You are on page 1of 10

2.

2 Menulis kalimat dan penggunaan ejaan Kalimat dikatakan efektif jika memenuhi dua syarat utama, yaitu (1) struktur kalimat efektif dan (2) ciri kalimat efektif. Struktur kalimat efektif mencakup (a) kalimat umum, (b) kalimat paralel, dan (c) kalimat periodik. Sementara itu, ciri kalimat efektif meliputi (a) Kesatuan, (b) Kehematan, (c) Penekanan; dan (d) Kevariasian. Struktur Kalimat Umum Unsur-unsur yang membangun sebuah kalimat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: unsur wajib dan unsur tak wajib (unsur manasuka). Unsur wajid adalah unsur yang harus ada dalam sebuah kalimat (yaitu S/subjek dan P/ Predikat), sedangkan unsur takwajib atau unsur manasuka adalah unsur yang boleh ada dan boleh tidak ada (yaitu kata kerja Bantu: harus, boleh, keterangan aspek: sudah, akan, keterangan tempat, waktu, cara dan sebagainya). Struktur Kalimat Paralel Yang dimaksud kesejajaran (paralelisme) dalam kalimat adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan serial. Jika sebuah ide dalam sebuah kalimat dinyatakan dengna frase (kelompok kata), maka ide-ide yang sederajat harus dinyatakan dengan frase. Jika sebuah ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata benda, maka ide lain yang sederajat harus dengan kata benda juga. Demikian juga halnya bila sebuah ide dalam sebuah kalimat dinyatakan dengan kata kerja, maka ide lainnya yang sederajat harus dinyatakan dengan jenis kata yang sama. Kesejajaran Bentuk Imbuhan digunakan untuk membantuk kata berperan dalam menentukan kesejajaran. Berikut ini contoh yang memperlihatkan ketidaksejajaran bentuk. (1) Kegiatannya meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan mengatur peminjaman buku. Ketidaksejajaran itu ada pada kata pembelian (buku) yang disejajarkan dengan kata membuat (katalog) dan mengatur (peminjaman buku). Agar sejajar, ketiga satuan itu dapat dijadikan nomina semua, seperti terlihat pada kalimat berikut. (1a) Kegiatannya meliputi pembelian buku, pembuatan catalog, dan pengaturan peminjaman buku. (1b) Kegiatannya ialah membeli buku, membuat catalog, dan mengatur peminjaman buku. Kesejajaran Makna Lihatlah kalimat-kalimat berikut. (1) Dia berpukul-pukul Kata berpukul-pukul bermakana saling pukul. Hal itu berarti pelakunya harus lebiuh dari satu. Karena kata dia bermakba tunggal, subjek kalimat (1) itu perlu diubah, misalnya menjadi mereka, atau kalimat itu perlu ditambahkan keterangan komitatif (penyerta) dengan temannya, misalnya. Kalimat berikut tidak memliki kesejajaran makna predikat dan objek. (1) Adik memetiki setangkai bunga Kata memetiki mempunyai makna berulang-ulang yang tentunya tidak dapat diterapkan pada setangkai bunga. Perbaikannya dapat dilakukan dengan mengubah predikat menjadi memetik atau menghilangkan satuan setangkai pada objek. Tentu saja, perbaikan itu bergantung pada informasi yang akan disampaikan Struktur Kalimat Periodik

Kalau pada kalimat umum, unsur-unsur yang dikemukakan cenderung unsur intinya, tetapi kalau pada kalimat periodik sebaliknya, yaitu unsur-unsur tambahan yang terlebih dahulu dikemukakan kemudian muncul bagian intinya. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian para pembaca atau pembicara terhadap pendengarnya. Misalnya: 1) Oleh mahasiswa kemarin jenazah yang busuk itu dikuburkan (O K S - P ) 2) Oleh awan panas yang tersembur dari kepundan, dengan bantuan angin yang berkecepatan tinggi, hutan lindung di lereng bukit itu terbakar habis (O K S P ) 3) Kemarin rombongan mahasiswa PKL dari Unesa disambut oleh mahasiswa jurusan PBSID Undiksha (K S P O) Sumber Kutipan: Trianto, Agus. 2006. PASTI BISA Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas 8. Jakarta: ESIS. Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika). Singaraja : Refika Aditama.

