You are on page 1of 24

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang sering disebut dengan atmosfer. Atmosfer terdiri atas bermacam-macam unsur gas dan di dalamnya terjadi proses pembentukan dan perubahan cuaca dan iklim. Atmosfer melindungi manusia dari sinar matahari yang berlebihan dan meteor-meteor yang ada. Adanya atmosfer bumi memperkecil perbedaan temperatur siang dan malam. Gejala yang terjadi di atmosfer sangat banyak dan beragam. Semua ini merupakan gejala yang lazim terjadi yang sering disebut cuaca. Atmosfer sangat penting bagi kehidupan di bumi ini. Oleh karena itu, mengetahui dan memahami hekekat atmosfer sangatlah penting bagi kita agar kita dapat hidup dengan baik di bumi ini. Dalam makalah ini, akan dibahas tentang atmosfer dan gejala-gejala alam yang terjadi di atmosfer serta fungsi atmosfer itu sendiri bagi kehidupan manusia.

B.

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat kita tarik suatu rumusan masalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Apakah pengertian atmosfer? Bagaimanakah struktur, komposisi dan fungsi atmosfer? Apa saja lapisan-lapisan yang terdapat dalam atmosfer? Bagaimana struktur, komposisi dan fungsi dari lapisan-lapisan yang terdapat dalam atmosfer tersebut?

C.

Tujuan Dengan adanya rumusan masalah yang diuraikan di atas, dapat kita ambil tujuan penulisan makalah ini antara lain untuk : 1. 2. 3. 4. Mengetahui pengertian atmosfer Mengetahui struktur, komposisi dan fungsi atmosfer Mengetahui lapisan-lapisan yang terdapat dalam atmosfer Mengetahui struktur, komposisi dan fungsi dari lapisan-lapisan yang terdapat dalam atmosfer tersebut

1|Page

BAB II PEMBAHASAN

A.

Pegertian atmosfer Atmosfer berasal dari dua kata Yunani yaitu atmos berarti uap dan sphira berarti bulatan, berarti atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfer termasik bagian bumi. Karena pengaruh gaya berat, maka atmosfer berputar atau berotasi bersama-sama bumi setiap hari, serta beredar mengelilingi matahari setiap tahun (berevolusi). Tebal atmosfer mancapai kurang lebih 1.000 km. Semakin tinggi lapisan udara, tekanannya semakin rendah. Atmosfer merupakan campuran berbagai gas yang tidak berwarna, tidak

terlihat, tidak berbau. Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi. Selubung ini membentang ke atas sejauh beratus-ratus kilometer, dan akhirnya bertemu dengan medium antar planet yang berkerapatan rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. B. Struktur, komposisi dan fungsi atmosfer

Gambar 1 : komposisi udara dalam atmosfer http://abelpetrus.files.wordpress.com/2013/01/gas-atmosfer.png?w=614 Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih terkenal dengan nama udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Campuran gas-gas ini menyatakan komposisi dari atmosfer bumi. Bagian bawah dari atmosfer bumi dibatasi oleh daratan, samudera, sungai, danau, es, dan permukaan salju. Gas pembentuk atmosfer disebut
2|Page

udara. Udara adalah campuran berbagai unsur dan senyawa kimia sehingga udara menjadi beragam. Keberagaman terjadi biasanya karena kandungan uap air dan susunan masing-masing bagian dari sisa udara (disebut udara kering). Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Untuk mengetahui komposisi gas yang terkandung dalam atmosfer secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 1 : komposisi atmosfer No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Unsur kimia Nitrogen / zat lemas Oksigen / zat pembakar Argon Karbondioksida Neon Helium Kripton Xenon Nitrous oksida Hidrogen Lambang N2 O2 Ar CO2 Ne He Kr Xe N2O H2 Volume (%) 78.08 20.95 0.93 0.03 0.0018 0.00015 0.00011 0.00005 0.00005 0.00005

Nitrogen, oksigen, argon dan karbondioksida merupakan 4 macam gas utama dalam atmosfer. Kondisi dan manfaat gas dalam atmosfer yaitu: 1. Nitrogen (N2) merupakan bagian gas yang paling banyak dalam kandungan lapisan udara meliputi 78 bagian. Nitrogen tidak langsung bergabung dengan unsur lainnya, tapi merupakan bagian dari senyawa organik. 2. Oksigen (O2) sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup. 3. Karbon dioksida (CO2) menyebabkan efek rumah kaca (greenhouse) transparan terhadap radiasi gelombang pendek dan menyerap radiasi gelombang panjang, hal inipun yang melindungi bagian muka bumi terlindung dari radiasui matahari. Dengan demikian kenaikan kosentrasi CO2 di dalam atmosfer akan menyebabkan kenaikan suhu di bumi.

