You are on page 1of 7

ABSTRAK Tujuan Untuk menentukan apakah penggunaan parasetamol pada awal kehidupan merupakan faktor risiko independen untuk

asma yang terjadi saat masa kecil . Desain studi kohort prospective birth. Setting Melbourne Atopi Cohort Study. Peserta !" anak# anak dengan keluarga yang memiliki riwayat alergi $ dengan penggunaan parasetamol prospektif yang mereka catat %& kali dari lahir sampai umur ! tahun$ yang diikuti perkembangannya sampai usia ' tahun. Tujuan utama mengukur (asil utama asma yang terjadi pada masa anak#anak$ di rancang dalam bentuk kuesioner pada anak usia dan ' tahun. (asil yang kedua mengi yangrjadi waktu infant$ rhinitis alergi$ eksim$ dan prick tes kulit yang positif. Hasil )arasetamol telah digunakan *%+ ,!-*.*'*/ dari anak#anak dengan usia %! minggu yaitu -'+ ,** .*'*/ dalam ! tahun. Antara usia dan ' tahun$ &"+ ,0-*. !"/ yang dilakukan follow up yaitu sekitar 1"+ ,%0&/ menderita asma pada saat ini. )eningkatan frekuensi penggunaan parasetamol yang lemah terkait dengan peningkatan risiko asma pada masa kanak#kanak ,rasio odds crude %.%&$ -*+ confidence interval %.""#%.1-$ per dua kali lipat penggunaan setiap harinya/. 2amun$ setelah terjadinya perbaikan pada frekuensi infeksi pernafasan$ hubungan penting antara kedunya menghilang ,rasio odds %."&$ ".-%# %.!-/. )enggunaaan parasetamol untuk penyebab non#pernapasan tidak dikaitkan dengan adanya asma ,crude rasio odds ".-* $ ".&%#%.%!/. Kesimpulan )ada anak#anak dengan riwayat keluarga yang mempunyai penyakit alergi $ tidak ada hubungan yang ditemukan antara penggunaan awal pada parasetamol dan risiko penyakit alergi berikutnya setelah terjadinya perbaikan untuk infeksi saluran pernapasan atau ketika penggunaan parasetamol dibatasi untuk saluran infeksi non#pernapasan. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan parasetamol dini tidak meningkatkan risiko terjadinya asma. PENDAHULUAN )arasetamol ,acetaminophen/ adalah analgesik yang paling umum digunakan pada anak.% Beberapa bukti menunjukkan bah a k!nsumsi parasetam!l pada a al kehidupan mungkin men"ebabkan asma# eksim# dan rhinitis alergi pada anak$anak % &$' Paparan parasetam!l dapat meningkatkan stres !ksidati( pada pernapasan dengan menghabiskan glutathi!ne di paru$paru# )dengan demikian dapat meningkatkan in(lamasi pada jalan napas dan br!nk!k!nstriksi%& Penurunan k!nsentrasi glutathi!ne juga dapat merangsang dari sel T Helper tipe * resp!n terhadap jenis sel T helper & resp!n dengan mempr!duksi sit!kin "ang dapat membantu merangsang menjadi pen"akit alergi .- Mengingat banyaknya kasus asma saat ini $ %" jika parasetamol merupakan penyebab asma penggunaannya perlu segera dievaluasi kembali$ khususnya di dua tahun pertama kehidupan selama perkembangan paru. )enelitian terbesar untuk mempertimbangkan pertanyaan ini adalah penelitian 3nternasional Asma dan Alergi in Childhood ,3SAAC/ fase 333$ yang mencakup data dari '! negara. (al ini menunjukkan bahwa paparan parasetamol pada tahun pertama kehidupan dikaitkan dengan peningkatan risiko asma pada usia #' tahun ,rasio odds yang disesuaikan untuk jenis kelamin$ wilayah dunia$ bahasa$ dan )endapatan kotor nasional4 %.0 $ -*+ interval kepercayaan %.1 #%.* /$ rhinitis alergi ,%.0&$ %.1&#%. "/$ dan eksim ,%.1*$ %.! #%.0*/ .

