You are on page 1of 13

ASUHAN KEBIDANAN PADA WANITA HAMIL DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH

Oleh : ENDAH TRI AGUSTIN, S.SiT

GAMBARAN UMUM
10 % PADA WANITA HAMIL MACAM : 1. ASYMPTOMATIC BACTERIURIA 2. SISTITIS 3. PYELONEPHRITIS

ETIOLOGI
FISIOLOGIS DAN ANATOMIS Penekanan ureter pada tepi panggul oleh uterus Pembesaran dan peningkatan tonus ureter akibat efek hormonal (misalkan progesteron) Urine stasis yang cocok untuk mikroorganisme, disebabkan oleh 1, 2 atau lebih.

ETIOLOGI
BAKTERI
Escherechia coli. Neisseria gonorrhoeae. Proteus. Klebsiella. Corynebacterium. Biasanya dari infeksi vagina yang disebabkan oleh Corynebacterium vaginale, yang juga dapat menyebabkan sistitis dan pyelonephritis. Staphilococcus aureus. Beta-hemolytic streptococcus aureus. Bakteri ini termasuk dalam streptococcus patogenik terbesar. Enterococcus. Spesies lain dari streptococcus yang normal pada saluran cerna tetapi patogenik pada saluran kemih.

PREDISPOSISI
Wanita dengan riwayat ISK Diabet Sickle cell

TANDA GEJALA

SISTITIS Buru-buru berkemih Peningkatan frekuensi berkemih Disuria Nyeri suprapubik Hematuria (mungkin) Bacteriruia* Peningkatan sel darah putih dalam urine yang tidak normal* Sel darah merah pada urine*

TANDA GEJALA
PYELONEFRITIS Demam, lebih dari 1000F 12) Bacteriuria* Menggigil 13) Pyuria (>10 per high power field)* Hipotensi 14) Proteinuria* Takikardia Hematuria Riwayat mual dan muntah Riwayat asymptomatic bacteriuria atau sistitis Peningkatan frekuensi berkemih Disuria Nyeri daerah lumbal Nyeri suprapubis

Pengaruh ISK terhadap kehamilan

Persalinan prematur BBLR Syok septik

Pengaruh kehamilan terhadap ISK


Perubahan hormonal dan mekanis pada kehamilan memungkinkan si wanita hamil mengalami perkembangan (memperparah) infeksi ginjal dalam kehamilan.

PENCEGAHAN
(1) memberi minum wanita hamil lebih

dari 8 gelas besar per hari, berupa air putih atau jus apel, (2) Lebih sering mengosongkan kandung kemih dan (3) higiene yang baik.

PENGOBATAN
Asymptomatic bacteriuria dan Sistitis
Pemberian antimikorobal yang sesuai dan sensitif pada mikroorganisme penyebab. Biasanya diberikan obat-obatan sulfa, nitrofurantoin, ampisilin dan amoksilin. Tetapi obat sulfa tidak dapat diberikan pada kehamilan akhir karena dapat menyebabkan kernikterus. Ampisilin 500 mg tiap 6 jam selama 7 10 hari. Amoksilin 500 mg tiap 8 jam selama 7 10 hari. Follow up urine dilakukan dalam 2 minggu pengobatan untuk mengetahui keefektifan terapi.

PENGOBATAN
Pyelonephritis
Rujuk ke rumah sakit untuk dilakukan infus (untuk koreksi cairan dan pemberian antibiotik dan antipiretik parenteral) Kolaborasi untuk pemberian antibiotik dan nitrofurantoin sampai melahirkan. Kultur urine dilakukan kembali 6 8 minggu postpartum.

ASKEBNYA PLEASE

You might also like