Professional Documents
Culture Documents
Ammonium Nitrat di Bontang Kalimantan Timur Proyek PLBG Talang Duku, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan Proyek Flyover Rawa Buaya Jakarta Tol JORR W2 Ruas Kebon Jeruk - Ulujami Mulai Dibangun Ground Breaking Pembangunan Jalan tol Ungaran - Bawen Pembangunan Underpass Dewa Ruci, Denpasar Bali : Solusi Tepat Kurangi Kemacetan ke Arah Bandara Ngurah Rai
14 19 25 27 28
37 Pembebasan Tanah
Menjadi Tantangan Terberat?
4
www.trenkonstruksi.com
57
38
TAMU KITA 38 Ir. Alex Dharma Balen:
Membangun Kontraktor EPC Butuh Waktu
19
INTERNASIONAL 58 Kerjasama Indonesia
dan Jepang Dalam Pembangunan Infrastruktur
55 Menghadirkan
Kehangatan Tenaga Surya dalam Rumah Anda
45
32
Pemimpin Umum & Redaksi H. Rakhidin Pemimpin Perusahaan M. Danial Iqbal Redaksi H. Rakhidin M. Danial Iqbal Anang Susanto Fadjar Pratikto Kontributor Ir Jonbi MT MSi Ir. Fauzi Buldan Y Ir. Agus B Sutopo Urip Yustono Business Development Vinolia Elfrida Nababan Iklan dan Promosi Basit Juanda Keuangan dan HRD Bilqis Fitria Salsabiela Sirkulasi dan Distribusi Suradjiman Kreatif Desain dan Teknologi Informasi M. Danial Iqbal Staff Ahli IG Harnanto Hidayat Ir Imam S Ernawi, MCM, MSc Ir Davy Sukamta Ir. Bachder Djohan B MM Ir. Waskito Pandu, MSc Prof DR Sofia Alisyahbana Ir. Pitoyo Subandio DplHE Prof DR Mashur Irsyam Ir John Pantauw, MSc Harya Mitra Hidayat Prof DR Sarwidi Ir. Anton Satyo Hendriatmo, MSc Ir Victor Sianipar Prof DR Manlian Ronald A S, ST MT Penerbit PT. ADIL MAJU BERSAMA Redaksi dan Tata Usaha Kompleks Perkantoran Warna Warni Jl. HOS Cokroaminoto No. 22/B3 Larangan Tangerang Banten 15154 Telp. +62 21 711 22 336 Fax. +62 21 733 59 89 Handphone : 08128339731 (H. Rakhidin) 08174832823 (M. Danial Iqbal) Email : redaksi@trenkonstruksi.com dadan5710@yahoo.com Web Portal www.trenkonstruksi.com
H. Rakhidin
Pemimpin Redaksi
6 MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011
www.trenkonstruksi.com
tren proyek
Ammonium nitrat ini memiliki kapasitas terbesar di Asia yang dipercayakan pembangunannya kepada kontraktor nasional PT Rekayasa Industri
dan diharapkan Indonesia mampu memenuhi kebutuhan ANP nasional sebesar 60 persen secara mandiri. Pembangunan pabrik ANP yang berkapasitas terbesar di Asia ini dipercayakan oleh ownernya, Kaltim Nitrat Indonesia (milik Orica Australia dan Armindo), kepada PT Rekayasa Industri (Rekind), dengan lingkup kerja engineering, procurement, dan contruction (EPC).
www.trenkonstruksi.com
menggarap proyek pabrik ANP di Bontang itu juga terkait dengan perjalanan panjang sejarah Rekin berkiprah di kawasan pabrik Pupuk Kaltim. Sejarah ini ternyata memberikan konstribusi positif untuk meningkatkan bargaining Rekind di mata owner. Terus terang, owner sangat jeli dalam mengevaluasi kontraktor mana yang akan diajak kerja sama membangun proyek ANP ini. Owner meneliti dan mengevaluasi pengalaman dan track record nya dalam membangun proyek-proyek pabrik, terutama yang hampir mirip dengan proyek pabrik ANP, ungkapnya. Dengan sederet pengalaman yang dimiliki Rekind, akhirnya owner pun tak ragu untuk mengajak bermitra, tambah Radian.
Safety Award 10 juta Man Hour tanpa LTI (Loss Time Injury). Dijelaskan, MTI merupakan standar pengukuran keselamatan dan keamanan global yang tidak hanya ditujukan pada sisi tenaga kerja namun lingkungan sekitar proyek dengan proses pengukuran yang ketat. Yakni, jika terdapat kecelakaan yang mengharuskan dilakukan penanganan khusus di rumah sakit, maka pengukuran Safety Man Hour kembali ke titik nol. Di samping itu, pada unumnya MTI diterapkan pada aktivitas operasional offshore dengan jumlah tenaga yang relatif sedikit, Penghargaan ini tentunya sebagai prestasi khusus bagi industri engineering nasional, mengingat Rekind mampu menerapkan Standar Safety MTI dengan melibatkan 2.500 orang, tegasnya. Diakui Radian, selain berhasil menerapkan standar keselamatan global (MTI), Rekind berhasil mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri hingga 45 persen dalam pembangunan proyek ini. Juga dalam lingkup pencapaian engineering global, pembangunan ANP membuktikan bahwa putra bangsa mampu membangun pabrik ANP Single Arm dengan kapasitas terbesar di Asia. Lalu dari sisi teknologi, ujarnya, Rekind mampu menerapkan teknologi IT (Aveva) terbaru dengan
www.trenkonstruksi.com
tren proyek
Pabrik ammonium nitrat ini berada dii kawasan pabrik pupuk Kalimantan Timur
mengembangkan design real time dengan berbagai pihak berbeda di tempat yang berlainan. Penerapan teknologi ini, ungkapnya, mampu mempercepat kerja secara sempurna ketika fabrikasi dan konstruksi berlangsung. Sekaligus membantu proses koordinasi berbagai pihak terkait. Koordinasi ini lebih bagus lagi hasilnya karena Rekind juga menerapkan software tiga dimensi (3D) untuk visualisasi progress ketika melakukan koordinasi. Tak kalah pentingnya, tutur Radian, Rekind mampu menempatkan EPC nasional yang berhasil mengembangkan potensi market di wilayah Australia. Melalui kompetensi dan komitmen terbaik, Rekind kembali menempatkan posisinya sebagai EPC nasional yang mampu berdiri sejajar dengan para EPC company tingkat internasional dan menunjukkan performance engineering global.
