Professional Documents
Culture Documents
MODUL:
I.
DESKRIPSI SINGKAT
ir
merupakan
sumber
bagi
kehidupan.
Sering
kita
mendengar bumi disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita
mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Beberapa sumber air yang bisa digunakan sebagai bahan baku air bersih adalah air sumur, mata air, air sungai dan air laut. Namun seringkali ditemui air sumur atau sumber air lainnya telah keruh, kotor, berbau. Selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang layak pakai. Masalah yang paling menonjol pada air sumur adalah bau busuk dan warna kuning karat berbau logam. Di perkotaan umumnya air 1 / MI-6A
Materi Inti
III.
POKOK BAHASAN Modul ini dirancang sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah penjernihan air di daerah yang menggunakan air tanah. Materi modul ini terdiri dari 4 pokok bahasan mencakupi :
2 / MI-6A
Materi Inti
IV.
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam proses pembelajaran materi ini. Langkah 1 Pengkondisian 1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hanga. Apabila belum pernah menyampaikan sesi di kelas ini, mulailah dengan perkenalan. disampaikan. 2. Sampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan yang akan disampaikan, sebaiknya menggunakan bahan tayang. Langkah 2 Diskusi Singkat tentang Topik (brain storming) Fasilitator berusaha menggali pendapat/pemahaman peserta dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta terkait dengan materi yang akan disampaikan, sehingga dapat diketahui sejauh mana pengetahuan peserta terhadap materi yang akan disampaikan. Sebaiknya tuliskan kata kunci pendapat mereka pada kertas flipchart atau metaplan. Langkah 3 Penyampain Materi 1. Fasilitator menyampaikan paparan materi sesuai urutan pokok bahasan dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, dan materi yang akan
3 / MI-6A
Materi Inti
4 / MI-6A
Materi Inti
V.
URAIAN MATERI a. Pendahuluan Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Jika kebutuhan air belum tercukupi maka dapat memberikan dampak besar terhadap kesehatan maupun sosial. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. dan dapat dikatakan relatif kecil. Namun
demikian secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya. Persyaratan bagi masing-masing standar kualitas air masih perlu ditentukan oleh 4 (empat) aspek yaitu : 1. persyaratan fisik, 2. persyaratan kimiawi, 3. persyaratan bakteriologis, dan 4. persyaratan radioaktifitas. Persyaratan fisik ditentukan oleh faktor kekeruhan, warna, bau maupun rasa. Persyaratan kimiawi ditentukan oleh konsentrasi bahan kimia seperti Arsen, Chlor, Tembaga, Cyanida, Besi, Mangan dan sebagainya. Persyaratan bakteriologis ditentukan baik oleh mikroorganisme patogen, maupun non patogen. Air tanah (sumur) merupakan sumber air bersih terbesar yang digunakan. Kendala yang sering ditemui dalam menggunakan air tanah adalah kandungan Zat Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang
5 / MI-6A
Materi Inti
6 / MI-6A
Materi Inti
menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi. Kadar Fe yang besar dapat merusak dinding usus. Kematian sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe > 1 mg/L akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit. Jika kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/L akan menyebabkan air berbau seperti telur busuk. Hemokromatesis primer besi akibat dari penyerapan Fe dalam jumlah berlebih di dalam tubuh. Feritin berada dalam keadaan jenuh akan besi sehingga kelebihan mineral ini akan disimpan dalam bentuk kompleks dengan mineral lain yaitu hemosiderin. sirosis hati dan kerusakan menimbulkan diabetes. Proses penghilangan besi dan mangan dengan cara oksidasi dapat dilakukan dengan tiga macam cara yakni : 1. oksidasi dengan udara atau aerasi, 2. oksidasi dengan khlorine (khlorinasi) dan 3. oksidasi dengan kalium permanganat. Selain dengan cara oksidasi, penghilangan senyawa besi dan mangan dalam air yang umum digunakan khususnya untuk skala rumah tangga yakni dengan mengalirkan ke suatu filter dengan media mangan zeolit. Akibatnya terjadilah pankreas sehingga
7 / MI-6A
Materi Inti
Gambar Treatment Penurunan Kadar Fe dan Mn secara Aerasi dan Filtrasi dengan Lapisan Mangan Zeolit
oksigen yang terkandung dalam air, agar proses oksidasi untuk mengubah bentuk kation berjalan dengan baik. Dalam praktiknya terdapat 2 cara untuk menambahkan oksigen ke dalam air, yaitu : a. Memasukkan udara ke dalam air Yaitu proses memasukkan udara atau oksigen murni ke dalam air limbah melalui benda berpori atau nozzle. Nozzle diletakkan di bagian tengah sehingga akan meningkatkan kecepatan kontak gelembung udara tersebut dengan air, dan proses pemberian oksigen akan berjalan lebih cepat. Oleh karena itu, biasanya nozzle ini diletakkan di dasar bak aerasi. Udara yang dimasukkan berasal dari udara luar yang dipompakan ke dalam air oleh pompa tekan.