3|Page

4.

Ozon (O3) adalah gas yang sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas ini terdapat pada ketinggian antara 20 hingga 30 km. Ozon dapat menyerap radiasi ultra violet yang mempunyai energi besar dan berbahaya bagi tubuh manusia. Selain itu atmosfer memiliki kandungan unsur yang tidak kalah penting yaitu uap

air yang berguna untuk merubah wujud gas melalui proses kondensasi dan deposisi. Uap air merupakan senyawa kimia udara dalam jumlah besar yang tersusun dari dua bagian hidrogen dan satu bagian oksigen. Uap air terbentuk karena terjadinya proses penguapan dari lapisan hydrogen (laut, sungai, danau) permukaan bumi dan transpirasi tanaman. Sifat-sifat atmosfer Tidak berwarna, tidak berbau, tidak bias dirasakan kecuali dalam bentuk angin, dinamis, elastis, mempunyai massa sehingga mempunyai tekanan. Fungsi atmosfer Atmosfer memiliki fungsi atau peran yang sangat penting bagi bumi, yaitu: 1. Atmosfer berperan sebagai sumber gas gas penting yang digunakan dalam proses kehidupan makhluk hidup di bumi. Oksigen misalnya, merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk lain di bumi. Demikian pula karbon dioksida (CO2), dan nitrogen (N2) yang terdapat dalam atmosfer, sangat diperlukan dalam proses kehidupan tumbuhan di bumi. 2. Atmosfer berperan sebagai penyaring (filter) radiasi sinar matahari. Lapisan ozon (O3) yang terdapat pada atmosfer membantu menahan radiasi sinar matahari yang bisa berdampak merusak organ tubuh atau bahkan mematikan makhluk hidup di bumi. 3. Atmosfer sebagai penyangga (buffer) suhu di bumi. Gas dan uap air yang terdapat pada atmosfer menyerap dan meneruskan atau memantulkan radiasi yang diterimanya. Proses penyanggaan oleh atmosfer membantu menyangga stabilitas suhu di bumi sehingga suhu di bumi menjadi tidak terlalu panas pada siang hari ataupun terlalu dingin pada malam hari. 4. Atmosfer merupakan pengatur kelestarian proses cuaca dan iklim di bumi. Sebagian daur hidrologi (pembentukan awan dan hujan) yang merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi cuaca dan iklim di bumi berlangsung di atmosfer bumi.

4|Page

Seandainya bumi tidak memiliki atmosfer, maka banyak proses kehidupan akan terganggu. Tanpa oksigen yang ada di atmosfer mustahil makhluk hidup bisa bertahan hidup. Tanpa proses penyaringan radiasi surya di atmosfer, daratan di bumi mungkin akan tenggelam karena seluruh es di kutub bumi akan mencair. Tanpa proses penyanggaan oleh atmosfer suhu bumi bisa mencapai 93oC pada siang hari dan -184oC pada malam hari. C. Struktur Atmosfer Batas dari setiap lapisan udara pada atmosfer sulit untuk dipastikan dengan tepat karena gas memiliki sifat tidak berwarna dan tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Namun, dengan bantuan pemantauan alat bantu cuaca yang berteknologi tinggi, seperti satelit cuaca, batas dan ketebalan dari tiap bagian lapisan atmosfer dapat dilacak. Dari hasil penelitian tersebut, para ahli juga dapat menentukan ketinggian setiap bagian lapisan atmosfer dari bumi, walaupun sifat dari ketinggian tersebut selalu berubah-ubah tergantung kepada kondisi musim, letak lintang, dan waktu yang berlaku di berbagai tempat di muka bumi. Struktur atmosfer terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer atau desifasisfer.