Pengalaman berharga
Dalam bincangnya di site proyek, Manager Proyek Rekind, Ir. Gito Waluyo, menjelaskan, proyek pabrik ANP di Bontang ini diperoleh dari tender tertutup yang diikuti beberapa
kontraktor nasional dan asing. Diakui, proyek ANP ini merupakan proyek yang terbesar pertama dibangun di Indonesia. Bahkan pabrik ini memiliki kapasitas terbesar di Asia. Sebenarnya sudah ada pabrik sejenis yang dibangun di Cikampek, tepatnya di kawasan pabrik pupuk Kujang, tetapi berkapasitas kecil. Selain itu, untuk proyek ANP Bontang ini kliennya asing yang punya budaya berbeda. Terutama aspek terkait dengan safety standar internasional yang super ketat implementasinya. Menurut Gito, proyek ini memang pertama bagi Rekind namun teknologinya hampir sama dengan pabrik pupuk yang pernah dibangun Rekind sebelumnya. Kalau pabrik pupuk prosesnya merubah dari gas ke cair lalu ke padat hampir sama dengan pabrik urea. Sedangkan untuk peng-olahan ammonium nitrat merubah bentuk dari cair ke padat saja. Saya ki-ra dari sisi teknologinya, pabrik ammo-nium nitrate ini memiliki kemi-ripan dengan pabrik pupuk urea, hanya saja hasil outputnya berbeda, paparnya. Apa yang spesifik dari proyek ini? Menurut Gito, kalau dari sisi
teknis memang tidak ada teknologi khusus, tetapi dari sisi pelaksanaan menuntut penerapan manajemen K3 sangat ketat dalam setiap langkah kerjanya di lapangan. Sebagai contoh untuk bekerja pada ketinggian tertentu, harus menerapkan sistem pengamanan yang jauh lebih kompleks dibandingkan proyek lain pada umumnya. Demikian halnya untuk pemasangan dek untuk lintasan orang berjalan di atas ketinggian tertentu, harus dipasang seaman mungkin layaknya membuat panggung untuk pertunjukan. Tak terkecuali juga para tenaga kerjanya diwajibkan mengenakan alat pengaman diri (APD) demikeamanan dan keselamatan. Diakui, penerapan K3 yang jauh lebih ketat dibanding proyek lainnya, ternyata membutuhkan anggaran tersendiri. Alhamdulillah secara cost memang pihak owner memaklumi bagaimana aspek K3 harus dijalankan sebagaimana standar internasional yang berlaku, ujarnya. Ditambahkan, antara pencapaian mutu, cost dan waktu memang diupayakan memenuhi ketiganya. Tetapi di proyek ini benarbenar mendahulukan aspek K3 nya
10
www.trenkonstruksi.com
sehingga dari sisi cost sudah diantisipasi untuk mendukung penerapannya. Dengan komitmen dan konsistensi yang dipegang Rekind, akhirnya prestasi tak ada MTI sebanyak 6.000.000 Man Hours bisa diraih, dan kini prestasi 10.000.000 Man Hours tanpa LTI pun tercapai. Terus terang untuk mencapai angka MTI dan LTI sebesar itu tidak mudah apalagi harus melibatkan lebih dari 2.500 tenaga kerja yang berlatar belakang berbeda-beda, ungkapnya. Menurut Gito, untuk membudayakan kerja sesuai standar keamanan global memang butuh perhatian khusus, karena semua APD saat melaksanakan tugas di lapangan harus dikenakan. Padahal, pekerja proyek pada umumnya tidak biasa memakai kaca mata, helm, sepatu, sabuk pengaman dan lainnya yang dirasakan mengganggu geraknya di lapangan.. Namun dengan kegigihan tim lapangan Rekind besama owner, semua pekerja menjadi patuh mengenakan APD, demi keselamatan. Dijelaskan, untuk mengaplikasikan sistem manajemen K3 terlebih dahulu dilakukan sosialisasi kepada seluruh subkon yang terlibat. Selama pelaksanaannya terus dimonitor agar penerapan standar K3 bisa berjalan sesuai harapan. Untuk menjaga agar hal ini berjalan sesuai tujuan, maka diterapkan sistem reward and punishment. Alhambulillah, dengan upaya ini, penerapan standar K3 internasional bisa berjalan sebagaimana mestinya. Alhasil, tutur Gito, prestasi dalam mencapai 6.000.000 Man Hours tanpa
MTI bisa diraih dengan selamat. Demikian juga prestasi 10.000.000 Man Hours tanpa LTI.
Gudang penyimpanan khusus hasil produksi pabrik ammonium nitrat yang diproteksi super ketat karena sifatnya yang eksplosif
bahaya kebakaran akibat listrik, maka semua panel yang dipasang dibuat dengan instalasi seaman mungkin. Sehingga, manakala terjadi konsleting listrik maka secara otomatis aliran listrik putus. Sistem penanganan ini diterapkan guna menjaga agar tidak terjadi kebakaran, mengingat pada masa pelaksanaan konstruksinya rawan terhadap bahaya api. Alhamdulillah dengan sistem pengamanan listrik yang andal, selama pelaksanaan tidak ada insiden kebakaran, baik kecil maupun besar, tegasnya. Pabrik yang dibangun pada lahan seluas 10 ha ini memiliki sistem keamanan sangat ketat. Hal ini bisa dimaklumi, ujar Gito, karena kegiatan operasional pabrik benarbenar harus aman dan jauh dari bahaya baik itu api, angin dan lainnya termasuk bahaya terorisme. Dari sisi keterlibatan tenaga asing, menurut Gito, semua pekerja lapangan sebagian dari dalam negeri. Hanya saja untuk tenaga supervisi terutama terkait dengan produk dan peralatan yang diimpor dari asing. Proyek ini seratus persen melibatan tenaga kerja lapangan dari dalam negeri. Begitupun dengan material yang dibutuhkan proyek, mengoptimalkan penyerapan produk lokal hingga 45 persen, ungkapnya. Menyinggung soal kendala, menurut Gito, secara teknis kendala
www.trenkonstruksi.com
11
tren proyek
lapangan tidak banyak muncul, pasalnya proyek semacam ini bagi Rekind seperti membangun pabrik pupuk. Peralatan utama pabrik didatangkan dari beberapa negara Eropa dan Asia seperti Jerman, Kanada, Australia, Italia, New Zealand, China dan lain-lain. Banyak material spesifik yang harus didatangkan dari luar seperti untuk konstruksi alumimum sedangkan untuk aluminium roofing-nya dari dalam negeri. Menurut Gito, spesifikasi aluminium roofing ternyata sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Saya harus kerja keras untuk meyakinkan owner untuk bisa menyetujui pemakaian material aluminium roofing yang diproduksi dalam negeri, ungkapnya. Secara mutu dan cost produk dalam negeri sudah bersaing hingga owner akhirnya setuju usulan Rakind. luar negeri, paparnya. Apalagi jenis proyek yang ditangani, ujar Gito, termasuk proyek langka dan kapasitas produksinya besar. Sisi lain yang menjadi pengalaman berharga bagi Rekind, bagaimana tim proyek bisa bergaul dengan para tenaga ahli dari beberapa negara. Dengan begitu, mereka bisa menimba pengalaman dan belajar komunikasi intensif dengan para expert yang khusus datang di proyek ini atas nama vendor untuk supervisi peralatan. Saya pikir komunikasi di proyek yang lancar akan membuat perjalanan proyek itu menjadi lancar pula, paparnya. Selain itu, dengan bergaul bersama tenaga expert maka kesempatan yang bagus bagi tenaga lokal untuk menyerap budaya kerja berstandar internasional. Sehingga apabila mendapat pekerjaan di luar negeri minimal sudah ada bekal pengalaman bagaimana memahami budaya kerja dan komunikasi dengan asing. Sementara itu menurut Ir. Bahar Hendrawan, Project Manager Sub Kontraktor untuk pekerjaan civil & building structure PT. Murinda menyatakan bahwa, PT Murinda mampu menyelesaikan pekerjaannya
