You are on page 1of 17

SISTEM WAKTU

TUGAS KE-3

GD2213 GEODESI SATELIT

DISUSUN OLEH:
PANDU ADI MINARNO
151 05 039

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2007
1. Hubungan Antara Sistem Waktu dan Sistem Koordinat.

2. Istilah-istilah dalam Sistem Waktu Geodesi Satelit


a) GMT
GMT

atau

Greenwich

Mean

Time,

atau

"Mean

Waktu

Greenwich", adalah mean waktu matahari seperti yang dilihat


dari Royal Greenwich Observatory (Observatorium Kerajaan di
Greenwich), yang terletak di dekat London, Inggris, yang melalui
konvensi dikenal terletak di 0 derajat longitude. Secara teori,
tengah hari (noon) Mean Waktu Greenwich adalah saat dimana
matahari melewati Meridian Greenwich (dan mencapai titik
tertinggi di langit di Greenwich).
Karena Bumi memiliki kecepatan yang tidak teratur dalam orbit
elipsnya, kejadian ini (tengah hari di Greenwich) bisa 16 menit
berbeda dari waktu matahari nyata (apparent solar time)
perbedaan ini dikenal sebagai persamaan waktu. Namun tengah
hari Greenwich ini diambil rata-ratanya sepanjang tahun, dengan
menggunakan mean matahari.
Dengan berkembangnya Britania sebagai negara maritim, para
pelaut mencocokan jam mereka ke waktu GMT, untuk mengukur
jauhnya lokasi longitude mereka dari "meridian Greenwich". Ini
tidak mempengaruhi jam di atas kapal sendiri, yang mana
menggunakan waktu matahari.

Fenomena ini, digabungkan dengan pelaut-pelaut dari negara


lain yang menggunakan metode

Nevil Maskelyne

untuk

mengukur jarak bulan berdasarkan pengamatan di Greenwich,


akhirnya menuju penggunaan GMT sebagai referensi waktu di
seluruh dunia. Walau tidak mempengaruhi waktu di tempat,
hampir semua zona waktu berdasarkan referensi ini dihitung
sebagai beberapa jam (atau setengah jam) lebih cepat atau lebih
lambat dari GMT.

Zona waktu Eropa


Biru UTC WET GMT, Merah CET/MET, Hijau EET, Khaki MSK

b) UT0
UT (Universal Time) adalah waktu matahari menengah dengan
referensi meridian Greenwich (GMT). Ketidakaturan rotasi Bumi
akan memengaruhi UT.

UT0 adalah salah satu variasi dari UT. UT0 didefinisikan sebagai
nilai

pengamatan

UT.

Penghitungan

waktu

universal

berdasarkan pengamatan pergerakan harian bintang atau dari


gelombang radio ekstragalaksi, juga dari pengamatan bulan dan
satelit-satelit lain yang mengelilingi Bumi.
Namun hasil pengamatan tersebut yang notabene akan menjadi
nilai UT0 belum dikoreksi terhadap gerakan kutub Bumi.
Pergerakan ini dapat menimbulkan perbedaan posisi geografis
suatu tempat di Bumi sejauh beberapa meter. Pengamat akan
mendapatkan nilai UT0 yang berbeda walaupun mengamati pada
saat yang bersamaan.

c) UT1
UT1 adalah variasi lainnya dari UT (Universal Time). Apabila UT0
adalah nilai pengamatan yang belum dikoreksi, maka
UT 1 = UT 0 + koreksi gerakan kutub
Waktu GPS = UTC + 1.00" . n - 19.000"

Kerena pada dasarnya, UT dipengaruhi oleh variasi rotasi Bumi,


oleh sebab itu variasi UT itu sendiri bermacam-macam. UT1
adalah nilai yang memperhitungkan variasi gerakan kutub.
UT1 adalah representasi dari rotasi Bumi yang mempunyai peran
penting, antara lain:

Sebagai skala waktu fundamental dalam astronomi


geodesi dan geodesi satelit

Mendefinisikan orientasi riil dari CTS dalam ruang

Dipakai sebagai sistem waktu dasar pada navigasi

Awal penentuan nilai UT1 (dan juga UT2) dilakukan oleh stasiunstasiun pengamat di Bumi yang saat ini berjumlah sekitar 50
buah dengan cara menentukan LMST (Local Mean Sidereal
Time). Lalu setelah dikonversi menjadi UT0, setiap stasiun
mengirimkannya ke stasiun pusat di Paris.
Stasiun inilah yang memasukkan harga koreksi kutub untuk UT0
agar mendapat nilai UT1. Perlu diingat harga koreksi kutub
berbeda antar stasiun pengamat. Pada saat ini tingkat ketelitian
UT1 mencapai 0,02 ms.

