You are on page 1of 4

Kisah Ashabul Kahfi

Tujuan :

* Siswa memahami kisah Ashabul Kahfi.


* Siswa dapat meneladani kepribadian para Ashabul Kahfi.

Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Adik-adik sekalian yang kakak cintai karena Allah. Alhamdulillah puji dan syukur
kepada Allah swt yang telah memudahkan kita untuk bertemu dalam majelis yang mulia
ini. Adik-adik, majelis ini insya Allah akan menjadi tempat bagi kita semua untuk
saling mengingatkan akan kebesaran Allah Azza wa Jalla.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad saw. Juga tidak
lupa kepada keluarga dan para sahabat yang senantiasa menjaga dengan teguh
keimanan dan keIslamannya hingga akhir hayat mereka dan pengikutnya yang
senantiasa istiqomah.
Adik-adik, sudah pernah dengar istilah Ashabul Kahfi??? Wah�ternyata ada yang udah
tahu dan ada juga yang belum, ya udah sekarang kakak akan menceritakan tentang
kisah Ashabul Kahfi�nah adik-adik dengerin ya�soalnya para pemuda ini sangat hebat
dan mulia dimata Allah.

Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah, mereka terdiri
atas tujuh orang, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Qur`an. Dalam gua, para
pemuda mukmin ini tinggal untuk merenung dan berpikir, akhirnya mereka keluar
dengan sebuah kesimpulan yang pasti bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan seluruh
alam, mereka tidak akan beriman kecuali kepada-Nya dan tidak akan menyembah selain
Dia.

Mereka mengetahui bahwa kaum mereka adalah orang-orang kafir, karena menyembah
selain Allah. Kekafiran mereka menyebabkan kezaliman dan kebohongan. Para pemuda
mukmin ini lalu memikirkan langkah berikutnya, yaitu dengan mengasingkan diri,
lalu memutuskan untuk meninggalkan kaumnya, karena mereka adalah orang yang
beriman sedang kaumnya adalah kaum yang kafir, dan tidak mungkin bagi para pemuda
itu untuk tinggal bersamanya.

Mereka lalu meninggalkan kota dan pergi ke sebuah gunung, kemudian memutuskan
untuk berlindung dalam gua di gunung itu. Mereka memohon kepada Allah agar
mencurahkan rahmat-Nya bagi mereka. Allah mengabulkan permohonan mereka. Rahmat
Allah diturunkan kepada mereka, Dia memerintahkan matahari agar tidak menyinari
tubuh mereka, sehingga tidak merusaknya.

Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah atas mereka adalah bahwa mata mereka tetap
terbuka, sehingga orang yang melihat menyangka mereka terjaga dan dapat melihat,
padahal mereka tidur nyenyak. Bahkan, bumi tidak menelan tubuh mereka, karena
Allah membalikkan mereka sesekali ke kanan dan ke kiri.

Bersama mereka ada seekor anjing yang menjadi teman mereka. Anjing itu duduk di
ambang pintu gua, menjunlurkan kedua lengannya, dan tidur seperti penghuni gua
itu. Sehingga tidak seorang pun yang berani mengganggu mereka ketika tidur. Allah
telah membuat hati siapa saja yang melihat mereka menjadi takut, jika ia menoleh
kepada mereka, ia akan melarikan diri ketakutan.

Mereka tidur cukup lama, disebutkan dalam Al Qur`an selama 309 tahun! Setelah itu,
Allah membangunkan mereka, sehingga mereka bertanya-tanya berapa lama mereka
tidur, namun mereka berbeda pendapat. Diantara mereka ada yang mengatakan, �Kami
tidur selama satu atau setengah hari!�

Akan tetapi mereka tidak memperpanjang perdebatan itu karena memang mereka tidak
mengetahuinya, mereka dalam gua.

Lalu mereka menunjuk salah seorang diantara mereka untuk pergi ke kota,
membekalinya dengan uang untuk membeli makanan. Demikian pula agar ia waspada dan
berhati-hati agar tidak ada seorang pun yang mengenali dan mengetahuinya, karena
mereka merasa takut terhadap kaum mereka. Jika mereka mengetahui penghuni gua dan
tempat tinggal mereka, niscaya kaumnya akan membunuh mereka atau membujuk mereka
agar kembali ke agama mereka dan perbuatan syirik.

Pergilah pemuda itu untuk membeli makanan ke pasar. Namun Allah menghendaki hal
lain. Allah ingin menjadikan diantara mereka tanda kekuasaan-Nya dan sebagai bukti
atas kemampauan Allah Yang Maha Suci untuk membangkitkan. Allah menampakkan mereka
pada kaum mereka. Sementara itu, kaum itu telah menjadi kaum yang beriman kepada
Allah, generasi sebelumnya yang kafir telah lenyap. Yang sekarang hidup adalah
generasi yang beriman.

Setelah penduduk negeri itu melihat laki-laki mukmin itu, mereka menyusulnya ke
gua, tatkala mereka tiba di gua, mereka mendapatkan ketujuh lelaki mukmin itu
telah wafat, kali ini benar-benar wafat dalam keadaan yang wajar. Demikianlah
akhir kisah tentang iman, ikhlas, dan zuhud di dunia untuk kembali kepada Allah.

KENAPA PEMUDA KAHFI MENINGGALKAN KAUMNYA?

Setelah mereka mengetahui kekuatan dan kekuasaan kaum mereka yang lebih besar
dibandingkan dibandingkan dengan kekuatan mereka, sementara mereka menginginkan
perubahan.

Kalau mereka tetap ingin menghadapi dan memerangi kaum mereka, pertempuran ini
tidak akan seimbang, hasilnya pun dapat ditebak, mereka tidak akan menang.

