Professional Documents
Culture Documents
Perencanaan Balok Komposit dengan Load and Resistance Factor Design (LRFD)
Perencanaan dengan Load and Resistance Factor Design (LRFD) mendasarkan perencanaan dengan membandingkan kekuatan struktur yang telah diberi suatu faktor resistensi () terhadap kombinasi beban terfaktor yang direncanakan bekerja pada struktur tersebut. Faktor resistensi ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan kurangnya kekuatan struktur, sedangkan faktor beban digunakan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kelebihan beban. Pada struktur komposit, LRFD diterapkan sebagai konsep kekuatan nominal (kekuatan ultimit). onsep ini lebih mudah dipahami tanpa perlu usaha mengkon!ersikannya menjadi beban layanan berdasarkan Allowable Stress Design (ASD). ekuatan momen nominal penampang komposit tergantung pada tegangan leleh dan sifat"sifat penampang balok baja, kekuatan slab beton serta kekuatan alat penyambung geser yang mentransfer interface shear antara slab beton dan balok baja.
Gambar 5.9
ekuatan momen nominal yang akan dibahas adalah # n berdasarkan distribusi tegangan plastis, perhitungan tergantung pada letak sumbu netral plastis apakah terletak pada slab beton ataukah pada penampang baja. 5.9.!. "umbu Netral Plastis Terletak Pada "lab $erdasarkan %ambar &.', dengan mengasumsikan distribusi tegangan persegi sebesar (,)& f*c bekerja pada kedalaman a, maka + %aya tekan batas, , - (,)& f*c a b %aya tarik batas, . - /s fy Pada kondisi ini, , - . .inggi blok tegangan tekan + a / s fy (,)& f0 c b 1
(&.23)
Bab V
#n - , d2 atau . d2 dengan + d2 - d45 6 t " a45 5.9.#. "umbu Netral Plastis Pada Balok Ba$a
(&.2&) (&.27)
/pabila tinggi blok tegangan tekan a melampaui ketebalan slab (%ambar &.7), maka gaya tekan batas pada slab + ,c - (,)& f*c b1 t (&.28) %aya tekan pada balok baja yang terletak di atas sumbu netral sebesar , s. %aya tarik batas .* yang sekarang besarnya lebih kecil dari / s fy harus sama dengan jumlah gaya"gaya tekan + .* - ,c 6 ,s dan juga .* - (,& (/s fy " ,s) - (,& (/s fy " (,)& f*c b1 t) ekuatan momen nominal pada kondisi ini + # - ,c d*5 6 ,s d95 d*5 dan d95 dapat dilihat pada %ambar &.'. %onto& "oal ' .entukan kapasitas momen nominal penampang komposit yang terdiri dari profil :F &(( ; 5(( ; 22 ; 2', mutu baja $< =8 dan pelat beton dengan tebal 5( cm, kekuatan beton 55,& #Pa, jarak antar gelagar 5,& m dengan bentang 2( m. Penyelesaian + :F &(( ; 5(( ; 22 ; 2' + / - 2=2,= cm, bf - 5(,2 cm, h - &(,7 cm $aja $< =8 + f - 53( #pa lebar efektif + 2). b1 - L 4 3 - 2((( 4 3 - 5&( cm 5). b1 - b( - 5&( cm =). b1 - bf 6 27 ts - 5(,2 6 27 ; 5( - =3(,2 cm digunakan b1 - 5&( cm tinggi blok tegangan segiempat + a /s fy (,)& f0 c b 1
2=2,= ; 53((
Bab V
, - (,)& f*c a b1 - (,)& ; 55& ; 7,&'2 ; 5&( - =2&25( kg . - /s fy - 2=2,= ; 53(( - =2&25( kg pemeriksaan + , - . - =2&25( kg kekuatan momen nominal + d2 - &(,745 6 5( " 7,&'245 - 35,((& cm #n - , d2 6 =2&25( ; 35,((& - 2=5=73'),5 kgcm %onto& "oal ) .entukan kapasitas momen nominal penampang komposit yang terdiri dari profil :F 7(( ; =(( ; 23 ; 5= mutu baja $< 32 dan pelat beton dengan tebal 5( cm, kekuatan beton 2& #Pa, jarak antar gelagar 5 m dengan bentang 2( m. Penyelesaian + :F 7(( ; =(( ; 23 ; 5= + / bf h fy 555,3 cm5 =(,5 cm &',3 cm, tf - 5= mm 5&( #Pa