d) UT2
UT2 adalah variasi lainnya dari UT0. Apabila UT1 adalah variasi
yang memperhitungkan gerakan kutub, maka UT2 adalah variasi
yang memperhitungkan variasi musim.
UT 2 = UT 0 + koreksi variasi musim
Proses penentuannya mirip dengan proses penentuan nilai UT1.

e) TAI
International Atomic Time (TAI) merupakan realisasi dari TT
(Terrestrial Time). TAI ditetapkan dan dijaga oleh Bureau
International des Poids et Mesures (BIPM) di Paris. Sampai

November 1999 TAI ditentukan oleh 50 laboratorium yang


menyebar di seluruh dunia. Terdapat 200 jam (osilator) atom
yang dioperasikan di laboratorium-laboratorium tesebut.
TAI mengambil nilai rata-rata dari pembacaan nilai pada jam
yang terlibat. Pada prinsipnya ada beberapa jenis jam atom,
seperti pada tabel berikut.

Tipe Osilator

Frekuensi Osilasi

Stabilitas per hari

Waktu untuk

(Hz)

(df/f)

Kehilangan 1
detik (tahun)

Kristal Quartz

5 000 000

10-9

30

(tipikal)
Rubidium

6 834 682 613

10-12

30 000

Cesium

9 192 631 770

10-13

300 000

Hidrogen Maser

1 429 405 751

10-15

30 000 000

Karakteristik dari beberapa jenis jam atom [Leick, 1995]

f) UTC
Universal Time Coordinated atau lazim disingkat UTC, adalah
skala waktu yang terkoordinasi. Persamaan UTC dengan TAI
adalah keduanya dijaga oleh lembaga yang sama, BIPM.
Diadopsi sejak tahun 1972, UTC berdasar pada bacaan rata-rata
atom Cesium dan beberapa Hidrogen Maser dari seluruh dunia. 1
detik UTC artinya adalah frekuensi resonansi atom Cesium.

Persamaan lainnya dengan TAI adalah kecepatan jam UTC sama


dengan jam atom TAI, namun berbeda senilai bilangan integer
detik (leap seconds).
Dalam hal penentuan waktu, UTC dibuat selalu dekat dengan
penunjukan waktu UT1, yaitu dalam batas 0,9 s. Bila lebih dari
0,9 s maka leap seconds akan ditambahkan atau dikurangkan ke
UTC, bergantung pada kecepatan rotasi Bumi.
Peran UTC cukup strategis, yaitu sebagai basis yang digunakan
untuk desimasi tanda waktu dan frekuensi standar saat ini di
dunia.

g) Waktu GPS
Adalah sistem waktu yang digunakan GPS (Global Positioning
System). Hubungannya dengan waktu atom adalah
TAI = Waktu GPS + 19.000"(offset konstan)
Hubungannya dengan UTC adalah
Waktu GPS = UTC + 1.00" . n - 19.000"
n = leap second

Dari hubungan-hubungan di atas terlihat bahwa prinsip UTC dan


waktu GPS adalah sistem waktu atom.

3. Program Komputer untuk Mengkonversikan Penanggalan Sipil ke


Penanggalan Julian dan Sebaliknya.

a)

Program Konversi Penanggalan Sipil ke Julian


Program ini dibuat dengan Builder Borland C++, menggunakan
bahasa pemrograman C++. Di bawah ini adalah Script Program
tersebut :