Gambar 2 : lapisan-lapisan atmosfer http://id.scribd.com/document_downloads/direct/97535781?extension=docx&ft=13812

5|Page

1)

Troposfer Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, berada antara permukaan bumi sampai pada ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 19 km pada daerah ekuator. Ciri-ciri troposfer: Pertukaran panas banyak terjadi pada troposfer bawah, sehingga suhu turun dengan bertambahnya ketinggian pada situasi meteorologi, ilmu tentang cuaca. Nilainya berkisar antara 0,5C dan 1C tiap 100 meter dengan ratarata 0,65C tiap 100 meter. Di wilayah dataran rendah setiap kenaikan 100 meter, suhu akan mengalami penurunan 0,5 C. Udara troposfer atas sangat dingin sehingga lebih berat dibandingkan dengan udara di atas tropopause yang menyebabkan udara troposfer tidak dapat menembus tropopause. Ketinggian tropopause lebih besar di ekuator daripada di daerah kutub. Di ekuator, tropopause terletak pada ketinggian 18 km dengan suhu -80C. Sedangkan di kutub tropopause hanya mencapai ketinggian 6 km dengan suhu -40C. Tropopause adalah lapisan udara yang terdapat di antara troposfer dengan stratosfer. Komposisi lapisan troposfer dan kandungan uap air Troposfer tersusun atas nitrogen (78%) dan oksigen (21%) dengan hanya sedikit konsentrasi gas lainnya. Walaupun troposfer hanya menempati sebagian kecil saja dari atmosfer dalam, akan tetapi, 90% dari semua masa atmosfer berkumpul pada lapisan ini. Di lapisan inilah terbentuknya awan, jatuhnya hujan, salju, hujan es dan lain-lain. Uap air adalah air yang berada pada fase gas. kandungan uap air dalam troposfer menurun secara tajam dengan kenaikan ketinggian. Kandungan uap air memainkan peranan penting dalam mengatur temperatur udara karena menyerap radiasi matahari dan radiasi termal dari permukaan bumi. Uap air terbesar berada diatas daerah tropis. Jumlahnya bervariasi dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun secara umum diperkirakan jumlah atau konsentrasi uap air di atmosfer berkisar antara hampir 0% sampai 4%. Maksudnya adalah 4 gram air untuk setiap 100 gram udara. Perubahan ekstrim menurut tempat dan waktu dari jumlah uap air di atmosfer tersebut disebabkan

6|Page

karena kemampuan air yang unik untuk berada pada tiga fase (gas, cair, dan padat) pada temperatur yang biasanya terdapat di bumi Pada troposfer, air pada bentuk cair ditemukan sebagai gerimis (hujan rintik), awan, kabut, dan embun. Es merupakan air dalam bentuk padat dan ditemukan dalam atmosfer dalam berbagai bentuk, seperti salju, hujan es (hail), hujan es yang bercampur salju, awan kristal es, dan butiran salju (snow pellets) Semua fenomena cuaca terjadi di dalam lapisan troposfer. Ini disebabkan karena pegerakan vertikal atau konveksi udara membangkitkan awan-awan yang menyebabkan terjadinya hujan dari uap air dalam troposfer, dan memberikan banyak perubahan dalam cuaca. Jenis awan dalam troposfer Di dalam troposfer terdapat tiga jenis awan, yaitu awan rendah (cumulus), yang tingginya antara 0 2 km; awan pertengahan (alto cumulus lenticularis), tingginya antara 2 6 km; serta awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6 12 km.

Gambar 3 : Troposfer http://rezyanfiz.blogspot.com

Pembagian lapisan troposfer Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan, yaitu : 1. Lapisan Udara Dasar Tebal lapisan udara ini adalah 1 2 meter di atas permukaan bumi. Keadaan di dalam lapisan udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis tanaman, ketinggian dari permukaan laut dan lainnya. Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.

7|Page

2.

Lapisan Udara Bawah Lapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan planiter (planetaire grenslag, planetary boundary layer). Tebal lapisan ini 1 2 km. Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan iklim.

3.

Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar) Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya 2 8 km. Di dalam lapisan udara ini gerakan mendatar lebih besar daripada gerakan tegak. Hawa panas dan dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah.

