You are on page 1of 4

DAYA FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA JARINGAN LONGGAR TUBUH Dr.

ZUKESTI EFENDI Bagian histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Jaringan penyambung merupakan mengikat dan menyokong jaringan lainnya, jaringan ini berguna sebagai penyokong mekanik dan mekanisme pertahanan (fagositik dan fungsi imunologik). Berasal dari mesenkim yang menyediakan berbagai sel jaringan ikat antara lain adalah makrofag. Makrofag merupakan sel fagosit yang hampir ditemui pada setiap organ diseluruh tubuh, terutama pada jaringan ikat longgar. Makrofag termasuk mononuklear fagosit system, makrofag merupakan suatu system yang dulu disebut dengan Retikulo Endotelial System (RES), ini merupakan istilah bersama untuk selsel yang sangat fagositik yang tersebar luas diseluruh tubuh terutama pada daerah yang kaya akan pembuluh darah. Perkembangan Makrofag Makrofag terutama berasal dari sel precursor dari sum-sum tulang, dari promonosit yang akan membelah menghasilkan monosit yang beredar dalam darah. Pada tahap kedua monosit berimigrasi kedalam jaringan ikat tempat mereka menjadi matang dan inilah yang disebut makrofag (makro=besar+phagen=makan). Di dalam jaringan makrofag dapat berproliferasi secara lokal menghasilkan sel sejenis lebih banyak. Pada penelitian yang terutama menggunakan sel berlabel radioaktif mendapatkan bahwa kebanyakan bahkan mungkin semua, sel fagostik ini berasal dari promonosit sel mononuclear yang berasal dari sum-sum tulang. Jadi nama yang paling cocok untuk system ini adalah Sistem Fagosit. Pada penelitian yang terutama menggunakan sel berlabel radio aktif, didapati bahwa kebanyakan bahkan mungkin semua, sel fagostik ini berasal dari promonosi sel mononuklir yang berasal dari sumsum tulang. Jadi nama yang paling cocok untuk system ini adalah Sistem Fagosit. Pada penelitian yang terutama menggunakan sel berlabel ardio aktif, didapati bahwa kebanyakan bahkan mungkin semua, sel fagositik ini berasal dari promonosi sel mononuklir yang berasal dari sumsum tulang. Jadi nama yang paling cocok untuk system ini adalah Sistem Fagosit Mononuklir atau lebih sederhana system makrofag. Sel-sel system makrofag terdapat pada: 1. Jaringan ikat Inggar berupa macrofag atau histiosit 2. Didalam darah berupa monosit 3. Didalam hati melapisi sinusoid dikenal sebagai sel Kupffer 4. Makrofag perivaskuler sinusod limpa, limfonodus, dan sum-sum tulang. 5. Pada susunan syaraf pusat berupa mikroglia yang berasal dari mesoderm. Fagositosis Fagositosis merupakan suatu istilah yang secara harafiah berarti sel makan dapat dipersamakan dengan pimositosis yang berarti sel minum. Fagositosis merupakan suatu proses atau cara untuk memakan bakteri atau benda asing yang dilakukan dimana setelah benda asing atau bakteri melekat pada permukaan makrofag maka makrofag membentuk sitoplasma dan melekuk kedalam membungkus bakteri atau benda tersebut. Tonjolan sitoplasma yang saling bertemu itu akan melebur menjadi satu sehingga benda asing atau bakteri akan tertangkap