2.3 Menulis Paragraf Setiap kita membacamembaca apa sajabertujuan untuk mendapatkan informasi atau pesan tertentu. Informasi atau pesan ini banyak ragamnya, ada informasi berupa pengetahuan, ada pula pesan yang diserap untuk dinikmati sebagai hiburan. Informasi atau pesan yang ada dalam bacaan (buku, artikel, paragraf) biasanya tersusun dari dua hal: gagasan utama (ide pokok) dan gagasan rincian (ide pendukung). Perhatikan bagan berikut.

Gagasan utama buku: dijabarkan ke dalam bab demi bab Bab adalah gagasan rincian buku Gagasan utama tiap bab dijabarkan ke dalam subbab-subbab Subbab adalah gagasan rincian bab Gagasan utama tiap subbab dijabarkan ke dalam paragraf Paragraf adalah gagasan rincian tiap subbab Gagasan utama paragraf dijabarkan ke dalam kalimat Kalimat adalah gagasan rincian paragraf Setiap kalimat memiliki satu gagasan utama/ide pokok Menentukan gagasan utama dan gagasan rincian buku, bab, dan subbab tidaklah terlalu sulit karena secara tidak langsung sudah gagasan utama dan gagasan rincian sudah dibagi oleh penulisnya. Penulis biasanya memberi judul (yang dapat dikatakan sebagai gagasan utama) pada buku, bab, dan subbab. Meskipun judul ini tidak selalu menunjukkan gagasan utama. Yang perlu diperhatikan secara lebih cermat adalah letak gagasan utama artikel tanpa memiliki pembagian bab dan subbab. Paragaraf dalam setiap tulisan harus menjadi perhatian utama. Paragraf merupakan gagasan utama terkecil dari suatu gagasan lain yang lebih besar. Artinya, semua jenis tulisan (dalam bentuk buku atau artikel) disusun berdasarkan pokok-pokok pikiran atau gagasan-gagasan yang dikandung dalam tiap paragraf. Letak paragraf yang menjadi gagasan utama bisa terdapat di awal, tengah, akhir, atau semua paragraf. Setiap paragraf memiliki satu gagasan utama, yang dijabarkan ke dalam beberapa kalimat. Setiap paragraf mengandung kalimat utama (kalimat topik) dan beberapa kalimat rincian (kalimat jabaran).

Letak kalimat utama/topik pada umumnya di awal paragraf atau di akhir paragraf. Ada juga yang meletakkan di awal dan akhir paragraf (biasanya berupa penegasan dengan cara pengungkapannya yang berbeda). Letak di tengah paragraf jarang ditemukan. Kalau kamu menulis, sebaiknya tidak meletakkan kalimat utama di tengah paragraf. Gagasan rincian yang merupakan jabaran gagasan utama diungkapkan melalui kalimat rincian. Kalimat rincian memiliki ciri tertentu yang dapat dilihat dari penggunaan ungkapan, seperti: Ungkapan Pementingan: Ungkapan Peralihan Ide: Ungkapan ilustrasi: yang terpenting Tetapi Misalnya terutama Bagaimanapun Contohnya yang perlu dicatat Sebaliknya Seperti pada prinsipnya Namun, Analoginya hendaknya diingat bahwa Meskipun demikian Kenyataannya faktor yang mempengaruhi Berlawanan dengan hal itu Ambil contoh Ungkapan Tambahan: Ungkapan Urutan Ide: Ungkapan Simpulan: Juga Pertama, kedua, ketiga Oleh sebab itu Pun Selanjutnya Akhirnya Lainnya Berikutnya Kesimpulannya Setelah itu Akibatnya Latihan: Ambil guntingan artikel tentang apa saja dari surat kabar atau majalah. Tentukan gagasan utama dan gagasan rincian dari artikel tersebut. Gunakan panduan di bawah ini. Judul teks: ..................................................................... Gagasan utama teks: ..................................................................................................... Gagasan rincian (per paragraf): 1. ........................................................................................................................... 2. ........................................................................................................................... 3. ........................................................................................................................... 4. ........................................................................................................................... 5. ........................................................................................................................... dan seterusnya. Sumber Kutipan: Trianto, Agus. 2006. PASTI BISA Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas 7. Jakarta: ESIS.

