You are on page 1of 98

Fisika kesehatan - Ilmu Kebidanan

posted Apr 18, 2013, 6:35 PM by Karida Salim

Fisika (bahasa Yunani: (fysiks), "alamiah", dan (fsis), "alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika. Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika. Fisika kesehatan merupakan cabang dari ilmu kedokteran dan merupakan salah satu bidang dalam biofisika. Ada 2 (dua) bidang yang termasuk dalam fisika kedokteran yaitu: bidang kedokteran dan bidang fisika. Karenanya fisika kedokteran /kesehatan berperan dalam 2 hal meliputi: 1. Penggunaan ilmu fisika untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit yang dikenal dengan faal fisika/Fisiologi fisika 2. Penggunaan Fisika dalam praktek kedokteran meliputi pengetahuan tentang benda/alat yang dipergunakan dalam bidang kedokteran yaitu alat ultrasonik, laser, radiasi dan sebagainya. Pada perkembangan selanjutnya fisika kedokteran/kesehatan bekerja bpada bidang fisika radiologi, meliputi proteksi radiasi, penggunaan radiasi dalam diagnostik dan pengobatan penderita dengan radiasi. Fisika kedokteran dibagi dalam beberapa sub divisi yaitu: a. Fisika Kesehatan b. Kedokteran enginering Ilmu fisika kesehatan untuk kebidanan merupakan terapan dari Fisika kesehatan terutama dalam bidang: 1. Gaya pada tubuh dan di dalam tubuh (mekanika/gaya) 2. Energi yang berubah karena pengaliran panas dan usaha yang di ,lakukan (panas/termodinamika) 3. Gelombang arus listrik yang berkaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang syaraf

sensoris dan alat-alat: EMG, ENG, ERG,EOG,EGG,EEG,ECG,MCG,MEG dan lain-lain 4. Ultrasonik dalam bidang kesehatan untuk diagnostik (dalam kebidanan) dan pengobatan misalnya diatermi, kanker, perkinson dan lain-lain (bunyi / Ultrasonik) 5. Tekanan pada zat cair meliputi Hydrodinamika dan fluida Ilmu fisika kesehatan atau disebut dengan medical physics adalah ilmu yang menggabungkan dua bidang kajian yang sangat luas, yaitu : ilmu fisika dan ilmu kesehatan serta keterkaitannya. Fisika kesehatan mengacu pada dua bidang kajian utama, yaitu: pertama, penerapan fungsi ilmu fisika pada tubuh manusia dan penerapannya untuk mengatasi penyakit yang dialami oleh tubuh. kedua, penerapan ilmu fisika pada kegiatan teknik pemeriksaan medis. Bagian yang pertama sering disebut physics of physiology; sementara bagian yang kedua melibatkan seluruh pemahaman tentang konsep dasar dan cara kerja instrumen-instrumen (peralatan) kedokteran yang digunakan untuk mendiagnosa para pasien. Kedua bidang kajian tersebut menjadi sangat penting untuk menjaga (bagian yang pertama) kesehatan dan (bagian yang kedua) untuk mengatasi atau menyembuhkan tubuh bila telah terserang penyakit. Bidang ilmu fisika kesehatan terdiri dari beberapa sub-divisi. Di Amerika Serikat fisika kesehatan lebih difokuskan pada bidang kajian radiologi. Ilmu fisika digunakan menganalisis secara sempurna tentang proses fisis peristiwa radiasi dan memberikan solusi lengkap tentang cara mengatasi permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi pada tubuh manusia akibat pemberian perlakuan radiasi tersebut. Proses penyembuhan tubuh manusia dari berbagai penyakit dengan cara radiasi dengan demikian dapat dilakukan dengan baik dan sempurna. Matematika sebagai alat bantu Sekalipun para fisikawan dapat dengan mudah menyelesaiakan berbagai persoalan fisis yang ada, namun di sisi lain banyak permasalahan fisis yang lain, termasuk pada bidang kesehatan, harus diselesaikan dengan melibatkan sedikit perumusan matematika. Dengan bantuan teknik matematis yang lihai, banyak permasalahan medis terselesaikan. Dalam dunia fisika sendiri matematika menjadi alat bantu untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Menyelesaikan berbagai persamaan gerak tubuh, aliran darah, proses detak jantung, proses interaksi antar sel-sel tubuh, dilakukan dengan menggunakan alat bantu teknis perumusan matematis yang relevan. Jadi dengan demikian, memiliki pemahaman matematika yang baik sangat membantu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan dengan sempurna. Pengukuran Besaran Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan pengukuran. Pada dunia kesehatan pengukuran menjadi tugas rutin yang dilakukan. Mengukur temperatur tubuh, mengukur tinggi badan, mengukur detak jantung, mengukur denyut aliran darah adalah contoh yang banyak kita temukan. Proses pengukuran ini akan melibatkan angka-angka pada berbagai digit. Semua alat ukur yang digunakan pada proses pengukuran tentu memiliki skala pengukuran yang

terkecil, yaitu skala terkecil yang ditunjukkan pada alat ukur. Kita menyadari bahwa sebagai manusia kita memiliki banyak keterbatasan. Dalam proses pengukuran yang kita lakukan, oleh karena keterbatasan itu, akan menghasilkan sedikit kesalahan dalam batas toleransi, yang oleh fisikawan dan matematikawan dikategorikan sebagai ketidakpastian hasil pengukuran. Itulah sebabnya sering dianjurkan agar mengukur sesuatu besaran harus dilakukan berulang kali dan mengambil rata-ratanya sebagai hasil akhir yang dilaporkan. Semua itu dilakukan agar didapatkan hasil yang lebih akurat sehingga hasil pengukuran tersebut betul-betul menyatakan keadaan yang sebenarnya. Kesalahan terkecil yang mungkin dilakukan pada setiap pengukuran adalah setengah kali dari besar skala terkecil alat ukur yang digunakan. Umumnya pada kehidupan kita sehari-hari besaran-besaran hasil pengukuran yang kita dapatkan adalah hanya melibatkan besarnya saja atau nilai angkanya saja. Besaran ini disebut sebagai besaran scalar. Kita jarang berfikir tentang apa saja yang melekat pada besaran itu. Jika suatu proses pengukuran hanya menghasilkan besarnya saja, maka pengukuran tersebut hanya menghasilkan nilai skalar pengukuran. Tapi dalam kehidupan nyata dan dunia kesehatan, banyak besaran yang harus diukur tidak hanya memiliki besar akan tetapi juga memiliki arah. Suatu besaran yang memiliki besar dan arah disebut sebagai besaran vector. Misalnya, katakanlah anda mendorong seorang teman dengan kuat sehingga teman tersebut terjatuh dan terhempas ke lantai sehingga terluka. Anda dalam proses itu tentu memberikan gaya sebesar tertentu untuk mendorong teman itu. Tapi di samping nilai gaya yang anda berikan tersebut tentu ada arah kemana anda mendorongnya. Jadi gaya yang anda berikan itu memiliki besar dan arah, sehingga gaya itu disebut sebagai besaran vector. Banyak besaran vector yang akan kita gunakan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan tubuh. Satuan Besaran Fisika Gaya yang anda gunakan untuk mendorong teman tersebut memiliki besar dan arah. Di samping itu gaya juga memiliki satuan sebagaimana besaran-besaran yang lainnya. Gaya memiliki satuan Newton yang sama dengan kg.m/dt2. Pada kesempatan lain mungkin saja anda menemukan satuan gaya menjadi gr.cm/dt2. Sekilas terlihat ada perbedaan dari kedua satuan itu walaupun sama-sama satuan dari besaran gaya. Mengapa besaran yang sama memiliki satuan yang berbeda ? Kajian fisika sebenarnya mengizinkan adanya perbedaan penulisan itu. Perbedaan yang terjadi pada penulisan satuan gaya di atas hanya pada sistim satuan yang digunakan. Kg.m/dt2 adalah sistim satuan internasional (SI) atau sering disebut sistim MKS yang berasal dari kata Meter Kilogram Second, sementara gr.cm/dt2 adalah sistim CGS yang berasal dari kata Centimeter Gram Second. Beberapa negara di Eropa menggunakan sistim satuan CGS, sementara Amerika Serikat lebih menyukai sistim satuan MKS. Satuan dari besaran-besaran yang lain dapat dilihat pada berbagai buku ajar yang ada. Di dalam dunia kesehatan kita akan banyak berhadapan dengan satuan seperti: kg (berat badan), oC (temperatur tubuh), cm3 (volume cairan yang akan disuntikkan ke dalam tubuh), dll. Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Besaran yang digunakan dalam suatu perhitungan sering melibatkan besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran dasar yang tak teruraikan lagi. Besaran turunan adalah besaran dimana tersusun dari lebih dari satu besaran pokok. Besaran Pokok Panjang (jarak) meter (m) Massa kilogram (kg) Waktu second (sec) atau detik Temperatur Kelvin (K) atau Celcius (C) Arus listrik Ampere (A) Intensitas cahaya Candela (Cd) Jumlah zat mole (mol) Besaran Turunan Kecepatan m/det Luas m2 Volume m3 Gaya kg.m/dt2 dll.

Mengkonversi Satuan
Besaran apapun yang kita ukur, seperti panjang, kecepatan ataupun arus listrik, harus terdiri dari suatu bilangan dan suatu satuan. Jika besaran-besaran tersebut dijumlahkan, dikurangi, dikalikan atau dibagi dalam suatu persamaan aljabar, maka satuannya juga harus diperlakukan sama seperti bilangan lainnya. Sering kita diberikan besaran dalam satu set satuan , tetapi kita ingin menyatakan dalam set satuan yang lain. Sebagai contoh, kita mengukur bahwa tinggi badan seorang pasien 21,5 inci, dan kita ingin menyatakannya dalam centimeter. Kita harus menggunakan factor konversi (semua faktor konfersi bernilai 1) yang dalam hal ini adalah : 1 in = 2,54 cm Jika kita bagi ruas kanan dengan ruas kiri, kita peroleh nilai 1 yang disebut factor konversi. Jadi faktor konversi memiliki nilai 1. Karena setiap besaran dapat dikalikan 1 dengan tanpa mengubah nilainya, maka dengan mengalikan fakotor konversi, kita dapat mengubah satuan dari suatu besaran ke dalam bentuk satuan yang lain.

Selasa, 01 Mei 2012 SIstem Satuan


Satuan, Standar dan Sistem SI Besaran-besaran fisika selalu dinyatakan relative terhadap suatu standar atau satuan tertentu, dan satuan yang digunakan harus selalu diikutsertakan. Satuan yang diterima secara

umum saat ini adalah System International (SI), massa dan waktu adalah : meter, kilogram dansekon.

di

mana

satuan

standar

: panjang,

Standar internasional yang pertama adalah meter (disingkat m), dinyatakan sebagai standar panjang oleh French Academy of Sciences pada tahun 1790-an. Dalam semangat rasionalitas, 1 meter standar pada awalnya ditentukan sebesar : Jarak antara dua goresan pada meter standar sehingga jarak dari kutub utara ke khatulistiwa melalui Paris adalah 10 juta meter . Meter standar adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina-iridium. Pada tahun 1889, meter didefinisikan dengan lebih tepat sebagai jarak antara dua tanda yang dibuat jelas pada sebuah penggaris campuran platinum-iridium. Tahun 1960, untuk memberikan ketepatan yang lebih tinggi dan agar bisa diproduksi ulang, meter didefinisikan kembali sebagai 1.650.763,73 panjang gelombang dari suatu cahaya jingga tertentu yang dipancarkan oleh atomatom gas Krypton-86 (Kr86). Tahun 1983, meter kembali didefinisikan ulang, kali ini dalam hubungannya dengan kecepatan cahaya (yang nilai pengukuran terbaiknya dalam definisi meter yang lama adalah 299.792.458 m/s, dengan ketidakpastian sebesar 1m/s). Definisi yang baru adalah : satu meter adalah panjang jalur yang dilalui oleh cahaya pada ruang hampa udara selama selang waktu 1/299.792.458 sekon.

Satuan Inggris untuk panjang (inci, foot, mil) sekarang didefinisikan dalam meter Inci (in), didefinisikan tepat sebesar 2,54 centimeter (cm); dimana 1 cm = 0,01 m. Standar massa adalah massa sebuah silinder platina-iridium, yang disebut sebagai satu kilogram, disimpan di International Bureau of Weights and Measures di Sevres, dekat Paris. Sampai tahun 1960 standar waktu didasarkan pada hari surya rata-rata, selang waktu yang dibutuhkan oleh matahari untuk mencapai titik tertingginya dua kali berturut-turut, dirata-ratakan selama watu 1 tahun. Pada tahun 1967 ditetapkan standar atom. Pada atom cesium energi dari kedua tingkat energinya yang terendah tidak banyak berbeda, tergantung pada sejajar atau tidaknya spin electron paling luar pada spin inti. Radiasi listrik magnetic (gelombang mikro) dengan frekuensi yang tepat menyebabkan perpindahan dari satu tingkat energi ke tingkat energi yang lain. Saat ini satu detik didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh 9.192.631,770 periode radiasi ini. Tentu saja ada tepat 60 s dalam satu menit(min) dan 60 menit dalam satu jam atau hour (h). Perhatikan bahwa dua faktor 60 ini (sebagaimana juga 2,54 cm per inci) merupakan definisi dan dengan demikian memiliki jumlah angka signifikan tak terhingga. Tabel 1.1 menunjukkan kisaran pengukuran selang interval waktu.

Tabel 1.1. Beberapa interval waktu tertentu

Selang waktu Waktu hidup partikel yang sangat tidak stabil Waktu hidup elemen-elemen radioaktif Waktu hidup muon Waktu di antara detak jantung manusia Satu hari Satu tahun Rentang waktu kehidupan manusia Panjang sejarah yang tercatat Manusia di Bumi Kehidupan di Bumi Umur Alam semesta

Sekon (pendekatan) 10-23 S 10-23 S s/d 1028 S 10-6 S 100 S (=1 S) 105 S 3 x 107 S 2 x 109 S 1011 S 1014 S 1017 S 1018 S

Definisi satuan standar untuk besaran lainnya akan diberikan ketika kita menemukannya dalam bab-bab berikutnya. Pada sistem metrik, satuan yang lebih besar dan lebih kecil didefinisikan dalam kelipatan 10 dari satuan standar, dan cara ini membuat perhitungan cukup mudah. Dengan demikian, 1 kilometer (km) adalah 1000 m, 1 centimeter adalah 1/100 m, 1 milimeter (mm) adalah 1/1000 m atau 1/100 cm, dan seterusnya. Awalan centi, kilo dan yang lainnya diberikan pada tabel 1.2 dan dapat diterapkan tidak hanya pada satuan panjang, tetapi juga satuan volume, massa, atau satuan metric lainnya. Misalnya 1 centiliter (cL) adalah 1/1000 liter (L) dan satu kilogram adalah 1000 gram (g).

Tabel 1.2 Awalan-awalan Metrik (SI)


Awalan exa peta Singkatan E P Nilai 1018 1015

tera giga mega kilo hecto deka deci centi milli micro nano pico femto atto

T G M k H Da D C M * N P F a

1012 109 106 103 102 101 10-1 10-2 10-3 10-6 10-9 10-12 10-15 10-18

* adalah huruf Yunani mu

Ketika berurusan dengan hukum dan persamaan fisika, penggunaan satu set satuan yang konsistem merupakan hal yang sangat penting. Beberapa sistem satuan telah digunakan selama bertahun-tahun. Saat ini yang paling penting adalah System International (versi Prancis dari sistem internasional), yang disingkat dengan SI. Pada satuan SI, standar panjang adalah meter, standar waktu adalah sekon dan standar massa adalah kilogram. Sistem ini digunakan dalam cabang ilmu fisika yaitu mekanika. Sistem ini dulu disebut MKS (meter-kilogram-sekon). Seluruh kuantitas yang digunakan dalam mekanika dapat dinyatakan dalam istilah satuan standar. Sistem metrik kedua adalah sistem cgs, di mana centimeter, gram dan sekon adalah satuan standar untuk panjang, massa dan waktu, sebagaimana disingkat pada namanya. British engineering system memakai standar foot untuk panjang, pound untuk gaya dan sekon untuk waktu. Cabang ilmu fisika lainnya mempergunakan lebih dari 3 kuantitas dasar dan satuan, yaitu suhu (Kelvin), arus listrik (Ampere) dan intensitas luminasi(Candela). Tahun 1954 dan 1960,

seluruh kuantitas fisika dan satuannya telah dinyatakan dalam istilah satun Internasional (SI) dan beberapa derivate/ keturunannya dari SI. Berikut ini disajikan tebel satuan internasional dan beberapa derivatnya. Tabel 1.3 Satuan Internasional

Kuantitas
Panjang Massa Waktu Arus Temperatur Intensitas cahaya Jumlah zat meter

Satuan
m Kg sec. A K cd Mol

Singkatan

Kilogram detik Ampere Kelvin candela mole

Tabel 1.4 Turunan Satuan Internasional Kuantitas Gaya Tekanan Energi Tenaga Torque Electric charge Potensial listrik Tahanan listrik Kapasitas Induktan frekwensi Satuan Newton Pascal Joule Watt Meter-Newton Coulomb Volt Ohm Farad Henry Hertz N Pa.N/m2 J.Nm W.J/sec r.mN C V, J/c V/A F, C/V, C2/J H, J/A2.sec Hz

Singkatan

Dimensi Kgm/sec2 Kg/m sec2 Kgm2/sec2 Kgm2/sec3 Kgm2/sec2 A sec. Kgm2/sec3A2 Kgm2/sec3A2 Sec.4A2/Kgm2 Kgm2/sec2A2 sec-1

dll

Dalam bidang kedokteran dan juga keperawatan sistem SI, maupun turunannya tidak semua digunakan, masih banyak mempergunakan sistem non SI. Berikut ini adalah besaran dan satuan yang sering digunakan dalam bidang kedokteran :

Tabel 1.5 Sistem non SI yang digunakan dalam bidang kedokteran dan keperawatan

Kuantitas massa panjang volume waktu gaya gram

Satuan g

Singkatan

foot,centimeter liter menit dyne, pound force

ft, cm l min Lbf Cal Kcal Kcal/min Psi mm Hg atm F C

energi

kalori Kilokalori

tenaga tekanan

Kilokalori/menit pound/inch2 millimeter merkuri atmosfir

temperatur

Fahrenheit Celcius

Diposkan oleh ahmadi_physics di 19.42 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Hakikat Fisika
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang paling mendasar, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda. Bidang fisika biasanya dibagi menjadi gerak, fluida, panas, suara, cahaya, listrik dan magnet dan topik-topik modern seperti relativitas, struktur atom, fisika zat padat, fisika nuklir, partikel elementer dan astrofisika. Dalam buku ini pembahasan dibatasi pada materi fisika yang berkaitan dengan ilmu kesehatan khususnya ilmu kedokteran, keperawatan, kebidanan dan kesehatan masyarakat atau lingkungan. Praktik klinik baik kedokteran, keperawatan maupun kebidanan telah banyak memanfaatkan kemajuan sains atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di mana ilmu fisika mempunyai peran yang sangat besar. Maka dari itu ada baiknya kita melihat sekilas bagaimana aktivitas yang disebut sains, termasuk fisika ini dipraktikkan. Dengan pemahaman oleh mahasiswa ilmu keperawatan, kebidanan dan kesehatan masyarakat maupun lingkungan terhadap materi yang ada di buku ini, diharapkan dapat menjadi bekal dalam menekuni profesinya di kemudian hari. Walaupun istilah sains berasal dari bahasa Latin yang berarti mengetahui, akhirnya sains tidak sekedar berarti pengetahuan. Tujuan utama semua sains, termasuk fisika, umumnya dianggap sebagai usaha untuk mencari keteraturan dalam pengamatan manusia pada alam sekitarnya. Banyak orang berpikir bahwa sains adalah proses mekanis dalam pengumpulan fakta-fakta dan membuat teori. Hal ini tidak benar. Sains, termasuk fisika, seperti juga sains lainnya merupakan usaha kreatif. Fisika bukan hanya sekelompok fakta. Teori-teori penting dibuat dengan tujuan untuk menjelaskan pengamatan. Untuk dapat diterima, teori diuji dengan membandingkan prediksinya dengan hasil eksperimen yang sebenarnya. Perhatikan bahwa umumnya teori tidak dapat dibuktikan secara absolute.

BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN MEKANIKA Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.