2amun$ hasil dari 3SAAC mungkin telah dikecohkan oleh infeksi pernafasan pada kehidupan awal. 3nfeksi saluran pernapasan biasanya diobati dengan parasetamol$ % dan riwayat infeksi saluran pernapasan$terutama pada infeksi saluran pernafasan bagian bawah$ adalah faktor risiko yang diketahui untuk terjadinya asthma. %!#% Selain itu$ Temuan 3SAAC mungkin telah dipengaruhi oleh re-call bias.%' 5edua hasil asma dan paparan parasetamol pada tahun pertama kehidupan diukur ketika anak berusia ' tahun. 6rangtua dari anak#anak penderita asma itu menyatakan bahwa mereka menggunakan parasetamol pada awal kehidupan anak mereka. Selain itu$ para peneliti tidak menilai hubungan dose-respons hubungan antara paparan parasetamol dan risiko penyakit alergi$ yang akan membantu untuk membuktikan argumen dari penelitian ini. 7alam penelitian kohort $kelahiran bayi yang berisiko tinggi dalam pengembangan atopik$ kami menganalisis apakah penggunaan parasetamol pada masa bayi mempengaruhi pada perkembangan asma selanjutnya dan penyakit alergi berdasarkan indikasi yang digunakan. +ET,DE )opulasi penelitian The Melbourne Atopi Cohort Study merekrut !" bayi sebelum lahir$ antara tahun %--" dan %--0 di Melbourne$ Australia. 8ayi yang diambil sebagai peserta jika salah satu atau lebih dari anggota keluarga pertama mereka mempunyai eksim$ asma$ rhinitis alergi$ atau alergi makanan yang berat. )roses rekrutmen telah dijelaskan secara lebih rinci pada penelitian yang lain.!" Semua ibu telah diberikan informed consent. )engumpulan data Setelah kelahiran bayi$ perawat alergi yang telah dilatih ,CA/ melakukan survei lewat telepon setiap empat minggu sampai usia 0 minggu dan kemudian pada '& minggu dan pada usia ! tahun ,total %& kali/. Setiap survei mendokumentasikan berbagai penyakit sejak wawancara sebelumnya dan paparan melalui mulut terhadap makanan atau obat#obatan$ termasuk parasetamol. 9:umlah banyaknya pemberian$ penggunaan setiap harinya$ dan untuk alasan administrasi parasetamol dicatat pada setiap pemberian9. ;awancara telepon yang dilakukan setiap tahunnya berlangsung dari usia 1 sampai ' tahun.9 Salah satu dari tiga perawat alergi yang terlatih pada penelitian ini melakukan uji prick test pada bulan ke $ %!$ dan !0$ dengan menggunakan teknik standar.<kstrak alergen yang digunakan adalah susu sapi$ putih telur$ kacang tanah$ tungau debu$ rumput rye$ dan bulu kucing ,8ayer$ Spokane$ ;A$ USA/$ kemudian tes dapat dibaca pada menit %*#!"9. 7efinisi :umlah penggunaan harian parasetamol 5ami mencatat jumlah hari paparan parasetamol untuk setiap anak ,terlepas dari dosis atau frekuensi per hari/ dalam dua tahun pertama kehidupan. Termasuk paparan sediaan yang mengandung parasetamol. Setiap anak mempunyai potensi dari nol sampai maksimum '1" ,! = 1 */ >Total harian> parasetamol yang digunakan dalam dua tahun pertama kehidupan. 3ndikasi untuk penggunaan parasetamol

