You are on page 1of 1

Hidup, Semangat dan Perjuangan

Ketika dalam perjalanan pulang setelah mengikuti kegiatan rutin, di samping kiri aku melihat seorang bapak mengendarai sepeda motor dengan gerobak disampingnya. Nampaknya dia sudah selesai berjualan dan hendak pulang. Awalnya, aku tidak peduli.sampai aku melihat sesuatu yang menurutku ganjil. Oh TuhanKakinya tidak menapak pada pancatan !aku ga tahu apa namanya" sepeda motor. Kakinya hanya menggantung kecil .kira# hanya berjarak $%cm dr pangkal pahanya. &iujung kaki itu, dikenakan sebuah sepatu yg bagus..bersihdan arah sepatu itu terbalikujung jari yg seharusnya ke depanini justru ke belakang. 'ejenak aku merasa miris. Aku kagum dengan semangat bapak itu. (alau keadaannya seperti itu, dia tetap semangat bekerja. &ia tidak meminta)minta. &ia tidak berpakaian kusut supaya dikasihani, tp justru berpakaian rapi dan bersepatu. &an dia bekerja sampai semalam ini !pkl #*.+%" Aku terus menatap bapak itu sampai hilang dr pandanganku. Aku merenung. Adakah aku lebih semangat dr bapak itu, Aku lebih sempurna secara -isik. .ebih banyak hal yg bisa aku lakukan. Tapi sampai seberapa mampu aku mengolah segala yang aku miliki. 'ering kali aku memoles diri supaya dikasihanimenempatkan diri sebagai sosok yang menderita..memiliki persoalan hidup terberatmemasang muka masamdan putus asa untuk berusaha. Tapiseorang bapak yang tidak kukenal malam ini telah mengajari aku bahwa apapun keadaan diri kita, jangan kita berputus asa. 'emua ada jalanasal kita mau berusaha. Teruslah bersemangat.. Tampilah sebagai orang yang pantas dihargai..bukan dikasihani. Terima kasih Tuhan

Khoirina Kurniasari *%.%/%+.%%+/

You might also like