Ir. Bahar Hendrawan PM SubKon pekerjaan civil & building structure PT. Murinda
dengan baik dan tepat waktu, serta mampu menerapkan program K3 dengan standard internasional yang sangat ketat. Sesuai dengan target safety Zero MTI yang dicanangkan oleh PT Rekind sebagai kontrator utama. Alhamdulillah kami selaku Sub kontraktor mampu melaksanakannya, sesuai trend konstruksi era saat ini dan kami pun siap untuk mengaplikasikannya disemua proyek kami ke depan ujar Bahar. (Rakhidin)
12
www.trenkonstruksi.com
tren proyek
Pembangkit listrik masa depan harus mengandalkan bahan bakar yang tidak menimbulkan pencemaran dan mengurangi subsidi
ebagai wujud kepeduliannya, pemerintah membangun pembangkit listrik di seluruh pelosok tanah air. Sesuai dengan tekadnya dalam memelihara kelestarian lingkungan maka pembangunan listrik pun diarahkan agar memakai bahan bakar yang ramah lingkungan. Komitmen ini terus dipegang dan dibuktikan dalam membangun pembangkit listrik berbahan bakar gas (PLBG) Talang
Selatan. Dalam sambutannya, Direktur Operasional Indonesia BaratPT PLN (Persero). Ir. HM Harry Jaya Pahlawan mengatakan, pembangunan PLBG Talang Duku ini bisa menghemat pemakaian bahan bakar minyak yang sangat signifikan. Dijelaskan, proyek PLBG Talang Duku-Musi Banyuasin ini merupakan pembangkit listrik berbahan bakar gas kapasitas 60 MW. Proyek PLBG Talang Duku ini memang menjadi
14
www.trenkonstruksi.com
Ir. HM. Hary Jaya Pahlawan Direktur Operasional Indonesia Barat PT PLN (Persero)
proyek crash program yang harus dibangun PLN untuk memenuhi melonjaknya kebutuhan listrik pada saat digelarnya pesta olah raga Asean atau Sea Games yang berlangsung Nopember 2011,ujarnya. Dalam pengadaannya, proyek ini merupakan proyek sewa beli pembangkit listrik berbahan bakar gas yang dibangun pihak investor.
perawatannya serta murah. Gas turbin ini juga sangat andal dan sering diterapkan pada industri pesawat terbang. Mengenai nilai investasi yang ditanamkan, menurut Muharmein, sebesar USD 59,135 juta dengan masa konstruksi dari April hingga November 2011. Sedangkan masa pengoperasian dan maintenance oleh konsorsium berlangsung 7 (tujuh) tahun sejak selesai masa konstruksi. Proyek ini dibangun dengan pola Built Owned Operated and Transfered (BOOT), ungkapnya. Dengan pola itu maka tugas untuk membangun dan pembiayaannya oleh investor. Kemudian selama 7 tahun investor berhak memiliki, dan mengoperasikan pembangkit ini dan listriknya langsung masuk dalam jaringan milik PLN. Selama 7 tahun, tegasnya, konsorsium menerima pembayaran atas energi listrik yang dihasilkan dari PLN Setelah 7 tahun beroperasi maka pembangkit ini selanjutnya diserahterimakan kepada PT PLN. Diakui, setelah melalui perhitungan, diharapkan dalam waktu setahun konsorsium akan menerima pembayaran dari PLN sebesar Rp 140 milyar. Dengan demikian, dalam kurun konsesi 7 tahun investor bisa menikmati keuntungan yang layak. Dengan berhasilnya proyek investasi
pembangkit listrik berbahan bakar gas ini, PP akan terus mengembangkan inovasi proyek energi yang tersebar di seluruh tanah air, ungkapnya. Selain Proyek PLBG Talang Duku, saat ini PT PP sedang menangani beberapa proyek investasi dan EPC beberapa proyek pembangkitan diantaranya PLTU Lampung Tengah 2 x 7 MW, CCPP Krakatau Daya Listrik di Cilegon 120 MW dan PLTP Cibuni 2 x 4 MW di Jawa Barat.
www.trenkonstruksi.com
15
tren proyek
sistematis dan cermat. Hal ini diperlukan untuk mengendalikan semua pekerjaan yang cenderung dilakukan bersama-sama, sehingga pergerakan atau manuver peralatan tersebut bisa bekerja optimal dan efisien Kendati begitu, dengan berbagai pengalaman sebelumnya di proyek sipil, perjalanan pekerjaan fisik proyek ini bisa berlangsung dengan lancar. Terbukti, tegas Hasanin, proyek yang seharusnya diselesaikan dalam setahun, mampu dirampungkan dalam 6 bulan saja, ungkapnya.
LM 2500-G4 dari Italy. Juga, engadaan termasuk memasang 2 unit main transformer dan auxiliarry transformer, gas compressor, instalasi switchyard yang dihubungkan dengan jaringan PLN Sumbagsel. Pelaksanaan proyek PLBG ini tergolong sangat cepat karena pada umumnya, ujar Hasanin, proyek sebesar ini diselesaikan dalam setahun. Salah satu yang menarik di proyek ini memang dari sisi kecepatan penyelesaiannya. Kalau dibandingkan dengan waktu normal, PLBG Talang Duku separoh waktu konstruksinya, ungkapnya.
Dengan kecepatan ini, maka sejak awal baik dari tahap desain maupun pengadaan, semua berjalan serba cepat., tidak boleh ada pekerjaan yang saling menunggu. Begitupun dari sisi konstruksinya semua lokasi di lapangan diupayakan ada aktifitas pekerjaan. Namun demikian, mengingat lahan proyek hanya 2 hektar, sementara item pekerjaan cukup banyak dengan peralatan-peralatan utama (Crawler Crane, mobile crane, Truck crane, Excavator, TLB, Dozer, vibro roller, Dump Truck, dll) maka diperlukan manajemen konstruksi yang
Pemancangan pondasi untuk perletakan peralatan utama dalam pembangkit listrik berbahan bakar gas
16
www.trenkonstruksi.com
Fire wall atau dinding prmbatas generator untuk mengamankan dalam operasional nanti
juga berkoordinasi dengan Lavalin untuk menyiapkan desain. Untuk melancarkan pekerjaan semua pihak yang terlibat, masingmasing anggota konsorsium (BER dan Navigat) menyiapkan desain engineering dan schedule yang kemudian direview oleh Lavalin. Setelah disetujui, maka bisa dilaksanakan dan ini berlangsung serba cepat. Khusus untuk pondasi peralatan utama, langsung didesain oleh Lavalin karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk menjamin tingkat keamanannya. Diakui, penanganan proyek ini sebenarnya simpel, namun kalau tidak menggandeng mereka yang sudah berpengalaman di bidang energi, tidak mudah rasanya proyek ini berlangsung. Alhamdulillah berkat kejelian PP dalam memilih mitra untuk berkonsorsium membentuk PT Muba Daya Pratama dengan anggota yang spesialis di bidang energi, ungkapnya. Dengan begitu, seluruh
www.trenkonstruksi.com
proses desain, pengadaan peralatan utama dan pelaksanaan pekerjaan fisik bisa dikerjakan secara profesional, tambah Sis.
