You are on page 1of 7

Uraikan bagaimana pasien post operasi OREF atau ORIF mulai melakukan aktivitasnya, dari hari pertama post

operasi sampai dengan operasi kedua, apa pendidikan kesehatan yang perlu diberikan pada pasien! Pembahasan : Pengertian fraktur menurut orland !"##$% adalah suatu diskontinuitas susunan tulang yang imana penanganan fraktur sendiri dapat

disebabkan karena trauma atau keadaan patologis, sedangkan menurut &pley !"##'% adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang( dilakukan se)ara konservatif dan operasi sesuai dengan tingkat keparahan fraktur dan sikap mental pasien !*melt+er , -are, .//.%( Operasi adalah tindakan pembedahan yang menggunakan )ara invasif dengan membuka0menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani !*1amsuhida1at , 2ong, .//'%( Prosedur pembedahan yang sering dilakukan pada pasien fraktur meliputi reduksi terbuka dengan fiksasi interna !Open Redu)tion Internal Fi3ation0ORIF%( Pada pembedahan ini, fragmen tulang dapat diikat dengan sekrup, pen atau paku pengikat, plat logam yang diikat dengan sekrup, paku intramedular nail yang pan1ang dengan atau tanpa sekrup pengun)i circum ferential bands, atau kombinasi dari metode ini !Phillips, "##/%( -ila dipasang dengan semestinya, fiksasi internal akan dapat menahan fraktur se)ara aman sehingga gerakan dapat segera dimulai, dengan gerakan lebih a4al, kekakuan dan oedema dapat dihilangkan sedini mungkin( 5amun, sebagaimana tindakan operasi 1uga akan menimbulkan permasalahan terhadap kapasitas fisik dan kemampuan fungsional( Pada kasus ini diantaranya adanya penurunan pada kondisi umum pasien, nyeri, adanya bengkak, penurunan kekuatan otot, keterbatasan gerak, dan penurunan kemampuan fungsional( Untuk membantu mengatasi masalah6masalah tersebut, perlu diberikannya terapi latihan kepada pasien( 7erapi latihan adalah usaha pengobatan yang pelaksanaannya menggunakan latihan6latihan gerakan tubuh, baik se)ara aktif maupun pasif !Priatna,"#8'%( 1. Static contraction Static contraction adalah suatu terapi latihan dengan )ara mengkontraksikan otot tanpa disertai perubahan pan1ang otot maupun pergerakan sendi !9isner, "##:%( 7u1uan dari static contraction adalah untuk memompa pembuluh darah balik( engan demikian diharapkan dapat melan)arkan metabolisme, sehingga oedem men1adi menurun( 9arena oedem menurun maka tekanan ke serabut saraf sensoris 1uga menurun sehingga nyeri berkurang !9isner, "##:%(

2. Relaxed passive exercise ;erakan murni berasal dari luar atau terapis tanpa disertai gerakan dari anggota tubuh pasien( ;erakan ini bertu1uan untuk melatih otot se)ara pasif, oleh karena gerakan berasal dari luar atau terapis sehingga dengan gerak relaxed passive exercise ini diharapkan otot men1adi rileks dan menyebabkan efek pengurangan atau penurunan nyeri akibat in)isi serta men)egah ter1adinya keterbatasan gerak serta men1aga elastisitas otot !9isner, "##:%( 3. Hold relax Hold relax merupakan teknik latihan yang menggunakan kontraksi otot se)ara isometri) kelompok antagonis yang diikuti rileksasi kelompok otot tersebut !prinsip reciprocal inhibition%( Hold relax bermanfaat untuk rileksasi otot 6 otot dan menambah <;* !9isner, "##:%( 4. Active exercise Active exercise merupakan gerakan yang dilakukan oleh adanya kekuatan otot dan anggota tubuh itu sendiri tanpa bantuan, gerakan yang dihasilkan oleh kontraksi dengan mela4an gravitasi penuh !-asman1ian, "#=8%( &dapun tu1uan dilakukannya active exercise : a( >emelihara dan meningkatkan kekuatan otot b( >engurangi bengkak )( >engembalikan koordinasi dan keterampilan motorik untuk aktivitas fungsional !9isner, "##:%( Active exercise terdiri dari assisted exercise, free active exercise dan resisted active exercise( Assisted exercise dapat mengurangi nyeri karena merangsang rileksasi propio)eptif( Resisted active exercise dapat meningkatkan tekanan otot !9isner, "##:%( . <atihan !ransver Ambulasi 9emampuan transver ambulasi merupakan aspek terpenting pada penderita( <atihan transver dilakukan mulai dari tidur terlentang ke tidur miring, duduk long sitting, lalu duduk dengan posisi kaki ter1untai dari tepi bed( <atihan ambulasi dapat dilakukan mulai dari duduk ke berdiri, duduk dari bed pindah ke kursi, ber1alan dengan menggunakan alat bantu 1alan berupa kruk dengan m)tode "on #eight $earing( <atihan ini bertu1uan agar pasien dapat rnelakukan transver ambulasi se)ara mandiri tanpa bantuan orang lain, 4alaupun masih menggunakan alat bantu(