2. BIOMEKANIKA Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanika merupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa sistem kerangka otot manusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu: Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihat dalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus pada karakteristik gerakan yaitu meneliti gerakan dari segi ruangan yang 2 digunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yang menyebabkan gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yang menyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebut merupakan studi kinematika. Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yang bekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetika menjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajian kinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk diamati, pada kajian kinetik yang terlihat adalah akibat dari gaya. Ada 3 Hukum dasar biomekanika yaitu : a) Hukum Newton pertama Yaitu suatu benda akan tetap dalam posisi istirahat atau berada dalam keadaan gerak yang sama kecuali jika diberi gaya yang dapat menghilangkan keseimbangan. Mendorong benda kecil dan besar Arah gerakan benda akan sama dengan arah gaya yang diberikan sehingga gayadideskripsikan sebagai suatu vector yang memiliki basar dan arah.Ide ini mungkin nampak sederhana tetapi sangat penting jika kita melihat gaya-gayayang melawan gerakan suatu benda. b) Hukum Newton Kedua Mengenai Gerakan Hukum ini menyatakan bahwa percepatan suatu benda (seberapa cepat kecepatannya bertambah) adalah sebanding dengan gaya yang diberikan 3 kepadanya.Hal ini dapat dirangkum dengan persamaan berikut:Gaya = massa x percepatanSuatu gaya sebesar 1 Newton yang diberikan pada benda bermassa 1 kg akan memberikan percepatan 1 m/s (ms). Mendorong brankar Bayangkan dimana anda harus mendorong troli atau tempat tidur. Pada awal gerakanakan terjadi

percepatan. Normalnya, benda digerakkan dengan kecepatan yang konstan sehinggatidak lagi bertambah cepat dan gaya yang diberikan lebih sedikit. Untuk menggerakan suatu benda kita harus mengatasi inersia benda tesebut. Jika inersia sudah dilampaui, maka gaya yangdiperlukan untuk menjaganya tetap bergerak akan lebih sedikit. c) Hukum Newton Ketiga Mengenai Gerakan Hukum ketiga ini menyatakan bahwa untuk setiap aksi terdapat reaksi sebaliknya yangsetara dan berlawanan arah dan hal ini membantu menjelaskan ide keseimbangan gaya yangtelah disebutkan.Gambar 1.5 Pasien berbaring di tempat tidur Pasien yang berbaring di atas tempat tidur, kita menyadari bahwa tempat tidur menyokong pasien. Tanpa tempat tidur, pasien akan jatuh ke lantai 1) Gaya pada tubuh Gaya pada tubuh ada 2 tipe : 1. Gaya pada tubuh dlm keadaan statis.Gaya Berat dan Gaya Otot sebagai Sistem PengumpilTubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dlm keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gayayang ada sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia berfungsi sebagai sistem

4 pengumpil.Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dlm keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gayayang ada sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia berfungsi sebagai sistem pengumpil. 2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.Ada 3 kelas sistem pengumpil : a. Klaspertama Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot Contoh: kepala& leher b. KlasKedua Gaya berat diantara titik tumpu dan Gaya otot.contoh: tumit menjinjit c. KlasKetiga Gaya otot terletak diantara titik tupuan dan gaya berat Contoh: otot lengan about:blank Gaya yang Gaya paling sering diterapkan untuk menstabilkan 5 ekstremitas yang cedera leher, punggung, atau area pelvik. Traksi terapeutik didapat dengan memberikan tarikan pada kepala,tubuh atau anggota gerak menuju sedikitnya dua arah, misalnya: tarikan traksi dan tarikan traksilawannya. Gaya

traksi lawan atau gaya keduanya biasanya berasal dari berat tubuh pasien pada saat bertumpu atau berat lain. PenerapanAnalisaGaya dalamTerapan Kesehatan 1)Gaya Berat Tubuh & Posisi Duduk yang menyehatkan Tulang Belakang1.Traksi dalam Praktik Klinik Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menanganikerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menanganifraktur, dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki deformitas danmmpercepat penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal dan traksi kulit,dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan. Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawananyang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari pada hokum ketiga (Footner,1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai melalui tangan sebagai traksi manual, penggunaantalim splint, dan berat sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan tongs yangdimasukkan kedalam tulang sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond, 6 1999).Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu menanggung bebantraksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih dari ini maka diperlukan traksi melaluitulang. Traksi tulang sebaiknya dihindari pada anak-anak karena growth plate dapat denganmudah rusak akibat pin tulang.Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksitertutup, traksi sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan beban 5 kg. Akibat traksikulit yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit, obstruksi vaskuler, oedem distal,serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai. Traksi tulang dilakukan pada dewasa yangmemerlukan beban > 5 kg, terdapat kerusakan kulit, atau untuk penggunaan jangka waktu lama.Kontratraksi diperlukan untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan memposisikantungkai lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai.Gambar 1. Traksi Tulang.

Suction Regulator atau Suction Pump


Suction Regulator Suction regulator mempunyai prinsip kerja yang sama dengan gas yang pemampatannya dapat diatur , suatu diapragma yang dihubungkan dengan control valve secara terus-menerus bergerak melakukan pengisapan.

Spring bekerja memantulkan diapragma yang mengontrol tekanan di mana diapragma akan membuka atau menutup katup kendali. ruang hampa Tingkat pengaturan pengisapan tergantung pada aplikasi nya, adalah sebagai berikut: Thoracic suction (pengisapan yang berkenaan dengan dada) 0 s/d 45 mmHg low-volume Gastric Suction (berhubungan dengan lambung ) 0 s/d 150 mm Hg Surgical Tracheal ( berhubungan dg pembedahan tracheal) dan (Uterine Suction ) pengisapan berkenaan kandungan, 0 untuk > 300 mm Hg. Daya Hisap maksimum system sentral adalah > 400 mm Hg

MOTOR Adalah suatu alat yang menghasilkan putaran yang dihubungkan dengan kontruksi suction pump. Motor yang sering digunakan sebagai penggerak pompa vacuum adalah motor induksi (dengan arus bolak-balik) tipe motor sangkar dengan starting kapasitor.Pada motor jenis ini,arus rotor motor diperoleh dari arus yang terinduksi sebagai akibat adnya perbedaan relatif antara putaran motor dengan medan magnit putar ( Rotating magnetic Field) yang dihasilkan oleh arus stator.

POMPA HISAP Adalah suatu alat yang berdasarkan kontruksinya dibuat untuk menghasilkan daya hisap (tekanan negatif) Secara teknis terbagi dalam 2 jenis : a. Jenis pompa hisap dengan sistem Piston Keterangan: 1) Motor listrik 2) Piston 3) KIep hisap dan kiep buang 4) Kepala Pompa Prinsip kerja: Bila motor bekeja poros piston yang dikopel dengan rotor motor akan bergerak, sehingga piston akan turun-naik secara kontinyu. Apabila piston naik klep hisap akan menutup sehingga udara akan dibuang melalui klep buang, jika piston turun klep buang akan menutup dan klep hisap akan membuka maka udara akan disedot melalui klep hisap kemudian apabila piston naik kembali klep hisap rrenutup maka udara akan dikeluarkan melalui klep buang.

b. Jenis pompa hisap dengan sistem rotary/sirip.

Jenis pompa ini rnempunyai rotor yang dipasang secara eksentrik di dalam rumah yang berbentuk silinder. Pada rotor terdapat beberapa parit dalam arah aksial dirnana dipasang sudu (sirip). Cara kerja dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar: Konstruksi pompa hisap type Rotary/Sirip Pada gambar kelihatan sebuah pompa dengan empat sudu (sirip). Ruangan antara rotor dan rumah dibagi-bagi oleh sudu. Jika rotor berputar, volume ruangan yang dibatasi oleh dua sudu mula-mula membesar, sehingga udara akan terhisap melalui lobang hisap, kernudian mengecil lagi sehingga udara akan dikompresikan dan dikeluarkan melalui lobang keluar.Penempatan lobang keluar akan mementukan besarnya tekanan yang akan dicapai. PENGENDALI HISAPAN Prinsip kerja dan pengendali hisapan adalab sama dengan sebuah stop kran yang mengatur besar kedllriya udara yang lewat, sehingga akan dapat mengendalikan tekanan negatif yang dihasilkan oleli sebuah pompa. Pengendalian hisapan merupakan bagian yang terbuat dan katup yang dapat diputar/diatur secara kontinyu, sehingga tekanan negatif yang disalurkari dapat datur dan 0 mmHg sampai dengan -750 mm

Manometer Manometer berfungsi untuk menunjukkan nilai tekanan negatif. Botol. Botol berfiingsi untuk menampung cairan dan juga untuk menjaga kestabilan hisapan. Botol yang digunakan pada vacuum extractor adalah bukan botol yang terbuat dan kaca biasa, namun terbuat dan bahan pirex yang mcmiliki tahanan terhadap panas dan tekanan, sehingga tidak mudah pecah. Vacuum hose Vacuum hose adalah slang penghubung antara botol dan suction cup untuk menyalurkan tekanan negatif. Panjang vacuum hose 1 sampai 2 meter dan terbuat dan bahan silicon yang tahan terhadap terhadap panas dan tekanan, lentur dan kuat. Suction cup. Suctin cup adalah seperti mangkok yang ditempelkan pada kepala bayi. Suctin cup mempunyai beberapa ukuran, pada umuinnya terdapat 3 (tiga) ukuran, yaitu 3, 5 dan 7 cm atau S, M dan L. Filter dengan pengaman. Filter berfungsi untuk menyaring udara yang dihisap agar tidak merusak bagian dan alat vacuum extractor. Udara yang dihisap mungkin saja bercampur dengan cairan yang jika tidak difilter akan menimbulkan kotor pada bagian slang atau karat pada bagian pompa atau motor. Filter mi biasanya dibuat dan kain planel yang dapat dibersihkan setiap vacuum extractor setelah dipakai dan dapat diganti apabila fungsi filternya sudah berkurang. Pengaman pada vacuum extractor berfungsi untuk mematikan sistem kerja vacuum extractor apabila cairan dalam botol telah mencapai batas maksimum.

Pada beberapa vacuum extractor ada yang menggunakan botol besar sebagai botol penampungan dan sebuah botol kecil dengan bola ringan sebagai pengaman dan siap menutup saluran dan mematikan sistem vacuum extractor apabila cairan yang masuk melebihi batas yang ditentukan. Sebelum mulai pemeriksaan, secara hati-hati membaca prosedur instruction and service manuals; dan harus dipahami bagaimana cara beroperasi peralatan dan arti dari tiap indikator dan kendali. Juga meninjau ulang pemeriksaan khusus dan frekwensi atau prosedur pemeliharaan pencegahan yang direkomendasikan oleh pabrikan. Suction regulators sangat dimungkinkan untuk dicemari dengan microorganisma menular yang berasal dari pasien. Cucilah tangan secara menyeluruh setelah pemeriksaan, yang terutama bila ada asesoris dibongkar.

Suction Pump

Suction Pump

Suction Pump adalah suatu alat yang yang dipergunakan untuk menghisap cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia. Nama lain dari Suction Pump adalah: - Vacum regulator

- Suction contrrollers - Slym zuiger - Alat hisap Komponen alat - Motor - Botol penampung cairan - Selang - Suction regulator - Manometer - Over Flow Protection / Pelampung (pengaman cairan lebih) - Foot switch Prinsip Kerja Motor suction pump adalah sebuah motor listrik, biasanya hanya bekerja pada satu tegangan, yaitu tegangan 110 V atau 220 V, Rpm 145, 50/60 Hz, maka ketika pemilihan motor dilakukan itu harus sesuai dengan besarnya tegangan yang ada yang didalam rangkaiannya dapat kita temukan sebuah capasitor yang memiliki fungsi sebagai starting capasitor. Penghisap pada bagian ini ada 2 jenis, yaitu: a. Jenis Centrifugal Rotary yaitu penghisap terdiri dari: beberapa kipas (pisau) yang berada dalam rumah penghisap dan dihubungkan dengan motor (bagian yang berputar pada elektromotor). Pada rumah penghisap bagiaan luar terdapat dua katup (lubang hisap dan lubang tiup) serta lubang pembuangan oli. Oli merupakan pelumas dan pendingin pafa bagian kipas. Manometer yaitu alar yang digunakan untuk mengetahui samapai seberapa kuat penghisap bekerja. Skala 0-800 mmHg b. Jenis membran terdiri dari: Stang kedudukan, karet membran kedudukan katup, katup hisap dan katup tekan, tutup/rumah penghisap yang mempunyai katup/lubang hisap dan lubang tekan.

Kekuatan daya hisapnya dikontrol dengan menggunakan regulator, ini biasanya diatur saat ssuction kita pakai untuk kondisi hisapan yang berbedaa-beda, ketika cairan terlalu kental maka regulator kita atur dengan kemampuan hisap yang lebih besar sedang untuk kondisi cairan yang lebih encer maka sebaliknya. Botol vacum, fungsi dari botol vacum adalah untuk memberikan kevakuman udara pada saat digunakan. Pada alat ada yang dapat berfungsi hanya dengan satu buah botol, tetapi akan lebih baik jika menggunakan dua botol, padaa botol akan dilengkapi dengan tutup botol dan disan terdapat dua lubang. Selain itu asesoris lain yang digunakan adalah suction / slang untuk vacum yang besarnya disesuaikan dengan lubang proft daan panjangnya disesuaaikan antara jarak penghisap daan botol. Suction pump banyak digunakan pada kegiatan operasi di ruang bedah, yaitu untuk menghisap darah yang keluar dari pasien, sedangkan diruang perawatan untuk menghisap lendir dalam mulut dan tenggorokan. Hal yang perlu diperhatikan: - Tegangan - Daya hisap maksimum - Pembacaan meter - Botol penampung - Over Flow Protection - Seal penutup botol - Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal - Lakukan pengujian daan kalibrasi 1 tahun sekali Beberapa merk dan model suction pump diantaranya :

Nama Barang Portable Suction Pump SU-510 Gemmy(New) Mobile Suction Pump SU-305 Gemmy(New) Suction Mobile Eastern (Second) Spare Part :

Harga (Rp) 4.500.000 11.500.000 4.700.000

Botol 1liter Botol 3 liter Cover Vacuum cup silicone set of 2 Vacuum cup metal set of 3
Suction pump lainnya antara lain :

350.000 1.100.000 350.000 750.000 1.100.000

KLIK KANAN LALU KLIK NEW TAB/WINDOW UNTUK BUKA LINK DI BAWAH : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. B_ Grup XII_A, B, C Suction My life, Yamamoto giken & Part Grup XII_A MS-610 New Type Grup XII_A MS-700 Suction Grup XII_A MS-710 Suction Grup XII_A MS-740 Suction portable Grup XII_A MS-770 Suction For New Born & Infant Grup XII_A MS-800 Suction AC-DC Aspirator Grup XII_A MS-803 _DFX-XW_C Grup XII_B YG-700 Suction

10. Grup XII_B YG-710 Suction 11. Grup XII_B YG-740 Suction Portable Type 12. Grup XII_B YG-740-II Suction Portable Type 13. Grup XII_B YG-770 Suction For New Born & Infant 14. Grup XII_B YG-780 Suction 15. Grup XII_B YG-790 Suction Model Dorong 16. Grup XII_B YG-790A Suction Model Dorong 17. Grup XII_B YG-800-1 Suction Portable Type 18. Grup XII_B YG-801 MOBILE Suction High Vacum 19. Grup XII_B YG-802 Dig_ Display Suction High vacum 20. Grup XII_B YG-803 Full Automatic Noiles Stomach Suction 21. Grup XII_B YG-810 Portable Suction Thomas 22. Grup XII_B YG-820 Suction unit 23. Grup XII_B YG-880 Suction _YG-740-1 24. Grup XII_B YG-900 Portable Suction ACDC 25. Grup XII_B YG-901 Portable Suction High Vacum 26. Grup XII_B YG-902 Digital Display Portable Suction

Istilah pencarian yang masuk ke halaman ini, al :


SLYM ZUIGER,Cara menggunakan suction pump,cara kerja suction pump,cara penggunaan suction pump,cara menggunakan suction,kumpulan makalah tentang suction,macam macam suction,analisa sintesa syring pump,teori suction,bagian-bagian suction pump,artikel pengertian suction pump,analisa sintesa suction,makalah suction,nama bagian alat suction,makalah tentang doppler suction dan cara kerja doppler dan suction,macam macam suction untuk bayi,standar operasional suction pump,nama lain suction liner di alat kesehatan,pengertian suction pump,penggunaan vacuum regulator

ence of my life
Kamis, 07 November 2013

makalah USG, Vakum Ekstraksi dan Doppler


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Selama masa kehamilan tentunya ibu selalu berharap yang terbaik untuk janin di dalam kandungan. Tak urung tiap kali melakukan pemeriksaan ke dokter atau bidan, ibu akan bertanya-tanya bagaimana keadaan janin. Pemantauan janin tentunya tidak bisa dilakukan dengan kasat mata. Maka dari itu, biasanya pemantauan dilakukan dengan mendengarkan denyut jantungnya. Bukan hanya memantau apakah denyut jantung janin keras atau lemah, tetapi kita juga bisa melihat keadaan janin dalamkandungan dengan menggunakan USG. USG (Ultrasonografi) yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Ekstraktor vacum adalah alat yang menggunakan daya hampa udara (tekanan negatif) untuk melahirkan bayi dengan tarikan pada kepala.

B. Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Secara terperinci tujuan penulisan makalah ini adalah 1. Mengetahui pengertian, jenis, langkah pemeriksaan, cara pemakaian, pemeliharaan, dan penyimpanan Doppler. 2. Mengetahui pengertian, kegunaan, cara kerja, cara pemeriksaan, jenis pemeriksaan, dan manfaat USG. 3. Mengetahui pengertian, prinsip kerja, pelaksanaan, indikasi, kontraindikasi, syarat, alat, langkah klinik, komplikasi, dan kerugian Ekstraksi Vacum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Doppler 1. Pengertian Doppler Fetal Doppler adalah alat untuk deteksi detak jantung janin di dalam kandungan sang ibu. Gunanya untuk memeriksa apakah sang janin tumbuh dengan normal, dengan ditandai adanya denyut jantungnya. Umumnya teknik yang digunakan untuk deteksi detak jantung janin adalah dengan ultrasound (frekuensi 2 MHz). Dibawah ini terdapat salah satu contoh alat doppler yang bisa sebagai pengetahuan. Alat ini merupakan Ultrasonic Fetal Doppler dimana untuk mendiagnosa detak jantung janin pada masa kehamilan.

digunakan

Dengan bantuan probe alat ini meradiasi gelombang ultrasonik dan organ yang bergerak seperti hati, aliran darah. Sinyal ultrasonik akan menginterprestasikan setiapperubahan yang terjadi. Alat ini dapat secara otomatis mengukur detak jantung dengan menggunakan teknologi mikroprosesor dan output secara digital. 2. Sensor Ultrasonik Gelombang ultrasonik merupakan gelombang akustik yang memiliki frekuensi mulai 20 kHz hingga sekitar 20 MHz. Frekuensi kerja yang digunakan dalam gelombang ultrasonik bervariasi tergantung pada medium yang dilalui, mulai dari kerapatan rendah pada fasa gas, cair hingga padat. Jika gelombang

ultrasonik berjalan melaui sebuah medium, Secara matematis besarnya jarak dapat dihitung sebagai berikut: s = v.t/2 .Pers (1)

dimana s adalah jarak dalam satuan meter, v adalah kecepatan suara yaitu 344 m/detik dan t adalah waktu tempuh dalam satuan detik. Ketika gelombang ultrasonik menumbuk suatu penghalang maka sebagian gelombang tersebut akan dipantulkan sebagian diserap dan sebagian yang lain akan diteruskan. Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik. Pada sensor ini gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah benda yang disebut piezoelektrik. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40 kHz ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Sensor ultrasonik secara umum digunakan untuk suatu pengungkapan tak sentuh yang beragam seperti aplikasi pengukuran jarak. Alat ini secara umum memancarakan gelombang suara ultrasonik menuju suatu target yang memantulkan balik gelombang kearah sensor. Kemudian sistem mengukur waktu yang diperlukan untuk pemancaran gelombang sampai kembali kesensor dan menghitung jarak target dengan menggunakan kecepatan suara dalam medium. Rangkaian penyusun sensor ultrasonik ini terdiri dari transmitter, reiceiver, dan komparator. Selain itu, gelombang ultrasonik dibangkitkan oleh sebuah kristal tipis bersifat piezoelektrik. a. Piezoelektrik

Kristal piezoelektrik ditemukan oleh Piere Curie dan Jacques pada tahun 1880, dengan tebal ,85 mm. Bila kristal ini diberi tegangan listrik, maka lempengan kristal akan mengalami vibrasi sehingga timbullah ultrasonik . Sebaliknya , vibrasi pada kristal akan menghasilkan listrik . Oleh karena itu maka kristal piezo elektrik digunakan sebagai transduser pada Fetal Doppler. Frekuensi dan daya ultrasonik yang dipakai dalam bidang kedokteran disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk diagnostik digunakan frekuensi 1 5 MHz dengan daya 0,01 W/cm2. Untuk terapi digunakan daya 1 W/cm2, bahkan untuk menghancurkan kanker diperlukan daya 1000 W/cm2. Dasar penggunaan ultrasonik adalah efek, Doppler, yaitu terjadi perubahan frekuensi akibat adanya pergerakan pendengar, sebaliknya dan getaran yang dikirim ke obyek akan direfleksikan oleh obyek itu sendiri . Sensor piezoelektrik secara langsung mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Tegangan input yang digunakan menyebabkan bagian keramik meregang dan memancarkan gelombang ultrasonik. Tipe operasi transmisi elemen piezoelektrik sekitar frekuensi 32 kHz. Efisiensi lebih baik, jika frekuensi

osilator diatur pada frekuensi resonansi piezoelektrik dengan sensitifitas dan efisiensi paling baik. Jika rangkaian pengukur beroperasi pada mode pulsa elemen piezoelektrik yang sama dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver. Frekuensi yang ditimbulkan tergantung pada osilatornya yang disesuiakan frekuensi kerja dari masing-masing transduser. Karena kelebihannya inilah maka tranduser piezoelektrik lebih sesuai digunakan untuk sensor ultrasonik. b. Transmitter

Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar gelombang ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40 kHz yang dibangkitkan dari sebuah osilator. Untuk menghasilkan frekuensi 40 KHz, harus di buat sebuah rangkaian osilator dan keluaran dari osilator dilanjutkan menuju penguat sinyal. Besarnya frekuensi ditentukan oleh komponen kalang RLC / kristal tergantung dari disain osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan memberikan sebuah sinyal listrik yang diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi reaksi mekanik sehingga bergetar dan memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar frekuensi pada osilator. c. Receiver

Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan piezoelektrik, yang berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan yang berasal dari transmitter yang dikenakan pada permukaan suatu benda atau gelombang langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter. Oleh karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang reversible, elemen keramik akan membangkitkan tegangan listrik pada saat gelombang datang dengan frekuensi yang resonan dan akan menggetarkan bahan piezoelektrik tersebut. 3. Jenis Dopplers Perbedaan Dopplers yang digunakan di rumah atau rumah sakit sebagai berikut: Produsen : Produsen yang populer adalah Nicolet, Huntleigh, Summit Doppler, EchoHeart, Ultrasound Technologies (Seward / Wakeling), Parks Medical Electronics (as Obstetrical Dopplers), dan Sunray. Jenis Probe : Tahan air atau tidak. Waterproof probe digunakan untuk proses melahirkan di air.

Frekuensi : 23 MHz probe. Kebanyakan praktisi dapat menemukan detak jantung dengan probe baik. Probe 3 MHz dianjurkan untuk mendeteksi denyut jantung pada awal kehamilan (8-10 minggu kehamilan). Probe 2 MHz dianjurkan bagi wanita hamil yang kelebihan berat badan. Probe 5 MHz EchoHeart transvaginal Doppler janin Probe membantu dalam deteksi Denyut jantung janin (FHT) di awal kehamilan (6-8 minggu) dan untuk pasien yang memiliki rahim retroversi atau selama kehamilan untuk deteksi FHT untuk wanita yang mengalami obesitas. Tampilan Denyut jantung : Beberapa Dopplers secara otomatis menampilkan denyut jantung, dan Doppler yang lain harus dihitung manual.