Menyinggung tahap pelaksanaan fisik di lapangan, menurutnya, pada prinsipnya tidak berbeda dengan proyek lainnya. Hanya saja keberadaan lahan dan jumlah alat utama yang dipasang membutuhkan penanganan yang lebih cermat, karena harus menyesuaikan lokasi suplai gas yang akan digunakan dalam pembangkitan. Khusus untuk PP Pekerjaan pemasangan salah satu alat yang perlu akurasi tinggi sendiri,
Edisi November - Desember 2011 - MEDIA trenKonstruksi 15
tambahnya, sudah banyak pengalaman di beberapa proyek pembangkit seperti PLTGU Tambak Lorok Jawa Tengah, PLTU Muara Karang, PLTU Muara Tawar dan lainlain. Walau sudah banyak mengerjakan proyek pembangkit, namun ujarnya, proyek ini memang proyek jenis baru yang ditangani PP. Alhamdulillah dengan kesempatan
tren proyek
Tim proyek PT PP mampu menyelesaikan proyek PLBG Talang Kudu lebih cepat dari rencana
menangani proyek PLBG Talang Duku ini, PP menjadi kaya pengalaman, karena semula lebih banyak bergulat di proyek-proyek sipil dan gedung, kini sudah merambah di proyek energi dan pembangkit, ungkapnya. Diakui, kalau di proyek seperti ini paling tidak ada pelajaran baru bagaimana mengenal gas yang dipakai untuk pembangkitan dan bagaimana instalasinya. Ke depan, pengetahuan baru seperti ini akan terus digali oleh tim proyek PP. Mengenai kendala, menurut Sis, terkadang muncul tantangan yang tidak ditemui di proyek sipil biasa. Misalnya bagaimana membuat fire wall atau dinding pembatas di antara 2 trafo setinggi 6 yang dikerjakan setelah kedua trafo itu terpasang. Nah, pengalaman ini ternyata membuat tim proyek bisa berinovasi. Semula, lanjut Sis, dinding ini akan dibuat cor di tempat namun tidak mungkin karena lokasi sempit dan berada di sela-sela dua trafo yang terpasang. Dengan ide praktisnya maka langsung diterapkan sistem pracetak layaknya membuat pagar di
18 MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011
sekeliling komplek perumahan. Tantangan menarik dari sisi suplai beton, tidak mudah untuk mendapatkannya, disamping karena jarak batching plant di Palembang ke lokasi ditempuh dalam waktu 3 jam, hambatan lainnya pada saat yang sama suplai readymix diprioritaskan untuk pembangunan proyek Sarana olah raga Sea Games di kota Palembang. Jadi, semua kebutuhan beton di lapangan, langsung di buat di lokasi pekerjaan dengan carmix. Di lain pihak, dengan makin banyaknya aktivitas yang harus dikerjakan bersama-sama di lapangan, menuntut pengaturan pemakaian alat berat yang cermat. Sebagai contoh, untuk mengaduk beton terkadang harus memakai exavator dan di saat yang lain alat ini harus dipakai untuk kegiatan leveling tanah atau pekerjaan lainnya. Begitu pun untuk kelancaran pekerjaan lainnya, harus dikordinasikan dengan berbagai pihak apalagi harus menggunakan alat berat yang bisa mengganggu lahan pekerjaan lainnya. Saya pikir walaupun dari sisi
teknis teknologi pelaksanaan tidak ada yang sulit namun kalau tingkat pengendalian tidak akurat, akan muncul problem silih berganti, paparnya. Selanjutnya untuk akurasi waktu maka setiap hari ada progres yang diukur sesuai skedul harian. Rapat koordinasi harian ,mingguan, maupun bulanan pun secara aktif dilaksanakan untuk memantau skedul yang sudah dibuat bersama. Termasuk koordinasi dengan pihakpihak terkait , seperti PLN dan PGN. Untuk mengantisipasi material atau equipment utama yang harus didatangkan dari manca negara, maka tidak harus menunggu lama-lama. Artinya, ujar Sis, kalau material belum datang, tapi ada pekerjaan lain yang bisa dikerjakan maka akan mendahulukan yang bisa dilaksanakan segera. Kunci sukses proyek crash program ini tidak harus menunggu pekerjaan lain, tapi melaksanakan semua pekerjaan yang bisa dilaksanakan segera, tegasnya. (Rakhidin)
www.trenkonstruksi.com
www.trenkonstruksi.com
15
tren proyek
Sementara itu menurut Konsultan Pengawas, Ir. Ruben Haryono, pelaksanaan proyek ini memang akan dipercepat oleh kontraktor, karena sekarang saja sudah terlihat progres yang selalu melebihi dari rencana ( ahead ). Sebenarnya kalau bekerja makin cepat kan konflik yang mungkin terjadi makin sedikit sehingga potensi problem pun makin kecil, ungkapnya. Selain itu, tambah Ruben, semakin cepat selesai, maka jembatan layang ini makin cepat pula bisa dioperasikan untuk kepentingan masyarakat. Dengan begitu, tujuan pembangunan yang ingin dicapai pemerintah akan terealisasi. Berarti kehadiran proyek flyover Rawa Buaya akan lebih bermakna karena mampu memberikan konstribusi optimal kepada masyarakat. Diharapkan dengan berfungsinya jembatan layang ini, arus lalu lintas tidak terjadi lagi simpang sebidang sehingga mampu meningkatkan produktivitas masyarakat lebih tinggi lagi dalam berlalu lintas. Menyinggung aspek teknis dalam pelaksanaan proyek yang perlu mendapat perhatian khusus, menurut Ruben, pada saat memancang pondasi yang harus didahului pekerjaan preboring untuk semua titik pondasi. Selain itu saat erection PCU girder karena punya bobot besar melebihi girder biasa dan waktu launching
harus menutup ruas jalan yang ada di bawahnya, sehingga butuh penanganan traffic secara khusus. Di samping itu, pada saat pekerjaan box girder yang melintas di atas rel dengan clearance 7 m dan jarak Roro terdekat dengan rel minimal 5 m. Dengan begitu perlu diperhitungkan secara cermat konstruksi Roro Shoring untuk menopang bentang baja yang melintas di atas rel. Untuk mengamankan perancah di atas rel KA maka dipakai Roro yang berkapasitas 40 ton per tiang. Sedikitnya dipasang 8 tiang Roro di satu sisi yang akan menumpu struktur gelagar baja untuk pengecoran box girder. Tumpuan Roro terbuat dari beton sleeper, Dalam pembangunannya, jembatan layang ini dilaksanakan oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama. Menurut Manajer Proyek PT Jaya Konstruksi MP, Ir. R. Ary Ardaka, proyek ini memang ditenderkan secara terbuka dan diikuti puluhan kontraktor. Setelah melalui persaingan sehat dan ketat, akhirnya PT Jaya Konstruksi MP yang dipercaya untuk menggarapnya. Nilai proyek ini sebesar Rp 126 milyar termasuk Ppn. Dijelaskan, scope pekerjaan di proyek ini meliputi pekerjaan 2 buah flyover (sisi timur dan barat) mengapit jalan tol ruas W1. Konstruksi jembatan layang ini terdiri dari sisi timur dan barat relatif sama hanya beda panjang
