota Jakarta Inner Ring Road, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian kepadatan lalu lintas di ruas tol dalam kota Jakarta dapat berkurang. Mengenai waktu pengoperasian, menurut Sonhaji diperkirakan pada medio 2013 sudah bisa dioperasikan. Saya kira kalau pembangunan lancar yang didukung kesiapan lahan maka proyek jalan tol W2 Utara ini akan rampung sesuai harapan, paparnya. (Rakhidin)

Pembebasan tanah optimal


Dijelaskan, total panjang tol JORR W2 Utara mencapai 7,67 km yang terbentang dari Sta 8+330 sampai Sta 16+200. Pada saat pelaksanaan konstruksinya dibagi dalam 4 seksi, antara lain terdiri dari: Seksi 1;Sta 8+330 Sta 10+282 (1,95 km), Seksi 2 ;

Nampak lokasi rute jalan tol W2 yang sudah bebas dan siap digarap konstruksinya.

26

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

Pembangunan Jalan tol Ungaran - Bawen


etelah sukses menyelesaikan 4 paket sebelumnya PT Trans Marga Jateng sebagai investor jalan tol Semarang-Solo tahap I, kembali meneruskan program investasinya untuk membangun tol ini pada ruas Ungaran-Bawen yang terbagi dalam 2 paket pekerjaan yaitu paket V dan paket VI. Pembangunan jalan tol Semarang-Bawen tahap I Ruas Ungaran-Bawen kini dimulai pelaksanaan fisiknya. Dalam acara ground breaking yang dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum Ir. Djoko Kirmanto Dipl .HE beberapa waktu silam itu, kini sudah dimulai pekerjaan konstruksinya di lapangan. Menteri mengharapkan progres pembebasan tanahnya harus lebih cepat, karena target penyelesaian proyek ini tidak lama hanya dalam kurun waktu 15 bulan untuk paket V (Tinalun-Lemahireng) dan 17 bulan untuk paket VI (Lemahireng-Bawen). Dua paket proyek jalan tol ini secara konstruksi tidak berbeda hanya saja bangunan jembatan atau fasilitas lainnya yang dikerjakan pada kedua paket itu tidak sama. Dari sisi volume pekerjaan juga berbeda dengan panjang yang berbeda pula. Untuk

Ground Breaking

Acara ground breaking pembangunan jalan tol Ungaran-Bawen dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum Ir. Djoko Kirmanto Dipl .HE

paket V (Tinalun-Lemahireng) berada pada Sta 18+000 s/d STA 21+825. Sedangkan unutuk Paket VI (Lemahireng-Bawen) berada pada STA 21+825 sd STA 22+840). Kedua paket jalan tol ini memiliki sistem konstruksi yang sama yaitu dengan perkerasan beton. Jumlah lajur yang dibngun juga sama 4 buah lajur dan 2 jalur. Pada paket V terdapat jembatan

dengan panjang bentang total mencapai 889 m dengan volume timbunan dan galian mencapai lebih dari 1,5 juta m3. Dalam pelaksanaan, untuk paket V dipercayakan kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Sedangkan untuk paket VI dilaksanakan PT Waskita Karya dan pekerjaan besar antara lain membuat jembatan dengan bentang total 300m. (Rakhidin)

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

27

tren proyek
Pembangunan Underpass Dewa Ruci, Denpasar Bali

Solusi Tepat Kurangi Kemacetan ke Arah Bandara Ngurah Rai


una mengurangi kemacetan tersebut maka pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VIII melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Denpasar melaksanakan pembangunan Underpass Simpang Dewa Ruci. Dalam keterangannya kepada wartawan, Dirjen Bina Marga, Ir. Djoko Murjanto, menjelaskan, proyek ini bukan hanya akan membantu memperlancar arus lalu lintas pada simpang tersebut, juga tak kalah pentingnya dalam mendukung dan mensukseskan event internasional yaitu APEC 2013, Bali Summer Summit 2013 dan AFTA 2015. Diakui, studi kelayakan proyek ini sudah dilakukan sejak 2007 dengan kesimpulan pembangunan simpang tak sebidang atau Underpass Dewa Ruci layak dibangun.

Simpang sebidang Dewa Ruci Denpasar selama ini dikenal dengan sebutan Simpang Siur dan merupakan persimpangan yang sering macet. Hal ini bisa dimengerti karena simpang ini melayani arus kendaraan di jalur strategis antara lain ke arah Bandara Ngurah Rai dan arus baliknya. Simpang ini melayami 5 kaki persimpangan dari pertemuan 5 ruas jalan. Lima ruas jalan yang dimaksud adalah: Jl. Bypass Ngurah Rai, Jl. Setiabudi, Jl. Sunset Road, Jl. Griya Anyar dan Jl. Bypass Ngurah Rai. pembuatan simpang tak sebidang (flyover) arah Utara-Selatan yang kemudian berdasarkan aspek teknis, efisiensi biaya dan budaya akhirnya rencana tersebut diubah dan diputuskan menjadi underpass arah utara selatan 2 lajur 1 arah. Namun setelah dikaji ulang akhirya dilakukan review DED pada tahun yang sama. Seiring dengan rencana dibangunnya jalan tol di atas perairan Nusa Dua Ngurah Rai-Bevoa sebelah timur, maka underpass arah selatan-timur tidak jadi dibangun dan konsekuensinya menjadi underpass arah utara-selatan dan selatan-utara 4 lajur 2 arah. Ditegaskan, mengingat

Antara flyover dan underpass Kemudian, ujar Djoko, ditindaklanjuti dengan perencanaan teknis detail (Detail Engineering Design/DED) yang telah mengalami beberapa kali perubahan. Antara lain: DED 2008 mencakup perencanaan pembuatan flyover yang menghubungkan jalan Sunset RoadNgurah Rai (arah Utara Selatan), pembangunan underpass yang menghubungkan jalan Ngurah Rai-Bypass Sanur (arah Selatan-Timur) dan memperbesar bundaran di simpan Dewa Ruci. Selanjutnya dilakukan DED pada 2010 yang mencakup perencanaan

28

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

kebutuhan trafik yang harus diakomodasi cukup padat maka underpass ini dibangun dengan kapasitas 4 lajur 2 arah. Secara teknis Undepass ini memiliki panjang 450 m dengan lebar 2 x 8,65 m. Konstruksi underpassnya sendiri memiliki panjang 38 m dengan tinggi clearance 5,2 m dan konstruksi perkerasan top slabnya dengan rigid. Dilengkapi pula dengan frontage 2 arah x 2 lajur. Dibuat U-turn pada sisi selatan (Jl.Bypass Ngurah Rai) sisi utara (Jl Sunset Road), sisi timur (Jl. Bypass Ngurah Rai arah Sanur. Jarak U-turn selatan-utara sekitar 1000 m.

Menurut Djoko, proyek ini didanai oleh APBN yang terbagi dalam 3 tahun anggaran dengan rincian sebagai berikut: Tahun Anggaran (TA) 2011 sebesar Rp 40 milyar, TA 2012 sebesar Rp 90 milyar dan TA 2013 sebesar Rp 50 milyar. Sebagai kontraktor pelaksanaan sesuai hasil tender terbuka dipercayakan kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Saya mengharapkan kontraktor bisa melaksanakan proyek ini lebih cepat dan menjaga aspek lingkungan mengingat lokasi proyek merupakan tujuan wisata internasional, pinta Djoko serius.

Menyinggung pembebasan lahan, ia menandaskan, untuk kebutuhan proyek ini pemerintah harus membebaskan lahan pada dua lokasi kabupaten yaitu Kabupaten Badung dan Denpasar. Untuk tahun 2011 sudah mengalokasi dana untuk pembebasan tanah sebesar Rp 63 milyar dan tahun 2012 sebesar Rp 15 milyar. Saya optimis soal pembebasan lahan akan berjalan lancar dan dalam pelaksanaan nanti, diharapkan tidak muncul problem sosial yang krusial, ungkapnya. (Rakhidin)

Foto bersama Dirjen Bina Marga PU usai penandatangan kontrak proyek Underpass Dewa Ruci Denpasar Bali

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

29

tren solusi
Pengamanan tebing dan lereng jalan dari kelongsoran

Tebing dan Lereng Longsor,

Rumput Vertiver Solusinya


Menjinakan tebing yang longsor memang bukan pekerjaan mudah. Hal ini terbukti bagaimana sulitnya mengamankan tebing agar tidak terus longsor. Seiring dengan perkembangan teknologi, ditemukan solusi untuk mengamankan longsoran dangkal pada tebimg atau lereng. Penerapan teknologi saat ini juga dituntut yang berwawasan lingkungan atau green construction.
pada jalan lintas pantai selatan Jawa Barat). Dalam pemaparannya itu, Pantja Dharma Oetoyo bersama Asep Sunendar dari Puslitbang Jalan dan Jembatan, mengupas peluang dan tantangan teknologi rumput vertiver dalam membantu menangani longsoran dangkal pada tebing atau lereng jalan. Menurut Oetoyo, longsoran dangkal pada lereng atau tebing kini menjadi persoalan serius dan harus ditangani dengan penerapan teknologi yang tepat. Bahaya longsor bisa berdampak pada inefisiensi segala hal, karena bisa mengganggu kelancaran arus transportasi secara signifikan, maka penanganannya harus cepat dan tepat, ujarnya.

Karakteristik Vertiver
Dikatakan, teknologi rumput vertiver memiliki karakteristik yang khas untuk mencegah atau mengurangi terjadinya erosi atau longsoran dangkal, kini sudah mulai diterapkan di beberapa lokasi. Rumput vertiver di Indonesia sendiri dikenal sebagai akar wangi (Vertiveria zizanicides) atau usar (Vertiver nigritama). Jenis rumput ini termasuk jenis rumput-rumputan berukuran besar yang memiliki banyak keistimewaan. Vertiver System (VS), ujarnya, adalah teknologi sederhana berbiaya murah yang memanfaatkan tanaman Vertiver hidup untuk konservasi tanah dan air serta perlindungan lingkungan. VS sangat praktis, relatif murah,mudah dipelihara dan efektif dalam mengontrol erosi dan sedimentasi tanah, konservasi air serta stabilisasi

alah satu teknologi green construction yang banyak dikenal dalam stabilitas lereng atau tebing jalan adalah teknologi rumput vertiver. Aplikasi teknologi rumput vertiver belum lama dibahas dalam seminar sehari berthema: Teknologi Alternatif dalam Penanganan Jalur Lintas Selatan Jawa Barat. Seminar yang diadakan oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan PU, Pemda Jawa Barat dan DPD HPJI Jawa Barat ini, antara lain mempresentasikan Sistem Vertiver untuk penahan erosi dan longsoran dangkal pada tebing dan lereng jalan (Peluang dan tantangan aplikasinya

30

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

dan rehabilitasi lahan. Selain itu mudah dikendalikan, karena tidak menghasilkan bunga dan biji yang dapat cepat menyebar liar seperti alang-alang atau rerumputan lainnya. Menurut Oetoyo, salah satu keajaiban Vertiver sebagai tanaman ekologis , karena sistem perakarannya yang unik. Vertiver memiliki akar serabut yang masuk sangat jauh ke dalam tanah (saat ini rekor akar vertiver terpanjang mencapai 5,2 m) yang ditemukan di Doi Tung, Thailand. Akar Vertiver mampu menembus lapisan keras setebal 15 cm Di lereng-lerang keras dan berbatu, ujung-ujung Vertiver mampu masuk menembus dan menjadi semacam jangkar yang kuat. Cara kerja akar ini seperti besi kolom yang masuk ke dalam menembus tekstur tanah dan pada saat yang sama menahan partikelpartikel tanah dengan akar-akar serabutnya. Kondisi ini, ujar Oetoyo, mampu mencegah erosi yang disebabkan oleh angin dan air, sehingga Vertiver dijuluki sebagai kolom hidup. Dalam kenyataannya, fungsi Vertiver memang maksimal, karena badan atau tubuh rumput ini bisa menahan laju air run-off dan material

erosi yang terbawa. Sedangkan daun dan batangnya memperlambat aliran endapan yang terbawa run-off di titik A sehingga tertumpuk di titik B. Air terus mengalir menuruni lereng C yang lebih rendah. Akar tanaman D mengikat tanah di bawah tanaman hingga kedalaman 3 m. Dengan membentuk tiang yang rapat dan dalam di bawah tanah, akar-akar ini mencegah terjadinya erosi dan longsor. Vertiver, katanya, akan efektif jika ditanam dalam barisan membentuk pagar. Akar-akar wertiver yang masuk ke tanah sedalam 3 m akan berfungsi seperti kolom-kolom beton yang menahan tanah agar tidak longsor, sehingga tanah menjadi stabil. Barisan ini juga menahan material erosi di belakang tubuhnya yang dapat mengurangi kecuraman dan akhirnya membentuk teras-teras lebih landai.

Masih jarang di Indonesia?


Kendati pemanfaatan rumput Vertiver di luar negeri sudah marak, namun perkembangan di Indonesia sendiri masih lambat. Menurut Oetoyo, pemanfaatan rumput jenis ini memang masih terbatas seperti pada tol Cipularang, tetapi masih parsial. Sementara itu pihak Puslitbang jalan dan jembatan PU pernah melakukan studi penerapan rumput Vertiver dengan mengambil 3 lokasi, di Kalimantan Timur, Papua dan Jawa Timur. Studi tersebut memperoleh hasil yang lumayan dan bisa dijadikan

referensi untuk penanganan longsoran dangkal pada lereng atau tebing jalan di seluruh pelosok tanah air. Kenyataannya, kondisi jalan di Indonesia banyak yang melintas kawasan bukit dan lembah dengan lereng dan tebing yang cukup menantang. Kerap kali juga terjadi longsor, akibat penanganan lereng yang tidak tepat. Nah dengan teknologi Vertiver, maka kelongsoran dangkal pada lereng dan tebing bisa diatasi sebagaimana yang sudah diterapkan pada beberapa lokasi di Indonesia. Lereng atau tebing yang membentuk sudut 45 hingga 60 derajat memang rawan longsor, namun ternyata dengan menerapkan sistem Vertiver, bisa diperoleh hasil yang diharapkan. Jadi, dengan sifat morfologi, ekologi, fisiologi dan teknis yang dimiliki rumput vertiver mampu memecahkan problem longsoran dangkal pada tebing dan lereng. Kalau dilihat dari karakteristik jenis rumput ini untuk pekerjaan teknik sipil, ujar Oetoyo, sangat tepat. Karena, memiliki strength paling tinggi diantara jenis rumput lainnya, dapat hidup di tanah berpasir, bergaram dan berbatu, dapat bertahan pada aliran air 0,028 m3/detik, akar dapat mencapai 2-4 m yang lebat dan masif, kuat dan tahan cuaca, estetika lebih baik dan dapat berdampingan dengan tumbuhan endemik serta biaya diperkirakan hanya seperenam atau seperdelapan dari biaya konstruksi. (Rakhidin)

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

31

tren utama

Mengejar Ketertinggalan Infrastruktur dalam Keterbatasan


Pemerintah Indonesia saat ini tengah berjuang untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional melalui 4 (empat) strategi; pro-growth, pro-jobs, pro-poor, pro-green. Untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional tersebut, pembangunan infrastruktur termasuk dalam daftar prioritas Pemerintah yang mencakup pula pelaksanan reformasi di berbagai bidang sebagai agenda utama. Pembuat kebijakan percaya bahwa pembangunan infrastruktur yang memadai merupakan syarat utama terwujudnya kekuatan ekonomi dan bekal utama untuk memerangi kemiskinan.

Mencermati perjalanan pembangunan jalan tol di IIndonesia ndonesia

Cepatnya pembangunan jalan tol akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.

32

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

enurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Ir. Azhmad Gani Ghazali, berbagai kendala yang dihadapi antara lain kebutuhan pendanaan yang besar, permasalahan pengadaan tanah, kebijakan pricing, kendala persiapan proyek hingga reformasi kebijakan dan perundangundangan. Paradigma baru dalam pelaksanaan Kejasama Pemerintah Swasta (Public Private Partnerships atau PPP) ditandai dengan komitmen Pemerintah untuk mengaplikasikan PPP dalam sektor infrastruktur dan sector terkait lainnya. Infrastruktur memegang peran penting dalam pembangunan wilayah terutama untuk mempererat dan mempersatukan negara serta meningkatkan pemerataan antar wilayah. Perspektif pembangunan wilayah dalam pembangunan nasional menjadi sangat penting mengingat Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang sangat luas. Kebijakan pembangunan infrastruktur sangat ditentukan tingkat kelayakan investasi yang dapat ditinjau dari aspek teknis, aspek ekonomi/ finansial dan aspek lingkungan.

Gambar-1. Pendekatan Regional Dalam Pembangunan Infrastruktur

dan Sumatera terutama di kota-kota metropolitan, ujar Gani, pembangunan infrastruktur umumnya lebih layak baik secara ekonomi maupun finansial sehingga keterlibatan swasta dapat lebih didorong. Sebaliknya pada kawasan yang relatif baru berkembang, umumnya kelayakan ekonomi maupun finansial masih rendah sehingga penyediaan infrastruktur lebih bersifat perintis sehingga diterapkan konsep kewajiban pelayanan publik (public service obligation). Ilustrasi untuk uraian di atas ditunjukkan pada Gambar-1. Sejalan dengan pendekatan

Ir. Azhmad Gani Ghazali Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)

Penyelenggaraan Jalan Tol


Diakui, jalan merupakan salah satu moda transportasi utama yang memegang peran penting dalam pengembangan wilayah dan pembangunan ekonomi. Saat ini, panjang jalan total di Indonesia adalah sekitar 553.000 km termasuk 38.600 km jalan nasional (non tol) dan 760 km jalan tol. Jalan tol sebagai bagian dari jalan nasional, papar Gani, dikembangkan berdasarkan suatu rencana induk (Master Plan) yang merupakan bagian dari Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional yang mana pada saat ini secara legal dituangkan ke dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 567/KPTS/M/2010. Secara grafis, status dan rencana pengembangan jalan tol di Indonesia dapat dilihat pada Gambar-3.
33

Gambar-2. Pengembangan Enam Koridor Ekonomi

Berdasarkan pendekatan kewilayahan, pembangunan infrastruktur dilakukan mengikuti karakteristik kewilayahan di Indonesia, yaitu (i)Indonesia bagian barat yang telah lebih berkembang; (ii) Indonesia bagian tengah yang sedang berkembang; dan (iii) Indonesia bagian timur yang kurang/belum berkembang. Pada kawasan yang sudah berkembang seperti di Pulau Jawa

pembangunan kewilayahan, ujarnya, Pemerintah menetapkan 6 (enam) koridor ekonomi sebagai prioritas pengembangan. Koridor-koridor ekonomi tersebut, seperti ditunjukkan pada Gambar-2 adalah sebagai berikut (i) Sumatera bagian timur; (ii) pantai utara Jawa; (iii) Kalimantan; (iv) Sulawesi bagian barat; (v) Jawa Timur-Bali-NTT, dan (vi) Papua.