4. Langkah-langkah pemeriksaan a. b. c. d. i. ii. Baringkan ibu hamil dengan posisi terlentang Beri jelly pada doppler /lineac yang akan digunakan Tempelkan doppler pada perut ibu hamil didaerah punggung janin. Hitung detak jantung janin : Dengar detak jantung janin selama 1 menit, normal detak jantung janin 120-140 / menit. Beri penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak jantung janin

e. Jika pada pemeriksaan detak jantung janin, tidak terdengar ataupun tidak ada pergerakan bayi, maka pasien diberi penjelasan dan pasien dirujuk ke RS. f. g. Pasien dipersilahkan bangun Catat hasil pemeriksaan jantung janin pada buku Kart Ibu dan Buku KIA

5. Prinsip Kerja Pesawat Fetal Doppler Sebuah lapisan tipis dari jelly ditempatkan antara probe dan kulit untuk memastikan semua suara memasuki tubuh. Probe berisi pemancar dan penerima. Sebuah pulsa Ultrasound dikirimkan oleh pemancar. Pulsa tercermin dari permukaan dan kembali ke penerima. Mesin Ultrasound mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulsa untuk kembali.

6. Pemantauan janin Pemantauan janin tak bisa dilakukan secara kasat mata, karena ia masih bersembunyi dalam rahim. Umumnya, pemantauan dilakukan dengan cara mendengar denyut jantung janin. Bukan hanya keras atau lemahnya denyut jantung, tetapi juga perubahan iramanya, terutama saat terjadi kontraksi rahim. Kenapa? Ketika janin stres, denyut jantung yang tadinya berirama dan kuat, bisa saja jadi tidak berirama dan melemah. Informasi ini perlu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan toleransi janin terhadap proses persalinan. Dokter juga bisa tahu apakah perlu intervensi atau tidak. Sebagai catatan, denyut jantung normal yang menunjukkan bahwa janin tidak mengalami stres adalah 120-160 per menit, dengan variabilitas sekitar 5-25 denyut per menit.

7. Denyut Jantung Janin Dimulai pada minggu ke-5, jantung janin akan semakin cepat pada tingkat 3,3 denyut perhari untuk bulan berikutnya. Jantung janin mulai berdetak pada tingkat kurang lebih sama seperti ibu, yang 80-85 bpm. Dibawah ini gambaran perkiraan denyut jantung janin selama 5 sampai 9 minggu, dengan asumsi tingkat awal dari 80. Minggu 5 dimulai pada 80 dan berakhir pada 103 bpm Week 6 starts at 103 and ends at 126 bpmMinggu 6 dimulai pada 103 dan berakhir di 126 bpm Week 7 starts at 126 and ends at 149 bpmMinggu 7 dimulai pada 126 dan berakhir di 149 bpm Week 8 starts at 149 and ends at 172 bpmMinggu 8 dimulai pada 149 dan berakhir di 172 bpm

At week 9 the fetal heartbeat tends to beat within a range of 155 to 195 bpm.Pada minggu 9 detak jantung janin cenderung untuk mengalahkan dalam jarak 155-195 bpm. Denyut jantung janin akan mulai menurun dan umumnya akan jatuh dalam kisaran 120-160 bpm oleh minggu 12. 8. Cara Pemakaian Doppler Biosys Ifm 500 : Untuk menghidupkan Doppler tekan tombol On/Off yang ada disebelah kiri Doppler. Tekan tombol On/Off tersebut sampai Doppler hidup dan ada bunyiBip. Letakkan Probe Doppler pada bagian atas perut ibu hamil yang sudah diberi ultrasonic Gel. Hasil pengukuran denyut janin akan tampil pada display yang ada pada Doppler.

Untuk mematikan Doppler maka tekan tombol On/Off tersebut sampai Display mati dan ada bunyi Bip. 9. Cara Perawatan Doppler Biosys Ifm 500 : Bersihkan sisa Gel yang menempel pada Probe Doppler setelah pemeriksaanmenggunakan Lap lembut yang sudah dibasahi sedikit Alkohol sampai bersih, lalu keringkan dengan lap lembut yang kering. Karena jika sisa Gel yang menempel pada Probe Doppler tidak dibersihkan setelah pemeriksaan, maka akan memyebabkan kerusakan pada Probe Doppler. Simpan Doppler di tempat bersih yang tidak berdebu dan tidak lembab. Jauhkan dari binatang binatang kecil yang dapat menyebabkan kerusakan pada unit seperti ( semut, nyamuk, dan kecoak ). Mohon anjuran diatas diperhatikan dan dilakukan agar unit doppler dapat bertahan lama penggunaannya

10. Pemeliharaan Doppler a. 3 Bulanan : b. Cek dan bersihkan bagian bagian alat Cek baterai, ganti bila perlu Cek dan bersihkan probe dengan kain halus dan gunakan air hangat atau sabun lunak Cek pengatur volume / sound level Cek suara keluaran Cek konektor probe dan bersihkan

1 Tahunan Cek kebocoran arus listrik Cek hubungan pembumian

11. Penyimpanan Kembalikan posisi volume / sound level regulator ke posisi minimum. Matikan alat dengan menekan atau memutar tombol on/ off ke posisi off. Lepaskan hubungan alat dari catu daya atau kecuali (yang memakai baterai ). Bersihkan probe Letakkan probe pada tepatnya Pasang penutup debu Simpan alat pada tempatnya.

B. USG 1. Pengertian USG USG (Ultrasonografi) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor.

2. Kegunaan USG Secara umum kegunaan USG adalah membantu menegakkan diagnosis dalam berbagai kelainan organ tubuh. Salah satu contoh ultrasonografi adalah Sonografi obstetric yang digunakan oleh dokter spesialis kebidanan untuk memperkirakan usia kandungan, memperkirakan hari persalinan dan juga dapat membantu melihat adanya kelainan pada kandungan/janin. 3. Skema cara kerja USG a. Transduser Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar. b. Monitor Monitor yang digunakan dalam USG c. Mesin USG Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponenkomponen yang sama seperti pada CPU pada PC, USG merubah gelombang menjadi gambar. 4. Cara pemeriksaan Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: a) Pervaginam Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam. 1. Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu. 2. Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing. 3. Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim. 4. Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi. 5. Tidak menyebabkan keguguran.

b) Perabdominan 1. Probe USG di atas perut. 2. Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu. 3. Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut, lemak baru menembus rahim.

Pemeriksaan dengan USG wajib semasa kehamilan sebetulnya hanya dua kali, yaitu: 1. Saat pertama kali pemeriksaan kehamilan (usia kehamilan berapa pun namun biasanya pada usia kehamilan 10-12 minggu). Pemeriksaan ini dilakukan sebagai skrining awal. Gambaran janin yang masih sekitar 8 cm akan terlihat tampil secara utuh pada layar monitor. 2. Usia kehamilan 20-24 minggu sebagai skrining lengkap. Setelah usia kehamilan lebih dari 12 minggu gambaran janin pada layar monitor akan terlihat sebagian-sebagian/tidak secara utuh. Karena alat scan USG punya area yang terbatas, sementara ukuran besar janin sudah bertambah atau lebih dari 8 cm. Jadi, untuk melihat kondisi janin dapat per bagian, misalnya detail muka, detail jantung, detail kaki dan sebagainya. Selain itu, penggunaan alat USG dapat dilakukan atas dasar indikasi yakni: a) Pemeriksaan USG serial untuk mengukur pertumbuhan berat badan janin. b) Bila perlu pada usia kehamilan 38-42 minggu untuk melihat bagaimana posisi bayi apakah melintang, kepala turun, dan lainnya.

5. Jenis pemeriksaan USG a. USG 2 Dimensi

Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.

b.

USG 3 Dimensi Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat

diputar (bukan janinnya yang diputar). c. USG 4 Dimensi Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat bergerak. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim. d. USG Doppler Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan / kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi: 1). Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).

2). Tonus (gerak janin). 3). Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm). 4). Doppler arteri umbilikalis. 5). Reaktivitas denyut jantung janin. d. saat tepat pemeriksaan

6. Manfaat USG a. Trimester I 1). Memastikan hamil atau tidak. 2). Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda kehidupannya. 3). Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya. 4). Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyut janin, dan sebagainya. b. Trimester II: 1). Melakukan penapisan secara menyeluruh. 2). Menentukan lokasi plasenta. 3). Mengukur panjang serviks. c. Trimester III: 1). Menilai kesejahteraan janin. 2). Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan. 3). Melihat posisi janin dan tali pusat. 4). Menilai keadaan plasenta. C. Vacum Ekstraksi 1. Pengertian Vacum Ekstraksi Ekstraksi vakum ialah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negative (vakum) di kepalanya (Kapita Selekta Kedokteran Jilid I.2001:331)

Ekstraksi vakum adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi (Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.2007:495) Vakum ekstraksi adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan akstraksi tenaga negative (vakum) di kepalanya (Kapita Selekta, 2001). Menurut Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal (2007) vakum ekstraksi adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Menurut Saifudi (2002), vakum ekstraksi adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi ibu dan ekstraksi pada bayi. Menurut Sarwono (2007) Ekstraksi vakum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip antara kepala janin dan alat penarik mengikuti gerakan alat vakum ekstraktor. Ekstraktor vacum adalah alat yang menggunakan daya hampa udara (tekanan negatif) untuk melahirkan bayi dengan tarikan pada kepala.

2. Prinsip Kerja Vacum Ekstraksi Prinsip dari cara ini adalah mengadakan suatu vakum (tekanan negatif) melalui suatu cup pada kepala bayi, dengan demikian akan timbul caput secara artificiil dan cup akan melekat erat pada kepala bayi. Penurunan tekanan harus diatur perlahan-lahan untuk menghindarkan kerusakan pada kulit kepala, mencegah timbulnya perdarahan pada otak bayi dan supaya timbul caput succedaneum, prinsip kerja vakum ekstraksi yaitu membuat suatu caput succedaneum artifisialis dengan cara memberikan tekanan negatif pada kulit kepala janin melalui alat ekstraktor vakum. Dan caput ini akan hilang dalam beberapa hari. 3. Pelaksana Vakum Ekstraksi Vakum ekstraksi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang ahli. Adapun pelaksana tindakan vakum ekstraksi adalah dokter dan bidan terlatih. Syarat bidan yang boleh melakukan vakum ekstraksi, yaitu bidan yang bertugas di Rumah Sakit atau minimal Puskesmas PONED bekerja sama/berada dibawah perintah dokter spesialis obstetri ginekologi. Pelaksanaannya dilakukan minimal oleh dua bidan. 4. Indikasi Vakum Ekstraksi a. Indikasi Ibu 1). Power Ibu Menurun tanda: frekuensi his semakin menurun, nadi ibu cepat > 100 x/mnt, nafas cepat > 40x/mnt 2). Decom Tingkat I tanda: sesak nafas yang dialami ibu setelah ibu mengejan.

3). Tekanan Darah Naik tanda: ibu pusing, ada kenaikan tekanan sistole dan diastole 4). Tidak Kuat Mengejan penurunan kepala janin statis, saat ibu mengejan dua kali kepala tidak mengalami penrunan. 5). Adanya Kenaikan Suhu suhu naik lebih dari normal, > 37,5 b. Indikasi Janin 1). Gawat Janin djj janin 160x/mnt c. Indikasi Waktu 1). Kala II Memanjang tanda: pada primi peralinan kala II > 2 jam, pada multi > 1 jam 5. Kontraindikasi Vakum Ektraksi a. Ibu : ibu yang menderita rupture uteri membakat, ibu yang tidak boleh mengejan, CPD. b. Janin : Mal presentasi kepala janin (dahi, muka, bokong, puncak kepala), kepala menyusul, bayi premature, gawat janin, capur succedaneum yang sudah besar. 6. Syarat Syarat-syarat dilakukan ekstraksi vakum Pembukaan lengkap atau hampir lengkap Presentasi kepala Janin cukup bulan (tidak prematur) Tidak ada kesempitan panggul (disproporsi sefalo pelvik) Anak hidup dan tidak gawat janin Penurunan H III/III + (puskesmas H IV/dasar panggul) Kontraksi baik Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengedan Ketuban sudah pecah atau dipecahkan 7. Alat-Alat Ekstraksi Vacum a. Mangkok ( cup ) Mangkok ini dibuat untuk membuat kaputsuksedeniu buatan sehingga mangkuk dapat mencekam kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam mangkuk yaitu mangkuk yang terbuat dari baha logam dan plastic. Beberapa laporan menyebutkan bahwa mangkuk plastic kurang traumatis disbanding dengan mangkuk logam. mangkuk umumnya berdiameter 4 cm sampai dengan 6 cm. pada punggung mangkuk terdapat: Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa penghubung

Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala janin ( point of direction ) Pada vacuum bagian depan terdapat logam/ plastic yang berlubang untuk menghisap cairan atau udara. b. Rantai Penghubung Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk denga pemegang. c. Pipa Penghubung Terbuat dari pipa karet atau plastic lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan negative.pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negative mangkuk dengan botol. d. Botol Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan yang mungkin ikut tersedot ( air ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll ) Pada botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran : - Saluran manometer - Saluran menuju ke mangkuk - Saluran menuju ke pompa penghisap e. Pompa penghisap Dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik 8. Langkah klinik a. Persetujuan tindakan medik b. Persiapan sebelum tindakan 1). Pasien a). Cairan dan selang infus sudah terpasang. Perut bawah dan lipat paha sudah dibersihkan dengan air dan sabun. b). Uji fungsi dan perlrngkapan peralatan vakum. c). Siapkan alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah. d). Medikamentosa a. Oksitosin b. Ergometrin c. Prokain 1% 5) Larutan antiseptic (povidon iodine 10%) 6) Oksigen dengan regulator 7) Instrumen a. Set partus : 1 set b. Vakum ekstraktor : 1 set. Klem ovum: 2 c. Cunam tampon: 1

d. Tabung 5 ml dan jarum suntik No. 23 (sekali pakai): 2 e. Spekulum Sims atau L dan kateter karet: 2 dan 1 2). Penolong (operator dan asisten) a) Baju kamar tindakan, pelapis plastic, masker dan kacamata pelindung: 3 set b) Sarung tangan DTT/steril: 4 pasang c) Alas kaki (sepatu/boot karet): 3 pasang d) Instrumen a. Lampu sorot: 1 b. Stetoskop dan tensimeter: 1 c. Bayi 1) Instrument a. Penghisap lendir dan penekan lidah: 1 set b. Kain penyeka muka dan badan: 2 c. Meja bersih, kering dan hangat (untuk tindakan): 1 d. Inkubator: 1 set e. Pemotong dan pengikat tali pusat: 1 set f. Tabung 20 ml dan jarum suntik No.23/insulin (sekali pakai): 2 g. Kateter intravena atau jarum kupu-kupu: 2 h. Popok dan selimut: 1 i. Alat resusitasi bayi 2) Medikamentosa a. Larutan Bikarbonas Natrikus 7,5% atau 8,4% b. Nalokson (Narkan) 0,01 mg/kg BB c. Epinefrin 0,01% d. Antibiotika e. Akuabidestilata dan dekstrose 10% 3) Oksigen dengan regulator d. Tindakan 1. Instruksikan asisten untuk menyiapkan ekstraktor vakum dan pastikan petugas dan persiapan untuk menolong bayi telah tersedia. 2. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan terpenuhinya persyaratan ekstraksi vakum. Bila penurunan kepala di atas H IV (0/5), rujuk pasien ke rumah sakit. 3. Masukkan tangan ke dalam wadah yang mengandung larutan klorin 0,5%, bersihkan darah dan cairan

tubuh yang melekat pada sarung tangan, lepaskan secara terbalik dan rendam dalam larutan tersebut. 4. Pakai sarung tangan DTT/steril yang baru e. Pemasangan Mangkok Vakum 1. Masukkan mangkok vakum melalui introitus vagina secara miring dan setelah melewati introitus, pasangkan pada kepala bayi (perhatikan agar tepi mangkk tidak terpasang pada bagian yang tidak rata/moulage di daerah ubun-ubun kecil). 2. Dengan jari tengah dan telunjuk tahan mangkok pada posisinya dan dengan jari tengah dan telunjuk tangan lain, lakukan pemeriksaan di sekeliling tepi mangkok untuk memastikan tidak ada bagian vagina atau porsio yang terjepit di antara mangkok dan kepala. 3. Setelah hasil pemeriksaan ternyata baik, keluarkan jari tangan pemeriksaan dan tangan penahan mangkok tetap pada posisinya. 4. Instruksikan asisten untuk menurunkan tekanan (membuat vakum dalam mangkok) secara bertahap. 5. Pompa hingga tekanan skala 10 (silastik) atau -2 (Malmstroom) setelah 2 menit, naikkan hingga skala 60 (silastik) atau -6 (Malmstroom) dan tunggu 2 menit. 6. Sambil menunggu his, jelaskan pada pasien bahwa pada his puncak (fase acme) pasien harus mengedan sekuat dan selama mungkin. Tarik lipat lutut dengan lipat siku agar tekanan abdomen menjadi lebih efektif. f. Penarikan 1. Pada fase acme (puncak) dari his, minta pasien untuk mengedan, secara simultan lakukan penarikan dengan pengait mangkuk, dengan arah sejajar lantai (tangan luar menarik pengait, ibu jari tangan dalam pada mangkuk, telunjuk dan jari tengah pada kulit kepala bayi ) 2. Bila belum berhasil pada tarikan pertama, ulangi lagi pada tarikan kedua. Episiotomy (pada pasien dengan perineum yang kaku) dilakukan pada saat kepala mendorong perineum dan tidak masuk kembali. 3. Saat suboksiput berada di bawah simfisis, arahkan tarikan ke atas hingga lahirlah berturut-turut dahi, muka dan dagu. g. Melahirkan bayi 1. Kepala bayi dipegang biparietal, gerakkan ke bawah untuk melahirkan bahu depan, kemudian gerakkan ke atas untuk melahirkan bahu belakang, kemudian lahirkan seluruh tubuh bayi. 2. Bersihkan muka (hidung dan mulut) bayi dengan kain bersih, potong tali pusat dan serahkan bayi pada petugas bagian anak. h. Lahirkan plasenta 1. Suntikkan oksitosin, lakukan traksi terkendali, lahirkan plasenta dengan menarik tali pusat dan mendorong uterus ke arah dorsokranial. 2. Periksa kelengkapan plasenta (perhatikan bila terdapat bagian-bagian yang lepas atau tidak lengkap). 3. Masukkan plasenta ke dalam tempatnya (hindari percikan darah).

i. Eksplorasi jalan lahir 1. Masukkan speculum sims/L atas dan bawah pada vagina 2. Perhatikan apakah terdapat robekan perpanjangan luka episiotomy atau robekan pada dinding vagina di tempat lain. 3. Ambil klem ovum sebanyak 2 buah, lakukan penjepitan secara bergantian ke arah samping, searah jarum jam, perhatikan ada tidaknya robekan porsio. 4. Bila terjadi robekan di luar luka episiotomy, lakukan penjahitan dan lanjutkan ke langkah K. Bila dilakukan episiotomy, lanjutkan ke langkah J. j. Penjahitan episiotomi 1. Pasang penopang bokong (beri alas kain). Suntikkan prokain 1% (yang telah disiapkan dalam tabung suntik) pada sisi dalam luka episiotomy (otot, jaringan, submukosa dan subkutis) bagian atas dan bawah. 2. Uji hasil iinfiltrasi dengan menjepit kulit perineum yang dianestesi dengan pinset bergigi. 3. Masukkan tampon vagina kemudian jepit tali pengikat tampon dan kain penutup perut bawah dengan kocher. 4. Dimulai dari ujung luka episiotomy bagian dalam, jahit otot dan mukosa secara jelujur bersimpul ke arah luar kemudian tautkan kembali kulit secara subkutikuler atau jelujur matras. 5. Tarik tali pengikat tampon vagina secara perlahan-lahan hingga tampon dapat dikeluarkan, kemudian kosongkan kandung kemih. 6. Bersihkan noda darah, cairan tubuh dan air ketuban dengan kapas yang telah diberi larutan antiseptic. 7. Pasang kasa yang dibasahi dengan povidon iodine pada tempat jahitan episiotomy. k. Dekontaminasi l. Cuci tangan pasca tindakan n. Perawatan pasca tindakan 1. Periksa kembali tanda vital pasien, lakukan tindakan dan beri instruksi lanjut bila diperlukan. 2. Catat kondisi pasien pasca tindakan dan buat laporan tindakan pada kolom yang tersedia dalam status pasien. 3. Tegaskan pada petugas yang merawat untuk melaksanakan instruksi pengobatan dan perawatan serta laporkan segera bila pada pemantauan lanjutan terjadi perubahan-perubahan yang harus diwaspadai 9. Yang Harus Diperhatikan Dalam Tindakan Ektraksi Vacum - Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar - Penurunan tekanan harus berangsur-angsur - Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari jam - Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu mengejan - Apabila kepala masih agak tinggi ( H III ) sebaiknya dipasang cup terbesar (diameter 7 cm) - Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi - Vacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi premature

10. Kriteria kegagalan Dalam 30 menit traksi tidak berhasil Mangkuk terlepas 3x Penyebab kegagalan Tenaga vakum terlalu rendah, tekanan negative dibuat terlalu cepat, selaput ketuban melekat, bagian jalan lahir terjepit, koordinasi tangan kurang baik, traksi terlalu kuat, cacat otot yang sebelumnya tidak diketahui. 11. Komplikasi Ibu : perdarahan akibat atonia uteri / trauma, trauma jalan lahir Bayi : ekstraksi kulit kepala, sefal hematoma, nekrosis kulit kepala, perdarahan intracranial, fraktur klavikula. 2.11 Keuntungan Tindakan Vakum Ekstraksi Cup dapat dipasang waktu kepala masih agak tinggi, H III atau kurang dari demikian mengurangi frekwensi SC Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, cup dapat di pasang di belakang kepala, samping kepala ataupun dahi. Tarikan tidak dapat terlalu berat. Dengan demikian kepala tidak dapat dipaksakan melalui jalan lahir. Apabila tarikan terlampau berat cup akan lepas dengan sendirinya. Cup dapat di pasang meskipun pembukaan belum lengkap, misalnya pada pembukaan 8-9 cm, untuk mempercepat pembukaan.untuk ini dilakukan tarikan ringan yang kontinu sehingga kepala menekan pada cervik. Tarikan tidak boleh terlalu kuat untuk mencegah robekan cervik. Di samping itu cup tidak boleh terpasang lebih dari jam untuk menghindari kemungkinan timbulnya perdarahan pada otak. Vacum ekstraktor dapat juga dipergunakan untuk memutar kepala dan mengadakan fleksi kepala ( missal pada letak dahi ). 12. Kerugian Tindakan Ekstraksi Vacum Kerugian dari tindakan vakum adalah waktu yang diperlukan untuk pemasanga cup sampai dapat ditarik relative lebih lama ( kurang lebih 10 menit ) cara ini tidak dapat dipakai apabila ada indikasi untuk melahirkan anak dengan cepat seperti misalnya pada fetal distress ( gawat janin ) alatnya relative lebih mahal disbanding dengan forcep biasa.