5ami klasifikasikan alasan penggunaan parasetamol untuk masing#masing kejadian penyakit yang terjadi pada setiap anak dalam empat kategori ,tabel %/. 95ita membagi penggunan parasetamol setiap harinya ke dalam kategori ini dan memasukkan setiap anak untuk dinilai jumlah paparan untuk setiap kategori ,nol jika tidak pernah diberikan untuk setiap penyakit dalam kategori tersebut/9. 95ami juga mengumpulkan laporan dari orangtua yang sebelumnya sudah pernah berkomunikasi pada petugas kesehatan untuk empat jenis infeksi ,otitis media$ infeksi saluran pernapasan atas$ bronkitis$ dan gastroenteritis/ %& kali dalam dua tahun pertama kehidupan$ terlepas dari pengobatan dengan parasetamol9. (asil yang diambil pada masa kanak#kanak 5ami menetapkan hasil berdasarkan pada masa kanak#kanak laporan dari orang tua melalui wawancara telepon ketika anak#anak berusia atau ' tahun. 5ami menjelaskan asma yag terjadi pada masak kanak#kanak yaitu satu atau lebih kejadian asma yang didiagnosis oleh dokter keluarga %! bulan sebelumnya. 3ni adalah hasil utama. 5ami menjelaskan eksim ang terjadi pada amsa kanak#kanak sebagai satu atau lebih kejadian eksim yang didiagnosa oleh dokter keluarga %! bulan sebelumnya.5ami menjelaskan rhinitis alergi yang terjadi pada masa kanak#kanak sebagai salah satu atau lebih kejadian hidung mampet atau keluar cairan$ tanpa adanya infeksi saluran pernapasan atas$ dalam %! bulan sebelumnya$ yang baik dokter keluarga atau orang tua dikaitkan untuk rhinitis alergi ,hay fever/ dan yang dirawat dengan antihistamin$ steroid hidung$ atau keduanya. 5ami menggunakan definisi berikut untuk hasil dalam dua tahun pertama kehidupan. <ksim infantil adalah laporan dari orangtua baik yang didiagnosis oleh dokter dari eksim atau ruam yang diobati dengan steroid topikal ,termasuk ruam yang terkena hanya kulit kepala atau daerah popok/ .!1 Mengi infantil dilaporkan oleh orangtua dari dokter yang didiagnosis seperti kondisi asma sebelum usia ! tahun. 5ami menetapkan kulit yang prick testnya positif minimal 1mm ,rata#rata/ dengan diameter untuk setiap alergen dengan positif ,histamin/ kontrol. Analisis statistik 5ami membandingkan jumlah hari penggunaan parasetamol dalam dua tahun pertama kehidupan$ untuk alasan apapun dan untuk setiap kategori$ antara anak#anak yang berpotensi asma dan orang#orang yang tidak menderita asma. 5arena distribusi yang tidak merata$ kami melaporkan median dan rentang interkuartil dengan tes Mann#;hitney. Selanjutnya$ kami menggunakan model regresi logistik untuk menghubungkan antara jumlah penggunaan parasetamol ,terlepas indikasi untuk digunakan/ dan risiko masing#masing hasil penyakit alergi . 5ami menggunakan jumlah pajanan dan jumlah hari pada penggunaan parasetamol sebagai prediktor berkesinambungan yang potensial. 5ami menerapkan log ,base !/ transformasi ,dengan offset % ditambahkan/ untuk hari paparan parasetamol $ memungkinkan interpretasi yang sesuai odds ratio sebagai dampak penggunaan parasetamol dua kali lipat per hari. Untuk hasil pada usia dan ' tahun$ kami menggunakan persamaan estimasi umum untuk mengaktifkan analisis gabungan tunggal dengan data hasil dari dan ' tahun$ dengan penyisihan berulang. 5ami menyesuaikannya berdasarkan 4 jenis kelamin bayi$ riwayat orangtua asma atau eksim$ dan kehadiran kakak pada saat kelahiran$ semua perekrutan ditentukan selama kehamilan. Model akhir disesuaikan dengan banyaknya kontak untuk penyakit infeksi ,otitis media$ saluran pernapasan atas infeksi saluran$ bronkitis$ dan gastroenteritis/. Untuk menentukan indikasi

apakah yang digunakan untuk parasetamol dipengaruhi kumpulan dengan masing#masing hasil$ kita membatasi analisis di atas untuk setiap indikasi khusus parasetamol digunakan. 5ami menggunakan hari penggunaan untuk masing#masing kategori ,tabel %$ / sebagai prediktor yang berkesinambungan dalam model regresi logistik. 5ami mnyesuaikan untuk membaur seperti dijelaskan di atas.