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

tren utama
Public-Private Partnership (PPP)

Memberikan kepastian bagi


investor jalan tol dalam bentuk tarif yang memadai dan mekanisme penyesuaian tarif terhadap inflasi setiap 2 (dua) tahun Pelaksanaan pengadaan oleh pemerintah dan menyediakan dana pengadaan tanah melalui BLU Proses pengadaan investasi yang lebih sederhana termasuk untuk proyek yang diinisiasi oleh pihak swasta (unsolicited project) Menyediakan mekanisme dukungan pemerintah (government support) dan jaminan pemerintah (government guarantee) Membentuk PT Indonesia Infrastructure Fund (IIF) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PPI) Lebih jauh, dalam rangka menciptakan pola pembiayaan jalan tol yang responsif dimana terdapat pembagian resiko yang proporsional antara pemerintah dan pihak swasta. Dalam hal ini pembentukan PT IFF dan PT PII merupakan bagian dari perhatian pemerintah untuk menciptakan penyelenggaraan infrastruktur yang lebih kondusif bagi pihak swasta sehingga mau berinvestasi dalam penyediaan infrastruktur jalan tol. Kalau nanti peran PT IIF dan PT PII sudah

Gambar 3. Status dan Rencana Pengembangan Jalan Tol

Dikemukakan, sesuai kondisi sosial ekonomi, pengembangan jalan tol terutama dikembangkan di wilayah barat yaitu Pulau Jawa dan yang cukup maju sehingga memungkinkan untuk investasi oleh

swasta. Partisipasi swasta pada kawasan-kawasan tersebut akan memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk dapat memberikan porsi pembiayaan yang lebih besar pada kawasan-kawasan yang masih dalam tahap membangun khususnya di wilayah timur.

Hingga tahun 2014, Pemerintah berencana meningkatkan pembangunan jalan tol sepanjang 700 km atau setara 140 km per tahun dengan target utama penyelesaian jalan Tol Trans Jawa yang terhubung sampai Surabaya. Untuk mendukung upaya tersebut, ungkapnya, telah dilakukan serangkaian kebijakan berupa reformasi penyelenggaraan jalan tol diantaranya mencakup langkah-langkah sebagai berikut: Membentuk Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk menjalankan fungsi regulasi di bidang penyelenggaraan jalan tol Mendorong pelaksanaan skema

Reformasi dan Kelembagaan


Perkembangan pembangunan jalan tol saat ini, ujar Gani, masih belum menggembirakan, dengan laju pertumbuhan rata-rata 20 km per tahun. Prestasi ini masih jauh tertinggal apabila dibandingkan dengan India yang mencanangkan pembangunan expressway 20 km per hari dan China yang telah membangun 4.500 km jalan tol per tahun. Sebenarnya kalau aspek legal dan dana serta finansial memenuhi, pertumbuhan pembangunan jalan tol di Indonesia bisa jauh melebihi angka yang sekarang, ungkapnya.
34

Jalan tol mampu membuka kesempatan dalam pengembangan wilayah untuk lebih maju

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

Pembangunan Jalan Tol Ke depan


Menurut Gani, prioritas pengembangan jalan tol di Indonesia ke depan meliputi penyelesaian 24 ruas jalan tol yang saat ini sudah dievaluasi dengan prioritas penyelesaian proyek Jalan Tol TransJawa, jalan tol di Kawasan Jabodetabek, dan jalan tol lainnya. Salah satu upaya penting yang akan ditempuh adalah penyediaan dana BLU yang merupakan dana talangan bagi badan usaha untuk menghindari resiko pengadaan tanah dan Land Capping untuk menjamin kewajiban badan usaha sesuai yang telah diperjanjikan. Hal ini merupakan amanat Peraturan Presiden No. 67/ 2010 bahwa pengadaan tanah dilaksanakan oleh Pemerintah yang apabila layak dapat dikembalikan oleh badan usaha. Untuk menjaga momentum pembangunan jalan tol, saat ini disiapkan proyek KPS yang menjadi showcase proyek jalan tol yang ideal mengikuti kaidah yang berlaku secara

Gambar-4. Fasilitas Pembiayaan Infrastruktur

berperan maksimal, maka akan memberikan dampak positif dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, tagsnya. Kebijakan ini merupakan langkah maju yang ke depan perlu untuk terus ditingkatkan. Secara umum, pola pembiayaan infrastruktur dapat dijelaskan melalui Gambar 4. Gambar-4. Fasilitas Pembiayaan

Infrastruktur Selain kebijakan di bidang pembiayaan, pemerirntah juga berupaya untuk mempermudah dan memberikan kepastian dalam proses pengadaan tanah dengan menerbitkan Usulan Undang-Undang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum yang saat ini masih dalam proses di DPR.

Kehadiran jalan tol di luar kota mampu mendorong pengembangan wilayah lebih terarah dan terukur.

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

35

tren utama
dukungan untuk meningkatkan kelayakan yang tengah disiapkan oleh Kementerian Keuangan. Kedua model tersebut akan dijamin sepenuhnya oleh PII akan lebih bankable. Penyelenggaraan jalan tol merupakan sektor pembangunan strategis yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mengumpulkan dana bagi pembangunan infrastruktur lainnya disamping juga mendukung pembangunan daerah. Keterlibatan pihak swasta sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dari penyelenggaraan jalan tol yang mana hal ini perlu untuk terus ditingkatkan diantaranya melalui reformasi pengaturan dan kelembagaan serta tersedianya dukungan dan jaminan pemerintah yang memadai. Ditandaskan, untuk mencapai kondisi di atas maka diperlukan adanya komitmen pemerintah yang kuat khususnya dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Selanjutnya di masa mendatang perlu ditingkatkan pola kemitraan yang lebih baik dengan investor yang telah ada maupun dengan mengundang lebih banyak lagi investor untuk terlibat dalam proyek-proyek di masa mendatang. (Rakhidin)

Pelaksanaan proyek tol mampu menyerap tenaga kerja dan hasil produksi dalam negeri

internasional dengan dukungan dan jaminan yang memadai serta perjanjian kerjasama yang berimbang dan pasti sehingga lebih dapat diterima pasar. Contoh proyek ini diharapkan dapat memberikan sinyal yang baik di pasar sehingga swasta luar negeri dapat ikut berperan dalam penyediaan infrastruktur di Indonesia. Ditegaskan, skema yang dikembangkan adalah Subsidized BOT (Hybrid) untuk proyek Medan Kualanamu Tebing Tinggi (60 km) dan Annuity Based Project untuk proyek Pandaan Malang (35 km). Pada skema

pertama, Pemerintah menyediakan subsidi konstruksi sebagian yaitu untuk seksi dari Tanjung Morawa ke Kualanamu dan Lubuk Pakam sepanjang kurang lebih 23 km, selebihnya dibangun badan usaha dan operasi keseluruhan oleh badan usaha. Sementara pada skema kedua, badan usaha membangun keseluruhan ruas jalan tol dengan jaminan Pemerintah atas pendapatan tahunan yang diterima badan usaha diantaranya memanfaatkan fasilitas Viability Gap Funding yaitu bentuk

36

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

Pembebasan Tanah Menjadi Tantangan Terberat?


emperlancar pembangunan jalan tol di Indonesia bukan hanya dengan cara mendorong perbankan untuk segera mencairkan pinjamannya. Tapi saat ini justru yang ditunggu semua pihak bagaimana kalau pembebasan tanahnya bisa berjalan mulus dan cepat. Bisakah hal ini diimplementasikan dalam waktu dekat? Jangan pesimis, karena pemerintah beserta stake holder lainnya selalu berupaya keras untuk mewujudkan impian agar pembebasan tanah untuk proyek jalan tol bisa berjalan mulus dan cepat. Mungkinkah? Menurut Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga, Ir. Purnomo, persoalan pembebasan lahan memang masih menjadi pokok perhatian semua pihak. Pasalnya pekerjaan yang satu ini memang belum maksimal hasilnya dan selalu menjadi hambatan serius untuk kelancaranm pembangunan jalan tol di Indonesia. Hampir semua ruas tol yang akan dibangun bermasalah dengan pembebasan tanahnya. Hingga kini persoalan tanah memang menjadi tantangan terberat dan juga menarik, paparnya. Kendati hiruk pikuk pelaksanaan pembebasan lahan tak pernah henti,

pelan tapi pasti di beberapa ruas tol yang akan dibangun progres pembebasan lahannya sudah cukup signifikan. Sebut saja misalnya di ruas W2 yang akan menyambungkan tol Pondok Indah ke arah Kebun Jeruk dan Bandara Sukarno-Hatta. Progres pembebasan lahan di ruas tol ini sudah mencapai angka menggembirakan yaitu sekitar 80 persen. Jadi, tinggal selangkah lagi pelaksanaan pekerjaan fisik tol yang membelah permukiman dalam kota Jakarta ini akan segera dimulai. Menurut catatan di Direktorat Bina Teknik, Bina Marga, ujar Purnomo, perkembangan pembebasan lahan cukup menarik. Artinya ada beberapa ruas tol yang sudah bebas lahannya dalam jumlah besar. Diakui, untuk proyek tol yang sudah dievaluasi memang masih butuh kerja keras dalam rangka pemantapan investasi dan pembebasan lahannya. Sementara itu, ujarnya, untuk ruas-ruas tol yang dianggap belum layak secara finasialnya, akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Dukungan yang diberikan, bisa berupa cost pembebasan lahan maupun konstruksi, contohnya ruas MedanKualanamu-Rantau Prapat, Pakan baru-

Ir. Purnomo Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga

Dumai dan Pandaan-Malang serta ruas, Serangan-Benoa dan Pasir Koja Soreang. Untuk ruas tol yang tidak layak bisnisnya maka akan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dalam pembebasan tanahnya dan biaya konstruksinya, ungkap Purnomo. Dengan problem yang tak pernah hilang dalam pembebasan tanah menyebabkan puluhan proyek jalan tol di Indoensia mandek bahkan bertahun-tahun harus berhenti total. Andaikan pembebasan lahan untuk tol berjalan mulus maka pencapaian progres pembangunan jalan bebas hambatan ini bisa mencapai ratusan kilo meter per tahun Tetapi apa yang terjadi sekarang, walau perangkat peraturan dan Undang-Undang sudah ada, namun tetap saja problem pemebasan tanah tmasih menggelayuti pelaksanaan pembangunan jalan tol di Indonesia. Kalau begitu, perlu perangkat apa lagi untuk melancarkan proses pembebasan tanah untuk pembangunan jalan tol dan proyekproyek infrastruktur lainnya. Rakhidin

Kelancaran pembebasan lahan akan mempercepat penyerepan tenaga kerja karena proyek bisa berlangsung sesuai harapan.

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

37

tamu kita

Ir. Alex Dharma Balen

Membangun Kontraktor EPC Butuh Waktu


araknya pembangunan proyek-proyek yang menerapkan kontrak Engineering Procurement Constrruction (EPC) menuntut kesiapan yang matang dari kontraktor EPC baik dari sisi kompetensi SDM pada bidang pengetahuan dan teknologi rancang bangun multi disiplin maupun manajemen proyek dalam cakupan yang luas. Antara lain, bidang pengadaan barang dan jasa konstruksi serta memiliki kemampuan modal kerja cukup untuk terjun di bidang ini. Berbekal kemampuan pengetahuan multi disiplin di bidang industri rancang bangun dan jasa perekayasaan merupakan suatu keharusan dalam menekuni bidang EPC. Hal ini nampaknya sudah menjadi pemandangan umum saat ini, manakala pasar menjanjikan maka banyak kontraktor berbondong-bondong ingin meraih pasar tersebut. Tetapi yang menjadi pertanyaan, sudah siapkah mereka menghadapi tantangan kompleksitas sebuah proyek EPC seperti membangun pabrik petrokimia, kilang minyak , pembangkit listrik dan lain sebagainya? Belum lagi bagaimana kesiapan SDM nya dalam menguasai berbagai ilmu inti terutama menyangkut bidang proses, mekanikal/ piping, elektrikal/ instrument dan control, civil dan struktur. Hal ini tidak bisa dianggap remeh, karena membangun sebuah pabrik menyangkut pengelolaan

38

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

project completion risk dimana bukan hanya dituntut penyelesaian secara fisik. Namun ketepatan waktu serta performance pabrik itu sendiri menjadi perhatian utama sampai dengan berakhirnya masa pemeliharaan serta memiliki masa kelaikan dan pengoperasian yang aman. Kondisi ini nampaknya menjadi perhatian Ir Alex Dharma Balen, Direktur Operasi PT Rekayasa Industri.(Rekind). Selama dirinya masuk ke dunia konstruksi tepatnya pada 1991 di PT Rekin merasa bahwa perjalanan sebuah perusahaan kontraktor EPC hingga mencapai kompetensi tertentu butuh waktu panjang. Saya kira Rekind sendiri tumbuh seperti sekarang ini bukan dalam waktu singkat, namun perlu perjalanan panjang hampir 30 tahun dengan terus meningkatkan kemampuan SDM dari waktu ke waktu melalui tahapan beberapa siklus proyek dan menjadikannya sebagai learning organization. Sehingga,

meningkatkan penguasaan pengetahuan bidang industri rancang bangun dan perekayasaan hingga mencapai taraf yang mumpuni. Sebagai perusahaan dalam negeri, Rekind ingin mengajak semua pihak yang menekuni bidang EPC untuk belajar dari mereka yang sudah berpengalaman. Hal ini cukup beralasan, lantaran sekarang ini tumbuh dengan subur banyak pihak yang membuat perusahaan EPC namun terkesan sangat instan. Padahal, tegas Alex, membangun kemampuan di bisnis EPC harus dari bawah karena SDM serta sistem dan infrastruktur pendukung harus dibentuk terlebih dahulu melalui suatu proses pembelajaran yang cukup memakan waktu. Setelah itu, baru bisnisnya mau fokus ke mana?. Nah ,manakala mereka tidak fokus, maka akan kewalahan mempersiapkan SDM yang harus menguasai berbagai disiplin ilmu. Di sisi lain, kebutuhan SDM dengan kualifikasi yang baik menjadi tuntutan

dan jumlah yang diperlukan menjadi tidak sedikit. Apalagi membangun sebuah pabrik yang di dalamnya banyak ditemukan proses produksi yang rumit serta kemampuan mengintegrasikan seluruh aspek keteknikan dari multi disiplin ilmu, menjadi sesuatu yang mutlak diperlukan. Kenyataan ini harus disadari oleh semua pihak, agar bisnis yang dijalani bisa lebih efisien dan dapat bersaing dengan sehat, demikian saran Alex.

Bersaing itu perlu pengalaman


Menyinggung masalah persaingan dalam bisnis EPC, memang terjadi pergeseran, karena yang masuk bersaing di sana bukan hanya mereka yang sudah dari awal menekuni bidang EPC, tapi banyak pendatang baru. Repotnya terkadang kontraktor pendatang baru di bidang EPC, berani menawar dengan harga yang kurang sehat, padahal mereka belum cukup pengalaman spesifik di bidang itu. Sebaiknya, bagi mereka yang mau

Saat penyerahan piagam penghargaan atas pencapaian kinerja 6.000.000 man hour tanpa kecelakaan yang berarti di area proyek pabrik amonium nitrat di Bontang Kalimantan Timur.

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

39

tamu kita

menekuni bidang EPC , pada tahap awal dimulai dengan melakukan kerja sama atau Joint Venture (JV)/Joint Operation (JO) dengan para kontraktor yang sudah berpengalaman., tegas Alex. Sambil JV/ JO , mereka bisa banyak belajar bagaimana penguasaan ilmu dan teknologi bidang EPC secara efektif dan efisien. Alex merasa prihatin, banyak diantara kontraktor nasional yang semula hanya bermain di bidang konstruksi, sekarang ramai-ramai masuk EPC. Memang bersaing di bidang apapun itu sah-sah saja. Tetapi alangkah baiknya dipersiapkan dulu kemampuan yang memadai agar proyek yang diperoleh bisa diselesaikan dengan baik dan harga penawarannya wajar, ungkapnya. Ia melihat sekarang sudah banyak kontraktor masuk ke bidang EPC, namun belum mempersiapkan diri dengan matang.Mau sukses di bidang EPC, bukan hanya butuh waktu namun perlu fokus dan komitmen yang serius dari awal agar

perjalanannya tidak setengahsetengah, tegasnya. Artinya, sambung Alex, kalau sudah terjun ke EPC jangan tanggung-tanggung karena sudah bisa dipastikan untuk menggeluti bidang EPC akan dihadapkan dengan persoalan yang kompleks mulai dari tahapan rancangan awal sampai akhir masa perjalanan penyelesaian proyek dan mampu mengidentifikasi serta mengelola/ mitigasi risiko disamping memerlukan modal kerja yang tidak sedikit. Dalam kapasitasnya sebagai bagian dari kemampuan nasional, ia menyarankan agar kontraktor yang mau masuk ke bidang EPC sebaiknya memulai dari yang paling mudah dan cepat dikuasai. Mungkin diawali dengan ikut melaksanakan pekerjaan sipilnya, lalu masuk belajar engineering dan procurement secara bertahap. Selanjutnya, bisa memulai menangani proyek EPC small scale. Nah, untuk belajar menangani proyek EPC skala kecil saja, tutur Alex, butuh penguasaan kompetensi yang hampir sama dengan proyek besar.