20
www.trenkonstruksi.com
satu bentang saja. Struktur atas terdiri dari 4 abutment, 23 pilar, PCU girder ada 19 bentang dan box girder 6 bentang. Bentang konstruksi PCU girder terdiri dari panjang 32.8 m (60 buah) dan 37.8 m (16 buah). Sedangkan untuk konstruksi box girdernya terdiri dari 6 bentang untuk 2 sisi flyover yang terdiri dari masingmasing 2 bentang panjang 40 m dan 1 bentang sepanjang 50 m. Jembatan layang ini terdiri dari 2 lajur masing-masing terdapat 2 jalur yang meniadakan persimpangan sebidang dengan rel KA dan tinggi clearancenya 7,5 m. Konstruksi perkerasan atas dilapis dengan aspal setebal 5 cm. Untuk parapetnya terbuat dari kombinasi beton setinggi 60 cm dan railling pipa baja setinggi 50 cm. Pembuatan parapet dengan kombinasi ini diarahkan agar tidak monoton tapi lebih artistik dan dinamis dengan railling pipa baja tanpa mengurangi konsep keamanan bagi pengguna jalan. Pada bagian lain terutama untuk
konstruksi opritnya, hanya menimbun tanah setinggi sampai 3 m dengan perkuatan dindingnya memakai sistem AWS. Sistem AWS untuk konstruksi oprit sudah banyak diterapkan di beberapa proyek jembatan layang. Konstruksi ini relatif lebih cepat dan mudah dikerjakan dibanding sistem retaining wall beton. Antara timbunan dan pembuatan dinding bisa dikerjakan beriringan. Sedangkan dengan retaining wall beton, pekerjaan penimbunan harus menunggu dinding betonnya selesai dicor. Diakui, dari sisi pelaksanaan, sistem konstruksi yang terdiri dari box girder & PCU girder secara teknis tidak muncul problem teknis lapangan. Terus terang, pemakaian dua sistem konstruksi sudah pas, dengan kondisi di lapangan menunjang penerapannya, ungkap Ary.
pondasi proyek ini memakai spun pile diameter 60 cm dengan kedalaman rata-rata 33 m dan berdaya dukung 150 ton per tiang. Sedikitnya dipancang 476 titik pondasi untuk menopang konstruksi dua jembatan layang Rawa Buaya yang mengapit jalan tol ruas W1 dan melintas di atas rel KA ini. Diakui, khusus untuk pekerjaan pondasi, sedikit menemui kendala, pasalnya terdapat lapisan tanah keras berupa lensa merata di seluruh titik pondasi yang dipancang. Untuk memperlancar pemancangan akhirnya dilakukan preboring pada 476 titik pondasinya. Kedalaman preboring bervariasi dari 14 m sampai 23 m dan dikerjakan dengan menggunakan 4 alat bor. Sebenarnya, ujar Ary, pekerjaan preboring dalam kontrak tidak ada, tetapi setelah dilakukan soil test ternyata ada lapisan tanah keras merata di lokasi pondasi pancang, Pekerjaan preboring harus cepat selesai mengingat waktu untuk pemancangan sangat terbatas akibat
www.trenkonstruksi.com
21
tren proyek
pekerjaan preboring itu sendiri, ungkapnya Dengan melibatkan secara maksimal sumber daya yang ada, schedule pemancangan pondasi bisa dicapai sesuai harapan. Selanjutnya dilakukan pemancangan spun pile. Sebelum pemancangan pondasi terlebih dahulu membuat jalan baru, karena jalan lama dipakai untuk konstruksi flyover. Alhamdulillah pekerjaan pondasi berlangsung lancar dan saat itu pas curah hujan sangat minim, sehingga kondisi lapangan kondusif untuk dikerjakan, ungkapnya. Beriringan dengan pemancangan dilakukan pembuatan pile cap yang memiliki ukuran bervariasi dengan dimensi tapak 7 x 7 m dan 7 x 9 m untuk pilar penopang konstruksi PCU girder serta 9 x 11 m untuk pilar penopang box girder. Di atas pile cap dibuat pilar dengan dimensi tapak persegi panjang dan ke atas melebar seperti huruf V. Bentuk pilar ini dibuat melebar diatas ujar Ary agar lebih artistik dan sekaligus menyamakan bentuk dengan konstruksi pilar di flyover Cengkareng yang sudah dibangun sebelumnya. Tinggi pilar bervariasi dan tertinggi dengan clearance 7,5 m.
Gelagar baja membentang sepanjang 12 m untuk menopang bekisting box girder di atas rel KA.
Jarak aman perancah terhadap rel KA harus terjaga agar tidak muncul problem teknis dan non teknis.
22
www.trenkonstruksi.com
dengan panjang 6,5 m dan dirakit di lokasi proyek. PCU girder, ujarnya, memiliki bentuk cukup bagus dibanding I girder dan mendekati konstruksi box girder. Sedangkan waktu pelaksanaan lebih cepat dari box girder. Setelah cukup umur dan distressing, ujarnya, PCU girder diangkat dengan 2 crane masingmasing berkapasitas 150 ton. Penempatan PCU girder diawali dari lokasi paling rendah ke arah tinggi. Untuk placing-nya dimulai dari bagian samping dekat jalan eksisting lalu perlahan digeser ke arah dalam
Perancah khusus dengan roro shoring di lokasi pengecoran box girder yang melintang di atas rel KA.
mendekati sisi jalan tol eksisting. Berat PCU girder untuk panjang 32.8 m berkisar 120 ton sedangkan untuk panjang 37.8 m beratnya 130 ton. Dalam satu bentang berisi 4 buah PCU girder dengan mutu beton K-600. Diakui, saat erection PCU girder memang terkendala masalah traffic management dan harus menutup total jalan eksisting. Untuk mengantisipasi kemacetan maka pelaksanaan erection PCU girder dilakukan dalam 4 tahap yang diikuti
Nampak Flyover Rawa Buaya mengapit jalan tol Seksi W1 yang akan berfunsi saling memperlancar arus lalu lintas yang ada.