AB II KAJIAN KONSEP A. Ekstraksi Vakum Ekstraksi vakum adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi vakum pada kepalanya. Alat ini dinamakan ekstrator vakum atau ventouse (Depkes RI,2002). Menurut Mansjoer Arif (1999) tindakan ini dilakukan dengan memasang sebuah mangkuk (cup) vakum di kepala janin dan tekanan negatif. Ekstraksi vakum adalah tindakan obstetri yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi (CuninghamF2002).

B. Indikasi Adanya beberapa faktor baik faktor ibu maupun janin menyebabkan tindakan ekstraksi porcef/ekstraksi vakum dilakukan. Ketidakmampuan mengejan, keletihan, penyakit jantung (eklampsia), section secarea pada persalinan sebelumnya, kala II yang lama, fetal distress dan posisi janin oksiput posterior atau oksiput transverse menyebabkan persalinan tidak dapat dilakukan secara normal. Untuk melahirkan secara pervaginam, maka perlu tindakan ekstraksi vakum/tindakan ekstraksi vakum menyebabkan terjadinya toleransi pada servik uteri dan vagina ibu. Di samping itu terjadi laserasi pada kepala janin yang dapat mengakibatkan perdarahan intracranial (Mansjoer Arif, 1999). C. Syarat dari Ekstraksi Vakum: a. Janin b. Janin harus dapat lahir pervaginam (tidak ada c. Pembukaan serviks sudah d. Kepala janin sudah e. Selaput ketuban sudah pecah atau jika belum, f. Harus ada kontraksi uterus atau his dan tenaga mengejan ibu.

aterm disproporsi) lengkap enganged. dipecahkan.

D. Komplikasi Ekstraksi Vakum Pada ibu, ekstraksi vakum dapat menyebabkan perdarahan, trauma jalan lahir dan infeksi. Pada janin ekstrasi vakum dapat menyebabkan ekskoriasi kulit kepala, cepal hematoma, subgaleal hematoma. Hematoma ini cepat direabsorbsi tubuh janin. Bagi janin yang mempunyai fungsi hepar belum matur dapat menimbulkan ikterus neonatorum yang agak berat, nekrosis kulit kepala (scapnecrosis), dapat menimbulkan alopesia (Mansjoer Arif, 1999). E. Prosedur Ekstraksi Vakum Ibu tidur dalam posisi lithotomi. Pada dasarnya tidak diperlukan narcosis umum. Bila waktu pemasangan mangkuk, ibu mengeluh nyeri, diberi anesthesia infiltrasi atau pudendal nerve block. Apabila dengan cara ini tidak berhasil, boleh diberi anesthesia inhalasi, namun hanya terbatas pada waktu memasang mangkuk saja. Setelah semua bagian-bagian ekstraktor vakum terpasang, maka dipilih mangkuk yang sesuai dengan pembukaan serviks (Mansjoer Arif, 1999). Pada pembukaan serviks lengkap biasanya dipakai mangkuk nomor 5. Mangkuk dimasukkan ke dalam vagina dengan posisi miring dan dipasang pada bagian terendah kepala, menjauhi ubun-ubun besar. Tonjolan pada mangkuk, diletakkan sesuai dengan letak denominator. Dilakukan penghisapan dengan pompa penghisap dengan tenaga 0,2 kg/cm2 dengan interval 2 menit. Tenaga vakum yang diperlukan adalah : 0,7-0,8 kg/cm2. Hal ini membutuhkan waktu kurang lebih 6-8 menit (Rustam Mochtar, 1999). Dengan adanya tenaga negatif ini, maka pada mangkuk akan terbentuk kaput suksedaneum arrifisial (chignon). Sebelum mulai melakukan traksi, dilakukan periksa dalam ulang, apakah ada bagian-bagian jalan lahir yang ikut terjepit. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu disuruh mengejan, dan mangkuk ditarik searah dengan arah sumbu panggul (Rustam Mochtar, 1999). Pada waktu melakukan tarikan ini harus ada koordinasi yang baik antara tangan kiri dan tangan kanan penolong. Ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri menahan mangkuk, sedang tangan kanan melakukan tarikan dengan memegang pada pemegang. Maksud tangan kiri menahan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

mangkuk ialah agar mangkuk selalu dalam posisi yang benar dan bila sewaktu-waktu mangkuk lepas, maka mangkuk tidak akan meloncat kearah muka penolong. Traksi dilakukan terus selama ada HIS dan harus mengikuti putaran paksi dalam, sampai akhirnya suboksiput berada di bawah simfisis (Rustam Mochtar, 1999). Bila his berhenti, maka traksi juga dihentikan. Berarti traksi dikerjakan secara intermitten, bersama-sama dengan his. Kepala janin dilahirkan dengan menarik mangkuk ke arah atas, sehingga kepala janin melakukan gerakan defleksi dengan suboksiput sebagai hipomoklion dan berturut-turut lahir bagian-bagian kepala sebagaimana lazimnya. Pada waktu kepala melakukan gerakan defleksi ini, maka tangan kiri penolong segera menahan perineum. Setelah kepala lahir, pintu dibuka, udara masuk ke dalam botol, tekanan negatif menjadi hilang, dan mangkuk lepas. Bila diperlukan episiotomi, maka dilakukan sebelum pemasangan mangkuk atau pada waktu kepala membuka vulva. Kriteria Ekstraksi Vakum Gagal waktu dilakukan traksi, mangkuk terlepas sebanyak 3 kali. Mangkuk lepas pada waktu traksi, kemungkinan disebabkan: Tenaga vakum terlalu rendah Tenaga negatif dibuat terlalu cepat, sehingga tidak terbentuk kaput suksedaneum sempurna yang mengisi seluruh mangkuk. Selaput ketuban melekat antara kulit kepala dan mangkuk sehingga mangkuk tidak dapat mencengkram dengan baik. Bagian-bagian jalan lahir (vagina, serviks) ada yang terjepit ke dalam mangkuk. Kedua tangan kiri dan tangan kanan penolong tidak bekerja sama dengan baik. Traksi terlalu kuat Cacat (defect) pada alat, misalnya kebocoran pada karet saluran penghubung. Adanya disproporsi sefalo-pelvik. Setiap mangkuk lepas pada waktu traksi, harus diteliti satu persatu kemungkinan-kemungkinan di atas dan diusahakan melakukan koreksi. Dalam waktu setengah jam dilakukan traksi, janin tidak lahir.

Keunggulan Ekstraksi Vakum Pemasangan mudah (mengurangi bahaya trauma dan infeksi) Tidak diperlukan narkosis umum Mangkuk tidak menambah besar ukuran kepala yang harus melalui jalan lahir Ekstraksi vakum dapat dipakai pada kepala yang masih tinggi dan pembukaan serviks belum lengkap 5. Trauma pada kepala janin lebih ringan (Rustam Mochtar, 1999). G. Kerugian Ekstraksi Vakum 1. Persalinan janin memerlukan waktu yang lebih lama 2. Tenaga traksi tidak sekuat seperti pada cunam. Sebenarnya hal ini dianggap sebagai keuntungan, karena kepala janin terlindung dari traksi dengan tenaga yang berlebihan. 3. Pemeliharaannya lebih sukar, karena bagian-bagiannya banyak terbuat dari karet dan harus selalu kedap udara. (Rustam Machtar, 1999). 1.2. ETIOLOGI 1. Kelelahan pada ibu : terkurasnya tenaga ibu pada saat melahirkan karena kelelahan fisik pada ibu (Prawirohardjo, 2005).

F. 1. 2. 3. 4.

2.

Partus tak maju : His yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan bahwa rintangan pada jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap persaiinan, tidak dapat diatasi sehingga persalinan mengalami hambatan atau kematian (Prawirohardjo, 2005). 3. Gawat janin : Denyut Jantung Janin Abnormal ditandai dengan: a. Denyut Jantung Janin irreguler dalam persalinan sangat bereaksi dan dapat kembali beberapa waktu. Bila Denyut Jantung Janin tidak kembali normal setelah kontraksi, hal ini mengakibatkan adanya hipoksia. b. Bradikardia yang terjadi di luar saat kontraksi atau tidak menghilang setelah kontraksi. c. Takhikardi dapat merupakan reaksi terhadap adanya demam pada ibu (Prawirohardjo, 2005). 1. FORCEP Pada bayi dapat terjadi kerusakan saraf ketujuh (nervus fasialis), luka pada wajah dan kepala, serta patah tulang wajah dan tengkorak. Jika hal itu terjadi, bayi harus diawasi dengan ketat selama beberapa hari. Tergantung derajat keparahannya, luka tersebut akan sembuh sendiri. Sedangkan pada ibu, dapat terjadi luka pada jalan lahir atau robeknya rahim (ruptur uteri) Forsep merupakan alat bantu persalinan yang terbuat dari logam menyerupai sendok. Berbeda dengan vakum, persalinan yang dibantu forsep bisa dilakukan meski Anda tidak mengejan, misalnya saat terjadi keracunan kehamilan, asma, atau penyakit jantung. Persalinan dengan forsef relatip lebih beresiko dan lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan vakum. Namun kadang terpaksa dilakukan juga apabila kondisi ibu dan anak sangat tidak baik. Forsep digunakan pada ibu pada keadaan sangat lemah, tidak ada tenaga, atau ibu dengan penyakit hipertensi yang tidak boleh mengejan, forsep dapat menjadi pilihan. Demikian pula jika terjadi gawat janin ketika janin kekurangan oksigen dan harus segera dikeluarkan. Apabila persalinan yang dibantu forsep telah dilakukan dan tetap tidak bisa mengeluarkan bayi, maka operasi caesar harus segera dilakukan. 2. EMBRIOTOMI Embriotomi adalah tindakan pertolongan persalinan pervaginam yang dilakukan pada janin yang telah meninggal, dengan jalan merusak janin; sehingga janin yang mati dapat dilahirkan.Pada embriotomi,janin tidak begitu mendapat perhatian, sedangkan ibunya perlu mendapatkan tindakan yang tidak menambah komplikasi. Oleh karena itu persiapan pertolongan persalinan pada janin yang mati merupakan kunci keberhasilan.Persiapan Pertolongan Persalinan Embriotomi. 1. Persiapan umum: a. Informed consent dan KIE kepada ibu tentang janinnya yang telah meninggal b. Rehidrasi cairan yang adekuat. c. Persiapan transfusi darah. d. Pemberian antibiotika profilaksis. e. Tempat untuk janin yang telah mati. 2. Persiapan khusus: a. Persiapan untuk memberikan narkose b. Alat-alat yang diperlukan dan disesuaikan dengan kondisi sesaat. c. Melakukan desinfeksi tempat operasi dan menutupnya dengan kain steril. 3. Syarat umum Pertolongan Persalinan Embriotomi Syarat umum embriotomi meliputi:

a. b. c. d. 4. a.

1. 2. 3. 4. 5.

1. 2.

3. 4.

5.

Pembukaan hampir lengkap sampai lengkap. Ketuban sudah pecah atau dipecahkan. Anak mati dan memungkinkan untuk dilahirkanper vaginam. Tidak terdapat tanda-tanda ruptura uteri. Bentuk pertolongan persalinan embriotomi meliputi: Kraniotomi : Tindakan untuk memperkecil ukuran kepala janin dengan cara memberi lubang dan mengeluarkan isi tengkorak, sehingga janin dapat dilahirkan pervaginam.Tindakan kraniotomi biasanya disusul dengan ekstraksi kepala dengan menggunakan kranioklast sehingga tindakan ini lazim disebut sebagai tindakan perforasi & kranioklasi. Alat yang digunakan: Pisau bedah (scalpel) Perforator SIMPSON Kranioklast C u n a m B O E R Cunam Mouzeaux Perforator SIMPSON: Peforator memiliki dua daun dengan tepi tajam dan ujung yang runcing, masing-masing dibatasi dengan bahu penahan Tangkai perforator bila daun sedang dalam keadaan tertutup, akan dalam keadaan terbuka dengan sebuah penahan Penahan tersebut menjaga agar daun perforator selalu dalam keadaan tertutup Dengan menekan gagang secara serempak, daun perforator akan terpisah satu sama lain ( terbuka ) Cranioclast BRAUN: Terdiri dari dua daun ( sendok jantan dan betina ) yang pemasangannya dilakukan secara terpisah. Sendok jantan dimasukkan kedalam lubang ditengkorak kepala janin. Sendok betina diletakkan pada daerah muka janin. Penguncian dilakukan setelah kedua daun terpasang dengan benar. Tehnik: Ibu dalam posisi lithotomi. Tangan kiri operator dimasukkan secara o bstetrik kedalam jalan lahir dan diletakkan diantara kepala janin dan bagian simfisis menghadap ke bawah.Seorang asisten melakukan fiksasi kepala janin dari sebelah luar disebelah atas simfisis. Dengan pisau bedah, dibuat lubang pada ubun -ubun besar atau sutura sagitalis. P e r f o r a t o r N a e g e l e d a l a m keadaan tertutup dimasukkan jalan lahir secara horisontal dengan bagian lengkung berada diatas dan ujung yang runcing mengarah kebawah dibawah perlindungan telapak tangan kiri ( agar tidak mencederai dinding vesica urinaria) dan selanjutnya ujung perforator dalam keadaan tertutup dimasukkan kedalam lubang pada kepala janin yang sudah dibuat sebelumnya. [ memasukkan perforator dapat dilakukan tanpa terlebih dulu membuat lubang pada ubun-ubun besar atau sutura sagitalis yaitu dengan cara menembuskan langsung perforator ke kepala janin ; dalam hal ini, agar ujung perforator tidak meleset maka arah perforator harus tegak lurus dengan kepala janin ]

6. Setelah perforator berada didalam tengkorak kepala janin,lubang perforasi diperlebar dengan cara membuka dan menutup perforator dalam arah tegak lurus dan horisontal sedemikian rupa sehingga lubang perforasi berbentuk irisan silang 7. Dengan perlindungan telapak tangan kiri, perforator dikeluarkan dalamkeadaan tertutup dari jalan lahir.

8.

Jaringan otak tak perlu dikeluarkan secara khusus oleh karena akan keluar dengan sendirinya saat ekstraksi kepala.

b. Dekapitasi : persalinan anak mati per vaginam dengan jalan melakukan pemotongan leher.

c. Eviserasi (eksentrasi) : usaha untuk memperkecil janin sehingga dapat lahir per vaginam dengan jalan mengeluarkan isi abdomen dan toraks. Indikasi: Letak lintang Hidrops fetalis d. Spondilotomi : usaha untuk memperkecil janin sehingga dapat lahir pervaginam dengan jalan memotong tulang belakang. Indikasi: Letak lintang dorso inferior e. Kleidotomi : Tindakan memotong atau mematahkan 1 atau dua buah klavikula untuk memperkecil diameter lingkar bahu. Indikasi: Distosia bahu Instrumen: Gunting Dubois atau Gunting SIEBOLD Tehnik : Pasien berada pada posisi lithotomic Satu tangan operator masuk jalan lahir dan langsung memegang klavikula bawah Dengan spekulum yang terpasang di vagina, tangan lain melakukan Pemotongan klavikula bersamaan dengan tindakan ini, assisten melakukan fiksasi kepala dari arah luar Bila dengan satu klavikula yang terpotong, bahu masih belum dapat dilahirkan maka dapat dilakukan pemotongan klavikula kontraleteral.

f.

PUNGSI

Definisi: Tindakan untuk mengeluarkan cairan dari kepala janin Indikasi: Hidrosepalus Tehnik: Transabdominal atau transvaginal Pungsi , Hidrosepalus pada presentasi kepala yang menyebabkan distosia, pungsi dilakukan melalui ubun-ubun besar (bila mungkin), Pasca pungsi, kepala mengecil dan ditarik dengan cunam Mouseaux.

5. KURETASI A. Pengertian Kuretasi

Kuretase adalah cara mengosongkan/membersihkan hasil konsepsi dari dalam rahim dengan memakai alat kuretase. Sedangkan kuretase untuk diagnostik adalah mengambil jaringan endometrium. B. Indikasi Kuretase 1. Indikasi diagnostik meliputi : a. Metroragia b. Perdarahan uterus disfungsional c. Infertilitas d. Amenore sekunder (diduga adanya endometritis tuberkulosis) e. Karsinoma endometrium f. Polip Uteri 2. Perdarahan postmolar (mungkin disebabkan oleh koriokarsinoma) Indikasi terapeutik meliputi : Abortus inkomplit, abortus insipiens, missed abortion Sisa jaringan plasenta pasca persalinan Molahidatidosa 3. Langkah Klinik Kuretase : Persetujuan tindakan medic Persiapan sebelum tindakan

4. a. b. c. d. e. f. g. h.

5. a. b. c. d. e. f. g.

Pasien Cairan dan selang infus sudah terpasang Perut bawah dan lipat paha sudah dibersihkan dengan air dan sabun Uji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi kardiopulmoner (termasuk oksigen dan regulator) Siapkan kain alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah Medikamentosa (kerja sama dengan bagian anestesi) Analgetika ( Pethidin 1 - 2 mg/kgBB, Ketamin Hcl 0,5 mg/kgBB, Tramadol 1-2 mg/kgBB) Sedativa (Diazepam 10 Atropin Sulfas 0,25 - 0,50mg/ml Larutan antiseptik (Poviden Iodin 10%) Oksigen dan regulator Instrumen Cunam tampon ` : 1 buah Cunam peluru atau tenakulum : 1 buah Klem ovum lurus : 1 buah dan lengkung 1 buah Sendok kuret : 1 set Senala kavum uteri : 1 buah Spekulum Sim's atau L : 2 buah Kateter karet : 1 buah Tabung suntik dan jarum suntik No. 23 sekali pakai : 2 buah Penolong (Operator dan asisten) : Baju kamar tindakan, topi, masker, pelapis pelastik, kacamata pelindung : 3set Alas kaki : 3 pasang Instrumen lampu sorot : 1 buah mangkok logam : 2 buah penampung darah dan jaringan : 1 buah penampung urine : 1 buah Pencegahan infeksi Cuci tangan dan lengan hingga siku dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan dengan handuk kering Pakai perlengkapan kamar tindakan dan sarung tangan steril Pasien Dengan posisi lithotomi, pasangkan kain penutup steril Tindakan : Instruksikan untuk memberikan sedativa dan analgetika melalui karet infus (pethidin diberikan secara intra muskuler) Kosongkan kandung kemih dan lakukan periksa dalam Ganti sarung tangan Pasang spekulum Sim's/L sampai pada posisinya dan minta asisten untuk menahan spekulum atas pada posisinya Bersihkan vagina dan serviks dengan kapas dan larutan antiseptic Jepit serviks dengan cunam peluru pada posisi jam 11 dan jam 13 Lakukan pemeriksaan dalamnya dan lengkung uterus (sondage)

h. Bersihkan jaringan yang tertahan pada canalis servikalis dan kavum uteri dengan cunam ovum yang lengkung i. Lanjutkan pengerokan dinding uterus dengan sendok kuret j. Keluarkan semua jaringan yang masih ada dalam kavum uteri k. Lepaskan jepitan cunam pada serviks l. Kontrol perdarahan m. Lepaskan spekulum atas dan bawah 6. Dekontaminasi : a. Masukkan semua instrumen bekas pakai ke dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5% selama 10 menit b. Buang sampah habis pakai ke tempatnya c. Bersihkan sarung tangan, lepaskan dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit 7. Perawatan Pasca Tindakan : a. Periksa tanda vital, catat dan buat laporan tindakan b. Buat instruksi perawatan, pengobatan dan pemantauan pasca tindakan c. Beritahukan pada suami/walinya bahwa tindakan telah selesai dan pasien masih memerlukan perawatan dan pengobatan lanjutan d. Kirim jaringan kuretase untuk pemeriksaan PA Pemberian obat antibiotika maupun uterotonika baik oral maupun injeksi sebelum, selama dan sesudah tindakan sesuai dengan penatalaksanaan masing-masing diagnosis tindakan. 8. Kemungkinan Terjadinya Komplikasi : a. Perforasi uterus b. Laserasi serviks c. Perdarahan d. Infeksi 9. Penanganan Perforasi uterus : Observasi bila robekan berukuran kecil, biasanya defek yang kecil sembuh dengan tanpa terjadi komplikasi. Bila kerusakan sampai intra abdominal dan lubang perforasi besar dan masuk ke kavum peritonium, segera lakukan laparatomi, jahit luka perforasi atau bila perlu histerektomi dan lakukan pemeriksaan isi abdomen khususnya usus. Laserasi serviks : Bila luka cukup lebar harus dijahit Perdarahan :Biasanya terjadi karena kontraksi rahim kurang sempurna, berikan oksitosin, kalau perlu pasang utero-vaginal tampon dan transfusi darah. Infeksi : Berikan antibiotika sesuai penanganan infeksi pada diagnosis tindakan.