$aja $< 32 + lebar efektif + 2). b1 - L 4 3 - 2((( 4 3 - 5&( cm 5). b1 - b( - 5(( cm =). b1 - bf 6 27 ts - =(,5 6 27 ; 5( - =&(,5 cm digunakan b1 - 5(( cm tinggi blok tegangan segiempat + a /s fy (,)& f0 c b 1
555,3 ; 5&((
,c - (,)& f*c ts b1 - (,)& ; 2& ; 5( ; 5(( - &2((((kg ,s - (,& (/s fy " (,)& f*c ts b1) - (,& ( 555,3 ; 5&(( " &2(((() - 5=((( kg dengan asumsi bah@a hanya bagian flens yang berada dalam tekan, maka +
Bab V
- 5&(( ; =(,5 - (,=(& cm garis berat bagian baja tarik dari sisi ba@ah adalah + y 555,3 ; &',3 4 5 " (,=(& ; =(,5 ; &',53) 555,3 " (,=(& ; =(,5 - 5),35& cm
df
5=(((
d*5 - &',3 " (,=(&45 " 5),35& - =(,)55& cm d95 - &',3 6 5(45 " 5),35& - 3(,'8& cm ekuatan momen nominal + #n - ,s d* 6 ,c d9 - 5=((( ; =(,)55& 6 &2(((( ; 3(,'8& - 527(7278,& kgcm 5.9.'. *lat Pen+ambung Geser (Shear Connector) Dalam LRFD kekuatan nominal konektor, An, digunakan secara langsung dimana disyaratkan bah@a seluruh geser horisontal pada muka pertemuan slab beton dan balok baja harus diasumsikan ditransfer oleh konektor geser. $esarnya An adalah tergantung dari jenis shear connector yang dipakai + a. !elded stud (Bs 4 ds 3) + An - (,(((& /sc f 0c 1 c An - kekuatan nominal shear conector /sc - luas penampang stud - d 4 3 mm Bs - tinggi stud (mm) ds - diameter stud (mm) f*c - kuat tekan beton pada umur 5) hari (#Pa) 1c - modulus elastisitas beton (#Pa) - @2,& ((,(32) f 0 c @ - berat beton (kg4m=) "hannel An - (,(((= (tf 6 (,& t@) Lc /sc f 0c 1 c tf - tebal flens kanal (mm) t@ - tebal badan kanal (mm) Lc - panjang kanal (mm) f*c - kuat tekan beton pada umur 5) hari (#Pa) 1c - modulus elastisitas beton (#Pa) (&.52)
b.
(&.55)
<umlah total alat penyambung geser yang dibutuhkan pada daerah di antara momen lentur maksimum dan momen nolnya dihitung dengan persamaan berikut + C Dnh An
(&.5=)
Dnh - kekuatan geser horisontal nominal yang dibutuhkan, diambil harga terkecil dari Dnh - (,)& f*c b1 ts Dnh - /s fy
Bab V Struktur Komposit Baja Beton
(&.53) (&.5&)
V 3
(&.57)
<umlah konektor geser yang dibutuhkan akan didistribusikan secara merata pada daerah di antara momen maksimum dan momen nol. Penetuan jarak yang seragam merupakan prosedur paling sederhana, karena bagaimana jarak yang dibutuhkan itu ditentukan tidak akan mempengaruhi kekuatan. Pada penampang komposit, kekuatan geser horisontal nominal Dnb yang harus diberikan oleh konektor adalah nilai terkecil dari + ,maks - (,)& f* b1 ts, atau .maks - /s fy (&.58) Diambil nilai terkecil adalah berdasarkan keadaan batas kekuatan, konektor geser pada kekuatan momen nominal akan menerima bagian yang sama dalam mentransmisikan geser pada muka pertemuan slab beton dan balok baja. Bal ini berarti bah@a diperlukan konektor"konektor geser untuk mentransfer gaya tekan yang terjadi di dalam slab pada pertengahan bentang sampai ke balok baja pada jarak L45, karena tidak ada gaya tekan di dalam slab pada ujung bentangannya dimana terjadi momen nol. ekuatan transfer geser nominal tidak dapat melampaui gaya maksimum yang diberikan oleh beton yaitu ,maks, apabila gaya maksimum yang terjadi dalam baja, .maks, kurang dari ,maks maka kekuatan geser transfer diambil sebesar .maks. %onto& "oal 5 $erdasarkan ,ontoh Eoal 3, rencanakan alat penyambung geser apabila diketahui 1 - 5577&( kg4cm5. Penyelesaian + ekuatan geser horisontal nominal + ,maks - (,)& f*c b1 ts - (,)& ; 2&( ; 5(( ; 5( - &2(.