Professional Documents
Culture Documents
INOKULASI
IDENTITAS PRAKTIKAN
I.
NAMA
YEFRI R SARAGIH
NIM
03053130076
KELOMPOK
I (SATU) / Selasa
NAMA PERCOBAAN
Penanaman
dan
Perhitungan
mikroba (Inokulasi)
II.
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui cara pembiakan jamur pada medium padat dan dapat
menghitung
bayaknya
jumlah
mikroba
dengan
menggunakan
alat
Haemacytometer.
III. DASAR TEORI
HAEMACYTOMETER
Haemacytometer adalah alat khusus yang digunakan untuk menghitung
mikroorganisme. Pada alat ini terdapat kotak-kotak kecil dengan luas 1 / 400
mm2 dan kedalaman 0,1 mm. Penggunaannya adalah dengan meletakkan kaca
preparat yang di atasnya dan ditutup dengan deck glass. Pengamatan ini
dilakukan dengan menggunakan mikroskop agar dapat mengamati sel-sel
mikroba baik yang kecil maupun yang besar, yang dibatasi oleh kotak-kotak
haemacytometer.
Perhitungan dengan haemacytometer ini merupakan perhitungan
langsung karena sample langsung diambil dan diteteskan pada alat
haemacytometer dan diamati di bawah mikroskop. Perhitungan dengan metode
ini mempunyai beberapa keuntungan, yaitu semua sel mikroba baik yang masih
hidup atau pun sudah mati dapat dihitung. Sedangkan kelemahannya yakni
apabila pengenceran tidak homogen lagi, maka akan terjadi kesalahan dalam
perhitungan.
Pengenceran yang dilakukan bertujuan untuk memudahkan pengamatan
karena
sample
kental
dapat
menjarangkan
sel
mikrooranisme
yang
BIAKAN MURNI
Suatu biakan/piaraan murni yang disimpan bertahun-tahun mudah sekali
mengalami mutasi. Dan jika hal ini terjadi, maka piaraan ini bukan lagi
biakan/piaraan yang murni karena telah kehilangan tipe aslinya. Untuk
menghindari atau mengurangi terjadinya mutasi pada biakan/piaraan murni
tersebut, maka perlu dilakukan hal-hal di bawah ini :
a. Pada waktu-waktu tertentu biakan/piaraan dipindahkan ke medium yang
baru.
b. Biakan/piaraan disimpan di dalam tempat yang bersuhu rendah dan
terhindar Dari radiasi.
c. Bakteri diliofilisasikan, yaitu dimasukkan dalam ampul berisi suhu kerig
bercampur dengan CO2, kemudian disimpan di tempat yang dingin.
Ada piaraan yang sewaktu-waktu perlu diremajakan tiap dua atau tiga
bulan sekali. Untuk meremajakan itu caranya yaitu piaraan perlu dipindahkan
ke medium baru pada suhu biasa yaitu antara 25 - 27 oC yang kemudian
dimasukkan dalam lemari es untuk diperbarui dua atau tiga bulan lagi.
Sedangkan untuk penyimpanan dengan cara diliofilisasikan asal selalu ada
dalam 4oC.
FERMENTASI
Pada tahun 1837 tiga orang ahli yaitu Cagnaird Latour, Scwamn dan
Kutzing masing-masing menemukan bahwa terdapat pada cairan-cairan yang
mengandung gula yang mengalami fermentasi alkohol; perubahan zat gula
menjadi alkohol dan CO2 merupakan fungsi fisiologi dari sel-sel khamir itu.
Teori biologi ini mendapat tentangan dari ahli kimia seperti Berzelius yang
berpendapat bahwa pembusukan dan fermentasi merupakan proses kimia
murni. Pasteur justru menentang pendapat tersebut, dan berpendapat bahwa
semua proses fermentasi adalah proses kegiatan mikroba.
2 C2H5OH + 2 CO2
Sc : Sacharomyces cereviseae
N2 + 5 H2SO4 + Energi
Di dalam
hal
menjadi
HNO2, sedang
Mempunyai karakteristik yang sama pada suhu inkubasi yang relatif tinggi
SUBSTRAT
Substrat yang baik untuk fermentasi adalah substrat yang mengandung
komponen yang dibutuhkan seperti sumber C, N, vitamin dan mineral dalam
jumlah yang cukup. Substrat ini dimasak terlebih dahulu dengan air
(perbandingan 1:1) dan didihkan selama lebih kurang 15 menit. Pemasakan ini
bertujuan
agar
memudahkan
kerja
enzim
pemecah
amilum
untuk
Lama fermentasi
Temperatur
PH
Konsentrasi substrat
Oksigen
PERHITUNGAN MIKROBA
Seorang bakteriologi yang bekerja dalam suatu pabrik produk makanan
yang sudah jadi, harus menumbuhkan bakteri yang terdapat pada produk
makanan tersebut untuk menilai keamanan dari makanan tersebut. Seorang
bakteriolog selalu berhubungan dengan pertumbuhan mikroorganisme.