Fototerapi
PENGERTIAN Fototerapi digunakan untuk menurunkan kadar bilirubin serum pada neonatus dengan hiperbilirubinemia jinak hingga moderat. Fototerapi dapat menyebabkan terjadinya isomerisasi bilirubin indirect yang mudah larut di dalam plasma dan lebih mudah di ekskresi oleh hati ke

dalam saluran empedu. Meningkatnya foto bilirubin dalam empedu menyebabkan bertambahnya pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltic usus meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus. INDIKASI Penggunaan fototerapi sesuai anjuran dokter biasanya diberikan pada neonatus dengan kadar bilirubin indirect lebih ddari 10mg % sebelum tranfusi tukar, atau sesudah transfuse tukar. PRINSIP KERJA FOTO TERAPI Foto terapi dapat memecah bilirubin menjadi dipirol yang tidak toksis dan di ekskresikan dari tubuh melalui urine dan feses. Cahaya yang dihasilkan oleh terapi sinar menyebabkan reaksi fotokimia dalam kulit (fotoisomerisasi) yang mengubah bilirubin tak terkonjugasi ke dalam fotobilirubin dan kemudian di eksresi di dalam hati kemudian ke empedu, produk akhir reaksi adalah reversible dan di ekresikan ke dalam empedu tanpa perlu konjugasi. Energy sinar dari foto terapi mengubah senyawa 4Z-15Z bilirubin menjadi senyawa bentuk 4Z-15E bilirubin yang merupakan bentuk isomernya yang mudah larut dalam air. MEMPERSIAPKAN UNIT FOTOTERAPI Pastikan bahwa tutup plastik atau pelindung berada pada posisinya. Hal ini mencegah cedera pada bayi jika lampu pecah dan membantu menapis sinar ultraviolet yang berbahaya. Hangkatkan ruangan tempat unit diletakkan, bila perlu, sehingga suhu dibawah sinar adalah 28oC sampai 30oC. Nyalakan unit, dan pastikan bahwa semua tabung fluoresen bekerja Ganti tabung fluoresen yang terbakar atau yang berkedip-kedip Catat tanggal tabung diganti dan ukur durasi total penggunaan tabung tersebut. Ganti tabung setiap 2000 jam penggunaan atau setelah tiga bulan, mana saja yang terlebih dahulu, walaupun tabung masih bekerja. Gunakan seprai putih pada pelbet, tempat tidur bayi, atau inkubator, dan letakkan tirai putih disekitar tempat area tempat unit diletakkan untuk memantulkan sinar sebanyak mungkinkembali ke bayi. MEMBERIKAN FOTOTERAPI 1. Letakkan bayi di bawah fototerapi

a. Jika berat badan bayi 2 kg atau lebih, letakkan bayi telanjang pada pelbet atau tempat tidur. Letakkan atau jaga bayi kecil dalam inkubator. b. Perhatikan adannya bilier atau obstruksi usus. R/ fototerapi dikontraindikasikan pada kondisi ini karena fotoisomer bilirubin yang diproduksi dalam kulit dan jaringan subkutan dengan pemajanan pada terapi sinar tidak dapat diekskresikan. c. Ukur kuantitas fotoenergi bola lampu fluorensen (sinar putih atau biru) dengan menggunakan fotometer. R/ intensitas sinar menembus permukaan kulit dari spectrum biru menentukan seberapa dekat bayi ditempatkan terhadap sinar. Sinar biru khusus dipertimbangkan lebih efektif daripada sinar putih dalam meningkatkan pemecahan bilirubin. d. Letakkan bayi di bawah sinar sesuai dengan yang di indikasikan. e. Tutupi mata bayi dengan potongan kain, pastikan bahwa potongan kain tersebut tidak menutupi hidung bayi.Inspeksi mata setiap 2 jam untuk pemberian makan. Sring pantau posisi. R/ mencegah kemungkinan kerusakan retina dan konjungtiva dari sinar intensitas tinggi. Pemasangan yang tidak tepat dapat menyebabkan iritasi, abrasi kornea dan konjungtivitis, dan penurunan pernapasan oleh obstruksi pasase nasal. f. Tutup testis dan penis bayi pria R/ mencegah kemungkinan kerusakan penis dari panas 2. Ubah posisi bayi setiap 2 jam R/ memungkinkan pemajanan seimbang dari permukaan kulit terhadap sinar fluoresen, mencegah pemajanan berlebihan dari bagian tubuh individu dan membatasi area tertekan. 3. Pastikan bayi diberi makan : a. Dorong ibu menyusui sesuai kebutuhan tetapi minimal setiap 2 jam : - Selama pemberian makan, pindahkan bayi dari unit fototerapi dan lepaskan kain penutup mata.

- Memberikan suplemen atau mengganti ASI dengan jenis makanan atau cairan lain tidak diperlukan (mis: pengganti ASI,air, air gula,dsb) b. Jika bayi mendapkan cairan IV atau perasaan ASI, tingkatkan volume cairan dan/atau susu sebanyak 10% volume harian total perhari selama bayi dibawah sinar fototerapi c. Jika bayi mendapkan cairan IV atau diberi makan melalui slang lambung, jangan memindahkan bayi dari sinar fototerapi. 4. Perhatiakan bahwa feses bayi warna dan frekuensi defekasi dapat menjadi encerdan urin saat bayi mendapatkan fototerapi. Hal ini tidak membutuhkan penangan khusus. R/ defekasi encer, sering dan kehijauan serta urin kehijauan menandakan keefektifan fototerapi dengan pemecahan dan ekskresi bilirubin. 5. Dengan hati- hati cuci area perianal setelah setiap defekasi , inspeksi kulit terhadap kemungkinan iritasi dan kerusakan. R/ membantu mecegah iritasi dan ekskoriasi dari defekasi yang sering atau encer. 6. Lanjutkan terapi dan uji yang diprogramkan lainnya: a. Pindahkan bayi dari unit foterapi hanya selama prosedur yang tidak dapat dilakukan saat dibawah sinar fototerapi b. Jika bayi mendapkan oksigen, matikan sinar sebentar saat mengamati bayi untuk mengetahui adanya sianosis sentral (lidah dan bibir biru). 7. Pantau kulit bayi dan suhu inti setiap 2 jam atau lebih sering sampai stabil (mis, suhu aksila 97,8 F, suhu rectal 98,9 F). R/ fluktuasi pada suhu tubuh dapat terjadi sebagai respons terhadap pemajanan sinar, radiasi dan konveksi. 8. Pantau masukan dan haluaran cairan, timbang BB bayi dua kali sehari. Perhatikan tanda- tanda dehidrasi (mis, penurunan haluaran urine, fontanel tertekan, kulit hangat atau kering dengan turgor buruk, dan mata cekung). Tingkatkan masukan cairan per oral sedikitnya 25%. R/ peningkatan kehilangan air melalui feses dan evaporasi dapat menyebabkan dehidrasi. 9. Ukur kadar bilirubin serum setiap 12 jam:

R/ penurunan kadar bilirubin menandakan keefektifan fototerapi, peningkatan yang kontinu menandakan hemolisis yang kontinu dan dapat menandakan kebutuhan terhadap transfuis tukar. a. Hentikan fototerapi jika kadar bilirubin serum di bawah kadar saat fototerapi di mulai atau 15mg/dl (260umol), mana saja yang lebih rendah. b. Jika bilirubin serum mendekati kadar yang membutuhkan tranfusi tukar atau pemindahan dan segera rujuk bayi kerumah sakit tersier atau pusat spesialisasi untuk tranfusi tukar, jika memungkinkan. Kirim sampel darah ibu dan bayi. 10. Jika serum bilirubin tidak dapat diukur,hentikan fototerapi setelah tiga hari. Bilirubin pada kulit dengan cepat menghilang dibawah fototerapi. Warna kulit tidak dapat digunakan sebagai panduan kadar bilirubin serum selama 24 jam setelah penghentian fototerapi 11. Setelah fototerapi dihentikan : a. Amati bayi selama 24 jam dan ulangi pengukuran bilirubin serum, jika memungkinkan atau perkiraan ikterus dengan menggunakan metode klinis. b. Jika ikterus kembali ke atau di atas kadar di mulainya fototerapi, ulangi fototerapi dengan banyak waktu yang sama seperti awal pemberian. Ulangi langkah ini setiap kali fototerapi dihentikan sampai pengukuran atau perkiraan bilirubin tetap di bawah kadar yang membutuhkan fototerapi. 12. Jika fototerapi tidak lagi dibutuhkan, bayi makan dengan baik dan tidak terjadi masalah lain yang membutuhkan hospitalisasi, pulangkan bayi. 13. Ajari ibu cara mengkaji ikterus, dan anjurkan ibu kembali jika bayi menjadi lebih icterus. EFEK SAMPING FOTOTERAPI 1. Tanning (perubahan warna kulit) : induksi sintesis melanin dan atau disperse oleh cahaya ultra violet. 2. Syndrome bayi Bronze : penurunan ekskresi hepatic dari foto produk bilirubin. 3. Diare : bilirubin menginduksi seksresi usus. 4. Intoleransi laktosa : trauma mukosa dari epitel villi.

5. Hemolisis : trauma fotosensitif pada eritrosist sirkulasi. 6. Kulit terbakar : paparan berlebihan karena emisi gelombang pendek lampu fluoresen. 7. Dehidrasi : peningkatan kehilangan air yang tak disadari karena energy foton yang diabsorbsi. 8. Ruam kulit : trauma fotosensitif pada sel mast kulit dengan pelepasan histamine. ALAT FOTOTERAPI Bagian- bagian alat fototerapi 1. Kabel penghubung alat dengan sumber listrik 2. Pengatur jarak lampu dengan bayi 3. Tombol power on/off untuk menghidupkan atau mematikan lampu fototerapi 4. Hourmeter (petunjuk berapa jam fototerapi yang sudah dipakai). Termodinamika
19 April 2011teguhsasmitosdp2Tinggalkan komentarGo to comments

Pengertian Termodinamika Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = panas and dynamic = perubahan) adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal. Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah termodinamika biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses super pelan. Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika taksetimbang. Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik. waktu, telah diusulkan bahwa

Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam. Konsep Dasar dalam Termodinamika Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.

Sistem Termodinamika Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan: sistem terisolasi:

sistem terisolasi adalah tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkunganwadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi. sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya: ~ pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas. ~ pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem. Keadaan Termodinamika Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem). Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan. Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut. Proses Termodinamika Kalor (Q) merupakan energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat adanya perbedaan suhu. Berkaitan dengan sistem dan lingkungan, bisa dikatakan bahwa kalor merupakan energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau energi yang berpindah dari lingkungan ke sistem akibat adanya perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih tinggi dari suhu lingkungan, maka kalor akan mengalir dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya, jika suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu sistem, maka kalor akan mengalir dari lingkungan menuju sistem. Jika Kalor (Q) berkaitan dengan perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu, maka Kerja (W) berkaitan dengan perpindahan energi yang terjadi melalui cara-cara mekanis (mekanis tuh berkaitan dengan gerak) Misalnya jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan, maka energi dengan sendirinya akan berpindah dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya jika lingkungan melakukan kerja terhadap sistem, maka energi akan berpindah dari lingkungan menuju sistem.

Salah satu contoh sederhana berkaitan dengan perpindahan energi antara sistem dan lingkungan yang melibatkan Kalor dan Kerja adalah proses pembuatan popcorn. Dirimu ngerti popcorn tidak ? biji jagung yang ada bunganya, garis besarnya seperti ini Biasanya popcorn dimasukkan ke dalam wadah tertutup (panci atau alat masak lainnya). Selanjutnya, wadah tertutup tersebut dipanasi dengan nyala api kompor. Adanya tambahan kalor dari nyala api membuat biji popcorn dalam panci kepanasan dan meletup. Ketika meletup, biasanya biji popcorn berjingkrak-jingkrak dalam panci dan mendorong penutup panci. Gaya dorong biji popcorn cukup besar sehingga kadang tutup panci bisa berguling ria Untuk kasus ini, kita bisa menganggap popcorn sebagai sistem, panci sebagai pembatas dan udara luar, nyala api dkk sebagai lingkungan. Karena terdapat perbedaan suhu, maka kalor mengalir dari lingkungan (nyala api) menuju sistem (biji popcorn). Adanya tambahan kalor menyebabkan sistem (biji popcorn) memuai dan meletup sehingga mendorong penutup panci (si biji popcorn tadi melakukan kerja terhadap lingkungan). Dalam proses ini, keadaan popcorn berubah. Keadaan popcorn berubah karena suhu, tekanan dan volume popcorn berubah saat memuai dan meletup meletupnya popcorn hanya merupakan salah satu contoh perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan lingkungan. Masih sangat banyak contoh lain, sebagiannya sudah gurumuda ulas pada bagian pengantar Perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan lingkungan yang melibatkan Kalor dan Kerja, disebut sebagai proses termodinamika. Energi dalam dan Hukum Pertama Termodinamika Energi dalam sistem merupakan jumlah seluruh energi kinetik molekul sistem, ditambah jumlah seluruh energi potensial yang timbul akibat adanya interaksi antara molekul sistem. Kita berharap bahwa jika kalor mengalir dari lingkungan menuju sistem (sistem menerima energi), energi dalam sistem akan bertambah. Sebaliknya, jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan (sistem melepaskan energi), energi dalam sistem akan berkurang Dengan demikian, dari kekekalan energi, kita bisa menyimpulkan bahwa perubahan energi dalam sistem = Kalor yang ditambahkan pada sistem (sistem menerima energi) Kerja yang dilakukan oleh sistem (sistem melepaskan energi). Secara matematis, bisa ditulis seperti ini :

Keterangan : delta U = Perubahan energi dalam Q = Kalor W = Kerja Persamaan ini berlaku untuk sistem tertutup (Sistem tertutup merupakan sistem yang hanya memungkinkan pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan). Untuk sistem tertutup yang terisolasi, tidak ada energi yang masuk atau keluar dari sistem, karenanya, perubahan energi dalam = 0. Persamaan ini juga berlaku untuk sistem terbuka jika kita memperhitungkan perubahan energi dalam sistem akibat adanya penambahan dan pengurangan jumlah zat (Sistem terbuka merupakan sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi antara sistem tersebut dengan lingkungan). Aturan tanda untuk Kalor (Q) dan Kerja (W)

Aturan tanda untuk Kalor dan Kerja disesuaikan dengan persamaan Hukum Pertama Termodinamika. Kalor (Q) dalam persamaan di atas merupakan kalor yang ditambahkan pada sistem (Q positif), sedangkan Kerja (W) pada persamaan di atas merupakan kerja yang dilakukan oleh sistem (W positif). Karenanya, jika kalor meninggalkan sistem, maka Q bernilai negatif. Sebaliknya, jika kerja dilakukan pada sistem, maka W bernilai negatif.

Penerapan termografi untuk diagnosa


Termografi
Setiap materi di alam tersusun oleh suatu sistem struktur molekul. Molekul ini memiliki energi yang dinamakan energi dalam, yaitu suatu energi yang dibutuhkan untuk aktivitas molekul. Akibat energi yang dimiliki oleh molekul ini akhirnya dapat diketahui panas dinginya sebuah bahan atau materi. Hukum fisika menyebutkan bahwa seluruh zat yang berada dalam temperatur di atas nol absolut ( 0K ) akan memancarkan radiasi panas akibat temperaturnya. Dari radiasi temperatur ini diketahui bahwa energi tersebut merambat melalui medium hampa udara ke lingkungan dalam spektrum gelombang elektromagnetik inframerah. Spektrum tersebut terletak pada batas antara cahaya tampak dan gelombang mikro. Energi gelombang ini yang terdapat dalam bentuk photon, dapat dideteksi oleh sebuah sensor inframerah. Melalui sebuah sistem prosesing sinyal digital, radiasi panas ini dapat dtampilkan dalam bentuk visual (imaging) yang dinamakan Termografi. Ada 2 jenis : - Termografi dalam keseimbangan panas - Termografi dengan fotokonduktivitas infra merah Kulit ---> radiator infra merah yang efisien. Suhu di permukaan kulit dipengaruhi proses yang menimbulkan panas di jaringan bawah kulit : peradangan, gangguan sirkulasi darah, tumor aktif. 1. Termografi dengan prinsip keseimbangan panas Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak tipis pengabsorbsi panas. Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas --->warna pada suhu tertentu. Pada kulit normal --->hijau, bila suhu ---> terjadi perubahan warna film sellulosa dari coklat menjadi kemerah-merah. 2. Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa radiasi infra merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detektor infra merah menjadi diskontinu.

Oleh transduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat dengan amplifier kemudian ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT). Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai filter transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi 1. Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan 2. Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC selama 15 menit. Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram kontras Gambaran termografi fotokonduktivitas infra merah Gambaran termogram permukaan tubuh dalam keadaan normal adalah simetris bagian kiri dan kanan. Gambaran termogram dapat berwarna hitam putih : - daerah panas gambarnya putih - daerah dingin gambarnya hitam Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk suhu (temperature reference bar) terdapat pada bagian bawah layar CRT. batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih Warna biru pada 30oC dianggap temperatur normal maksimum sebagai petunjuk kalibrasi pada suhu lingkungan 21oC. Hubungan gambaran rekaman dengan daerah pancaran panas dalam tubuh. Gambaran termogram yang menunjukkan pancaran panas lebih tinggi dari sekitarnya (normal) membantu untuk diagnostik. Contoh : Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya 1oC. Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai 5oC. Gambaran termogram dapat menunjukkan lokasi daerah tubuh yang masih mempunyai sirkulasi darah yang baik penting untuk amputasi. Dengan membuat termogram berurutan/berseri dapat dilihat kemajuan atau kemunduran pengobatan. Penggunaan energi panas untuk pengobatan Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur daerah tersebut.

Efek panas tersebut dapat dilihat menurut : a) Fisika ---> pemuaian ke segala arah b) Kimia ---> kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada kenaikan temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat sehingga terjadi peningkatan metabolisme jaringan ---> terjadi peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dan cairan tubuh. c) Biologis ---> merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya peningkatan sel darah putih, pelebaran pembuluh darah ---> sirkulasi darah meningkat Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan : a) Konduksi b) Radiasi c) Elektromagnetis d) Gelombang ultrasonik Max Planck (1901) telah meletakkan basis mengenai besarnya radiasi tubuh manusia pada T = 300 K (27 C) akan memberi spektra radiasi L ( T ) dan panjang gelombang infra red berkisar 0,8 um < < 1 mm. Persamaan lengkap dari Planck :

L( T)=

[ exp

-1]

SR

L ( T ) = spektra radiasi c = kecepatan gelombang elektromagnetis yang besarnya 3.10 m/s. h = konstanta Planck 6.63 x 10 J.S. J.K

k = konstanta Boltzmann 1,38 x 10

Stefan Boltzmann telah memberikan hubungan antara banyaknya pancaran dengan temperatur sebagai : L= Atau : W=e T L( T) d =e T (W )

W = tenaga radiasi total persatuan luas dinyatakan dalam Watt per m

e = daya pancar (emissivity) permukaan harganya terletak antara 0 1 ; untuk tubuh manusia e = 1. = konstanta Stefan Boltzmann 5,7 x 10 W/cm K .

Apabila temperatur suatu benda sangat tinggi akan tampak hot red, pancaran radiasinya akan tampak. Penggunaan Termografi untuk Diagnosis Berdasarkan setiap benda yang memancarkan radiasi (W = e T ) maka pada tahun 1950 telah ada usaha untuk membuat termogram dari infrared radiasi permukaan tubuh manusia. Dan tehnik ini banyak dipergunakan dalam bidang klinik. Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain : Carcinoma mammae Vascular desease (penyakit pembuluh darah) Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes. Untuk Cereberal Vascular Desease Arthritis akut. Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut) Primary erythemalgia.

BAB III KESIMPULAN

1. Radiasi Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas inframerah. Gelombang inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5 20 mikrometer. Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas. 2. Evaporasi

Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450 600 ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 16 kalori per jam. Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus menerus melalui kulit dan sistem pernafasan. Enegi panas mula-mula akan penetrasi kedalam jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya (dalam bentuk radiasi atau konduksi) kemudian akan menghilang didalam jaringan yang lebih dalam berupa panas, panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi yaitu diangkut ke jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh, dan energi panas akan dikeluarkan melalui evaporasi (keringat) 3. Termografi adalah alat diagnostik yang menggunakan energi panas (mendeteksi temperatur permukaan kulit) serta memberikan gambaran termogram Ada 2 jenis : - Termografi dalam keseimbangan panas - Termografi dengan fotokonduktivitas infra merah Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

carcinoma mammae vascular desease (penyakit pembuluh darah) untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes. untuk Cereberal Vascular Desease arthritis akut. Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut) Primary erythemalgia

Penerapan termografi untuk diagnosa


Termografi
Setiap materi di alam tersusun oleh suatu sistem struktur molekul. Molekul ini memiliki energi yang dinamakan energi dalam, yaitu suatu energi yang dibutuhkan untuk aktivitas molekul. Akibat energi yang dimiliki oleh molekul ini akhirnya dapat diketahui panas dinginya sebuah bahan atau materi. Hukum fisika menyebutkan bahwa seluruh zat yang berada dalam temperatur

di atas nol absolut ( 0K ) akan memancarkan radiasi panas akibat temperaturnya. Dari radiasi temperatur ini diketahui bahwa energi tersebut merambat melalui medium hampa udara ke lingkungan dalam spektrum gelombang elektromagnetik inframerah. Spektrum tersebut terletak pada batas antara cahaya tampak dan gelombang mikro. Energi gelombang ini yang terdapat dalam bentuk photon, dapat dideteksi oleh sebuah sensor inframerah. Melalui sebuah sistem prosesing sinyal digital, radiasi panas ini dapat dtampilkan dalam bentuk visual (imaging) yang dinamakan Termografi. Ada 2 jenis : - Termografi dalam keseimbangan panas - Termografi dengan fotokonduktivitas infra merah Kulit ---> radiator infra merah yang efisien. Suhu di permukaan kulit dipengaruhi proses yang menimbulkan panas di jaringan bawah kulit : peradangan, gangguan sirkulasi darah, tumor aktif. 1. Termografi dengan prinsip keseimbangan panas Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak tipis pengabsorbsi panas. Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas --->warna pada suhu tertentu. Pada kulit normal --->hijau, bila suhu ---> terjadi perubahan warna film sellulosa dari coklat menjadi kemerah-merah. 2. Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa radiasi infra merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detektor infra merah menjadi diskontinu. Oleh transduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat dengan amplifier kemudian ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT). Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai filter transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi 1. Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan 2. Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC selama 15 menit. Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram kontras Gambaran termografi fotokonduktivitas infra merah Gambaran termogram permukaan tubuh dalam keadaan normal adalah simetris bagian kiri dan kanan. Gambaran termogram dapat berwarna hitam putih : - daerah panas gambarnya putih - daerah dingin gambarnya hitam

Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk suhu (temperature reference bar) terdapat pada bagian bawah layar CRT. batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih Warna biru pada 30oC dianggap temperatur normal maksimum sebagai petunjuk kalibrasi pada suhu lingkungan 21oC. Hubungan gambaran rekaman dengan daerah pancaran panas dalam tubuh. Gambaran termogram yang menunjukkan pancaran panas lebih tinggi dari sekitarnya (normal) membantu untuk diagnostik. Contoh : Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya 1oC. Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai 5oC. Gambaran termogram dapat menunjukkan lokasi daerah tubuh yang masih mempunyai sirkulasi darah yang baik penting untuk amputasi. Dengan membuat termogram berurutan/berseri dapat dilihat kemajuan atau kemunduran pengobatan. Penggunaan energi panas untuk pengobatan Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur daerah tersebut. Efek panas tersebut dapat dilihat menurut : a) Fisika ---> pemuaian ke segala arah b) Kimia ---> kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada kenaikan temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat sehingga terjadi peningkatan metabolisme jaringan ---> terjadi peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dan cairan tubuh. c) Biologis ---> merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya peningkatan sel darah putih, pelebaran pembuluh darah ---> sirkulasi darah meningkat Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan : a) Konduksi b) Radiasi c) Elektromagnetis d) Gelombang ultrasonik

Max Planck (1901) telah meletakkan basis mengenai besarnya radiasi tubuh manusia pada T = 300 K (27 C) akan memberi spektra radiasi L ( T ) dan panjang gelombang infra red berkisar 0,8 um < < 1 mm. Persamaan lengkap dari Planck :

L( T)=

[ exp

-1]

SR

L ( T ) = spektra radiasi c = kecepatan gelombang elektromagnetis yang besarnya 3.10 m/s. h = konstanta Planck 6.63 x 10 J.S. J.K

k = konstanta Boltzmann 1,38 x 10

Stefan Boltzmann telah memberikan hubungan antara banyaknya pancaran dengan temperatur sebagai : L= Atau : W=e T L( T) d =e T (W )

W = tenaga radiasi total persatuan luas dinyatakan dalam Watt per m e = daya pancar (emissivity) permukaan harganya terletak antara 0 1 ; untuk tubuh manusia e = 1. = konstanta Stefan Boltzmann 5,7 x 10 W/cm K .