2.4 Menulis Karya Ilmiah Karya ilmiah merupakan tulisan yang disusun berdasarkan jenis penelitian tertentu atau hasil kajian kepustakaan. Karya ilmiah memiliki konvensi sistem penulisan yang esensinya sama di seluruh dunia. Namun demikian, sistem penulisan ini juga memiliki variasi terkait dengan konvensi yang ada di setiap lembaga Perguruan Tinggi atau media publikasi ilmiah tertentu seperti jurnal ilmiah. Salah satu konvensi yang perlu diperhatikan adalah mengenai komponen utama karya ilmiah. Bagian-bagian karangan ilmiah meliputi berikut: kelengkapan awal, kelengkapan isi, dan kelengkapan akhir. Kelengkapan awal meliputi kulit luar, halaman judul, halaman pengesahan, halaman persembahan, abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris), kata pengantar, daftar tabel, daftar grafik, atau gambar (jika ada), serta daftar singkatan dan lambang. Kelengkapan isi meliputi pendahuluan,

kajian teori, metodologi penelitian (tempat, waktu, jenis, prosedur, cara analisis), pembahasan, dan penutup. Kelengkapan akhir meliputi daftar pustaka, riwayat hidup penulis, penulisan indeks, dan lampiran. Dalam menulis karya ilmiah, diwajibkan kita merujuk kepada tulisan yang relevan yang sudah ada sebagai suatu upaya kesinambungan berkarya dan ciri karya ilmiah. Adakalanya juga kita perlu pendapat pendukung para ahli dalam bidang tertentu sebagai bentuk kejujuran berkarya juga. Oleh sebab itu kita perlu mengutip atau meminjam karya terdahulu yang dimasukkan dalam tulisan ilmiah. Pada dasarnya, kutipan dalam karya ilmiah itu dibagi atas dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung dapat diartikan meminjam pendapat para ahli secara utuh atau lengkap baik itu berupa frase atau kalimat. Kutipan langsung dapat dibedakan pula atas kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris dan kutipan langsung yang lebih dari empat baris. Kutipan tidak langsung dapat diartikan meminjam pendapat para ahli tidak secara utuh. Penulis menulis intinya atau topiknya saja, lalu dikembangkan dengan pendapat penulis. Semua kutipan harus disebutkan sumbernya dan ditulis dalam daftar pustaka. Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam. Rujukan dari Buku Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring, degan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:). Contoh: Purwo, Bambang Kaswanti. 1997. Pokok-pokok Pengajaran Bahasa dan Kurikulum 1994: Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya) Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama penulis dan tahun penerbitan. Contoh: Renandya, W.A. (ed.). 2003. Methodology and Materials Design in Language Teaching. Singapore: SEAMEO-RELC. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut. Contoh: Mardianto, H. 1998. Ratu dan Hegemoni Kekuasaan. Widyaparwa, 11 (51): 85-106. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM Penulisannya di daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROMnya dalam kurung. Contoh: Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly Digital, 1997). Rujukan dari artikel dalam ensiklopedia berbentuk CD/DVD: Cohen, Alex, and Kleinman, Arthur M. "Mental Illness." Microsoft Student 2007 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2006. Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama

majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir. Contoh: Listiyono, Agus. 1 November 2004. Potret Kelam Itu Bernama Buku Pelajaran Sekolah. Kompas, hlm 6. Rujukan dari Koran Tanpa Penulis Media Indonesia. 12 April 2001. Memprihatinkan, Guru Ekonomi dan Bahasa Indonesia, hlm. 3. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Rujukan Berupa Karya Terjemahan Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional. Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi Trianto, Agus. 2006. Penelitian dan Pengembangan Model Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk SLTP. Disertasi tidak diterbitkan. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Bengkulu Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP Malang, Malang, 12 Juli. Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, Surabaya, 1-2 September. Rujukan dari Internet berupa Karya Individual Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan di akses, diantara tanda kurung. Contoh: Trianto, Agus. 2008. Kesinoniman dalam Pengajaran Bahasa, (online://agustrianto17.blogspot.com) diakses tanggal 22 Februari 2008. Rujukan dari Internet berupa Artikel dari Jurnal Custer, Rodney L., Joseph A. Scarcella, Bob R. Stewart. 2003. The Modified Delphi TechniqueA Rational Modifications. Journal of Vocational and Technical Education Vol. 15, 2 (http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/ JVTE/v15n2/custer.html, diakses l9 Agustus 2003). Rujukan dari Internet berupa Bahan Diskusi Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussian List, (Online), (NETRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 Nopember 1995). Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi Davis, A. (a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. E-mail kepada Alison Hunter (huntera @usq.edu.au). Latihan: Komponen apa saja yang terdapat dalam tulisan ilmiah berikut .

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrispikan secara memadai bahasa guru di kelas yang merupakan media yang paling dominan dalam penyampaian pembelajaran. Bahasa interaksi guru-siswa dalam kelas selama ini dikaji lebih banyak fokus pada struktur wacana pada umumnya dan kurang fokus pada hakikat tujuan komunikasi pembelajaran. Data diambil dari transkrip wacana kelas beberapa guru PAUD di kota Bengkulu. Analisis data menggunakan kajian struktur wacana kelas Sinclair & Coulthard, paradigma komunikasi Laswell, dan Analisis Wacana Kritis Fairclough. Data juga dikaji dengan teori Linguistik Sistemik Fungsional (Halliday, Martin) yang dikembangkan dalam tiga metafungsi bahasa Halliday. Terakhir data dibahas dengan analisis wacana multi dimensi Rymes. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa (1) bahasa guru didominasi oleh penjejalan kognitif yang kurang sesuai dengan anak usia PAUD, (2) terdapat struktur wacana kelas yang mengabaikan struktur kelogisan wacana, dan (3) bahasa guru yang kurang mempertimbangkan perkembangan anak. Kekurangefektifan bahasa guru semacam ini dalam jangka panjang akan mempengaruhi rendahnya mutu hasil pembelajaran. Latihan 2: Ambil 3 buku dan buatkan daftar pustaka yang mencantumkan buku tersebut. Sumber Kutipan: Sofyan, Agus Nero. 2012. Ihwal Teknik Penulisan Ilmiah. http://pustaka.unpad.ac.id. diunduh tanggal 3 Mei 2012. Trianto, Agus. 2009. Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. Bengkulu: Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNIB.

3 Memahami Wacana Nonsastra Pada bagian memahami wacana nonsastra ini diberikan pemahaman dan kompetensi tentang memahami bacaan, baik dalam bentuk teks (paragraf atau penggalan teks) maupun berbentuk grafis (grafik, tabel, diagram). Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Inti Guru (Standar Kompetensi) Memahami wacana nonsastra Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetensi Dasar) Memahami berbagai Teks Indikator Esensial

Disajikan sebuah paragraf, guru dapat memilih kalimat topik yang tepat. Disajikan sebuah paragraf, guru dapat memilih kalimat penjelas yang tidak mendukung isi paragraf. Disajikan sebuah paragraf, guru dapat memilih ide pokok yang tepat. Disajikan satu penggalan teks, guru dapat menen-tukan makna kalimat yang selaras dengan teks (secara tersirat).

Menyimpulkan dan merangkum isi suatu teks Membedakan antara fakta dan opini dalam teks Mengubah sajian grafik, tabel, atau bagan menjadi uraian

Disajikan satu penggalan teks, guru dapat memilih simpulan yang cocok dengan isi teks. Disajikan satu penggalan teks, guru dapat menentukan rangkuman yang relevan dengan isi teks. Disajikan sebuah teks, guru dapat memilih fakta yang terdapat dalam teks secara benar. isajikan sebuah teks, guru dapat memilih opini yang terdapat dalam teks secara benar Disajikan sebuah tabel, guru dapat menentukan simpulan isi tabel secara benar. Disajikan sebuah diagram, guru dapat menentukan simpulan isi tabel secara benar

