You are on page 1of 6

Motor Stepper

Tugas Mata Kuliah CNC

Oleh: Muhammad Misbakh NIM. 061910101083

PROGRAM STUDI STRATA I JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2009
1

MOTOR STEPPER

Motor Stepper adalah motor listrik yang dikendalikan dengan pulsa-pulsa digital, bukan dengan memberikan tegangan yang terus-menerus. Deretan pulsa diterjemahkan menjadi putaran shaft, dimana setiap putaran membutuhkan jumlah pulsa yang ditentukan. Satu pulsa menghasilkan satu kenaikan putaran atau step, yang merupakan bagian dari satu putaran penuh. Oleh karena itu, perhitungan jumlah pulsa dapat diterapkan untuk mendapatkan jumlah putaran yang diinginkan. Perhitungan pulsa secara otomatis menujukkan besarnya putaran yang telah dilakukan, tanpa memerlukan informasi balik(feedback). Pulsa pulsa listrik itu diubah dalam putaran sudut tertentu. Poros motor itu berputar suatu sudut tertentu setiap pulsa yang masuk disebut sudut Stepper. Sudut Stepper ini dinyatakan dalam derajat. Sudut-sudut Stepper yang banyak terdapat adalah : 1.8, 0.9, 0.72, dan 0.36. Besarnya sudut Stepper itu ditentukan oleh konstruksi dari motor Stepper itu. Pengendali menghasilkan pulsa-pulsa, dimana setiap pulsa sesuai dengan putaran sudut tertentu dari poros-poros itu. Kecepatan dimana poros motor itu berputar, ditentukan frekuensi pulsa.

Motor Stepper dapat membuat 200 langkah tiap putaran sedikitnya dapat mengerjakan dengan pasti suatu putaran sudut 360 : 200 = 1.8. Ciri- ciri motor Stepper ialah bahwa berputarnya poros motor itu tidak teratur tetapi jalannya
2

melangkah. Motor Stepper itu kita gunakan pada sistem kendali terbuka. Melebihi dari maksimal kopel yang diijinkan itu, baik kontinu maupun pada kecepatan, menimbulkan kesalahan-kesalahan posisi. Deretan pulsa diterjemahkan menjadi putaran shaft, dimana setiap putaran membutuhkan jumlah pulsa yang ditentukan. Satu pulsa menghasilkan satu kenaikan putaran atau step, yang merupakan bagian dari satu putaran penuh. Oleh karena itu, perhitungan jumlah pulsa dapat diterapkan untuk mendapatkan jumlah putaran yang diinginkan. Perhitungan pulsa secara otomatis menujukkan besarnya putaran yang telah dilakukan, tanpa memerlukan informasi balik(feedback).

Ketepatan kontrol gerak motor Stepper terutama dipengaruhi oleh jumlah step tiap putaran; semakin banyak jumlah step, semakin tepat gerak yang dihasilkan. Untuk ketepatan yang lebih tinggi, beberapa driver motor Stepper membagi step normal menjadi setengah step(half step) atau mikro step.

Bagian-bagian dari motor Stepper yaitu tersusun atas rotor, stator, bearing, casing dan sumbu. Sumbu merupakan pegangan dari rotor dimana sumbu merupakan bagian tengah dari rotor, sehingga ketika rotor berputar sumbu ikut berputar. Stator memiliki dua bagian yaitu pelat inti dan lilitan. Plat inti dari motor Stepper ini biasanya menyatu dengan casing. Casing motor Stepper terbuat dari aluminium dan ini berfungsi sebagai dudukan bearing dan stator pemegangnya adalah baut sebanyak

empat buah. Di dalam motor stepper memiliki dua buah bearing yaitu bearing bagian atas dan bearing bagian bawah.

Pada motor Stepper umumnya tertulis spesifikasi Np (= pulsa / rotasi). Sedangkan kecepatan pulsa diekspresikan sebagai pps (= pulsa per second) dan kecepatan putar umumnya ditulis sebagai (= rotasi / menit atau rpm). Kecepatan putar motor Stepper (rpm) dapat diekspersikan menggunakan kecepatan pulsa (pps) sebagai berikut.

Oleh karena 1 rotasi = 360 o, maka tingkat ketelitian motor Stepper dapat diekspresikan dalam rumus sebagai berikut.

POROS PEREDAR PELURU Poros edar peluru adalah sebuah suku bagian untuk mengubah dari gerak berputar menjadi gerak berputar menjadi gerak memanjang lurus, poros dan mur dihubungkan oleh peluru, (gambar dibawah) setiap eretan mempunyai poros peredar

peluru sendiri yang digerakkan oleh sebuah motor tersendiri. Suatu penggerak pros edar peluru terdiri dari sebuah mur peluru, dimana sebuah poros dapat berputar hamper-hampir bebas longgar. Untuk memenuhi syarat ketelitian yang tinggi, maka poros-poros itu diberi bantalan dalam bearing yang seimbang dan bebas dari kelonggaran.

Gambar. Poros edar peluru Poros peredar peluru dapat diperoleh denan ketelitian dari 5, 10 atau 25 mikrometer tiap 300 mm panjang poros. Penggunaan poros peredar adalah juga suatu gejala biasa pada mesin-mesin CNC.

Gambar. Rendemen poros-poros

You might also like