Seperti halnya juga bagi orang-orang yang bekerja di rumah sakit, harus
menumbuhkan organisme dari pasien yang terinfeksi sehingga dapat dibuat
suatu diagnosa. Bakteri juga sangat berperan aktif dalam dunia obat-obatan atau
antibiotika untuk menentukan apakah pengaruh bakteri itu sehingga menjadi
peka atau tahan, sehingga pasien dapat terobati dengan tepat.
Pada kenyataanya peningkatan suatu bakteri disebabkan terjadinya
pembelahan biner sel bakteri itu sendiri. Pembelahan biner diartikan bahwa
setiap bakteri membentuk dinding sel baru yang melintang dengan diameter
pendeknya lalu memisah menjadi dua sel. Masing-masing sel ini kemudian
membelah lagi menjadi dua sel dan seterusnya. Hasil keseluruhan pertumbuhn
semacam ini adalah pertambahan jumlah bakteri secara deret ukur. Jadi
keturunan bakteri tunggal akan berlipat dua pada setiap pembelahan, dengan
menghasilkan 2, 4, 16, 32 bakteri dan seterusnya.
Salah satu upaya untuk menghitung pertumbuhan bakteri adalah dengan
menggunakan suatu alat yang dikenal dengan Hemaecytometer yaitu alat yang
khusus digunakan untuk menghitung mikrooragnisme, pada alat ini terdapat
kotak-kotak kecil untuk membatasi jumlah sel-sel mikroba yang akan diamati.
Pekerjaan ini dilakukan di bawah mikroskop. Perhitungan yang diperoleh
dengan mengalikan faktor pengenceran dengan jumlah mikroorganisme per
kotak didapatlah banyaknya jumlah sel.
Perhitungan mikroba pada umumnya dapat dilakukan dengan tiga cara,
yaitu :
1. Pengenceran
2. Menggunakan ruang hitung (Hemaecytometer)
3. Menggnakan turbidometer (Nefelometer)
Pengenceran biakan dilakukan dengan air steril sampai taraf yang 1 ml
enceran mengandung cukup sedikit bakteri sehingga dapat dihitung (sebaiknya
anatar 30 - 300) kemudian larutkan dengan jumlah yang diketahui dicampur
dengan medium nutrien agar cair. Campuran ini dituangkan dalam cawan petri,
dibiarkan mengeras dan diinkubasi selama satu atau dua hari supaya masingmasing sel dapat memperbanyak diri sampai membentuk koloni untuk
mengetahui berapa bakteri hidup yang ada dalam larutan itu. Ada instrumen
elektronik yang akan menghitung koloni yang memerlukan hanya satu detik
untuk menghitung koloni yang memerlukan atau pada seluruh cawan petri.
Pertumbuhan sel konstituen merupakan hal yang penting dalam
pertumbuhan hewan atau tumbuhan, dan demikian pula mikroorganisme. Jadi
apabila ditaruh 10 sel bakteri dalam 1 ml medium yang cocok dan 24 jam
kemudian didapat 10 juta bakteri setiap mm, maka terjadilah pertumbuhan
bakteri. Pada kenyataannya telah terjadi pertumbuhan sel atau pertumbuhan
bakteri sejuta kali.
IV.
b. Bahan
V.
:
-
Tabung reaksi
Cawan Petri
Jarum Oase
Burner
Kultur murni
Jarum/kawat
Alcohol
PROSEDUR PERCOBAAN
Untuk percobaan Inokulasi
1. Siapkan tabung yang berisi jamur atau bakteri dan tabung medium.
2. Panaskan jarum inokulasi sampai berpijar dan diamkan sebentar.
3. Buka sumbat tabung jamur atau bakteri lewatkan dekat nyala Bunsen.
4. Ambil jamur dengan menggunakan jarum Oase.
5. Buka sumbat tabung medium, mulut tabung dilewatkan ke nyala Bunsen.
6. Masukkan ujung kawat oase tadi yang membawa jamur dengan
menggesekkan pada permukaan medium dari kiri ke kanan dengan arah dari
bawah ke atas medium.
7. Tabung medium kemudian disumbat lagi.
8. Simpan tabung yang telah ditanami jamur tadi + 7 hari.
9. Amati bentuk jamur atau bakteri melalui mikroskop dan jelaskan.