HAS-L )opulasi penelitian dan paparan parasetamol Dari .&/ ba"i at!pi di +elb!urne dengan 0!h!rt Stud"# 1'1 23&#'45 diikuti sampai usia & tahun 2&1 "ang tidak mengikuti (!ll! up# *6 men!lak menjadi partisipan# dan . "ang tidak terja ab pada & tahun tapi bergabung penelitian setelah kali ini5% Seban"ak 631 2'3#)45 "ang lengkap men"elesaikan (!ll! up pada . atau ' tahun# atau keduan"a 2)) hilang# 7' men!lak menjadi partisipan5% Anak$anak "ang tidak di (!ll! up kami se8ara sistematis tidak berbeda dalam hal paparan parasetam!l atau tanda$tanda a al pen"akit alergi 2in(antile mengi# eksim# dan reakti9itas skin pri8k test5 2data tersedia atas permintaan5% Rin8ian dem!gra(i +elb!urne At!pi 0!h!rt sebelumn"a telah dilap!rkan% (ampir semua ,-'+$ ** .*'*/ bayi menerima parasetamol selama dua tahun pertama kehidupan ,tabel !/. 2ilai usia rata#rata saat paparan pertama adalah %! ,interkuartil kisaran %!#!"/ minggu ,gambar %/. 7ari anak#anak yang mengkonsumsi parasetamol dalam dua tahun pertama$ total nilai rata#rata jumlah hari paparan adalah %' ,%"#!'/. 5ebanyakan anak ,*1'/ yang menggunakan parasetamol untuk penyakit non pernapasan ,tabel !/$ dan indikasi yang paling umum adalah infeksi saluran pernapasan atas. 9(ubungan yang kurang ada antara hari penggunaan untuk masing#masing indikasi ,tertinggi ? Spearman @ ".!!/ &9. :umlah episode dari paparan dan harian kumulatif paparan tersebut sangat terkait ,Spearman ? berkisar ".&%#".&-/. Seperti temuan hubungan antara dua ukuran paparan parasetamol dan hasil yang serupa$ kami melaporkan hanya hubungan jumlah paparan hari kumulatif. Arekuensi hasil 3nsiden kumulatif eksim hingga usia ! tahun adalah 0*$-+ ,! 0.*'*/. )ada usia #' tahun$ !-$-+ ,%0&.0-*/ anak yang mempunyai asma saat ini pada masa kanak#kanak$ !1$ + ,%%'.0-*/ memiliki rhinitis alergi saat ini$ dan 1%$&+ ,%*'.0-1/ memiliki eksim masa kanak#kanak saat ini. Skin prick tes dilakukan pada 00* anak#anak di usia ! tahun$ dan 1"$1+ ,%1*.00*/ bereaksi terhadap satu atau lebih alergen. :umlah hari penggunaan parasetamol Total jumlah hari penggunaan parasetamol dalam dua tahun pertama kehidupan sedikit lebih tinggi pada anak#anak yang menderita asma masa kanak#kanak saat ini atau rhinitis alergi ,gambar !$ tabel 1/. Analisis regresi yang belum disesuaikan menunjukkan bahwa makin besar jumlah paparan parasetamol ,semua penyebab/ dikaitkan dengan peningkatan risiko asma pada masa kanak#kanak ,rasio odds %.%&$ interval kepercayaan

-*+ %.""#%.1- per dua kali lipat dari hari penggunaan parasetamol/ ,tabel 0/. 5ami juga menemukan hubungan antara akibat rhinitis alergi dan mengi pada masa kanak#kanak tetapi tidak cukup bukti yang jelas dengan eksim atau uji tusuk kulit yang positif pada usia ! tahun ,tabel 0/. )engaturan untuk perancu standar ,tabel 0$ model !/ tidak mengubah hubungan yang diamati . 2amun$ penyesuaian untuk frekuensi untuk paparan infeksi$ khususnya frekuensi paparan infeksi saluran pernapasan$ dilemahkannya kekuatan dari hubungan dengan asma pada masa kanak#kanak ,tabel 0$ model 1/$ tanpa meninggalkan bukti dari sebuah hubungan independen.