pula pengaturan arus lalu lintas yang perlu koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Menurut Ary, orientasi di proyek ini, kontraktor selalu pada percepatan sehingga 76 PCU girder hanya butuh waktu 2 bulan terpasang. Selanjutnya dikerjakan pembuatan diafragma untuk menyatukan PCU girder yang sudah terpasang di atas pilar. Seiring dengan itu, dipasang RC plate untuk persiapan pekerjaan pemasangan rebar dan pengecoran lantai jembatan. RC plate sebagai bekisting cor lantai jembatan tidak memakai spendel baja karena memang desainnya tidak mensyaratkan. Pekerjaan pengecoran lantai jembatan, secara teknis tidak ada masalah, hanya saja waktu pelaksanaan harus malam hari dengan window time dari jam 22.00 sampai jam 05.00. Sebenarnya pengecoran malam hari menguntungkan, karena mengurangi penguapan beton dan lebih lancar arus traffic di sekitarnya, papar Titah. Dengan tuntutan yang ada, maka tim proyek harus mempersiapkan diri dengan baik untuk bekerja malam yang tercatat 70 persen dari total waktu proyek. Setelah pekerjaan PCU girder rampung, segera dilaksanakan pembuatan box girder. Tahap
www.trenkonstruksi.com
23
tren proyek
pelaksanaannya mendahulukan box girder sisi timur dengan alasan untuk efisiensi peralatan pendukung. Sebenarnya, ujar Titah, kedua box girder ini bisa dikerjakan bersamaan, namun lebih efisien per sisi. Metode pelaksanaan secara teknis sudah umum. Hanya untuk bentang tengah saja yang butuh penanganan tersendiri mengingat harus melintas di atas rel dan butuh roro shoring kapasitas besar. Untuk bagian box girder di atas rel, dicor dengan penopang roro kapastas 40 ton per tiang. Khusus perancah di atas rel harus dipasang 8 tiang roro shoring per sisinya. Di atas roro shoring ini dipasang gelagar baja untuk menopang bekisting untuk pengecoran. Sedangkan untuk box girder ukuran 40 m hanya memakai perancah PD 8 yang kapasitasnya lebih kecil, hanya 8 ton per pipa. Untuk teknis pengecoran box girder, menurut Titah, mendahulukan sisi bentang terpendek lalu ke tengah. Untuk pengecoran awal, pemberhentian pangecoran tidak tepat di atas pilar tetapi menjorok 10 meter dari panjang box. Selanjutnya dilakukan cara yang sama pada bentang berikutnya, sehingga pertemuan pengecoran tidak berada
Tim proyek PT Jaya Konstruksi MP yang bekerja keras dan dijadwalkan akan bisa menyelesaikan proyek Flyover Rawa Buaya lebih cepat dari skedul yang ditentukan.
di atas pilar jembatan. Pola ini dilakukan, ujarnya, untuk menghindari kendala strukturnya. Tahapan pengecoran box girder diawali pada bagian lantai bawah ditambah dinding tinggi setengah meter. Setelah beton box girder bagian bawah cukup umur pengecoran dilanjutkan dengan memasang stop cor dari panel segitiga pada batas beton lama dan beton baru. Pemasangan stop cor, ujarnya, dimaksudkan agar tidak terlihat batas sambungan beton lama dan baru. Selain itu sebagai list pemanis tampilan box
girder dari arah samping. Diakui, secara teknis pekerjaan box tidak muncul kendala, hanya saja muncul kendala non teknis yaitu koordinasi dengan pihak PT KA butuh waktu yang lama. Bahkan ijinnya sendiri sampai ke Menteri Perhubungan. Nah ini tentu nantinya harus jadi perhatian untuk proyekproyek serupa yang melintas di atas rel KA. Terdapat juga kesulitan suplai beton readymix, mengingat banyak sekali proyek-proyek yang sedang berjalan pada masa akhir tahun. (Rakhidin)
Kunjungan para insinyur dari Palestina di proyek Flyover Rawa Buaya. Mereka ingin belajar bagaimana membangun infrastruktur yang lebih efisien dari kontraktor Indonesia.
24
www.trenkonstruksi.com
T ol JORR W2
Ruas Kebon Jeruk - Ulujami
Mulai Dibangun
Setelah menunggu sekian lama, akhirnya ruas tol Kebon Jeruk Ulujami (JORR W2 Utara) ini mulai dibangun. Saat launching dimulainya pembangunan W2 ruas Kebon Jeruk-Ulujami dilaporkan, kondisi penyediaan lahan sudah mencapai 80 persen. Ini berarti, pelaksanaan fisik diharapkan akan bisa berlangsung dengan lancar.
www.trenkonstruksi.com
25
tren proyek
ebagai pengembang atau investor ruas tol ini tak lain adalah PT Jasa Marga Tbk bekerja sama dengan PT Jakarta Marga Jaya anak perusahaan PT Jakarta Propertindo (BUMD). Kedua perusahaan patungan ini membentuk PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) yang memegang hak konsesi pengusahaan jalan tol JORR Ruas W2 Utara (Ulujami-Kebon Jeruk) sampai tahun 2045. Hal ini sesuai akta perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) No 03 tanggal 7 Juni 2011. Menurut Direktur Utama PT Marga Lingkar Jakarta, Ir. Sonhaji, PT MLJ sudah didirikan sejak 24 Agustus 2009 dengan komposisi saham masingmasing untuk PT Jasa Marga sebesar 65 persen dan PT Jakarta Marga Jaya sebesar 35 persen. Sebagaimana diketahui PT MLJ akan membangun dan mengoperasikan selama masa konsesi yang diperoleh dan kemudian menyerahterimakan jalan tol JORR W 2 Utara ini kepada pemerintah setelah masa konsesinya habis. Sta 10.+282-11+783 (1,50 km), Seksi 3; Sta 11 +873-14+129 (2,35 km) dan Seksi 4; Sta 14+129- Sta 16+200 (2.07 km). JORR W2 ini akan dimulai dari ujung ruas JORR di Ulujami dan berakhir di Kebon Jeruk, sehingga ruas ini akan tersambung dengan ruas JORR yang sudah mencapai Rorotan (Cakung) dan JORR ruas Kebon Jeruk. Kalau ruas JORR ini selesai dibangun, maka akan menghubungkan 4 ruas tol yang sudah ada yaitu Jalan tol JakartaCikampek, Jagorawi, Ulujami Pondok Aren (Jakarta-Serpong) dan JakartaTangerang serta Jalan tol Bandara. Jalan tol serpanjang 7,67 km ini akan dibangun sedikitnya 2 buah junction di Kebon Jeruk dan Ulujami. Sedangkan untuk On/off ramp ada 3 buah diantaranya di Meruya, Joglo dan Ciledug. Menurut rencana akan dibuat 10 gerbang tol yang berlokasi di on ramp Meruya, Joglo dan Ciledug serta Kebon Jeruk junction dengan jumlah total 45 buah gardu tol. Menyinggung biaya yang diperlukan, menurut Sonhaji proyek tol ini akan menyerap sedikitnya Rp 2,23 trilyun. Biaya sebesar ini, ujarnya, berasal dari modal sendiri sebesar 30 persen dan pinjaman bank 70 persen. Mengenai pembebasan tanah, menurut mantan Pimpro salah satu seksi tol Cipularang ini, hingga sekarang sudah mencapai 80 persen. Kebutuhan lahan di proyek ini mencapai 31 ha dan yang sudah bebas tercatat 26 ha. Sebagai kontraktor pelaksana dipercayakan keada PT Wijaya Karya dan PT Adhi Karya dengan Konsultan Pengawas PT Seecon dan PT Multi Phi Beta. Dengan selesainya proyek ini diharapkan nanti dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat antara lain; 1)Melengkapi jaringan jalan tol JORR yang saat ini masih terputus di Ulujami dan Kebon Jeruk, 2)Memberikan multiplier effect terhadap pembangunan kota, 3)Memberikan peluang bisnis dan lapangan kerja dan 4)Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat kota. Diakatakan, apabila ruas tol ini selesai dibangun dan dioperasikan, naka seluruh ruas JORR telah tersambung dan masyarakat dari Bekasi, Bogot dan daerah selatan Jakarta yang hendak ke bandara atau ke arah Tangerang/Merak tidak perlu lagi melewati jalan tol dalam kota Jakarta Inner Ring Road, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian kepadatan lalu lintas di ruas tol dalam kota Jakarta dapat berkurang. Mengenai waktu pengoperasian, menurut Sonhaji diperkirakan pada medio 2013 sudah bisa dioperasikan. Saya kira kalau pembangunan lancar yang didukung kesiapan lahan maka proyek jalan tol W2 Utara ini akan rampung sesuai harapan, paparnya. (Rakhidin)
Nampak lokasi rute jalan tol W2 yang sudah bebas dan siap digarap konstruksinya.