Harus kuat di pengetahuan dan teknologi proses dan mekanikal


Diakui, dalam kancah persaingan bidang EPC ternyata sekarang bukan hanya harus melawan asing tetapi juga kontraktor dalam negeri. Apa yang harus dicermati,menurut Alex, ternyata perjalanan kontraktor yang tekun serta fokus dan mengedepankan organisasi pembelajaran pada bidang kompetensi inti yang dimiliki akan menjadi modal besar manakala harus bersaing. Sebagai contoh Rekind, dengan segudang pengalaman di proyekproyek EPC sudah membangun industri Petrokimia, Kilang minyak, industri Mineral Processing, Pembangkit Tenaga Listrik dan lainnya berbasis pada pengetahuan dan teknologi process engineering knowhow. Dan akhirnya mendapatkan kepercayaan untuk menangani sebuah pabrik yang mengolah bahan baku peledak dengan kapasitas produksi 300,000 Ton per tahun. Pabrik ini, berlokasi di Kalimantan Timur yang

40

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

terbesar di Asia dan satu-satunya di Indonesia, milik Investor dari Australia yang bekerja dengan investor dalam negeri. Kalau dirunut ke belakang, ujarnya, Rekind memang sudah punya banyak pengalaman menangani pabrik-pabrik yang memerlukan kompetensi SDM yang memilki extensive knowledge di bidang process dan mechanical engineering . Dengan berbagai pengalaman itu, akhirnya owner asing pun mempercayakan kepada Rekind untuk menggarap proyek yang sangat ketat dalam hal pemantauan K3L nya itu. Saya baru merasakan proyek pabrik yang menerapkan pola penanganan K3L nya demikian ketat, karena selama ini belum ada yang menerapkan aturan sangat ketat seperti itu, ungkapnya. Diakui, sebuah kepercayaan bukan datang tiba-tiba, namun berdasarkan pengalaman beruntun dan prestasi gemilang. Kami sangat bersyukur, kemampuan yang dibangun Rekind dalam menguasai proyek-proyek EPC dari skala kecil hingga besar dan rumit sudah teruji tinggal memelihara dan meningkatkan terus kemampuan yang dimiliki hingga waktu yang tak terbatas, papar Alex. Sebagai kontraktor besar , tegasnya, Rekind terus memperkuat bidang proses dan mekanikal, sedangkan bidang lainnya perlu dimaintain saja . Jadi, saran Alex, kalau mau membangun kontraktor EPC, harus kuat di bidang proses dan

mekanikal. Sedangkan untuk bidang elektrikal , instrumentasi dan sipil sebagai bagian dari satu kesatuan yang melengkapi kompetensi inti tersebut. Terus terang, memang tidak sederhana mengintegrasikan berbagai komponen dalam proses dan mekanikal menjadi kesatuan untuk memberikan performance output sesuai keinginan pelanggan, ungkapnya.

EPC Kontraktor Safety First, Last and Always


Sebagai pengalaman berharga, kini Rekind, menangani pabrik pembuat bahan baku peledak yang memiliki proses produksi yang cukup rumit sebanding dengan tingkat kesulitan di proyek2 pupuk , kilang minyak dan lain-lain yang sudah pernah ditangani Rekind sebelumnya Proyek amonium nitrat ini merupakan proyek pertama bagi Rekind selama berkiprah membangun pabrik terumit dengan standar internasional sangat ketat baik aspek engineering hingga K3L nya, papar Alex. Diakui pada proyek-proyek yang khusus ownernya asing, ternyata aspek K3L menjadi salah satu Credit point tersendiri untuk mendapat kepercayaan pinjaman perbankan. Sehingga memang menjadi wajar, apabila tuntutan safety di proyek ini sangat ketat. Bahkan orang per orang sangat diperhatikan setiap langkah kerjanya. Terkadang, kalau tidak biasa menerapkan sistem safety

seketat ini memang bisa menjadi kendala atau beban, tapi kalau sudah biasa dan mampu beradaptasi, tentu akan banyak manfaatnya, papar Alex. Tentang proyek amonium nitrat ini, menurut Alex, bagi Rekind memang jenis tuntutannya spesifik terutama dalam aspek K3L nya. Jadi tidak hanya sekedar kehilangan waktu kerja saja ( LTI ) yang diukur tetapi medical treatment injury ( MTI) itu tidak boleh terjadi walau hanya sekali. Dengan kata lain, tidak boleh terjadi ada pekerja yang mengalami kecelakaan kerja diluar kategori first aid sehingga sampai dirujuk atau dirawat di rumah sakit serta dilakukan tindakan medis. Menurut Alex, proyek sebesar ini memang tidak mungkin zerro acident, dalam pengertian, tetap saja ada kecelakaan tapi sifatnya ringan dan tidak perlu dilakukan perawatan khusus. Mereka yang mengalami kecelakaan ringan biasanya tidak perlu dirawat khusus di rumah sakit cukup dilakukan pertolongan pertama . Kami patut bersyukur proyek berdana trilyunan rupiah itu mampu dikerjakan Rekind tanpa kecelakaan kerja yang berarti ,dan belum lama berselang mencatat prestasi keselamatan kerja lebih dari 6 juta jam kerja tanpa kecelakaan yang menyebabkan harus dilakukan perawatan medis dengan mempekerjakan hampir 2500 pekerja baik yang berasal dari daerah sekitar maupun dari luar daerah. (Rakhidin)

Nampak para eksekutor proyek yang telah mencapai prestasi membanggakan 6.000.000 man hours tanpa Medical Treatment Injury

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

41

tren teknologi IAS Breakwater

Solusi Pemecah Gelombang Tsunami dan Pelindung Erosi Pantai


Masih ingatkah kita dengan beberapa musibah tsunami besar yang menimpa Aceh, Jepang dan beberapa negara lainnya? Cukup banyak korban jiwa dan harta yang tergerus oleh dahsyatnya sapuan gelombang mengerikan itu. Padahal tidak sedikit dan jarang usaha yang telah dilakukan untuk menahan atau mengantisipasi terjadinya hal tersebut, salah satunya dengan membangun konstruksi penahan atau pemecah gelombang lepas pantai (breakwater). Namun, sepertinya usaha itu masih kurang bisa untuk menghadang serbuan tsunami yang secara tiba-tiba muncul dan menghantam breakwater dengan sangat kuat.
ntuk itulah perlunya sebuah teknologi baru yang bisa untuk mengantisipasi terjadinya tsunami maupun sebagai pelindung pantai terhadap erosi. Adalah IAS (Integrated Armor System) Breakwater yang siap untuk menjadi benteng pertahanan terdepan terhadap serangan gelombang dahsyat tsunami yang kapanpun bisa datang menghantam. Apa itu Breakwater? Breakwater atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai, sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan. Endapan ini dapat menghalangi transport sedimen sepanjang pantai. Sebenarnya breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak digunakan pada perlindungan

perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang. Seperti disebutkan diatas bahwa pemecah gelombang lepas pantai dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai, maka tergantung pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai

dapat dibuat dari satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa ruas pemecah gelombang yang dipisahkan oleh celah. Alat pemecah gelombang (breakwater) yang selama ini digunakan di beberapa pantai atau pelabuhan, selalu tidak memiliki usia panjang. Besarnya volume gelombang dan lemahnya material breakwater merupakan salah satu penyebabnya. Padahal alat pemecah gelombang sangat penting sebagai upaya untuk mengurangi tingkat abrasi pantai

42

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

Wasidevice. Dari alat itu kemudian menghasilkan pengetahuan terbaru, yang akhirnya melahirkan konsep baru perencanaan lapis pelindung breakwater yaitu IAS. IAS mulai diciptakannya pada tahun 1997 dan baru dipatenkan tahun 1999 di Amerika Serikat. Kendati demikian, hingga sekarang IAS masih belum digunakan secara resmi di beberapa pantai di Indonesia, karena baru diujicoba pada tahap laboratorium. Namun demikian, setelah dilakukan ujicoba beberapa kali, kini IAS telah siap untuk diterapkan di Indonesia. Benteng Penghadang Tsunami Tsunami seperti kita ketahui adalah gelombang besar yang ditimbulkan oleh gerakan besar di laut, seperti proses tunjaman (tektonik), gempa, aliran turbidit bermassa besar (longsor di kedalaman laut) atau pun juga ledakan nuklir. Gelombang tsunami bervolume besar dengan tinggi gelombang lebih dari kondisi biasa, umumnya berasal dari laut dalam. Ketika mendekati daratan secara gradual dengan cepat, gelombang ini akan lebih tinggi sehingga akan terjadi over topping. Biasanya, gelombang ini akan bercampur dengan material-material padat, seperti pohon tumbang, batu dan lain sebagainya tergantung lintasan yang dilalui gelombang tersebut. Untuk menghadapi

maupun menahan serangan gelombang tsunami. Integrated Armor System (IAS) Teknologi Anak Bangsa Indonesia merupakan negara dengan jumlah pantai terpanjang di dunia, dan sangat memerlukan adanya pemecah gelombang untuk melindungi bangunan atau kawasan sekitar pantai. Perlu diketahui bahwasannya masing-masing pantai memiliki karakter gelombang yang berbeda, sehingga harus ada ketelitian dalam pemasangannya, tidak asal pasang. Hal inilah yang kemudian melandasi seorang putra bangsa ahli pemecah gelombang, Dr. Ir. Wasi Tri Pramono, MASc., menciptakan sebuah teknologi baru lapis pelindung breakwater yang dikenal dengan Integrated Armor System (IAS). Sistem penemuan pria yang kini bekerja disebuah lembaga internasional di Kanada ini sangat tangguh, dan memiliki ketahanan terhadap gempa, sehingga sangat cocok untuk kondisi pantai di Indonesia. Menurutnya, rusaknya beberapa breakwater yang telah dibangun di antaranya seperti di Tegal, Jember, Pasongsongan, Muko-

muko, serta Glagah, memerlukan teknologi lapis pelindung yang mampu menjinakkan dahsyatnya gaya gelombang pecah. Breakwater pada tempat-tempat tersebut dibangun dengan menggunakan berbagai macam lapis pelindung seperti batu alam, tetrapod, ataupun plat beton. Pada awalnya, putra bangsa ini terlebih dahulu menciptakan alat ukur gaya dinamik (dynamometer) gelombang pecah yang digunakan untuk mengetahui besarnya pukulan gaya gelombang pecah pada lokasilokasi kritis di permukaan breakwater. Alat tersebut dikenal sebagai

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

43

tren teknologi
gelombang besar dan kuat ini, IAS terbukti mampu karena memang didisain untuk itu dan spesifik, namun jika terdapat material yang terbawa merupakan hal yang lain. Konstruksi penahan abrasi sangat berbeda dengan konstruksi untuk menahan/ mengurangi tsunami. Pada dasarnya, dinding (seawall) untuk antisipasi gelombang tsunami berbeda fungsi, dimensi serta waktu penggunaannya dengan seawall untuk penanggulangan abrasi. Seawall tsunami berfungsi menghadang gelombang tinggi dengan volume air yang besar, sehingga dibutuhkan dimensi bangunan yang juga tinggi (supaya tidak over-topping, sehingga volume air tidak ke daratan), impermeable (tidak menyusup melalui rongga), dan kuat untuk menahan tekanan akibat volume air yang begitu besar. Peran IAS adalah untuk melindungi seawall tersebut dari kekuatan gaya desak, cabut dan spinning dari energi akibat terpecahnya gelombang menghantam pelindung. Tentu, dimensi blok IAS disesuaikan dengan data-data dan peruntukan ke depan. Armor atau batu pelindung yang loose (atau tidak terintegrasi seperti yang dimiliki IAS) akan lepas dan dapat menjadi material terbawa ketika tsunami terjadi, sehingga justru akan membahayakan, baik untuk dinding sendiri maupun jiwa. Perbedaan IAS dengan system lain Pada kenyataan bahwa saat ini lempeng-lempeng bumi sedang aktif bergerak, baik karena proses pemanasan magma maupun pelepasan energi blok-blok untuk mencapai kestabilan. Hal ini sangat berpotensi menghasilkan tsunami seperti yang terjadi di Jepang, Aceh, Mentawai, Pangandaran, Waingapu dan tempat-tempat lain. Tsunami merupakan gelombang sinusoidal yang sangat besar. Perlu diketahui bahwa gelombang sinusoidal yang terjadi di laut dalam, mempunyai energi yang sangat besar dan energi ini dapat dibawa sampai ribuan kilometer. Pada waktu gelombang berkekuatan sangat besar memukul suatu unit pelindung seawall, seketika itu juga dalam waktu yang sangat pendek, batu pelindung tersebut akan mengalami tekanan kejut (impact) yang sangat kuat. Setelah itu, gaya akan mengecil dalam waktu yang cepat yang kemudian disusul dengan pukulanpukulan berikutnya. Meskipun hanya kira-kira (0.05 0.10) detik waktu bekerjanya, impact ini sanggup melipat gandakan besarnya gaya gelombang pada batu tersebut. Impact ini dapat memperbesar gaya gelombang sampai hampir 4 (empat) kali berat batunya. Besar gaya gelombangnya pada batu tersebut dipengaruhi oleh karakteristik dan pecah gelombangnya maupun bentuk dan posisi batu yang terpukul gelombang tersebut. Bila seawall dilindungi dengan batu alam biasa dengan bentuk yang tidak beraturan, maka ketahanan lapis pelindungnya tergantung dari interlocking dari batu-batu disekitarnya. Bentuk yang tidak beraturan memberi kesulitan dalam menghasilkan interlocking yang seragam di seluruh permukaan seawall. Berat batu juga menjadi faktor kesulitan dalam penataannya pada waktu pembangunan. Semakin besar kekuatan gelombang yang harus ditahan, maka diperlukan pula batu alam yang semakin berat, sehingga akan semakin sulit pangaturannya, dan juga semakin lama pembangunannya untuk menghasilkan interlocking yang memenuhi persyaratan teknik. Lapis pelindung seperti di atas juga rawan terhadap perubahan letak batuan. Bila satu buah batu sempat berubah tempat dan menggelinding, interlocking di tempat itu akan menjadi buruk sehingga rawan terhadap pukulan-pukulan gelombang berikutnya. Runtuhnya breakwater artaupun seawall di banyak tempat umumnya diawali seperti proses di atas. Lapis pelindung dari tetrapod atau jenis lain memberikan kestabilan yang lebih baik dari batu alam. Interlocking yang dimiliki jenis-jenis ini bersifat terbatas, dan sangat tergantung dari cara penataannya. Getaran berkekuatan besar dari gelombang, lebih-lebih gempa, dapat menyebabkan pergeseran yang menimbulkan lubang perlindungan dari permukaan tubuh seawall. Contoh kasus semacam ini pernah terjadi di Pantai Glagah, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Lapis pelindung Integrated Armour System (IAS) mampu mengatasi kerawanan yang dimiliki sistem-sistem di atas, karena keterpaduan sistemnya. Unit pelindung IAS teratur sedemikian rupa, sehingga menutup rapat seluruh permukaan tubuh seawall, pun begitu tetap mempunyai porostitas yang cukup sehingga tidak menimbulkan gelombang pantul yang dapat mengganggu navigasi ataupun lalu lintas perahu nelayan. Teknologi IAS juga dilengkapi dengan sistem penempatan serentak beberapa unit pelindung sampai sebanyak 50 blok (tepat menutupi 50 m luas permukaan seawall), sehingga sangat efisien dalam pembangunannya. Semakin besar kapasitas crane yang dapat disediakan di lapangan, maka semakin banyak pula blok yang dapat dipasang secara serentak. Menilik dari itu semua, juga harus mempertimbangkan sisi teknis, ekonomis dan kemampuan dana yang dibutuhkan. Jadi, IAS terbukti tidak hanya saja mampu untuk mendukung seawall, tetapi juga memberikan perlindungan yang paling kuat dibanding dengan sistem-sistem lainnya. Nilai tambah yang dapat memberikan aset daerah ialah pariwisata maupun studiwisata, karena nilai estetika IAS yang rapih dan indah, bukan hanya sekedar kekuatannya saja, lebih-lebih lagi IAS merupakan penemuan putra bangsa Indonesia sendiri. (Abdu)

44

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

Mengenal Ragam Jenis Pondasi Bangunan


nda pasti telah mengetahui bagaimana sebuah bangunan berdiri di atas tanah ini. Dan mungkin saja anda ikut andil dalam pembangunan tersebut. Ada beberapa komponen yang terdapat dalam sebuah bangunan. Setiap bangunan pasti membutuhkan sebuah tumpuan untuk dapat berdiri di atas tanah. Komponen tersebut sering disebut dengan pondasi. Terdapat beberapa jenis pondasi yang dapat digunakan dalam setiap pembangunan dari mulai yang tradisional sampai yang modern. Berikut merupakan beberapa jenis Pondasi yang beredar di dunia pembangunan : 1. Pondasi telapak (untuk Rumah Panggung) 2. Pondasi Rollag Bata (untuk Bangunan Sederhana) 3. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai) 4. Pondasi Batu Bata (untuk Bangunan Sederhana) 5. Pondasi Tapak atau Ceker Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai) 6. Pondasi Sumuran (untuk Bangunan Bertingkat 3-4 Lantai) 7. Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat) 8. Pondasi Tiang Pancang atau Paku Bumi (untuk bangunan bertingkat) Berikut telah disebutkan macam-macam pondasi yang sering digunakan dalam pembangunan sebuah bangunan khususnya di Indonesia. Selanjutnya marilah kita telaah lebih dalam lagi tentang masing-masing jenis pondasi tersebut. 1. Pondasi telapak (untuk Rumah Panggung) Pondasi telapak merupakan jenis pondasi sederhana yang telah digunakan oleh masyarakat indonesia sejak zaman dulu. Pondasi ini terbuat dari beton tanpa tulang yang dicetak membentuk limas segi empat seperti pada gambar disamping. Sistem kerja pondasi ini menerapkan sistem tanam. Jadi pondasi telapak ini menahan kolom yang tertanam di dalamnya sehingga tidak masuk dalam tanah. Seperti halnya ketika kita menggunakan sebuah ganjalan yang pipih atau ganjalan yang lebih lebar untuk standar motor ketika di tempatkan pada tanah yang lembek. 2. Pondasi Rollag Bata (untuk Penahan lantai) Rollag bata merupakan pondasi sederhana yang fungsinya bukan menyalurkan beban bangunan,

melainkan untuk menyeimbangkan posisi lantai agar tidak terjadi amblas pada ujung lantai. Pondasi ini biasanya digunakan untuk membuat teras rumah, fungsinya hampir sama dengan sloof gantung namun rollag bata tidak sekuat sloof gantung dan tidak semahal sloof gantung. 3. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)

Pondasi Tapak

Pondasi batu kali merupakan pondasi penahan dinding yang digunakan pada
Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi 45

www.trenkonstruksi.com

tren teknologi
bangunan sederhana. Pondasi ini terdiri dari batu kali dan perekat yang berupa campuran pasir dan semen. Biasanya campuran agregat untuk merekatkan batu kali ini menggunakan perbangingan 1 : 3 karena batu kali akan selalu menerima rembesan air yang berasal dari tanah. Sehingga sehingga membutuhkan campuran yang lebih kuat menahan rembesan. 4. Pondasi Batu Bata (untuk Bangunan Sederhana) Seperti halnya pondasi Batu Kali, pondasi batu bata memiliki fungsi sama. Namun yang membedakan keduanya hanyalah bahan yang digunakan serta kondisi alam di daerah sekitarnya. Dikarenakan batu-bata merupakan bahan yang rentan terhadap air, maka pemasangan harus lebih maksimal artinya bata yang dipasang harus dapat terselimuti dengan baik. 5. Pondasi Tapak atau Ceker Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai) Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia ketika mendirikan sebuah bangunan. Terutama bangunan bertingkat serta bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Pondasi tapak di temukan oleh Alm Prof Ir Sediyatmo tsb, dan dikembangkan oleh Prof Ir Bambang Suhendro, Dr harry Christady dan Ir Maryadi Darmokumoro, yang dikenal dengan Sistim Cakar Ayam Modifikasi (CAM). Modifikasi yang dilakukan adalah : penggantian pipa beton menjadi pipa baja tipis tebal 1.4 mm, perhitungan dalam 3 Dimensi dan penambahan "koperan" pada tepi slab. Sistim CAM tsb telah di uji skala penuh oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan di ruas jalan Pantura Indramyu-Pemanukan (2007) dan digunakan di Jalan Tol seksi 4 Makasar (2008). 6. Pondasi Sumuran (untuk Bangunan Bertingkat) Pondasi sumuran memiliki fungsi sama dengan pondasi footplat. Pondasi sumuran merupakan pondasi yang berupa campuran agregat kasar yang dimasukan kedalam lubang yang berbentuk seperti sumur dengan besibesi di dalamnya. Pondasi ini biasanya digunakan pada tanah yang labil dan memiliki sigma 1,50 kg/cm2. Pondasi sumuran juga dapat digunakan untuk bangunan beralantai banyak seperti medium rise yang terdiri dari 3-4 lantai dengan syarat keadaan tanah relatif keras. Berikut contoh podasi sumuran. 7. Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat) Pondasi Bored pile digunakan untuk banguna berlantai banyak seperti rumah susun yang memiliki lantai 4-8 lantai. Pondasi ini berbentuk seperti paku yang kemudian di tancapkan kedalam tanah dengan menggunakan alat berat seperti kren. Berikut merupakan contoh pondasi bored pile.