4.

Lapisan Udara Tropopouse Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara 8 12 km di atas permukaan laut (dpl). Pada lapisan ini terdapat derajat panas yang paling rendah, yakni antara 46 oC sampai 80oC pada musim panas dan antara 57 oC sampai 83 oC pada musim dingin. Suhu yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk cair (hujan) dan padat (salju, hujan es).

2)

Stratosfer

Gambar 4 : stratosfer http://rezyanfiz.blogspot.com Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada

ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara

8|Page

berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar 0C. Ciri-ciri lapisan stratosfer adalah sebagai berikut: 1. Pada ketinggian diatas 30 km, terbentuk lapisan ozon (O3) adalah lapisanlapisan yang melindungi troposfer dan permikaan bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari yang berlebihan (penyaringan sinar radiasi ultraviolet matahari). 2. Pada lapisan ini terjadi invers suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan naiknya ketinggian. Suhu rata-rata mencapai max. sekitar 570C. 3. Terdapat lapisan antara yang di sebut stratopause. Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan bumi. Stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu, lapisan isotermis, lapisan panas dan lapisan campuran teratas. Umumnya suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km tetap. Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis. Lapisan isotermis merupakan lapisan paling bawah dari

stratosfer. Setelah lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu (temperatur) hingga ketinggian 45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari. lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan ataupun debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca. Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari

ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70F atau sekitar - 57C. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang cukup signifikan. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada

9|Page

lapisan ini bisa mencapai sekitar 18C pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu: 1. Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 35 km dpl, dengan suhu udara 50 C sampai -55 C. 2. Lapisan udara panas; terletak antara 35 50 km dpl, dengan suhu 50 C sampai + 50 C. 3. Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 80 km dpl, dengan suhu antara +50 C sampai 70 C. karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3. Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai permukaan bumi. Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan. Ozon berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3). Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan dapat ditemukan di lapisan stratosfer yaitu lapisan awan yang terletak antara 15 hingga 35 km dari permukaan bumi. Lapisan ozon sangat penting karena ozon menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua kehidupan. Adanya penyerapan radiasi UV-B sebelum sinar UV sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan. 3) Mesosfer Mesosfer merupakan salah satu lapisan atmosfer ketiga dari atmosfer. Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 70 km. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4C per seratus meter.Suhu di lapisan ini akan menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian. Suhunya mula-mula naik, tetapi kemudian turun dan mencapai -72C di ketinggian 75 km. Suhu terendah terukur pada ketinggian antara 80 100 km yang merupakan batas dengan lapisan atmosfer berikutnya, yakni lapisan
10 | P a g e

mesosfer. Penurunan suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif yang negative. Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah 110 C. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent , yang terbentuk dari kristal es.

Gambar 5 : mesosfer
http://rezyanfiz.blogspot.com

Lapisan ini memiliki keistimewaan dalam memantulkan gelombang elektromagnetik radio dan televis dan semacamnya.

Gambar 6 : aktifitas mesosfer


(http://geografilovers.wordpress.com)

11 | P a g e

Mesosfer mempunyai peranan negative dan positif . Di satu sisi dia berjasa melindungi bumi dari bombardir meteor, bila tidak ada lapisan ini maka setiap saat benda-benda luar angkasa akan berjatuhan ke bumi dan mengancam keselamatan umat manusia. tapi di sisi lain mesosfer bisa juga membakar pesawat luar angkasa yang kita luncurkan dengan biaya jutaan dolar. Salah satu untuk mengakalinya adalah badan pesawat ulang-alik/satelit dilapisi bahan-bahan yang tahan panas, seperti berilium, tungsten, karbon-karbon reinforsi,dan karbon

ablatif sehingga tahan dari gaya gesek nan hot dari mesosfer. Sehingga perlu biaya ekstra yang dikeluarkan. 4. Termosfer