26
www.trenkonstruksi.com
Ground Breaking
Acara ground breaking pembangunan jalan tol Ungaran-Bawen dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum Ir. Djoko Kirmanto Dipl .HE
paket V (Tinalun-Lemahireng) berada pada Sta 18+000 s/d STA 21+825. Sedangkan unutuk Paket VI (Lemahireng-Bawen) berada pada STA 21+825 sd STA 22+840). Kedua paket jalan tol ini memiliki sistem konstruksi yang sama yaitu dengan perkerasan beton. Jumlah lajur yang dibngun juga sama 4 buah lajur dan 2 jalur. Pada paket V terdapat jembatan
dengan panjang bentang total mencapai 889 m dengan volume timbunan dan galian mencapai lebih dari 1,5 juta m3. Dalam pelaksanaan, untuk paket V dipercayakan kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Sedangkan untuk paket VI dilaksanakan PT Waskita Karya dan pekerjaan besar antara lain membuat jembatan dengan bentang total 300m. (Rakhidin)
www.trenkonstruksi.com
27
tren proyek
Pembangunan Underpass Dewa Ruci, Denpasar Bali
Simpang sebidang Dewa Ruci Denpasar selama ini dikenal dengan sebutan Simpang Siur dan merupakan persimpangan yang sering macet. Hal ini bisa dimengerti karena simpang ini melayani arus kendaraan di jalur strategis antara lain ke arah Bandara Ngurah Rai dan arus baliknya. Simpang ini melayami 5 kaki persimpangan dari pertemuan 5 ruas jalan. Lima ruas jalan yang dimaksud adalah: Jl. Bypass Ngurah Rai, Jl. Setiabudi, Jl. Sunset Road, Jl. Griya Anyar dan Jl. Bypass Ngurah Rai. pembuatan simpang tak sebidang (flyover) arah Utara-Selatan yang kemudian berdasarkan aspek teknis, efisiensi biaya dan budaya akhirnya rencana tersebut diubah dan diputuskan menjadi underpass arah utara selatan 2 lajur 1 arah. Namun setelah dikaji ulang akhirya dilakukan review DED pada tahun yang sama. Seiring dengan rencana dibangunnya jalan tol di atas perairan Nusa Dua Ngurah Rai-Bevoa sebelah timur, maka underpass arah selatan-timur tidak jadi dibangun dan konsekuensinya menjadi underpass arah utara-selatan dan selatan-utara 4 lajur 2 arah. Ditegaskan, mengingat
Antara flyover dan underpass Kemudian, ujar Djoko, ditindaklanjuti dengan perencanaan teknis detail (Detail Engineering Design/DED) yang telah mengalami beberapa kali perubahan. Antara lain: DED 2008 mencakup perencanaan pembuatan flyover yang menghubungkan jalan Sunset RoadNgurah Rai (arah Utara Selatan), pembangunan underpass yang menghubungkan jalan Ngurah Rai-Bypass Sanur (arah Selatan-Timur) dan memperbesar bundaran di simpan Dewa Ruci. Selanjutnya dilakukan DED pada 2010 yang mencakup perencanaan
28
www.trenkonstruksi.com
kebutuhan trafik yang harus diakomodasi cukup padat maka underpass ini dibangun dengan kapasitas 4 lajur 2 arah. Secara teknis Undepass ini memiliki panjang 450 m dengan lebar 2 x 8,65 m. Konstruksi underpassnya sendiri memiliki panjang 38 m dengan tinggi clearance 5,2 m dan konstruksi perkerasan top slabnya dengan rigid. Dilengkapi pula dengan frontage 2 arah x 2 lajur. Dibuat U-turn pada sisi selatan (Jl.Bypass Ngurah Rai) sisi utara (Jl Sunset Road), sisi timur (Jl. Bypass Ngurah Rai arah Sanur. Jarak U-turn selatan-utara sekitar 1000 m.
Menurut Djoko, proyek ini didanai oleh APBN yang terbagi dalam 3 tahun anggaran dengan rincian sebagai berikut: Tahun Anggaran (TA) 2011 sebesar Rp 40 milyar, TA 2012 sebesar Rp 90 milyar dan TA 2013 sebesar Rp 50 milyar. Sebagai kontraktor pelaksanaan sesuai hasil tender terbuka dipercayakan kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Saya mengharapkan kontraktor bisa melaksanakan proyek ini lebih cepat dan menjaga aspek lingkungan mengingat lokasi proyek merupakan tujuan wisata internasional, pinta Djoko serius.