Apabila temperatur suatu benda sangat tinggi akan tampak hot red, pancaran radiasinya akan tampak. Penggunaan Termografi untuk Diagnosis Berdasarkan setiap benda yang memancarkan radiasi (W = e T ) maka pada tahun 1950 telah ada usaha untuk membuat termogram dari infrared radiasi permukaan tubuh manusia. Dan tehnik ini banyak dipergunakan dalam bidang klinik. Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain : Carcinoma mammae Vascular desease (penyakit pembuluh darah)

Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes. Untuk Cereberal Vascular Desease Arthritis akut. Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut) Primary erythemalgia.

BAB III KESIMPULAN

1. Radiasi Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas inframerah. Gelombang inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5 20 mikrometer. Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas. 2. Evaporasi Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450 600 ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 16 kalori per jam. Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus menerus melalui kulit dan sistem pernafasan. Enegi panas mula-mula akan penetrasi kedalam jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya (dalam bentuk radiasi atau konduksi) kemudian akan menghilang didalam jaringan yang lebih dalam berupa panas, panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi yaitu diangkut ke jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh, dan energi panas akan dikeluarkan melalui evaporasi (keringat) 3. Termografi adalah alat diagnostik yang menggunakan energi panas (mendeteksi temperatur permukaan kulit) serta memberikan gambaran termogram Ada 2 jenis :

- Termografi dalam keseimbangan panas - Termografi dengan fotokonduktivitas infra merah Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

carcinoma mammae vascular desease (penyakit pembuluh darah) untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes. untuk Cereberal Vascular Desease arthritis akut. Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut) Primary erythemalgia

8. 2.pengobatan energi untuk pengobatan


9. Penggunaan energi panas untuk pengobatan 10. 11. Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur daerah
tersebut.

12. 13. Efek panas tersebut dapat dilihat menurut : 14. a. Fisika ---> pemuaian ke segala arah 15. b. Kimia ---> kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada
kenaikan temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat sehingga terjadi peningkatan metabolisme jaringan ---> terjadi peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dan cairan tubuh. 16. c. Biologis ---> merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya peningkatan sel darah putih, pelebaran pembuluh darah ---> sirkulasi darah meningkat 17. Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan : 18. a. Konduksi 19. b. Radiasi 20. c. Elektromagnetis 21. d. Gelombang ultrasonik

22. 23. a. Metode konduksi 24. Tergantung pada : 25. - luas daerah kontak 26. - perbedaan temperatur 27. - lama melakukan kontak 28. - material konduksi panas 29. 30. Dapat berupa : 31. 1. Kantong air panas/botol berisi air panas ---> efisien untuk pengobatan nyeri daerah perut 32. 2. Handuk panas ---> efisien untuk pengobatan sakit otot misalnya kejang otot 33. 3. Mandi uap (Turkish Bath) ---> efisien untuk relaksasi otot untuk penyegaran 34. 4. Lumpur panas (Muds Packs) ---> dapat mengkonduksi panas ke dalam jaringan dan dapat
mencegah kehilangan panas

35. 5. Wax Bath/Parafin Bath ---> efisien untuk transfer panas pada tungkai bawah terutama
pada orang tua.

36. 6. Electric pads ---> dengan cara melingkari kawat elemen panas dengan dibungkus asbes. 37. 38. Metode 1 6 dapat dilakukan terhadap pengobatan : 39. - Neuritis 40. - Sinusitis 41. - Contusio 42. - Low back pain 43. 44. b. Metode radiasi 45. Digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh secara radiasi (pemancaran) seperti
pemanasan dengan sinar matahari atau nyala api.

46. 47. Sumber radiasi : 48. 1. Electric fire ada 2 tipe : 49. a. Old type fire 750 watt dengan range radiasi antara merah mendekati infra merah dan
panjang gelombang < 15.000 Ao. 50. b. Pencil bar type menggunakan reflector rectangular dan shape like acoustic type.

51. 52. 2. Infra merah. 53. - Untuk mendapatkan infra merah digunakan lampu pijar 250 1.000 watt yang diberi filter
merah. 54. - Gelombang yang digunakan 8.000 40.000 nm (1 nm = 10-9) 55. - Penetrasi energi/gelombang pada kulit + 3 mm 56. - Metode radiasi dengan infra merah secara umum = metode konduksi panas tapi lebih efektif karena penetrasinya lebih dalam.

57. c. Metode elektromagnetis 58. Ada 2 metode : 59. 1. Short weve diathermy 60. Transfer panas dapat dilakukan ke dalam tubuh dengan 2 cara : 61. a. Teknik Kondensor 62. Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua metal plate 63. 64. 65. 66. Pada permukaan elektrode diberikan larutan elektrolit. Dengan adanya aliran bolak balik (AC) molekul-molekul dalam tubuh menjadi gitasi akibat kenaikan temperatur. Hal ini sesuai dengan hukum Joule : 67. H = 68. dimana H = energi panas (kalori) V = voltage (volt) I = arus (ampere) T = waktu (detik) J = ekivalen Joule (1 Joule = 0,239 kalori = 0,738 ft/lb) 69. b. Inductothermy

70. Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan dengan kabel kemudian dialirkan listrik. Dengan cara ini jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit tetapi terletak dalam medan magnet dari suatu koil. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. Aliran bolak-balik di dalam koil akan menimbulkan medan magnet bolak-balik di dalam jaringan timbul panas di daerah yang bersangkutan. 83. Frekuensi yang digunakan pada short wave diathermy 1 MHz sudah cukup untuk
memanaskan jaringan.

84. 85. Kegunaan short wave diathermy : 86. - kram otot (muscle spam) 87. - nyeri intervertebral 88. - penyakit degeneratif persendian 89. - bursitis (radang bursa) 90. 91. 92. 2. Micro Wave Diathermy 93. Lebih mudah dibandingkan short wave diathermy. 94. Micro wave diathermy termasuk gelombang radio dengan ossilasi pada frekuensi yang
sangat tinggi. 95. Energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah. 96. Pada tahun 1940 frekuensi 900 MHz lebih efektif dan dihasilkan dengan memakai magnetron. 97. Penyakit yang memerlukan pengobatan micro wave diathermy : 98. - patah tulang (fracture) 99. - keseleo (sprain) 100. - bursitis 101. - radang tendon

102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 110.

d. Metode gelombang ultrasonik

PENGGUNAAN ENERGI DINGIN 109. DI BIDANG KESEHATAN Pembagian suhu rendah :

111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133.

- dingin (cold) : 25oC sampai -10oC - krio (erye) : di bawah -10oC Penggunaan suhu dingin dalam kehidupan sehari-hari : - peningkatan produktivitas - menghambat proses pembusukan Penggunaan suhu dingin di bidang kesehatan : - menurunkan temperatur penderita yang mengalami demam - memberikan kesegaran badan - penyimpanan darah (bank darah) - penyimpanan sperma (bank sperma) - penyimpanan sumsum tulang (bone and marrow) - penyimpanan jaringan tubuh - penyimpanan obat-obatan

Pengaruh suhu rendah krio pada jaringan (= kriobiologi) berupa efek patologis pada jaringan yang terkena temperatur krio. Efek patologis yang dimaksud : a. Krio adhesia (menghasilkan adhesi) b. Krio nekrosis (mematikan jaringan) c. Efek hemostatis d. Efek anastesi

Gaya vertikal dan kegunaaan klinik HUBUNGAN ILMU FISIKA SEBAGAI ILMU DASAR DAN ILMU KEBIDANAN SEBAGAI ILMU TERAPAN
1. Prinsip ilmu fisika yang berhubungan dengan ilmu kebidanan 2. Biomekanika. 3. Pengaruh tekanan dalam ilmu kebidanan. 4. Thermodinamika. a. Pengertian Thermodinamika b. Hukum-hukum Thermodinamika. c. Contoh-contoh Thermodinamika d. Penerapan energi panas dalam pengobatan. e. Penerapan energi dingin dalam pengobatan. f. Penerapan Thermografi untuk diagnosis. 5. Transfer panas.

a. Konduksi. b. Konveksi c. Radiasi. d. Evaporasi. 6. Energi panas dalam bidang kesehatan. a. Efek panas. b. Penggunaan energi panas dalam pengobatan. 1) Metode Konduksi 2) Metode Radiasi 3) Metode Elektromagnetis 7. Thermografi a. Dasar thermografi. b. Penggunaan thermografi untuk diagnostik. 8. Penerapan Hydrodinamika dalam pelayanan kebidanan. a. Pengertian Hydrodinamika. b. Contoh-contoh alat yang digunakan dalam pelayanan kesehatan atau kebidanan yang berkaitan dengan Hydrodinamika. 9. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis. 10. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis. 11. Gaya vertikal dan kegunaan klinik. 12. Gaya horizontal dan kegunaan klinik. 13. Gaya yang membentuk sudut. 14. Macam-macam gelombang arus listrik. a. Macam-macam gelombang potensial aksi. b. Syarat-syarat listrik tubuh. c. Jenis-jenis alat-alat kedokteran yang berkaitan dengan teori gelombang.

15. Daya ultra sonic. a. Prinsip penggunaan ultra sonic. b. Penggunaan gelombang ultrasonic dalam bidang kedokteran. c. Hal-hal yang di diagnosis dengan ultra sonic. d. Penggunaan ultra sonic dalam pengobatan. 16. ECG. 17. Dopler. 18. Suction. 19. Vacum Extraksi. 20. Alat monitoring kesejahteraan janin.

*PENGATURAN SUHU TUBUH*


Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahliahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan. Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia. Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang hilang ke lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan karena kontak dengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara atau cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasi dapat mentransfer panas antar obyek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar matahari. Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan dalam bentuk gas. Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas. Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara

berkelompok dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan panas di dalam sarangnya. Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas, misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia, otot, dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang penting dalam hubungannya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan sembunyi ditemukan pada beberapa hewan untuk menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropis untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinga ke tubuh. Manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi. Alat dan Bahan : 1. Themometer pengukur suhu tubuh 2. Kapas 3. Alkohol Cara Kerja 1. Sebelum anda mengukur suhu tubuh, catatlah suhu lingkungan dan waktu pengukuran. 2. Ukurlah suhu tubuh anda dengan menempatkan termometer ke ketiak anda. 3. Sebelum digunakan, termometer dikibaskan sampai air raksanya mencapai garis 0 terendah yaitu sekitar 35 C. Selain itu bersihkan ujung termometer dengan kapas yang dibasahi alkohol. 4. Letakkan termometer itu di ketiak anda dan diamkan selama 5 menit. 5. Setelah itu, baca skala termometer yang menunjukkan suhu badan anda dan catat di lembar data yang telah disediakan (Tabel Pengamatan). Setelah digunakan bersihkan kembali ujung termometer dengan kapas yang dibasahi alkohol.

*PEMINDAHAN BAHAN*
Pengertian pemindahan beban secara manual, menurut American MaterialHandling Society bahwa material handling dinyatakan sebagai seni dan ilmu yang meliputi penanganan (handling), pemindahan (moving), Pengepakan (packaging), penyimpanan (storing) dan pengawasan (controlling) dari material dengan segala bentuknya.(Wignjosoebroto, 1996).

Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh. Kinerja faal dan kenyamanan dari pekerja sudah terbukti sangat menunjang tingkat produktivitas pekerja, dengan demikian para penanggung jawab keselamatan dan kenyamanan kerja harus memikirkan faktor bahayabahaya biomekanika. Sebaiknya aktifitas MMH tidak membahayakan pekerja dan tidak menimbulkan rasa sakit pada pekerja. Sebaiknya aktivitas MMH tidak membahayakan pekerja dan tidak menimbulkan sakit pinggang, sakit pundak atau pergelangan tangan yang membuat pekerja menderita. Biomekanika Terapan NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah suatu lembaga yang menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika, telah melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang bepengaruh terhadapbiomekanika yaitu: 1. Berat dari benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan langsung. 2. Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh, dipengaruhi oleh: a. Jarak horisontal beban yang dipindahkan dari titik berat tubuh. b. Jarak vertikal beban yang dipindahkan dari lantai. c. Sudut pemindahan beban dari posisi sagital (posisi pengangkatan tepat didepan tubuh). 3. Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata-rata pemindahan/menit untuk pemindahan berfrekuensi tinggi. 4. Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan pada suatu pencatatan. Beban Kerja Fisik Berdasarkan Jumlah Kebutuhan Kalori Salah satu kebutuhan umum dalam pergerakan otot adalah oksigen yang dibawa oleh darah ke otot untuk pembakaran zat dalam menghasilkan energi. Menteri Tenaga Kerja melalui Kep. No. 51 tahun 1999, menetapkan kategori beban kerja menurut kebutuhan kalori sebagai berikut : - Beban kerja ringan : 100 200 kilo kalori/jam - Beban kerja sedang : > 200 350 kilo kalori/jam - Beban kerja berat : > 350 500 kilo kalori/jam

Menurut Grandjean (1993) bahwa kebutuhan kalori seorang pekerja selama 24 jam ditentukan oleh tiga hal : 1. Kebutuhan kalori untuk metabolisme basal. Keterangan kebutuhan seorang laki-laki dewasa memerlukan kalori untuk metabolisme basal 100 kilo joule (23,87 kilo kalori) per 24 jam per kg BB. Sedangkan wanita dewasa memerlukan kalori untuk metabolisme basal 98 kilo joule (23,39 kilo kalori) per 24 jam per kg BB. 2. Kebutuhan kalori untuk kerja. Kebutuhaan kalori untuk kerja sangat ditentukan oleh jenis aktivitas kerja yang dilakukan atau berat ringannya pekerjaan. 3. Kebutuhan kalori untuk aktivitas-aktivitas lain diluar jam kerja. Rata-rata kebutuhan kalori untuk aktivitas diluar kerja adalah 2400 kilo joule (573 kilo kalori) untuk laki-laki dewasa dan sebesar 2000 2400 kilo joule (425 477 kilo kalori) per hari untuk wanita dewasa.

*TERMODINAMIKA*
ENTROPI, ENERGI BEBAS DAN ARAH REAKSI Entropi dan Ketidakteraturan
Redistribusi partikel gas dalam wadah terjadi tanpa perubahan energi dalam total sistem,

semua susunan ekivalen


Jumlah cara komponen sistem dapat disusun tanpa merubah energi sistem terkait erat

dengan kuantitas entropi (S)


Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem Sistem dengan cara tersusun ekivalen komponennya sedikit seperti kristal padat memiliki

ketidakteraturan yang kecil atau entropi rendah


Sistem dengan cara tersusun ekivalen komponennya banyak seperti gas memiliki

ketidakteraturan besar atau entropi tinggi


Jika entropi sistem meningkat, komponen sistem menjadi semakin tidak teratur, random dan

energi sistem lebih terdistribusi pada range lebih besar Sdisorder> Sorder
Seperti halnya energi dalam atau entalpi, entropi juga fungsi keadaan yaitu hanya tergantung

pada keadaan awal dan akhir tidak pada bagaimana proses terjadinya Ssis = Sfinal Sinitial
Jika entropi meningkat maka Ssis akan positif, sebaliknya jika entropi turun, maka Ssis akan

negatif Entropi dan Hukum Kedua Termodinamika

Apa yang menentukan arah perubahan spontan? Sistem alami cenderung kearah tidak teratur, random, distribusi partikel kurang teratur Beberapa sistem cenderung lebih tidak teratur (es meleleh) tetapi ada juga yang lebih teratur

(air membeku) secara spontan


Dengan meninjau sistem dan lingkungan terlihat semua proses yang berlangsung dalam arah

spontan akan meningkatkan entropi total alam semesta (sistem dan lingkungan). Ini yang disebut dengan hukum keduatermodinamika
Hukum ini tidak memberikan batasan perubahan entropi sistem atau lingkungan, tetapi untuk

perubahan spontan entropi total sistem dan lingkungan harus positif Suniv = Ssis + Ssurr > 0 Entropi Molar Standar
Entropi (S) berhubungan dengan jumlah cara (W) sistem dapat tersusun tanpa merubah

energi dalam
Tahun 1877 Ludwig Boltzmann menguraikan hubungan ini secara kuantitatif S = k ln W Dimana k adalah konstanta Blotzmann (R/NA) 1,38x10
-23

J/K

Tidak seperti entalpi, entropi memiliki nilai mutlak dengan menerapkan hukum

ketiga Termodinamika yang menyatakan kristal sempurna memiliki entropi nol pada temperatur nol absolut Ssis = 0 pada 0 K
Pada nol absolut, semua partikel pada kristal memiliki energi minimum sehingga hanya ada

satu cara mereka tersusun


Nilai entropi biasanya dibandingkan pada keadaan standar dengan T tertentu, untuk gas pada

1 atm, larutan 1 M, dan zat murni pada keadaan paling stabil untuk padat dan cair
Entropi merupakan besaran ekstensif sehingga tergantung pada jumlah oleh karena itu

dikenalkan dengan entropi molar standar dalam satuan J/mol K Memperkirakan Nilai So Relatif Sistem

Berdasarkan pengamatan level molekuler kita bisa memperkirakan entropi zat akibat pengaruh Perubahan temperatur Keadaan fisik dan perubahan fasa Pelarutan solid atau liquid

Pelarutan gas Ukuran atom atau kompleksitas molekul 1. Perubahan Temperatur o S meningkat seiring dengan kenaikan temperatur T(K) 273 295 298 So 31,0 32,9 33,1

Kenaikan temperatur menunjukkan kenaikan energi kinetik rata-rata partikel 2. Keadaan Fisik dan Perubahan Fasa Ketika fasa yang lebih teratur berubah ke yang kurang teratur, perubahan entropi

positif Untuk zat tertentu So meningkat manakala perubahan zat dari solid ke liquid ke gas Na H2O C(grafit) So (s / l) 51,4(s) 69,9 (l) 5,7(s) So (g) 153,6 188,7 158,0 3. Pelarutan solid atau liquid Entropi solid atau liquid terlarut biasanya lebih besar dari solut murni, tetapi jenis solut dan solven dan bagaimana proses pelarutannya mempengaruhi entropi overall NaCl AlCl3 CH3OH So s/l 72.1(s) 167(s) 127(l) Soaq 115,1 -148 132 4. Pelarutan Gas Gas begitu tidak teratur dan akan menjadi lebih teratur saat dilarutkan dalam liquid atau solid Entropi larutan gas dalam liquid atau solid selalu lebih kecil dibanding gas murni Saat O2 (Sog = 205,0J/mol K) dilarutkan dalam air, entropi turun drastis (Soaq = 110,9 J/mol K) 5. Ukuran Atom atau Kompleksitas molekul Perbedaan entropi zat dengan fasa sama tergantung pada ukuran atom dan komplesitas molekul Li Na K Rb Cs Jari2 152 186 227 248 265 M molar 6.941 22.99 39.10 85.47 132.9 So(s) 29.1 51.4 64.7 69.5 85.2 Untuk senyawa, entropi meningkat seiring dengan kompleksitas kimia yaitu dengan semakin banyaknya jumlah atom dalam molekul Hal ini berlaku untuk senyawa ionik dan kovalen NO NO2 N2O4 So(g) 211 240 304 Kecenderungan ini didasarkan atas variasi gerakan yang dapat dilakukan molekul Untuk molekul lebih besar lagi, juga perlu diperhitungkan bagaimana bagian dari melekul dapat bergerak terhadap bagian lain