// Program Transformasi dari Penanggalan Sipil ke Julian Date


#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <math.h>
#include <iomanip.h>
main ()
{
int D,M,Y,a,b; // pendefinisian variabel dalam bilangan bulat
float JD,UT,y,m; // pendefinisian variabel dalam bilangan pecahan
cout << setprecision(8); // mengatur jumlah digit setelah angka
desimal
cout << " Mengubah Waktu Sipil ke Waktu Julian"<< endl;
cout << endl;
cout << " Waktu Sipil yang Akan Diubah ke Waktu Julian adalah:"<<
endl;
cout << endl;
cout << " Tanggal: ";
cin >> D;
cout << " Bulan: ";
cin >> M;
cout << " Tahun: ";

cin >> Y;
cout << " Jam UT: ";
cin >> UT;
cout << endl;
if (M<=2) {
y=Y-1; m=M+12; }
else {
y=Y; m=M; }
a=y*365.25;
b=(m+1)*30.6001;
JD=a+b+D+(UT/24)+1720981.5;
cout << " Maka Waktu Julian untuk Waktu Sipil " << D << "." << M <<
"." << Y << " jam " << UT << " UT adalah:" << endl;
cout << " " << JD;
getch ();
return 0; }

Selanjutnya program konversi waktu sipil ke waktu Julian ini


dijalankan untuk mengecek apakah :
o 6 Januari 1980, jam 0:00 UT = JD 2444244.5
maka setelah dicek ternyata hasilnya seperti ini (dalam layar
command prompt) :
Mengubah Waktu Sipil ke Waktu Julian

Waktu Sipil yang Akan Diubah ke Waktu Julian adalah:


Tanggal: 6
Bulan: 1
Tahun: 1980
Jam UT: 0
Maka Waktu Julian untuk Waktu Sipil 6.1.1980 jam 0 UT adalah:
2444244.5
jadi terbukti hasilnya benar.
o 1 Januari 2000, jam 12:00 UT = JD 2441545.0
maka setelah dicek ternyata hasilnya seperti ini (dalam layar
command prompt) :
Mengubah Waktu Sipil ke Waktu Julian
Waktu Sipil yang Akan Diubah ke Waktu Julian adalah:
Tanggal: 1
Bulan: 1
Tahun: 2000
Jam UT: 12
Maka Waktu Julian untuk Waktu Sipil 1.1.2000 jam 12 UT
adalah:
2441545.0
jadi terbukti hasilnya benar.

b)

Program Konversi Penanggalan Julian ke Sipil


Program ini dibuat dengan Builder Borland C++, menggunakan
bahasa pemrograman C++. Di bawah ini adalah Script Program
tersebut :

//Program Mengubah Julian Date ke Penanggalan Sipil


#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <math.h>
main()
{
int a,D,M,Y,h,g,c,d,e,f, i,j; // pendefinisian variabel dalam bilangan
bulat
float frac_a,b,JD,y,m,UT; // pendefinisian variabel dalam bilangan
pecahan
cout << " Mengubah Julian Date ke Penanggalan Sipil "<< endl;
cout << endl;
cout << " Masukkan Harga Julian Date Yang Akan Diubah : "<< endl;
cout << endl;
cout << " JD : ";
cin >> JD;
a=JD+0.5;
b=a+1537;
c=(b-122.1)/365.25;
d=c*365.25;
e=(b-d)/30.6001;
f=e*30.6001;
frac_a=(JD+0.5)-a;
g=e/14;
D=(b+frac_a)-(d+f);
M=(e-1)-(12*g);

h=(7+M)/10;
Y=(c-4715)-h;
if (M<=2) {
y=Y-1; m=M+12;}
else {
y=Y; m=M;}
i=y*365.25;
j=(m+1)*30.6001;
UT=(JD-(i+j+D+1720981.5))*24 ;
cout << endl;
cout << " Maka didapat harga tanggal, bulan, dan tahun penanggalan
Sipil berturut-turut: "<< endl << endl << " " << D <<"."<< M <<"."<< Y
<< " jam "<< UT << " UT " ;
getch();
return 0; }
Selanjutnya program konversi waktu Julian ke waktu sipil diatas
dijalankan untuk mengecek apakah :
o JD 2444244.5 = 6 Januari 1980, jam 0:00 UT
maka setelah dicek hasilnya seperti ini (di layar command
prompt) :
Mengubah Julian Date ke Penanggalan Sipil
Masukkan Harga Julian Date Yang Akan Diubah :
JD : 2444244.5