Mereka juga memperhatikan sikap kaum mereka, tetap berada dalam kekafiran, tidak
mendengarkan seruan untuk beriman kepada Allah dan tidak memenuhi ajakan para
pendakwah itu. Sebaliknya mereka menindas, menyiksa, dan membunuh mereka. Oleh
karena itu, tidak ada manfaat dalam memerangi atau menyeru mereka.

Mempertimbangkan hal itu, mereka merasa bahwa keberadaan mereka diantara kaum
mereka tidak berarti apa-apa, sehingga tidak mungkin tetap bersama mereka, mereka
bahkan khawatir kaum mereka akan menfitnah dan memalingkan mereka dari keimanan.
Tidak ada cara lain bagi mereka, kecuali mengasingkan diri, pergi ke gua, agar
iman mereka tetap hidup dan mereka dapat beribadah kepada Allah.

Keputusan mereka untuk mengasingkan diri di dalam gua adalah benar dan tepat,
sesuai dengan kenyataan dan kondisi mereka. Oleh karena itu, Allah mengabulkan doa
mereka, menurunkan rahmat-Nya, dan menyediakan kebutuhan mereka.

Allah menggambarkan Ash-habul Kahfi sebagai para pemuda, �Sesungguhnya mereka itu
adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami atambahkan kepada
mereka petunjuk.�

Fase kepemudaan adalah masa yang penuh semangat dan dinamika. Sifat ini dipuji
dalam Al Quran, juga pemiliknya jika ia melakukan perbuatan mulia dan luhur. Sifat
ini juga yang menjadi sumber semangat dan kekuatan bagi para pemuda muslim yang
konsisten, bahkan bagi usaha, perjuangan, kesungguhan dan aktivitasnya. Inilah
buah yang matang dari sifat kepemudaan yang selalu konsisten dan jujur.
Inilah fase penuh semangat, perjuangan, dan pengorbanan, yang berarti keberanian
dan keteguhan. Para pemuda adalah agen perubahan dan reformasi. Mempertimbangkan
pengaruh pemuda yang efektif, serta tidak seriusnya umat Islam memanfaatkan
potensi dan semangat para pemudanya, musuh-musuh Islam melancarkan perang akidah
dan pemikiran terhadap pemuda Islam, menjerumuskan mereka ke dalam kesia-siaan dan
permainan, mematikan semangat mereka, membuat mereka cenderung pada kesenangan,
pekerjaan, dan kehidupan.

Akan tetapi tidak semua pemuda telah sesat, ada sebagian mereka yang soleh,
sebagaimana firman Allah tentang Ash-habul Kahfi, �Sesungguhnya mereka-mereka itu
adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada
mereka petunjuk�. Dimana mereka memperlihatkan keIslaman mereka, memahaminya
dengan sebenar-benarnya, melaksanakannya dengan sebenar-benarnya, dan
mendakwahkannya dengan semangat, kesungguhan, dan keikhlasan.

Ayat ini bermaksud menetapkan kebenaran Al Quran yang pasti tentang keimanan dan
petunjuk, yaitu iman sesungguhnya adalah sebuah pilihan. Jika seseorang telah
memilihnya, menerimanya dengan ikhlas, patuh, dan sungguh-sungguh, maka Allah akan
menambahkan keimanan kepadanya. Akan tetapi jika ia tidak mengambil dan memilih
jalan itu maka Allah tidak akan memberinya petunjuk, apalagi untuk menambahkan
petunjuk kepadanya.

Ikhtisar Pelajaran Terpenting dari Kisah Ash-habul Kahfi

v Kisah Ash-habul Kahfi merupakan bukti Al Quran yang paling menonjol atas
pemberian kemuliaan (karomah) bagi pemuda-pemuda yang saleh

v Dalam kisah itu banyak terdapat tanda-tanda kebesaran Allah swt yang menunjukkan
adanya Allah, memperkenalkan kita kepada-Nya, dan menjelaskan sebagian sifat dan
perbuatan-Nya.

v Merupakan bukti yang paling jelas bahwa Allah memelihara para aulia dan menolong
mereka sehingga mereka hidup dalam ketenangan dan menghadapi musuh-musuh mereka
dengan teguh.

v Ash-habul Kahfi digambarkan sebagai para pemuda. Gambaran ini merupkan pujian
yang mengandung pengertian betapa pentingnya fase kepemudaan itu, fase penuh
semangat, dinamika, dan produktivitas

v Seorang muslim harus memenuhi hatinya dengan iman kemudian memohon pada Allah
agar meneguhkan hati mereka

v Bergaul dengan orang-orang yang saleh menyebabkan mendapat berkah dari mereka,
sedangkan bergaul dengan orang-orang jahat menyebabkan terjerumus dalam kejahatan
juga Hendaknya kita meninggalkan masalah-masalah yang tidak mengandung manfaat dan
kebaikan serta tidak membuang-buang waktu dengan hal itu.

v Kalimat �Dan hendaklah ia berkata lemah lembut� merupakan sebuah tuntunan Al


Quran untuk bersikap lemah lembut dalam kehidupan, hubungan dan interaksi antar
sesama

v Kebangkitan Ash-habul Kahfi dari tidur mereka selama beratus-ratus tahun


merupakan bukti ilmiah dan nyata yang paling kuat tentang kebangkitan dan hari
akhir.
Adik-adik itulah kisah tentang Ashabul Kahfi. Semoga kalian bisa meniru
kepribadian mereka.

Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


By: Anonim Bogoriense (Materi Mentoring Islam SMP)

You might also like