3.1 Memahami Teks Memahami bahan tertulis bergantung pada karakteristik bahan itu dan pembacanya. Faktor yang mempengaruhi membaca pemahaman antara lain kemampuan mengurai pesan (decoding), pengetahuan tentang kosakata, pengetahuan tentang konsep-konsep dan perkembangan kognitif. Membaca pemahaman merupakan istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi keterampilanketerampilan yang perlu dipahami dan menerapkan informasi yang ada dalam bahan-bahan tertulis. Proses membaca itu sulit didefinisikan secara tepat karena proses itu dipengaruhi banyak faktor. Terdapat sejumlah teori tentang proses pemahaman dengan memperhatikan perbedaan berbagai faktor. Sebagai contoh, penelitian Geyer (1972) menemukan sejumlah 77 model membaca. Modelmodel itu dapat digolongkan dalam dua kategori: (1) Komponen-komponen yang digabung bersamsama dan tidak memiliki identitas individual didalam keseluruhan proses membaca yang disebut dengan proses total. (2) Komponen-komponen yang merupakan bagian-bagian yang berfungsi dalam hubungannya dengan bagian lainnya tetapi dapat dengan mudah dilacak dari mana asalnya, yang disebut dengan proses membaca disusun atas kombinasi sub keterampilan yang dapat dipisah-pisahkan. Bagaimana cara menemukan gagasan utama dan gagasan rincian dalam suatu bahan tertulis? Perhatikan contoh di bawah ini (diambil dengan modifikasi dari Tampubolon, 1987, hlm. 88-89).

Dua buah satuan waktu yang utama kita pakai sekarang ini ialah hari dan tahun. Kedua pengukuran waktu itu berasal dari ketentuan yang didasarkan pada gerakan yang dibuat oleh bumi. Cara bumi berputar pada sumbunya memberikan kepada kita hari-hari yang berdasarkan kedudukan matahari dipandang dari segi berpijak di bumi. Perjalanan yang ditempuh bumi berkeliling matahari memberikan kepada kita perhitungan tahun berdasarkan letak matahari dipandang dari arah bumi.

Kalimat Utama/Topik Dua buah satuan waktu yang utama kita pakai sekarang ini ialah hari dan tahun. Kalimat Rincian/Jabaran (1) Kedua pengukuran waktu itu berasal dari ketentuan yang didasarkan pada gerakan yang dibuat oleh bumi. (2) Cara bumi berputar pada sumbunya memberikan kepada kita hari-hari yang berdasarkan kedudukan matahari dipandang dari segi berpijak di bumi. (3) Perjalanan yang ditempuh bumi berkeliling matahari memberikan kepada kita perhitungan tahun berdasarkan letak matahari dipandang dari arah bumi.

Gagasan Utama Satuan waktu ialah hari dan tahun

Gagasan Rincian Pengukuran waktu berdasarkan gerakan bumi

Putaran pada sumbu menentukan hari

Perjalanan keliling matahari menentukan tahun

Kata yang diberi garis bawah menunjukkan gagasan atau pikiran. Tanda panah menunjukkan kaitan antara gagasan utama dan gagasan rincian. Tanda panah dengan garis putus-putus menunjukkan kaitan gagasan dalam gagasan rincian. Letak kalimat utama paragraf di atas pada awal paragraf. Kita dapat mengubah paragraf di atas dengan menempatkan kalimat utama di akhir paragraf. Perhatikan cara pengungkapannya. Cara bumi berputar pada sumbunya memberikan kepada kita hari-hari yang berdasarkan kedudukan matahari dipandang dari segi berpijak di bumi. Perjalanan yang ditempuh bumi berkeliling matahari memberikan kepada kita perhitungan tahun berdasarkan letak matahari dipandang dari arah bumi. Kedua pengukuran waktu itu berasal dari ketentuan yang didasarkan pada gerakan yang dibuat oleh bumi. Dua buah satuan waktu yang utama, hari dan tahun, inilah yang kita pakai hingga sekarang

Latihan Menemukan Gagasan Utama: 1. Tubuh kita memang bukan sesuatu yang bersifat statis. Secara dinamis sel-sel tubuh kita akan terus berganti. Sel-sel lama akan digantikan oleh yang baru. Akan tetapi, pergantian ini harus terus memperhatikan keseimbangan jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ tubuh. Jika keseimbangan itu terganggu, misalnya jika jumlah sel yang terbentuk tidak dibatasi oleh fenomena bunuh diri, mungkin saja pada organ tubuh itu akan terbentuk jaringan kanker Gagasan utama paragraf ini adalah ...............................................................................................

