You are on page 1of 2

RESENSI Judul Buku

Penulis Penerbit Tahun Terbit

: KONSEP dan MAKNA PEMBELAJARAN: Untuk membantu memecahkan


problematika belajar dan mengajar. : : : Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd. Alfabeta cv Bandung Maret 2013

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia, pendidik disamping wajib menguasai bahan atau materi ajar, tentu perlu pula menguasai bahan atau materi ajar, tentu perlu pula mengetahui bagaimana materi ajar itu disampaikan (ditransfer) dan bagaimana pula karakteristik peserta didik yang akan menerima materi pembelajaran tersebut. Kegagalan pendidik dalam menyampaikan materi ajar selalu bukan karena ia kurang menguasai bahan ajar, tetapi karena ia tidak tahu bagaimana cara menyampaikan materi pelajaran tersebut dengan baik dan tepat sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana menyenangkan dan juga mengasikan. Agar peserta didik dapat belajar dengan suasana

menyenangkan dan juga mengasikan, maka pendidik perlu memiliki pengetahuan tentang pendekatan dan teknik-teknik pembelajaran dengan memahami teori-teori belajar dan teknikteknik mengajar yang baik dan tepat1. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, tidak jarang

pembelajarannya mengkondisikan peserta didik disibukan oleh kegiatan-kegiatan yang kurang perlu seperti mencatat bahan pelajaran yang sudah ada dalam buku, menceritakan halhal yang tidak perlu, dan sebagainya. Sering pula ditemukan waktu interaksi antara pendidik dan peserta didik tidak dimanfaatkan secara baik, guru lebih suka memaksakan kehendaknya dalam belajar peserta didiknya sesuai keinginannya dan ada juga yang terbiasa menyuruh sekretaris kelas untuk mencatat di papan tulis untuk ditulis ulang oleh peserta didik lainnya. Sedangkan guru
1

Sagala, Syaiful. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk membantu memecahkan problematika belajar dan mengajar. Bandung: Alfabeta cv

tersebut istirahat di ruang guru atau duduk di kelas, asik dengan kegiatannya sendiri. Model mengajar seperti ini dipandang tidak mendidik seperti dikemukakan A.S. Neil (1973) dalam Sagala (2013:174) bahwa Saya percaya bahwa memaksakan apapun dengan kekuasaan adalah salah, seorang anak seharusnya tidak melakukan apapun sampai ia mampu berpendapat dan mengemukakan pendapatnya sendiri. Pendapat Neil ini memberi gambaran bahwa peserta didik diminta untuk berpikir dan belajar tanpa tekanan apalagi melayani guru untuk menulis di papan tulis, tetapi memperoleh layanan belajar yang efektif dan menyenangkan.

You might also like