You are on page 1of 1

Antara Gender, Maskulinitas dan Feminitas Oleh: I Made Nara Virjana 0911220089 Jika berbicara maskulinitas dan feminitas,

maka dalam pikiran kita awalnya pasti memutuskan bahwa maskulin adalah milik laki-laki dan feminim adalah milik perempuan. Jika seperti itu, jelas bahwa maskulinitas dan feminitas terbentuk karena sebuah jenis kelamin. Sebelumnya kita bedakan jenis kelamin dan gender. Jenis kelamin atau sex adalah jenis biologis yang diberikan oleh Tuhan. Sedangkan gender adalah peran yang dimainkan oleh laki-laki maupun perempuan. Jika berbicara tentang peran, maka peran laki-laki dan perempuan sepenuhnya ditentukan oleh masyarakat. Di Indonesia terdapat aturan dalam masyarakat yang mengharuskan bahwa perempuan harus begini dan laki-laki harus begitu. Aturan tersebut ditanamkan semenjak kita dilahirkan oleh orang tua kita dan disempurnakan oleh lingkungan kita tinggal. Pada umumnya, maskulin bisa dikatakan sebagai laki-laki banget yang dalam media selalu digambarkan dengan laki-laki yang berkeringat, memiliki otot perut six-pack, macho-man, rambut berminyak dan disisir ke belakang, wajah ganteng maksimal, dsb. Dengan digambarkan media bahwa sosok maskulin seperti itu, maka masyarakat yang lebih banyak mengkonsumsi media massa dibandingkan realita, memiliki penilaian bahwa maskulin adalah milik jenis kelamin laki-laki. Sedangkan feminim menurut media adalah perempuan banget yang lebih sering ditampilkan oleh media adalah sosok perempuan yang keibuan, lemah lembut, rajin memasak, ibu rumah tangga, berdandan, dsb. Jika dikaitkan dengan gender, maka menurut masyarakat harusnya laki-laki haruslah maskulin, dan perempuan harus feminim. Tetapi jika dilihat lebih dalam lagi, saat ini tidak salah juga jika laki-laki memiliki sosok feminim dalam sifatnya. Dan juga perempuan memiliki sosok maskulin dalam dirinya. Dalam media mungkin sebenarnya sudah banyak dimunculkan sosok laki-laki feminim hingga perempuan maskulin. Misalnya presenter dalam tayangan Jejak Petualang yang memiliki jenis kelamin perempuan tetapi memiliki sosok maskulin seperti suka tantangan, berani, berpetualang, dll. Atau dalam tayangan infotainment saat Olga Syahputra yang menampilkan sisi lemah lembutnya ketika menyantuni panti asuhan dan menangis ketika bercerita masa lalunya saat kesusahan.

You might also like