)enggunaan parasetamol untuk penyakit non#pernapasan 5ami tidak menemukan bukti adanya hubungan antara penggunaan parasetamol untuk penyakit non#pernapasan ,kategori 0/ dan risiko dari setiap hasil penyakit alergi ,tabel 1 dan *$ gambar !/. )enggunaan parasetamol untuk penyakit saluran pernapasan bawah )enggunaan parasetamol untuk gejala saluran pernapasan bagian bawah ,kategori %/ sangat terkait dengan peningkatan risiko asma anak ,rasio odds %.0-$ %.!*#%.'&$ per dua kali lipat dari hari/ ,tabel 1$ gambar !/. 7ua ratus empat puluh empat,!00/$ anak#anak memiliki gejala saluran pernapasan bagian bawah ,mengi infant$ bronkitis$ atau obat#obatan untuk gejala saluran pernapasan bagian bawah/. 7i subkelompok ini$ 01+ ,%"0.!00/ telah menerima setidaknya satu hari parasetamol untuk gejala saluran pernapasan bawah. 5etika kami membatasi analisis untuk subkelompok yang memiliki gejala saluran pernapasan bawah$ kami menemukan bukti minimal yang setiap penggunaan ,rasio odds %.% $ ". & untuk %.-&/ atau sering digunakan ,%.%!$ ".-%#%.1& per penggandaan hari/parasetamol untuk gejala saluran pernapasan bagian bawah dikaitkan dengan peningkatan risiko asma pada masa kanak#kanak. )enggunaan parasetamol untuk penyakit saluran pernapasan atas )enggunaan parasetamol untuk gejala saluran pernapasan bagian atas ,kategori 1/ dikaitkan dengan peningkatan risiko asma pada masa kanak#kanak ,rasio odds %.!"$ %."*# %.1&$ per dua kali lipat hari/ ,tabel 1/. (anya !$0+ dari anak#anak ,%0 . *'*/ tidak memiliki gejala saluran pernapasan bagian atas dalam dua tahun pertama kehidupan. :umlah kejadian gejala saluran pernapasan atas adalah sangat terkait dengan peningkatan risiko asma pada anak ,1*+$ %0+ sampai %+$ per kejadian/. 5etika kita menyesuaikan hari penggunaan parasetamol untuk gejala saluran pernapasan bagian atas untuk jumlah kejadian$ bukti dari hubungan substansial dilemahkan ,%.%"$ ".-*#%$.&/. PE+BAHASAN 5onsisten dengan penelitian sebelumnya di daerah ini$ ini Studi kohort prospektif menemukan bukti kira#kira yang hubungan antara penggunaan parasetamol pada awal kehidupan dan peningkatan risiko asma. 2amun$ kami tidak menemukan bukti seperti penyesuaian untuk riwayat infeksi awal$ atau ketika terbatas pada penggunaan parasetamol untuk non penyakit saluran pernapasan. Selain itu$ meskipun penggunaan parasetamol untuk menurunkan infeksi saluran pernapasan dan mengi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit alergi$ meningkatkan hari penggunaan untuk indikasi ini tidak

meningkatkan risiko penyakit alergi. 5ami menyimpulkan bahwa penggunaan parasetamol dalam kehidupan awal bukan merupakan faktor risiko independen untuk anak asma.

Sebagian besar anak#anak dalam kelompok ini setidaknya memakai satu dosis parasetamol$ kami tidak dapat menilai jika ada perbandingan ada tidaknya paparan parasetamol dikaitkan dengan peningkatan risiko asma pada masa kanak#kanak B sebaliknya kita meneliti efek peningkatan frekuensi paparan parasetamol. 2amun$ sebagai hipotesis biologis utama yang disajikan untuk menjelaskan mengapa parasetamol dapat meningkatkan risiko asma menyiratkan hubungan dosis#respons$ ! $- pada temuan kami tidak ada hubungan $dosis respon adalah bukti penting terhadap hubungan sebab akibat. Meskipun kami telah menunjukkan bahwa antara parasetamol pada awal kehidupan dan peningkatan risiko asma pada masa kanak#kanak meningkat oleh faktor#indikasi$ kita tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan dari hubungan yang tidak kuat. Untuk hasil asma$ 7ata kami konsisten ,-*+ confidence interval/ dengan sebuah rasio odds yang disesuaikan antara ".' dan %.! untuk substansial peningkatan paparan parasetamol untuk indikasi nonrespiratory ,paparan bergeser dari 0 hari ,!* sentil/ sampai %% hari ,sentil ke# '*/$ berdasarkan rasio odds yang disesuaikan dalam tabel */. Untuk jumlah penggunaan parasetamol ,terlepas dari indikasi/$ ketika dinyatakan dalam kisaran interkuartil$ interval kepercayaan -*+ untuk rasio odds yang disesuaikan dengan hasil yang sama adalah ".&'# %.00. 5ekuatan dan keterbatasan penelitian 7ata dari penelitian ini memiliki beberapa kekuatan penting dalam menilai hubungan antara paparan untuk parasetamol pada awal kehidupan dan risiko alergi pada anak. 7esain prospektif$ dengan penilaian paparan yang sering dan tanda#tanda awal penyakit alergi$ menghilangkan potensi recall bias yang bisa terjadi pada desain retrospektif.)encatatan indikasi untuk penggunaan$ membuat kemungkinan untuk menyimpulkan adanya kerancuan dalam gabungan yang masih kasar ini. Tingkat follow up dalam penelitian ini adalah baik ,&"+ dari kohort/$ terutama mengingat masa studi tujuh tahun. 5erangka sampling untuk Melbourne Atopi Studi Cohort merupakan sebuah kekuatan dan keterbatasan. 7iambil anak#anak dengan riwayat keluarga penyakit alergi $ hasil ini harus diperkirakan untuk populasi umum dengan hati#hati. Manfaat belajar tentang infant yang berisiko tinggi adalah bahwa hasil yang lebih umum$ yang meningkatkan kekuatan relatif dari studi$ dan bahwa bayi yang berisiko tinggi adalah sebagai kelompok sasaran potensial untuk intervensi untuk mencegah perkembangan penyakit alergi. )enelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dalam menilai kumpulan antara asupan parasetamol dan risiko penyakit alergi. 7esain observasional $ begitu kekusutan efek penggunaan parasetamol dan infeksi saluran pernapasan sulit$ karena kehadiran faktor ini berkorelasi sangat positif. 2amun$ pengumpulan menunjukkan bahwa riwayat gejala saluran pernapasan$ dibandingkan paparan parasetamol$ lebih mungkin menjadi faktor risiko