Pondasi Sumuran

Pondasi Bore Pile

pondasi tiang pancang memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan pondasi bored pile. Berikut contoh pondasi tiang pancang. Sloof Ada beberapa pengertian tentang Sloof dari mulai pengikat, penahan, serta pengkaku, itu semua memanglah fungsi dari sloof. Namun dari salah satu buku menjelaskan bahwa Sloof itu adalah struktur bangunan yang berada di atas pondasi. Namun, jika begitu pengertiannya bagaimana nasibnya dengan sloof gantung? Ada dua jenis sloof berdasarkan sistem penempatannya yaitu sloof dan sloof gantung.Sloof merupakan struktur bangunan yang berada di atas pondasi dan Sloof gantung adalah struktur bangunan yang berfungsi sebagai pengikat antar pondasi.### Sumber : http://monochromestudio.blogspot.com

Pondasi Cakar Ayam

8. Pondasi Tiang Pancang atau Paku Bumi (untuk bangunan bertingkat) Pondasi berikut ini merupakan pondasi yang banyak digunakan untuk pembangunan gedung berlantai banyak seperti Apartment, Kondominium, Rent Office dan sebagainya. Pondasi ini hampir sama dengan pondasi bored pile. Namun

46

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

tren desain

Mengurangi Pemanasan Global


GENO Haus, Stuttgart, Jerman
Di bangun pada tahun 1969 dan disponsori oleh pemerintah. Terbuat dari styrofoam dasar. Atap hijau ini tetap berfingsi sampai direnovasi dan perbaikan di tahun 1990. German adalah negara yang pertama kali mengunakan atap hijau ini dan sampe skrg memimpin kemajuannya sampai saat ini, dengan perkiraan rumah di Jerman 10%nya adalah atap hijau.

Atap Hijau Sebuah Pilihan

Waldspirale, Darmstadt, Jerman


Waldspirale merupakan sebuah apartemen di Darmstadt, Jerman, dibangun tahun 1990-an. Namanya berarti spiral berpohon, merefleksikan plan dari bangunan itu dan juga memiliki taman di atas atapnya. Arsiteknya Heinz M. Springmann, bangunan ini selesai dibangun tahun 2000.

Nine Houses, Dietikon, Switzerland


Set sembilan rumah yang dibangun pada tahun 1993 oleh arsitek Peter Vetsch, terbuat dari beton dan dibuat di dalam bumi dan rumput. rumah ini mengingatkan dengan rumah hobbit(manusia kerdil) modern.
48 MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com

The Solaire, New York, United States


Dibangun pada tahun 2003 dengan dua atap hijau oleh designer Rafael Pelli dan seorang perancang arsitek lansekap, Diana Balmori. The Solaire adalah bangunan hunian hijau pertama di Amerika Utara. Penduduk yang tinggal di daerah komersil akan memiliki kesempatan untuk mencoba oasis atap yang indah sesaat mereka pulang ke rumah setiap hari.

Fukuoka Prefectural International Hall, Jepang


Emilio Ambasz menemukan rumah untuk 100.000 meter persegi taman dalam bentuk 15 teras ke atas di sebuah gedung pemerintah di Jepang. Atap hijau ini memiliki fitur 35.000 tanaman yang mewakili 76 spesies yang berbeda. Sebuah jendela kantor di gedung ini akan membuat Anda melihat yang terbaik dari kota.

Historial de la Vende in Les-Lucs-surBoulogne, France


Hampir dua hektar ruang hijau yang menampilkan spesies asli Perancis digabungkan ke atap Historial de la Vende di Perancis. Museum ini dibuka pada bulan Juni 2006.
www.trenkonstruksi.com Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi 49

tren desain

Chicago City Hall, United States


Salah satu contoh dari atap hijau yang dibangun di Amerika Serikat adalah yang ada di atas Chicago City Hall. Meskipun atap biasanya tidak dapat diakses oleh publik, pandangan dari bangunan sekitarnya mengungkapkan pola yang terorganisasi yang sesuai dengan simetri bangunan arsitektur.

California Academy of Sciences, United States


San Franscsco sudah seharusnya memasukan bangunan ini kedalam salah satru tour nya. kunungan ke bangunan dengan 2,5 hektar atap hijau di california Academy Science. Akademi mengklaim kalau bangunan ini hemad energy sekitar 30-35% dalam penggunaan listriknya.

School of Art and Design, Singapore


Kalau agan mendapatkan kesempatan untuk belajar disini, Tentu sangat menyejukan. Lengkungan atap rumput hijau di atas Bangunan kaca ini membuat kita dapat belajar dengan nyaman sekali http://www.environmentalgraffiti.com
50 MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com

info alat
Excavators CLG 920D dari LIUGONG

Kualitas Terpercaya dengan Harga Terjangkau


Alat berat digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan konstruksi, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai pada waktu yang relative lebih singkat.
lat berat merupakan faktor penting untuk memudahkan berbagai pekerjaan pada proyek-proyek tambang, konstruksi, pertanian, kehutanan, minyak dan gas bumi, dengan skala yang besar. Excavators, adalah satu diantara alat yang sering digunakan di medan kerja yang sangat sulit untuk menggali tanah dan batuan. Liugong Hydraulic Excavators model CLG 920Dmenyediakan kemudahan itu bagi para konsumennya. Komponen utama alat ini adalah roda berputar besar yang dipasang pada sebuah lengan raksasa. Ujung roda kemudian dipasangi semacam ember besi (bucket) dengan gigi-gigi logam di pinggiran bucket yang digunakan untuk menggali tanah. Bucket ini terus berputar seiring putaran roda (wheel) yang kemudian berfungsi untuk menumpahkan muatannya pada sabuk berjalan (belt conveyor) yang terdapat di badan excavators. Dengan menggunakan mesin dari cummins euro yang sangat cocok untuk daerah-daerah di Indonesia, dan tenaga kuda (horse power) yang lebih besar dibandingkan alat sejenisnya untuk kelas 20 tons excavators membuat CLG 920D ini sangat diminati oleh pengguna alat yang mampu bekerja di medan sesulit apapun. Liugong CLG 920D ini memiliki cycle time kerja yang cukup cepat, yakni dengan kecepatan putar alat (unit swing speed) 12 rpm. Sudah dilengkapi dengan air condition dan FM Radio cassette sebagai aksesoris standar (standard accessories) untuk kenyamanan operator.
www.trenkonstruksi.com

Pemakaian bahan bakarnya pun lebih irit. Betapa tidak, hanya dengan putaran mesin 1,950 rpm, alat ini bisa mencapai tenaga sebesar 150 HP. Sedangkan pengguna bahan bakar dengan kapasitas kerja sedang hingga besar, rata-rata 16-18 liter/jam. Alat ini juga biasa disebut sebagai continuous excavators karena dapat menggali tanah secara terusmenerus tanpa terputus. Bucket yang terus berputar akan memberikan tingkat penggalian maksimal plus tidak diperlukannya lagi alat angkut tambahan, sebab tanah yang digali langsung diangkut oleh belt conveyor. Tentu saja ini sangat menguntungkan karena akan memberikan tingkat produksi yang tinggi dan menghemat biaya pembelian alat tambahan. Adapun keunggulan CLG 920D dari produk sejenisnya, yakni, memiliki konsep easy to own, easy to operate and easy to maintain. Easy to own, alat ini mudah untuk dimiliki. Dengan harga yang cukup terjangkau, dan tersedianya pembiayaan melalui leasing Indomobil Finance (Indomobil Group), maka memberikan kemudahan bagi pembeli untuk memiliki alat-alat baru dari Liugong. Easy to operate (mudah untuk dioperasikan). Alat ini mudah dioperasikan dengan menggunakan operator control (tombol) yang sederhana, mudah dimengerti, bahkan untuk operator pemula. Pelatihan untuk Operator dan Mekanik juga disediakan pada setiap pembelian alat-alat Liugong. Easy to maintain (mudah untuk dirawat). Dengan tersedianya suku-

cadang di beberapa cabang PT Indotruck Utama, dan didukung teknisi yang siap membantu konsumen dalam pelayanan dan perbaikan alat. Suku cadang mudah didapat di pasar umum, karena memiliki komponen yang sudah cukup tersedia di pasar Indonesia. Komponen yang dimaksud seperti Engine Cummins (USA), Hydraulic System dari Kawasaki (Japan), Transmisi dan Axle dari ZF (Germany), Vibrating motor dari Sauer Danfoss (Germany), dan Toshiba Valves (Japan). Hadir di Pasar Indonesia Di Indonesia, Liugong diwakili oleh PT Indotruck Utama, sebagai anak perusahaan dari Indomobil Group. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1988, mengkhususkan diri pada distribusi, penjualan dan penyediaan suku cadang dan servis untuk produk alat-alat berat, seperti Liugong yang berasal dari China. Diketahui, pangsa pasar Liugong telah banyak diminati di Indonesia dalam jangka waktu yang relatif singkat. Harganya pun cukup terjangkau. Bisa dikatakan, alat ini memiliki harga yang paling murah dibandingkan merek lain yang telah beredar di Indonesia. PT Indotruck Utama berhasil menjual lebih dari 600 unit peralatan Liugong di Indonesia. Kebanyakan dari mesin ini digunakan di sektor pertambangan, konstruksi, dan sektor pertanian yang sejak 2007 telah tersebar di beberapa wilayah seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, ungkap Engr. Mervin Zaragoza, Technical Adviser Sales & Product Manager PT Indotruck Utama. (Vinolia)
Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi 51

info produk
PT Jaya Konstruksi MP berhasil kembangkan Hot-Recycling Hotmix

Pertama di Indonesia dengan efisiensi hingga 20 Persen


ebagai langkah nyata dalam memperkuat dan memenangkan persaingan tentu saja para pelaku jasa konstruksi selalu melakukan efisiensi di segala lini. Dan PT Jakon memperlihatkan kemampuan itu dalam mengembangkan teknologi hot recycling untuk pemeliharaan jalan baik di dalam kota maupun lintas antar kota. Pengembangan teknologi ini nampaknya tak terlepas dari upaya Jakon dalam membantu program pemerintah untuk perawatan jalan yang melintas dari Sabang sampai Merauke. Dalam acara Pameran dan Seminar Konstruksi Indonesia 2011, teknologi ini diperkenalkan Jakon, bahkan Menteri PU Ir Djoko Kirmanto berkenan singgah untuk mencari tahu apa yang sedang dikembangkan oleh salah satu kontraktor nasional itu. Tak lain adalah hasil inovasi Jakon dalam perawatan jalan dengan teknologi hot recycling. Dalam peninjauannya itu, menteri sempat bertanya apakah harga lebih murah dan cepat atau justru lebih mahal dan lebih lambat?. Pada kesempatan itu, Direktur Operasi PT Jaya Konstruksi MP, Ir. Zali Yahya MM dengan tegas menjawab pertanyaan Menteri PU, bahwa teknologi ini harganya lebih murah, kualitas setara, dan juga ramah lingkungan. Setelah mendengar jawaban itu, menteri pun berucap untuk segera disosialisasikan teknologi tersebut agar masyarakat dunia konstruksi Indonesia khususnya cepat mengetahui dan tertarik atas pengembangannya.

Direktur Operasi PT Jaya Konstruksi MP, Ir. Zali Yahya MM sedang memberikan penjelasan kepada Menteri PU Djoko Kirmanto

Sebagai upaya untuk menjaga komitmennya dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama sebagai kontraktor ternama di Indonesia selalu melakukan inovasi baik menyangkut pengembangan teknologi maupun metode kerja. Belum lama kontraktor swasta yang berkantor besar di kawasan Bintaro itu berhasil mengembangkan penerapan teknologi sekaligus metode kerja pengaspalan jalan dengan Hot-Recycling berupa Hotmix daur ulang berkualitas tinggi.
pameran, Ir Andy M Hutahaean MM, Kepala Divisi Estimasi PT Jaya Konstruksi MP, menegaskan bahwa PT Jaya Konstruksi MP sebagai anak perusahaan PT Pembangunan Jaya merupakan perusahaan pelopor Hot Recycling di Indonesia dan pertama serta saat ini satu-satunya yang memiliki pengolahan aspal daur ulang dengan sistem Hot Recycling atau dinamakan Hotmix Recycling Plant. Andy menyatakan bahwa Hotmix Recycling Plant adalah unit pengolahan daur ulang aspal beton dengan sistem panas. Proses produksinya menggunakan material Reclaimed Asphalt Pavement (RAP), fresh agreagregat, dan fresh asphalt bitumen dengan alat pengolahan berteknologi tinggi dan ramah lingkungan. Dengan demikian, paparnya, bisa diperoleh kualitas campuran yang homogen dengan temperature campuran sesuai persyaratan. Untuk menunjang produksinya itu, PT Jakon,
www.trenkonstruksi.com

Pelopor Hot-Recycling di Indonesia


Sementara itu dalam bincang singkat dengan MEDIA trenKonstruksi di area
52 MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

memiliki fasilitas plant yang meliputi stock yard material, mesin granulator, asphalt mixing plant, Hot-Recycling plant, laboratorium pengujian, dan ditunjang tenaga ahli berkualitas. Ditambahkan pula, fasilitas plant ini juga dilengkapi dengan hotmix storage silo yang berkapasitas 2 x 100 ton sehingga mampu melayani customer secara cepat tanpa harus menunggu proses produksi terlebih dahulu. Guna memudahkan Ir Andy M Hutahaean MM pelayanan kepada pelanggan, Kepala Div Estimasi PT Jaya Konstruksi MP ujar Andy, diterapkan sistem penjualan secara retail maupun paket pekerjaan mulai pengerukan aspal lama, produksi hotmix, penggelaran sampai pemadatan di lapangan. Dalam proses produksinya, setelah hasil kupasan aspal lama dibawa ke plant, lalu masuk ke granulator untuk mendapatkan gradasi dan ukuran memenuhi spesifikasi yang ada. Dalam mesin ini akan dipisahkan butiran agregat dan gumpalan reclaimed asphalt pavement tanpa memecahkan butiran agregat kasarnya. Sehingga, ujar Andy, dapat menjalin homogenitas gradasi campuran yang dihasilkan. Sementara untuk memantau mutu yang dihasilkan dilakukan uji laboratorium dengan menggunakan alat yang dinamakan Abson. Sedangkan untuk menguji hasil hotmix recycling dengan alat Marshall. RAP yang sebelumnya merupakan waste atau buangan kini dengan memakai alat berteknologi dapat diolah menjadi aspal beton (hotmix) baru dan siap dikirim ke lokasi penggelaran. Sebagai proses penggelaran aspal pada umumnya, pada proses inipun tak berbeda. Menurut Andy, penggelaran hotmix recycling dilaksanakan dengan metode kerja dan alat yang sama seperti penggelaran hotmix biasa. Namun yang perlu ditekankan, penerapan hot recycling yang dikembangkan Jakon memiliki struktur harga lebih murah, kualitas setara, dan ramah lingkungan. Hotmix recycling lebih hemat 20 persen Menurut Andy, penerapan hotmix Recycling selain untuk menjawab tantangan lapangan yang harus serba cepat, juga terkait dengan kualitas. Teknologi Hot-Recycling memang didesain untuk bisa memberikan mutu optimal dengan komponen harga lebih efisien. Teknologi ini menitikberatkan terhadap kontrol terhadap kualitas produk olahan, sebab itu, proses pencampuran material RAP dan Fresh material dilakukan di plant. Karena, ujar Andy bebeberapa tahun sebelumnya sempat diterapkan metode hot-recycling in place di beberapa jalur jalan di tanah air. Namun, nampaknya belum memberikan hasil optimal karena beberapa kendala yang ada di lapangan seperti mutu lapisan hotmix existing yang tidak sama pada satu ruas jalan dan keterbatasan informasi data historis mengenai campuran yang dipakai untuk lapisan permukaan jalan tertentu. Untuk menunjang pencapaian mutu, maka proses hot-recycling