((( kg .maks - /s fy - 555,3 ; 5&(( - &&7.((( kg digunakan Dnh - &2(.((( kg ekuatan normal An sebuah konektor apabila digunakan stud F9 panjang =9 + 1c - 5&((2,& ((,(32) 2& - 2')3',(='8 #Pa An - (,(((& (243 ; (,835 ; 5&,35) 2& ; 2')3',(='8 - 88,875 C <umlah stud yang dibutuhkan + - 88,875 - 7&,&)& digunakan 77 stud untuk setengah bentang C
&2((
sekunder dan beban hidup akan menyebabkan lendutan pada penampang komposit. Lendutan total merupakan jumlah dari kedua lendutan yang terjadi. Pada konstruksi dengan penopang, beban mati primer didukung oleh penopang (shoring) sehingga tidak menyebabkan lendutan pada balok baja. Eemua beban baik beban mati primer, beban mati sekunder, dan beban hidup akan didukung oleh struktur komposit apabila beton telah mengeras dan penopang dilepas. Perhitungan harus dilakukan dengan memperhatikan fakta bah@a beton akan mengalami rangkak akibat pembebanan jangka panjang dan terjadinya susut. Perilaku inelastik dapat diperkirakan dengan mengalikan rasio moduler n dengan suatu faktor yang akan mereduksi b 14n. Basilnya berupa momen inersia penampang komposit yang tereduksi untuk perhitungan defleksi beban mati. Defleksi beban hidup biasanya dihitung berdasarkan momen inersia penampang komposit elastis. Lendutan harus dihitung pada beban layanan yang bekerja pada penampang elastis, tanpa memperhatikan apakah perencanaan tampang dilakukan dengan LRFD atau /ED.
/pabila suatu balok bertumpuan sederhana dibebani dengan beban seperti pada %ambar &.25, maka besarnya lendutan dapat dihitung dengan persamaan + /kibat beban merata A + maks & A L3 =)3 1 G 2 P L= 3) 1 G
(&.5)a)
$esarnya lendutan akibat beban hidup yang melebihi L4=7( dapat menyebabkan retakan pada plester beton
a.
ekuatan nominal maksimum untuk kolom komposit baja"beton dengan beban sentris, atau dengan kata lain tidak ada beban momen yang bekerja pada tampang kolom adalah + Pma; - (,)& fc (/g " /s) 6 fy/s b. ekuatan kolom pendek dengan beban eksentris /danya eksentrisitas beban aksial menyebabkan terjadinya beban momen pada kolom + #-Pe (&.=() (&.5')
,
y
, d* d ***
d ** .
dengan +
Bab V Struktur Komposit Baja Beton V 8
,c + gaya desak beton, ,s + gaya desak baja, dan . + gaya tarik baja d + lengan momen ,s d + lengan momen ,c d + lengan momen . maka kapasitas tampang adalah sebagai berikut + P n - ,c 6 ,s 6 . (&.=2a)
(&.=2b)
Pedoman beton 2')' mensyaratkan, pengaruh kelangsingan boleh diabaikan (dengan demikian termasuk kolom pendek) bila + 2) klu4r > (=3 " 25 #2b 4#5b), untuk komponen struktur tekan yang ditahan 4diperkaku terhadap goyangan kesamping. 5) klu4r > 55, untuk komponen struktur tekan yang tidak panjang4diperkaku terhadap goyangan kesamping. Panjang ujung sendi eki!alen (- klu) bisa dilihat pada %ambar &.2&, %ambar &.27, dan gambar &.28.
