You are on page 1of 3

PERMASALAHAN GIGI (GIGI BERLUBANG)

Gigi berlubang disebut Karies gigi. Karies akan mengakbatkan kerusakan struktur gigi sehingga terbentuk lubang. A.Gejala Gejala gigi berlubang umumnya, adalah sakit gigi, gigi menjadi sensitive setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin Terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi Bau Mulut (Halitosis) B.Tanda Awal Gigi Berlubang Munculnya spot putih seperti kapur pada permukaan gigi. Ini menunjukkan area demineralisasi akibat asam. Selanjutnya, warnanya akan berubah menjadi cokelat, kemudian mulai membentuk lubang. Jika spot kecoklatan ini tamapk mengkilap, maka prosese demineralisasi telah berhenti yaitu jika kebersihan mulut membaik. Spot ini disebut STAIN (bukan sekolah tinggi agama islam negeri yang dekat arbes loh..hehehe) dan dapat dibersihkan. Sebaliknya, spot kecokelatan yang buram menunjukkan prosese demineralisasi yang sedang aktif. Makanya, diperlukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini timbulnya lubang. Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin merupakan bentuk pokok dari gigi yang diliputi oleh sementum/jaringan gigi yang melindungi dentin pada daerah akar gigi dan email/bentuk luar yang melindungi dentin pada daerah mahkota gigi), biasanya mengeluh sakit atau timbul ngilu setelah makan atau minum manis, asam, panas atau dingin. C.Penyebab Gigi Berlubang Di Indoesia, penyakit yang mendominasi menurut statistic adalah Gigi berlubang, setelah demam flu. Gigi berlubang dapat terjadi pada siapapun, walaupun pada umumnya sering muncul pada anakanakatau remaja. Gigi berlubang inilah yang merupakan alasan utama hilangnya gigi pada usia muda. Penyebab gigi berlubang itu sendiri karena adanya bacteri Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Bakteri spesifik inilah yang mengubah glukosa dan karbohidrat pada mkanan menjadi asam melalui proses fermentasi. Asam terus diproduksi oleh bakteri dan akhirnya merusak struktur gigi sedikit demi sedikit. Kemudian plak dan bakteri mulai bekerja 20 menit setelah makan. Asam yang diproduksi dalam plak akan terus merusak lapisan email gigi. Kemudian bakteri akan mengikuti jalan yang sudah dibuat oleh asam dan menginfeksi lapisan berikutnya, yaitu dentin. Jika tidak dirawat, proses ini akan terus berjalan sehingga lubang akan semakin dalam. Gigi berlubang biasanya belum menimbulkan keluhan sakit kecuali telah mencapai bagian dentin dan pulpa gigi. Apa Sebabnya? Karena pulpa penuh sel saraf dan pembuluh darah akibat terinfeksi, maka akan timbul rasa sakit terus-menerus. Komplikasi kemudian terjadi dengan matinya sel saraf sehingga rasa sakit juga berhenti. Pada tahap ini, biasanya orang sering mengabaikan. Padahal ketika sel saraf mati, proses kerusakan di

dalam gigi terus berjalan sampai ketulang pendukung. Akibatnya, cairan akan terkumpul dan terjadi abses (pembengkakan). Abses dimulai dari dalam sampai tampak ke permukaan ginggiva (gusi). Selain itu, kerusakan tulang pendukung juga menyebabkan gigi mulai goyang. Jika tidak segera dirawat, berakibat pada ekstraksi (pencabutan) gigi. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktr yang mempengaruhi perkembangan karies gigi adalah perbedaan pola makan, waktu makan yang lebih lama,Sisa makanan yang tertinggal di mulut dalam waktu lama, perkembangan bakteri dalam mulut, dll. D.Perawatan Pada umumnya, ketika gigi berlubang dan terasa sakit, masyarakt memilih tindak perawatannya berupa ektraksi (pencabutan) gigi, padahal ada cara lain untuk merawat gigi berlubang. Karies dini dapat dihentikan menggunakan laser, sedangkan karies gigi kecil perlu dideteksi dengan alat dan rontgen gigi. Dan karies gigi besar yang terlihat mata, dapat dilakukan perawatan dengan alat secara langsung. Jenis perawatan dapat dilakukan secara bervarisai, tergantung tahap kerusakan yang terjadi. Jika lubang gigi mencapai email dan dentin, maka dilakukan penambalan.sedangkan struktur gigi yang rusak dubuang dengan pengeboran, dan setelah lubangbersih kemudian dimasukkan bahan penambal. Lubang yang dangkal tapi besar dapat dirawat dengan inlay/onlay (bahan tambal komposit). Namun, bila kerusakan telah mencapai pulpa (struktur terdalam gigi yang penuh dengan sel saraf yang sensitif terhadap rangsang, jarngan limfa, jaringan ikat, pembuluh darah arteri dan vena) perlu diakukan perawatan saluran akar (endodontik). Tahap perawatan saluran akar yaitu mengangkat sel saraf yang telah terinfeksi dan membersihkan salurannya dan mengisinya dengan bahan pengisi saluran akar. Pada intinya, jika struktur gigi sehat yang tersisa setelah pengeboran tidak cukup, bahan tambal tidk dapat bertahan melekat pada gigi. Pencabutan gigi adalah tindakan terakhir apabila krusakan yang terjadi terlalu besar dan struktur gigi yang tersisa tidak dapat direstorasi lagi.