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

53

info produk
watannya terlebih dahulu harus dikupas atau dikerok terlebih dahulu. Apalagi banyak jalan yang berada di bawah jembatan layang atau underpass yang tidak mungkin lagi dilakukan pelapisan ulang tanpa harus dilakukan pengupasan terlebih dahulu. Penerapan teknologi HotRecycling ini juga mampu membatasi penambangan material baru yang berdampak pada kualitas lingkungan, karena daur ulang ini menggunakan material lama sebanyak 30 persen dari campuran. Dengan berbagai keunggulan ini, Pemda DKI dan PT Jasa Marga tertarik dan sudah mengaplikasikan pada beberapa ruang jalan antara lain ruas jalan Sudirman, HOS Cokroaminoto, ruas Tol Cawang-Tomang-Cengkareng (CTC) dan lain-lain. Mengenai harga, menurut Andy, hotmix recycling hanya 80 persen dari hotmix fresh. Berdasarkan harga dan kebutuhan inilah maka Pemda DKI secara rutin menggunakan Hot-Recycling yang dikembangkan PT Jaya Konstruksi MP hingga saat ini dan mendatang. Sebagai produk hasil olahan melalui penerapan teknologi tentu saja perlu dilakukan uji kekuatan dan kelayakan teknis untuk bisa diterapkan di lapangan. Guna meyakinkan kepada pelanggan, PT Jakon pun tak ketinggalan untuk melakukan uji teknis atas penerapan teknologi dan hasilnya di laboratorium Pengujian Bahan Jalan dan Jembatan Kementerian PU. (Rakhidin)

Tim ahli PT Jaya Konstruksi MP yang siap bersama pemerintah merawat jalan jalan dengan penerapan teknologi hot recycling.

yang dilakukan di pabrik atau plant, guna mencapai hasil lebih baik. Diantara kelebihan yang dimiliki HotRecycling ini, antara lain tidak mempedulikan mutu dan dari mana kupasan aspal itu didatangkan. Material kupasan aspal lama ini lalu masuk ke mesin granular untuk memisahkan butiran yang kemudian dilihat karak-teristik dari butiran yang dihasilkan. Penerapan Lapis Hotmix ini begitu cepat karena di plant sudah siap menggelar manakala jalan yang diperbaiki itu dikupas lapisan aspalnya. Untuk proses pengupasan hingga penggelaran kembali tidak perlu menunggu aspal kupasan

diproses, karena di plant sudah disediakan hotmix recycling yang sudah siap digelar. Dan proses perbaikan di lapangan bisa berlangsung dilakukan. Terkait dengan unsur ramah lingkungan, ujar Andy, gas buangan dari AMP dimanfaatkan dalam proses pemanasan RAP. Dengan begitu, tidak banyak gas buangan yang lari ke udara yang bisa berdampak terhadap penurunan kualitas udara. Dari sisi keunggulan, teknologi recycling memang sangat cocok untuk perawatan jalan di perkotaan yang tidak bisa dengan mudah dapat langsung dilapis ulang. Pada umumnya jalan di perkotaan dalam pera-

Nampak truck pengangkut sedang mengisi hotmix recycling untuk diaplikasikan pada pengaspalan jalan (kiri), dan hotmix recycling pun sedang diaplikasikan untuk pengaspalan jalan (kanan).

54

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

Menghadirkan Kehangatan Tenaga Surya dalam Rumah Anda


ejak krisis energi melanda dunia di tahun 1970an, perusahaan dan negara-negara yang banyak menggunakan energi bagi produk dan kebutuhan dalam negeri, berlombalomba mencari energi alternatif. Salah satu penggunaan energi alternatif yaitu tenaga surya dan ternyata penggunaan energi ini dapat juga mengurangi emisi gas CO dan CO2. Aplikasi teknologi canggih energi surya ini antara lain pada pemanas air. Di Indonesia, matahari memberikan energinya secara bervariasi setiap tahun dan ketika musim kemarau matahari dapat memberikan 100% energinya sehingga bisa mencapai temperatur pemanasan maksimal. Sedangkan pada saat musim hujan ketika energi matahari hanya sedikit, teknologi energi surya ini juga dapat bekerja secara maksimal melalui hybrid system. Di Indonesia produk pemanas air dengan memanfaatkan tenaga surya sudah banyak beredar dipasaran. Berikut merupakan komponen utama dari pemanas air tenaga surya; Kolektor, merupakan jantung dari unit pemanas air tenaga surya. Pada komponen ini terdapat air, dimana energi yang diserap dari matahari akan memanaskan air tersebut dan selanjutnya akan dipergunakan untuk melakukan proses pemanasan tidak langsung pada air yang ada di dalam tangki. Kaca anti pantul dan tidak mudah retak, kaca pada kolektor ini berfungsi agar pemanas air tenaga surya dapat bekerja efektif dan efisien dengan performance maksimum karena mampu memperkecil efek pantulan dan kehilangan energi yang terserap. Pencampur termostatik, berfungsi menjaga suhu air panas/hangat yang keluar agar tetap konstan serta menghindari perubahan suhu secara mendadak. Suhu air dapat diatur antara 30-70 derajat celcius. Selain itu juga

berfungsi sebagai two non-return valve. Umumnya produk pemanas air tenaga surya dipasarkan sekaligus dengan pemasangan/ instalasinya sehingga calon pembeli tidak lagi dipusingkan dengan bagaimana memasangnya. Dan sudah banyak jaringan service baik yang bersifat tidak terikat ataupun yang disediakan oleh distributor produk pemanas air tenaga surya ini. (Vinolia)

Genteng Beton

Murah Namun Tampil Dengan Kesan Mewah


enteng beton flat saat ini sedang diminati dan dipakai oleh arsitek, konsumen, pengembang maupun kontraktor. Dengan bentuk flat dan memanjang, menjadikan genteng beton ini sebagai genteng yang eksklusif dan berkelas. Tampilan beragam dan bertekstur alami membuat genteng jenis ini menjadi primadona karena selain tampil modern juga terkesan mahal, namun harganya cukup kompetitif sesuai kualitas yang diberikan. Pelaku konstruksi di tanah air banyak menggunakan genteng beton ini karena sesuai untuk tampilan gaya arsitektur modern saat ini. Juga akan memberikan tampilan yang modern
www.trenkonstruksi.com

dan alami karena saat melakukan pemasangan akan terlihat rapih dan eksklusif. Genteng beton ini tersedia dalam beragam pilihan warna yang dapat dipilih sesuai dengan gaya dan warna dari bangunan. Adapun tekstur pada permukaan genteng beton ini umumnya tersedia dalam beberapa jenis tekstur

permukaan alami . Sehingga konsumen dapat memilih varian tekstur sesuai dengan konsep gaya arsitektur yang akan ditampilkan. Misalnya konsep gaya arsitektur natural, dapat digunakan Slate atau Pine. Sedangkan untuk tampilan modern minimalis dapat digunakan Multiline atau Classic. (Vinolia)
Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi 55

tren kawasan
PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP)

Kreatif dan Inovatif untuk Terus Tumbuh dan Semakin Berkembang


untuk Terus Tumbuh dan Semakin Berkembang
Saat ini pembangunan industri nasional sedang dihadapkan pada persaingan global. Karenanya, peningkatan daya saing industri menjadi pilihan yang tidak bisa ditawar, agar produk industri nasional mampu bersaing dengan baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Semakin berkembangnya sub-sektor industri manufaktur di Indonesia, khususnya di Jakarta, yang diikuti dengan pertumbuhan zona-zona industri yang secara sporadik telah merebak di berbagai sudut wilayah kota, menuntut pemerintah daerah untuk menata kegiatan-kegiatan industri dengan upaya menyatukan pada suatu kawasan khusus, sehingga dapat dibinakembangkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya. Salah satunya adalah Kawasan Industri Pulogadung (KIP) yang merupakan pilihan utama, karena lokasinya yang strategis serta mempunyai akses yang memadai bagi transportasi dan distribusi ke seluruh wilayah Jakarta.

PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP)


Melalui Surat Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. Ib.3/2/35/ 1969, maka ditetapkanlah lahan seluas 500 Ha sebagai lokasi kawasan industri dengan nama Kawasan Industri Pulogadung yang dikelola dan dikembangkan oleh PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP). PT. JIEP memiliki saham mayoritas suatu perusahaan jasa konstruksi, yaitu PT. JIEP Jaya, dan secara resmi didirikan sebagai badan hukum pada tanggal 26 Juni 1973 sampai melanjutkan kegiatan proyek Kawasan Industri yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. PT. JIEP adalah perseroan terbatas milik Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, dengan porsi
56 MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

kepemilikan saham masing-masing sebesar 50 persen. Di tahun 2011 ini, PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) bertekad untuk melangkah lebih baik. Dengan adanya program dan target yang telah dicanangkan oleh pihak manajemen, perusahaan pengelola kawasan industri dan perumahan ini akan terus menggulirkan usahanya dengan penuh semangat, positif dan optimis. Bersama dengan sekitar 400 investor yang ada di dalamnya, JIEP tentunya mempunyai peranan yang besar dalam ikut menumbuhkan ekonomi nasional. Dari kegiatan usaha dan fasilitasnya, tentunya negara akan mendapatkan pajak yang besar dari industri yang ada di JIEP, belum juga dalam hal penyediaan tenaga kerja, di mana sekarang ini terdapat lebih kurang 70 ribuan tenaga kerja yang bekerja di industri JIEP. PT. JIEP di bawah kepemimpinan Direktur Utama, Agus Dwitarto dan

didampingi oleh Direktur Operasional dan Pengembangan, Dicky Digdoyo; dan Direktur Keuangan, Machfud Arief Effendi, serta dibantu oleh sekitar 120 karyawannya dalam 2 tahun terakhir ini mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Tak hanya itu saja, manajemen JIEP sekarang ini juga telah berhasil melakukan turnarround, yaitu menjadikan perusahaan yang tadinya biasa-biasa saja berjalan dengan statis, kini menjadi lebih dinamis serta semakin kreatif dan inovatif untuk terus tumbuh dan semakin berkembang. Itu semua ditunjukkan oleh manajemen dengan raihan laba di tahun 2009, yang berhasil melebihi target dengan kenaikan sebesar 151% dibanding tahun sebelumnya. Raihan positif tersebut dibarengi dengan perolehan award di tahun 2010, yang tercatat sebagai perusahaan BUMN terbaik untuk kategori Kawasan Industri versi Majalah Investor. (Abdu)
www.trenkonstruksi.com

Embung Kecil Waekolo Kec. Alak Kota Kupang

Penanganan Ketersediaan Air Provinsi NTT

usa Tenggara Timur merupakan Provinsi yang memiliki iklim tropis kering (semi arid), disebabkan oleh tiupan angin yang cukup kencang setiap tahunnya dan berganti arah setiap enam bulan (April Oktober). Curah hujan yang terjadi berkisar antara 600 mm 4.000 mm dengan interval waktu hujan 3 4 bulan (DesemberMaret). Sesuai data kebutuhan air di Provinsi NTT tercatat 5,52 milyar m3/tahun sedangkan ketersediaan terhadap air secara keseluruhan sebesar 3,86 milyar m3/tahun dengan defisit air sebesar 1,20 milyar m3/ tahun dengan peningkatan kebutuhan air seiring pertambahan penduduk, hal ini menjadikan pemenuhan kebutuhan air baku merupakan prioritas pelaksanaan pembangunan di Provinsi NTT. Kota Kupang yang merupakan kota di Provinsi NTT dengan angka kepadatan penduduk tertinggi, yang pada tahun 2007 memiliki kebutuhan air minum sebesar 517,1 ltr/detik, dengan kemampuan pelayaan distribusi air bersih dari PDAM hanya mampu melayani 43,80 % dari total kebutuhan. Terhadap hal tersebut Pemerintah mencanangkan program pemenuhan kebutuhan air minum untuk Kota Kupang 2002-2020 dengan merencanakan mega proyek penyediaan air baku melalui pembangunan Bendungan Tilong, Bendungan Kolhua dan Bendungan Raknamo. Pada tahap awal telah dibangun Bendungan Tilong dengan kapasitas tampung bersih 17,31 juta m3 dan pasokan air bersih untuk Kota Kupang sebanyak 150 liter/detik. Selanjutnya Pemerintah berencana mebangun Bendungan Kolhua yang saat ini telah rampung detail disainnya. Bendungan tersebut direncanakan memiliki tampungan 6,6 juta m3 dengan pasokan air bersih sebesar 150,55 ltr/dtk yang diperkirakan akan menelan biaya 330 milyar
www.trenkonstruksi.com

serta diharapkan dapat memenuhui kebutuhan air bersih untuk 56 ribu jiwa dengan Jaringan Wilayah Pelayanan (JWP) hampir diseluruh Wilayah Kota Kupang antara lain JWP Belo, JWP Manulai dua, JWB Alak, JWP Nunbaun Sabu, JWP Fontein, JWP Penkase, JWP Lasiana serta JWP Kelapa Lima. Provinsi NTT secara keseluruhan membutuhkan pembangunan 38 unit bendungan dengan perkiraan volume tampungan sebesar 95 juta m3. Sedangkan dalam rangka pemenuhan kebutuhan air baku untuk keperluan penduduk, ternak, palawija dan perkebunan diseluruh Provinsi NTT pemerintah lebih mendorong dan mengupayakan penampungan-penampungan air musim hujan dengan mengupayakan pembangunan embung-embung kecil di wilayah Nusa Tenggara Timur. Untuk itu dibutuhkan pembangunan 3.000 embung kecil, namun hingga saat ini baru dibangunan 442 buah embung kecil yang bersumber dari APBN maupun APBD, dengan luas daerah aliran sungai (DAS) mencapai 5,9 ribu Ha dengan daya tampung sebesar 12 juta m3. Dari keseluruhan embung yang dibangun 40 % diantaranya perlu direhabilitasi agar lebih optimal dalam memberikan pelayanan. Kebutuhan terhadap air baku di Provinsi NTT terus meningkat setiap tahunnya seiring peningkatan jumlah penduduk, hal tersebut diperburuk dengan perubahan iklim yang diakibatkan pemanasan global yang berdampak pada kekeringan. Untuk itu diperlukan dukungan pemerintah baik pusat maupun daerah serta investasi swasta dalam penanganan hal tersebut yang didukung peran aktif masyarakat dalam rangka optimalisasi penggunaan ketersediaan air baku.###
Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi 57

internasional

Kerjasama Indonesia dan Jepang

Dalam Pembangunan Infrastruktur


Pembangunan infrastruktur di Indonesia semestinya di lihat dalam konteks yang integral, bukan hanya sebatas mendorong agar investasi terjadi, melainkan membangun ketahanan ekonomi, kesinambungan pembangunan dalam negeri, karena bagaimanapun juga investor itu menanamkan modal demi kepentingan ekonominya dan profit, sehingga sebaiknya bentuk kerjasama dilakukan jangan semata-mata hanya memfasilitasi kepentingan asing saja, demikian ujar Dr. Syamsul Hadi, pengamat politik internasional UI.

apat kita lihat bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia, seperti misalnya; pembangunan jalan, jembatan dan terowongan, banyak di bantu oleh pihak asing, seperti dari Jepang, Jerman dan China. Sejak dulu negara Jepang sangat terkenal dalam pembuatan jalan tol dan mencermati historis hubungan kerjasama Jepang-Indonesia dalam dunia infrastruktur ini, Syamsul Hadi mengemukakan bahwa pada mulanya kerjasama dilakukan melalui format Official Development Assistance (ODA) yang merupakan bantuan bagi pemerintah Indonesia dan sisi bantuannya lebih banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur karena saat itu alokasi pembiayaan infrastruktur dalam APBN masih relatif kecil. Bantuan-bantuan proyek untuk infrastruktur ini di dapat dengan cara Pemerintah Indonesia mengajukan usulan terlebih dahulu, dalam payung usulan tersebut pihak Jepang menyepakati, kemudian diaturlah kontraktor-kontraktornya, bahanbahan materialnya yang banyak terkait dengan perusahaan Jepang. Dalam mekanisme ODA, lulusan Hosei University, Tokyo, Jepang ini menerangkan bahwa di dalamnya ada yang di sebut sebagai loan atau pinjaman dan ada grant atau hibah, kalau di analisa dari jumlah kalkulasi

bunga saja jauh lebih besar dari jumlah grant-nya sehingga jelas menguntungkan pihak pemberi bantuan. Jepang sendiri menduduki peringkat pertama sebagai pemberi bantuan dan itu sudah berlangsung semenjak orde baru, kondisi ini juga menyebabkan ketergantungan investasi asing yang paling banyak berasal dari pendanaan Jepang serta komposisi hutang luar negeri Indonesia ke Jepang menjadi cukup besar sekitar 52%. Bagi Indonesia, pembangunan infrastruktur pasti menguntungkan karena diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi, namun inti permasalahan sampai saat ini terletak pada kurangnya perencanaan infrastruktur yang berjangka panjang dan mandiri, posisi Indonesia seringkali dihadapkan pada dilema pilihan membangun infrastruktur yang mana dan pengambilan keputusan yang seringkali kurang visioner, misalnya antara pilihan membangun monorel atau jalan. Pengamat politik internasional ini mengatakan, Sebenarnya bagi Jepang selaku pemberi bantuan, yang mana saja pasti untung, untuk pembangunan monorel, perusahaanperusahaan konstruksi yang mengerjakan dari perusahaan Jepang, kereta-kereta yang digunakan untuk monorel juga berasal dari Jepang, sementara untuk pembangunan jalan tol, siapapun yang melakukan, Jepang

Dr. Syamsul Hadi Pengamat Politik Internasional UI

tidak akan rugi karena mayoritas kendaraan yang lalu lalang di jalan raya adalah buatan dari Jepang. Bantuan Jepang untuk monorel sejak jaman orde baru itu sudah mau di rancang, tapi pada masa itu masalah kepentingan bisnis di sekitar kekuasaan lebih memilih pembuatan jalan. Dengan kalkulasi jumlah investasi monorel jauh lebih besar, Return of Investment (ROI) juga lebih lama, berbeda dengan pembangunan jalan tol yang begitu jadi orang bisa langsung membayar tarifnya. ROI-nya langsung kembali ke investornya dalam jangka beberapa tahun, tapi kalau public facilties, seperti; jalan kereta itu butuh jangka waktu yang panjang, tambahnya.