2. Ira duduk termangu dengan wajah masam. Perasaannya bercampur aduk, kesal, bosan, dan marah. Ira merasa tak seorang pun peduli padanya. Tidak papa, Mama, atau Ilo, adiknya. Papa pergi memancing dengan Mang Asep. Mama diajak ke kebun sayuran oleh Bi Ipah, istri Mang Asep. Ilo bermain bersama Dadang, anak laki-laki Mang Asep. Gagasan Utama paragraf ini adalah ............................................................................................... 3. Hingga partai ke-16, AS Roma tetap bertengger di puncak klasemen dengan nilai 39 atau unggul tiga angka atas AC Milan yang membuntuti di peringkat kedua dan Juventus di urutan ketiga. Artinya, jika mengalahkan Sampdoria, mereka bakal mempertahankan posisi sekaligus menyandang predikat juara putaran pertama. Gagasan Utama paragraf ini adalah .............................................................................................. 4. Fenomena bunuh diri sel itu sebenarnya sudah dimulai sejak awal masa embrio, tetapi kemudian terus berlanjut di sepanjang usia kita. Kematian atau bunuh diri miliaran sel yang terjadi bukan dalam fase perkembangan embrio itu seolah-olah merupakan kematian sia-sia. Jika peristiwa itu terjadi dalam fase perkembangan embrio, mungkin masih bisa dipahami. Sebab, dalam fase ini terjadi "pemahatan" bagian-bagian tubuh. Dalam kegiatan "pemahatan", bagian-bagian yang tidak diperlukan harus mati dan dilepaskan. Gagasan Utama paragraf ini adalah ............................................................................................ Sumber Kutipan: Trianto, Agus. 2006. PASTI BISA Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas 7. Jakarta: ESIS.

3.2 Memahami Grafis

Informasi yang disampaikan kepada pembaca ada yang dalam bentuk kata-kata ada yang berbentuk bukan kata-kata. Informasi yang tidak berbentuk kata-kata biasanya berupa grafik, tabel, diagram, atau bagan. Kita membaca informasi dalam bentuk kata-kata dan informasi dalam bentuk gambar. Istilah yang sering dipakai adalah membaca tabel/diagram/grafik/bagan. Tampilan informasi yang berbentuk tabel/diagram/grafik/bagan digunakan untuk membantu mempermudah dan memperjelas informasi yang diberikan dalam bentuk tulisan. Informasi yang berupa penyajian perbandingan angka-angka, perkembangan atau perubahan dari waktu ke waktu akan lebih mudah dipahami dan diingat jika menggunakan tabel/diagram/grafik/bagan. Informasi dalam tabel disajikan berbentuk kolom dan baris. Informasi tertentu kita dapatkan dari titik pertemuan antara kolom dan baris. Misalnya, Negara mana yang memenangkan medali emas sepak bola pada olimpiade tahun 2000? Jawabannya kita dapatkan dari pertemuan kolom medali emas dan kolom tahun 2000, yaitu Kamerun.

Medali Olimpiade Sepak Bola


Tahun Emas Negara Perak Perunggu

Pria 1900 Inggris Perancis Belgia

2000

Kamerun

Spanyol

Chili

Informasi dalam diagram lingkaran disajikan dalam bentuk pembagian persentase. Misalkan, hasil jajak pendapat siswa SLTP yang membenci tawuran (antar sekolah atau antar kelompok) adalah 97%. Lihat gambar.

Latihan: Buatlah kesimpulan dari diagram trend kematian ibu di Lampung Selatan berikut.

Sumber Kutipan: Trianto, Agus. 2006. PASTI BISA Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas 7. Jakarta: ESIS.

You might also like