Rantai hidrokarbon panjang dapat berotasi dan bervibrasi dengan lebih banyak cara dibanding rantai pendek CH4 C2H6 C3H8 C4H10 So 186 230 270 310 Entropi Standar Reaksi Sorxn Sorxn = mSoproduk - nSoreaktan m dan n adalah jumlah individual spesies diwakili oleh koefisien reaksi Jika ammonia terbentuk dari komponen nya, 4 mol gas menghasilkan 2 mol gas karena gas memiliki entropi molar tinggi, terlihat entropi produk kurang dari reaktan sehingga entropi turun selama reaksi N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) Sorxn = (2 mol NH3 x So NH3) [(1 mol N2 x So N2) + (3 mol H2 x SoH2)] Sorxn = (2 x 193) [(1 x 191,5) + (3 x 130,6) = -197 J/K Hk kedua menyatakan penurunan entropi sistem hanya dapat terjadi jika entropi lingkungan meningkat melebihinya Peran penting lingkungan adalah dalam memberi panas ke sistem atau mengambilnya dari sistem (lingk dapat berperan sebagai source or heat sink) Pada perubahan eksotermik, panas yang dilepas sistem, diserap oleh lingkungan ini menyebabkan gerak random partikel dilingkungan meningkat sehingga entropi meningkat qsis <>surr > 0, Ssurr > 0 Pada perubahan endotermik, sistem menyerap panas dan lingkungan melepas panas, sehingga entropi lingkungan menurun, qsis > 0, qsurr<>surr <> Perubahan entropi lingkungan berbanding lurus dengan perubahan panas sistem dan berbanding terbalik dengan temperatur lingkungan sebelum transfer panas Ssurr -qsis, dan Ssurr 1/T Kombinasinya menghasilkan Ssurr = -qsis/T Jika proses berlangsung pada tekanan konstan, qp sama dengan H sehingga Ssurr = -Hsis/T Kita dapat menghitung Ssurr dengan mengukur Hsis dan temperatur ketika perubahan terjadi Perubahan Entropi dan Keadaan Kesetimbangan Perubahan mengarah kekesetimbangan secara spontan, Suniv > 0 Ketika kesetimbangan tercapai tidak ada lagi daya untuk mendorong perubahan sehingga Suniv = 0. Pada titik ini perubahan entropi pada sistem diikuti perubahan entropi lingkungan dalam jumlah yang sama tetapi berbeda tanda Pada kesetimbangan Suniv = Ssis + Ssurr = 0 Atau Ssis = -Ssurr Kesetimbangan Uap Air Penguapan 1 mol air pada 100oC (373 K) H2O(l:373 K) H2O(g: 373 K)

Sosis = So H2O(g) So H2O(l) = 195,9 86,8 = 109,1 J/K

Sistem menjadi lebih tidak teratur Ssurr = -Hosis/T = -Hovap/T = -40,7 x 103 J/373 K = -109 J/K Suniv = 109 J/K + (-109 J/K) = 0

Saat kesetimbangan tercapai, proses reaksi berlangsung spontan baik arah maju maupun balik Eksotermik dan Endotermik Spontan Reaksi Eksotermik C6H12O6(s) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(g) + kalor CaO(s) + CO2(g) CaCO3(s) + kalor

Reaksi Endotermik Kalor + Ba(OH)28H2O(s) + 2NH4NO3(s) Ba2+(aq) + 2NO3-(aq) + 2NH3(aq) + 10H2O(l) Entropi, Energi Bebas dan Kerja Spontanitas dapat ditentukan dengan mengukur Ssis dan Ssurr, tetapi akan lebih mudah jika kita memiliki satu parameter saja untuk menentukan spontanitas Energi bebas Gibbs (G) adalah fungsi yang menggabungkan entalpi dan entropi dari sistem G = H TS Diajukan oleh Josiah Willard Gibbs 1877 Suniv = Ssis + Ssurr Pada Tekanan konstan Ssurr = -Hsis/T Suniv = Ssis - Hsis/T Jika kedua sisi dikalikan T maka -TSuniv = Hsis - TSsis atau -TSuniv = Gsis

Suniv > 0 spontan G <> Suniv <> G > 0 Suniv = 0 setimbang G = 0 Menghitung Perubahan Energi Bebas Standar osis osis osis G = H - TS

Energi bebas Gibbs juga dapat dihitung (karena ia fungsi keadaan) dari energi bebas produk dan reaktan Gorxn = Gmof(produk) - Gnof(reaktan) Catatan : Gof suatu unsur pada keadaan standarnya adalah nol

*ENTROPI DAN HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA*


Miftachul Hadi (Fisika LIPI) Pengalaman sehari-hari menunjukkan bahwa sebuah kolam tidak membeku di musim panas. Jika sebuah benda panas berinteraksi dengan benda dingin, maka tak terjadi bahwa benda panas tersebut semakin panas dan benda dingin semakin dingin, meskipun prosesproses tersebut tidaklah melanggar hukum kekekalan energi yang dinyatakan sebagai hukum pertama termodinamika. Hukum kedua termodinamika berkaitan dengan apakah proses-proses yang dianggap taat azas dengan hukum pertama, terjadi atau tidak terjadi di alam. Hukum keduatermodinamika seperti yang diungkapkan oleh Clausius mengatakan, Untuk suatu mesin siklis maka tidak mungkin untuk menghasilkan efek lain, selain dari menyampaikan kalor secara kontinu dari sebuah benda ke benda lain pada temperatur yang lebih tinggi". Bila ditinjau siklus Carnot, yakni siklus hipotesis yang terdiri dari empat proses terbalikkan: pemuaian isotermal dengan penambahan kalor, pemuaian adiabatik, pemampatan isotermal dengan pelepasan kalor dan pemampatan adiabatik; jika integral sebuah kuantitas mengitari setiap lintasan tertutup adalah nol, maka kuantitas tersebut yaknivariabel keadaan, mempunyai sebuah nilai yang hanya merupakan ciri dari keadaan sistem tersebut, tak peduli bagaimana keadaan tersebut dicapai. Variabel keadaan dalam hal ini adalah entropi. Perubahan entropi hanya gayut keadaan awal dan keadaan akhir dan tak gayut proses yang menghubungkan keadaan awal dan keadaan akhir sistem tersebut. Hukum kedua termodinamika dalam konsep entropi mengatakan, "Sebuah proses alami yang bermula di dalam satu keadaan kesetimbangan dan berakhir di dalam satu keadaan kesetimbangan lain akan bergerak di dalam arah yang menyebabkan entropi dari sistem dan lingkungannya semakin besar". Jika entropi diasosiasikan dengan kekacauan maka pernyataan hukum keduatermodinamika di dalam proses-proses alami cenderung bertambah ekivalen dengan menyatakan, kekacauan dari sistem dan lingkungan cenderung semakin besar. Di dalam ekspansi bebas, molekul-molekul gas yang menempati keseluruhan ruang kotak adalah lebih kacau dibandingkan bila molekul-molekul gas tersebut menempati setengah ruang kotak. Jika dua benda yang memiliki temperatur berbeda T1 dan T2 berinteraksi, sehingga mencapai temperatur yang serba sama T, maka dapat dikatakan bahwa sistem tersebut menjadi lebih kacau, dalam arti, pernyataan "semua molekul dalam sistem tersebut bersesuaian dengan temperatur T adalah lebih lemah bila dibandingkan dengan pernyataan semua molekul di dalam benda A bersesuaian dengan temperatur T1 dan benda B bersesuaian dengan temperatur T 2". Di dalam mekanika statistik, hubungan antara entropi dan parameter kekacauan adalah, pers. (1): S = k log w dimana k adalah konstanta Boltzmann, S adalah entropi sistem, w adalah parameter kekacauan, yakni kemungkinan beradanya sistem tersebut relatif terhadap semua keadaan yang mungkin ditempati. Jika ditinjau perubahan entropi suatu gas ideal di dalam ekspansi isotermal, dimana banyaknya molekul dan temperatur tak berubah sedangkan volumenya semakin besar, maka kemungkinan sebuah molekul dapat ditemukan dalam suatu daerah bervolume V adalah sebanding dengan V; yakni semakin besar V

maka semakin besar pula peluang untuk menemukan molekul tersebut di dalam V. Kemungkinan untuk menemukan sebuah molekul tunggal di dalam V adalah, pers. (2): W1 = c V dimana c adalah konstanta. Kemungkinan menemukan N molekul secara serempak di dalam volume V adalah hasil kali lipat N dari w. Yakni, kemungkinan dari sebuah keadaan yang terdiri dari N molekul berada di dalam volume V adalah, pers.(3): w = w1 = (cV) . Jika persamaan (3) disubstitusikan ke (1), maka perbedaan entropi gas ideal dalam proses ekspansi isotermal dimana temperatur dan banyaknya molekul tak berubah, adalah bernilai positip. Ini berarti entropi gas ideal dalam proses ekspansi isotermal tersebut bertambah besar . Definisi statistik mengenai entropi, yakni persamaan (1), menghubungkan gambaran termodinamika dan gambaran mekanika statistik yang memungkinkan untuk meletakkan hukum kedua termodinamika pada landasan statistik. Arah dimana proses alami akan terjadi menuju entropi yang lebih tinggi ditentukan oleh hukum kemungkinan, yakni menuju sebuah keadaan yang lebih mungkin . Dalam hal ini, keadaan kesetimbangan adalah keadaan dimana entropi maksimum secara termodinamika dan keadaan yang paling mungkin secara statistik. Akan tetapi fluktuasi, misal gerak Brown, dapat terjadi di sekitar distribusi kesetimbangan. Dari sudut pandang ini, tidaklah mutlak bahwa entropi akan semakin besar di dalam tiaptiap proses spontan. Entropi kadang-kadang dapat berkurang. Jika cukup lama ditunggu, keadaan yang paling tidak mungkin sekali pun dapat terjadi: air di dalam kolam tiba-tiba membeku pada suatu hari musim panas yang panas atau suatu vakum setempat terjadi secara tiba-tiba dalam suatu ruangan. Hukum keduatermodinamika memperlihatkan arah peristiwa-peristiwa yang paling mungkin, bukan hanya peristiwa-peristiwa yang mungkin. Diambil dari Halliday-Resnick, Fisika, alih bahasa Silaban-Sucipto, Erlangga, Jakarta, 1990.
N N

*TERMODINAMIKA
Sebuah sistem termodinamika Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal. Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang. Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.

Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam. 1 Konsep dasar dalam termodinamika 2 Sistem termodinamika 3 Keadaan termodinamika 4 Hukum-hukum Dasar Termodinamika 5 Lihat pula Konsep dasar dalam termodinamika Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter. Sistem termodinamika Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistemlingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan: sistem terisolasi:

sistem terisolasi adalah tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkunganwadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi. sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya: pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas. pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem. Keadaan termodinamika Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem). Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan. Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut. Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut. Hukum-hukum Dasar Termodinamika Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya. Hukum Pertama Termodinamika Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum kedua Termodinamika Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamikaterisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya. Hukum ketiga Termodinamika Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

*RADIASI,KONVEKSI DAN KONDUKSI*

Radiasi biasanya berarti transmisi gelombang, objek atau informasi dari sebuah sumber ke medium atau tujuan sekitarnya. Dalam fisika, konsep yang berhubungan adalah: 1. radiasi ionisasi adalah sebuah semburan partikel (seperti photon) dengan energi yang berkecukupan untuk menyebabkan ionisasi atom atau molekul. 2. radiasi non-ionisasi seperti di atas hanya tidak memiliki cukup energi. 3. radiasi elektromagnetik: cahaya adalah salah satu bentuknya yang tampak mata; radiasi thermal adalah bentuk panas. Keseluruhan, jangkauan panjang gelombang mencakup gelombang Frekuensi sangat rendah dengan panjang dalam km, radio AM, radio FM, TV dan gelombang mikro, inframerah (panas) gelombang, cahaya tampak, ultraungu, sinar-X, dan sinar gamma. 4. radiasi gravitasi 5. radiasi partikel adalah sebuah bentuk radiasi dimana unsur individual bersikap seperti partikel, contohnya radiasi neutron cepat atau lambat 6. radiasi Cherenkov adalah pemancaran radiasi elektromagnetik oleh partikel bermuatan bergerak melalui sebuah medium terinsulasi lebih cepat dari kecepatan cahaya dalam medium tersebut. 7. radiasi synchotron dipancarkan oleh partikel bermuatan yang dipercepat dalam medan magnet dan bergerak mendekati kecepatan cahaya. Ini terjadi, contohnya, bila partikel bergerak dalam lingkaran, seperti dalam synchrotron. Dalam Biologi, radiasi adaptive adalah sebuah proses dalam biologi evolusi dimana satu spesies menjadi banyak dalam rangka beradaptasi ke niche ekologi tertentu. Radiasi kadangkala juga digunakan, tidak tepat, untuk menunjuk ke kontaminasi radioaktif, pembebasan isotop radioaktif ke lingkungan. Isotop tersebut kemudian melepaskan radiasi terionisasi, yang dapat membuat parah apabila isotop tersebut diserap oleh tumbuhan, hewan atau manusia, karena isotop kemudian melepas radiasi terionisasi dari dalam organisme Konduksi adalah perpindahan panas antara dua sustansi dari sustansi yang bersuhu tinggi, panas berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak kedua sustansi secara langsung. Misalnya ketika tangan kamu memegang gelas panas, maka telapak tangan kamu akan menerima panas dari gelas tersebut. Konveksi. Konveksi terjadi diakibatkan adanya ekspansi termal dan konduksi. Konveksisendiri artinya= cairan yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu. Expansi termal adalah sifat dari sustansi yang bertemperatur tinggi dimana partikelpartikel sustansi tersebut volumennya meluas/membesar akibat panas.

Maka akibatnya berat jenis partikel itu berkurang. Karena berkurangnya berat jenis partikel, maka partikel itu akan terdorong ke atas (dalam hal ini udara panas) , sedangkan udara dingin yang ada di atasnya akan turun menggantikannya. Ingat misalnya berat jenis es lebih kecil daripada berat jenis air, maka es akan mengapung di air. berat jenis besi yang lebih besar daripada air menyebabkan besi tenggelam di air. Nah sekarang bagaimana proses keluarnya panas (yang berasal dari radiasisolar) dari bumi? Pertama-tama radiasi solar berhasil diserap oleh bumi dan menjadi enerji panas. Panas di permukaan bumi menyebabkan panasnya udara di permukaan oleh proses konduksi. Dari sinilah proses konveksi dimulai. Udara yang sudah dipanaskan oleh permukaan bumi kemudian naik ke permukaan karenakonveksi, hingga menggantikan udara dingin yang berada di atasnya. Udara dingin yang tadinya berada di atas, terdorong ke bawah oleh hawa panas tadi. Karena proses konveksilah jumlah panas yang berhasil dipindahkan bumi ke angkasa lebih tinggi dibandingkan jika hanya terjadi proses konduksisaja. Uap air panas yang naik, mentransfer energi panas itu ke sekelilingnya dan selanjutnya akan berpindah ke bawah lagi. Latent Heat Seiring dengan proses konveksi, terjadi pula evaporasi/penguapan uap air yang juga mendinginkan permukaan bumi (lihat artikel Keringat mendinginkan tubuh). Kata Latent menegaskan bahwa panas tidak menyebabkan perubahan temperatur, melainkan menyebabkan perubahan keadaan. Dalam hal ini panas yang ada di permukaan bumi juga berarti panas yang ada di permukaan lautan, danau, sungai, kelembapan tanah, vegetasi, yang menyebabkan air di permukaan bumi menguap (evaporasi) menjadi uap air yang naik ke atmosfir dalam proses konveksi. Ingat kan? bahwa dalam proses evaporasi diperlukan panas/enerji- guna merubah keadaan tadi, dalam proses inilah lagi-lagi bumi kita kehilangan energi panasnya, dengan cara evaporasi. Ketika uap air ini naik, di ketinggian temperaturnya akan menurun. Ketika temperatur turun cukup rendah hingga menyebabkan uap air berkondensasi di atmosfir, menjadi butiranbutiran cairan atau partikel-partikel es - awan. Kalau enerji diperlukan dalam proses penguapan yang merubah cairan atau solid menjadi uap air, maka enerji juga diperlukan ketika uap air berubah menjadi cairan atau solid (kondensasi).

Latent heat yang disebabkan oleh proses kondensasi, akhirnya memanaskan atmosfir . Proses penguapan dan kondensasi air jelas memindahkan panas dari permukaan bumi ke atmosfir. Selanjutnya presipitasi mengembalikan air yang berkondensasi ke bumi dalam bentuk hujan atau salju di mana selanjutnya air ini bisa mengalami proses evaporasi dan kondensasi kembali. Spektrum elektomagnetik Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan (lihat juga tabel dan awalan SI): Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi ialah kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu 300 MmHz Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1eV/GHz Panjang gelombang dikalikan dengan energy per foton adalah 1.24 eVm Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah ( 0,5 mm). Istilah spektrum optik juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 - 700 nm) Frekuensi Radio Frekuensi radio menunjuk ke spektrum elektromagnetik di mana gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena. Frekuensi seperti ini termasuk bagian dari spektrum di bawah ini:
Nama band Singkatan band ITU Frekuensi <>Hz Extremely low frequency ELF Super low frequency Ultra low frequency Very low frequency SLF ULF VLF 1 2 3 4 3-30 Hz 30-300 Hz 300-3000 Hz 3-30 kHz Panjang gelombang > 100,000 km 100,000 km - 10,000 km 10,000 km - 1000 km 1000 km - 100 km 100 km - 10 km

Low frequency Medium frequency High frequency Very high frequency Ultra high frequency Super high frequency

LF MF HF VHF UHF SHF

5 6 7 8 9 10 11

30-300 kHz

10 km - 1 km

300-3000 kHz 1 km - 100 m 3-30 MHz 30-300 MHz 100 m - 10 m 10 m - 1 m

300-3000 MHz 1 m - 100 mm 3-30 GHz 30-300 GHz 100 mm - 10 mm 10 mm - 1 mm

Extremely high frequency EHF

Di atas 300 GHz <>

Catatan: di atas 300 GHz, penyerapan radiasi elektromagnetik oleh atmosfer Bumi begitu besar sehingga atmosfer secara efektif menjadi opak ke frekuensi lebih tinggi dari radiasi elektromagnetik, sampai atmosfer menjadi transparan lagi pada yang disebut jangka frekuensi infrared dan jendela optikal. Band ELF, SLF, ULF, dan VLF bertumpuk dengan spektrum AF, sekitar 20-20,000 Hz. Namun, suara disalurkan oleh kompresi atmosferik dan pengembangan, dan bukan oleh energi elektromagnetik. Penghubung listrik didesain untuk bekerja pada frekuensi radio yang dikenal sebagai Penghubung RF. RF juga merupakan nama dari penghubung audio/video standar, yang juga disebut BNC (Bayonet Neill-Concelman). Gelombang mikro Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu diatas 3 GHz (3109Hz). Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan pada benda tersebut. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, makanan menjadi panas dan masak dalam waktu singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam oven microwave. Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada RADAR (Radio Detection and Ranging). RADAR digunakan untuk mencari dan menentukan jejak suatu benda dengan gelombang mikro dengan frekuensi sekitar 1010 Hz Inframerah Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti bawah

merah (dari bahasa Latin infra, bawah), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga order dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Spektrum optik Spektrum optik (cahaya atau spektrum terlihat atau spektrum tampak) adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang tampak oleh mata manusia. Radiasielektromagnetik dalam rentang panjang gelombang ini disebut sebagai cahaya tampak atau cahaya saja. Tidak ada batasan yang tepat dari spektrum optik; mata normal manusia akan dapat menerima panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm. Mata yang telah beradaptasi dengan cahaya biasanya memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah kuning dari spektrum optik. Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan spektral jendela optik, wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati atmosfer Bumi sebagian besar tanpa dikurangi (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu alasan mengapai langit berwarna biru). Radiasielektromagnetik di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau jendela transmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer. Cahaya putih dipencarkan oleh sebuah prisma menjadi warna-warna dalam spektrum optik.
WARNA-WARNA DI DALAM SPEKTRUM

Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang kontinu sehingga tidak ada batas yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya, tabel berikut memberikan batas kira-kira untuk warna-warna spektrum :
ungu 380-450 nm biru 450-495 nm

hijau 495-570 nm kuning 570-590 nm jingga 590-620 nm merah 620-750 nm

Ultraungu(Ultra violet) Radiasi ultraungu (sering disingkat UV, dari bahasa Inggris: ultraviolet) adalahradiasi elektromagnetis terhadap panjang gelombang yang lebih pendek dari daerah dengan sinar tampak, namun lebih panjang dari sinar-X yang kecil.

Radiasi UV dapat dibagi menjadi hampir UV (panjang gelombang: 380-200 nm) dan UV vakum (200-10 nm). Ketika mempertimbangkan pengaruh radiasi UV terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, jarak panjang gelombang sering dibagi lagi kepada UVA (380-315 nm), yang juga disebut Gelombang Panjang atau blacklight; UVB (315-280 nm), yang juga disebut Gelombang Medium (Medium Wave); dan UVC (280-10 nm), juga disebut Gelombang Pendek (Short Wave). Istilah ultraviolet berarti melebihi ungu (dari bahasa Latin ultra, melebihi), sedangkan kata ungu merupakan warna panjang gelombang paling pendek dari cahaya dari sinar tampak. Beberapa hewan, termasuk burung, reptil, dan serangga seperti lebah dapat melihat hingga mencapai hampir UV. Banyak buah-buahan, bunga dan benih terlihat lebih jelas di latar belakang dalam panjang gelombang UV dibandingkan dengan penglihatan warna manusia. Sinar-X Sinar-X atau sinar Rntgen adalah salah satu bentuk dari radiasielektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 picometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medikal dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya Sinar gamma Sinar gamma (seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani gamma, ) adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron. Sinar gamma membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipunradiasi elektro magnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal antara sinar gamma dan sinar X dari energi yang sama mereka adalah dua nama untuk radiasi elektro magnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah dua nama untuk cahaya tampak. Namun, gamma dibedakan dengan sinar X oleh asal mereka. Sinar gammaadalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkin kan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada penindihan antara apa yang kita sebut sinar gamma energi rendah dan sinar-X energi tinggi. Sinar gamma merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi; mereka lebih menembus dari radiasi alpha atau beta (keduanya bukan radiasielektromagnetik), tapi kurang mengionisasi.