Gambar 7 : termosfer
http://rezyanfiz.blogspot.com

Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada

ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada

perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
12 | P a g e

Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut: 1) Pada lapisan ini terjadi invers suhu sangat tajam akibat penyerapan radiasi sinar X dan ultraviolet yang dipancarkan matahari. 2) Pada ketinggian 90-120 km di atas permukaan bumi, terjadi ionisasi di lapisan E yang disebabkan oleh sinar X dari matahari, terdiri dari nitrogen dan eksgen. 3) Pada lapisan F pada ketinggian 150-300 km lebih terjadi ionisasi karena sinar ultraviolet dari cahaya matahari banyak mengandung ionitrigen. 4) Lapisan eksosfer sangat berguna untuk telekomunikasi karena lapisan ini dapat memantulkan gelombang-gelombang radio yang berfrekuensi lebih tinggi, misalnya gelombang yang dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi ke bumi dan diterima keseluruh dunia. 5. Eksosfer

Gambar 8 : eksosfer
http://rezyanfiz.blogspot.com

Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya zodiakal dan gegenschein. Antara eksosfer dengan termosfer terdapat lapisan termopause. Kandungan gas yang dominan pada lapisan ini adalah helium dan hidrogen. Lapisan ini merupakan daerah berbahaya karena merupakan tempat hancurnya benda-benda luar angkasa. Tidak terdapat gaya gravitasi di lapisan ini sehingga benda-benda akan melayang

13 | P a g e

Sifat-sifat lapisan eksosfer a. Eksosfer lapisan atmosfer kelima, terletak pada ketinggian 400-1000 km dari permukaan bumi. b. c. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas Molekul debu dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi d. e. Lapisan ini disebut juga ruang antarplanet dan geostasioner Lapisan ini sangat berbahaya karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar. f. Suhu lapisan eksosfer 2200 derajat celcius.

Fakta lain lapisan eksosfer 1. Lapisan ini merupakan batas terluar atmosfer bumi dengan ruang angkasa sehingga sering disebut sebagai ruang antarplanet atau geostasioner. 2. Udara di lapisan ini sangat tipis bahkan dapat dikatakan hampir sama dengan ruang angkasa yang hampa udara. 3. 4. Lapisan terbawah eksosfer sering disebut eksobase. Terdapat beberapa ilmuwan yang meragukan bahwa eksosfer masuk kategori sebagai lapisan atmosfer bumi dan menganggapnya sebagai bagian luar angkasa. 5. Terdapat sebuah definisi bahwa batas terluar lapisan eksosfer adalah setengah jarak ke bulan yaitu sekitar 190.000 km atau 120.000 mil. 6. Pada jarak 190.000 km ini, tekanan radiasi dari matahari mendesak atom hidrogen untuk mendorong gravitasi bumi. Akibatnya terjadi sedikit pembauran radiasi matahari yang disebut geokorona. 7. Pada lapisan ini sangat jarang terjadi tabrakan partikel gas karena tipisnya gas di lapisan eksosfer. 8.
14 | P a g e

Gas atom dan molekul di eksosfer bergerak pada lintasan tertentu.

9.

Beberapa satelit seperti ISS (international Space Station) mengorbit pada eksosfer.

D.

Kejadian terkait dengan atmosfer a. Cuaca dan Iklim Cuaca dan iklim sama-sama merupakan gambaran keadaan udara atau atmosfer. Meskipun sama-sama merupakan gambaran keadaan cuaca, tetapi terdapat perbedaan mendasar antara cuaca dan iklim. Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat, dalam waktu yang singkat dan pada suatu tempat atau daerah tertentu yang lingkupnya sempit. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca padaa suatu wilayah yang relatif luas dan waktu yang relatif lama (kurang lebih 30 tahun). Jadi, perbedaan pokok antara cuaca dan iklim terletak pada rentang waktu dan tempat. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala cuaca dalam ruang dan jangka waktu terbatas. Misalnya, pengamatan suhu udara pada hari Senin dari pukul 05.00 sampai dengan pukul 18.00 di Kota Jakarta. Klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala cuaca secara umum dalam waktu yang lebih lama dan pada daerah yang relatif luas. Misalnya, wilayah Asia Tenggara yang terletak di daerah ekuator. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim Unsur-unsur cuaca dan iklim juga sama. Unsur-unsur tersebut meliputi suhu udara, kelembapan udara, tekanan udara, angin, awan, dan curah hujan. a. Radiasi Matahari Energi Radiasi matahari dinyatakan dalam satuan Watt per meter kuadrat (W/m2). Radiasi Matahari merupakan pancaran energi dari proses fusi atau penggabungan inti atom hidrogen dalam matahari menjadi atom hidrogen. Proses fusi ini menghasilkan energi yang berupa pancaran gelombang panjang yang diteruskan ke atmosfer bumi hingga kepermukaan. Proses ini lah yang menyebabkan energi panas matahari dapat dirasakan di atmosfer hingga permukaan bumi. Radiasi matahari merupakan faktor yang paling utama yang berperan dalam proses pembentukkan cuaca di atmosfer bumi karena dari radiasi mataharilah panas diperoleh untuk menjadi penggerak siklus-siklus di atmosfer yang menyebabkan perubahan cuaca dari waktu ke waktu. Dalam obervasi meteorologi synoptik (permukaan), radiasi matahari diamati dengan alat Solarimeter.

