Professional Documents
Culture Documents
=
t
b
k
k
r
2
2
11
1
1 o
o
Keterangan:
r
11
= Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b
2
= Jumlah varian butir
t
2
= Varians total
Hasil uji instrumen didapatkan nilai alpha cronbachs > r
kriteria
(0,60),
(Ghozali, 2005). Setelah dilakukan pengolahan menggunakan SPSS
didapatkan nila alpha cronbachs sebesar 0,857 > 0,60, sehingga
instrumen dikatakan reliabel untuk kuesioner penelitian.
35
F. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu di Desa Nglebak
Tawangmangu Karanganyar, kemudian menjelaskan tentang cara
pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan
kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri
dari:
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek
penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006).
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner oleh
ibu yang mempunyai balita tentang penyakit diare pada Balita di Desa
Nglebak Tawangmangu Karanganyar
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder dari penelitian ini
diperoleh dari data yang dimiliki bidan desa mengenai berapa jumlah ibu
yang memiliki balita di Desa Nglebak Tawangmangu Karanganyar yang
berjumlah 30 ibu.
G. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
36
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).
Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu
tentang penyakit diare pada balita.
H. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang
lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.2
Definisi Operasional
Nama
Variabel
Pengertian Indikator Alat Ukur Skala
Tingkat
pengetahuan
Ibu tentang
penyakit
diare pada
balita
Kemampuan ibu
menjawab
dengan benar
kuesioner tentang
penyakit diare
pada balita
1. Baik : Bila
nilai responden yang
diperoleh (x) > mean
+ 1 SD
2. Cukup : Bila
nilai responden mean -
1 SD x mean + 1
SD
3. Kurang : Bila nilai
responden yang
diperoleh (x) < mean
1 SD
(Riwidikdo, 2009).
Kuesioner Ordinal
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2010), setelah data terkumpul, maka langkah yang
dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Sebelum melaksanakan
analisa data beberapa tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna
37
mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa data tidak
mendapat kendala. Langkah-langkah pengolahan yaitu:
a. Editing (penyuntingan Data)
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan
melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Secara umum
editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan
isian formulis atau kuesioner.
b. Coding
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan
pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau
atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
c. Memasukkan Data (Data Entry) atau processing
Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam
bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau
soffware komputer.
d. Pembersihan data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut
pembersihan data (data cleaning).
38
2. Analisis Data
Menurut Notoatmodjo (2005), analisa univariat yaitu menganalisa
terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.
Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai
berikut:
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean 1 SD
Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:
Rumus : X =
n
x
Keterangan :
X : rata-rata ( mean )
x
: Jumlah seluruh jawaban responden
n : Jumlah responden
Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap
rata-ratanya. Rumus Standar Deviasi (SD) yaitu:
SD =
1
) (
1
2
1
=
n
x x
n
i
Keterangan:
x : nilai responden
n : jumlah responden
39
Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan ibu tentang
penyakit diare digunakan rumus persentase. Menurut Silalahi (2012),
rumus persentase yaitu membagi tiap frekuensi sel dengan jumlah total
dari kasus dan dikalikan dengan 100.
fi
Persen = x 100%
n
fi = Frekuensi sel
n = total kasus
J. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :
1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti
menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta
manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,
lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek
penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek
penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan
tetap menghormati haknya.
40
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
inisial dan memberi nomor pada masingmasing lembar tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Nglebak Tawangmangu Karanganyar
Karanganyar secara geografis letak Desa Koripan berbatasan dari Sebelah
Timur yaitu Desa Ganoman, batas sebelah Barat Desa Mulihan, batas sebelah
Selatan berbatasan langsung dengan Banjarsari dan batas sebelah Utara
berbatasan dengan deda Bolotan. Nglebak Tawangmangu Karanganyar
sebagian tanahnya merupakan tanah pertanian yang memiliki potensi cukup
baik bagi pengmbangan agro industri
Sumber pendapatan pendudukan Nglebak Tawangmangu Karanganyar
yaitu sektor pertanian sebagai salah satu sektor primer, memang masih
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Karanganyar. Pusat kesehatan yang dimiliki desa ini antara lain
Posyandu, Puskesmas Pembantu dan BPS serta tenaga kesehatan yang
terdapat pada desa ini adalah 2 dokter dan 1 bidan.
B. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan perhitungan maka dapat dikategorikan tingkat
pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada balita, yaitu:
42
Tabel 4.1. Tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada Balita di
Desa Nglebak Tawangmangu Karanganyar
No Pengetahuan Jumlah
Persentase
(%)
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
3
25
8
8,3
69,4
22,3
Total 36 100
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan Tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada
Balita di Desa Nglebak Tawangmangu Karanganyar dapat dikategorikan
pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,3%), pengetahuan cukup
sebanyak 25 responden (69,4%) dan pengetahuan kurang sebanyak 8
responden (22,3%). Jadi Tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit diare
pada Balita di Desa Nglebak Tawangmangu Karanganyar dapat dikategori
pengetahuan cukup yaitu sebanyak 25 responden (69,4%).
C. PEMBAHASAN
Menurut Notoadmodjo, 2010, pengetahuan (knowledge) adalah hasil
tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what Pengetahuan
adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi
tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang
merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu.
Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit
diare pada Balita di Desa Nglebak Tawangmangu Karanganyar, tingkat
pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada Balita dapat dikategorikan
pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,3%), pengetahuan cukup sebanyak
43
25 responden (69,4%) dan pengetahuan kurang sebanyak 8 responden
(22,3%).. Berdasarkan hasil penelitian responden mayoritas salah dalam
menjawab pernyataan pada etiologi diare dan penatalaksanaan diare.
Menurut Ngastiyah (2005), diare terjadi sewaktu ada air kotor atau banjir
yang masuk ke dalam tubuh bayi. Penyebab diare dapat dibagi dalam
beberapa faktor, yaitu faktor infeksi faktor malabsorbsi , faktor makanan
(makanan basi, beracun, makanan terlampau banyak, lemak, sayur-sayuran
yang dimasak kurang matang) dan faktor psikologis : rasa takut dan cemas.
Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang, yaitu pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha
untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar
sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses
belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk
menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan
cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari
media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula
pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat
kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan
pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan
rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan
pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga
44
dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang
sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif.
Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap
obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan
menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut.
Penelitian yang telah dilakukan Niken Anugrah (2011), dengan judul
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Diare pada Anak Usia
3-24 Bulan di Ruang Anak Anggrek Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari 38 responden setengahnya (50%)
memiliki tingkat pengetahuan cukup, beberapa (25%) memiliki tingkat
pengetahuan kurang dan (27,5%) memiliki tingkat pengetahuan baik.
Sehingga dapat disimpulkan Tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit
diare pada Balita di Desa Nglebak Tawangmangu Karanganyar dengan
pengetahuan cukup.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala
a. Sulit untuk mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga
harus menunggu ada kegiatan posyandu atau pada saat kegiatan PKK.
b. Saat dilakukkan pengambilan data ada sebagian responden terlewati
dalam mengisi kuesioner, sehingga peneliti harus mengulang dalam
pengambilan data.
45
2. Kelemahan
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan tentang diare dan faktor-
faktor yang mempengaruhi yang tidak diteliti. Penelitian ini akan berbeda
hasil jika faktor yang mempengaruhi diteliti. Kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup sehingga responden hanya
bisa menjawab benar dan salah sehingga jawaban responden belum bisa
untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.
46
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini mengambil judul Tingkat pengetahuan ibu tentang
penyakit diare pada bayi di Desa Nglebak Tawangmangu Karanganyar
Tingkat pengetahuan responden dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada bayi di Desa
Nglebak Tawangmangu Karanganyar tingkat pengetahuan baik sebanyak
3 responden (8,3%).
2. Tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada bayi di Desa
Nglebak Tawangmangu Karanganyar tingkat pengetahuan cukup sebanyak
25 responden (69,4%).
3. Tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada bayi di Desa
Nglebak Tawangmangu Karanganyar tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 8 responden (22,3%).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan penulis yaitu:
1. Desa Nglebak Tawangmangu Karanganyar
Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat Desa Nglebak Tawangmangu Karanganyar khususnya
pengetahuan tentang penyakit diare pada balita.
47
2. Responden
Diharapkan agar lebih meningkatkan pengetahuan dengan lebih aktif
mengikuti penyuluhan-penyuluhan dan banyak mencari informasi baik
media cetak maupun media elektronik.
3. Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk
penelitian selanjutnya atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas
pendidikan kebidanan khususnya tentang diare pada balita.
4. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan
kuesioner dan variabel penelitian, sehingga akan didapatkan penelitian
yang lebih baik.