Perlindungan untuk sinar membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan untuk perisai harus diperhitungkan bahwa sinar gamma diserap lebih banyak oleh bahan dengan nomor atom tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar gamma, makin tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar gamma biasanya di ilustrasi kan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi intensitas dari sinar gamma setengahnya. Misalnya, sinar gamma yang membutuhkan 1 cm (0,4 inchi) lead untuk mengurangi intensitasnya sebesar 50% jujga akan mengurangi setengah intensitasnya dengan konkrit 6 cm (2,4 inchi) atau debut paketan 9 cm (3,6 inchi). Sinar gamma dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan fallout yang efektif akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali. Sinar gamma memang kurang mengionisasi dari sinar alpha atau beta. Namun, mengurangi bahaya terhadap manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Mereka menghasilkan kerusakan yang mirip dengan yang disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar, kanker, dan mutasi genetika. Dalam hal ionisasi, radiasigamma berinteraksi dengan bahan melalui tiga proses utama: efek fotoelektrik, penyebaran Compton, dan produksi pasangan.

*ELECTRO-CARDIOGRAPH (ECG)*
Kelainan fungsi jantung manusia tidak hanya ditemukan dikota-kota besar yang penuh dengan teknologi maju, tetapi juga terdapat pada masyarakat daerah yang jauh dari kecukupan dan sentuhan teknologi. ECG merupakan instrument medis yang dibutuhkan oleh para medis untuk memperoleh informasi tentang kerja fungsi jantung seseorang. Karena harganya, ECG tidak tersedia di pusat-pusat pelayanan medis didaerah atau Puskesmas. Untuk mengatahui kerja fungsi jantung seorang pasen, para medis didaerah harus mengirim pasennya terlebih dahulu ke rumah sakit atau laboratorium medis yang hanya terdapat di kota besar. Karenanya, seorang pasen harus mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi untuk mengetahui kesehatan jantungnya. Personal Computer (PC) merupakan perangkat yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat banyak dari berbagai tingkat strata ekonomi. Selain itu, PC sudah dipergunakan di kantor-kantor pemerintahan termasuk kecamatan dan Puskesmas di daerah. Keberadaan

PC di Puskesmas-Puskemas didaerah merupakan peluang baru untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya, tidak sekedar hanya dipergunakan untuk menyimpan data atau kegiatan administrasi lainnya. Selain itu, para dokter muda yang bekerja di tempat-tempat terpencil, banyak yang telah mempunyai PC untuk kebutuhan kegiatan pribadinya. Dari kedua keadaan diatas, tulisan ini menuangkan penelitian pengembangan sebuah alat yang dapat mendeteksi dan mengirimkan signal gelombang listrik analog yang berasal dari jantung melalui terminal input komunikasi PC kedalam PC. Dengan kata lain, alat yang diteliti ini apabila dihubungkan dengan PC menjadi sebuah ECG yang banyak dibutuhkan oleh para medis. Alat yang dikembangkan ini terdiri dari sebuah bio-amplifier yang menguatkan signalsignal gelombang listrik yang berasal dari jantung (biopotential). Signal tersebut dipengaruhi oleh banyak signal lain yang dikatagorikan sebagai noise yang berasal dari banyak sumber diluar tubuh manusia yang sedang di amati. Noise ini diperkecil oleh sebuah filter yang dihubungkan pada output bio-amplifier. Sebuah pengubah signal analog menjadi signal digital atau ADC (Analog to Digital Converter) ditambahkan untuk mendapatkan signal biopotential berupa data digital agar dapat diolah oleh PC. Transfer data digital dikendalikan oleh sebuah micro controller. Banyak keuntungan yang diperoleh dari penggunaan micro controller ini karena kemampuan dan fasilitas yang tersedia didalamnya selain untuk mentransfer data. Data digital dikirim ke PC melalui terminal komunikasi serie yang terdapat pada micro controller dan PC. Untuk menjaga agar tidak terjadi hubungan listrik antara rangkaian pendeteksi signal dengan PC, dipergunakan sebuah penghubung cahaya (opto-coupler). Opto coupler ini menghantarkan data digital yang akan dikirim melalui komunikasi serie, tetapi mengisolasi hubungan listrik. Data digital yang masuk kedalam PC selanjutnya akan mudah diolah untuk ditampilkan pada layar monitor atau dicetak (print). Bentuk informasi dalam data digital memudahkan untuk dimanipulasi lebih lanjut.

2. Signal Gelombang Listrik Jantung (ECG) :


Gambar 1. Bentuk gelombang listrik jantung [4]. Biopotential yang dibangkitkan jantung terlihat pada gambar 1 diatas, dikenal dengan nama electrocardiogram (ECG). Gelombang ini terdiri dari beberapa bagian gelombang yang muncul selama proses kerja jantung. Gelombang P menunjukan depolarisasi pada otot-otot atrial, gelombang komplex QRS merupakan hasil gabungan repolarisasi otototot atria dan depolarisasi ventricules yang terjadi pada waktu yang hampir bersamaan. Selang waktu dari P Q menunjukan waktu delay didalam fiber-fiber didekat node AV Signal ECG yang berasal dari jantung merambat keseluruh tubuh dan mempunyai magnitude dengan arah tertentu (cardiac vector). Untuk mendeteksi signal ECG, ditentukan titik-titik reference pengukuran untuk menempatkan elektroda. Pengukuran signal ECG dilakukan dengan pemilihan tiga titik bipolar yang pertama kali diperkenalkan oleh Einthoven [4]. Pengambilan titik reference ini kemudian dikenal dengan segitiga Einthoven seperti terlihat pada gambar 2 dibawah ini. Gambar 2. Segitiga Einthoven. Lead I : mengukur potensial antara Left Arm (LA) terhadap Right Arm (RA) Lead I : mengukur potensial antara Left Leg (LL) terhadap Right Arm (RA) Lead I : mengukur potensial antara Left Leg (LL) terhadap Left Arm (RA) Signal ECG diukur dengan bantuan kepingan logam yang dikenal sebagai elektroda. Elektroda ditempelkan pada permukaan kulit di titik-titik pengukuran diatas. Metoda ini memberikan impedansi permukaan kulit dimana besarnya tergantung pada frekuensi

*FORSEP*
Forsep berupa alat logam menyerupai sendok. Bedanya dengan vakum, ektraksi forsep bisa dilakukan tanpa tergantung tenaga ibu, jadi bisa dilakukan meskipun ibu tidak mengedan (misalnya saat terjadi keracunan kehamilan, asma atau penyakit jantung). Persalinan denga forsep relatif lebih berisiko dan lebih sulit dilakukan, namun kadang terpaksa dilakukan juga apalagi jika kondisi ibu dan anak sangat tidak baik.

*VAKUM*
Vakum adalah semacam alat pengisap (negative-pressure vacuum extractor) yang digunakan untuk membantu keluarnya bayi. Persalinan dengan menggunakan vakum biasanya disebut ekstraksi vakum. Vakum membantu memberi tenaga tambahan untuk mengeluarkan bayi, dan biasanya digunakan saat persalinan sudah berlangsung terlalu lama dan ibu sudah terlalu capek serta tidak kuat meneran lagi. Caranya, alat vakum yang berbentuk seperti pengisap dengan mangkok karet ditempelkan di kepala bayi yang sudah tampak di jalan lahir. Setelah kepala sudah menempel pada mangkuk vakum, dilakukan tarikan bersamaan dengan saat his / gerakan mengejan. Dengan demikian perlahan-lahan bayi bisa dilahirkan. Setelah penggunaan vakum, biasanya kepala bayi tampak agak benjol, hal ini wajar saja akibat isapan vakum, dan akan hilang sendiri nantinya. Karena vakum dilakukan dengan bantuan tenaga mengedan ibu, metode ini biasanya tidak dilakukan saat ibu tidak diperkenankan mengedan akaibat kondisi medis tertentu (misalnya menderita keracunan kehamilan atau asma berat). Sumber: Buklet Prenagen "Mengenal Seluk Beluk Persalinan"

*PEMERIKSAAN USG*
USG atau Ultrasonografi dalam dunia kedokteran memang bukan barang baru. Toh, kehadirannya terkadang masih menimbulkan kekhawatiran pada sebagian orangtua tentang penggunaan dan manfaatnya. Misalnya, kekhawatiran akan radiasi yang ditimbulkan dari alat tersebut. Beberapa orang bahkan menangsikan manfaat alat ini mengingat ada satu dua kasus kelainan bayi yang dianggap tak terdeteksi oleh pemeriksaan USG. Belum lagi soal biaya. Beberapa klinik/rumah sakit memang sudah memasukkan biaya USG dalam biaya pemeriksaan kehamilan. Namun cukup banyak juga yang menagih pemeriksaan ini sebagai biaya tersendiri. Kalau pasien yang meminta, mungkin enggak jadi soal. Tapi jika dokter melakukan pemeriksaan USG setiap kali pasien kontrol dan ada biaya tambahan untuk itu, tampaknya ini tidak fair bagi pasien. Bagaimana menyikapi penggunaan alat USG ini dan seberapa besar manfaat yang dapat diperoleh darinya? Berikut penjelasan dr. Achmad Mediana,Sp.OG dari RS Gandaria, Jakarta.

TAK ADA RADIASI


Pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada ibu hamil. Sebelum ada alat ini, denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16-18 minggu. Sementara dengan USG, pada usia kehamilan 6-7 minggu sudah dapat dideteksi. USG juga dapat mendeteksi kelainan-kelainan bawaan di usia kehamilan yang lebih awal. USG bukan merupakan sinar radiasi seperti halnya rontgen melainkan menggunakan gelombang suara yang dipantulkan pada suatu permukaan. Pantulan suara itu lantas

direkam dan diolah oleh komputer kemudian tampil dalam bentuk gambar. Sejauh ini penggunaan USG sangat aman dan tidak membahayakan janin, ibunya maupun dokter yang memeriksanya. Hasil pemeriksaan USG dapat direkam untuk kelengkapan data medis. Gambarnya pun bisa di-print sebagai dokumentasi.

CARA PEMERIKSAAN
Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 1. Pervaginam - Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam. - Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu. - Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing. - Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim. - Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi. - Tidak menyebabkan keguguran. 2. Perabdominan - Probe USG di atas perut. - Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu. - Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut, lemak baru menembus rahim. - Daya tembusnya bisa 15 cm namun resolusinya berkurang.

JENIS PEMERIKSAAN USG


1. USG 2 Dimensi Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan. 2. USG 3 Dimensi Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janindari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar). 3. USG 4 Dimensi

Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat "bergerak". Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim. 4. USG Doppler Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi: - Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit). - Tonus (gerak janin). - Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm). - Doppler arteri umbilikalis. - Reaktivitas denyut jantung janin.

SAAT TEPAT PEMERIKSAAN


Pemeriksaan dengan USG wajib semasa kehamilan sebetulnya hanya dua kali, yaitu: * Saat pertama kali pemeriksaan kehamilan (usia kehamilan berapa pun namun biasanya pada usia kehamilan 10-12 minggu). Pemeriksaan ini dilakukan sebagai skrining awal. Gambaran janin yang masih sekitar 8 cm akan terlihat tampil secara utuh pada layar monitor. * Usia kehamilan 20-24 minggu sebagai skrining lengkap. Setelah usia kehamilan lebih dari 12 minggu gambaran janin pada layar monitor akan terlihat sebagian-sebagian/tidak secara utuh. Karena alat scan USG punya area yang terbatas, sementara ukuran besar janin sudah bertambah atau lebih dari 8 cm. Jadi, untuk melihat kondisi janin dapat per bagian, misalnya detail muka, detail jantung, detail kaki dan sebagainya. Selain itu, penggunaan alat USG dapat dilakukan atas dasar indikasi yakni: * Pemeriksaan USG serial untuk mengukur pertumbuhan berat badan janin. * Bila perlu pada usia kehamilan 38-42 minggu untuk melihat bagaimana posisi bayi apakah melintang, kepala turun, dan lainnya.

MANFAAT
Trimester I - Memastikan hamil atau tidak. - Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda kehidupannya.

- Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya. - Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyutjanin, dan sebagainya. Trimester II: - Melakukan penapisan secara menyeluruh. - Menentukan lokasi plasenta. - Mengukur panjang serviks. Trimester III: - Menilai kesejahteraan janin. - Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan. - Melihat posisi janin dan tali pusat. - Menilai keadaan plasenta.

TAK 100% AKURAT


Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan 80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin yang tidak terdeteksi atau interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain: * Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya. Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG. Sebenarnya untuk pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri. * Posisi bayi Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya jangkau/daya tembus alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada keterbatasan. * Kehamilan kembar Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing-masing keadaan bayi secara detail. * Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik. * Usia kehamilan di bawah 20 minggu. * Air ketuban sedikit.

* Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di bawah 20 minggu agak sulit dideteksi.

Fototerapi PENGERTIAN Fototerapi digunakan untuk menurunkan kadar bilirubin serum pada neonatus dengan hiperbilirubinemia jinak hingga moderat. Fototerapi dapat menyebabkan terjadinya isomerisasi bilirubin indirect yang mudah larut di dalam plasma dan lebih mudah di ekskresi oleh hati ke dalam saluran empedu. Meningkatnya foto bilirubin dalam empedu menyebabkan bertambahnya pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltic usus meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus. INDIKASI Penggunaan fototerapi sesuai anjuran dokter biasanya diberikan pada neonatus dengan kadar bilirubin indirect lebih ddari 10mg % sebelum tranfusi tukar, atau sesudah transfuse tukar. PRINSIP KERJA FOTO TERAPI Foto terapi dapat memecah bilirubin menjadi dipirol yang tidak toksis dan di ekskresikan dari tubuh melalui urine dan feses. Cahaya yang dihasilkan oleh terapi sinar menyebabkan reaksi fotokimia dalam kulit (fotoisomerisasi) yang mengubah bilirubin tak terkonjugasi ke dalam fotobilirubin dan kemudian di eksresi di dalam hati kemudian ke empedu, produk akhir reaksi adalah reversible dan di ekresikan ke dalam empedu tanpa perlu konjugasi. Energy sinar dari foto terapi mengubah senyawa 4Z-15Z bilirubin menjadi senyawa bentuk 4Z-15E bilirubin yang merupakan bentuk isomernya yang mudah larut dalam air. MEMPERSIAPKAN UNIT FOTOTERAPI Pastikan bahwa tutup plastik atau pelindung berada pada posisinya. Hal ini mencegah cedera pada bayi jika lampu pecah dan membantu menapis sinar ultraviolet yang berbahaya. Hangkatkan ruangan tempat unit diletakkan, bila perlu, sehingga suhu dibawah sinar adalah 28oC sampai 30oC. Nyalakan unit, dan pastikan bahwa semua tabung fluoresen bekerja Ganti tabung fluoresen yang terbakar atau yang berkedip-kedip v Catat tanggal tabung diganti dan ukur durasi total penggunaan tabung tersebut. v Ganti tabung setiap 2000 jam penggunaan atau setelah tiga bulan, mana saja yang terlebih dahulu, walaupun tabung masih bekerja.

Gunakan seprai putih pada pelbet, tempat tidur bayi, atau inkubator, dan letakkan tirai putih disekitar tempat area tempat unit diletakkan untuk memantulkan sinar sebanyak mungkinkembali ke bayi. MEMBERIKAN FOTOTERAPI 1. Letakkan bayi di bawah fototerapi a. Jika berat badan bayi 2 kg atau lebih, letakkan bayi telanjang pada pelbet atau tempat tidur. Letakkan atau jaga bayi kecil dalam inkubator. b. Perhatikan adannya bilier atau obstruksi usus. R/ fototerapi dikontraindikasikan pada kondisi ini karena fotoisomer bilirubin yang diproduksi dalam kulit dan jaringan subkutan dengan pemajanan pada terapi sinar tidak dapat diekskresikan. c. Ukur kuantitas fotoenergi bola lampu fluorensen (sinar putih atau biru) dengan menggunakan fotometer. R/ intensitas sinar menembus permukaan kulit dari spectrum biru menentukan seberapa dekat bayi ditempatkan terhadap sinar. Sinar biru khusus dipertimbangkan lebih efektif daripada sinar putih dalam meningkatkan pemecahan bilirubin. d. Letakkan bayi di bawah sinar sesuai dengan yang di indikasikan. e. Tutupi mata bayi dengan potongan kain, pastikan bahwa potongan kain tersebut tidak menutupi hidung bayi.Inspeksi mata setiap 2 jam untuk pemberian makan. Sring pantau posisi. R/ mencegah kemungkinan kerusakan retina dan konjungtiva dari sinar intensitas tinggi. Pemasangan yang tidak tepat dapat menyebabkan iritasi, abrasi kornea dan konjungtivitis, dan penurunan pernapasan oleh obstruksi pasase nasal. f. Tutup testis dan penis bayi pria R/ mencegah kemungkinan kerusakan penis dari panas 2. Ubah posisi bayi setiap 2 jam R/ memungkinkan pemajanan seimbang dari permukaan kulit terhadap sinar fluoresen, mencegah pemajanan berlebihan dari bagian tubuh individu dan membatasi area tertekan. 3. Pastikan bayi diberi makan : a. Dorong ibu menyusui sesuai kebutuhan tetapi minimal setiap 2 jam : - Selama pemberian makan, pindahkan bayi dari unit fototerapi dan lepaskan kain penutup mata. - Memberikan suplemen atau mengganti ASI dengan jenis makanan atau cairan lain tidak diperlukan (mis: pengganti ASI,air, air gula,dsb)

b. Jika bayi mendapkan cairan IV atau perasaan ASI, tingkatkan volume cairan dan/atau susu sebanyak 10% volume harian total perhari selama bayi dibawah sinar fototerapi c. Jika bayi mendapkan cairan IV atau diberi makan melalui slang lambung, jangan memindahkan bayi dari sinar fototerapi. 4. Perhatiakan bahwa feses bayi warna dan frekuensi defekasi dapat menjadi encerdan urin saat bayi mendapatkan fototerapi. Hal ini tidak membutuhkan penangan khusus. R/ defekasi encer, sering dan kehijauan serta urin kehijauan menandakan keefektifan fototerapi dengan pemecahan dan ekskresi bilirubin. 5. Dengan hati- hati cuci area perianal setelah setiap defekasi , inspeksi kulit terhadap kemungkinan iritasi dan kerusakan. R/ membantu mecegah iritasi dan ekskoriasi dari defekasi yang sering atau encer. 6. Lanjutkan terapi dan uji yang diprogramkan lainnya: a. Pindahkan bayi dari unit foterapi hanya selama prosedur yang tidak dapat dilakukan saat dibawah sinar fototerapi b. Jika bayi mendapkan oksigen, matikan sinar sebentar saat mengamati bayi untuk mengetahui adanya sianosis sentral (lidah dan bibir biru). 7. Pantau kulit bayi dan suhu inti setiap 2 jam atau lebih sering sampai stabil (mis, suhu aksila 97,8 F, suhu rectal 98,9 F). R/ fluktuasi pada suhu tubuh dapat terjadi sebagai respons terhadap pemajanan sinar, radiasi dan konveksi. 8. Pantau masukan dan haluaran cairan, timbang BB bayi dua kali sehari. Perhatikan tanda- tanda dehidrasi (mis, penurunan haluaran urine, fontanel tertekan, kulit hangat atau kering dengan turgor buruk, dan mata cekung). Tingkatkan masukan cairan per oral sedikitnya 25%. R/ peningkatan kehilangan air melalui feses dan evaporasi dapat menyebabkan dehidrasi. 9. Ukur kadar bilirubin serum setiap 12 jam: R/ penurunan kadar bilirubin menandakan keefektifan fototerapi, peningkatan yang kontinu menandakan hemolisis yang kontinu dan dapat menandakan kebutuhan terhadap transfuis tukar. a. Hentikan fototerapi jika kadar bilirubin serum di bawah kadar saat fototerapi di mulai atau 15mg/dl (260umol), mana saja yang lebih rendah.

b. Jika bilirubin serum mendekati kadar yang membutuhkan tranfusi tukar atau pemindahan dan segera rujuk bayi kerumah sakit tersier atau pusat spesialisasi untuk tranfusi tukar, jika memungkinkan. Kirim sampel darah ibu dan bayi. 10. Jika serum bilirubin tidak dapat diukur,hentikan fototerapi setelah tiga hari. Bilirubin pada kulit dengan cepat menghilang dibawah fototerapi. Warna kulit tidak dapat digunakan sebagai panduan kadar bilirubin serum selama 24 jam setelah penghentian fototerapi 11. Setelah fototerapi dihentikan : a. Amati bayi selama 24 jam dan ulangi pengukuran bilirubin serum, jika memungkinkan atau perkiraan ikterus dengan menggunakan metode klinis. b. Jika ikterus kembali ke atau di atas kadar di mulainya fototerapi, ulangi fototerapi dengan banyak waktu yang sama seperti awal pemberian. Ulangi langkah ini setiap kali fototerapi dihentikan sampai pengukuran atau perkiraan bilirubin tetap di bawah kadar yang membutuhkan fototerapi. 12. Jika fototerapi tidak lagi dibutuhkan, bayi makan dengan baik dan tidak terjadi masalah lain yang membutuhkan hospitalisasi, pulangkan bayi. 13. Ajari ibu cara mengkaji ikterus, dan anjurkan ibu kembali jika bayi menjadi lebih icterus. EFEK SAMPING FOTOTERAPI 1. Tanning (perubahan warna kulit) : induksi sintesis melanin dan atau disperse oleh cahaya ultra violet. 2. Syndrome bayi Bronze : penurunan ekskresi hepatic dari foto produk bilirubin. 3. Diare : bilirubin menginduksi seksresi usus. 4. Intoleransi laktosa : trauma mukosa dari epitel villi. 5. Hemolisis : trauma fotosensitif pada eritrosist sirkulasi. 6. Kulit terbakar : paparan berlebihan karena emisi gelombang pendek lampu fluoresen. 7. Dehidrasi : peningkatan kehilangan air yang tak disadari karena energy foton yang diabsorbsi. 8. Ruam kulit : trauma fotosensitif pada sel mast kulit dengan pelepasan histamine. ALAT FOTOTERAPI Bagian- bagian alat fototerapi 1. Kabel penghubung alat dengan sumber listrik 2. Pengatur jarak lampu dengan bayi

3. Tombol power on/off untuk menghidupkan atau mematikan lampu fototerapi 4. Hourmeter (petunjuk berapa jam fototerapi yang sudah dipakai).

You might also like