15 | P a g e

b.

Suhu Udara Suhu udara adalah nilai derajat ke-panas-an dari udara pada suatu batasan ruang atau wilayah. Satuan suhu udara umumnya dinyatakan dalam derajat Celcius atau Kelvin dalam SI (Satuan Internasional). Suhu udara terjadi karena adanya aliran energi kalor dari radiasi matahari melalui gelombang panjang ke molekul-molekul udara di atmosfer dan molekul benda lainnya di permukaan bumi. Secara fisis kemampuan tiap molekul dalam menyerap dan menyimpan radiasi matahari berbeda-beda sehingga suhu molekul terbut berbeda pula. Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua proses pemanasan, yaitu pemanasan langsung dan pemanasan tidak langsung. Pemanasan secara langsung pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai berikut: Proses absorbsi adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama, sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu. Proses refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan, dan partikel-partikel lain di atmosfer. Proses difusi Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru. Pemanasan tidak langsung Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara berikut: Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya. Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas. Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar).

16 | P a g e

Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan berputar-putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali ke atmosfer.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut:

Gambar : Pengaruh atmosfer terhadap energi panas matahari. (Konsep Dasar Indraja dan Pengolahan Citra, Bakosurtanal, 1995) c. Tekanan Tekanan secara fisis didefinisikan sebagai gaya per satuan luas (F/A). Tekanan udara adalah gaya yang bekerja pada molekul-molekul udara per satuan luasan kolom. Tekanan udara terjadi karena molekul-molekul udara pada suatu kolom mengalami gaya berat akibat adanya gaya tarik bumi. Sedangkan, perubahan tekanan udara terjadi karena adanya perbedaan suhu pada suatu kolom udara yang menyebabkan perbedaan pemuaian udara sehingga tekanan udaranya pun berbeda. Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb) atau hector-pascal (HPa). 1 mb = 1 Hpa = 3/4 mmHg (tekanan air raksa) atau 1.013 mb = 76 cm Hg = 1 atmosfer Tekanan udara berbeda pada setiap tempat tergantung pada intensitas atau lama penyinaran matahari, ketinggian, dan letak lintang suatu tempat. Semakin tinggi elevasi suatu tempat semakin rendah tekanan udara di tempat itu. Hal ini terjadi karena massa udara terpusat pada daerah yang memiliki elevasi yang rendah akibat gaya gravitasi sehingga pada daerah
17 | P a g e