r= 1 c G g 4& 6 1 s G t 1 c / g 4& 6 1 s / t
(&.=5)
() dengan + 1c - 38((
f 0c
P P k L - ( ,8 L
u
k L - L
u
k L - 2 L 5
u
k L - > L
u
P (c ) E a tu u ju n g d ik e k a n g , la in n y a d ile p a s
P (d ) P e n g e k a n g a n s e b a g ia n p a d a m a s i n g " m aVs i n g) u ju n g
P P L L
u
L k L - 5 L
u u
k L ? 5 L
u
k L - L
u
P P (a ) R o ta s i u ju n g se p en u h n y a d ik e k a n g
P ( c ) R o ta s i s a la h s a tu u ju n g d ik e k a n g s e b a g ia n , u ju n g la in n y a d ib e b a s k a n
(b ) R o ta s i s a la h s a tu u ju n g d ik e k a n g s e p e n u h n y a , la in n y a d ib e b a s k a n
Gambar 5.!5 Pan$ang /$ung "endi 0ki1alen (02ekti2) Tanpa Translasi Titik Bu&ul Gambar 5.!3 Pan$ang /$ung "endi 0ki1alen (02ekti2) Translasi Titik Bu&ul Dimungkinkan
Bab V
'
P
k Lu 2
u
( ,8 L > k L > L
u u
k L > 5 L
u
(a ) P o rta l d e n g a n p e n g a k u , p e le ta k a n s e n d i
(b ) P o rta l ta n p a p e n g a k u , p e le ta k a n s e n d i
L
u
L > k L > 5 L
u u
(c ) P o rta l d e n g a n p e n g a k u , p e le ta k a n je p it
(d ) P o rta l ta n p a p e n g a k u , p e le ta k a n je p it
b. #etoda pembesaran momen (momen magnification method) elangsingan kolom akan menimbulkan pembesaran momen berfaktor menjadi + #c - b #5b 6 s #5s dengan + b (&.==)
,m P 2" u Pc
(&.=3a)
2 Pu 2" Ps
(&.=3b)
Bab V
V 2(
b dan s harus diperhitungkan untuk kolom tanpa pengaku. Hntuk kolom berpengaku, nilai s - 2,(.
Pc = 5 1G
( klu) 5
(&.=&a)
1G =
1c Gg 4 & 2 + d
+1s Gt
(&.=&b)
Pu adalah penjumlahan gaya aksial berfaktor dari semua kolom dalam satu tingkat. Pc adalah penjumlahan beban kritis (Pc) dari semua kolom dalam satu tingkat. Hntuk kolom berpengaku yang tidak menahan gaya trans!ersal, ,m - 2,(. Hntuk kolom berpengaku yang tidak menahan gaya trans!ersal, ,m - (,7 6 (,3 #2b 4#5b
(,3
(&.=7)
dengan + I #2b I I #5b I , #2b 4#5b > ( apabila kelengkungan tunggal, #2b 4#5b < ( apabila kelengkungan ganda, <ika #5b dan #2b - (, maka #2b 4#5b - 2 Hntuk kolom dengan pengaku ,m - 2 dengan +
d =
momen beban mati rencana 2 momen total rencana
c. 1ksentrisitas minimum <ika eksentrisitas ujung kurang dari (2& 6 (,((= h) mm, # 5b harus didasarkan pada eksentrisitas minimum (2& 6 (,((= h ) mm terhadap sumbu utama secara terpisah.
