You are on page 1of 3

PENTINGNYA KEAMANAN PANGAN SEGAR

Oleh: Bidang Ketahanan Pangan Subbid Konsumsi dan Keamanan Pangan

Pangan

merupakan

salah

satu

kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia, selain itu pangan merupakan komoditi dagang yang sangat berperan dalam kehidupan ekonomi. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mencegah pangan dari kemungkinan adanya bahaya karena cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Keamanan Pangan telah menjadi salah satu isu sentral dalam perdagangan produk pangan. Penyediaan pangan yang cukup disertai dengan terjaminnya keamanan, mutu dan gizi pangan untuk dikonsumsi merupakan hal yang tidak bisa ditawar dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Tuntutan konsumen akan keamanan pangan juga turut mendorong kesadaran produsen menuju iklim persaingan sehat yang berhulu pada jaminan keamanan bagi konsumen. Penanganan keamanan pangan segar telah menjadi perhatian dunia mengingat bahan pangan segar adalah produk yang memiliki karakteristik mudah rusak akibat terkontaminasi oleh cemaran fisik, kimia maupun mikrobiologi. Keamanan pangan tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan manusia, akan tetapi juga menentukan nilai ekonomi dari bahan pangan itu sendiri. Oleh karena itu, dalam perdagangan internasional telah ditetapkan persyaratan keamanan pangan segar yang dirumuskan melalui kesepakatan Sanitary and Phytosanitary (SPS) Agreement dan Technical Barriers to Trade (TBT) Agreement pada putaran Uruguay tentang Negosiasi Perdagangan Multilateral. Terkait dengan masalah diatas, penanganan keamanan pangan mulai mendapat perhatian serius dari pemerintah. Hal ini ditandai dengan telah diterbitkannya PP No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan yang merupakan penjabaran dari UU No. 7 tahun 1996 tentang Pangan. Peraturan ini kemudian ditindaklanjuti dengan pencanangan Sistem Keamanan Pangan Terpadu. PP No. 28 tahun 2004 tersebut mengamanatkan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mempunyai kewenangan dalam pengaturan dan atau penetapan persyaratan, standar, keamanan pangan olahan dan ritel. Sedangkan kewenangan Kementerian Pertanian yang dalam implementasinya oleh Badan Ketahanan Pangan adalah pengaturan dan atau penetapan persyaratan keamanan pangan segar.

Pada tahun 2010, kewenangan tersebut telah diperkuat dengan keluarnya PERPRES No. 24 Tahun 2010 yang menyebutkan bahwa salah satu fungsi Badan Ketahanan Pangan adalah melaksanakan pengkajian, penyiapan, perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan dan pengawasan keamanan pangan segar (pasal 295 ayat d), sehingga penanganan keamanan pangan segar segera dilaksanakan. Adapun kondisi keamanan pangan segar di Kabupaten Bangka saat ini adalah : 1. Adanya produksi pangan segar yang belum memenuhi standar keamanan pangan. 2. Kondisi sosial ekonomi masyarakat dan rendahnya penghargaan terhadap pangan yang aman. 3. Masih dijumpai penggunaan pestisida di atas BMR (Batas Maksimum Residu) dan bahan aktif yang dilarang. 4. Impor buah dan sayuran yang belum pasti aman dikonsumsi. 5. Belum optimalnya peran kelembagaan penanganan keamanan pangan segar. Sebagai wujud pelaksanaan PERPRES No. 24 Tahun 2010, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Sosialisasi tentang keamanan pangan segar kepada Masyarakat(produsen, pedagang dan anak sekolah). 2. Melakukan pengawasan keamanan pangan segar melalui uji residu pestisida di wilayah Kabupaten Bangka melalui dana APBD bekerja sama dengan Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Hasil Pertanian dan Hasil Hutan (BPMSHPHH) DKI Jakarta. Uji sampel pangan segar diambil langsung dari petani produsen dari berbagai kecamatan sentra. Dari hasil uji residu pestisida tersebut pangan segar di Kabupaten Bangka relatif aman untuk dikonsumsi, walupun ditemukan ada residu tetapi masih dibawah BMR yang ditentukan.
Beberapa hasil pengujian residu pestisida oleh Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian tahun 2010 di Indonesia:

Hasil Pengujian Provinsi Sumut Komoditi Kc. Panjang Terong Belanda Riau Kepri DKI Jakarta Kc. Panjang Bayam Merah Wortel Mentimun Bahan Aktif Heptachlor* Imidachlorprid DDT* Heptachlor* Endrine* Endrine* (mg/kg) 0,392 0,747 13.172 0,209 0,218 0,181 -

Standard (mg/kg) Keterangan Dilarang Di atas BMR Dilarang Dilarang Dilarang Dilarang

0.2** 0.05**

Jabar Jateng Jatim

Jeruk Cabe Merah Jeruk Tomat

Bifenthrine Heptachlor* Lindan* Heptachlor* Lindan* Deltamethrine Lidan* -Endosulfan Endrine* Lindan* Endrine* Heptachlor* Lindan*

0,069 0,062 0,023 0,527 0,023 0,155 0,0413 0,19 0,068 0,003 0,069 3.280 0,035

0.05** 0.02** 0.02** 0.1** 0.5** 0.5**

Di atas BMR Dilarang Dilarang Dilarang Dilarang Di atas BMR Dilarang Di atas BMR Dilarang Dilarang Dilarang Dilarang Dilarang

Kalbar

Jeruk Jeruk

Kalsel Kaltim

Cabe Merah Terong Sawi

Bali

Kol/Kubis Pisang

NTB

Bawang Putih Kembang Kol

Sumber : BKP Kementerian Pertanian Bidang Keamanan Pangan Segar * Bahan aktif yang dilarang (Permentan No. 01/Permentan/OT.140/1/2007) ** BMR dari Codexalimentarius, SNI 7313: 2008.

Melihat dari hasil uji labor residu pestisida di Indonesia maka pangan segar kita masih relatif kurang aman, hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan kita, ada beberapa dampak tersebut adalah: Residu Pestisida mempunyai pengaruh yang sangat merugikan terhadap kesehatan manusia dalam jangka panjang. Dapat menyebabkan kanker, cacat dan merusak sistem syaraf, endokrin, reproduktif dan sistem kekebalan Efek logam berat : 1. Al: Kerusakan urat syaraf dan otak 2. Timbal (Pb) : Kerusakan sistem syaraf, kemunduran mental, sistem pembentukan sel darah (anemia), ginjal dll

3. Merkuri : Kerusakan sistem syaraf, depresi, kelelahan, lesu, sakit kepala, gangguan lambung dan usus. (Sumber: Lab Kimia Agro)
Besarnya dampak negatif terhadap kesehatan kita, mari kita produksi, distribusi dan

konsumsi pangan yang aman.

You might also like