Menyinggung pembebasan lahan, ia menandaskan, untuk kebutuhan proyek ini pemerintah harus membebaskan lahan pada dua lokasi kabupaten yaitu Kabupaten Badung dan Denpasar. Untuk tahun 2011 sudah mengalokasi dana untuk pembebasan tanah sebesar Rp 63 milyar dan tahun 2012 sebesar Rp 15 milyar. Saya optimis soal pembebasan lahan akan berjalan lancar dan dalam pelaksanaan nanti, diharapkan tidak muncul problem sosial yang krusial, ungkapnya. (Rakhidin)
Foto bersama Dirjen Bina Marga PU usai penandatangan kontrak proyek Underpass Dewa Ruci Denpasar Bali
www.trenkonstruksi.com
29
tren solusi
Pengamanan tebing dan lereng jalan dari kelongsoran
Karakteristik Vertiver
Dikatakan, teknologi rumput vertiver memiliki karakteristik yang khas untuk mencegah atau mengurangi terjadinya erosi atau longsoran dangkal, kini sudah mulai diterapkan di beberapa lokasi. Rumput vertiver di Indonesia sendiri dikenal sebagai akar wangi (Vertiveria zizanicides) atau usar (Vertiver nigritama). Jenis rumput ini termasuk jenis rumput-rumputan berukuran besar yang memiliki banyak keistimewaan. Vertiver System (VS), ujarnya, adalah teknologi sederhana berbiaya murah yang memanfaatkan tanaman Vertiver hidup untuk konservasi tanah dan air serta perlindungan lingkungan. VS sangat praktis, relatif murah,mudah dipelihara dan efektif dalam mengontrol erosi dan sedimentasi tanah, konservasi air serta stabilisasi
alah satu teknologi green construction yang banyak dikenal dalam stabilitas lereng atau tebing jalan adalah teknologi rumput vertiver. Aplikasi teknologi rumput vertiver belum lama dibahas dalam seminar sehari berthema: Teknologi Alternatif dalam Penanganan Jalur Lintas Selatan Jawa Barat. Seminar yang diadakan oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan PU, Pemda Jawa Barat dan DPD HPJI Jawa Barat ini, antara lain mempresentasikan Sistem Vertiver untuk penahan erosi dan longsoran dangkal pada tebing dan lereng jalan (Peluang dan tantangan aplikasinya
30
www.trenkonstruksi.com
dan rehabilitasi lahan. Selain itu mudah dikendalikan, karena tidak menghasilkan bunga dan biji yang dapat cepat menyebar liar seperti alang-alang atau rerumputan lainnya. Menurut Oetoyo, salah satu keajaiban Vertiver sebagai tanaman ekologis , karena sistem perakarannya yang unik. Vertiver memiliki akar serabut yang masuk sangat jauh ke dalam tanah (saat ini rekor akar vertiver terpanjang mencapai 5,2 m) yang ditemukan di Doi Tung, Thailand. Akar Vertiver mampu menembus lapisan keras setebal 15 cm Di lereng-lerang keras dan berbatu, ujung-ujung Vertiver mampu masuk menembus dan menjadi semacam jangkar yang kuat. Cara kerja akar ini seperti besi kolom yang masuk ke dalam menembus tekstur tanah dan pada saat yang sama menahan partikelpartikel tanah dengan akar-akar serabutnya. Kondisi ini, ujar Oetoyo, mampu mencegah erosi yang disebabkan oleh angin dan air, sehingga Vertiver dijuluki sebagai kolom hidup. Dalam kenyataannya, fungsi Vertiver memang maksimal, karena badan atau tubuh rumput ini bisa menahan laju air run-off dan material
erosi yang terbawa. Sedangkan daun dan batangnya memperlambat aliran endapan yang terbawa run-off di titik A sehingga tertumpuk di titik B. Air terus mengalir menuruni lereng C yang lebih rendah. Akar tanaman D mengikat tanah di bawah tanaman hingga kedalaman 3 m. Dengan membentuk tiang yang rapat dan dalam di bawah tanah, akar-akar ini mencegah terjadinya erosi dan longsor. Vertiver, katanya, akan efektif jika ditanam dalam barisan membentuk pagar. Akar-akar wertiver yang masuk ke tanah sedalam 3 m akan berfungsi seperti kolom-kolom beton yang menahan tanah agar tidak longsor, sehingga tanah menjadi stabil. Barisan ini juga menahan material erosi di belakang tubuhnya yang dapat mengurangi kecuraman dan akhirnya membentuk teras-teras lebih landai.
referensi untuk penanganan longsoran dangkal pada lereng atau tebing jalan di seluruh pelosok tanah air. Kenyataannya, kondisi jalan di Indonesia banyak yang melintas kawasan bukit dan lembah dengan lereng dan tebing yang cukup menantang. Kerap kali juga terjadi longsor, akibat penanganan lereng yang tidak tepat. Nah dengan teknologi Vertiver, maka kelongsoran dangkal pada lereng dan tebing bisa diatasi sebagaimana yang sudah diterapkan pada beberapa lokasi di Indonesia. Lereng atau tebing yang membentuk sudut 45 hingga 60 derajat memang rawan longsor, namun ternyata dengan menerapkan sistem Vertiver, bisa diperoleh hasil yang diharapkan. Jadi, dengan sifat morfologi, ekologi, fisiologi dan teknis yang dimiliki rumput vertiver mampu memecahkan problem longsoran dangkal pada tebing dan lereng. Kalau dilihat dari karakteristik jenis rumput ini untuk pekerjaan teknik sipil, ujar Oetoyo, sangat tepat. Karena, memiliki strength paling tinggi diantara jenis rumput lainnya, dapat hidup di tanah berpasir, bergaram dan berbatu, dapat bertahan pada aliran air 0,028 m3/detik, akar dapat mencapai 2-4 m yang lebat dan masif, kuat dan tahan cuaca, estetika lebih baik dan dapat berdampingan dengan tumbuhan endemik serta biaya diperkirakan hanya seperenam atau seperdelapan dari biaya konstruksi. (Rakhidin)
www.trenkonstruksi.com
31
tren utama
Cepatnya pembangunan jalan tol akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.
32
www.trenkonstruksi.com
enurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Ir. Azhmad Gani Ghazali, berbagai kendala yang dihadapi antara lain kebutuhan pendanaan yang besar, permasalahan pengadaan tanah, kebijakan pricing, kendala persiapan proyek hingga reformasi kebijakan dan perundangundangan. Paradigma baru dalam pelaksanaan Kejasama Pemerintah Swasta (Public Private Partnerships atau PPP) ditandai dengan komitmen Pemerintah untuk mengaplikasikan PPP dalam sektor infrastruktur dan sector terkait lainnya. Infrastruktur memegang peran penting dalam pembangunan wilayah terutama untuk mempererat dan mempersatukan negara serta meningkatkan pemerataan antar wilayah. Perspektif pembangunan wilayah dalam pembangunan nasional menjadi sangat penting mengingat Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang sangat luas. Kebijakan pembangunan infrastruktur sangat ditentukan tingkat kelayakan investasi yang dapat ditinjau dari aspek teknis, aspek ekonomi/ finansial dan aspek lingkungan.
dan Sumatera terutama di kota-kota metropolitan, ujar Gani, pembangunan infrastruktur umumnya lebih layak baik secara ekonomi maupun finansial sehingga keterlibatan swasta dapat lebih didorong. Sebaliknya pada kawasan yang relatif baru berkembang, umumnya kelayakan ekonomi maupun finansial masih rendah sehingga penyediaan infrastruktur lebih bersifat perintis sehingga diterapkan konsep kewajiban pelayanan publik (public service obligation). Ilustrasi untuk uraian di atas ditunjukkan pada Gambar-1. Sejalan dengan pendekatan
Ir. Azhmad Gani Ghazali Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)
Berdasarkan pendekatan kewilayahan, pembangunan infrastruktur dilakukan mengikuti karakteristik kewilayahan di Indonesia, yaitu (i)Indonesia bagian barat yang telah lebih berkembang; (ii) Indonesia bagian tengah yang sedang berkembang; dan (iii) Indonesia bagian timur yang kurang/belum berkembang. Pada kawasan yang sudah berkembang seperti di Pulau Jawa
pembangunan kewilayahan, ujarnya, Pemerintah menetapkan 6 (enam) koridor ekonomi sebagai prioritas pengembangan. Koridor-koridor ekonomi tersebut, seperti ditunjukkan pada Gambar-2 adalah sebagai berikut (i) Sumatera bagian timur; (ii) pantai utara Jawa; (iii) Kalimantan; (iv) Sulawesi bagian barat; (v) Jawa Timur-Bali-NTT, dan (vi) Papua.
www.trenkonstruksi.com
tren utama
Public-Private Partnership (PPP)