You are on page 1of 8

Kejang pada Anak

Generalized Seizure
Absence : - Typical Generalized tonic-clonic Tonic Clonic Myoclonic Atonic Infantile spasms - Atypical

Typical Absence
Epidemiologi : jarang pada anak dengan umur <5 tahun, lebih banyak pada perempuan, tidak pernah ada aura, jarang berlangsung hingga lebih dari 30 detik. Penderita menghentikan aktivitasnya secara mendadak dengan ekpresi kosong serta mata terbuka, seolah-olah melihat jauh atau melamun

Penderita kemudian melanjutkan aktivitasnya kembali, seolah-olah tak terjadi apa-apa


Dapat mengalami serangan tak terhitung setiap harinya Hiperventilasi secara rutin 3-4 menit dapat mencetuskan kejang typical absence

Atypical Absence
Diasosiasikan dengan komponen motorik terdiri dari gerakan mioklonik pada wajah, jari, ekstremitas dan terkadang hilang tonus tubuh. Serangan lebih jarang dibandingkan typical absence Hasil EEG : atypical EEG spike and wave discharges at 22.5/sec

Generalized tonic-clonic
Diasosiasikan dengan aura, kemunculan dan tempat asal munculnya aura mengindikasikan area patologisnya Mendadak berteriak, kemudian jatuh, tak sadar Seluruh tubuh kaku (tonik), kemudian menyentak-nyentak (klonik) Bola mata terputar ke atas, mulut berbuih Kulit kebiruan, napas dangkal atau terhenti Lidah dapat tergigit tetapi jarang muntah Kadang-kadang ngompol Serangan berlangsung beberapa menit Ketika serangan reda: napas menjadi teratur kembali, kesadaran pulih secara bertahap, penderita tampak bingung Jika pasien diperiksa ketika kejang : truncal ataxia, refleks tendon dalam hiperaktif, hiperaktif klonus, dan refleks Babinski

Myoclonic
BENIGN MYOCLONUS OF INFANCY : terjadi ketika bayi dan terdiri dari berbagai rangkaian gerakan mioklonik pada leher, badan dan ekstremitas. EEG normal. Prognosis baik. TYPICAL MYOCLONIC EPILEPSY OF EARLY CHILDHOOD : Pada anak umur 6 bulan 4 tahun. Beberapa pasien memiliki kejang demam atau kejang umum tonik klonik tanpa demam sebelumnya. Hasil EEG menunjukkan fast spike wave complexes of 2.5Hz or greater and a normal background rhythm. Biasanya muncul masalah pembelajaran, bahasa, emosi dan perilaku. COMPLEX MYOCLONIC EPILEPSIES : Kejang fokal atau tonik klonik umum selama satu tahun pertama. Dihubungkan dengan ISPA dan demam serta sering berkembang menjadi status epileptikus. Terjadi keterlambatan perkembangan. Lennox-Gastaut syndrome : sering kejang mioklonik dan tonik, gelombang lambat saat keadaan sadar, dan mental retardasi

Myoclonic
JUVENILE MYOCLONIC EPILEPSY (JANZ SYNDROME) : Umur 12-16 tahun. Kelainan pada kromosom 6p21. Pasien sering gerakan mioklonik ketika sadar, membuat menyisir rambut dan menyikat gigi sulit. Beberapa tahun kemudian kejang umum tonik klonik awal pagi berkembang berkaitan dengan mioklonik. Hasil pemeriksaan neurologis normal, mayoritas berespon pada valproat yang harus diminum sepanjang umur. Hasil EEG : 46/sec irregular spike and wave pattern, which is enhanced by photic stimulation PROGRESSIVE MYOCLONIC EPILEPSIES : Kelompok kelainan genetik yang jarang dan prognosis buruk. Termasuk : Lafora disease, myoclonic epilepsy with ragged-red fibers (MERRF), sialidosis type, ceroid lipofuscinosis, juvenile neuropathic Gaucher disease, and juvenile neuroaxonal dystrophy

Infantile Spasms
Biasanya pada umur 4-8 bulan. Kontraksi simetris yang jelas pada leher, badan, dan ekstremitas. Terdapat tiga tipe : fleksor, ekstensor, campuran Biasanya diklasifikasikan menjadi 2 kelompok : kriptogenik dan simptomatik Kejang terjadi beberapa menit dengan interval pada tiap spasme. Dapat menangis sebelum kejang. Dapat timbul saat tidur dan bangun tapi lebih sering saat mengantuk atau segera saat bangun. Hasil EEG : hypsarrhythmia a chaotic pattern of high-voltage, bilaterally asynchronous, slow-wave activity

You might also like