58

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

Soal monorel ini pemerintah DKI pada akhirnya angkat tangan, padahal sebenarnya pembangunan monorel justru lebih tepat untuk di pilih, karena bantuan ini adalah hutang bangsa sehingga seharusnya lebih baik diarahkan kepada infrastruktur yang memiliki daya tahan yang lebih lama, daya guna yang lebih luas dan berjangka panjang, monorel bisa menjadi alternatif angkutan publik yang lebih masal. Namun sekali lagi Indonesia seringkali terjebak dalam pikiran berskala pendek, riuh rendahnya politik yang juga berjangka pendek dan kepentingan para pemain baik di level nasional maupun internasional yang menginginkan keuntungan jangka pendek sehingga pilihan pun jatuh pada pembangunan jalan. Katanya lebih lanjut. Di dalam membangun infrastruktur, Indonesia bisa bercermin kepada Jepang yang identitas kebangsaannya kuat sekali. Syamsul Hadi memaparkan, Di Jepang, dapat kita bayangkan dalam tahun 1900-an Pemerintah Jepang baru melakukan modernisasi, kira-kira baru 30 tahun Restorasi Meiji, mengirimkan orang-orangnya ke Barat, mereka baru pulang belajar dari Barat, Jepang langsung membuat ratusan kilometer jaringan kereta di Tokyo sehingga Tokyo maju seperti sekarang ini, 100 tahun lebih kemudian sudah mereka pikirkan rencana-rencana dalam jangka panjang, hal semacam itu yang semestinya di contoh Indonesia dalam membangun infrastrukturnya, Permasalahan kita itu terletak pada mentalitas bangsa kita yang berjiwa satelit, selalu menjadi pengikut. Waktu jaman Jepang sedang jaya, Indonesia setengah mati berusaha mendekati Jepang untuk menanamkan investasinya dan ketika terjadi krisis Asia, banyak investor Jepang yang lari, Indonesia pun panik dan berupaya sekuat tenaga menarik lagi investasi Jepang ke Indonesia sehingga pada tanggal 20 Agustus 2007 ditandatanganilah kesepakatan

kerjasama IJEPA, mulai pelaksanaannya tanggal 1 juli 2008, bagi Jepang sendiri kepentingannya pada Indonesia adalah harga mati terutama untuk pasokan gasnya. Lanjutnya. Syamsul Hadi menyampaikan, Jadi Pemerintah jangan hanya berpikir untuk mendorong agar investasi terjadi atau angka investasi naik saja, tanpa memperhatikan betul dampakdampaknya yang bisa saja memperlancar ekstraksi pengambilan sumber daya dan kekayaan Indonesia ke luar Saat ini konstelasi global telah berubah, fakta menunjukkan China sedang bangkit di Asia bahkan di dunia, ekonomi China terus perform, sementara Jepang ekonominya stagnan. Syamsul Hadi menanggapi, Ketergantungan Indonesia ke depan akan bergeser dari Jepang ke China, Indonesia mendekati China sebagai rising star dan kuatnya pengaruh China itu terlihat pada kerjasama ASEANChina FTA misalnya. Implikasinya memang angka investasi naik, namun terjadi defisit perdagangan, di tahun 2010 mencapai 5-7 Milliar dollar, sangat besar dan 15% sektor tenaga kerja berkurang, kapasitas produksi dalam negeri menurun 25%, kemudian sektor-sektor seperti mainan anakanak, tekstil, banyak yang gulung tikar. Dan ketika pengusaha dan kelompok kepentingan berusaha menekan pemerintah untuk renegosiasi, pemerintah tidak

melakukan, yang dilakukan oleh pemerintah kan supaya China lebih banyak menanamkan investasi di Indonesia, China juga memberikan bantuan untuk pembangunan infrastruktur, misalnya; dalam pembangunan jembatan Suramadu dengan alokasi dana yang jumlahnya sangat besar, sebenarnya di situ kepentingan China sangat kuat karena di sinyalir Madura memiliki sumber gas yang cukup besar dan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi China, selain itu keuntungan lainnya, China menunjuk para kontraktornya sendiri dan sebagian besar pengerjaan jembatan dilakukan oleh China juga. Tambahnya. Kedepannya, diharapkan Indonesia selain mencontoh Jepang dengan Restorasi Meiji-nya, Indonesia pun juga bisa mencontoh China yang membangun infrastruktur dengan dana yang di dapat dari ekspor, China spending dananya sendiri dari surplus yang diperoleh dari perdagangan, China mengetahui jelas rencanarencana kedepan serta tidak membebani generasi mendatang dengan pembayaran cicilan hutang dan bunganya. Indonesia sendiri level ketergantungannya masih sangat tinggi sehingga skema jangka panjangnya menjadi tidak jelas, jadi diperlukan kerangka pembangunan infrastruktur yang integral bagi Indonesia. (Bilqis)

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

59

catatan

Berdasarkan konsep stabilitas aeroelastik, karakteristik dinamik struktur jembatan cable-stayed menggunakan beberapa kabel yang berasingan yang menghubungkan jalan dengan menara, Kabel2 ini diikat dengan tegang dan lurus (tidak melentur kecuali disebabkan oleh berat sendiri) ke beberapa tempat yang berlainan di sepanjang jalan. Kabel2 itu boleh diikat di tengah-tengah jalan (satu jaringan) atau di tepi jalan (dua jaringan). Biasanya dua menara digunakan, dan kabel-kabel disusun dalam bentuk kipas, Kelebihan jembatan ini dibanding jembatan gantung adalah tambatan (Pilar) yang kukuh di ujung jembatan untuk menahan tarikan kabel tidak lagi diperlukan. Ini disebabkan oleh lantai jambatan itu selalu berada di dalam keadaan tegang. Ini menjadikan jambatan ini sebagai jambatan pilihan di tempat-tempat yang keadaan tanahnya kurang baik, asalkan menara-menaranya bisa dipasak dengan baik dan kokoh.

Golden Gate Borneo Runtuh Dalam Waktu 30 Detik Saja

60

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

rrraak! Dalam waktu 30 menit saja jembatan Kutai Kartanegara yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia dengan sistem jembatan gantung itu hanya menyisakan dua tiang penyangga dan sepasang kabel. Dukapun menimpa para pengguna jembatan itu. Peristiwa tragis ini terjadi pada pukul 16.30WIT, 26/11/2011. Dilaporkan lima mobil dan sepuluh sepeda motor, tenggelam di Sungai Mahakam yang mempunyai kedalaman 50 meter. Sementara itu sepuluh jiwa tewas dan 19 orang luka-luka serta 33 orang dilaporkan hilang. Menurut Sutopo, Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam pesannya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (26/11/ 2011), bahwa sebelum roboh, sedang dilakukan pengenduran dan pengencangan baut, nah setelah dilakukan perbaikan baut, tiba-tiba terdapat tali penyangga jembatan yang putus yang kemudian diikuti semua tali penyangga jembatan. Runtuhnya jembatan diperkirakan hanya sebentar tak lebih dari 30 detik, ujar Sutopo. Salahnya, saat dilakukan perbaikan jembatan, arus lalu lintas yang melintas di atas jembatan tersebut tidak dialihkan. Sehingga ketika jembatan ambruk, banyak kendaraan bermotor yang ikut tercebur ke dalam Sungai Mahakam. Sementara itu, menurut Daniel M Rosyid, dosen Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), bahwa peristiwa runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara karena kontraktor perbaikan jembatan tidak memahami gaya-gaya utama yang bekerja pada jembatan jenis suspension bridge ini, Tentu saja berbeda dengan jembatan Suramadu yang berjenis cablestayed, konstruksi utama jembatan Kutai Kartanegara adalah kabel gantung yang dijangkar di kedua ujung jembatan. Daniel mengatakan, pada jembatan jenis suspension ini, beban dipikul oleh kabel baja melalui suspender baja. Kabel baja ini ujung-ujungnya ditanamkan di kedua ujung jembatan melalui konstruksi berat (beton). Pada Jembatan Suramadu, menara merupakan konstruksi utama, sedangkan pada Jembatan Kutai Kartanegara, menara penyangga bukan konstruksi utama. Ia mengatakan, pada jembatan Kutai Kartanegara, ikatan-ikatan pada kabel utama menerima beban tarik yang besar sekali. Karena itu, jika pemeliharaannya buruk bisa menjadi sumber malapetaka. Begitu kabel utama (yang tampak melengkung dari kejauhan) ini mengendur, ya runtuhlah deck jembatan yang dipakai sebagai jalan,ujarnya. Pada kesempatan lain Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, menduga bahwa kelalaian perawatan terhadap jembatan atau perawatan yang tidak sesuai prosedur merupakan penyebab ambruknya jembatan itu. Melihat apa yang terjadi, kami menduga untuk sementara, perawatan jembatan itu

tak sesuai prosedur, terutama terhadap pilar-pilar penghubung jembatan. Apa yang saya lihat di TV swasta nasional, fondasinya kan masih utuh, katanya. Djoko melanjutkan, sesuai disain awal, mestinya jembatan sekaliber itu, dibuat untuk usia pakai 40 tahun, bahkan hingga 100 tahun. Jembatan itu masih relatif muda karena dibuat fondasinya sejak 2000 dan selesai 2001, katanya. Namun, tegasnya, kepastian penyebab runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara akan diperoleh setelah investigasi dan evaluasi menyeluruh selesai dilakukan. Tim survei akan segera dikirim dan sebagian sudah ada di sana, katanya. Jembatan Kutai Kartanegara merupakan jembatan kedua yang dibangun melintasi Sungai Mahakam setelah Jembatan Mahakam di Samarinda dan dikenal sebagai Golden Gate-nya Kalimantan karena menyerupai jembatan Golden Gate di San Fransisco, Amerika Serikat. Bentang bebas atau area yang tergantung tanpa penyangga mencapai 270 meter dari total panjang jembatan sekitar 710 meter. Jembatan ini mulai dibangun pada tahun 1995 dan selesai pada 2001 dengan kontraktor PT Hutama Karya yang menangani proyek pembangunan jembatan tersebut. Jembatan ini juga merupakan akses menuju Samarinda ataupun sebaliknya yang dapat ditempuh hanya sekitar 30 menit dan sama seperti Jembatan Suramadu, jembatan ini juga tidak gratis. Kendaraan roda 4 dikenai retribusi Rp 1000,-. Melewati Jembatan Kutai Kartanegara ada pemandangan menarik yang dapat disaksikan, yaitu hamparan sebuah pulau kecil yang memisahkan Tenggarong dan Kecamatan Tenggarong Seberang, yaitu Pulau Kumala, sebuah pulau yang telah disulap menjadi Kawasan Wisata Rekreasi yang banyak diminati oleh wisatawan Nusantara karena merupakan kawasan rekreasi keluarga yang hampir mirip dengan Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta. (Danial)

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

61

tren expo

Membangun Kegairahan Bisnis Jasa Konstruksi Nasional


Guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal perlu didukung penyediaan infrastruktur yang memadai. Ketersediaan jalan dan infrastruktur lainnya merupakan prasyarat mutlak untuk membangun perekonomian lebih baik. Demikian halnya ketersediaan bidang lain termasuk bangunan gedung dan fasilitas lainnya.
ntuk membangkitkan gairah pembangunan di sektor ini maka kegiatan seminar dan pameran bertajuk kontruksi menjadi ajang untuk bisa memacu kebangkitan di berbagai sektor konstruksi. Berlatar belakang inilah maka tahun ini diadakan acara Pameran dan Seminar Konstruksi Indonesia 2011. Demikian penting acara yang digelar ini Kementerian PU sebagai salah satu pembina kegiatan jasa konstruksi nasional selalu aktif mendorong kegiatan tersebut . Bahkan dalam setiap kegiatan tersebut Menetri PU, Ir Djoko Kirmanto, selalu berkenan membuka acara yang diselenggarakan setiap menjelang akhir tahun ini. yang didukung oleh Deputy Infrastruktur Bappenas dan Badan Pembinaan Konstruksi Kemeneterian PU. Dalam kata sambutan pembukaannya, Menteri PU, Ir. Djoko Kirmanto, menegaskan, perhelatan ini menjadi acara rutin yang strategis dalam mendorong kegiatan sektor konstruksi nasional. Djoko yakin, acara ini menunjukkan komitmen dan dukungan kita semua dalam upaya memajukan sektor konstruksi dan ia berharap bisa menjadi pembuka jalan untuk terwujudkan komitmen dan konsistensi antara semua pihak bagi pengembangan sektor konstruksi melalui kerja sama seluruh pemangku kepentingan. Diakui, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah yang menjadi modal untuk menjadikan Indonesia dengan tingkat ekonomi yang kuat dan sejahtera, bila sumber alam ini dikelola dengan baik dan benar.
www.trenkonstruksi.com

Pameran dan Seminar Konstruksi 2011

Harus terus didorong


Penyelenggara Pameran dan Seminar Konstruksi Indonesia 2011 kali ini adalah Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI),
62 MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

Dipaparkan dalam suasana globalisasi ini, infrastruktur indonesia yang akan dilaksanakan bakal menjadi ajang dan pasar bagi pelaku bisnis jasa konstruksi nasional dan manca negara. Dengan desakan pasar global, Menteri mengharapkan agar pelaku jasa konstruksi nasional mampu bersaing dengan meningkatkan kompetensi dan profesionalisme. Dengan kemampuan yang dimiliki maka sudah sewajarnya untuk bisa merambah pasar luar negeri dan mempertahankan pasar dalam negeri sendiri. Menurut menteri, sektor konstruksi merupakan penyumbang PDB utama dan tercatat pada 2010 sektor ini menyumbang PDB sebesar Rp 656 trilyun atau sekitar 10, 4% PDB nasional. Ia mengharapkan semua pihak berkonstribusi terhadap kemajuan sektor konstruksi nasional. Saya terus mendorong agar sektor di sektor ini terus tumbuh kreatif dan inovatif serta berdaya saing dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan. Pasar konstruksi nasional, menurut menteri, demikian besar. Hal ini tercermin dari anggaran yang dialokasikan pemerintah SBY saat ini dan mendatang. Diakui, sebelum pemerintahan SBY angaran untuk pembangunan infrastruktur sekitar Rp 10 trilyun namun sekarang sudah mencapai Rp 30 trilyun. Kendati demikian, tambah menteri, dana yang disediakan belum cukup untuk mendapatkan kondisi jalan yang mantap secara keseluruhan. Sebab itulah pemerintah mengajak para investor untuk berperan dan mem-

bangun infrastruktur seperti jalan tol. Peluang investasi jalan tol menreut Djoko akan sangat besar karena di koridor Sumatera saja akan membangun sedikitnya 1000 sampai 2000 km jalan tol belum lagi trans Jawa yang panjangnya 600 km itu pun harus selesai sebelum 2014. Saat ini pemerintah sedang merampungkan tender jalan tol di Bali dan dalam kota Jakarta dan menurut rencana akan segera ground breaking pada Desember ini. Menyinggung perubahan iklim global, ia mengharapkan para pelaku sektor konstruksi mampu menjawab tantangan perubahan iklim tersebut dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Untuk itu perlu memahami konsep-konsep green infrastruktur, green construction, green building dan sebagainya.

Cermin kemajuan konstruksi Indonesia


Dalam laporannya, Ketua penyelenggara Pameran dan Seminar Konstruksi Indonesia 2011, Ir. Bambang Guritno MSc, menyampaikan, penyelenggaran acara kali ini merupakan cermin semangat konstruksi Indonesia pada tahuntahun sebelumnya yang sudah dimulai pada 2003. Dalam ajang ini diharapkan mampu memacu produktiuvitas dan peningkatan mutu para pelaku jasa konstruksi nasional agar mampu bersaing di kancah dalam negeri maupun internasional. Dalam rangka acara ini diselenggarakan juga lomba tukang, sarasehan, lomba foto konstruksi, lomba karya tulis media cetak dan

lomba karya ilmiah, penghargaan konstruksi, penghargaan proyek konstruksi, penyusunan buku konstruksi Indonesia, olah raga dan puncaknya Seminar dan Pameran Konstruksi Indonesia 2011 yang berlangsung selama 3 hari dari 23 sampai 25 Nopember 2011 di JHCC. Dilaporkan pula, acara ini merupakan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat jasa konstruksi, dalam hal ini Kementerian PU dan AKI. Diharapkan acara ini mampu menunjukkan tingkat kemampuan masyarakat konstruksi Indonesia baik di dalam negeri maupun kancah internasional. Sekaligus mampu membuka mata dunia internasional melihat kemajuan dunia konstruksi Indonesia hingga saat ini. Sementara itu dalam kata sambutannya, Ketua AKI Ir. Sudarto, menegaskan, betapa pentingnya penyelenggaraan Seminar dan Konstruksi kali ini mengingat kegiatan konstruksi di dalam negeri yang semkin meningkat dari tahun ke tahun. Ajang ini diharapkan menjadi wahana bagi stake holder baik pemerintah, swasta, usahawan, pabrikan maupun lainnya untuk saling melakukan kegiatan bisnisnya di sektor ini. Dalam pameran terdapat juga Job Fair Konstruksi untuk menjaring tenaga-tenaga muda yang ingin masuk ke dunia jasa konstruksi. Lapangan pekerjaan sektor konstruksi begitu luas dari hulu hingga di sektor hilirnya, jadi Job Fair menjadi kegiatan yang amat penting bagi masyarakat jasa konstruksi, paparnya. (Rakhidin)

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

63

tren event

Alih T eknologi dan Belajar Gempa dari Jepang


Jepang sebagai negara di Asia yang kerap mendapatkan musibah gempa seakan sudah terbiasa menghadapi gempa. Bahkan penduduknya seakan sudah merasa familiar dengan peristiwa alam ini. Saking seringnya dilanda gempa, warga negeri matahari terbit ini tid nampaknya tidak terlalu panik kala gempa datang.

emampuan negeri sarat teknolohi ini dalam penanganannya akibat gempa, memang poatut menjadi pelajaran bagi Indonesia, terutama menyangkut peraturan pemerintahnya yang sudah mengatur tata cara membangun dan prosedur yang benar, pemilihan bahan dan proses pelaksanaannya selalu mendapat monitoring secara intensif. Dari prosedur serta tata ini yang sudah baku diberlalukan di Jepang, rasanya
64

tidak salah kalau Indonesia bisa saling tukar pengalaman dalam mengantispasi dan menangani musibah gempa. Indonesia dalam hal gempa kini sudah memiliki peta zona gempa lebih rinci yang dapat dipakai sebagai acuang masyarakat untuk melakukan kegiatan pembangunan gedung maupun infrastruktur lainnya. Mengingat demikian penting masalah tersebut, maka kedua negara selalu aktif menyelenggarakan Konferensi Bahaya Gempa

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

dan Tata Cara Penanganannyanya. Seiring perjalanan waktu kerja sama yang diwujudkan dalam konferensi dalam rangka tukar pengalaman dalam penanganan bahaya gempa antara Jepang dan Indonesia sudah lima kali terselenggara Kini konferensi bergengsi yang dihadiri para pakar gempa dan konstruksi dari kedua negara sudah menginjak ke enam kalinya diadakan.