8 / MI-6A
Materi Inti
9 / MI-6A
Materi Inti
temperatur air juga dapat mengguraikan derajat kelarutan mineral sehingga kelarutan Fe pada air tinggi. 4. Bakteri besi Bakteri besi (Crenothrix, Lepothrix, Galleanella, Sinderocapsa dan Sphoerothylus) adalah bakteri yang dapat mengambil unsur besi dari sekeliling lingkungan hidupnya sehingga mengakibatkan turunnya kandungan besi dalam air, dalam aktifitasnya bakteri besi memerlukan oksigen dan besi sehingga bahan makanan dari bakteri besi tersebut. Hasil aktifitas bakteri besi tersebut menghasilkan presipitat (oksida besi) yang akan menyebabkan warna pada pakaian dan bangunan. Bakteri besi merupakan bakteri yang hidup dalam keadaan anaerob dan banyak terdapat dalam air yang mengandung mineral. Pertumbuhan bakteri akan menjadi lebih sempurna apabila air banyak mengandung CO2 dengan kadar yang cukup tinggi. 5. CO2 agresif Karbondioksida (CO2) merupakan salah satu gas yang terdapat dalam air. Berdasarkan bentuk dari gas Karbondioksida (CO2) di dalam air, (CO2) dibedakan menjadi : CO2 bebas yaitu CO2 yang larut dalam air, CO2 dalam kesetimbangan, CO2 agresif. Dari ketiga bentuk Karbondioksida (CO2) yang terdapat dalam air, CO2 agresif-lah yang paling berbahaya karena kadar CO2 agresif lebih tinggi dan dapat menyebabkan terjadinya korosi sehingga
10 / MI-6A
Materi Inti
11 / MI-6A
Materi Inti
mengalami perubahan
kerapatan
selama proses pengendapan berlangsung. Partikel-partikel padat akan mengendap bila gaya gravitasi lebih besar dari pada kekentalan dan gaya kelembaban (inersia) dalam cairan. Biaya pengolahan air dengan proses sedimentasi relatif murah karena tidak membutuhkan peralatan mekanik maupun penambahan bahan kimia. Kegunaan sedimentasi untuk mereduksi bahanbahan tersuspensi (kekeruhan) dari dalam air dan dapat juga berfungsi untuk mereduksi kandungan organisme (patogen) tertentu dalam air. 3. Filtrasi Proses penyaringan merupakan bagian dari pengolahan air yang pada prinsipnya adalah untuk mengurangi bahan-bahan organik maupun bahan-bahan zat anorganik yang berada dalam air. Penghilangan padat tersuspensi denggan penyaringan
memiliki peranan penting, baik yang terjadi dalam pemurnian air tanah maupun dalam pemurnian buatan di dalam instalasi
12 / MI-6A
Materi Inti
Bak filtrasi
13 / MI-6A
Materi Inti
Bak aerasi
Bak filtrasi
Gambar 2. Alternatif pengolahan Air Sumur dengan Aerasi-Sedimentasi-Filtrasi Beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam pengolahan dengan metode ini sebagai berikut : a. Sumber air baku berasal dari sumur (air tanah) dengan keadaan jernih namun mengandung zat Fe ataupun Mn. b. Bahan 1. Lem pipa 2. Isoplast keras 3. Pasir kwarsa 4. Zeolith atau Karbon Aktif 5. Tablet Klor (dapat dibeli di Toko Kimia)
14 / MI-6A
Materi Inti
15 / MI-6A
Materi Inti
Tray
Bak Penampung
Pompa
Gambar 2. Aerasi dengan cascade 16 / MI-6A
Materi Inti
17 / MI-6A
Materi Inti
18 / MI-6A
Materi Inti
19 / MI-6A
Materi Inti