Maka didapat harga tanggal, bulan, dan tahun penaggalan sipil


berturut-turut :
6.1.1980 jam 0 UT
terbukti hasilnya benar.
o JD 2441545.0 = 1 Januari 2000, jam 12:00 UT
maka setelah dicek ternyata hasilnya seperti ini (dalam layar
command prompt) :
Mengubah Julian Date ke Penanggalan Sipil
Waktu Sipil yang Akan Diubah ke Waktu Julian adalah:
JD : 2441545.0
Maka didapat harga tanggal, bulan, dan tahun penaggalan sipil
berturut-turut :
1.1.2000 jam 12 UT
jadi terbukti hasilnya benar.

c) Hitung tanggal Julian dari tanggal lahir saudara/i dan temukan hari
kelahiran anda (Senin, Selasa, dst.nya).
Untuk mengetahui tanggal Julian dari tanggal lahir saya, 7 Desember
1987, pukul 15:00 WIB menggunaka program tadi yang telah sedikit
dimodifikasi, sehingga script programnya menjadi :
// Program Mengubah Penanggalan Sipil ke Julian Date
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <math.h>
#include <iomanip.h>

main ()
{
int D,M,Y,a,b,c,N; // pendefinisian variabel dalam bilangan bulat
float

JD,UT,y,m,WIB; // pendefinisian variabel dalam bilangan

pecahan
cout << setprecision(8); // mengatur jumlah digit setelah angka
desimal
cout << " Mengubah Waktu Sipil ke Waktu Julian"<<endl;
cout << endl;
cout << " Waktu Sipil yang Akan Diubah ke Waktu Julian adalah: "<<
endl;
cout << endl;
cout << " Tanggal : ";
cin >> D;
cout << " Bulan : ";
cin >> M;
cout << " Tahun : ";
cin >> Y;
cout << " Pukul (WIB) : ";
cin >> WIB;
cout << endl;
UT=WIB-7; // Rumus Mengubah Waktu Indonesia Barat menjadi UT
if (M<=2) {
y=Y-1; m=M+12; }
else {

y=Y; m=M; }
a=y*365.25;
b=(m+1)*30.6001;
JD=a+b+D+(UT/24)+1720981.5;
c=JD+0.5;
cout << " Waktu Julian untuk Tanggal Kelahiran Saya, " << D << "."
<< M << "." << Y << " pukul " << WIB <<" WIB adalah:" ;
cout << " " << JD;
cout << endl;
N=c%7; // Rumus untuk mencari hari
cout << endl;
cout << " Karena harga N-nya adalah: " << N << " maka hari
kelahiran saya adalah ; " << endl;
if (N == 0) {
cout << " Senin"; }
else if (N == 1){
cout << " Selasa"; }
else if (N == 2){
cout << " Rabu"; }
else if (N == 3){
cout << " Kamis"; }
else if (N == 4){
cout << " Jum'at"; }
else if (N == 5){
cout << " Sabtu"; }

else if (N == 6){
cout << " Minggu"; }
getch ();
return 0; }
Sehingga nantinya akan didapat hasil sebagai berikut (dalam layar
command prompt) :
Mengubah Waktu Sipil ke Waktu Julian
Waktu Sipil yang Akan Diubah ke Waktu Julian adalah:
Tanggal: 7
Bulan: 12
Tahun: 1987
Pukul (WIB): 15
Maka Waktu Julian untuk Tanggal Kelahiran Saya, 7.12.1987 pukul 15
WIB adalah: 2447137.125
Karena harga N-nya adalah: 0 maka hari kelahiran saya adalah :
Senin

Kesimpulan:
Dari keseluruhan hasil konversi penanggalan diatas dapat disimpulkan bahwa
Julian

Date

sangat

berguna

dalam

perhitungan-perhitungan

yang

menggunakan program komputer.


Hal ini disebabkan karena Julian Date dapat merepresentasikan satu epok
hanya dalam satu bilangan, sehingga memori yang dibutuhkan pun jadi lebih
sedikit. Pada pengerjaan ini digunakan Borland C++ karena bahasa C++
sangat mudah dalam pendefinisian format bilangan (integer, float, dll)
sehingga pengerjaannya pun jadi lebih mudah.

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, H.Z. 2001. Geodesi Satelit. PT Pradnya Paramita, Jakarta
Hahn, Brian. 1996. Cara Mudah Belajar C++. Penerbit Dinastino, Jakarta

DAFTAR RUJUKAN

http://aa.usno.navy.mil/

http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Greenwich_Mean_Time&redirect=no

http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=UT0&redirect=no

http://www.aavso.org/

You might also like