You are on page 1of 16

MOBILITAS PENDUDUK

SUGENG ADIONO

MOBILITAS PENDUDUK
Terdiri dari : - Mobilitas Vertikal = perubahan status Mis : perubahan status pekerjaan dari sektor pertanian ~ sektor non pertanian.
- Mobilitas Horizontal = mobilitas penduduk geografis. Adalah Gerakan (movement) penduduk yg melintasi batas wilayah menuju ke wil. alin dlm periode wkt ttt. Mis : propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan, dusun

Sampai saat ini belum ada kesepakatan antara para ahli tts batas wilayah dan waktu. Mis : BPS : Seseorang dikatakan migran bila orang tersebut bergerak melintasi batas propinsi dan lama tinggal di propinsi tersebut adalah 6 bln / > atau orang tersebut berniat tinggal menetap selama 6 bln / > di propinsi tujuan.

SKEMA BENTUK-BENTUK MOBILITAS PENDUDUK


.
Mobilitas Penduduk (MP) MP Vertikal (Perubahan Status) MP permanen (migrasi) MP Horizontal (MP geografi)
MP nonpermanen (MP Sirkuler) Ulang-Alik (Commuting) Menginap/ mondok

Kalau dilihat dari niatan untuk menetap maka dibagi atas : Mobilitas penduduk permanen / migrasi. Gerak penduduk yg melintasi batas wilayah menuju wil. lain dgn ada niatan menetap didaerah tujuan. Mobilitas penduduk non permanen. Gerak penduduk dari satu wil. ke wil. lain dgn tidak ada niatan menetap di daerah tujuan.
DETERMINAN DAN PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK

Ssorg melakukan keputusan mobilisasi diantaranya adlh teori kebutuhan dan tekanan (Need and Stress). Kebutuhan tsb bisa berupa ekonomi, sosial, psikologi. Bila kebutuhan tdk terpenuhi terjadilah Stress

Kebutuhan (Need) & Aspirasi Terpenuhi

Tidak terpenuhi (Stress)


Dalam batas toleransi Tidak pindah Mobilitas nonpermanen

Tidak pindah

Diluar batas toleransi Pindah

Komuter (Ulang alik)

Mengidap/ modok

Hubungan Antara Kebutuhan dan Pola Mobilitas Penduduk

Proses Mobilisasi Terjadi Bila Ada Keadaan : 1. Seseorg mengalami tekanan (stress) baik ekonomi, psikologi. Makin heterogen struktur penduduk maka makin heterogen kebutuhan dan makin heterogen stress. 2. Terjadi perbedaan nilai kefaedahan wilayah antara tempat yg satu ketempat yg lain. kalau tdk ada perbedaan ~ mobilitas tdk terjadi.

Menurut

Everett S,Lee (1976) bahwa volume migrasi berkembang sesuai dgn tkt keanekaragaman daerah, mis : ada faktor positif (+), faktor negatif (-), faktor netral (0). Juga dipengaruhi oleh rintangan antara mis : ongkos pindah tinggi, sarana transportasi, faktor individu.

Hubungan Antara
Keterangan :

+ = Faktor dimana kebutuhan bisa terpenuhi - = Faktor dimana kebutuhan tidak bisa terpenuhi o + faktor netral

Faktor-Faktor Determinan Mobilitas Penduduk Menurut Everett S.Lee (1976)

Faktor-Faktor Determinan Mobilitas Penduduk Menurut Robert E. Norris (1992)


Kesempatan antara Daerah Tujuan
Rintangan Antara

Daerah Awal

Migrasi Paksaan

Migrasi kembali

Menurut Norris, diagram Lee perlu ditambahkan komponen : - Migrasi kembali - Kesempatan antara - Migrasi Paksaan (Force Migration) Lee : menekankan faktor individu.

Norris : menekankan faktor daerah asal

MP nonpermanen

Daerah Asal

MP sekuler

Daerah Tujuan

Faktor Penarik dan Pendorong di daerah Asal Menurut Michell (1961)

Daerah Asal

KEKUATAN SENTRIPENTAL Kekuatan yang mengikat org-org untuk tinggal di daerah asal, mis : Terikat tanah warisan Menunggu org tua yg sudah lanjut usia Kegotong royongan baik Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka. KEKUATAN SENTRIFUGAL Kekuatan yang mendorong seseorg untuk meninggalkan daerah asal, mis : Terbatasnya pasaran kerja Terbatasnya fasilitas pendidikan.

Perilaku Mobilitas Penduduk


Perilaku Mobilitas penduduk menurut Ravenstein disebut juga sbg hukum2 migrasi penduduk sbb : Para migran cenderung memilih tempat terdekat sbg daerah tujuan Faktor paling dominan yg mempengaruhi seseorg utk bermigrasi adl sulitnya memperoleh pekerjaan didaerah asal & kemungkinan memperoleh pekerjaan dan pendapatan yg > baik. Daerah tujuan harus punya nilai kefaedahan > tinggi dari daerah asal

Berita2 dari teman atau saudara yg telah berpindah kedaerah lain merupakan informasi yg sangat penting Informasi negatif dari daerah tujuan mengurangi niat penduduk (migran potensial) utk bermigrasi Semakin tinggi pengaruh kekotaan seseorg semakin tinggi frekuensi mobilitasnya Semakin tinggi pendapatan seseorg semakin tinggi frekuensi mobilitasnya

Para migran cenderung memilih daerah tempat teman atau sanak saudara bertempat tinggal didaerah tujuan. Jadi arah mobilitas penduduk menuju ke arah asal datangnya informasi Pola migrasi bagi seseorg maupun sekelompok penduduk sulit diperkirakan. Hal ini banyak dipengaruhi oleh kejadian mendadak mis : bencana alam, peperangan, epidemi Penduduk yg masih muda & belum menikah > banyak melakukan mobilitas penduduk Penduduk yg pendidikan tinggi > byk melakukan mobilitas penduduk

You might also like