2003 Digital by USU digital library

didalam sebuah vakuol fagostik intra sel. Lisozom yang merupakan suatu system pencerna intera sel dengan kemampuan memcah materi yang berasal dari luar maupun dari dalam. Jadi lisozom akan menyatu dengan vakuol dengan demikian akan memusnahkan bakteri atau benda asing tersebut. Benda yang lembam yang tahan terhadap pencernaan dapat tinggal dalam sitoplasma untuk waktu yang tidak menentu, ini dapat dilihat pada makrofag paru penumpukan renik karbaon yang disebut Dust sel. Bentuk dan Sifat Makrofag Fagosit mononukleus memiliki ciri marfologis dengan spectum luas berdasarkan keadaan aktifitas gungsional dan jaringan yang dihuni. Makrofag dapat terfiksasi atu mengembara, makrofag ini mengembara bergerak dengan mempergunakan gerakan amuboid, gerakan amuboid ini juga terjadi jika ada rangsangan. Pada saat ini mereka mempunyai bentuk sangat tidak teratur, dengan kaki palsu yang terjulur kesegala arah. Dengan mikroskop electron terlihat permukaan makrofag tidak teratur, kaki palsu yang terjulur kesegala arah. Membran plasma berlipat-lipat dan mengandung tonjolan dan lekukan Nukleus mengandung kromotin padat, berbentuk bulat, lebih kecil, nucleoli tidak mencolok, sitoplasma terpulas gelap dan sedikit mengandung vakuol kecil yang secara supra vital dengan merah netral. Makrofag mempunyai lisozom primer yang mengeluarkan isinya kedalam vakuol, sitoplasma terpulas terpulas gelap dan sedikit mengandung vakuol kecil yang terpulas secara supra vital dengan merah netral. Makrofag mempunyai lisozom primer yang mengeluarkan isinya kedalam vakuol yang mengandung bahan yang telah difagositose sehingga menghasilkan lisosom sekunder atau disebut juga fagozomdimana terjadi pencernaan bahan yang ditelan tersebut. Fagositosis dan perluasan dibantu juga dengan permukaan yang berlipatlipat. Umumnya mempunyai apparatus Golgi yang berkembang baik, disamping lisosom dan sebuah retikulum endoplasma kasar yang jelas. Pada proses transformasi monosit kemakrofag terdapat peningkatan sitesis protein dan ukuran sel, juga terdapat peningkatan komplek Golgi, lisosom mikrotubul dan mikro filamen. Makrofag terfiksasi pengembara merupakan fase-fase berbeda dari sel yang sama dan satu fase dapat merubah dirinya sendiri menjadi fase lain. Karena kesanggupan makrofag untuk bergerak dan memfagositer maka fungsi utama dari makrofag adalah dalam pertahanan organisme tersebut. Makrofag menelan sisa-sisa sel, zat inter sel berubah, mikro organisme dan partikel yang memasuki tubuh. Jika makrofag menjumpai benda yang berukuran besar, makrofag-makrofag bersatu untuk membentuk sel besar dengan 100 nukleus atau lebih yang disebut dengan sel raksasa benda asing multi nuklir. Dalam keadaan sehat, makrofag merupakan fase akhir dalam siklus hidup monosit, setelah meninggalkan sum-sum tulang monosit tinggal selama 8 74 dalam dan melintasi dinding venula atau kapiler untuk menembus jaringan penyambung, yang akhirnya menjadi makrofag. Makrofag juga berperan pada reaksi imunologis tubuh, dengan menelan memproses, dan menyimpan antigen dan menyampaikan informasi kepada sel-sel berdekatan secara imunologis kompeten (limfosit dan sel plasma). Makrofag mempunyai reseptor yang mengikat antibody dan makrofag bersenjata demikian sanggup mencari dan menghancurkan antigen yang khas terhadap antibody itu. Selama proses infeksi limfosit T yang terangsang menghasilkan sejumlah limfokin yang menarik makrofag ketempat yang membutuhkannya dan terus mengaktifkannya. Makrofag berukuran 10 30 mm, bentuk tidak teratur, inti lonjong atau bentuk ginjal letak exentrik, mengandung granula azurofilik, Makro. Makrofog merupakan sel yang panjang umurnya dapat bertahan berbulan-bulan dalam jaringan.