yang memiliki elevasi yang lebih tinggi, massa udara dalam satuan kolomnya lebih ringan daripada di daerah yang elevasinya rendah. Dengan demikian tekanan udara akan lebih rendah pada daerah yang memiliki elevasi lebih tinggi. Pada daerah lintang tinggi, tekanan udara di daerah itu sangat dipengaruhi oleh suhu udara akibat peredaran semu matahari terhadap garis lintang bumi. Misal, pada bulan Desember di belahan bumi bagian selatan didominasi oleh daerah bertekanan lebih rendah daripada di belahan bumi utara karena pergerakan semu matahari pada bulan desember berada di sekitar daerah 230LS dan begitu juga sebaliknya. Untuk standar tekanan udara didasarkan pada tekanan permukaan laut (mean sea level pressure) yaitu sebesar 1013,25 mb. Tekanan udara dalam observasi meteorologi, diukur dengan alat barometer aneroid maupun barometer air raksa. Perubahan tekanan udara dari waktu ke waktu sangat berpengaruh terhadap perubahan kondisi cuaca karena akan menimbulkan gangguan-gangguan cuaca mulai dari skala lokal sampai skala global. Informasi tekanan udara juga sangat penting dalam kegiatan penerbangan. d. Angin Angin secara umum diartikan sebagai pergerakkan massa udara karena terjadinya perbedaan tekanan udara pada tempat yang berbeda. Pada pengamatan Meteorologi, angin diamati dalam unsur kecepatannya dan arah datangnya angin. Satuan kecepatan angin yang umum digunakan dalam observasi meteorologi adalah knots (Northicalmiles) dan satuan arah angin dinyatakan dalam derajat. Angin yang diamati dalam meteorologi adalah angin pada permukaan dan angin-angin pada tiap lapisan udara vertikal. Angin permukaan diamati dari ketinggian kurang lebih 10 meter dari permukaan tanah dengan asumsi tidak ada obstacles (benda penghalang) yang berjarak lebih dari dua kali ketinggian benda tersebut. Sedangkan angin pada lapisan udara vertikal (angin udara atas) diukur dengan metode pilot balon dan saat ini juga sudah banyak digunakan radio sounding (RASON) secara otomatis. Angin, ditinjau dari segi skala meteorologi dapat dibagi menjadi : 1. Angin skala lokal. contohnya angin darat, angin laut, angin fohn, angin lembah, angin gunung.
18 | P a g e

2. 3. e.

Angin skala regional. contohnya angin monsoonal Angin skala global. contohnhya angin Passat.

Penguapan Penguapan atau evaporasi adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap air. Penguapan dipengaruhi oleh penyinaran matahari, suhu, tekanan dan keadaan angin. Pada observasi meteorlogi synoptik penguapan diukur dengan evaporimeter dalam satuan millimeter.

f.

Kelembaban Udara Relatif (RH) Kelembaban udara relatif adalah keadaan yang menunjukkan jumlah uap air yang terkandung dalam udara jenuh pada tekanan uap jenuh. Kelembaban udara dalam observasi meteorologi diukur dengan

menggunakan psychrometer atau bisa juga digunakan higrometer. g. Keadaan awan Awan terbentuk karena proses penguapan di permukaan bumi. Namun, awan tidak selalu terbentuk di setiap daerah yang terjadi penguapan yang besar. Hal ini karena adanya pengaruh angin dan arus subsidensi di daerah itu. Awan menurut tinggi dasarnnya dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Awan tinggi Awan yang termasuk kategori ini yaitu awan Cirrus, awan Cirrocumulus, awan Cirrustratus. 2. Awan menengah Awan yang termasuk kategori ini yaitu awan Altostratus, awan Altocumulus, dan awan Nimbustratus. 3. Awan rendah Awan yang termasuk dalam kategori ini yaitu awan Cumulus, awan Stratus, awan Stratocumulus, dan awan Cumulonimbus. Awan menurut bentuknya dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Awan Cumuloformis Awan yang memiliki bentuk bergumpal-gumpal sehingga

memungkinkan awan ini memiliki ketinggian dasar yang rendah dan tinggi puncak yang menjulang tinggi.

19 | P a g e

Gambar : awan Cumulus

Gambar awan Cumulonimbus 2. Awan stratoformis Awan yang berbentuk lembaran atau lapisan yang merata dan cenderung homogen. Awan ini tidak memiliki tinggi puncak awan karena lapisan atas awan ini sulit diketahui ketinggiannya akibat terturup lapisan dibawahnya. Dalam awan-awan konvektif seperti awan cumulonimbus terjadi proses dinamika awan yang berupa arus updraft dab downdraft yang sering kali membahayakan kegiatan penerbangan, oleh karena itulah pengamatan tentang adanya awan jenis ini sangat diperlukan. Kandungan pada awan didominasi uap air dalam keadaan yang jenuh (RH>95%) kecuali pada awan-awan tinggi dan puncak awan cumulonimbus (berlandasan) yang didominasi oleh kristal-kristal es.

Gambar awan stratus

20 | P a g e

h.

Presipitasi (Endapan)

Iklim yang ada di indonesia Iklim yang di kenal di Indonesia ada tiga iklim antara lain terdiri dari :
1.