yang benar untuk penyakit alergi. Kami juga telah memeriksa apakah penggunaan parasetam!l untuk pen"akit pernapasan meningkat kan risik! menjadi asma pada anak dibandingkan dengan mereka "ang tidak di!bati dengan parasetam!l kami tidak menemukan bukti untuk mendukung hal ini 2meskipun kekuatan untuk mendeteksi e(ek terbatas dalam penelitian ini5. Meskipun kita belum memiliki penilaian dokter tentang asma pada kelompok ini pada usia atau ' ini$ kita telah menunjukkan kesepakatan antara 3SAAC definisi asma yang banyak digunakan dalam epidemiologi penelitian dan yang digunakan dalam penelitian ini ,C @ ".&"$ -*+ confidence interval ".'"#".-%$ data tidak dipublikasikan/. Dangkah#langkah asma dan rhinitis bergantung dari laporan orang tua $ tetapi ini harus cukup spesifik$ karena hanya Eejala dikonfirmasi oleh dokter dimasukkan. 2amun demikian$ beberapa kasus ringan asma mungkin memiliki telah terjawab. :uga$ kita tidak dapat secara rutin melakukan Tes tusuk kulit pada usia atau ' tahun pada anak#anak dalam penelitian ini$ sehingga kita tidak bisa menilai jika parasetamol pada awal pengaruh kehidupan risiko atopi ,termasuk asma atopik/ kemudian di masa kanak#kanak. Akhirnya$ penelitian ini dinilai hanya paparan parasetamol hingga ! tahun. lain kelompok telah terlibat paparan parasetamol selama kehamilan atau masa kanak#kanak kemudian sebagai faktor risiko untuk asma$ tapi kami tidak bisa mengomentari efek paparan pada saat ini. Kesimpulan dan implikasi kebijakan 8eberapa penulis telah diapanggil untuk uji coba secara acak untuk menentukan apakah paparan parasetamol pada awal kehidupan meningkatkan risiko penyakit alergi. Masalah logistic seperti dalam sebuah studi ini sendiri akan menjadi banyak$ karena anak#anak akan dipantau hingga sampai tidak ' tahun untuk menentukan penilaian yang dapat dipercaya sebagai akibat dari asma itu sendiri. )enggunaan kontrol plasebo akan penuh secara etika$ dan meluasnya ketidaksesuaianB dan kontaminasi dari kelompok plasebo akan berpotensi terjadi. )enggunaan ibuprofen sebagai kontrol bisa saja digunakan$ tapi setiap efek yang diamati bisa saja disebabkan oleh efek yang menguntungkan dari ibuprofen daripada parasetamol yang meningkatkan risiko penyakit alergi. 5urangnya hubungan antara penggunaan parasetamol untuk infeksi tractus non#respiratorius dan segala bentuk akibat penyakit alergi dalam penelitian ini membuat tidak mungkin bahwa parasetamol merupakan penyebab sebenarnya dari penyakit alergi sebaliknya pada anak#anak yang sehat. (ubungan yang jelas antara penggunaan yang sering parasetamol pada awal kelahiran dan peningkatan risiko asma dilaporkan dalam penelitian lain dapat dijelaskan sebagai perancu dengan indikasi ,pengobatan infeksi pernafasan dengan parasetamol/. penelitian ini tidak memberikan bukti yang menunjukkan bahwa parasetamol merupakan penyebab penyakit alergi.

You might also like