Bab V
V 22
Perancangan berdasarkan LRFD memberikan batasan"batasan yang harus dipenuhi untuk dapat digolongkan sebagai kolom komposit yaitu + 2). Penampang baja paling tidak harus 3J dari luas total penampang lintang total, jika tidak kolom tersebut harus dirancang sebagai kolom beton bertulang biasa. As (,33 Ag 5). Hntuk beton + a. $atang tulangan longitudinal harus digunakanK batang yang memikul beban harus kontinu pada le!el perangkaan (bila ada balok atau slab yang merangka ke kolom)K batang longitudinal lainnya yang hanya digunakan untuk mengekang beton dapat dipotong pada le!el rangka tersebut. b. Eengkang lateral harus digunakanK jarak antarsengkang tidak boleh lebih dari 54= dimensi kolom lateral terkecil. c. Luas sengkang lateral dan tulangan longitudinal masing"masing harus lebih dari (,((8 in5.4in. dari jarak antar tulangan. d. .ebal bersih beton penutup sekurang"kurangnya harus 2,& inci. =). ekuatan beton fc+ a. $eton berat normalK = ksi fc ) ksi b. $eton ringan strukturalK fc 3 ksi 3). .egangan leleh maksimum baja yang digunakan dalam penghitungan kekuatan adalah && ksi untuk baja struktural maupun untuk batang tulangan, &). etebalan dinding minimum t untuk pipa atau tabung berisi betonK a. Hntuk tiap lebar permukaan b dalam penampang segi empat+ b. Diameter luar D dalam penampang lingkaran ekuatan nominal Pn dari suatu kolom komposit adalah dihitung dengan menggunakan pro!isi kekuatan kolom regular, tegangan leleh Fy diubah menjadi tegangan leleh modifikasi Fmy, modulus elastisitas 1 menjadi modulus modifikasi 1m, dan jari"jari girasi r menjadi jari"jari modifikasi rm, persamaan menjadi + Hntuk pipa atau tabung dicor beton+ Fmy - Fy 6 Fyr (/r 4 /s) 6 (,)& f*c (/c 4 /s) dengan Fy dan Fyr && ksi 1m - 5'((( 6 (,3 1c (/c 4 /s) rm - rs Hntuk baja struktural dicor beton+ Fmy - Fy 6 (,8 Fyr (/r 4 /s) 6 (,7 f*c (/c 4 /s) dengan Fy dan Fyr && ksi 1m - 5'((( 6 (,5 1c (/c 4 /s) rm - rs (,= dlentur di mana + Ac - luas beton Ar - luas batangan longitudinal As - luas bruto profil baja, pipa atau tabung #c - modulus elastisitas beton dalam ksi
Bab V Struktur Komposit Baja Beton
(&.=)) (&.=')
(&.3() (&.32)
V 25
- w2,& f 0 c dengan w adalah berat jenis beton dalam pcf (yaitu 23& pcf untuk beton berat normal) dan fc adalah dalam ksi F$ - tegangan leleh minimum profil baja, pipa atau tabung F$r - tegangan leleh minimum batang tulangan longitudinal fc - kuat tekan beton dalam 5) hari rs - ari"jari girasi profil baja, pipa atau tabung dlentur - dimensi keseluruhan penampang komposit dalam bidang lentur. %onto& "oal 3 .entukan kekuatan rancang pada kolom komposit 2) ; 55 yang ditunjukkan dalam %ambar &.23. Panjang efektif - 2& ft, baja : 2& ; &=, Fy - =7 ksi, penguatan + 3 " L ', nilainya 7(, ekuatan beton + f*c - & ksi 1c - (23&)2,& & - ='(3 ksi rmy - radius putaran sekitar sumbu y - (,= (2)) - &,3( in. Penyelesaian + c2 - (,8 c5 - (,7 c= - (,5 /r 4 /s - (3 ; 2() 4 2&,7 - (,5&7 /c 4 /s - (2) ; 55) 4 2&,7 - 5&,3
b = 18
W 14 x 53
h = 22 4 - #9
Fmy - =7 6 (,8 (&&) ((,5&7) 6 (,7 (&) (5&,3) - 255,2 ksi 1m - 5'.((( 6 (,5 (='(3) (5&,3) - 3).)=5 ksi
c =
(2&)(25) L Fmy = &,3( (=,23) rm 1m 255,7 = (,&=5 3),)=5
Eehingga, karena c - (,&=5 > 2,& maka menggunakan ketetapan LRFD c 5 = ((,&=5)5 - (,5)= dan Fcr - ((,7&))(,5)= (255,7) - 2(',( ksi c Fcr /s ekuatan rancang - - (,)& (2(',() (2&,7) - 233& kips
Bab V Struktur Komposit Baja Beton V 2=
Bab V
V 23
Bagan *lir Perencanaan Balok Komposit Ba$a.Beton dengan Load and Resistance Factor Design (LRFD)
#ulai
Na
.idak
%aris netral pada balok baja + ,c - (,)& f*c b1 ts K ,s - /s fy K .* - ,c 6 ,s apasitas #omen $atas + #n - ,c d*5 6 ,s d95
#u #n M Na
.idak
Perhitungan lendutan tergantung metode konstruksi + %nshored construction + lendutan a@al pada baja 6 pada penampang komposit Shored "onstruction + lendutan pada penampang komposit
.idak