Iklim Musim (iklim Muson) Iklim Muson terjadi karena pengaruh angin musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah tahun sekali. Angin musim di Indonesia terdiri atas Musim Barat Daya dan Angin Musim Timur Laut.

Angin Musim Barat Daya. Angin Musim Barat Daya adalah angin yang bertiup antara bulan Oktober sampai April sifatnya basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim penghujan

Angin Musim Timur Laut. Angin Musim Timur Laut adalah angin yang bertiup antara bulan April sampai Oktober, sifatnya kering. Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim kemarau.

2.

Iklim Tropika (Iklim Panas) Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk daerah tropika (panas). Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata panas mengakibatkan negara Indonesia beriklim tropika (panas), Iklim ini berakibat banyak hujan yang disebut Hujan Naik Tropika.

3.

Iklim Laut. Negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagian besar tanah daratan Indonesia dikelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di Indonesia terdapat iklim laut. Sifat iklim ini lembab dan banyak mendatangkan hujan.

21 | P a g e

Mengapa Gejala Cuaca Terjadi di Lapisan Troposfer?? Gejala cuaca seperti awan, petir, topan, badai, hujan terjadi pada troposfer. Karena pada lapisan tersebut terdapat terjadi penurunan suhu, dimana lapisan troposfer menyerap sedikit radiasi gelombang pendek matahari,sementara permukaan tanah memberikan panas pada lapisan troposfer yang ada di atasnya baik melalui konduksi, konveksi, adveksi, turbulensi, serta ada proses kondensasi dan sublimasi yang dilepaskan oleh uap air atmosfer. Konduksi adalah proses pemanasan secara merambat atau bersinggungan Konveksi adalah : proses pemanasan secara vertikal. Adveksi adalah : proses pemanasan secara horizontal. Turbulensi adalah : proses pemanasan secara tidak beraturan. Kondensasi adalah : proses pendinginan yang mengubah wujud uap air menjadi air. Sublimasi adalah : proses perubahan wujud es menjadi uap air.

Ionosfer Ionosfer adalah bagian atmosfer yang terionisasi oleh radiasi matahari. Lapisan ini berperan penting bagi keelektrikan atmosfer dan membentuk batas dalam lapisan magnetosfer. Fungsi utamanya, di antara fungsi-fungsi yang dimilikinya, adalah memengaruhi rambatan radio ke tempat-tempat yang jauh di muka bumi. Lapisan ionosfer yang terbentuk akibat reaksi kimia ini juga merupakan lapisan pelindung bumi dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena ditarik oleh gravitasi bumi. Pada lapisan ionosfer ini, batu meteor terbakar dan terurai. Jika ukurannya sangat besar dan tidak habis terbakar di lapisan udara ionosfer ini, maka akan jatuh sampai ke permukaan bumi yang disebut Meteorit. Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi pada lapisan ini. Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan Atmosfer Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juga disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu : Lapisan ozon Terletak antara 80 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan ozon.
22 | P a g e

mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara di sini berkisar 70 C sampai +50 C . Lapisan udara F Terletak antara 150 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara appleton. Lapisan udara atom Pada lapisan ini, materi-materi berada dalam bentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200 C .

23 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA
Diakses melalui http://www.anneahira.com/lapisan-eksosfer.htm pada tanggal 8 Oktober 2013 pukul 19.07 WIB Diakses melalui http://www.hikmat.web.id/geografi-kelas-x/lapisan-eksosfer/ pada tanggal 8 Oktober 2013 pukul 19.31 WIB Diakses melalui http://rezyanfiz.blogspot.com pada tanggal 10 Oktober 2013 pukul 20.18 WIB Diakses melalui http://geografilovers.wordpress.com pada tanggal 10 Oktober 2013 pukul 20.22 WIB Diakses melalui

http://id.scribd.com/document_downloads/direct/97535781?extension=docx&ft=13812 pada tanggal 12 Oktober 2013 pukul 11.08 WIB Diakses melalui http://abelpetrus.files.wordpress.com/2013/01/gas-atmosfer.png?w=614 pada tanggal 13 Oktober 2013 pukul 12.42 WIB

24 | P a g e

You might also like