Professional Documents
Culture Documents
1. Sistem Biologis
Organisme utuh: Komplek Organ Jaringan Sel Struktur Sub Selular Molekul (Protein): Sederhana Obat: memodifikasi fungsi normal sel/jaringan
RESEPTOR
Adalah : komponen sel yg bergabung dengan obat secara kimia agar dapat menimbulkan efek. Istilah reseptor menggambarkan tempat dimana obat berantaraksi untuk menimbulkan efek biologis. Hanya sedikit molekul obat yg diperlukan untuk menimbulkan respon yang melibatkan jaringan. Dalam mencapai respon ini terdapat dua kondisi yaitu : 1. Obat harus mencapai reseptor 2. Obat harus memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan dalam struktur kimianya untuk menjamin pengikatannya efisien
WUJUD RESEPTOR
1. Lipoprotein atau glikoprotein : adalah jenis
reseptor yg paling umum. Keduanya biasanya terpadu kuat dlm membran plasma atau membran organel sel sbg protein intrinsik. Akibatnya mrk sulit diisolasi krn strukturnya terkungkung oleh membran sekitarnya.
LOKASI RESEPTOR
Reseptor membran: terletak di dalam membran mis: reseptor kolinergik, reseptor adrenergik Reseptor intraseluler: terletak di dalam sel, mis reseptor hormon steroid, tiroksin, vit D
Polaritas ligan pada reseptor membran > intraseluler Membran sifat lipoid---- utk bisa masuk sel hrs menembus membran
PENAMAAN RESEPTOR
Tergantung senyawa yg menanggapi
Nama syw endogen Nama reseptor Asetilkolin R. kolinergik Noradrenalin/adrenalin R.adrenergik= adrenoreseptor insulin R. insulin histamin R. histamin Morfin, kodein R. opiat
Topologi Reseptor
Rantai polipeptida: 400-500 asam amino 7 domain transmembran, masingmasing 20 asam amino Amino terminal: ter-glikosilasi Karboksi terminal: Tempat pengikatan protein G
4. Agonis - Antagonis
Agonis: Ikatan Ligan-Target menyebabkan reaksi lanjutan Antagonis: Obat menghalangi pengikatan ligan fisiologis dengan molekul target ASEPTOR: senyawa yg dapat mengikat obat ttp tdk menimbulkan efek mis. Protein plasma
(Lihat gambar !!)
TEORI PENDUDUKAN
E = k (AR) ; efek sebanding dg komplek agonisreseptor Em = k (R)T ; efek maks tercapai jika semua reseptor telah diduduki oleh agonis Ka = (A)50% = kadar obat yg dpt meyebabkan efek 50% efek maks
ANTAGONISME FARMAKOLOGI
Antagonisme yang terjadi pada tingkat reseptor Ada 2: 1. Kompetitif 2. Non kompetitif
Antagonisme kompetitif
Obat A (agonis) dan obat B (antagonis) bekerja pada reseptor yg sama secara reversibel Antagonis mpy afinitas thd reseptor ttp tdk mpy akt intrisik Contoh: Histamin---- antihistamin ( cimetidin, difenhidramin dll) Asetilkolin---- atropin Isoprenalin---- propanolol
ANTAGONISME FISIOLOGI/FUNGSIONAL
Agonis dan antagonis mpy reseptor sendiri-- mpy aktv intrisik--- timbul efek--- efek berlawanan
Reseptor bekerja pada sistem yang sama Contoh: histamin (bronkokontriksi) dg salbutamol (bronkodilatasi) Histamin (vasokontriksi) dg norepinefrin (vasokontriksi)
ANTAGONISME BIOKIMIAWI
Mempengaruhi proses biokimiawi Obat ke-2 mempengaruhi secara tdk langsung obat ke-1 yg tersedia pada tempat kerja Mis: mempengaruhi eliminasi agonis kompetisi transport Contoh: warfarin dg fenobarbital
ANTAGONISME KIMIA
Agonis + antagonis --- produk yg tidak aktif Mis tetrasiklin dg kalsium
Agonis-antagonis (1)
Agonis-antagonis (2)
ANTAGONISME
Adalah: peristiwa pengurangan atau penghapusan efek suatu obat oleh obat lain : Ada 4 macam: 1. Farmakologi 2. Fisiologi/fungsional 3. Biokimiawi 4. Kimiawi
5. Interaksi Hidrofobik
Bila dalam larutan berair terdapat molekul hidrofob, molekul air akan tersusun disekeliling molekul tersebut membentuk cluster Semakin kompak molekul hidrofob, dibutuhkan molekul air lebih sedikit
6. Ikatan Hidrogen
Ikatan non kovalen terpenting dalam sistem biologis Merupakan faktor pengenal jarak jauh yang penting Dipengaruhi oleh faktor steris Mengikuti hukum Coulomb
9. Ikatan Kovalen
Tidak terlalu banyak berperanan dalam interaksi obat Beberapa contoh: alkylating agent, asam asetil salisilat, penisilin, sefalosporin