2003 Digital by USU digital library

Bila cukup dirangsang sel-sel ini dapat bertumbuh besar, membentuk sel epiteloid (yn epi=diatas + thele = putting + eidos = seperti sel) atau beberapa melebur menjadi sel datia (sel raksasa) multinukleus, jenis-jenis sel yang ditemukan dalam keadaan patologis. Makrofag kadang-kadang mempunyai bentuk yang sangat tidak teratur dengan kaki-kaki palsu yang terjulur keseluruh arah, membran plasma yang melipat-lipat dan bertonjolan kecil-kecil. Keadaan permukaan demikian itu membantu perluasan fagositosis dan gerakan sel. Sajian jaringan dari hewan yang telah disuntik secara vital dengan karbon koloid atau zat warna koloid seperti biru tripan menampakkan makrofag dengan kumpulan zat warna tadi dalam vakuol-vakuol dalam sitoplasma. Fungsi dari makrofag Karena sifat fagositik atau gerakan amuboidnya mereka aktif pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme, memiliki reseptor immunoglobihin pada membran selnya. dalam untuk

Makrofag mempunyai fungsi antara lain 1. Fungsi utama adalah melahap partikel dan mencernakannya oleh lisozom dan mengalarkan sederetan substansi yang berperan dalam fungsi pertahanan dan perbaikan. 2. Dalam system imun tubuh sel ini berperan serta dalam mempengaruhi aktivitas dari respon imun, mereka menelan, memproses dan menyimpan antigen dan menyampaikan informasi pada sel-sel berdekatan secara imunologis compoten (limposit dan sel plasma) 3. Macrofag yang aktif juga merupakan sel sektori yang dapat mengeluarkan beberapa substansi penting, termasuk enzim-enzim, lisozim, elastase, kolagenase, dua protein dari sistim komplemen dan gen anti virus penting, interveron. Pewarnaan Makrofag Makrofag pada sediaan jaringan longgar jelas dapat dilihat dengan karbon koloid atau zat warna koloid, sperti biru tripan atau tinta India yang disuntik secara vital Sitoplasma terpulas gelap dan mengandung vokuol kecil yang terpulas gelap dan mengandung vakuol kecil yang terpulas secara supra vital dengan merah netral yang akan tampak dalam mikroskop cahaya. Efek fagositosis makrofag terhadap trypan blue Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui efek fagositosis sel makrofag terhadap trypan blue, tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana mekanisme pertahanan tubh (makrofag terhadap benda asing) (Ahmad Hosen 1996). Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan tikus putih strin LMR jantan dan betina dewasa. Semua tikus putih kelompok perlakuan yang dapat suntikan trypan blue badannya berwarna biru setelah satu jam suntikan, warna biru ini secara bertahap akan meningkat sampai akhir perlakuan masih bertahan ditubuhnya. Menurut Cppel hal ini disebabkan perwarnaan difus jaringan tertentu dan terbentuknya granul dalam makrofag. Fagositosis sel makrofag terjadi secara bertahap dan mekanisme fagositosis dipengaruhi oleh fakto eksentrik dan faktor intrinsic. Daya fagositosis maksimum dicapai setelah 2 (dua) hari suntikan trypan blue. Hal berikutnya daya fagositosis sel makrofag mulai berkurang.

2003 Digital by USU digital library

DAFTAR PUSTAKA 1. Bevelander G, dan Ramaley J A (1988) Essentials of Histology. Diterjemahkan oleh Gunarso W. Makrofag dalam dasar-dasar Histologi. Penerbit Erlangga, Jakarta HI: 177 178 ed 8. 2. Maximow Alexander and William Bloom A Text Histology seventh edition 70 74 chapter 4. 3. C.Roland Leeson, et al Texbook of Histology. Diterjemahkan oleh Yan Tambayong dkk Buku Ajar Histologi ed V Jakarta 1966. Hal 117 118 4. L.Carlos Jungueira, MD. Basic Histology. Eight edition. Page 106 108

2003 Digital by USU digital library

You might also like