Belajar gempa dari negara maju


Acara konferensi internasional buah hasil kerja sama antara Jepang dan Indonesia yang berlangsung minggu akhir Nopember di Hotel Nikko Jakarta ini dibuka oleh Wakil Menteri PU,, DR, Ir, Jermanto Dardak. Acara yang digelar atas inisiatif dari Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian PU dan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta ini, Menirit mantan Dirjen Tata Ruang Kementerian PU, acara Konferensi Konstruksi IndonesiaJepang ke 6 inenjadi tindak lanjut Indonesia-Japan Economic Partner-

ship Agreement )JIEPA) yang telah ditandatangani dalam pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Jepang Shintaro Abe beberapa waktu silam. Kerja sama ini dalam rangka meningkatkan hubungan Indonesia Jepang dalam bidang perdagangan dan investasi. Ditegaskan, salah satu faktor yang masuk dalam kerja sama ekonomi ini adalah sektor konstruksi. Sekto ini ujarnya, dipandang sebagai sektor yang sangat strategis dan signifikan dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.. Di samping itu, sektor yang menghasilkan produk infrastruktur ini menjadi tulang punggung penyedia sarana dan prasarana untuk mendukung kehidupan dan kegiatan keseharian masyarakat. Seba itu, ujar Hermanto, sudah seharusnya seluruh aspek dalam upaya pembangunan infrastruktur dan gedung dievaluasi secara nyata. Salah satu yang harus menjadi evaluasi penting dalam menjaga

kualitas produk infrastruktur dan gedung di Indonesia adalah ketahanan terhadap gempa. Dan letusan gunung berapi. Menurut Hermanto, Indonesia yang memiliki zona kegempaan yang tinggi harus belajar dari Jepang yang banyak pengalaman dalam manajemen gempa yang terwujud dalam pembangunan gedung dan infrastrukturnya yang mampu bertahan dalam kondisi gempa.. Tentunya hal ini tak terlepas karena kondisi kawasan Jepang secara geografis hampir sama dengan Indonesia. Dalam konferensi ini antara lain dibahas berbagai hal mulai dari peraturan, tata cara desain, membangun dan pengawasan tarhadap pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan gedung di kedua negara. Dengan alih informasi teknologi terkait dengan bahaya gempa, tentunya Indonesia harus bertindak ala Jepang dalam mengamankan asperencanaan dan pelaksanaan proyek infrastruktur gedung yang tahan gampa. (Rakhidin)

Nampak Wakil Menteri PU DR Ir.Hermanto Dardak saat memberikan sambutan pada Konferensi Konstruksi Indonesia Jepang di Jakarta. Wakil Menteri PU didampaingi Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan para pakar gempa dari Indonesia dan Jepang

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

65

info proyek

BUILDING PROJECT
BASKO CITY SUPERBLOCK - PEKANBARU
Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 19 Storey | 120000 sqm : Documentation : Developer: Basko Group PT, ; : Architect: Antono Sally & Rekan || Quantity Surveyor: Basko Group PT || Structural Engineer: Haerte (HRT) Widya Konsultan PT || Mechanical & Electrical Engineer: Mitra Inti Pranata PT, ; Town/Province : Pekanbaru, Riau Const. Value (USD/mn) : 78.261 Project Description: A superblock area with a total floor space of about 120,000 square meters, to include: * a four storey shopping center * two 19-storey apartment towers * Aa19-storey office building Building elements include: * flooring: ceramic/tile/ granite tile * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board/ acoustical ceiling * walling: brick walls with plaster and paint finishes/ wall panels * roofing: ceramic roof tile/ concrete roof tile * roof truss: steel frame * door and window: aluminum frames/ wooden frames/glass doors * pile: pre-cast pile/tube pile * elevator/freight elevator * split type air conditioner/ductconnected series air conditioners * interior work/ fit-out works * sanitary system * fire protection system/ security system * landscape and gardens * water supply system * internal road network and related infrastructure * power house and related utilities * car park tion * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/ aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator/special elevator * packaged air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/security system * landscape work/garden * water supply system/water treatment system * power house and related utilities * car park/ parking lot

THE ESPLANADE APARTMENT


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 29 Storey | 116000 sqm : Documentation : Developer: Wira Sakti Surya Persada PT, : Architect: Megatika International PT, ; Renik PT || Structural Engineer: Idea Five PT || Mechanical & Electrical Engineer: Meco Systech Internusa PT, Town/Province : Jakarta Utara, Jabotabek Const. Value (USD/mn) : 50.435 Project Description: Development of three 29-storey apartment towers, with a floor space of 116,000 square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/homogeneous tile/ hardened floor * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/ aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator * packaged air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/security system * landscape work/Garden * water supply system/ water treatment system * power house and related utilities * car park/parking lot

CIPUTRA WORLD JAKARTA 2 - THE RESIDENCE AND THE FRASER SUITE CONDOMINIUM
Project Category Project Stage Project Owner : Residential | 40 Storey | 80000 sqm : Design : Developer: Ciputra Property Tbk PT || Hotel Operator: Fraser Hospitality - Corporate Office Project Consultant : Local Architect: Perentjana Djaja PT || Foreign Architect: SCDA Architects Pte Ltd || Town/Province : Jakarta, Jabotabek Const. Value (USD/mn) : 52.174 Project Description: A 40-storey apartment tower to contain 700 units, with a floor space of about 80,000 square meters, on a site area of 3,1 hectares. Building elements include: * flooring: ceramic tile/homogeneous tile/wooden flooring/ carpet/ hardened floor * structures: concrete construction/steel construc-

SUN CITY APARTMENT


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 23 Storey | 115000 sqm : Design :: Architect: Megatika International PT || Structural Engineer: Gerald Dean Mandiri PT, Town/Province : Jakarta Pusat, Jabotabek Const. Value (USD/mn) : 50 Project Description: Development of five 23-storey apartment towers, with a floor space of about 115,000 square meters, on a site area of three hectares. Building elements include: * flooring:

66

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

ceramic tile/homogeneous tile/hardened floor * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator * split type air conditioner * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/security system * landscape work/garden * power house and related utilities * car park/parking lot

CITRA GARDEN MEDAN 2 RESIDENCES


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 2 Storey | 160000 sqm : Design : Developer: Ciputra Group - Citra Garden Medan, : Master Planner: Ciputra Group - Citra Garden Medan || Architect: ;, Structural Engineer: Ciputra Group - Citra Garden Medan || Mechanical & Electrical Engineer: ; Town/Province : Medan, North Sumatera Constr.Value (USD/mn) : 43.478 Project Description: A residential estate to include 1,000 twostorey houses, each with a floor space ranging from 120 to 200 square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/ homogeneous tile * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: brick walls with plaster and paint finishes * roofing: ceramic roof tile/ concrete roof tile * roof truss: lightweight steel * door and window: wooden panel * sanitary ware and fittings * landscape work/ site preparation * internal road network and related infrastructure

Const. Value (USD/mn) : 34.239 Project Description: A 35-storey condominium tower, with a floor space of 52,500 square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/homogeneous tile/wooden flooring/ carpet/ hardened floor * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/ aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator/special elevator * packaged air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/security system * landscape work/garden * water supply system/water treatment system * power house and related utilities * car park/ parking lot

THE SKY TERRACE LAGOON CONDO


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 20 Storey | 60970 sqm : Documentation : Developer: Fajar Surya Perkasa PT, ; : Architect: Indomegah Cipta Bangun Citra PT || Structural Engineer: Gerald Dean Mandiri PT || Quantity Surveyor: Korra Antarbuana PT || Mechanical & Electrical Engineer: Metakom Pranata PT, Town/Province : Jakarta Barat, Jabotabek Const. Value (USD/mn) : 33.136 Project Description: Development of three 20-storey apartment towers, with a floor space of about 60,970 square meters. Building elements include: * flooring: homogeneous tile * structures: concrete construction * ceiling: acoustical ceiling * walling: wall panels * faade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete roof tile * truss: lightweight steel * door and window: Aluminum frames/glass doors * pile: bored pile * lift * AC central/ AC split * interior work * electric & telecommunication system * water supply system * drainage system * sanitary system * fire protection system * security system * related utilities * landscape and gardens * car park

PARAGON SQUARE - TANGERANG


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 20 Storey | 80000 sqm : Design : Developer: Broadbiz Asia PT, : Architect: Megatika International PT || Structural Engineer: Ketira Engineering Consultants PT || Mechanical & Electrical Engineer: Malmass Mitra Teknik (Matrik) PT, Town/Province : Tangerang, Jabotabek Const. Value (USD/mn) : 34.783 Project Description: Development of three 20-storey apartment towers to contain 1,272 units, and two-storey mall with a total floor space of about 80,000 square meters, on a site area of 1,3 hectares. Building elements include: * flooring: ceramic tile/ hardened floor * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/ aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator * split type air conditioner * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/security system * landscape work/garden * power house and related utilities * car park/parking lot

RASUNA SETIABUDI RESIDENCES 1


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 41 Storey | 60000 sqm : Design : Developer: Jakarta Setiabudi Internasional Tbk PT :Local Architect: Atelier Enam Arsitek PT || Foreign Architect: DP Architects Pte Ltd || Mechanical & Electrical Engineer: Sigmatech Tatakarsa PT || Quantity Surveyor: WT Partnership (Wolferstan Trower Indonesia PT), Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek Const. Value (USD/mn) : 32.609 Project Description: A 41-storey apartment tower to contain 350 units, with a floor space of about 60,000 square meters, on a site area of two hectares. Building elements include: * flooring: homogeneous tile/carpet * structures: concrete construction/ steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum frames/wooden frames/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator * split type air conditioner/duct-connected series air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary system * fire protection system/security system * landscape and gardens * water supply

CIPUTRA WORLD JAKARTA 2 - THE CEDAR CONDOMINIUM TOWER


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant Town/Province : Residential | 35 Storey | 52500 sqm : Design : Developer: Ciputra Property Tbk PT, ; : Local Architect: Perentjana Djaja PT || Foreign Architect: SCDA Architects Pte Ltd || : Jakarta, Jabotabek

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

67

info proyek
system * power house and related utilities * car park/parking lot

CITY VIEW POLONIA - CONDOMINUM


Project Category Project Stage Project Owner : Residential | 11 Storey | 48000 sqm : Documentation : Developer: Citra Alamsemesta Raya PT, ; Citra Alamsemesta Raya PT - City View Polonia Site Office, Project Consultant : Architect: Creating Place CV || Structural Engineer: Creating Place CV, Town/Province : Medan, North Sumatera Const Value (USD/mn) : 26.087 Project Description: Development of four 11-storey condominum towers to contain 300 units, with a total floor space of about 48,000 square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/ homogeneous tile * structures: con composite steel * ceiling: gypsum board * walling: brick walls with plaster and paint finishes * facade: glass/ aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/ wooden panel * pile: tube pile * elevator/freight elevator * duct-connected series air conditioners * interior work/ fitout works * sanitary ware and fittings * water supply system

doors * pile: bored pile * elevator * split type air conditioner * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/security system * landscape work/garden * water supply system/water treatment system * power house and related utilities * car park/parking lot

RASUNA SETIABUDI RESIDENCES 3


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 28 Storey | 40000 sqm : Design : Developer: Jakarta Setiabudi Internasional Tbk PT : Local Architect: Atelier Enam Arsitek PT || Foreign Architect: DP Architects Pte Ltd || Mechanical & Electrical Engineer: Sigmatech Tatakarsa PT || Quantity Surveyor: WT Partnership (Wolferstan Trower Indonesia PT), Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 21.739 Project Description: A 28-storey apartment tower and two levels of basement to contain 250 units, with a floor space of about 40,000 square meters, on a site area of two hectares. Building elements include: * flooring: ceramic tle/homogeneous tile/ hardened-floor * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum frames/wooden frames/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator * split type air conditioner/duct-connected series air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary system * fire protection system/security system * landscape and gardens * water supply system * power house and related utilities * car park/parking lot

SUDIRMAN TERRACE APARTMENT


Project Category : Residential | 35 Storey | 40000 sqm Project Stage : Design Project Owner :Project Consultant : Architect: Design Global Indonesia PT || Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 21.739 Project Description: A 35-storey apartment tower, with a floor space of about 40,000 square meters, on a site area of 6,000 square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/ homogeneous tile/carpet/hardened floor * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/ wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator * packaged air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/security system * landscape work/garden * power house and related utilities * car park/parking lot

RASUNA SETIABUDI RESIDENCES 2


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 34 Storey | 40000 sqm : Design : Developer: Jakarta Setiabudi Internasional Tbk PT : Local Architect: Atelier Enam Arsitek PT || Foreign Architect: DP Architects Pte Ltd || Mechanical & Electrical Engineer: Sigmatech Tatakarsa PT || Quantity Surveyor: WT Partnership (Wolferstan Trower Indonesia PT), Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 21.739 Project Description: A 34-storey apartment tower to contain 250 units, with a floor space of about 40,000 square meters, on a site area of two hectares. Building elements include: * flooring: homogeneous tile/carpet * structures: concrete construction/ steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum frames/wooden frames/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator * split type air conditioner/duct-connected series air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary system * fire protection system/security system * landscape and gardens * water supply system * power house and related utilities * car park/parking lot

TANG CITY RESIDENCES


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 20 Storey | 40000 sqm : Documentation : Developer: Pancakarya Griyatama PT - Tang City, : Architect: Airmas Asri PT || Structural Engineer: Gistama Intisemesta PT || Mechanical & Electrical Engineer: Metakom Pranata PT || Quantity Surveyor: Quanta QS Costindo PT, Town/Province : Tangerang, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 21.739 Project Description: A 20-storey apartment tower to contain 1,500 units, with a floor space of about 40,000 square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/homogeneous tile/ hardened floor * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/ aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass 68

GATEWAY APARTMENT @PASTEUR


Project Category Project Stage Project Owner : Residential | 12 Storey | 40000 sqm : Design : Developer: Binakarya Propertindo PT (Agung

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

Sedayu Group), Setra Duta PT (Istana Group), Project Consultant : Architect: Binakarya Propertindo PT (Agung Sedayu Group) || Structural Engineer: Ketira Engineering Consultants PT, Town/Province : Bandung, West Java Const Value (USD/mn) : 21.739 Project Description: A 12-storey apartment tower with a total floor space of about 40,000 square meters. Building elements include: * flooring: ceramic/tile/granite tile * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board/ acoustical ceiling * walling: brick walls with plaster and paint finishes/ wall panels * facade: glass/ aluminum cladding * roofing: ceramic roof tile/ concrete roof tile * roof truss: steel frame * door and window: aluminum frames/ wooden frames/glass doors * pile: pre-cast pile/tube pile * elevator/freight elevator * split type air conditioner/ductconnected series air conditioners * interior work/ fit-out works * sanitary system * fire protection system/ security system * landscape and gardens * water supply system * internal road network and related infrastructure * power house and related utilities * car park

interior work * electrical system * sanitary system * fire protection system * security system * related utilities * landscape and gardens * car park * water supply system

THE GREAT SALADIN APARTMENT


Project Category : Residential | 18 Storey | 35000 sqm Project Stage : Design Project Owner : Developer: Wangsa Dharma Properti PT, Project Consultant : Architect: Kadu Bunder Arsitek || Town/Province : Depok, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 19.022 Project Description: Development of three 18-storey apartment towers to contain 1,237 units, with a floor space of about 35,000 square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/ homogeneous tile/hardened floor * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/ wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator * ductconnected series air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/security system * landscape work/garden * power house and related utilities * car park/parking lot

SPRINGHILL APARTMENT
Project Category Project Stage Project Owner : Residential | 20 Storey | 38000 sqm : Design : Developer: Grahatama Persada Realty PT (Palazzo Group), Project Consultant : Architect: Urbane Indonesia || Town/Province : Jakarta Pusat, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 20.652 Project Description: Development of two 17 to 20 storey apartment towers to contains 1,100 units, with a floor space of about 38,000 square meters, on a site area of 1,6 hectares. Building elements include: * flooring: ceramic tile/homogeneous tile/ carpet/hardened floor * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/ wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator * packaged air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/security system * landscape work/Garden * water supply system/ water treatment system * power house and related utilities * car park/parking lot

SENTRA TIMUR SUPERBLOCK: STAGE 2 - APARTMENT


Project Category : Residential | 25 Storey | 35000 sqm Project Stage : Design Project Owner : Developer: Bakrie Pangripta Loka PT, Project Consultant : Architect: Urbane Indonesia || Town/Province : Jakarta Timur, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 19.022 Project Description: Development of two 25-storey apartment towers, with a floor space of about 35,000 square meters, on a site area of 3,7 hectares. Building elements include: * flooring: ceramic tile/homogeneous tile/hardened floor * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/ freight elevator * split type air conditioner * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/ security system * landscape work/garden * car park/parking lot

CIMBULEUIT HILL - APARTMENT


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 25 Storey | 36000 sqm : Design : Developer: JKS Realty, : Architect: Indomegah Cipta Bangun Citra PT || Mechanical & Electrical Engineer: Adhicipta Prajawidya PT || Structural Engineer: Atelier 6 (Struktur) PT, Town/Province : Bandung, West Java Const Value (USD/mn) : 19.565 Project Description: Development of three 25-storey apartment towers, with a floor space of about 36,000 square meters, on a site area of 9,417 square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/ marble * structures: concrete construction/ steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: aluminum cladding * roofing: concrete roof tile * roof truss: steel frame * door and window: aluminum frames/wooden frames * pile: bored pile * elevator * split type air conditioner *

TANG CITY SUDIRMAN ONE APARTMENT


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 28 Storey | 35000 sqm : Design : Developer: Pancakarya Griyatama PT - Tang City, : Architect: Airmas Asri PT || Structural Engineer: Gistama Intisemesta PT || Mechanical & Electrical Engineer: Metakom Pranata PT || Quantity Surveyor: Quanta QS Costindo PT, Town/Province : Tangerang, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 19.022 Project Description: A 28-storey apartment tower, with a floor space of about 35,000 square meters, on a site area of 7,000 square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/ homogeneous tile/carpet/hardened floor * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum 69

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

info proyek
panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/ freight elevator * packaged air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/ security system * landscape work/Garden * water supply system/ water treatment system * power house and related utilities * car park/parking lot a floor space of about 25,000 square meters, on a site area of 5,000 square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/ homogeneous tile/carpet/hardened floor * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator * packaged air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/security system * landscape work/garden * water supply system/water treatment system * power house and related utilities * car park/parking lot