Prosedur Penambalan Gigi


Posted on February 20, 2011 by Dokter Gigi Penambalan gigi adalah salah satu cara untuk memperbaiki kerusakan gigi agar gigi bisa kembali ke bentuknya semula dan bisa kembali berfungsi dengan baik. Dengan menutup lubang gigi kamu menggunakan tambalan, maka jalan masuk bakteri pun akan tertutup sehingga bisa menghentikan kerusakan gigi lebih lanjut. Selain itu, penambalan juga bertujuan untuk menutup tubulus dentin yang terbuka yang merupakan penyebab adanya rasa linu pada gigi kamu yang berlubang. Prosedur Penambalan Gigi Sebelum ditambal, gigi kamu yang berlubang akan dibor terlebih dulu. Dengan menggunakan bor, lubang gigi akan dibersihkan dari jaringan gigi yang sudah rusak dan dirapikan bentuknya. Terkadang, dokter gigi terpaksa harus memperbesar ukuran dari lubang gigi kamu agar bahan

tambal bisa dengan mudah dimasukkan dan supaya bahan tambal tersebut bisa bertahan lebih lama serta gak mudah lepas. Gigi yang masih hidup, biasanya akan terasa linu atau sakit kalo dibor. Rasa linu ini bisa berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang gak terlalu linu sehingga orang tersebut masih bisa menahan, ada juga yang gak bisa dibor lebih dari 1 detik karena linunya amit-amit. Nah, kalo kamu termasuk orang yang gak tahan untuk dibor giginya, kamu bisa minta ke dokter gigi kamu untuk disuntikan obat anestesi yang akan menghilangkan rasa linu atau sakit pada gigi kamu ketika dibor. Dengan begitu, kamu akan merasa lebih nyaman ketika dibor, dan dokter gigi kamu pun akan bekerja lebih lancar dan cepat ketika membersihkan dan merapikan gigi kamu sebelum akhirnya ditambal. Setelah lubang gigi selesai dibor, dokter gigi akan mengaplikasikan semen tambalan di dasar lubang yang tujuannya adalah untuk melindungi jaringan pulpa kamu. Kalo lubang gigi kamu gak diberikan alas semen, maka rangsangan panas dari makanan atau minuman akan langsung dihantarkan bahan tambal ke dalam pulpa. Pulpa kamu bisa teriritasi dan meradang. Tambalan yang terbuat dari logam akan lebih mudah menghantarkan panas, oleh karena itu aplikasi semen sebagai alas tambalan merupakan suatu keharusan. Selanjutnya, dokter gigi akan mengaplikasikan bahan tambal ke dalam lubang gigi. Setiap jenis bahan tambal memiliki cara yang berbeda satu sama lain dalam pemasangannya. Apabila lubang sudah tertutupi dengan bahan tambal, maka dokter gigi akan merapikan dan memoles permukaan tambalan agar plak dan partikel makanan gak mudah menempel. Untuk bahan tambal amalgam, biasanya pemolesan baru bisa dilakukan setelah 24 jam. Sebelum dipoles biasanya dokter gigi akan kembali memeriksa hasil penambalannya. Apabila tambalan terasa mengganjal atau ada bagian yang tajam, tambalan akan kembali dirapikan dan diperbaiki. Beberapa orang ada yang merasa giginya terasa linu atau sensitif setelah ditambal. Biasanya gigi menjadi sensitif terhadap suhu, tekanan, ataupun makanan manis. Pada kebanyakan kasus, sensitivitas ini akan hilang dalam waktu 1 sampai 2 minggu. Namun, kalo gigi kamu masih merasa sensitif setelah 2 minggu, segera hubungi kembali dokter gigi kamu.

You might also like