Contoh terapi latihan kasus post operasi ORIF pada fraktur cruris 1/3 distal dextra : "( ?ari pertama 7erapi latihan pada hari pertama antara lain: a. $reathing exercise Posisi pasien tidur terlentang, dan pasien diminta menghirup nafas le4at hidung dan menghembuskan le4at mulut dengan ' kali hitungan(

b. Static contraction otot knee Posisi pasien tidur terlentang di bed sedangkan terapis berada disamping kanan pasien, terapis meletakkan tangannya di ba4ah betis, kemudian pasien diminta menekan tangan terapis ke bed( ;erakan dilakukan sampai : kali hitungan diselingi dengan menarik nafas dalam untuk rileksasi dan gerakan dilakukan 86"/ kali pengulangan !9isner, "##"%

c. Relaxed passive exercise 7angan kiri memfiksasi atas ankle paien dan tangan kanan memegang tumit( <alu melakukan gerakan ke arah dorsi6plantar fleksi se)ara bergantian dengan bantuan terapis(

d. Assissted active exercise Assisted Active %ovement sendi lutut untuk gerakan fleksi6ekstensi( Posisi pasien tidur terlentang, terapis berdiri disamping bed, tangan kanan terapis memfiksasi pada sendi lutut kiri pasien, sedangkan tangan kiri terapis berada ditumit kiri pasien, kemudian pasien diminta untuk memfleksikan lutut kemudian diluruskan kembali dan terapis membantu menggerakkan( ilakukan pengulangan 8 kali(

e. &ree active exercise Posisi pasien duduk ditepi bed atau duduk ongkang6ongkang, terapis berdiri disebelah pasien, kemudian pasien diminta untuk menekuk lutut !fleksi% dan meluruskan lutut !ekstensi%( ilakukan 8 kali !9isner, "##:%(

.( ?ari kedua a. Hold relax Posisi pasien duduk long sitting atau tidur terlentang tangan kiri terapis memfiksasi atas ankle lalu tangan kanan terapis berada diba4ah tumit kaki pasien dengan lengan ba4ah berada di telapak kaki pasien sebagai tahanan( *etelah siap pasien melakukan gerakan ke arah dorsi fleksi hingga batas nyeri, setelah itu pasien diminta untuk mela4an tahanan ke arah plantar fleksi lalu terapis memberi aba6aba @pertahankan disiniA( *etelah itu rileks dan terapis berusaha menambah gerakan ke arah dorsi fleksi(

b. Ressisted active exercise Posisi pasien duduk ditepi bed atau duduk ongkang6ongkang, terapis duduk di stool disebelah kaki yang sakit pasien, kemudian pasien diminta meluruskan lurus !ekstensi knee% dan menekuk lutut !fleksi knee%( Pada saat pasien melakukan gerakan terapis, memberi tahanan, tangan terapis memfiksasi bagian atas lutut, tangan kiri terapis memegang ankle alau pergelangan kaki yang sakit pasien( toleransi pasien( ilakukan 8 kali atau

)( <atihan duduk "% <atihan duduk 'ong Sitting Posisi a4al pasien tidur terlentang satu tangan terapis diletakkan di punggung pasien( Untuk menahan agar tidak 1atuh, pasien diminta bangun dengan kedua siku sebagai tumpuan, kemudian kedua telapak tangan pasien menumpu setelah badan )ondong ke belakang0posisi long sitting, kedua tangan menumpu ke belakang badan(

.% <atihan duduk ongkang6ongkang Posisi a4al pasien duduk half l(ing dengan long sitting, terapis berdiri disamping pasien, tungkai kanan yang sehat disuruh menekuk( 9edua tangan sebagai tumpuan dan terapis menyangga tungakai yang )idera( an pelan6pelan pasien disuruh menggeser pantatnya, terapis memba4a tungkai kedua tungkai kesamping bed sampai kedua lutut di tepi bed kedua tangan pasien menumpu untuk menyangga tubuh, kemudian kedua tungkai dalam keadaan menggantung(

d( <atihan 1alan Bara pelaksanaannya yaitu: posisi a4al posisi terdiri atas kaki yang sehat se1a1ar kruk, kemudian dilan1utkan kruk ma1u ke dpean, berat badan pasien bertumpu pada kruk kemudian kaki yang sehat !kiri% ma1u ke depan dan kaki yang sehat digantung atau tidak ditapakkan metode 1alan seperti ini disebut dengan "on #eight $earing !5C-% dengan pola 1alan !)o *oint +ait, S)ing to( D( ?ari 9etiga 7erapi latihan pada hari ketiga sama dengan latihan pada hari sebelumnya( $( ?ari 9eempat 7erapi latihan pada hari keempat sama dengan latihan pada hari sebelumnya( '( ?ari 9elima 7erapi latihan hari kelima sama dengan latihan pada hari sebelumnya(

:( ?ari 9eenam 7erapi latihan pada hari keenam adalah dengan peningkatan latihan fungsional ber1alan dimana pasien sudah bisa menempuh 1arak yang lebih 1auh daripada hari kelima serta pemberian home program kepada keluarga sebelum pasien pulang( *etelah dilakukan terapi sebanyak : kali, diharapkan hasil berupa kondisi umum pasien meningkat, nyeri berkurang, bengkak berkurang, kekuatan otot flexor,extensor hip dan knee kanan dan abductor,adductor hip kanan meningkat, lingkup gerak sendi hip dan knee bertambah, dan kemampuan fungsional meningkat( Pendidikan kesehatan yang perlu diberikan pada pasien diantaranya adalah :
"( &n1urkan pasien untuk terus berlatih sendiri seperti latihan yang telah diberikan .( Untuk mengurangi oedem, an1urkan pasien menyangga bagian tubuh yang sakit dengan bantal dan diletakkan lebih tinggi dari posisi 1antung D( &n1urkan pada pasien untuk melakukan gerakan dorsi fleksi6plantar fleksi maupun inversi6 eversi, fleksi6ekstensi lutut se)ara aktif yang sebelumnya telah diberikan $( 2ika fraktur ter1adi pada kaki, an1urkan pada pasien agar tidak menapakkan kaki yang sakit ke lantai(

You might also like