LA MAISON BARITO
Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 32 Storey | 34000 sqm : Design : Developer: Duta Anggada Realty Tbk PT, : Architect: Urbane Indonesia || Mechanical & Electrical Engineer: Asdi Swasatya PT || Structural Engineer: Gistama Intisemesta PT || Quantity Surveyor: WT Partnership (Wolferstan Trower Indonesia PT), Town/Province : Jakarta, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 18.478 Project Description: A 32-storey apartment tower, with a floor space of 34,000 square meters. Building elements include: * flooring: homogeneous tile/hardened floor * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel wooden panel * pile: bored pile * elevator * sanitary ware and fittings * fire protection system * landscape work/garden * car park/parking lot

CITYLIGHT APARTMENT
Project Category Project Stage Project Owner : Residential | 16 Storey | 30000 sqm : Design : Developer: Sumber Tenaga Lestari PT (Mitra Group), ; Project Consultant : Architect: Teguh Han Gie Architects || Town/Province : Tangerang, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 16.304 Project Description: Development of two 16-storey apartment towers, with a total floor space of about 30,000 square meters. Building elements include: * flooring: ceramic/tile/granite tile * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board/ acoustical ceiling * walling: brick walls with plaster and paint finishes/ wall panels * roofing: ceramic roof tile/ concrete roof tile * roof truss: steel frame * door and window: aluminum frames/ wooden frames/glass doors * pile: pre-cast pile/tube pile * elevator/freight elevator * split type air conditioner/ductconnected series air conditioners * interior work/ fit-out works * sanitary system * fire protection system/ security system * landscape and gardens * water supply system * internal road network and related infrastructure * power house and related utilities * car park

THE PAKUAN SUITES AND RESIDENCE


Project Category Project Stage Project Owner : Residential | 9 Storey | 40000 sqm : Design : Developer: Graha Indah Pesona PT || Hotel Operator: Swiss-Belhotel International, ; || Developer: Graha Indah Pesona PT, Project Consultant : Architect: Inti Solid Pratama PT || Town/Province : Bogor, West Java Const Value (USD/mn) : 17.391 Project Description: Development of two 9-storey apartment towers to contain 248 units, with a floor space of about 40,000 square meters. Building elements include: * flooring: homogeneous tile * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: brick walls with plaster and paint finishes * facade: aluminum cladding * roofing: concrete roof tile * roof truss: wooden frame/ lightweight steel/ steel frame * door and window: aluminum panel * pile: bored pile * elevator/freight elevator * split type air conditioner/duct-connected series air conditioners * interior work/ fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/ security system * landscape work/ garden * water supply system/ water treatment system * internal road network and related infrastructure * power house and related utilities * car park/ parking lot

SUDIRMAN SWEET RESIDENCE


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 19 Storey | 30000 sqm : Design : Developer: Setra Duta PT (Istana Group), ; : Design Consultant: Bita Enarcon Engineering PT || Architect: Setra Duta PT (Istana Group) || Design Consultant: Farchitect PT || Town/Province : Bandung, West Java Const Value (USD/mn) : 16.304 Project Description: A 19-storey apartment tower to contain 600 units, with a floor space of about 30,000 square meters. Building elements include: * flooring: ceramic/tile/granite tile * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board/ acoustical ceiling * walling: brick walls with plaster and paint finishes/ wall panels * facade: glass/ aluminum cladding * roofing: ceramic roof tile/ concrete roof tile * roof truss: steel frame * door and window: aluminum frames/ wooden frames/glass doors * pile: pre-cast pile/tube pile * elevator/freight elevator * split type air conditioner/duct-connected series air conditioners * interior work/ fitout works * sanitary system * fire protection system/ security system * landscape and gardens * water supply system * internal road network and related infrastructure * power house and related utilities * car park

SENOPATI PENTHOUSE
: Residential | 21 Storey | 25000 sqm : Design :: Architect: Kind Architects || Mechanical & Electrical Engineer: Policipta Multidesain PT || Structural Engineer: Rekacipta Kinematika PT, Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 16.304 Project Description: Development of a 21-storey apartment tower, with 70 Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant

SENOPATI MANSION
Project Category Project Stage Project Owner : Residential | 20 Storey | 24000 sqm : Design : Developer: Mahkota Asiana Graha PT,

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

www.trenkonstruksi.com

Project Consultant : Architect: PDW Architects || Mechanical & Electrical Engineer: Malmass Mitra Teknik (Matrik) PT || Structural Engineer: Wiratman & Associates, Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 15.652 Project Description: A 20-storey apartment tower with a floor space of 24,000 square meters, on a 6,000-square-meter site. Building elements include: * flooring: homogeneous tile * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: glazed ceramic roof tile * roof truss: lightweight steel * door and window: aluminum frames/wooden frames * pile: bored pile * elevator * split type air conditioner * interior work * electrical system * sanitary system * fire protection system * security system * landscape and gardens * water supply system * internal road network and related infrastructure * power house and related utilities * car park/parking lot

system * related utilities * landscape and gardens * car park * water supply system

SENTRA TIMUR SUPERBLOCK: STAGE 3 - APARTMENT


Project Category : Residential | 25 Storey | 35000 sqm Project Stage : Design Project Owner : Developer: Bakrie Pangripta Loka PT, Project Consultant : Architect: Urbane Indonesia || Town/Province : Jakarta Timur, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 15.217 Project Description: Development of two 25-storey apartment towers, with a floor space of about 35,000 square meters, on a site area of 5,6 hectares. Building elements include: * flooring: ceramic tile/homogeneous tile/hardened floor * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/ freight elevator * split type air conditioner * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/ security system * landscape work/garden * car park/parking lot

LEBAK BULUS APARTMENT


Project Category : Residential | 22 Storey | 28232 sqm Project Stage : Design Project Owner : Developer: DD Group, Project Consultant : Architect: Indomegah Cipta Bangun Citra PT Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 15.343 Project Description: Development of two 19 and 22 storey apartment towers, with a floor space of about 28,232 square meters, on a site area of 11,905 meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/ homogeneous tile/hardened floor * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/ aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator * split type air conditioner/duct-connected series air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/security system * landscape work/garden * power house and related utilities * car park/parking lot

GOLF LAKE RESIDENCES - VICTORIA HILLS GOLF CLUSTER


Project Category Project Stage Project Owner : Residential | 2 Storey | 45386 sqm : Design : Developer: Agung Sedayu Permai PT - Head office, Agung Sedayu Grup - Golf Lake Residence, Project Consultant : Master Planner: Image Qreator PT Town/Province : Jakarta Barat, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 14.8 Project Description: A residential estate to include 313 two-storey houses, each with a floor space ranging from 90 to 200 square meters, on a site area of seven hectares. Building elements include: * flooring: homogeneous tile * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: brick walls with plaster and paint finishes * roofing: ceramic roof tile * roof truss: lightweight steel * door and window: aluminum panel/wooden panel * pile: mini pile * sanitary ware and fittings

THE H RESIDENCE
Project Category Project Stage Project Owner : Residential | 26 Storey | 28000 sqm : Design : Developer: Hutama Karya Realtindo PT, Project Consultant: Local Architect: Arkitek Team Empat PT || Foreign Architect: DP Architects Pte Ltd || Mechanical & Electrical Engineer: Arkitek Team Empat PT || Structural Engineer: Ketira Engineering Consultants PT, Town/Province : Jakarta Timur, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 15.217 Project Description: A 26-storey apartment tower, with a floor space of about 28,000 square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/homogeneous tile * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete roof tile * roof truss: steel frame * door and window: aluminum frames/wooden frames * pile: bored pile * elevator/freight elevator * split type air conditioner * interior work * electrical system * sanitary system * fire protection system * security

MARGAHAYULAND PONDOK INDAH APARTMENT


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 26 Storey | 26000 sqm : Design : Developer: Margahayu Land PT, : Architect: Megatika International PT || Structural Engineer: Gistama Intisemesta PT || Mechanical & Electrical Engineer: Mitra Inti Pranata PT, Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 14.13 Project Description: A 26-storey apartment to contain 190 units, with a floor space of about 26,000 square meters, on a site area of 1,1 hectares. Building elements include: * flooring: ceramic tile/ homogeneous tile/hardened floor * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/ freight elevator * split type air conditioner/duct-connected series air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary ware and Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi 71

www.trenkonstruksi.com

info proyek
fittings * fire protection system/security system * landscape work/garden * power house and related utilities * car park/ parking lot

BINTARO PARKVIEW
Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 22 Storey | 35000 sqm : Design : Developer: Duta Putra Mahkota PT, : Architect: Megatika International PT || Structural Engineer: Perkasa Carista Estetika PT || Mechanical & Electrical Engineer: Skemanusa Consultama Teknik PT, Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 13.315 Project Description: Development of two 22-storey apartment towers, with a floor space of about 35,000 square meters, on a site area of 2,2 hectares. Building elements include: * flooring: ceramic tile/homogeneous tile/hardened floor * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator * split type air conditioner * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/security system * landscape work/garden * power house and related utilities * car park/parking lot

MARGAHAYULAND PONDOK INDAH CONDOTEL


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 26 Storey | 26000 sqm : Design : Developer: Margahayu Land PT, : Architect: Megatika International PT || Structural Engineer: Gistama Intisemesta PT || Mechanical & Electrical Engineer: Mitra Inti Pranata PT, Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 14.13 Project Description: A 26-storey condotel to contain 190 units, with a floor space of about 26,000 square meters, on a site area of 1,1 hectares. Building elements include: * flooring: ceramic tile/ homogeneous tile/ hardened floor * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator * split type air conditioner/duct-connected series air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection system/security system * landscape work/ garden * power house and related utilities * car park/parking lot

THE PREMIER BEST WESTERN @ PONDOK INDAH


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 23 Storey | 24000 sqm : Design : Developer: Perdana Gapuraprima Tbk PT, : Architect: Megatika International PT || Structural Engineer: Ketira Engineering Consultants PT || Mechanical & Electrical Engineer: Malmass Mitra Teknik (Matrik) PT, Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 13.043 Project Description: A 23-storey apartment tower, with a floor space of about 24,000 square meters, on a site area of 4,000 sq m. Building elements include: * flooring: carpet/granite tile/wooden flooring * structures: concrete construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/ aluminum cladding * roofing: concrete roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum frames/wooden frames/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight * split type air conditioner * interior work/fit-out works * sanitary system * fire protection system/security system * landscape and gardens * car park/parking

ALAM SUTERA - SUVARNA PADI: AKASIA CLUSTER


Project Category : Residential | 2 Storey | 36000 sqm Project Stage : Design Project Owner : Developer: Alam Sutera Realty Tbk PT, Project Consultant : Architect: Alam Sutera Realty Tbk PT || Town/Province : Tangerang, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 13.696 Project Description: A residential estate to include 100 two-storey houses, each with a floor space ranging from 240 to 480 square meters, on a site area of seven hectares. Building elements include: * flooring: tile/granite tile * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: brick walls with plaster and paint finishes * roofing: ceramic roof tile * roof truss: lightweight steel * door and window: aluminum frames/wooden frames * sanitary system * landscape and gardens * internal road network and related infrastructure

SUMMARECON SERPONG - THE TIARA CLUSTER


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 2 Storey | 50000 sqm : Documentation : Developer: Summarecon Serpong PT, : Architect: Summarecon Serpong PT, Studio Graha Tantrajasa PT, Peil Studio PT || Town/Province : Tangerang, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 13.587 Project Description: A residential estate to include 200 two-storey houses, each with a floor space ranging from 200 to 300 square meters, on a site area of 9 hectares. Building elements include: * flooring: homogeneous tile * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board/ plywood * walling: brick walls with plaster and paint finishes * roofing: glazed ceramic roof tile * roof truss: lightweight steel * door and window: aluminum frames/ wooden frames * pile: mini pile * electrical system * sanitary system * related utilities * landscape and gardens * internal road network * drainage system * water supply system 72

SUMMARECON SERPONG - THE SPRING: STARLING CLUSTER


Project Category Project Stage Project Owner Project Consultant : Residential | 2 Storey | 37800 sqm : Design : Developer: Summarecon Serpong PT, ; : Architect: Studio Graha Tantrajasa PT || Engineer: Summarecon Serpong PT, Town/Province : Tangerang, Jabotabek Const Value (USD/mn) : 12.326 Project Description: A residential estate to include 200 two-storey houses, each with a floor space ranging from 162 to 216 square meters, on a site area of seven hectares. Building elements include: * flooring: homogeneous tile * structures: concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: brick walls with plaster and paint finishes * roofing: ceramic roof tile * roof truss: lightweight steel * door and window: aluminum panel/wooden panel * pile: mini pile * sanitary ware and fittings www.trenkonstruksi.com

MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011

info kerja
1. PENTA OCEAN CONSTRUCTION Co. Ltd URGENTLY NEEDED International Contractor is looking for suitable candidates to fill position: Estimate/QS Engineer (EQS) - Jakarta Specific Requirements: university, preferably field training experience

Experience in tendering process (lead tender to goal phase) 4-5 years of experience as constructions civil engineers Has full technical responsibility for interpreting, organizing, executing and coordinating assignments and managing projects. Plans, schedules, conducts, or coordinates detailed phases of the engineering for larger scope projects with multiple internal and external clients. Thinks and works independently.

Male/Female (25 45 years old) Min. Diploma in Civil Engineering or Architect from reputable university

Able to do project schedule, analyze unit price & calculate work volume as well as calculate progress of works General Requirements:

Min. 3 years experience in Civil & Building Project Able to prepare BQ (Bill of Quantity) Able to prepare Tender Specification Able to create project costing calculation

Ability to liase with government institutions for legalities/ permits Should you meet the above requirements, please email your Resume with Recent Photograph to resume@auroraepc.co.id and CC to auroraepc@gmail.com 3. MITRA SANDANG SEJATI, PT DIBUTUHKAN SEGERA Perusahaan kami bergerak dalam bidang JASA KONSULTAN (Arsitek, Sipil, Interior dan Pengawasan), saat ini membutuhkan Tenaga Profesional yang berpengalaman min.3th menangani proyek Pemerintah untuk posisi dan kriteria sbb: Posisi : ARSITEK, SIPIL & ME Kualifikasi :

English ability (Min. passive) Computer literate (MS Office, Internet, Auto CAD) Posses strong leadership, interpersonal communication, and analytical skill Excellent problem solving, communication and presentation skill Proactive, hardworker, discipline and willing to work extra hours to meet deadlines

Willing to be placed at site office Qualified candidates are requested to submit CV, related certificates, photograph, and expected salary by post or email ola@poc.co.id HRD Penta Ocean Construction Co., Ltd Mid Plaza 2, 24th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11 Jakarta 10220 2. AURORA EXECUTIVE PLACEMENT CONSULTANT, PT URGENTLY NEEDED While reaching for our goal, we strive to achieve the following objectives:

Pria/Wanita S1 (Arsitek, Sipil & ME) Menguasai AutoCAD & 3D Max (Wajib) Bisa Sketchup, Corel Draw, Shop Drawing /Gambar Kerja Beste Dapat bekerja secara individu & Tim Mampu bekerja keras sesuai target yang ditentukan Memiliki kemampuan analisa, perencanaan, pelaksanaan, control & problem solving.

Mendapat Gaji Pokok, Transport/Makan & Extra Insentif Proyek. Posisi : DRAFTER (ARSITEK, SIPIL & ME) Kualifikasi :
Pria/Wanita D3/STM Pembangunan Menguasai Auto CAD & 3D Max, Photoshop, Coraldraw Dapat bekerja secara individu & Tim Mampu bekerja keras sesuai target yang ditentukan Memiliki kemampuan analisa, perencanaan, pelaksanaan, control & problem solving.

Provide Outstanding Consultancy and value added services for our clients Exploit our core competencies fully to provide an Effective, Efficient, Economic, and Expeditious solution Aim at reducing uncertainty & doubts amounts clients and candidates by help translate corporate goals to individual goals. Provide truthful and factual information only Recognize unique talent in individuals, counsel and provide opportunities to help them maximize their professional and personal growth Civil Engineer (Jakarta)

Requirements:

Mendapat Gaji Pokok, Transport/Makan & Extra Insentif Proyek. Aplikasi surat lamaran lengkap dan disertai POTOFOLIO DESIGN : Jl.RS.Fatmawati Raya 168A,Jkt Selatan 12430 Email : centrapendawa@yahoo.co.id Tuliskan posisi yang mau dilamar dikanan atas Hub: PT. Mitra Sandang Dengan Ibu Rake/Ita Tlp. 021- 7698555 & 7506838
Sumber :

Male, Bachelors Degree in civil engineering from reputable

JobsDB.com Indonesia

Redaksi Majalah MEDIA trenKonstruksi menerima informasi lowongan pekerjaan dengan tanpa dikenakan biaya (GRATIS). Kirimkan data lowongan pekerjaan ke alamat : Komp. Perkantoran Warna Warni Jl. HOS Cokroaminoto No. 22/B3 Larangan Tangerang 15154 Email. dadan5710@yahoo.com atau danial@trenkonstruksi.com Fax. 021 733 5989 Data lowongan pekerjaan harus sudah diterima redaksi per tanggal 15 untuk diterbitkan pada bulan berikutnya.

www.trenkonstruksi.com

Edisi Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi

73

Ya, Mohon dikirimkan majalah MEDIA trenKonstruksi sesuai keterangan sebagai berikut;

PAKET A PAKET B

3 edisi Rp. 60.000,- (gratis 1 edisi) 6 edisi Rp. 120.000,- (gratis 2 edisi)

PAKET C 12 edisi Rp. 240.000,- (gratis 4 edisi)


* Harga BELUM TERMASUK ongkos kirim diluar jabodetabek * Mohon dicentang atau disilang pada kotak dan isikan data selengkap mungkin

Nama Alamat

: ..................................................................................... : ..................................................................................... ..................................................................................... ..................................................................................... .................................................... kode pos : ............... Telepon : ........................................mobile : ................................ Faximile : ..................................................................................... Email : ..................................................................................... Perusahaan : ..................................................................................... Jabatan : ..................................................................................... Website : .....................................................................................

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi ; DIVISI DISTRIBUSI DAN IKLAN
Perkantoran Warna Warni Jl. HOS Cokroaminoto No. 22/B3 Larangan Tangerang Banten 15154

Telp. 021 711 22 336 Fax. 021 733 59 89

You might also like